Anda di halaman 1dari 12

PENYUSUNAN ALAT EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN

DI SUSUN OLEH
NAMA : Amir Wafiq
NPM : 2006009
NAMA : Marcel Broklyn Limbong
NPM : 20060015

MATA PELAJARAN : Pendidikan Anti Korupsi


DOSEN PENGAMPU : Erwin Siregar, S. Pd, M. Pd

INSITUT PENDIDKAN TAPANULI SELATAN


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN BAHASA
TAHUN AJARAN
2022-2023

i 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT. karena hanya izin, rahmad dan
kuasanya kami masih diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “ Faktor Penyebab Korupsi “ pada kesempatan ini penulis tak lupa-
lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terutama dosen yang mengajar.

Dan kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka membawa
wawasan serta pengetahuan kita,khususnya “Faktor Penyebab Korupsi “ kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari apa
yang diharapkan .untuk itu kami berharap kritik dan saran dan ulasan demi memperbaiki
makalah ini semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Selasa, 7 Maret 2023

Tim Penulis

ii
2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………...……...3

BAB I PENDAHULUAN :

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………….4

B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………4

C. Tujuan Masalah ………………………………………………………………………4

BAB II PEMBAHASAN :

A. Pengertian Korupsi …………………...................................................….……..5

B. Faktor Penyebab Korupsi ………………..…..............……………………….……6

BAB III PENUTUP :

A. KESIMPULAN ………………………………….………………………………….11

B. SARAN………………………………………………………………………………11

DAFTAR PUSTAKA:…………………………………………………………………….…..12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korupsi sudah sekian lama terjadi sejak manusia pertama mengenal tata kelola
administrasi. Perbuatan korupsi tidak terlepas dari kekuasaan, birokrasi, pemerintahan dan
politik. Selain mengaitkan korupsi dengan politik, korupsi juga terkait dengankebijakan
perekonomian, politik, kesejahteraan sosial dan pembangunan bangsa.
Korupsi dapat menghancurkan berbagai segi kehidupan, terutama kehidupan sosial
ekonomi sebagai faktor kunci untuk kesejahteraan setiap orang dalam suatu masyarakat,
bangsa dan negara. Korupsi di Indonesia ibarat warisan haram tanpa syarat wasiat, sebab
korupsi tetap saja lestari sekalipun diharamkan oleh aturan hukum yang dibuat dan berlaku
dari satu periode ke periode pemerintahan berikutnya. Secara umum, penyebab korupsi
meliputi dua faktor utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berkaitan
dengan diri seseorang, ini berhubungan erat dengan kualitas kehidupan moral, keimanan,
dan kejujuran. Faktor eksternal mencakup aspek kehidupan keluarga, lingkungan politik,
lingkungan organisasi, dan lingkungan kerja.
Makalah ini bertujuan memperluas pemahaman tentang faktor penyebab korupsi,
serta akan di uraikan faktor internal dan external dari penyebab korupsi.

B. Rumusan Masalah
Sesuai latar belakang di atas,maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini
adalah :
1. Pengertian Korupsi ?
2. Faktor Penyebab Korupsi ?

C. Tujuan Masalah
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan masalah dalam
makalah ini adalah :
1. Untuk Mengetahui Pengertian Korupsi
2. Untuk Mengetahui Faktor Penyebab Korupsi

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Korupsi
Dalam sejarah kehidupan manusia, korupsi bukan hal baru. Sejak manusia hidup
bermasyarakat, sudah tumbuh perilaku koruptif atau menyimpang, yang tidak sesuai dengan
norma sosial yang berlaku. Manusia dan kelompok sosial yang hidup dalam persaingan
memperebutkan tanah dan sumber daya alam untuk keperluan hidup, telah mendorongnya
bertindak menyimpang, memanipulasi, menipu, dan melakukan segala cara untuk
mendapatkan apa yang diinginkan.
Perilaku koruptif manusia yang dimaksudkan untuk menguntungkan diri sendiri atau
kelompoknya memiliki variasi yang beranekaragam, sehingga pola-pola tindakan korupsi
juga banyak variasinya. Itulah sebabnya, dipahami bahwa korupsi bukan konsep sederhana.
Korupsi merupakan konsep yang kompleks, sekompleks persoalan yang dihadapi oleh suatu
masyarakat atau pemerintahan. Demikian pula, mendefinisikan korupsi bukan pekerjaan
yang mudah. Sebagaimana dinyatakan oleh Phil Williams, meningkatnya ragam korupsi
akibat kecanggihan para pelaku yang menyebabkan pendefinisian korupsi terus dikaji ulang
agar mendapat pemahaman yang sistematis.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, korupsi berasal dari kata korup artinya:
buruk, rusak, busuk; suka memakai barang (uang) yang dipercayakan kepadanya; dapat
disogok (memakai kekuasaannya untuk kepentingan pribadi. Dalam kamus tersebut, korupsi
diartikan sebagai penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan dan
sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Dari istilah-istilah tesebut, korupsi
dipahami sebagai perbuatan busuk, rusak, kotor, menggunakan uang atau barang milik lain
(perusahaan atau negara) secara menyimpang yang menguntungkan diri sendiri.

5
B. Faktor Penyebab Korupsi
Tindakan korupsi tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
tindakan korupsi. Secara umum faktor penyebab korupsi te nyebab korupsi terdiri dari rdiri
dari dua macam yaitu faktor internal dan eksternal. faktor internal yaitu faktor  dorongan
dari dalam diri sendiri yaitu niat dari diri sendiri untuk melakukan  perbuatan  perbuatan
korupsi korupsi untuk memperkaya memperkaya dirinya dirinya sendiri sendiri dan faktor
eksternal eksternal yaitu faktor dari luar atau kondisi lingkungan sekitar.
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seseorang.
Persepsi terhadap korupsi. Pemahaman seseorang mengenai korupsi tentu
berbedabeda.Salah satu penyebab masih bertahannya sikap primitif terhadap korupsi
karena belum jelas mengenai batasan bagi istilah korupsi, sehingga terjadi beberapa
pandangan berbeda dalam melihat korupsi.
Kualitas moral dan integritas individu. Adanya sifat serakah dalam diri
manusia dan himpitan ekonomi serta self esteem yang rendah juga dapat membuat
seseorang melakukan korupsi.
Adapun beberapa penyebab terjadinya korupsi adalah sebagai berikut:
a. peninggalan pemerintahan kolonial.
b. kemiskinan dan ketidaksama an.
c. gaji yang rendah.
d. persepsi yang popular.
e. pengaturan yang bertele-tele.
f. pengetahuan yang tidak cukup dari bidangnya.

Selain faktor-faktor internal di atas, terdapat faktor-faktor internal lainnya,


faktor tersebut yaitu :
a. Aspek Perilaku Individu:
1. Sifat Tamak/Rakus Manusia
Korupsi yang dilakukan bukan karena kebutuhan primer, yaitu
kebutuhan pangan.Pelakunya adalah orang yang berkecukupan, tetapi
memiliki sifat tamak, rakus, mempunyai hasrat memperkaya diri

6
sendiri.Unsur penyebab tindak korupsi berasal dari dalam diri sendiri
yaitu sifat tamak/rakus.Maka tindakan keras tanpa kompromi, wajib
hukum nya.
2. Moral yang kurang kuat
Orang yang moralnya kurang kuat mudah tergoda untuk
melakukan tindak korupsi. Godaan bisa datang dari berbagai pengaruh di
sekelilingnya, seperti atasan, rekan kerja, bawahan, atau pihak lain yang
memberi kesempatan.
3. Gaya hidup yang konsumtif
Gaya hidup di kota besar mendorong seseorang untuk berperilaku
konsumptif. Perilaku konsumtif yang tidak diimbangi dengan pendapatan
yang sesuai, menciptakan peluang bagi seseorang untuk melakukan
tindak korupsi.
b. Aspek Sosial
Keluarga dapat menjadi pendorong seseorang untuk berperilaku
koruptif.Menurut kaum bahviouris, lingkungan keluarga justru dapat
menjadi pendorong seseorang bertindak korupsi, mengalahkan sifat baik
yang sebenarnya telah menjadi karakter pribadinya.Lingkungan justru
memberi dorongan bukan hukuman atas tindakan koruptif seseorang.

2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri
seseorang.Hukum.Sistem hukum di Indonesia untuk memberantas korupsi masih
sangat lemah.Hukum tidak dijalankan sesuai prosedur yang benar, aparat mudah
disogok sehingga pelanggaran sangat mudah dilakukan oleh masyarakat.Politik
Monopoli kekuasaan merupakan sumber korupsi, karena tidak adanya kontrol
oleh lembaga yang mewakili kepentingan masyarakat.

7
Faktor yang sangat dekat dengan terjadinya korupsi adalah budaya
penyelahgunaan wewenang yang berlebih dalam hal ini terjadinya KKN. Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang masih sangat tinggi dan tidak adanya sistem
kontrol yang baik menyebabkan masyarakat meng anggap bahwa korupsi
merupakan suatu hal yang sudah biasa terjadi.
Sosial Lingkungan sosial juga dapat mempengaruhi seseorang untuk
melakukan korupsi. Korupsi merupakan budaya dari pejabat lokal dan adanya
tradisi memberi yang disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung
jawab.
Ada aspek-aspek yang membuat orang-orang melakukan korupsi. Aspek
tersebut meliputi :
a. Aspek Sikap Masyarakat terhadap Korupsi
Dalam sebuah organisasi, ke salahan individu sering ditutupi demi
menjaga nama baik organisasi. Demikian pula tindak korupsi dalam sebuah
organisasi sering kali ditutup-tutupi.Akibat sikap tertutup ini, tindak korupsi
seakan mendapat pembenaran, bahkan berkembang dalam berbagai bentuk.
Sikap masyarakat yang berpotensi memberi peluang perilaku korupsi antara
lain:
Pertama Nilai-nilai dan budaya di masyarakat yang mendukung untuk
terjadinya korupsi. Misalnya masyarakat menghargai seseorang karena
kekayaan yang dimilikinya.Akibatnya masyarakat menjadi tidak kritis terhadap
kondisi, seperti dari mana kekayaan itu berasal.
Kedua Masyarakat menganggap bahwa korban yang mengalami
kerugian akibat tindak korupsi adalah Negara. Padahal justru pada akhirnya
kerugian terbesar dialami oleh masyarakat sendiri.Contohnya akibat korupsi
anggaran pembangunan menjadi berkurang, pembangunan transportasi umum
menjadi terbatas misalnya.

8
Ketiga, Masyarakat kurang menyadari bila dirinya terlibat dalam
perilaku korupsi. Setiap tindakan korupsi pasti melibatkan masyarakat, namun
masyarakat justru terbiasa terlibat dalam tindak korupsi sehari-hari dengan
cara-cara terbuka namun tidak disadari.
Keempat, Masyarakat kurang menyadari bahwa korupsi dapat dicegah
dan diberantas bila masyarakat ikut aktif dalam agenda pencegahan dan
pemberantasan korupsi. Umumnya masyarakat menganggap bahwa
pencegahan dan pemberantasan korupsi adalah tanggung jawab pemerintah.

b. Aspek Ekonomi
Aspek Ekonomi sering membuka peluang bagi seseorang untuk
korupsi. Pendapatan yang tidak dapat memenuhi kebutuhan atau saat sedang
terdesak masalah ekonomi membuka ruang bagi seseorang untuk melakukan
jalan pintas, dan salah satunya adalah korupsi.
c. Aspek Politik
Politik uang (money politics) pada Pemilihan Umum adalah contoh
tindak korupsi, yaitu seseorang atau golongan yang membeli suatu atau
menyuap para pemilih/anggota partai agar dapat memenangkan pemilu.
Perilaku korup seperti penyuapan, politik uang merupakan fenomena yang
sering terjadi. Penyimpangan pemberian kredit atau penarikan pajak pada
pengusaha, kongsi antara penguasa dan pengusaha, kasus-kasus pejabat Bank
Indonesia dan Menteri di bidang ekonomi pada rezim lalu dan pemberian cek
melancong yang sering dibicarakan merupakan sederet kasus yang
menggambarkan aspek politik yang dapat menyebabkan kasus korupsi.
d. Aspek Organisasi
Organisasi dalam hal ini adalah organisasi dalam arti yang luas,
termasuk sistem pengorganisasian lingkungan masyarakat.Organisasi yang
menjadi korban korupsi atau di mana korupsi terjadi biasanya memberi andil
terjadinya korupsi karena membuka peluang atau kesempatan terjadinya
korupsi. Aspek-aspek penyebab korupsi dalam sudut pandang organisasi
meliputi:

9
1. Kurang adanya sikap keteladanan Pemimpin
2. Tidak Adanya Kultur Budaya Organisasi yang Benar
3. Kurang Memadainya Sistem Akuntabilitas
4. Kelemahan Sistem Pengendalian Manajemen

10
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
1. Pengertian Korupsi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, korupsi berasal dari kata korup artinya:
buruk, rusak, busuk; suka memakai barang (uang) yang dipercayakan kepadanya; dapat
disogok (memakai kekuasaannya untuk kepentingan pribadi. Dalam kamus tersebut,
korupsi diartikan sebagai penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan
dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Dari istilah-istilah tesebut,
korupsi dipahami sebagai perbuatan busuk, rusak, kotor, menggunakan uang atau barang
milik lain (perusahaan atau negara) secara menyimpang yang menguntungkan diri
sendiri.
2. Faktor Penyebab Korupsi
a) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seseorang.
Persepsi terhadap korupsi. Pemahaman seseorang mengenai korupsi tentu
berbedabeda.Salah satu penyebab masih bertahannya sikap primitif terhadap korupsi
karena belum jelas mengenai batasan bagi istilah korupsi, sehingga terjadi beberapa
pandangan berbeda dalam melihat korupsi.
b) Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri
seseorang.Hukum.Sistem hukum di Indonesia untuk memberantas korupsi masih
sangat lemah.Hukum tidak dijalankan sesuai prosedur yang benar, aparat mudah
disogok sehingga pelanggaran sangat mudah dilakukan oleh masyarakat.Politik
Monopoli kekuasaan merupakan sumber korupsi, karena tidak adanya kontrol oleh
lembaga yang mewakili kepentingan masyarakat.
B. Saran
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu kami sangat
mengharapakan kritik dan saran dari ibu yang membidagi mata pelajaran ini agar kami
dapat memperbaiki kesalahan kami untuk makalah ini

11
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Handoyo.E.2013, PENDIDIKAN ANTI KORUPSI. Yogyakarta : PENERBIT
OMBAK
B. Jurnal
Rachman.F.2018, “ UPAYA PENANGGULANGAN TINDAK PIDAN KORUPSI DI
INDONESIA” . Vol 9, No 2

12

Anda mungkin juga menyukai