Dosen Pengampu:
Tomi Satalar, Ners., M.Kep.
Disusun oleh:
Balas jasa politik seperti jual beli suara di DPR atau dukungan partai
politik juga mendorong pejabat untuk korupsi. Dukungan partai politik
yang mengharuskan imbal jasa akhirnya memunculkan upeti politik.
Secara rutin, pejabat yang terpilih membayar upeti ke partai dalam
jumlah besar, memaksa korupsi.
c. Aspek Hukum
Hukum sebagai faktor penyebab korupsi bisa dilihat dari dua sisi, sisi
perundang-undangan dan lemahnya penegakan hukum. Koruptor
akan mencari celah di perundang-undangan untuk bisa melakukan
aksinya. Selain itu, penegakan hukum yang tidak bisa menimbulkan
efek jera akan membuat koruptor semakin berani dan korupsi terus
terjadi.
d. Aspek Ekonomi
Faktor ekonomi sering dianggap sebagai penyebab utama korupsi. Di
antaranya tingkat pendapatan atau gaji yang tak cukup untuk
memenuhi kebutuhan. Fakta juga menunjukkan bahwa korupsi tidak
dilakukan oleh mereka yang gajinya pas-pasan. Korupsi dalam jumlah
besar justru dilakukan oleh orang-orang kaya dan berpendidikan
tinggi.
Banyak kita lihat pemimpin daerah atau anggota DPR yang ditangkap
karena korupsi. Mereka korupsi bukan karena kekurangan harta, tapi
karena sifat serakah dan moral yang buruk.
e. Aspek Organisasi
Faktor eksternal penyebab korupsi lainnya adalah organisasi tempat
koruptor berada. Biasanya, organisasi ini memberi andil terjadinya
korupsi, karena membuka peluang atau kesempatan. Misalnya tidak
adanya teladan integritas dari pemimpin, kultur yang benar, kurang
memadainya sistem akuntabilitas, atau lemahnya sistem pengendalian
manajemen.
3. Coba saudara jelaskan upaya-upaya apa saja untuk dapat memberantas
supaya orang tidak melakukan tindak pidana korupsi ?
JAWABAN:
a. Strategi Preventif Upaya preventif adalah usaha pencegahan korupsi yang
diarahkan untuk meminimalisasi penyebab dan peluang seseorang
melakukan tindak korupsi.
Upaya preventif dapat dilakukan dengan:
1) Memperkuat Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR.
2) Memperkuat Mahkamah Agung dan jajaran peradilan di bawahnya.
3) Membangun kode etik di sektor publik.
4) Membangun kode etik di sektor partai politik, organisasi profesi, dan
asosiasi bisnis. Meneliti lebih jauh sebab-sebab perbuatan korupsi
secara berkelanjutan.
5) Penyempurnaan manajemen sumber daya manusia atau SDM dan
peningkatan kesejahteraan pegawai negeri.
6) Mewajibkan pembuatan perencanaan strategis dan laporan
akuntabilitas kinerja bagi instansi pemerintah.
7) Peningkatan kualitas penerapan sistem pengendalian manajemen.
8) Penyempurnaan manajemen barang kekayaan milik negara atau
BKMN
9) Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Kampanye untuk
menciptakan nilai atau value secara nasional.
c. Strategi Represif Upaya represif adalah usaha yang diarahkan agar setiap
perbuatan korupsi yang telah diidentifikasi dapat diproses dengan cepat,
tepat, dan dengan biaya murah. Sehingga para pelakunya dapat segera
diberikan sanksi sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Upaya represif dalam mencegah tindak pidana korupsi adalah:
1) Penguatan kapasitas badan atau komisi anti korupsi.
2) Penyelidikan, penuntutan, peradilan, dan penghukuman koruptor
besar dengan efek jera.
3) Penentuan jenis-jenis atau kelompok korupsi yang diprioritaskan
untuk diberantas.
4) Pemberlakuan konsep pembuktian terbalik.
5) Meneliti dan mengevaluasi proses penanganan perkara korupsi dalam
sistem peradilan pidana secara terus menerus.
6) Pemberlakuan sistem pemantauan proses penanganan tindak korupsi
secara terpadu.
7) Publikasi kasus-kasus tindak pidana korupsi beserta analisisnya.
8) Pengaturan kembali hubungan dan standar kerja antara tugas
penyidik tindak pidana korupsi dengan penyidik umum, penyidik
pegawai negeri sipil atau PPNS, dan penuntut umum.
b. Suap-menyuap
Pasal 5 ayat (1) huruf a UU Pasal 5 ayat (1) huruf b Pasal 13 UU 31/1999
20/2001 UU 20/2001
Setiap orang; Setiap orang; Setiap orang;
Memberi sesuatu atau Memberi sesuatu; Memberi hadiah
menjanjikan sesuatu; Kepada pegawai atau janji;
Kepada pegawai negeri atau negeri atau Kepada pegawai
penyelenggara negara; penyelenggara negeri;
Dengan maksud supaya negara; Dengan mengingat
berbuat atau Karena atau kekuasaan atau
tidak berbuat sesuatu dala berhubungan wewenang yang
m jabatannya sehingga dengan sesuatu melekat pada
bertentangan dengan yang bertentangan jabatan atau
kewajibannya. dengan kewajiban, kedudukannya atau
dilakukan atau oleh pemberi
tidak dilakukan hadiah/janji
dalam jabatannya dianggap, melekat
pada jabatan atau
kedudukan tersebut.
Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan dalam
menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk
sementara waktu;
d. Pemerasan
Pemerasan diatur dalam Pasal 12 huruf (e), (g), dan (h) UU 20/2001
memiliki unsur-unsur sebagai berikut.
g. Gratifikasi
Yang nilainya Rp10 juta atau lebih, maka pembuktian bahwa gratifikasi
tersebut bukan merupakan suap dilakukan oleh penerima gratifikasi;
Yang nilainya kurang dari Rp10 juta, maka pembuktian bahwa gratifikasi
tersebut suap dibuktikan oleh penuntut umum.
a. Moralitas
Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa diharapkan memiliki
kemampuan interpersonal yang lebih tinggi sehingga memiliki moral, rasa
peduli dan rasa bertanggung jawab untuk turut memajukan Negara
Indonesia dengan memberantas korupsi. Mahasiswa yang menyelesaikan
pendidikannya cenderung memiliki tenggang rasa yang lebih baik
terhadap Negara dan masyarakat sekitarnya dan cenderung benci
terhadap tindakan korupsi.
b. Identifikasi korupsi
Mahasiswa fakultas tertentu (khususnya hukum dan ekonomi) memiliki
kemampuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa suatu tindakan
korupsi lebih baik daripada masyarakat pada umumnya. Mahasiswa
memiliki pengetahuan mengenai standar standar identifikasi dan analisis
korupsi dari segi finansial maupun hukum. Dengan kemampuan ini
mahasiswa diharapkan dapat memperbaiki kualitas penegakkan hukum di
Indonesia.
c. Pelaporan
Seorang mahasiswa yang telah mengidentifikasi adanya tindakan korupsi
oleh suatu entitas, cenderung berhasil melaporkan tindakan korupsi
tersebut kepada pemerintah karena mahasiswa dianggap memiliki suara
yang lebih didengarkan oleh pemerintah dan mampu menekan
pemerintah. Selain itu mahasiswa cenderung lebih berani untuk
melaporkan tindakan korupsi tersebut karena mereka memiliki
pengetahuan akan prosedur dan langkah hukum untuk melaporkan suatu
tindakan korupsi.
6. Nilai-nilai apa saja yang dibutuhkan dalam gerakan anti korupsi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara . Coba saudara jelaskan ?
JAWABAN:
Dalam berbagai buku dan pembahasan disebutkan bahwa nilai-nilai yang
dibutuhkan dalam gerakan anti korupsi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara berjumlah 9 buah, yaitu :
a. Kejujuran
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai sebuah
tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
Bagi seorang mahasiswa kejujuran sangat penting dan dapat diwujudkan
dalam bentuk tidak melakukan kecurangan akademik, misalnya tidak
mencontek, tidak melakukan plagiarisme dan tidak memalsukan nilai.
Lebih luas, contoh kejujuran secara umum dimasyarakat ialah dengan
selalu berkata jujur, jujur dalam menunaikan tugas dan kewajiban,
misalnya sebagai seorang aparat penegak hukum ataupun sebagai
masyarakat umum dengan membaya pajak.
b. Kepedulian
Arti kata peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan
sekitar dan berbagai hal yang berkembang didalamnya.Nilai kepedulian
sebagai mahasiswa dapat diwujudkan dengan berusaha memantau
jalannya proses pembelajaran, memantau sistem pengelolaan sumber
daya dikampus serta memantau kondisi infrastruktur di kampus. Selain
itu, secara umum sebagai masyarakat dapat diwujudkan dengan peduli
terhadap sesama seperti dengan turut membantu jika terjadi bencana
alam, serta turut membantu meningkatkan lingkungan sekitar tempat
tinggal maupun di lingkungan tempat bekerja baik dari sisi lingkungan
alam maupun sosial terhadap individu dan kelompok lain.
c. Kemandirian
Di dalam beberapa buku pembelajaran, dikatakan bahwa mandiri berarti
dapat berdiri diatas kaki sendiri, artinya tidak banyak bergantung kepada
orang lain dalam berbagai hal. Kemandirian dianggap sebagai suatu hal
yang penting harus dimiliki oleh seorang pemimpin, karena tampa
kemandirian seseorang tidak akan mampu memimpin orang lain.
d. Kedisiplinan
Definisi dari kata disiplin ialah ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan.
Sebaliknya untuk mengatur kehidupan manusia memerlukan hidup yang
disiplin. Manfaat dari disiplin ialah seseorang dapat mencpai tujuan
dengan waktu yang lebih efisien. Kedisiplinan memiliki dampak yang
sama dngan nilai-nilai antikorupsi lainnya yaitu dapat menumbuhkan
kepercayaan dari orang lain dalam berbagai hal.
e. Tanggung Jawab
Kata tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan dan
diperkarakan). Seseorang yang memiliki tanggung jawab akan memiliki
kecenderungan menyelesaikan tugas dengan lebih baik. Seseorang yang
dapat menunaikan tanggung jawabnya sekecil apa-pun itu dengan baik
akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
f. Kerja Keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan. Di dalam kemauan
terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian
keberanian, ketabahan, keteguhan dan pantang mundur. Bekerja keras
merupakan hal yang penting guna tercapainya hasil yang sesuai dengan
target. Akan tetapi bekerja keras akan menjadi tidak berguna jika tanpa
adanya pengetahuan.
g. Kesederhanaan
Gaya hidup merupakan suatu hal yang sangat penting bagi interaksi
dengan masyarakat disekitar. Dengan gaya hidup yang sederhana
manusia dibiasakan untuk tidak hidup boros, tidak sesuai dengan
kemampuannya. Dengan gaya hidup yang sederhana, seseorang juga
dibina untuk memprioritaskan kebutuhan diatas keinginannya.
h. Keberanian
Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan
membela kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani bertanggung
jawab, dan sebagainya. Keberanian sangat diperlukan untuk mencapai
kesuksesan dan keberanian akan semakin matang jika diiringi dengan
keyakinan, serta keyakinan akan semakin kuat jika pengetahuannya juga
kuat.
i. Keadilan
Berdasarkan arti katanya, adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan
tidak memihak. Keadilan dari sudut pandang bangsa Indonesia disebut
juga keadilan sosial, secara jelas dicantumkan dalam pancasila sila ke-2
dan ke-5, serta UUD 1945. Keadilan adalah penilaian dengan memberikan
kepada siapapun sesuai dengan apa yang menjadi haknya, yakni dengan
bertindak proposional dan tidak melanggar hukum