Anda di halaman 1dari 3

Nama : Regita Elien Nisa

NPM : 20.0102.0009
Kelas : Akuntansi A
Mata Kuliah : Akuntansi Keperilakuan
“Aspek Keperilakuan pada Akuntansi Pertanggungjawaban”

A. Definisi Akuntansi Pertanggungjawaban


Akuntansi Pertanggungjawaban adalah sistem akuntansi yang digunakan untuk
merencanakan, mengukur dan mengevaluasi kinerja organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab para manajernya. Pendapatan, beban, laba, investasi dikumpulkan dan
dilaporkan untuk setiap pusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban adalah unit
dalam organisasi yang bertanggung jawab atas tugas-tugas tertentu sesuai dengan wewenang
yang diterimanya.
B. Akuntansi Pertanggungjawaban vs Akuntansi Konvesional
Perbedaan antara akuntansi pertanggungjawaban dan akuntansi konvensional terletak pada
perencanaan operasi dan penggolongan serta pengumpulan data akuntansi.
- Akuntansi Pertanggungjawaban: memperbaiki relevansi informasi akuntansi dengan
menyusun kerangka perencanaan, pembuatan keputusan, pelaksanaan, pelaporan
sessuai dengan struktr organisasi dan hierarki pertanggungjawaban.
- Akuntansi Konvensional: perencanaan dan data dikelompokkan sesuai dengan sifat
(biaya bahan, biaya gaji, biaya listrik, biaya depresiasi), fungsi ( fungsi produksi atau
beban pokok penjualan, fungsi pemasaran, fungsi administrasi dan umum) dan tidak
dikelompokkan ke dalam pusat-pusat pertanggungjawaban.
C. Jenis Pusat Pertanggungjawaban
1) Pusat Beban
adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya diberi wewenang dan tanggung
jawab terhadap beban dalam pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Manajer
pusat beban tidak diberi wewenang untuk dapat mengendalikan pendapatan. Pusat
beban digolongkan menjadi 2, yaitu:
- Pusat beban teknik: pusat beban yang sebagian besar masukannya atau
biayanya mempunyai hubungan erat dan nyata dengan keluaran atau barang
dan jasa yang dihasilkannya
- Pusat beban kebijakan: pusat beban yang sebagian besar masukannya atau
biayanya tidak mempunyai hubungan erat dan nyata dengan keluaran atau
barang dan jasa yang dihasilkannya
2) Pusat Pendapatan
adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya diberi wewenang untuk
mengendalikan pendapatan. Contohnya: departemen pemasaran, pusat distribusi dan
daerah penjualan
3) Pusat Laba
adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya diberi wewenang dan tanggung
jawab untuk mengendalikan laba pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
4) Pusat Investasi
adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya diberikan wewenang dan
tanggung jawab atas laba dan investasi yang digunakan untuk memperoleh laba.
5) Korelasi dengan Stuktur Organisasi
6) Struktur Vertikal
7) Struktur Horizontal
8) Pemilihan Stuktur
D. Penetapan Pertanggungjawaban
Penetapan pertanggungjawaban harus yang baik dan masuk akal:
- Orang dengan otoritas, baik terhadap akuisisi dan penggunaan barang atau jasa harus
dibebankan dengan biaya
- Orang yang dapat secara signifikan memengaruhi jumlah biaya melalui aksinya
sendiri dapat dibebani dengan biayanya
- Orang yang tidak dapat memengaruhi secara signifikan jumlah biaya melalui
tindakannya secara langsung dapat dibebani dengan elemen-elemen yang
manajemennya menginginkan orang tersebut memperhatikannya sehingga ia dapat
membantu memengaruhi manajer yang bertanggungajwab
Penetapan pertanggungjawaban yang baik harus adil dan diterima bagi pihak yang terlibat.
Jika diselesaikan dengan baik maka dapat memotivasi terhadap praktik dari manajer yang
bertanggung jawab terhadap suatu item yang tidak dapat diubah
E. Asumsi Keperilakuan Akuntansi Pertanggungjawaban
Perencanaan pertanggungjawaban, akumulasi data dan sistem pelaporannya berdasarkan
beberapa asumsi yang berhubungan dengan perilaku manusia, yaitu:
- Manajemen dengan pengecualian cukup untuk mengendalikan operasi secara efektif
- Manajemen dengan tujuan dapat menghasilkan anggaran, biaya standar, tujuan
organisasi dan rencana yang dapat dilaksankan yang disetujui bersama
- Struktur pertanggungjawaban menggambarkan struktur hierarki organisasi
- Manajer dan bawahannya berkemauan untuk menerima tanggung jawab yang
diberikan kepadanya melalui hierarki organisasi
- Sistem akuntansi pertanggungjawaban berfokus pada kerja sama daripada kompetisi
F. Kesimpulan
Akuntansi pertanggungawaban merupakan salah satu kajian dalam akuntansi yang lebih
memfokuskan diri pada aspek-aspek tanggung jawab dari satu atau lebih anggota organisasi
atas suatu pekerjaan, bagian atau segmen tertentu. Akuntansi pertanggungjawaban juga
melibatkan aspek-aspek keperilakuan dari anggota organisasi. Hal ini disebabkan karena
akuntansi pertanggungjawaban dapat dipandang sebagai alat pengendalian bagi organisasi.
Masing-masing individu, kelompok maupun divisi dapat dijelaskan kinerjanya dari laporan-
laporan yang diungkapkan dalam akuntansi pertanggungjawaban. Oleh karena itu, aspek-
aspek keperilakuan juga menjadi sorotan penting dalam implementasi akuntansi
pertanggungjawaban.
Permasalahan yang terkait keperilakuan dalam akuntansi pertanggungjawaban dapat
berdampak serius baik bagi individu maupun organisasi. Perilaku menyimpang dari apa yang
diharapkan, rendahnya motivasi dan tidak layaknya para manajer pusat pertanggungjawaban
adalah contoh-contoh dari dampak yang dihasilkan akibat gagalnya pusat
pertanggungjawaban untuk mengakomodasi aspek-aspek keperilakuan secara tepat. Dengan
demikian, aspek keperilakuan menjadi aspek penting lain di samping aspek perancangan
jaringan pusat pertanggungjawaban.

Referensi:
Arfan Ikhsan S. E., M, Si & Muhammad Ishak S. E., M, Si., Ak: Akuntansi Keperilakuan,
Jakarta: Salemba Empat, 2008

Anda mungkin juga menyukai