laporan atas transaksi ataupun data keuangan yang terjadi dalam sebuah perusahaan. Laporan yang
disajikan dapat digunakan untuk membantu manajemen dalam memperoleh informasi yang
berhubungan dengan pendapatan dan biaya sebagai ukuran kegiatan yang telah dilaksanakan
berdasarkan tanggung jawab yang telah ditetapkan.
Sistem Akuntansi pertanggungjawaban merupakan tahap perkembangan mutakhir yang berisi cara
pengendalian biaya produksi dan non-produksi. Dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban,
informasi akuntansi dihubungkan dengan manajer yang memiliki wewenang terjadinya informasi
tersebut untuk dimintakan pertanggungjawaban kepada yang bersangkutan. Pertanggungjawaban
manajer tersebut terkait dengan wewenang yang dimiliki untuk dapat mengendalikan sesuatu yang
berada di bawah wewenangnya, diantaranya aktiva, pendapatan, dan biaya.
Table of Contents
Akuntansi pertanggung jawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa
sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat
pertanggungjawaban dalam organisasi dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok
orang yang bertanggung jawab atas penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan
(Mulyadi, 2004: 218).
1. Akuntansi Tradisional
Suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya
dan atau pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam organisasi, dengan
tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang bertanggung jawab atas penyimpangan
biaya atau pendapatan yang dianggarkan.
Akuntansi pertanggungjawaban ini disebut tradisional karena masih menggunakan cara manual,
yaitu pemanggilan dari masing-masing kelompok anggota. Sistem akuntansi ini memiliki manfaat
sebagai dasar penyusunan anggaran, penilai kinerja manajer sentra pertanggungjawaban, dan
sebagai pemotivasi manajer.
2. Akuntansi Aktivitas
Suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan & pelaporan biaya
dilakukan menurut aktivitas penambah dan bukan penambah nilai (value & non value added
activities ). Sistem akuntansi ini lebih maju karena tidak menggunakan pelaporan berdasarkan
kelompoknya, tetapi berdasarkan aktivitasnya. Akuntansi pertanggungjawaban aktivitas dapat
bermanfaat untuk memungkinkan aktivitas pengelolaan dan pemantauan efektivitas jadwal
keuangan perusahaan.
Setiap perusahaan memiliki perkembangan akuntansi pertanggung jawaban yang berbeda. Kedua
perkembangan di atas merupakan jenis yang bisa disesuaikan dengan tipe perusahaan Anda. Dengan
menggunakan akuntansi tradisional, Anda mungkin lebih bisa mengetahui laporan secara akurat dari
masing-masing bagian. Sedangkan dengan akuntansi aktivitas, Anda bisa melihat proses
perkembangan perusahaan berdasarkan aktivitas.
Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi pertanggungjawaban adalah sebuah konsep maupun sistem akuntansi yang dikaitkan
dengan pusat pertanggungjawaban yang ada di dalam sebuah lembaga atau perusahaan. Istilah ini
mengacu pada proses pelaporan bagaimana kinerja manajer pusat dalam mengatur pekerjaan yang
berada dalam kuasanya.
Tanggung jawab ini akan mengukur seberapa tepat rencana dan juga tindakan dari setiap pusat
pertanggungjawaban di perusahaan. Dengan begitu, sistem akuntansi satu ini mendorong para
manajer untuk selalu berperan aktif dalam mencapai tujuan dengan baik dan efektif.
Sehingga nantinya tidak akan ada penyimpangan ataupun permasalahan berarti yang tidak bisa
diselesaikan. Tidak hanya itu, laporan hasil evaluasi dari pertanggungjawaban tersebut bisa sangat
berguna untuk penyusunan rencana kerja selanjutnya.
Di dalam akuntansi pertanggungjawaban ini juga berisikan tahap perkembangan sekaligus cara
pengendalian biaya yang ada, baik produksi maupun non-produksi. Semua informasi tersebut
dihubungkan kepada manajer yang memiliki wewenang dan juga bertanggung jawab terhadap
sesuatu yang berada di bawah kewenangannya. Mulai dari pendapatan, biaya produksi dan
nonproduksi hingga aktiva.
Download eBook Panduan dan Template Pembukuan Sederhana dengan Excel untuk Bisnis Kecil
Setelah mengetahui pengertian dari sistem akuntansi satu ini, terdapat syarat yang harus dipenuhi
untuk menerapkannya. Berikut adalah beberapa syarat agar bisa menerapkan akuntansi
pertanggungjawaban, antara lain:
1. Struktur Organisasi
Sebuah organisasi telah disusun sedemikian rupa agar setiap posisi memiliki wewenang dan juga
tanggung jawab yang tepat. Hal inilah yang sama diterapkan dalam sistem akuntansi untuk
menentukan wewenang dan posisi yang jelas bagi setiap unit kerja di setiap divisi atau manajemen.
2. Biaya Anggaran
Tidak hanya struktur organisasi, syarat lainnya yaitu pada biaya atau anggaran yang telah
direncanakan. Tentunya hal ini bisa menjadi suatu penilaian bagi seorang manajer atas kinerjanya
selama ini. Untuk itu hal mengenai biaya anggaran jangan sampai terlewatkan.
Baca juga: Jurnal Koreksi: Pengertian, Cara Membuatnya, Contoh, dan Bedanya dengan Jurnal
Penyesuaian
3. Sistem Akuntansi
Pada sistem akuntansi haruslah dikelompokkan dan digolongkan untuk pemberian kode sesuai
tingkatan pertanggungjawaban dalam sebuah manajemen. Sehingga nantinya biaya terkendalikan
maupun tidak terkendalikan bisa terlihat. Serta, klasifikasi perkiraan dalam neraca mengenai laba
maupun rugi bisa dilaporkan dengan baik.
Laporan pertanggungjawaban mengenai laporan biaya ini akan berbeda pada tiap divisi atau pusat
biaya. Mulai dari isi dari laporan manajemen terendah hingga tertinggi pun bisa terkendalikan di
rekapitulasi dengan benar. Tidak hanya itu, sistem pelaporan biaya pun haruslah memenuhi syarat
dan juga penerapan dari aturan pertanggungjawaban tersebut.