Berikut faktor pendorong korupsi dalam diri, yang dapat dirinci menjadi:
1
Sifat tamak atau rakus manusia
1. moral lemah
2
3. Kebutuhan hidup yang mendesak
Pada situasi terdesak terkait ekonomi, dapat terbuka ruang bagi seseorang
untuk menempuh jalan pintas baik maupun buruk. Salah satu jalan
pintas yang buruk yaitu korupsi.
Sejumlah orang ingin mendapat hasil dari suatu pekerjaan tanpa berusaha.
Sifat malas ini berisiko memicu seseorang melakukan cara yang mudah dan
cepat demi mencapai tujuan. Salah satu cara tersebut adalah korupsi.
3
b) Aspek sosial
2. Faktor eksternal
Pemicu perilaku koruptor yang disebabkan oleh faktor di luar diri menjadi pelaku,
dapat diarahkan:
4
a. Aspek Sikap Masyarakat Terhadap Korupsi
Pada umumnya jajaran manajemen selalu untuk mengatasi korupsi
yang dilakukan oleh segelintir oknum dalam organisasi. Akibat sifat tertutup
ini bolong korupsi justru terus berjalan dengan berbagai bentuk. Oleh karena
itu sikap masyarakat yang mungkin menyuburkan tindak korupsi yang terjadi
karena :
1. Nilai-nilai di masyarakat kondusif untuk terjadinya korupsi. Masyarakat
menghargai seseorang karena kekayaan yang dimiliki. Sikap ini seringkali
membuat masyarakat tidak kritis pada kondisi, misalnya dari mana
kekayaan yang didapatkan.
5
b. Aspek Ekonomi
c. Aspek Politik
Menurut Rahardjo (1983) bahwa kontrol sosial adalah suatu proses yang
dilakukan untuk mempengaruhi orang-orang agar bertingkah laku sesuai
6
dengan harapan masyarakat. Kontrol sosial tersebut dijalankan dengan
menggerakkan berbagai aktivitas yang melibatkan penggunaan kekuasaan
negara sebagai suatu lembaga yang diorganisasikan secara politik, melalui
lembaga-lembaga yang dibentuknya. Dengan demikian instabilitas politik,
kepentingan politik, meraih dan mempertahankan kekuasaan sangat potensial
yang menyebabkan perilaku korupsi.
Contoh : Penyuapan
d. Aspek Organisasi
7
memberi keteladanan yang baik dihadapan bawahannya, misalnya korupsi,
maka kemungkinan besar bawahnya akan mengambil kesempatan yang
sama dengan atasannya.Contoh :
8
4. Kelemahan sistem pengendalian manajemen
5. Lemahnya pengawasan
BAB III
9
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Faktor internal terdiri dari aspek moral, misalnya lemahnya keberuntungan
kejujuran rasa malu, aspek sikap atau perilaku misalnya pola hidup konsumtif dan
aspek sosial seperti keluarga yang dapat mendorong seseorang untuk berperilaku
koruptif. Faktor eksternal bisa dilacak dari aspek ekonomi misalnya pendapatan atau
gaji tidak mencukupi kebutuhan, aspek politis manajemen dan organisasi yaitu
akuntabilitas dan transparans, aspek hukum terlihat dalam buruknya wujud undang-
undang dan lemahnya penegakan hukum serta aspek sosial yaitu lingkungan atau
masyarakat yang kurang mendukung perilaku anti korupsi.
Korupsi terjadi karena adanya kewenangan dan jabatan yang dimiliki oleh
pejabat atau pegawai dihitung dengan pribadi dengan laki-laki atas namakan pribadi
atau keluarga, sangat saudara dan teman.
Tindakan korupsi pada dasarnya acara yang berdiri sendiri titik perilaku
korupsi menyangkut berbagai hal yang bersifat Kompleks. Faktor-faktor penyebabnya
bisa dari internal pelaku-pelaku korupsi, tetapi bisa juga berasal dari situasi
lingkungan yang kondusif bagi seseorang untuk melakukan korupsi. Dengan demikian
secara garis besar penyebab korupsi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor
internal dan faktor eksternal.
B. SARAN
Dalam mengerjakan makalah ini,kami sebagai penulis ataupun sebagai
penyusun makalah ini menyadari bahwa ada bebrbagai macam keterbatasan dan
kekurangan,baik dalam proses penyususnan,penggunaan kalimat,kerapihan,dan juga
ada berbagaimacam kekurangannya maka oleh karena itu sangat diharapkan saran
atau kritik dari pembaca yang membangun sehingga dengan demikian makalah ini
dapat mencapai kesempuranaan atau sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
10
Hamzah, Andi, 2006, Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Pidana Nasional dan
Internasional, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hamzah, Andi, 2007, Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Pidana Nasional dan
Internasional, Edisi Revisi, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.HS, Salim dan Septiana N, Erlies, 2014, Penerapan Teori
Hukum Pada Penelitian Tesis dan Disertasi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Danil, Elwi, 2016 Konsep, Tindak Pidana dan Pemberantasannya, Jakarta: Rajawali Pers
Djaja, Ermansjah, 2008, Memberantas Korupsi Bersama KPK, Jakarta: Sinar Grafika.
Hamzah, Andi, 1985, Pengantar Hukum Acara Pidana Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia
Hartanti Evi, 2005, Tindak Pidana Korupsi, Jakarta: Penerbit Sinar Grafika
Indriati,Etty, 2014, Pola dan Akar Korupsi, Jakarta: PT. Gramedia pustaka Utama
Harahap, Zairin, 2002, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Edisi Revisi
11
12