NIM : 1901036197
Penetapan Pertanggungjawaban
Berikut adalah beberapa syarat agar bisa menerapkan akuntansi
pertanggungjawaban, antara lain :
Struktur Organisasi. Sebuah organisasi telah disusun sedemikian rupa agar setiap
posisi memiliki wewenang dan juga tanggung jawab yang tepat.
Biaya Anggaran. Tidak hanya struktur organisasi, syarat lainnya yaitu pada biaya
atau anggaran yang telah direncanakan.
Sistem Akuntansi. Pada sistem akuntansi haruslah dikelompokkan dan
digolongkan untuk pemberian kode sesuai tingkatan pertanggungjawaban dalam
sebuah manajemen.
Sistem Pelaporan Biaya Pengeluaran. Laporan pertanggungjawaban mengenai
laporan biaya ini akan berbeda pada tiap divisi atau pusat biaya.
Memberikan gambaran state of the art terhadap minat khusus dalam bidang baru
yang ingin diperkenalkan.
Membantu dan mengidentifikasi kesenjangan riset.
Untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui
subbidang akuntansi, seperti audit, akuntansi manajemen dan perpajakan,
sehingga para peneliti dapat mempelajarinya selalui subbidang lain.
Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas
berhubungandengan perilaku individu, kelompok dan organisasi bisnis, terutama yang
berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Riset akuntansi
keperilakuan merupakan suatu fenomena baru yang sebetulnya dapat ditelusuri
kembali pada awal tahun 1960-an, walaupun sebetulnya dalam banyak hal riset
tersebut dapat digunakan lebih awal. Studi terhadap perilaku akuntan atau perilaku
dari nonakuntansi telah banyak dipengaruhifungsi akuntansi dan laporan, antara lain :
*Referensi : Internet
http://www.himakaunitri.com/2016/04/aspek-keperilakuan-pada-akuntansi.html
https://accurate.id/akuntansi/akuntansi-pertanggungjawaban/
http://repository.unmuha.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/337/8.%20BAB
%20II.pdf?sequence=8&isAllowed=y#:~:text=Hansen
%20(2012%3A116)%20mendefinisikan,untuk%20mengoperasikan%20pusat
%20pertanggungjawaban%20mereka%E2%80%9D.