DISUSUN OLEH :
AMINNG 200310030
SINTANG
2022
Kata pengantar
Puji dan Syukur, kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dalam
bentuk dan isinya yang sederhana.
Dalam penyusunan makalh ini penulis masih merassa banyak kekurangan baik
secara teknis maupun materi. Untuk itu kritis dan saran sangat diperlukan dari
semua pihak sangat diharapkan penulis demi penyempurnaan makalh ini.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan anti korupsi merupakan pendidikan pembentuk
karakter yang bermuara pada perilaku anti korupsi. Berdasarkan berbagai
sudut pandang dan kajian, Negara Indonesia memiliki banyak sekali nilai-
nilai karakter bangsa.
Kemendikbud melansir terdapat 18 nilai karakter yang
dikembangkan di sekolah yang diperoleh melalui kajian empiris yang
bersumber dari Agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional.
Berdasarkan 18 nilai karakter tersebut, melalui kajian yang dilakukan KPK
ditemukan 9 nilai karakter sebagai pembentuk perilaku anti korupsi yang
kemudian digunakan untuk mengimplementasikan pendidikan anti korupsi
di sekolah.
Pendidikan antikorupsi adalah sebuah usaha sadar dan terencana
untuk mendorong generasi muda dalam mengembangkan sikap menolak
secara tegas segala bentuk perbuatan korupsi melalui penanaman nilai-
nilai anti korupsi dalam kegiatan pembelajaran. Pendidikan anti korupsi ini
tidak diajarkan melalui suatu mata pelajaran tersendiri. Melainkan dengan
cara mengintegrasikan melalui beberapa mata pelajaran seperti yang
terdapat pada pembelajaran tematik terpadu kurikulum 2013. Nilai-nilai
yang digunakan dalam mengintegrasikan pendidikan anti korupsi dalam
pembelajaran ada 9 yaitu nilai kejujuran, kepedulian, kemandirian,
kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, kesederhanaan, keberanian, dan
keadilan.
Untuk mengatasi masalah tersebut pendidikan anti korupsi perlu
diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran untuk menanamkan nilai-nilai
anti korupsi seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kemandirian sebagai
upaya pencegahan atau mengatasi tindak pidana korupsi. Agar
pengintegrasian nilai-nilai anti korupsi dapat terlaksana dengan baik, maka
guru juga harus mampu memilih model, metode, atau media yang sesuai
dengan karakteristik.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas yang telah diuraikan maka
rumusan masalah sebagai berikut ini :
1. Apa saja penyebab terjadinya korupsi?
2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab?
3. Apa saja cara agar korupsi tidak terjadi lagi?
4. Perilaku apa saja yang harus dikembangkan dalam korupsi?
5. Strategi apa yang harus disikapi oleh generasi sekarang?
6. Model pendidikan apa yang haus diterapkan oleh siswa untuk
menyikapi korupsi?
7. Nilai apa saja yang terkandun dalam pendidikan anti korupsi?
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diurakan diatas maka tujuan dari
pendididikan anti korupsi sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan terjadinya sumber masalah korupsi
2. Mengidentifikasi masalah yang terjadi
3. Mengembangkan sifat dan perilaku terhadap korupsi
4. Untuk mengetahui pendididkan apa saja yang harus dikembangkan
5. Untuk mengetahui nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam
pendidikan anti korupsi
6. Untuk mengetahui model apa saja yang terkandung dalam pendidikan
anti korupsi
7. Untuk mengetahui strategi apa yang diterapkan dalam pendidikan anti
korupsi
BAB II
PEMBAHASAN
A. KORUPSI DIINDONESIA
Korupsi merupakan masalah paling kursi al yang di dp oleh negara
dan bangsa indonesia saat ini, Korupsi terjadi mulai dari korupsi kecil-
kecilan seperti pemberian uang sampai korupsi besar-besaran seperti
penyelewengan dana bantuan Dalam perkembangan tematik nya kata
korupsi diartikan sesuai perspektif yang digunakan.
Dalam dunia politik, korupsi berarti "abuse public of power" untuk
kepentingan pribadi atau kelompok. Dari aspek moralitas, korupsi
diartikan sebagai "mode of conduct" yang menyimpang dari standar nilai
kemanusiaan dan norma masyarakat. Menurut kamus besar bahasa
indonesia, korupsi berarti busuk, palsu, suap. Korupsi adalah tindakan
yang menyebabkan negara menjadi bangkrut dengan pengaruh luar biasa
seperti hancurnya perekonomian, pelayanan kesehatan tidak memadai, dan
rusaknya sistem pendidikan sehingga membudaya dalam kehidupan
bangsa Indonesia.
Pengertian korupsi bisa menjadi lebih luas, seperti berbohong,
markup, menyontek di sekolah, memberi hadiah sebagai pelicin, dan lain-
lain titik Dengan demikian, tindakan korupsi merupakan sekumpulan
kegiatan yang menyimpang dan merugikan orang lain. Di lingkungan
sekolah banyak ditemukan praktik korupsi mulai dari yang paling
sederhana seperti menyontek, berbohong, melanggar aturan sekolah,
masuk sekolah terlambat, sampai menggelapkan uang pembangunan
sekolah yang bernilai puluhan juta rupiah. Bentuk atau jenis tindakan
pidana korupsi dan tindak pidana yang berkaitan dengan korupsi
berdasarkan undang-undang tentang tindak pidana korupsi dikelompokkan
antara lain sebagai berikut :
1. Melawan hukum untuk memperkaya diri dan dapat merugikan
keuangan negara
2. Menyalahgunakan kewenangan untuk kepentingan diri sendiri dan
dapat merugikan keuangan negara
3. Menyuap pegawai negeri
4. Memberi hadiah kepada pegawai negeri karena jabatannya
5. Pegawai negeri menerima suap
6. Menyuap hakim
7. Menyuap advokat
8. Hakim dan advokat menerima suap
9. Pegawai negeri menggelapkan uang atau membiarkan penggelapan
10. Pegawai negeri memalsukan buku untuk pemeriksaan administrasi
a. Bentuk Krorupsi
Berdasarkan tingkatnya bentuk korupsi dikelompokkan menjadi 3 antara
lain :
1. Penghianatan kepercayaan (betrayal of trust) adalah bentuk korupsi
paling sederhana semua orang yang berkhianat atau menghianati
kepercayaan atau amanat yang diterima adalah koruptor.
2. Penyalahgunaan kepercayaan (abuse of power) merupakan korupsi
si tingkat menengah penyalahgunaan kepercayaan ialah segala bentuk
penyimpangan yang dilakukan melalui struktur kekuasaan baik di
tingkat negara maupun lembaga struktural lain termasuk lembaga
pendidikan tanpa memperoleh keuntungan mater
3. Penyalahgunaan kekuasaan agar bisa memperoleh keuntungan
materi (material benefit) Penyimpangan kekuasaan dilakukan untuk
memperoleh keuntungan materi baik bagi dirinya sendiri maupun
orang lain koruptor di tingkat ini merupakan struktur paling
membahayakan karena kekuasaan dan keuntungan materi bentuk
korupsi ini adalah korupsi yang paling banyak terjadi di Indonesia
Oleh sebab itu kita perlu menghubungkan upaya pemberantasan korupsi dengan
melibatkan karakteristik dari berbagai pihak yang terlibat serta lingkungan
Dimana mereka bekerja atau beroperasi.
2. Pengembangan sikap
Perubahan pada suatu unsur sikap siswa akan mengubah pola unsur yang lainnya
misalnya menghilangkan kemauan dan perilaku mungkin mengubah pengetahuan
sikap dan reaksi aktif oleh sebab itu ketika memberikan informasi tentang korupsi
guru berupaya mengembangkan sikap berdasarkan pengetahuan siswa harus
memiliki pengetahuan yang benar dan dipahami secara baik sehingga pengetahuan
itu dapat bertahan lama dalam memorinya dan dipergunakan setiap kali mereka
akan membuat pertimbangan tertentu
3. Perubahan sikap
Pendidikan anti korupsi menghendaki sikap-sikap seperti itu perlu dirubah untuk
sesuai dengan nilai-nilai dasar anti korupsi oleh karena itu diperlukan pola dan
strategi perubahan sikap yang dapat digunakan dari berbagai sumber untuk
membentuk persepsi tentang korupsi yang berlawanan dengan persepsi yang
dimiliki siswa antara lain dengan menyajikan informasi secara tak terduga melalui
permainan atau parodi. Karena pengetahuan dan sikap disimpan dalam memori
yang berbeda diperlukan waktu agar mencapai pengetahuan dan sikap artinya
proses pengetahuan berubah menjadi sikap membutuhkan waktu yang cukup
panjang apabila sikap secara tidak langsung atau diatasi dengan cara persuasif
dalam jangka panjang sikap tersebut akan berganti dengan sendirinya jika
informasi yang mendiskreditkan korupsi disajikan dalam cara yang bermakna dan
memancing siswa untuk berpikir secara kritis tentang fenomena tersebut.
m. Dimensi Korupsi
1. Dimensi politik
Dari aspek korupsi terdapat model kompetensi yaitu kompetisi dengan iming-
iming materi dan bentuk lainnya untuk menarik simpati pada pemilihan secara
perorangan atau kelompok kerja dalam masyarakat. Model ini memberikan
tekanan besar terhadap penyimpangan dana publik dan memperkuat struktur
korupsi dari bentuk penggunaan dana dan sarana publik untuk memperluas basis
pendukung ketika pemilu. Korupsi di pemilihan umum dan di badan legislatif
mengurangi akuntabilitas serta perwakilan dalam pembentukan kebijaksanaan
korupsi politik artinya kebijaksanaan pemerintah seringkali menguntungkan
pemberi suap bukan rakyat luas
2. Dimensi sosiologi
Dalam kehidupan bermasyarakat manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan
keberadaan orang lain dengan mengadakan hubungan sosial hubungan terjadi karena
adanya kontak dan interaksi dari berbagai perilaku manusia atau yang disebut
interaksi sosial. Hal tersebut perbuatan korupsi merupakan konsekuensi dari interaksi
antar individu baik secara individu maupun kelompok yang merupakan perwujudan
dari penyimpangan sosial. Berkaitan korupsi yang merupakan salah satu bentuk
penyimpangan sosial perlu dilakukan pengendalian sosial melalui sistem untuk
mendidik dan mengarahkan dengan mekanisme tertentu mendidik itu dimaksudkan
agar di dalam diri seseorang terdapat perubahan sikap dan tingkah laku untuk
bertindak sesuai dengan berbagai norma yang berlaku yaitu sikap anti korupsi.
3. Dimensi ekonomi
Korupsi mempersulit pembangunan ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan
pemerintah antara lain dengan membuat distorsi atau kekacauan dan ketidak efisien
dari pembayaran ilegal dan biaya manajemen dalam negosiasi dengan pejabat korup
meskipun terdapat pendapat yang menyatakan bahwa korupsi mengurangi biaya
dengan mempermudah biokrasi. Dalam sektor publik korupsi menimbulkan distorsi
dengan mengalihkan investasi publik ke proyek masyarakat dimana suap dan upah
tersedia lebih banyak dalam sektor swasta maupun publik pejabat dimungkinkan
membuat peraturan dan hambatan baru sebagai tambahan proyek masyarakat untuk
menyembunyikan praktek korupsi. Korupsi di bidang ekonomi juga menyebabkan
persaingan tidak kompetitif antara pelaku ekonomi karena seluruh proses harus
melalui uang pencicilan dan memerlukan waktu yang relatif lama, bagi masyarakat
kelas bawah korupsi menimbulkan biaya hidup yang lebih tinggi dan harga menjadi
lebih mahal sebagai dampak adanya biaya manajemen seperti dipaparkan di atas.
Akibatnya muncul banyak pengemis pengangguran pemerasan sapi penggunaan
dengan sumber utama uang.
4. Dimensi hukum
Dari sudut pandang hukum tidak pidana korupsi itu secara garis besar mencakup
unsur sebagai berikut
Perbuatan melanggar hukum
a) Penyalahgunaan wewenang kesempatan atau sarana
b) Memperkaya diri orang lain atau korporasi
c) Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara
d) Memberi dan menerima hadiah atau janji
e) Penggelapan dalam jabatan
f) Pemerasan dalam jabatan
g) Ikut serta dalam pengadaan bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara
h) Menerima gratifikasi
5. Metode Live in
Metode live in dimaksudkan agar siswa mempunyai pengalaman hidup
bersama orang lain secara langsung dengan situasi yang sangat berbeda
dari kehidupan sehari-hari.
Melalui metode ini, siswa diajak untuk mensyukuri hidupnya yang
jauh lebih baik dari orang lain, tumbuh sikap toleran dan sosial yang
tinggi pada kehidupan bersama.
PENUTUP
KESIMPULAN
Korupsi dipandang sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) yang oleh
karena itu memerlukan upaya luar biasa pula untuk memberantasnya. Upaya
pemberantasan korupsi - yang terdiri dari dua bagian besar, yaitu penindakan dan
pencegahan - tidak akan pernah berhasil optimal jika hanya dilakukan oleh
pemerintah saja tanpa melibatkan peran serta masyarakat. Oleh karena itu tidaklah
berlebihan jika mahasiswa - sebagai salah satu bagian penting dari masyarakat
yang merupakan pewaris masa depan - diharapkan dapat terlibat aktif dalam
upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
SARAN
Saran dari peulis, semoga pembaca bisa memberikan motivasi kepada penulis
supaya penulis lebih giat dan banyak kreasi dalam membuat makalah..harapan
penulis semoga makalh ini bisa membantu dalam mencari sumber belajar
kedepannya.
Daftar pustaka