OLEH :
I KETUT ALIT WIRA PERMANA
KP 1320030
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Hyang Widhi Wasa atas
limpahan rahmat-Nya, sehingga makalah dengan materi “Faktor-faktor penyebab korupsi”
ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Budaya Anti Korupsi.
Saya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Ibu Ns. Ni Made Wina
Krisnayani , S.Kep, M.Fis selaku dosen mata kuliah Pendidikan Budaya Anti Korupsi.
Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang
yang saya ditekuni.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangunakan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………….………… i
DAFTAR ISI …………………………………...…………….……….………... ii
BAB I : PENDAHULUAN …………………………………………….………. 1
1.1 LATAR BELAKANG ………………………………………………….…… 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ...………………………………………………..… 2
1.3 TUJUAN PENULISAN …………………………………………………….. 2
BAB II : PEMBAHASAN .……………………….……………………………. 3
2.1 PENGERTIAN KORUPSI ………………………………………………….. 3
2.2 FAKTOR UMUM PENYEBAB KORUPSI…………….…………………… 3
2.3 FAKTOR INTERNAL PENYEBAB KORUPSI ………..………………….. 5
2.4 FAKTOR EKSTERNAL PENYEBAB KORUPSI ………………………….. 6
BAB III : PENUTUP ……………………………………..……………………. 8
3.1 SIMPULAN ………………………………………….……………………… 9
3.2 SARAN ……………………………………………..……………………….. 10
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………..………….. 11
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Korupsi di Indonesia dewasa ini sudah merupakan penyakit social yang sangat
berbahaya yang mengancam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Korupsi telah mengakibatkan kerugian materiil keuangan negara yang sangat
besar. Hal itu merupakan cerminan rendahnya moralitas dan rasa malu, sehingga yang
menonjol adalah sikap kerakusan dan kekuasaan. Persoalannya adalah dapatkah korupsi
diberantas? Tidak ada jawaban lain kalau kita ingin maju, adalah korupsi harus
diberantas. Jika kita tidak berhasil memberantas korupsi,atau paling tidak mengurangi
sampai pada titik nadir yang paling rendah maka jangan harap Negara ini akan mampu
mengejar ketertinggalannya dibandingkan negara lain untuk menjadi sebuah negara
yang maju. Karena korupsi membawa dampak negatif yang cukup luas dan dapat
membawa negara ke jurang kehancuran.
Hampir semua segi kehidupan terjangkit korupsi. Apabila disederhanakan,
penyebab korupsi meliputi dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal merupakan penyebab korupsi yang datang dari diri pribadi sedang faktor
eksternal adalah faktor penyebab terjadinya korupsi karena sebab-sebab dari luar.
Faktor internal terdiri dari aspek moral, misalnya lemahnya keimanan,
kejujuran, rasa malu, aspek sikap atau perilaku misalnya pola hidup konsumtif dan
aspek sosial seperti keluarga yang dapat mendorong seseorang untuk berperilaku
korup.
Faktor eksternal bisa dilacak dari aspek ekonomi misalnya pendapatan atau gaji tidak
mencukupi kebutuhan, aspek politis misalnya instabilitas politik, kepentingan politis,
meraih dan mempertahankan kekuasaan, aspek managemen & organisasi yaitu
ketiadaan akuntabilitas dan transparansi, aspek hukum, terlihat dalam buruknya
wujud perundang-undangan dan lemahnya penegakkan hokum serta aspek sosial
yaitu lingkungan atau masyarakat yang kurang mendukung perilaku anti korupsi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum faktor penyebab korupsi dapat terjadi karena faktor politik,
hukum dan ekonomi, sebagaimana dalam buku berjudul Peran Parlemen dalam
Membasmi Korupsi (ICW : 2000) yang mengidentifikasikan empat faktor penyebab
korupsi yaitu faktor politik, faktor hukum, faktor ekonomi dan birokrasi serta faktor
transnasional.
a. Faktor Politik
Politik merupakan salah satu penyebab terjadinya korupsi. Hal ini dapat
dilihat ketika terjadi instabilitas politik, kepentingan politis para pemegang
kekuasaan, bahkan ketika meraih dan mempertahankan kekuasaan. Perilaku korup
seperti penyuapan, politik uang merupakan fenomena yang sering terjadi. Terkait
dengan hal itu Terrence Gomes (2000) memberikan gambaran bahwa politik uang
(money politik) sebagai use of money and material benefits in the pursuit of
4
political influence.
Menurut Susanto korupsi pada level pemerintahan adalah dari sisi
penerimaan, pemerasan uang suap, pemberian perlindungan, pencurian barang-
barang publik untuk kepentingan pribadi, tergolong korupsi yang disebabkan oleh
konstelasi politik (Susanto: 2002). Sementara menurut De Asis, korupsi politik
misalnya perilaku curang (politik uang) pada pemilihan anggota legislatif ataupun
pejabat-pejabat eksekutif, dana ilegal untuk pembia-yaan kampanye, penyelesaian
konflik parlemen melalui cara-cara ilegal dan teknik lobi yang menyimpang (De
Asis : 2000).
b. Faktor Hukum
Faktor hukum bisa lihat dari dua sisi, di satu sisi dari aspek perundang-
undangan dan sisi lain lemahnya penegakan hukum. Tidak baiknya substansi
hukum, mudah ditemukan dalam aturan-aturan yang diskriminatif dan tidak adil;
rumusan yang tidak jelas-tegas (non lex certa) sehingga multi tafsir; kontradiksi
dan overlapping dengan peraturan lain (baik yang sederajat maupun yang lebih
tinggi). Sanksi yang tidak equivalen dengan perbuatan yang dilarang sehingga
tidak tepat sasaran serta dirasa terlalu ringan atau terlalu berat; penggunaan konsep
yang berbeda-beda untuk sesuatu yang sama, semua itu memungkinkan suatu
peraturan tidak kompatibel dengan realitas yang ada sehingga tidak fungsional atau
tidak produktif dan mengalami resistensi.
Penyebab keadaan ini sangat beragam, namun yang dominan adalah:
Pertama, tawar-menawar dan pertarungan kepentingan antara kelompok dan
golongan di parlemen, sehingga memunculkan aturan yang bias dan diskriminatif.
Kedua, praktek politik uang dalam pembuatan hukum berupa suap menyuap
(political bribery), utamanya menyangkut perundang-undangan di bidang ekonomi
dan bisnis. Akibatnya timbul peraturan yang elastis dan multi tafsir serta tumpang-
tindih dengan aturan lain sehingga mudah dimanfaatkan untuk menyelamatkan
pihak-pihak pemesan. Sering pula ancaman sanksinya dirumuskan begitu ringan
sehingga tidak memberatkan pihak yang berkepentingan.
c. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi juga merupakan salah satu penyebab terjadinya korupsi.
5
Hal itu dapat dijelaskan dari pendapatan atau gaji yang tidak mencukupi
kebutuhan. Pendapat ini tidak mutlak benar karena dalam teori kebutuhan Maslow,
sebagaimana dikutip oleh Sulistyantoro, korupsi seharusnya hanya dilakukan oleh
orang untuk memenuhi dua kebutuhan yang paling bawah dan logika lurusnya
hanya dilakukan oleh komunitas masyarakat yang pas-pasan yang bertahan hidup.
d. Faktor organisasi
Organisasi dalam hal ini adalah organisasi dalam arti yang luas, termasuk
sistem pengorganisasian lingkungan masyarakat. Organisasi yang menjadi korban
korupsi atau di mana korupsi terjadi biasanya memberi andil terjadinya korupsi
karena membuka peluang atau kesempatan untuk terjadinya korupsi (Tunggal
2000). Bilamana organisasi tersebut tidak membuka peluang sedikitpun bagi
seseorang untuk melakukan korupsi, maka korupsi tidak akan terjadi. Aspek-
aspek penyebab terjadinya korupsi dari sudut pandang organisasi ini meliputi: (a)
kurang adanya teladan dari pimpinan, (b) tidak adanya kultur organisasi yang
benar, (c) sistem akuntabilitas di instansi pemerintah kurang memadai, (d)
manajemen cenderung menutupi korupsi di dalam organisasinya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Korupsi adalah suatu tindak perdana yang memperkaya diri yang secara
langsung merugikan negara atau perekonomian negara. korupsi adalah tingkah laku
individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna mencari keuntungan, dan
merugikan kepentingan umum. Menurut saya sendiri tindakan korupsi merupakan
tindakan dimana para pejabat publik menggelapkan uang untuk kepentingan pribadi
sebagai pemuas kebutuhan dalah kehidupannya. Jadi korupsi merupakan gejala salah
pakai dan salah urus dari kekuasaan, demi keuntungan pribadi, salah urus terhadap
sumber-sumber kekayaan negara dengan menggunakan wewenang dan kekuatan-
kekuatan formal (misalnya denagan alasan hukum dan kekuatan senjata) untuk
memperkaya diri sendiri.
Secara umum faktor penyebab korupsi dapat terjadi karena faktor politik, hukum
dan ekonomi, sebagaimana dalam buku berjudul Peran Parlemen dalam Membasmi
Korupsi (ICW : 2000) yang mengidentifikasikan empat faktor penyebab korupsi yaitu
faktor politik, faktor hukum, faktor ekonomi dan birokrasi serta faktor organisasi.
Faktor internal merupakan penyebab korupsi yang datang dari diri pribadi yang
dapat dirinci menjadi:
a. Aspek Perilaku Individu
b. Aspek Sosial
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penulis. (2011). Pendidikan Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi. Jakarta :
Kemdikbud