Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN

FUNGSI BAHASA INDONESIA


NYUHERNO ARIS WIBOWO
ALASAN DIPILIHNYA BAHASA MELAYU SEBAGAI
BAHASA NASIONAL
• Bahasa Melayu telah berabad-abad lamanya dipakai sebagai lingua franca (bahasa
perantara atau bahasa pergaulan di bidang perdagangan) di seluruh wilayah Nusantara.
• Bahasa Melayu mempunyai struktur sederhana sehingga mudah dipelajari, mudah
dikembangkan pemakaiannya, dan mudah menerima pengaruh luar untuk memerkaya
dan menyempurnakan fungsinya.
• Bahasa Melayu bersifat demokratis, tidak memperlihatkan adanya perbedaan tingkatan
bahasa berdasarkan perbedaan status sosial pemakainya, sehingga tidak menimbulkan
perasaan sentimen dan perpecahan.
• Adanya semangat kebangsaan yang besar dari pemakai bahasa daerah lain untuk
menerima bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.
• Adanya semangat rela berkorban dari masyarakat Jawa demi tujuan yang mulia.

2
MASA PRAKOLONIAL
1. Tulisan yang terdapat pada Batu Nisan di Minye Tujoh,
Aceh pada tahun 1380 M
2. Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683
3. Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684
4. Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686
5. Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada
tahun 688.

3
MASA KOLONIAL
Keluarnya suatu keputusan pemerintah kolonial, KB 1871
No. 104, yang menyatakan bahwa pengajaran di sekolah-
sekolah Bumi Putra, kalau tidak digunakan bahasa Melayu,
di berikan dalam bahasa daerah.

Your Date Here

Your Footer Here 4


MASA PERGERAKAN KEMERDEKAAN
• Mengingat kesulitan-kesulitan untuk mempersatukan berbagai suku
bangsa di Indonesia, pada tahun 1926 Jong Java merasa perlu
mengakui suatu bahasa daerah sebagai media penghubung pemuda-
pemudi Indonesia. Bahasa melayu dipilih sebagai bahasa pengantar. 
• Pemuda-pemudi di Sumatra sudah lebih dulu menyatakan dengan
tegas hasrat mereka agar bahasa Melayu Riau, yang juga disebut
Melayu Tinggi, diakui sebagai bahasa persatuan. Walaupun dengan
adanya hasrat yang tegas ini, sebagai majalah Jong Java dan Jong
Sumatranen Bond masih di tulis dalam bahasa Belanda.

Your Date Here

Your Footer Here 5


• Bahasa Indonesia Setelah Kemerdekaan
• Sehari setelah proklamasi kemerdekaan, tanggal 18
Agustus 1945, dalam UUD 1945 ditetapkanlah
bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara pada
pasal 36. Pada tanggal 19 Maret 1947”bahasa
Negara adalah bahasa Indonesia”.Penggunaan
Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) diresmikan
menggantikan Ejaan van Ophuijsen yang berlaku
sejak tahun 1901.

Your Date Here

Your Footer Here 6


• Beberapa hal yang cukup menonjol dalam Ejaan Van Ophuysen
antara lain sebagai berikut :
• 1. Huruf y ditulis dengan j, Misalnya:
Sayang           :  Sajang
Yakin              :  Jakin
Saya                :  Saja

• 2. Huruf u ditulis dengan oe


Misalnya :
Umum             :  Oemoem
Sempurna        :  Sempoerna

Your Date Here

Your Footer Here 7


3. Huruf k pada akhir kata atau suku kata ditulis dengan tanda koma diatas, Misalnya:
Rakyat             :  Ra’yat
Bapak              :  Bapa’
Rusak             :  Rusa’

4. Huruf j ditulis dengan dj, Misalnya :


Jakarta            : Djakarta
Raja                 : Radja
Jalan                : Djalan

5.  Huruf c ditulis dengan tj, Misalnya :


Pacar               : Patjar
Cara                 : Tjara
Curang            : Tjurang

Your Date Here

Your Footer Here 8


• Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat
penting yang tercantum di dalam:
1. Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi,
“Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia”.
2. Undang- Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera,
Bahasa, dan lambing Negara, serta Lagu Kebangsaan)
Pasal 36 menyatakan bahwa “Bahasa Negara ialah
Bahasa Indonesia”.

Your Date Here

Your Footer Here 9


Maka kedudukan Bahasa Indonesia sebagai:

1. Bahasa Nasional
a) Lambang kebanggaan Nasional.
b) Lambang Identitas Nasional.
c) Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-
beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya.
d) Alat penghubung antarbudaya antardaerah.

Your Date Here

Your Footer Here 10


2. Bahasa Negara (Bahasa resmi Negara Kesatuan
Republik Indonesia)

a) Bahasa resmi kenegaraan.


b) Bahasa pengantar resmi dilembaga-lembaga pendidikan.
c) Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat
nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.
d) Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.

Your Date Here

Your Footer Here 11


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai