Dosen Pengajar:
Dra.Hj.Forasidah, M.AP
Disusun oleh:
Nama: Meldawati
Npm: 18632010022
BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya penulis bisa
menyelesaikankarya ilmiah yang berjudul Tentang Pendidikan Anti Korupsi. Karya ilmiah ini diajukan
guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi yang di ajarkan oleh dosen saya yang bernama
Dra.Hj. Forasidah, M.AP kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis nyadari bahwa
karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat saya harapkan demi sempurnanya karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapatmemberikan
informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korupsi merupakan ancaman global di dunia dikarenakan adanya penyalahgunaan kekuasaan
oleh pemerintah atau pihak-pihak terkait untuk kepentingan pribadi yang sangat merugikan.
Indonesia merupakan negara yang identik dengan tindakan korupsi , hal ini disebabkan karena
buruknya moral para pemimpin bangsa yang melakukan penyimpangan terhadap kepercayaan
masyarakat.
Tindakan korupsi dirasakan semakin buruk di negara kita ini, maka dari itu banyak dilakukan
upaya-upaya pemberantasan korupsi tetapi faktanya masih banyak ditemukan para pejabat yang
melakukan tindakan tersebut. Salah satu upaya yang memang sedang gencar-gencarnya dilakukan
adalah melalui pendidikan, hal ini mengarah pada pokok pembahasan kita yaitu “Pendidikan Anti
Korupsi”
Pendidikan anti korupsi ini dimaksudkan untuk membentuk moral yang lebih baik bagi para
generasi muda agar mereka tidak menjadi bibit-bibit koruptor di negara kita. seharusnya memulai
pendidikan anti korupsi sedini mungkin agar mereka mengerti bagaimana dampak besar korupsi di
indonesia. Jadi, kita dapat melakukan
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian korupsi ?
2. Mengapa diadakannya pendidikan anti-korupsi ?
3. Apa nilai dan prinsip anti-korupsi ?
4. Bagaimana upaya pemberantasan korupsi dan penanganannya?
5. Siapa yang berperan untuk pencegahan korupsi ?
6. Bagaimana tindak pidana korupsi dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia ?
7. Bagaimana peranan mahasiswa dalam pencegahan korupsi ?
C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian dari korupsi.
2. Untuk mengetahui pentingnya diadakannya pendidikan anti-korupsi.
3. Untuk mengetahui nilai dan prsinsip anti-korupsi.
4. Untuk mengetahui upaya pemberantasan korupsi dan penanganannya.
5. Untuk mengetahui siapa saja yang berperan dalam pencegahan korupsi.
6. Untuk memahami tindak pidana korupsi dalam perundagan –undangan di Indonesia.
7. Untuk mengetahui peranan mahasiswa dalam pencegahan korupsi.
D. Manfaat
1. Makalah ini diharapkan dijadikan sumber nilai dan pedoman bagi masyarakat Indonesia teruama
generasi muda agar terhindar dari tindak korupsi.
2. Makalah ini diharapkan menjadi sumber pengetahuan bagi masyarakat Indonesia tentang bagaimana
tindak korupsi yang telah terjadi di Indonesia.
3. Makalah ini diharapkan dapat menjadikan masyarakat ikut berperan aktif dalam pembenahan dan
pencegahan terhadap tindak korupsi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Korupsi
Korupsi merupakan penyalahgunaan kewenangan oleh pihak pribadi maupun kelompok.
Dari segi hukum memandang bahwa korupsi merupakan kejahatan (crime), koruptor oleh
karenanya yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah menindak para koruptor dengan jerat-jerat
hukum serta memberantas korupsi dengan memperkuat perangkat hukum seperti undang-undang dan
aparat hukum.
Segi politik memandang bahwa korupsi cenderung terjadi di ranah politik, khususnya korupsi
besar (grand corruption) dilakukan oleh para politisi yang menyalahgunakan kekuasaan mereka.
Segi sosiologi memandang bahwa korupsi adalah sebuah masalah sosial. Korupsi terjadi di
semua sektor dan dilakukan oleh sebagian besar lapisan masyarakat, maka dianggap sebagai
penyakit sosial.
Segi agama memandang bahwa korupsi terjadi sebagai dampak dari lemahnya nilai-nilai
agama dalam diri individu, dan oleh karenanya upaya yang harus dilakukan adalah memperkokoh
nilai-nilai keagamaan dalam diri individu dan masyarakat.
Faktor eksternal, pemicu perilaku korupsi yang disebabkan oleh faktor di luar diri pelaku.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanggungjawab usaha pemberantasan korupsi di Indonesia tidak hanya menjadi
tangungjawab penegak hukum saja tapi juga menjadi tanggungjawab setiap elemen masyarakat
khususnya kaum muda yang merupakan generasi penerus bangsa dan Negara. Peranan pemuda
dalam usaha pemberantasan korupsi di Indonesia sangatlah penting peranannya. Pendidikan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari usaha pemeberantasan korupsi di Indonesia, karena
hanya dengan pendidikan penanaman karakter anti karupsi kepada masyarakat khususnya pemuda
dapat ditanamkan. Di sinilah kaum muda dapat mengambil peranan dalam pemberantasan korupsi,
mereka harus menuntut ilmu dengan giat kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dan
menyurakan anti-korupsi karena, suara-suara para pemuda kerap kali merepresentasikan dan
mengangkat realita sosial yang terjadi di masyarakat. Sikap idealisme mendorong mahasiswa untuk
memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa, dengan cara mereka sendiri. Kekuatan tersebut
bagaikan pisau yang bermata dua, di satu sisi, mahasiswa mampu mendorong dan menggerakkan
masyarakat untuk bertindak atas ketidak adilan sistem termasuk didalamnya tindakan penyelewengan
jabatan dan korupsi. Sedangkan di sisi yang lain, mahasiswa merupakan faktor penekan bagi
penegakan hukum bagi pelaku korupsi serta pengawal bagi terciptanya kebijakan publik yang
berpihak kepada kepentingan masyarakat banyak.
B. Saran
Untuk mahasiswa/mahasiswi
1) Menciptakan lingkungan bebas dari korupsi di kampus
Hal ini terutama dimulai dari kesadaran masing-masing mahasiswa yaitu menanamkan
kepada diri mereka sendiri bahwa mereka tidak boleh melakukan tindakan korupsi walaupun
itu hanya tindakan sederhana, misalnya terlambat datang ke kampus, menitipkan absen
kepada teman jika tidak masuk atau memberikan uang suap kepada para pihak pengurus
beasiswa dan macam-macam tindakan lainnya. Memang hal tersebut kelihatan sepele tetapi
berdampak fatal pada pola pikir dan dikhawatirkan akan menjadi kebiasaan bahkan yang
lebih parah adalah menjadi sebuah karakter.
2) Memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang bahaya melakukan korupsi
Upaya mahasiswa ini misalnya memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai
bahaya melakukan tindakan korupsi karena pada nantinya akan mengancam dan merugikan
kehidupan masyarakat sendiri. Serta menghimbau agar masyarakat ikut serta dalam
menindaklanjuti (berperan aktif) dalam memberantas tindakan korupsi yang terjadi di sekitar
lingkungan mereka. Selain itu, masyarakat dituntut lebih kritis terhadap kebijakan pemerintah
yang dirasa kurang relevan. Maka masyarakat sadar bahwa korupsi memang harus dilawan
dan dimusnahkan dengan mengerahkan kekuatan secara massif, artinya bukan hanya
pemerintah saja melainakan seluruh lapisan masyarakat.
3) Menjadi alat pengontrol terhadap kebijakan pemerintah
Mahasiswa selain sebagai agen perubahan juga bertindak sebagai agen pengontrol dalam
pemerintahan. Kebijakan pemerintah sangat perlu untuk dikontrol dan dikritisi jika dirasa
kebijakan tersebut tidak memberikan dampak positif pada keadilan dan kesejahteraan
masyarakat dan semakin memperburuk kondisi masyarakat. Misalnya dengan melakukan
demo untuk menekan pemerintah atau melakukan jajak pendapat untuk memperoleh hasil
negosiasi yang terbaik.
Daftar isi
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Korupsi
https://id.scribd.com/doc
https://docplayer.info/72893025-Makalah-pendidikan-anti-korupsi-judul-mahasiswa-sebagai-
generasi-anti-korupsi.html