Anda di halaman 1dari 12

PENDIDIKAN PANCASILA

DAN KEWARGANEGARAAN

DOSEN PENGAMPU:LALU HAQQUL


YAKIN MULYAWAN M.H

OLEH KELOMPOK 5:
AULIA FITRI
AGISNI ZUMRAL KIRAMI
INSANUL KAMIL
LAILA APRIANI
PERILAKU KORUPSI DAN
FAKTOR PENYEBABNYA

FAKULTAS SYARIAH
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI
TAHUN 2020/2021
PENGERTIAN KORUPSI
Korupsi dari bahasa latin : corruption dari kata kerja
corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan,
memutarbalik, menyogok. Secara harfiah, korupsi adalah
perilaku pejabat publik, baik politis maupun pegawai negeri,
yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau
memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan
menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan
kepada mereka.

TUJUAN KORUPSI
Menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi.Juga menyalah gunakan kewenangan,kesempatan
atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan
yang dapat merugikan keungan negara atau perekonomian
negara.
Masalah korupsi selalu menarik untuk dibicarakan karena berbagai
alasan, salah satunya karena korupsi menyangkut uang rakyat atau
harta negara yang harusnya digunakan sesuai kehendak rakyat atau
peraturan
  perundang-undangan yang berlaku. Selain merugikan
negara, tindakan korupsi juga bisa jadi penyakit yang akan
menghancurkan negara bila tidak segera ditangani.
Biasanya korupsi kerap melibatkan orang-orang yang seharusnya
menjadi panutan masyarakat karena mereka adalah tokoh yang
dipilih dan terpilih. Membiarkan korupsi merajalela hanya akan
membuat krisis kepercayaan, sikap putus asa, hingga kehilangan
kepemimpinan publik sehingga negara akan mati secara berlahan-
lahan. Korupsi bukan hal yang baru bagi bangsa Indonesia. Tanpa
disadari, korupsi muncul dari kebiasaan yang dianggap lumrah dan
wajar oleh masyarakat umum. Seperti memberi hadiah kepada
pejabat/pegawai Negeri atau keluarganya sebagai imbal jasa
sebuah pelayanan .
Ciri ciri korupsi
1.korupsi senantiasa melibatkan lebih dari satu orang
2.Korupsi pada umumnya dilakukan secara keserbarahasiaan
3.Mereka yang melakukan cara cara korupsi biasanya berusaha
menyelubungi perbuatannya dengan berlindung dibalik hukum
4.Korupsi melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan timbal balik
5.Mereka yang terlibat korupsi adalah yang menginginkan keputusan secara
tegas dan mereka yang mampu mempengaruhi keputusan tersebut
6.Setiap tindakan korupsi mengandung penipuan,biasanya pada badan publik
 FAKTOR PENYEBAB KORUPSI
Ada dua faktor penyebab korupsi yaitu:
Faktor Internal
Faktor internal sangat berhubungan dengan perilaku manusia karena berasal dari
diri manusia dan mengarah pada sifat yang dimiliki manusia diantaranya:
1.Sifat tamak manusia.Sifat tamak atau rakus adalah sifat yang dimiliki manusia
yang selalu kurang atas apa yang dimilikinya atau kurangnya rasa syukur.
Seseorang yang memiliki sifat tamak selalu mempunyai hasrat dalam dirinya untuk
menambah harta dan kekayaan yang bisamembuat dirinya melakukan tindakan yang
dinamakan korupsi.
2.Moral yang kurang kuat Seseorang yang memiliki sifat kurang konsisten atau
moralnya yang kurang kuat akan lebih mudah melakukan tindakan korupsi baik
pengaruh yang berasal dari luar, dari dalam dirinya, atasan atau bawahan.
3.Gaya hidup yang konsumtif. Gaya hidup konsumtif sangat berhubungan dengan
pendapatan seseorang jika pendapatan seseorang lebih kecil dari gaya hidup
tersebut, maka tidak menutup kemungkinan orangtersebut melakukan tindakan
korupsi karena pendapatan yang tidak seimbang dengan apa yang telah di
konsumsinya .
Faktor Eksternal
 

Faktor eksternal penyebab korupsi lebih condong terhadap pengaruh dari luar
diantaranya:
1.PolitikPolitik merupakan suatu faktor yang di dalamnya banyak kecurangan
mulai bawahan sampai atasan dalam setiap organisasi dalam politik banyak
orang yang bermain-mainyang tidak jujur didalamnya.
2.Hukum di dalam suatu hukum dapat terjadi korupsi, karena banyak orang
yang tersusun secara struktural yang mampu memunculkan permainan-
permainan curang. Aturan yang beradadalam hukum tidak semuanya berjalan
murni tetapi ada manipulasi di dalamnya tanpa sepengetahuan banyak orang.
Hukum akan secara mudah dipermainkan oleh siapa sajayang didalamnya
baik oleh pakar hukum, ataupun ahli hukum yang lain, sehingga tidakmenutup
kemungkinan terjadi tindakan korupsi.
3.OrganisasiKurangnya adanya sikap keteladanan pemimpi
4.Posisi pemimpin dalam suatu lemabag formal maupun
informal mempunyai pengaruh penting bagi bagi bawahannya.
Apabila pemimpin tidak bisa memberikan keteladananyang baik
di hadapan bawahannya, misalnya berbuat korupsi, maka
kemungkinan besar bawahannya akan mengambil kesempatan
yang sama dengan atasannya.
5.Tidak ada kultur organisasi yang benarKulturr organisasi
memiliki pengaruh yang kuat terhadap anggotanya. Apabila
kulturorganisasi tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan
berbagai situasi tidak kondusif .
6.Kurang memadainya sistem akuntabilitasIntitusi pemerintahan
umumnya pada satu sisbelum dirumuskan dengan jelas visi
danmisi. Akibatnya, terhadap instansi pemerintah sulit
melakukan penilaian.
7.Kelemahan sistem pengendalian manajemen.
HAMBATAN DALAM UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI
A.Hambatan struktural
Yaitu hambatan yang bersumber dari praktik praktik penyelenggaraan
negara dan pemerintah yang membuat penanganan tindak pidana korupsi
tidak berjalan sebagaimana mestinya.
B.Hambatan kultural
Yaitu hambatan yang bersumber dari kebiasaan negatif yang
berkembang dimasyarakat.
C.Hambatan instrumental
yaitu hambatan yang bersumber dari kurangnya instrumen pendukung
dalam bentuk peraturan perundang undangan yang membuat
penanganan tindak pidana korupsi tidak berjalan sebagaimana mestinya.
D.Hambatan manajemen
yaitu hambtan yang bersumber dari diabaikannya atau tidak
diterapkannya prinsip manajemen yang baik yang membuat penanganan
tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Jenis-Jenis Korupsi
1. Korupsi Uang Negara
Jenis-jenis korupsi yang pertama adalah korupsi uang negara. Jenis
perbuatan yang merugikan negara ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu
mencari keuntungan dengan cara melawan hukum dan merugikan negara
serta menyalahgunakan jabatan untuk mencari keuntungan dan merugikan
negara.
2.Korupsi Suap Menyuap
Jenis-jenis korupsi berikutnya adalah korupsi suap menyuap yang
merupakan tindakan pemberian uang atau menerima uang atau hadiah
yang dilakukan oleh pejabat pemerintah untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya sebagaimana
perbedaan hukum formil dan materiil.
3. Korupsi Penggelapan Jabatan
Penggelapan dalam jabatan termasuk juga ke dalam kategori yang sering
dimaksud sebagai penyalahgunaan jabatan, yakni tindakan seorang
pejabat pemerintah dengan kekuasaan yang dimilikinya.
4. Korupsi Tindakan Pemerasan
Tindakan pemerasan merupakan tindakan yang dilakukan oleh pegawai
negeri atau penyelenggara negara untuk menguntungkan diri sendiri atau
orang lain.

Dampak dampak korupsi


Secara ringkas, dampak masif korupsi dapat dirasakan dalam berbagai
bidang antara lain :
1.Dampak ekonomi
2. Dampak sosial dan kemiskinan masyarakat
3.Dampak birokrasi pemerintahan
4.Dampak politik dan demokrasi
5.Dampak terhadap penegakan hukum
6.Dampak terhadap pertahanan dan keamanan
7.Dampak kerusakan lingkungan
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai