Anda di halaman 1dari 18

Aspek Perilaku Pada Pengambilan

Kputusan Dan Para Pengambil


Keputusan

OLEH :

Indah Aurelia RRC1C016020


Athiatul Istianah RRC1C016028
Vicky Antony RRC1C0150
PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan dapat


diartikan sebagai proses memikirkan,
mengelola, danmemecahkan masalah.
Dalam organisasi, pengambilan keputusan
merupakan proses memilihdiantara
berbagai alternative tindakan yang akan
berdampak di masa depan.
LANGKAH-LANGKAH
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 Pengenalan dan pendefinisian atas suatu masalah atau
suatu peluang.

 Pencarian atas tindakan alternatif dan kuantifikasi atas


konsekuensinya.

 alternatif yang optimal atau memuaskan Pemilihan.

Penerapan dan tindak lanjut.


MOTIF
KESADARAN
Motif kesadaran ialah segala sesuatu yang
mendorong seseorang untuk bertindak
melakukan sesuatu yang masih berada dalam
tingkat kesadaran seseorang. Terdapat dua faktor
penting dari motif kesadaran dalam konteks
pengambilan keputusan, yaitu :

Keinginan akan kestabilan atau kepastian.


Keinginanan akan kompleksitas dan keragaman.
EMPAT JENIS MODEL
KEPUTUSAN
 Model keputusan yang diprogram secara sederhana.

 Model keputusan yang tidak diprogram secara


sederhana

 Model keputusan yang diprogram secara kompleks.

 Model keputusan yang tidak diprogram diprogram secara


kompleks
 Tiga model utama JENIS- JENIS MODEL
dalam pengambilan PROSES
keputusan dalam
suatu organisasi, model-model tersebut adalah:

MODEL EKONOMI

MODEL SOSIAL

MODEL KEPUASAN SIMON


Pengambil Keputusan dalam
Organisasi

 Perusahaan Sebagai Unit Pengambilan


Keputusan
Perusahaan dapat dianggap unit pengambilan keputusan
yang mirip dalam banyak cara untuk individu. Masalah
keputusan yang dihadapi perusahaan sangat banyak dan
gejala masalah dana alternatif yang paling jelas. Hanya
jika pencarian gagal akan membuktikan asli organisasi
memperluas penelitian mereka dan bahkan
memperpanjang ke daerah-daerah rentan organisatoris.
Pembelajaran Organisasi
 Ketika pendekatan pencarian tertentu menemukan
solusi yang layak untuk suatu masalah, organisasi
kemungkinan besar akan mengulang pendekatan
yang sama dalam memecahkan masalahserupa di
masa mendatang. Ketika sebuah pendekatan
khusus gagal, maka akan menghindari dalam
pencarian masa depan. yang sama berlaku untuk
urutan alternatif yang dipertimbangkan; juga, akan
berubah jika organisasi mengalami kegagalan
dengan preferensi tertentu.
Manusia-Para Pengambil Keputusan
Organisasi

Penting untuk diingat bahwa manusia, dan bukanya


organisasi, yang mengenali, mendefenisikan masalah atau
peluang, yang mencari tindakan alternatif secara optimal
dan menerapkanya. Pengaturan organisasi di mana orang
yang digunakan tergantungpada jenis masalah keputusan
atau oppurtinity ditemui.
Kekuatan dan Kelemahan Individu
sebagai Kengambilan Keputusan
 Pengambilan keputusan yang rasional batas
individu bervariasi sesuai dengan:
 Lingkup pengetahuan yang tersedia sehubungan
dengan semua alternatif yang mungkin dan
konsekuensinya.
 Gaya kognitif mereka dengan asumsi bahwa tidak
ada satu gaya yang selalu unggul karena dalam
situasi masalah spesifik, lebih dari satu pendekatan
dapat menyebabkan hasil yang dapat diterima.
 Struktur nilai mereka yang berubah.
 Kecenderungan mereka untuk "memuaskan"
daripada untuk melakukan optimalisasi.
Peran Kelompok sebagai Pembuat Keputusan
dan Pemecahan Masalah
FENOMENA PEMIKIRAN
KELOMPOK

Pemikiran kelomok (group think)


menggambarakan situasi dimana tekanan
untuk mematuhi mencegah anggota-anggota
kelompok individual untuk mempresantasikan
ide atau pandangan yang tidak populer. Karena
mereka ingin menjadi bagian yang positif dari
kelompok tersebut dan bukan sebagai kekuatan
yang disruptif.
Fenomena Pergeseran yang Berisiko
(Dampak Kelompok)

Pergeseran yang berisiko atau dampak kelompok,


merpakan produk sampingan dari intraksi manusia,
ini dicirikan oleh kelompok yang lebih memilih
alternatif yang lebih agresifberisiko dibandingkan
dengan apa yang mungkin oleh individu-individu
jika mereka bertindak sendiri.
KESATUAN KELOMPOK
Kesatuan Kelompok didefenisikan sebagai tingkat dimana
anggota-anggota kelompok tertarik satu sama lain dan
memiliki tujuan kelompok yang sama. Dengan kesatuan
yang kuat pada umumnyalebih efektif dalam suatu
pengambilan keputusan dibandingkan dengan kelompok
ini dimana terdapat banyak konflik internal dan
kurangnya semangat kerja sesama anggotanya. Tingkat
kesatuan kelompok dipengaruhi oleh jumlah waktu yang
dihabiskan bersama oleh para anggota kelompok, ttingkat
kesulitan dari penerimaan anggota baru ke dalam
kelompok, ancaman eksternal, dan sejarah keberhasilan
dan kegagalan masa lalu
Peran Kepribadian dan Gaya Kognitif
dalam Pengambilan Keputusan

Kepribadian mengacu pada sikap atau keyakina


individu, sementara gaya kognitif mengacu pada cara
atau metode dengan mana seseorang menerima,
menyimpan, memproses, serta meneruskan informasi.
Memiliki gaya kognitif yang berbeda dan menggunakan
metode yang sama sekali berbeda ketika menerima,
menyimpan, dan memproses informasi. Dalam situasi
pengambilan keputusan, kepribadian dan gaya kognitif
saling berintraksi dan mempengaruhi (menambah atau
mengurangi) dampak dari informasi akuntansi.
Peran Informasi Akuntansi dalam Pengambilan
Keputusan

informasi akuntansi memfokuskan pada peristiwa-peristiwa


dimasa lalu tidak dngan sendirinya dapat mengubah
kejadian atau dampaknya kecuali jika hal itu dilakukan
melalui proses pengambilan keputusan dengan kejadian
masa depan beserta konsekuensinya ditentukan.
Karena pengambilan keputusan dan informasi mengenai
hasil kinerja akuntansi fokus pada periode waktu yang
berbeda, maka keduanya hanya dihubungkan oleh fakta
bahwa proses pengambilan keputusan menggunakan data
akuntansi tertentu yang dimodifikasi selain informasi
nonkeuangan.
Dampak Data Akuntansi dalam Pilihan
Keputusan

Informasi akuntansi memainkan peran yang lebih


penting dalam keputusan jangka pendek dibandingkan
dalam keputusan yang melibatkan konsekuensi jangka
panjang, karena informasi akuntansi hanya
mencerminkan biaya dan pendapatan yang berkaitan
dengan operasi sekarang. Dan kelihatannya para
pengambil keputusan lebih memilih informasi
eksternal jika informasi tersebut langsung tersedia dan
tidak begitu mahal dibandingkan dengan data
akuntansi yang dikembangkan secara internal.
Tingkat pengaruh informasi akuntansi juga
bervariasi berdasarkan jenis pengambil
keputusan. Burns (1981) mengelompokkan
pengambil keputusan ke dalam tiga kelompok :

Para pembuat keputusan dalam perusahaan yang


mengambil keputusan mengenai operasi dan sistem
akuntansi digunakan untuk menyusun laporan.
Para pengambil keputusan dalam perusahaan yang
hanya dapat membuat keputusan mengenai operasi saja.
Mereka yang berada di luar perusahaan yang membuat
keputusan mengenai perusahaan tersebut yang dapat
mempengaruhi lingkungan dan operasinya, tetapi yang
tidak memiliki kendali langsung atas operasi perusahaan.
Umpan balik

Jika seseorang mengabaikan dampak jangka pendek yang mungkin


akibat selang waktu antara perubahan dan indikasinya, maka kecil
kemungkinannya bahwa tidak terdapat umpan balik sama sekali.

Fiksasi Fungsional
Ketika mereka menerima suatu pendekatan pengukuran akuntansi
sebagai alat untuk mengelola proses pengambilan keputusan mereka,
maka perilaku mereka jarang sekali akan dipengaruhi oleh perubahan
dalam metode akuntansi yang digunakan. Sebagai suatu atribut dari
pengambilan keputusan, fiksasi fungsional bervariasi tingkatnya dari
situasi yang satu ke situasi yang lain, namun tidak pernah tidak ada
sama sekali

Anda mungkin juga menyukai