1.1 LATAR BELAKANG Pada awal berdirinya suatu organisasi, telah dirumuskan tujuan yang akan
dicapai
untuk kepentingan bersama. Pencapaian tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh perilaku manusia
dalam organisasi. Dalam proses menjalankan organisasi, tidak bisa dinafikkan kalau orang - orang
yang terlibat di dalamnya memiliki warna yang berbeda dan kepentingan yang berbeda pula. Namun
dari semua perbedaan tersebut hal yang terpenting adalah bagaimana agar
semua itu sesuai dengan visi dan misi organisasi oleh karena itu dibutuhkan sistem pengendalaian
yang baik dan dilakukan secara konsisten dan sistematis dengan tujuan untuk memperkecil bentuk-
bentuk kepentingan tersebut demi tercapainya tujuan dan kepentingan organisasi yang apabila
dibawa dalam ekonomi ada yang dikatakan akuntansi keperilakuan yang lebih terfokus pada laporan
kinerja atau laporan prilaku karyawan, sebagai pengawas perusahaan atau organisasi. Dalam
akuntansi keprilakuan yang berbicara tentang perilaku selalu berbarengan
1BAB II
PEMBAHASAN
Marconi, 1989: 96) Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem yang meliputi
perencanaan, pengukuran dan evaluasi informatika atau laporan akuntansi dalam suatu
organisasi yang terdiri dari beberapa pusat pertanggungjawaban dimana tiap-tiap pusat
tanggungjawab dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab atas aktivitas yang
dipimpinnya.
individu pada seluruh tingkatan perusahaan telah memberikan kontribusi yang memuaskan
berarti untuk melakukan perencanaan, agregasi data, dan pelaporan hasil kinerja operasi di
dikendalikan dan masalah yang ada hanyalah menyediakan sebuah batas akhir bagi
sebuah fungsi.
setiap individu dari semua jenjang manajemen harus ditentukan dan dijelaskan secara
jelas.
mengelola input untuk menghasilkan output secara efisien. Selain itu keselarasan
hubungan antar fungsi dalam struktur organisasi dapat dipenuhi jika dilakukan analisa
pelaksanaan suatu fungsi tunggal atau sekelompok fungsi yang saling berkaitan satu sama
lain, yang memiliki seorang kepala yang bertanggungjawab untuk aktivitas dari unit
tersebut.
tingkat puncak adalah presiden atau CEO, yang bertanggungjawab terhadap pemilik
terhadap presiden perusahaan meliputi kepala dari berbagai departemen operasi dan staf.
oleh satu orang yang bertanggungjawab kepada pejabat yang lebih tinggi atas efisiensi
dalam kinerja.
jawab dan lingkup dari wewenang untuk setiap individu, dari eksekutif puncak sampai ke
karyawan di tingkat paling rendah, harus didefinisikan secara logis dan jelas. Tidak boleh
ada tanggung jawab yang tumpang tindih pada hierarki yang berbeda.
kerangka kerja untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja dari manajer segmen. Kinerja manajer
dalam
faktor-faktor operasional tertentu yang dapat dikendalikan. Sistem tersebut tidak mampu mengukur
dan
mengevaluasi kinerja secara total, yang selain itu akan memasukkan faktor-faktor seperti
pengendalian
mutu, tingkat moral bawahan, dan kualitas kepemimpinan. Faktor-faktor tersebut harus diukur dan
dievalusi dengan cara lain. Pusat pertanggungjawaban dikelompokkan ke dalam empat kategori:
1. Pusat Pendapatan
Jika tanggung jawab utama dari seorang manajer adalah penghasilan pendapatan, maka
segmennya
pendapatan meliputi departemen pemasaran, pusat distribusi, bagian barang jualan di toko serba
Manajer di pusat pendapatan tidak mempunyai diskresi maupun pengendalian terhadap investasi
pada aktiva atau biaya dari barang atau jasa yang akan dijual. Mereka hanya memiliki kendali
terhadap biaya pemasaran langsung dan kinerja mereka akan diukur dalam hal kemampuan mereka
untuk mencapai target penjualan yang telah ditentukan sebelumnya dalam batasan beban tertentu.
Untuk memperoleh manfaat motivasional dan pengendalian yang efektif, manajer pusat
4pendapatan sebaiknya berpartisipasi dalam proses penetapan tujuan dan menerima umpan
2. Pusat Biaya
Pusat biaya merupakan bidang tanggung jawab yang menghasilkan suatu produk atau memberikan
suatu jasa. Manajer yang bertanggung jawab atas pusat biaya memiliki diskresi dan kendali hanya
atas penggunaan sumber daya fisik dan manusia yang diperlukan untuk melaksanakan tugas yang
diberikan kepadanya. Mereka tidak memiliki kendali atas pendapatan, karena fungsi pemasaran
seperti membeli
meningkatkan persediaan bahan baku dan perlengkapan dibuat di tingkat organisasional yang
lebih tinggi.
Selama proses perencanaan, para manajer pusat biaya diberikan kuota produksi dan dapat
berpartisipasi dalam menetapkan tujuan biaya yang realistis dan adil untuk tingkat output yang
diantisipasi. Hasil kinerja dilaporkan secara periodik kepada manajer dalam bentuk laporan
yang membandingkan biaya aktual yang terjadi dengan biaya yang dianggarkan. Laporan-laporan
ini mengarahkan perhatian kepada bidang-bidang masalah yang sebaiknya diinvestigasi. Secara
a.
Pusat biaya teknik merupakan pusat biaya yang sebagian besar biayanya memiliki hubungan
fisik yang erat dengan output yang dihasilkan. Manajer pusat biaya teknik ini akan diukur
Pusat biaya kebijakan adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya tidak
mempunyai hubungan erat dengan output yang dihasilkan. Output pusat biaya
3. Pusat Laba
Pusat laba adalah segmen di mana manajer memiliki kendali baik atas pendapatan maupun
pendapatan dan mengendalikan biaya. Diskresi yang mereka miliki terhadap biaya
meliputi beban produksi dari produk atau jasa. Tanggung jawab mereka adalah lebih luas
dibandingkan dengan tanggung jawab dari pusat pendapatan atau pusat biaya karena
mereka bertanggung jawab baik atas fungsi distribusi maupun manufaktur. Contoh-contoh
5umum dari pusat laba adalah divisi korporat yang memproduksi dan menjual produknya.
Karena tambahan wibawa yang terkait dengan posisi manajer pusat laba, banyak perusahaan
menciptakan
pusat
laba
artifisial
untuk
segmen manufaktur
atau
meningkatkan harga diri dari manajer segmen tersebut dan meningkatkan motivasi
mereka.
4. Pusat Investasi
Manajer pusat
pengendalian atas pendapatan dan biaya. Mereka bertanggung jawab untuk mencapai
margin kontribusi dan target laba tertentu serta efisiensi dalam penggunaan aktiva.
Mereka diharapkan untuk mencapai keseimbangan yang sehat antara laba yang dicapai dan
investasi dalam sumber daya yang digunakan. Kriteria yang digunakan dalam mengukur
AKUNTANSI KONVENSIONAL
fungsi dari biaya, sedangkan akuntansi pertanggung jawaban lebih menitik beratkan pada
akuntansi dan memperhatikan aspek manusia dari segi perencanaan, akumulasi data dan
pelaporan setiap struktur organisasi dan pertanggung jawaban secara hirarki serta
Dalam struktur vertikal, organisasi dibagi berdasarkan fungsi-fungsi utama. Tanggung jawab
secara keseluruhan untuk fungsi produksi, penjualan, dan keuangan diberikan kepada wakil
direktur, yang mendelegasikan tanggung jawab mereka ke struktur di bawahnya sesuai dengan
hierarki. Tetapi, tanggung jawab akhir untuk setiap fungsi tetap berada di tangan mereka.
Dari sudut pandang pusat pertanggungjawaban, seluruh segmen produksi adalah pusat biaya
karena pendapatan hanya dihasilkan melalui fungsi penjualan. Segmen penjualan merupakan pusat
pendapatan karena berbagai manajer hanya bertanggung jawab untuk menjual produk atau jasa
dan tidak memiliki kendali maupun diskresi terhadap biaya produksinya. Hanya presiden direktur
yang
memiliki kendali dan diskresi atas seluruh aktivitas dan menjadi penentu akhir dalam menerima atau
2. Struktur Horizontal
Jika maksudnya adalah untuk membebankan tanggung jawab atas laba dan investasi kepada
beberapa
direktur, maka struktur horizontal untuk pendelegasian tanggung jawab adalah yang paling sesuai.
Struktur tersebut dapat dibagi berdasarkan produk atau area geografis. Masing-masing wakil
direktur
mengendalikan suatu pusat
fungsional. Mereka bertanggung jawab atas produksi, penjualan, dan pendanaan, atau, dengan kata
lain, atas seluruh bidang fungsional dalam area atau kelompok produknya.
3. Pemilihan Struktur
Tidak satu pun struktur tersebut di atas yang lebih superior. Efisiensi penggunaannya bergantung
pada
berbagai faktor lingkungan. Pada perusahaan kecil, presiden direktur mungkin memilih untuk
tetap mengendalikan seluruh aktivitas dan hanya mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab
secara parsial berdasarkan fungsi. Perusahaan yang menghasilkan dan menjual beberapa produk
yang
sangat
struktur
horizontal.
Perusahaan
yang
menghasilkan beraneka ragam produk di setiap pabriknya juga dapat menggunakan struktur
horizontal.
Jenis struktur yang dipilih akan memengaruhi jaringan pusat pertanggungjawaban, yang pada
gilirannya
berfungsi sebagai suatu kerangka bagi arus data dan kebutuhan pelaporan. Jika jaringan pusat
7pertanggungjawaban sama dengan struktur yang dipilih, maka sistem akan berfungsi secara
efektif dan mendorong para manajer untuk menggunakannya sebagai sumber referensi dalam
PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
perencanaan, akumulasi data dan pelaporan. Elemen cost danrevenue keduanya ada dalam
Secara kronologis kita akan membandingkan antara anggaran yang telah ditetapkan
dengan pendapatan dalam segmen network. Hal ini akan menjadi dasar untuk
pertanggungjawaban.
Controllable cost tidak sama dengan direct cost, banyak yang termasuk direct cost
biaya dan seharusnya tidak bertanggungjawab atas deperesiasi atau biaya lainnya yang
ditetapkan oleh kepada pusat biaya, sehingga manajemen memiliki dasar untuk
efektivitas supervisor pusat biaya dengan semua level serta untuk mengidentifikasikan
Proses anggaran yang efektif dimulai dari level yang paling bawah dalam organisasi
biaya yang diestimasi untuk semua biaya yang dikontrolnya. Untuk otoritas yang
macam rencana anggaran. Akumulasi dari aktual incomedan item expense sangat perlu
Ada tiga dimensi dari pengklasifikasian antara biaya dan pendapatan selama proses
pusat yang lainnya yang terdiri daricontrollable dan noncontrollable (3) tipe cost atau
line item seperti gaji, perlengkapan, bahan baku dan sewa. Disini tipe akumulasi data
yang disediakan manajemen yang sebagian berdimensi operasi, dahulu tiga dimensi
akumulasi data tersebut tidak dapat digunakan karena secara teknis tidak praktis sebab
pencapaian tujuan.
pertanggungjawaban menerima hanya satu laporan, laporan yang sifatnya detail ada
pada level tingkat paling bawah yang diterbitkan pertama lalu yang dilaporkan pada
level yang lebih tinggi, hasil yang dilaporkan pada level yang lebih tinggi isinya
manajemen dalam mengontrol biaya dan efisiensi dari pertanggungjawaban yang telah
ditetapkan.
laporan atas biaya yang terjadi dan menjadi tanggungjawab departemen atau
b. Laporan atas biaya yang seungguhya terjadi ini, diserahkan kepada penyusun
akuntansi).
baik bagi individu maupun organisasi. Perilaku menyimpang dari yang apa diharapkan, rendahnya
motivasi, dan tidak layaknya para manajer pusat pertanggungjawaban adalah contoh-contoh dari
dampak yang dihasilkan akibat gagalnya pusat pertanggungjawaban untuk mengakomodasi aspek-
aspek keperilakuan secara tepat. Dengan demikian, aspek keperilakuan menjadi aspek penting lain di