Anda di halaman 1dari 14

TEORI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN
(materi ini utk 2 x pertemuan)
• Teori Leon Festinger
Menurut Leon Festinger, dlm kaitannya dg
Perilaku Organisasi, ada 2 teori PK :
1. Teori PK Yg Bersifat Normatif (Normative
Decision Theory) Teori Preskriptif : Proses PK
harus sesuai prosedur/ketentuan
tertentu Bila prosedur diikuti dg baik :
keuntungan lebih besar, biaya berkurang, dan
mencegah kerugian.
• 3 asumsi NDT :
Pertama : Manusia adalah mahluk ekonomis selalu
mengejar keuntungan/kepuasan.
Kedua : Si Pengambil Keputusan adalah orang yg
punya penget lengkap—pasti menget. pilihan yg
tersedia dan konsekuensinya.
Ketiga : Si Pengambil Keputusan mempunyai daftar
urutan kesenangan, dan dapat mengurutkan
konsekuensi yg ia senangi.
• Memilih dan menetapkan alternatif bukan akhir dari
proses PK/pemecahan masalah masih akan terjadi
berbagai implikasi psikologis salah satunya :
Gangguan Kognitif, yaitu bila seseorang
dipaksa/terpaksa memilih suatu hal, pada hal yg
terpaksa ia tolak dirasakan lebih menguntungkan.
• Keadaan itulah yg menimbulkan gangguan psikologis
bagi ybs, apalagi kata Duncan, jika keputusan yg
diambil adalah keputusan penting, dan alternatif yg
ditolak, sama2 atau sangat menarik, maka perasaan
terganggu itu semakin kuat.
• Oleh karena itu, para manager setelah PK
melakukan suatu “Defensive Behavior” misalnya
dengan rasionalisasi : menonjolkan aspek2 positif
keputusan yg sudah diambil, sehingga dapat
menentramkan psikologis.
• Berdasarkan NDT di atas, proses PK adalah :
Maksimasi tujuan Perumusanan dan analisis
persoalan Penemuan alternatif Perumusan
alternatif dan untung ruginya Pemilihan
alternatif Pelaksanaan Keputusan Umpan balik,
evaluasi, dan tindak lanjut.
2. Teori PK yg Bersifat Perilaku (Behavior Decision
Theory) disebut juga Teori Deskriptif, karena
proses PK didasarkan apa adanya, dan bagaimana
proses itu berlangsung, tdk berdasarkan norma
atau ketentuan tertentu.
• 3 Asumsi BDT :
Pertama : Si Pengambil Keputusan adalah seorang
administrator, lebih mencari kepuasan dari pada
mencari keuntungan.
Kedua : Manusia tdk akan mampu menemukan
alternatif2, hasilnya, dan kerugiannya. Mereka
selalu bergerak dalam batas2 rasional.
Ketiga : Proses penemuan alternatif selalu
berurutan, sehingga setiap penganalisaan atas
suatu alternatif akan mempengaruhi proses
pemilihan alternatif.
• Kedua teori tersebut terdapat kelebihan dan
kekurangannya dalam proses pengambilan
keputusan.
• Oleh karena itu disarankan untuk manager :
a. Para manager harus menyadari, apa yang
baik/menguntungkan bagi mereka belum
tentu baik/menguntungkan bagi
bawahannya.Oleh karena itu antara kedua
belah pihak perlu adanya kesamaan
pengertian.
b. Para manager juga perlu memaklumi bahwa
apa yang sudah jelas bagi mereka belum tentu
jelas bagi para bawahannya.
c. Para manager dlm mengadakan evaluasi thdp
hasil kerja bawahannya perlu lebih banyak
memperhatikan faktor2 yg mempunyai kaitan
dengan hasil kerja tsb, tanpa mengabaikan
pentingnya peranan closure (dialog/diskusi).
• Teori Brincloe (1977)
1. Aliran Birokratik (Bureaucratic School).
✔ Teori ini memberi tekanan yg cukup besar pada arus
dan jalannya pekerjaan dalam struktur organisasi.
✔ Tugas eselon bawah ialah melaporkan masalah,
memberi informasi, menyiapkan fakta dan
keterangan2 pada atasannya.
✔ Atasan dg menggunakan pengetahuan,
ketrampilannya, dan kemampuannya membuat
keputusan berdasarkan input dari eselon bawah tsb.
2.Aliran Manajemen Saintifik (Scientific
management School).
✔ Teori ini lebih menekankan pada pandangan
bahwa tugas2 itu dapat dijabarkan ke dalam
elemen2 logis yg dapat digambarkan secara
saintifik.
✔ Sementara, manajemen sendiri memiliki
kemampuan untuk menganalisis dan
menyelesaikan suatu masalah.
3. Aliran Hubungan Kemanusiaan ( Human relations school).
✔ Teori ini menganggap bahwa organisasi dapat berbuat lebih
baik apabila lebih banyak perhatian diberikan kepada
manusia dalam organisasi itu.
✔ Perhatian kepada manusia itu, misalnya seperti :
▪ yg dapat menimbulkan kepuasan kerja,
▪ peran serta dalam pengambilan keputusan,
▪ terhadap konflik internal,
▪ Memberlakukan organisasi sbg suatu klp sosial yg
mempunyai tujuan.
▪ Kebutuhan dan keinginan anggota selalu dipertimbangkan
dalam membuat keputusan bertindak.
4. Aliran Rasionalitas Ekonomi (Economic Rationality
School).
✔ Teori ini mengakui bahwa organisasi adalah suatu
unit ekonomi yg mengkonversi masukan (input)
menjadi keluaran (output), yang harus dilakukan
dengan cara yang paling efisien.
✔ Menurut aliran ini, suatu langkah
kebijakan/keputusan akan akan terus berlangsung
sepanjang itu mempunyai nilai yang tinggi dari
pada biayanya.
5. Aliran Satisficing.
✔ Aliran ini tdk mengharapkan suatu keputusan yang
sempurna.
✔ Aliran ini yakin bahwa para manajer yg selalu dipenuhi
berbagai masalah mampu membuat keputusan yang
cukup rasional.
✔ Para manajer sesungguhnya bermaksud membuat
keputusan yg rasional, tetapi karena keterbatasan
kognitif, ketidakpastian, dan keterbatasan waktu,
sehingga memaksa mereka mengambil keputusan
dalam kondisi rasionalitas terbatas.
6. Aliran Analisis Sistem.
✔ Aliran ini percaya bahwa tiap masalah berada dalam suatu sistem
yang terdiri dari berbagai subsistem yg keseluruhannya
merupakan satu kesatuan.
✔ Satu kesatuan (sistem) itu seperti terlihat pada kata2 dalam kotak
teka-teki silang, dimana setiap kata mempunyai kaitan dan
dampak antara yg satu dg yang lain.
✔ Cornell (1980) : mengatakan tujuan utama dari analisis sistem
ialah mendidik para pengambil keputusan utk berpikir dg cara yg
teratur dan menyeluruh, lebih dari sekedar menyusun formula,
atau bermain dengan anggka2 dan komputer. Ia adalah suatu
keterampilan memanfaatkan perangkat komputer secara kreatif
✔ Aliran ini lebih mengandalkan metode kuantitatif dan yakin pada
penilaian obyektif manusia tentang masalah2 dan peluang2.

Anda mungkin juga menyukai