Anda di halaman 1dari 13

Akuntansi Keprilakuan pada Akuntansi Pertanggungjawaban

KEL 1 :
Frensly Loppies 2018 30 035 Glen P Engel 2018 30 158
Joiz Vlaveinca Johanis 2018 30 037 Chrisna Pesiwarissa 2018 30 182
Philips Ch Anakotta 2018 30 057 Jefrenska A Silanno 2018 30 187

PRESENTATION BY SLIDESGO
Jofaldo E Kiriwenno 2018 30 071 Stefanny Amanupunyo 2018 30 249
Petra A Kayadoe 2018 30 089 Fifi K Y K Berhitu 2018 30 294
Gloria A Raitellu 2018 30 123 Noviane V B Tuhumena 2018 30 302
Yesica T Gaspersz 2018 30 135 Velia N Peilouw 2018 30 426

Akuntansi Keprilakuan
Artikel pendukung
Jurnal : https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/viewFile/9710/9296
Penulis : Caren Mandagi, Sifrid S Pangemanan, dan Meily Kalalo

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI SALAH SATU DASAR PENILAIAN PRESTASI


MANAJEMEN PADA PT BANK SULUT

Hasil penelitian menunjukkan peranan akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Bank Sulut telah memadai sebagai alat
penilaian prestasi manajemen. Hal ini dilihat dari adanya :
1. Struktur organisasi, struktur organisasi merupakan pengaturan garis tanggungjawab dalam satu entitas yang disusun untuk
mencapai tujuan bersama orang-orang yang berada pada jajaran garis tersebut, PT. Bank Sulut telah memiliki struktur organisasi
yang secara jelas menetapkan wewenang dan tanggungjawab.

2. Efisiensi penilaian kinerja perusahaan bagi manajemen dapat diartikan sebagai penilaian terhadap prestasi yang dicapai. Laba
dapat digunakan sebagai ukuran dan prestasi yang dicapai dalam suatu perusahaan, dalam hal ini Return on assets (ROA)
merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.
Sebuah bank harus mempunyai ROA yang lebih besar dari tahun sebelumnya maka bank tersebut dapat dikatakan produktif
mengelola aktivitasnya sehingga menghasilkan laba dan dalam hal ini ROA PT. Bank Sulut dapat dikatakan produktif karena
dari tahun ke tahun mengalami peningkatan ROA.
2
Lanjutan…

Penelitian yang dilakukan oleh Pangow, (2013). Perolehan laba suatu lembaga keuangan atau perusahaan tergantung oleh
sumber dana yang diperoleh yang kemudian akan menghasilkan pendapatan, dimana pendapatan tersebut akan menjadikan laba
rugi perusahaan. Hariyanto, (2010). Laporan pertanggungjawaban dapat digunakan sebagai tolak ukur penilaian kinerja manajer
pusat pertanggungjawaban dalam melaksanakan pengendalian biaya karena secara berkala manajemen menerima laporan
pertanggungjawaban dari setiap tingkatan manajemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan akuntansi
pertanggungjawaban berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajer serta meningkatkan produktivitas kerja
karyawan PT. Bank Sulut. Dengan meningkatnya semangat dan gairah kerja, maka pekerjaan akan lebih cepat dan efektif.

3
Akuntansi Pertanggungjawaban
Istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang akuntansi perencanaan, pengukuran, evaluasi kinerja
organisasi pada garis pertangungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban adalah jawaban akuntansi manajemen
dari pengetahuan umum bahwa masalah bisnis dapat dikendalikan secara efektif dengan mengendalikan orang
yang bertanggung jawab menjalankan operasi tersebut.

Salah satu tujuan akuntansi pertanggungjawaban adalah memastikan semua individu di perusahaan telah
berkontribusi untuk pencapaian tujuan perusahaan. Akuntansi pertanggungjawaban dikatakan komponen yang
penting bagi sistem pengendalian perusahaan, karena akuntansi pertanggungjawaban memberikan suatu kerangka
yang berlaku untuk melakukan perencanaan, agregasi data, dan pelaporan hasil kinerja operasi di sepanjang jalur
pertanggungjawaban dan pengendalian.

4
Akuntansi Pertanggungjawaban
VS Akuntansi Konvensional

Akuntansi pertanggungjawaban berbeda dengan akuntansi konvensional dalam hal cara operasi
direncanakan dan cara data akuntansi diklasifikasikan serta diakumulasikan.

Dalam akuntansi konvensional data diklasifikasikan berdasarkan fungsinya dan tidak digambarkan
sebagai individu yang bertanggungjawab atas terjadinya dan pengendalian data tersebut. Oleh karena
itu data akuntansi konvensional mempunyai nilai terbatas bagi manajer dalam memantau efisiensi dari
aktivitas harian.

Akuntansi pertanggungjawaban meningkatkan relevansi dari informasi akuntansi dengan cara


menetapkan suatu kerangka kerja untuk perencanaan, akumulasi data, dan pelaporan yang sesuai
dengan struktur organisasional dan hierarki pertanggungjawaban dari suatu perusahaan.

5
Jaringan Pertanggungjawaban

Struktur organisasi perusahaan dibagi-bagi ke dalam suatu jaringan pusat-pusat


pertanggungjawaban secara individual. Untuk memastikan jaringan tanggungjawab dan
akuntabilitas berfungsi dengan mulus, struktur organisasional harus dianalisis. Untuk menciptakan
struktur jaringan pertanggungjawaban yang efisien, tanggugjawab dan lingkup dari wewenang
setiap individu harus didefinisikan secara logis dan jelas. Jaringan pertanggungjawaban yang
berfungsi dengan baik harus mengandung kesesuaian antara tanggung jawab dan wewenang di
semua tingkatan.
Jenis-Jenis pertanggungjawaban

• Pusat Pendapatan
Manajer di pusat ini tidak mempunyai diskresi atau pengendalian terhadap investasi pada aset atau biaya dari barang atau jasa
yang akan dijual.
• Pusat Biaya
Pusat ini merupakan bidang tanggung jawab yang menghasilkan suatu produk atau memberikan suatu jasa. Manajer pusat ini
memiliki diskresi dan kendali atas penggunaan sumber daya fisik dan manusia.
• Pusat Biaya Teknik/Pusat Biaya Standar
Pusat ini merupakan pusat biaya yang sebagian besar biayanya memiliki hubungan fisik yang erat dengan output yang
dihasilkan. Manajer pusat ini akan diukur efisiensi dan efektifitasnya.
• Pusat Biaya Kebijakan
Pusat ini adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya tidak mempunyai hubungan yang erat dengan output uang dihasilkan.
• Pusat Laba
Pusat ini adalah segmen dimana manajer memiliki kendali, baik atas pendapatan maupun biaya. Kinerja manajer pusat laba
dievaluasi berdasarkan target laba yang direncanakan.
• Pusat Investasi
Manajer pusat ini bertanggung jawab terhadap investasi dalam aset serta pengendalian atas pendapatan dan biaya. Kriteria untuk
mengukur yaitu tingkat pengembalian atas aset, rasio perputaran, laba residual.
7
Korelasi dengan Struktur Organisasi

• Struktur Vertikal
Tanggung jawab untuk fungsi produksi, penjualan, keuangan diberikan kepada wakil direksi yang akan mendelegasikan
tanggungjawab mereka ke struktur di bawahnya sesuai hierarki. Hanya presiden direktur yang memiliki kendali dan
diskresi atas seluruh aktivitas dan menjadi penentu akhir dalam menerima atau menolak usulan investasi.
 
• Struktur Horizontal
Setiap wakil direktur mengendalikan suatu pusat laba atau investasi daripada pusat pendapatan atau pusat biaya fungsional.
Mereka bertanggung jawab atas produksi, penjualan, dan pendanaan.

• Pemilihan Struktur
Efisiensi penggunaaan struktur bergantung pada berbagai faktor lingkungan. Jenis struktur yang dipilih akan
mempengaruhi jaringan pusat pertanggungjawaban, yang pada gilirannya berfungsi sebagai suatu kerangka bagi arus data
dan kebutuhan pelaporan.

8
MENETAPKAN PERTANGGUNGJAWABAN

Pada tahun 1956, komite konsep dan standar biaya dari American Accounting Association (AAA)
menerbitkan beberapa pedoman:
1) Orang dengan wewenang baik atas akuisisi maupun penggunaan barang dan jasa sebaiknya dibebankan
dengan biaya dari barang dan jasa tersebut.
2) Orang yang secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah biaya melalui tindakan – tindakannya dapat
dibebankan dengan biaya tersebut.
3) Orang yang tidak dapat memengaruhi jumlah biaya secara signifikan melalui tindakan langsung dapat
dibebankan dengan elemen – elemen di mana manajemen menginginkan orang tersebut memperhatikannya,
maka ia akan membantu memengaruhi orang lain yang bertanggung jawab.

9
PERENCANAAN, AKUMULASI DATA DAN PELAPORAN
BERDASARKAN PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN

• Anggaran Pertanggungjawaban
Proses anggaran yang efektif dimulai dari level yang paling bawah dalam organisasi untuk
memperbandingkan antara anggaran yang diestimasikan untuk semua biaya yang diestimasi untuk
semua biaya yang dikontrolnya.
• Akumulasi Data
Akumulasi data merupakan fasilitas perbandingan secara periodik dari berbagai macam rencana

PRESENTATION BY SLIDESGO
anggaran. Akumulasi dari aktual income dan item expense sangat perlu untuk bentuk dari network
pertanggungjawaban.
• Pelaporan Pertanggungjawaban
Akuntansi pertanggungjawaban memberikan kontribusi bagi manajemen dalam mengontrol biaya
dan efisiensi dari pertanggungjawaban yang telah ditetapkan. Selanjutnya Mulyadi, menjelaskan
bahwa prosedur penyusunan pelaporan pertanggungjawaban adalah sebagai berikut :
ASUMSI KEPERILAKUAN DARI AKUNTANSI
PERTANGGUNGJAWABAN

Perencanaa pertanggung jawaban, akumulasi data, dan sistem pelaporan didasarkan pada
asumsi yang berkenaan dengan operasi dan perilaku manusia.

Manajemen berdasarkan perkecualian (MBE) mencukupi untuk mengendalikan operasi


secara efektif. Manajemen berdasarkan tujuan (MBO) akan menghasilkan anggaran, biaya
standar, tujuan organisasi, dan rencana praktis untuk mencapainya yang disetujui bersama.
Struktur pertanggung jawaban dan akuntanbilitas mendekati struktur hierarki organisasi.
Manajer dan bawahan rela menerima pertanggung jawaban dan akuntanbilitas yang
dibebankan pada mereka melalui hierarki organisasi. Sistem akuntansi
pertanggungjawaban mendorong kerja sama dan bukan persaingan.

11
Kesesuaian antara Jaringan Pertanggungjawaban dan Struktur Organisasi

Akuntansi pertanggungjawaban mengasumsikan bahwa pengendalian organisasional ditngkatkan dengan penciptaan jaringan
pusat pertanggungjawaban yang sesuai dengan struktur organisasi formal.

• Penerimaan pertanggunjawaban
Kerelaan untuk menerima tanggung jawab bergantung pada cara mereka memandang diskresi dan pengendalian mereka atas
sumber daya manusia dan fisik yang diperlukan untuk melaksanakan tugas yang telah ditetapkan.

Kapabilitas untuk mendorong kerja sama


Akuntansi pertanggungjawaban meningkatkan kerja sama organisasional dengan menunjukkan kepada manajer
bagaimana aktivitas mereka sesuai dengan gambaran keseluruhan dan bahwa setiap orang bekerja untuk tujuan bersama.
Akuntansi pertanggungjawaban juga meningkatkan kesetiaan pada perusahaan, harga diri, dan rasa penting dengan
mengizinkan orang untuk memformulasi tujuannya sendiri dan membuat keputusannya sendiri dalam kerangka kerja delegasi
pertanggungjawaban.

12
TERIMA KASIH

PRESENTATION BY SLIDESGO

Anda mungkin juga menyukai