Anda di halaman 1dari 4

Nama : Regita Elien Nisa

NPM : 20.0102.0009
Kelas : Akuntansi A
Mata Kuliah : Akuntansi Keperilakuan
Aspek Keperilakuan pada Pengambilan Keputusan dan Para Pengambil Keputusan
A. Proses Pengambilan Keputusan
1. Definisi
Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai proses memikirkan, mengelola,
danmemecahkan masalah. Dalam organisasi, pengambilan keputusan merupakan proses
memilihdiantara berbagai alternative tindakan yang akan berdampak di masa depan.
Berikut ini langkah langkah dalam pengambilan keputusan, yaitu:
- Pengenalan dan pendefinisian atas suatu masalah atas suatu peluang
Langkah ini berupa suatu respon terhadap suatu kejadian yang problematis,
suatuancaman, atau suatu peluang.
- Pencarian atas tindakan alternative dan kuantitatif atas konsekuensinya.
Dalam tahap ini, sebanyak mungkin alternative yang praktis didefinisikan dan
dievaluasi.
- Pemilihan alternative yang optimal atau memuaskan.
Tahap paling penting dalam pengambilan keputusan adalah memilih satu dari
beberapaalternative dengan lebih didasarkan pada pertimbangan politik dan
psikologisdibandingkan pada fakta-fakta ekonomi.
- Penerapan dan tindak lanjut
Kesuksesan atau kegagalan dari keputusan akhir bergantung pada efisiensi dari
penerapannya. Apabila orang-orang yang menguasai sumber daya organisasi benar-
benar berkomitmen untuk melaksanakannya, maka penerapan tersebut akan berhasil.
2. Motif kesadaran sangat penting dalam proses pengambilan keputusan karena
merupakansumber dari proses berfikir. Terdapat 2 faktor penting dari motif kesadaran,
yaitu:
- Keinginan akan kestabilan atau kepastian
- Keinginan akan kompleksitas dan keragaman
3. Jenis-jenis dari Model Proses, yaitu:
- Model Ekonomi: model tradisional ini mengasumsikan bahwa seluruh kegiatan dan
keputusan manusiaadalah rasional sempurna dan dalam suatu organisasi terdapat
konsistensi antara beragammotif dan tujuan.
- Model Sosial: model ini kebalikan dari model ekonomi, karena model ini
mengasumsikan bahwamanusia pada dasarnya adalah irasional dan keputusan yang
dihasilkan didasarkan padainteraksi social.
- Model Kepuasan Simon: model ini lebih berguna dan praktis, karena didasarkan pada
konsep simon tentangmanusia administrative yang memandang manusia sebagai
makhluk yang rasionaldengam memiliki kemampuan untuk berfikir, mengolah
informasi, membuat pilihan, dan belajar.
B. Pengambilan Keputusan Organisasi
1. Perusahaan Sebagai Unit Pengambilan Keputusan
Cybert dan March menggambarkan empat konsep dasar relasional sebagai inti dari
pengambilan keputusan bisnis, yaitu:
- Resolusi Semu dari Konflik
Suatu organisasi adalah koalisi dari individu-individu dengan tujuan yang
berbedayang sering menimbulkan konflik, karena mengambil keputusan melibatkan
pemilihan atas satu alternative yang sesuai dengan tujuan dan harapan
secarakeseluruhan.
- Menghindari Ketidakpastian
Pada saat mengambil keputusan, organisasi secara terus-menerus akan dihantui
olehketidakpastian dalam lingkungan internal dan eksternal.
- Perencanaan Masalah
Perencanaan masalah merupakan proses menemukan suatu solusi atas suatu
masalahtertentu atau sebagai suatu cara untuk bereaksi terhadap peluang.
- Pembelajaran Organisasi
Walaupun organisasi tidak mengalami proses pembelajaran seperti
individu,organisasi memperlihatkan perilaku adiktif dari karyawannya dengan belajar
untukmengurus bagian tertentu dari lingkungan tersebut.
2. Manusia – Para Pengambil Keputusan Organisasi
3. Kekuatan dan Kelemahan Individu sebagai Pengambilan Keputusan
4. Peran Kelompok sebagai Pembuat Keputusan dan Pemecahan Masalah
- Fenomena Pemikiran Kelompok
- Fenomena Pergeseran yang Berisiko (Dampak Diskusi Kelompok)
- Kesatuan Kelompok
C. Pengambilan Keputusan Oleh Pendatang Baru Vs Oleh Pakar
Proses pengambilan keputusan lebih lanjut dipengaruhi oleh tingkat
pengalamansebelumnya dari individu yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Bouwman
(1984) mengungkapkan sejumlah perbedaan yang menarik dalam strategi dan pendekatan
yangdigunakan serta data spesifik yang dipilih oleh pakar dan pendatang baru ketika
mengambilkeputusan yang berdasarkan informasi akuntansi atau informasi lainnya.
Pendatang barumengumpulkan data tanpa melakukan diskriminasi dan menunggu untuk
melihat yang terjadi. Sedangkan, para pakar mengumpulkan data secara diskriminatif untuk
menindaklanjuti observasi.
- Pengujian informasi
- Integrasi pengamatan dan temuan
- Pertimbangan
D. Peran Kepribadian Dan Gaya Kognitif Dalam Pengambilan Keputusan
Perbedaan psikologis individu dapat dibagi menjadi dua, yaitu kepribadian mengacu
padacara atau metode seseorang dalam menerima, menyimpan, memproses, serta
meneruskaninformasi. Individu-individu dengan jenis kepribadian yang sama dapat memiliki
gaya kognitifyang berbeda dan menggunakan metode yang sama sekali berbeda ketika
menerima,menyimpan, dan memproses informasi.
E. Peran Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan
Keputusan manajemen mempengaruhi kejadian di masa depan. Informasi
akuntansimemfokuskan pada peristiwa di masa lalu tidak dengan sendirinya dapat merubah
dampaknyakecuali jika hal itu dilakukan melalui proses pengambilan keputusan dengan
kejadian di masadepan beserta konsekuensinya. Pengambilan keputusan dan informasi
mengenai hasil kinerja akuntansi yang berfokus pada periode waktu yang berbeda., maka
keduanya dihubungkan oleh fakta bahwa prosestersebut menggunakan data akuntansi
tertentu yang dimodifikasi selain informasi non-keuangan.
1) Data Akuntansi Sebagai Stimuli Dalam Pengenalan Masalah
2) Dampak Data Akuntansi Dalam Pilihan Keputusan
3) Hipotesis Keperilakuan Dari Dampak Data Akuntansi
4) Umpan balik
5) Fiksasi fungsional

Referensi:
Arfan Ikhsan & Muhammad Ishak, Akuntansi Keperilakuan, Jakarta: Salemba Empat, 2008

Anda mungkin juga menyukai