Anda di halaman 1dari 5

Tugas

Sistem Pengambilan Keputusan


(Dosen Pengampu : Dr. Dewi Handayani, ST., MT)

Mahdika Putra Nanda


S941908009

MAGISTER TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
Sistem Pengambilan Keputusan
Materi: Pengantar Sistem Pengambilan Keputusan

1. Jelaskan dan berikan contoh bagaimana kecerdasan dapat mempengaruhi


dalam pembuatan keputusan
Jawab:
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan
pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan
alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui
oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama,
menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang
terbaik. Membuat keputusan itu ada beberapa tahapan proses salah satunya dimana
dalam mengambil keputusan harus cerdas atau intelligent karena dengan kecerdasan
seseorang yang akan mengambil keputusan bisa menemukan, mengidentifikasi dan
memahami masalah yang terjadi dalam sebuah organisasi, kenapa ada masalah, dimana
masalahnya dan juga apa dampaknya bagi perusahaan. Makanya sangat penting
seseorang yang mengambil keputusan itu harus cerdas.
Contohnya:
dalam sebuah organisasi seorang manajer operasional dia harus membuat keputusan
terstruktur. Misalnya, penyelia di jalur perakitan harus memutuskan apakah pekerja yang
dibayar per jam berhak atas upah lembur. Jika karyawan tersebut bekerja lebih dari delapan
jam pada hari tertentu, penyelia akan secara rutin memberikan upah lembur untuk setiap
waktu di luar delapan jam yang dihitung pada hari itu.

2. Jelaskan dan berikan contoh bagaimana kerangka pikir dapat mempengaruhi


dalam pembuatan keputusan
Jawab:
Pengambilan keputusan adalah pekerjaan sehari-hari dari manajemen. Seorang eksekutif,
manajer, kepala bagian, direktur, presiden, rektor, dekan, dan pejabat apapun,
kehidupan mereka dalam organisasi selalu bergumul dengan keputusan. Sebagian waktu
mereka harus dicurahkan pada penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.
Adanya kerangka berfikir yang mantap juga sangat penting artinya apabila terasa dan
terlihat adanya tekanan untuk segera mengambil keputusan. Pada kesempatan demikian
yang mungkin diperlukan adalah tersedianya cukup waktu untuk digunakan untuk
memikirkan secara tenang tentang hakikat masalah yang dihadapi dan faktor-faktor yang
menimbulkannya., serta dampak dari berbagai alternative yang mungkin ditempuh.
Singkatnya, adanya kerangka berfikirl yang mantap, akan mencegah seorang pengambil
keputusan bertindak tergesa-gesa, suatu tindakan yang sangat mungkin akan disesalinya
kemudian dan juga kerangka berfikir jangan sampai membatasi cara berfikir seorang
karena dalam menghadapi situasi problematic, seseorang tetap memerlukan pendekatan
yang kreatif dan inovatif dibarengi oleh analisis yang andal. Kerangka berfikir tidak
dimaksudkan untuk mempersempit ruang gerak seorang, melainkan memperluasnya,
baik dalam arti perluasan wawasan maupun dalam arti peningkatan kemampuan
bertindak.

3. Jelaskan dan berikan contoh bagaimana tingkat preferensi atas masalah dapat
mempengaruhi dalam pembuatan keputusan
Jawab:
setiap orang atau organisasi yang akan melakukan pengambilan keputusan selalu
memiliki tujuan yang terkait dengan keputusan yang diambilnya. Secara umum maksud
dan tujuan dari pengambilan keputusan adalah untuk memecahkan masalah. Bagaimana
tingkat preferensi masalah dapat mempengaruhi dalam pembuatan keputusan, yaitu
semakin tinggi tingkat permasalah yang ada dalam suatu organisasi maka tahap
identifikasi permasalahan harus lebih ekstra ketat kenapa karena sekali terjadi kesalahan
dalam mengidentifikasi maka keputusan yang yang dihasilkan tidak akan pernah
memperbaiki keadaan. Setelah mengidentifikasi kita harus mengumpulkan data dan
analisis data. Tujuannya yaitu untuk mendapatkan gambaran tentang kemungkinan
alternatif solusi yang bisa dilakukan.
Contohnya:

4. Jelaskan dan berikan contoh bagaimana persepsi dapat mempengaruhi dalam


pembuatan keputusan.
Jawab:
Persepsi  adalah suatu proses dimana seseorang melakukan pemilihan, penerimaan,
pengorganisasian, dan penginterpretasian atas informasi yang diterimanya dari
lingkungan. Jadi persepsi merupakan suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap orang
dalam memahami informasi tentang lingkungannya. Ada pendapat lain yang menyatakan
bahwa persepsi adalah suatu proses yang ditempuh individu-individu untuk
mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada
lingkungan. Namun apa yang merupakan persepsi seseorang dapat berbeda dari
kenyataan yang objektif. Karena perilaku orang didasarkan pada persepsi mereka akan
realitas, dan bukan pada realitas itu sendiri, maka persepsi sangat penting pula dipelajari
dalam perilaku organisasi. Setiap individu akan mengambil keputusan ketika ia
dihadapkan pada dua atau lebih pilihan alternatif. Oleh karena itu, pengambilan
keputusan individu merupakan bagian penting dari perilaku organisasi. Akan tetapi cara
individu dalam mengambil keputusan dan kualitas pilihannya sangat dipengaruhi oleh
persepsi mereka. Setiap keputusan membutuhan kita untuk menginterpretasikan dan
mengevaluasi informasi yang kita terima.  Pada umumnya, kita menerima data dari
berbagai sumber yang perlu kita saring, proses dan interpretasi. Data mana yang relevan
bagi keputusan dan mana yang tidak? Persepsi kita akan menjawab pertanyaan itu. Kita
juga perlu mengembangkan alternatif-alternatif dan mengevaluasi kekuatan dan
kelemahannya. Sekali lagi, proses perceptual kita akan mempengaruhi hasil akhir. Selama
pengambilan keputuasan, kesalahan perseptual sering kali muncul sehingga dapat
membiaskan analisis dan kesimpulan.
Contohnya:
Seperti dengan ketertarikan untuk memperhatikan hal-hal barudan persepsi kita
mengenai suatu objek tanpa mempedulikan ciri-ciri dari objek itu yang sebenarnya.

5. Jelaskan dan berikan contoh bagaimana faktor lingkungan budaya dapat


mempengaruhi dalam pembuatan keputusan.
Jawab:
pemimpin harus membentuk iklim organisasi melalui faktor budaya organisasi sehingga
para karyawan merasa terpacu untuk bekerja lebih keras agar kinerja yang dicapai juga
tinggi. Pada pengambilan keputusan berarti memilih yang terbaik dari deretan alternatif
yang tersedia. Fungsi adanya faktor budaya adalah sebagai pedoman dan arah setiap
alternative di analisis dengan cara menggunakan budaya organisasi yang dianut masing
masing organisasi. dengan kata lain didorong oleh fitur lingkungan kita saat ini, yang
diproses tanpa kesadaran apa pun. Hal ini mengarah pada pembangunan sikap , nilai,
dan keyakinan implisit , yang sulit dikenali. Mereka menjadi jelas ketika individu atau
model pengambilan keputusan dari latar belakang budaya yang berbeda karena latar
belakang budaya yang berbeda cenderung membentuk pemrosesan pikiran yang berbeda
menjadi pengambilan keputusan.
Contohnya:
Misalnya, orang barat cenderung membentuk pemrosesan afektif sementara orang timur
cenderung membentuk pemrosesan analitis. Selain itu, pengambilan keputusan berbasis
afektif atau perasaan cenderung lebih cepat dan dilakukan secara spontan sedangkan
pengambilan keputusan berbasis alasan atau kognitif cenderung disengaja.

6. Jelaskan dan berikan contoh bagaimana faktor lingkungan struktur organisasi


dapat mempengaruhi dalam pembuatan keputusan.
Jawab:
Lingkungan selalu mempengaruhi organisasi dalam melakukan aktifitas, baik secara
langsung maupun secara tak langsung. Kelangsungan hidup organisasi sangat
dipengaruhi oleh kemampuan organisasi dalam mengelola pengaruh lingkungan ini.
Lingkungan dalam organisasi terbagi atas dua macam yaitu lingkungan eksternal dan
lingkungan internal.
Lingkungan eksternal diketahui mempunyai peranan besar dalam mempengaruhi
pengambilan keputusan manajerial, proses dan struktur organisasi, maka lingkungan
eksternal penting untuk selalu dipantau dan dianalisis. Tetapi lingkungan eksternal secara
keseluruhan sangat sulit untuk dianalisis, karena lingkungan eksternal sangat kompleks
dan saling terkait satu sama lain.  lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan
luar yang potensial mempengaruhi kinerja organisasi.
Sedangkan lingkungan internal harus meperhatikan  Faktor-faktor dalam lingkungan ini
yang meliputi kepemimpinan dalam organisasi, aturan dan kebijaksanaan organisasi,
hubungan diantara rekan-rekan kerja, atasan, dan bawahan, norma (aturan tidak tertulis)
organisasi, serta dari kelompok tertentu yang ada di dalam organisasi tersebut. Semua
aspek dari lingkungan ini mempengaruhi perilaku orang-orang di dalamnya.
Kepemimpinan, keanggotaan dalam kelompok, dan penghargaan organisasi, merupakan
tiga faktor yang memiliki signifikan tertentu mengenai performa dan kepuasan kerja
karyawan.
Contohnya:
Para pelaku pembuat keputusanharus memperhatikan perubahan sosial budaya
masyarakat khususnya pola dan tren pasar yang dituju. Para pelaku pembuat keputusan
perlu meyesuaikan strategi bisnis terumata pemasaran dengan kondisi nilai-nilai sosial
kebiasan dan selera konsumen.

7. Jelaskan dan berikan contoh bagaimana factor lingkungan gaya


kepemimpinan atasan dapat mempengaruhi dalam pembuatan keputusan.
Jawab:
Dalam organisasi pemerintah maupun organisasi swasta, Pemimpin adalah merupakan
orang yang memegang komando, sehingga karena organisasi itu akan melangkah
tergantung pada pemimpin itu,, Namum demikian seorang pemimpin tidak akan mampu
melaksanakan tugasnya hanya seorang diri saja, oleh karena itu harus bekerja sama
dengan orang lain. Salah satu tugas penting seorang pemimpin adalah untuk
menentukan yang terbaik bagi organisasi dan para anggotanya. Namun dalam
mengambil keputusan terkadang pemimpin menghadapi dilemma . adakalanya pemimpin
ternyata mengambil keputusan yang salah dan merugikan organisasi. Kecepatan dan
ketepatan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan lazimnya menjadi tolok ukur
kopetensi dan kredibilitas yang dimilikinya. Pengambilan keputusan merupakan suatu hal
yang sangat penting bagi individu maupun organisasi. Mengambil keputusan kadang-
kadang mudah tetapi lebih sering sulit sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil
keputusan tergantung pada banyaknya alternatif yang tersedia. Semakin banyak
alternatif yang tersedia, kita akan semakin sulit dalam mengambil keputusan. Keputusan
yang diambil memiliki tingkat yang berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak terlalu
berpengaruh terhadap organisasi, tetapi ada keputusan yang dapat menentukan
kelangsungan hidup organisasi. Oleh karena itu, hendaknya mengambil keputusan
dengan hatihati dan bijaksana.

Contohnya:
Ada gaya kepemimpinan yang otokratis, Birokrasi, Partisipatif, Delegatif, Transaksional,
Transformasional, Melayani (Servant), Karismatik dan Situasional. Tapi yang terpenting
setidaknya ada empat yang harus diterapkan oleh pemimpin yaitu Telling-Directing,
Selling-Coaching, Participating-Supporting dan Delegating ini gunanya untuk kemajuan
organisasi.

8. Jelaskan dan berikan contoh bagaimana factor lingkungan system komunikasi


dalam organisasi dapat mempengaruhi dalam pembuatan keputusan.
Jawab:
Pada berbagai konteks komunikasi, dikemukakan bahwa tidak ada orang yang tidak
terlibat proses komunikasi. Dengan melakukan proses komunikasi, manusia dapat
berhubungan satu dengan yang lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Jika berada pada
konteks komunikasi organisasi maka sudah dapat diketahui bahwa suatu organisasi
hanya dapat terbentuk jika terdapat dua orang atau lebih yang melakukan interaksi dan
berkomunikasi dan memiliki tujuan yang sama. Tujuan dalam organisasi tidak akan
tercapai apabila komunikasi yang terjalin hanya dilakukan secara individual. Maka peran
kelompok dalam organisasi juga menjadi hal penting demi hasil kerja yang lebih
maksimal. Diskusi dalam kelompok dapat menjadi lebih fleksibel dan responsif. Maka
komunikasi sangat berpengaruh dalam pembuatan keputusan.

9. Jelaskan dengan memberi contoh bagaimana perbedaan pengambilan


keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram.
Jawab:
Pengambilan keputusan merupakan cara yang diambil oleh sebuah organisasi terkait
dengan masa depan organisasi tersebut, pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan
2 cara yaitu terprogram dan tidak terprogram, pengambilan keputusan terprogram
biasanya berkaitan dengan masalah masalah yang sudah biasa dihadapi, sedangkan
keputusan tidak terprogram berkaitan dengan masalah yang baru muncul dan belum
pernah dihadapi sebelumnya.
Contohnya:
pengambilan keputusan terprogram dan tidak terprogram yaitu keputusan terprogram
contohnya keputusan yang direncanakan misalnya jika keputusan terhadap menetapan
harga produk. Dan cotoh keputusan tidak terprogram misalnya keputusan menyangkut
masalah baru yang belum pernah dialami oleh perusahaan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai