Anda di halaman 1dari 9

ASPEK KEPERILAKUAN PADA

PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DAN PARA PENGAMBIL
KEPUTUSAN
Dosen : kirana ikhtiar
Disusun oleh : galang nur kholik 02320220033
Proses pengambilan keputusan
Berikut ini langkah- langkah dalam pengambilan keputusan yaitu:
1. Pengenalan dan pendefinisan suatu masalah atau suatu peluang.
2. Pencarian atas tindakan alternatif dan kuantifikasi atas konsekuensinya.
3. Pemilihan alternatif yang optimal atau memuaskan
4. Penerapan dan tindak lanjut.

Motif Kesadaran
Motif kesadaran adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak
melakukan sesuatu yang masih berada dalam tingkat kesadaran seseorang. Terdapat
dua faktor penting dari motif kesadaran dalam konteks pengambilan keputusan,
yaitu:
5. Keinginan akan kestabilan atau kepastian
6. Keinginan akan kompleksitas dan keragaman.
Proses pengambilan keputusan
Dengan menggunakan dimensi-dimensi kompleksitas dan kemampuan untuk
membuat prediksi, para ahli psikologi telah mengembangkan empat jenis model
keputusan :
1. Model keputusan yang diprogram secara sederhana.
2. Model keputusan yang tidak diprogram secara sederhana
3. Model keputusan yang diprogram secara kompleks.
4. Model keputusan yang tidak diprogram secara kompleks

Jenis-jenis dari Model Proses


5. Model Ekonomi
6. Model Sosial
7. Model Kepuasan Simon
Pengambilan Keputusan Organisasi

• Perusahaan sebagai Unit Pengambilan Keputusan


• Resolusi Semu dari Konflik
• Menghindari Ketidakpastian
• Pencarian Masalah
• Pembelajaran Organisasi
• Manusia-Para Pengambil Keputusan Organisasional
• Kekuatan dan Kelemahan Individu Sebagai Pengambilan Keputusan
• Peran Kelompok sebagai Pembuat Keputusan dan Pemecah Masalah
• Fenomena Pemikiran Kelompok. Pemikiran kelompok (group think) menggambarkan situasi di mana
tekanan untuk mematuhi mencegah anggota-anggota kelompok individual untuk mempresentasikan ide atau
pandangan yang tidak popular.
• Fenomena Pergeseran yang Berisiko (Dampak Diskusi Kelompok)
• Kesatuan Kelompok
• Pengambilan Keputusan dengan Konsensus vs Aturan Mayoritas
Pengambilan Keputusan Organisasi

• Kontroversi yang Disebabkan oleh Hubungan Atasan-Bawahan


Terdapatnya kontroversi dalam situasi pengambilan keputusan tidak terlalu berpengaruh buruk terhadap
berfungsinya kelompok. Kontroversi adalah cukup sehat dan ketika ditangani dengan bijaksana dan
kontruktif oleh atasan, dapat mengarah pada pengambilan keputusan yang lebih baik.

• Pengaruh Dasar Kekuasaan


Dalam situasi pengambilan keputusan, seseorang mampu memengaruhi hasil keputusan karena wewenang
atau kekuasaan yang diberikan oleh organisasi.

• Dampak dari Tekanan Waktu


Tekanan waktu 13 menyebabkan para anggota kelompok menjadi lebih sering setuju guna mencapai
konsensus kelompok, lebih kurang menuntut dan lebih bersifat mendamaikan dalam situasi tawarmenawar,
lebih membatasi partisipasi dalam proses pengambilan keputusan hanya pada relatif sedikit anggota dan
lebih menyukai aturan mayoritas.
Pengambilan Keputusan oleh Pendatang Baru vs Oleh Pakar

Untuk menggambarkan perbedaan dalam penggunaan data, peneliti membagi tugas analisis
keuangan tersebut ke dalam tiga komponen:

1. Pengujian Informasi. Pengujian didefinisikan sebagai kegiatan menganalisis informasi


yang disajikan dan menyeleksi untuk dipertimbangkan lebih lanjut, hanya informasi yang
terlihat sangat relevan dengan tugas keputusan itu yang harus dilaksanakan.
2. Integrasi Pengamatan dan Temuan. Pada konteks ini, integrasi melibatkan
pengelompokkan atas pengamatan baik berdasarkan hubungan sebab akibat atau
berdasarkan komponen fungsional dari perusahaan. Ketika mengintegrasikan pengamatan
dan temuan, para pendatang baru menghubungkan pengamatan dan temuan yang
menjelaskan satu sama lain dan mengabaikan yang tidak.
3. Pertimbangan Pertimbangan yang digunakan di sepanjang proses pengambilan keputusan
tampak lebih jelas dalam formulasi hipotesis, pengembangan petunjuk dalam formulasi
keputusan akhir, dan dalam penyusunan ringkasan temuan.
Peran Kepribadian dan Gaya Kognitif dalam Pengambilan Keputusan

Toleransi terhadap ambiguitas mengukur tingkat sampai mana individu merasa terancam oleh ambiguitas
dalam situasi pengambilan keputusan dan bagaimana ambiguitas memengaruhi keyakinan mereka dalam
keputusan-keputusan tersebut. Kebebasan wilayah adalah kemampuan seorang individu untuk sampai
pada persepsi yang benar dengan mengabaikan konteks-konteks yang mengintervensi. Ketergantungan
wilayah adalah ketidakmampuan seseorang untuk mengesampingkan informasi yang tidak relevan dan
menyesatkan ketika berusaha untuk membentuk suatu pendapat. Individu-individu yang mengalami
ketergantungan wilayah bersikap lebih menerima dibandingkan dengan individuindividu yang
mengalami kebebasan wilayah terhadap informasi dan situasi masalah yang ambigu.
Peran Informasi Akuntansi dalam Pengambilan Keputusan

 Data akuntansi sebagai Stimuli dalam Pengenalan Masalah


Akuntansi dapat berfungsi sebagai stimuli dalam pengenalan masalah melalui pelaporan deviasi kinerja dari sasaran standar atau
anggaran atau melalui pemberian informasi kepada manajer bahwa mereka gagal untuk mencapai target output atau laba yang
ditentukan sebelumnya.

 Dampak Data Akuntansi dalam Pilihan Keputusan


Telah ditemukan bahwa semakin penting kebutuhan akan suatu keputusan, maka semakin besar pendekatan yang diberikan pada
data akuntansi yang langsung tersedia.

 Hipotesis Keperilakuan dari Dampak Data Akuntansi


Informasi akuntansi adalah salah satu input dalam model pengambilan keputusan.

 Umpan Balik
Untuk memahami perubahan dalam metode atau istilah akuntansi dan untuk menyesuaikan aturan pengambilan keputusan sesuai
dengan itu, maka pengambil keputusan harus menerima informasi mengenai perubahan tersebut atau memiliki umpan balik
tidak langsung mengenai perubahan tersebut.

 Fiksasi Fungsional
Hal ini merupakan fenomena keperilakuan yang mengimplikasikan ketidakmampuan di pihak pengguna informasi akuntansi
untuk memahami apa yang tersirat di balik label yang diberikan kepada suatu angka.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai