Anda di halaman 1dari 12

KONSEP ALAM SEMESTA DALAM ISLAM

Artikel ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam Yang

Diampu

Oleh Bapak Zakki Rahmat Dani, S.HI., MM

Oleh :

AYU TRI MAYSYAROH

18010028

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) INDONESIA MALANG

D3 MANAJEMEN PERKANTORAN

TAHUN 2018 / 2019


KONSEP ALAM SEMESTA DALAM ISLAM

Pada dasarnya, Alam semesta yang kita miliki adalah ciptaan terbesar dan
sempurna. Didalamnya tercipta rekayasa luar biasa Tuhan dengan segala
kemahakuasaan Nya. Ada Bumi sebagai tepat tinggal makhluk hidup, ada matahari
sebagai sumber cahaya yang merupakan salah satu unsur kehidupan yang sangat
penting. Dan ada juga bulan dan bintang sebagai hiasan langit dimalam hari.
Semuanya sudah tertata rapi dengan susunan, posisi, dan fungsinya masing masing.
Keberadaan alam semesta tersebut telah terbukti di dalam Al Quran. 

KEJADIAN ALAM SEMESTA

Kejadian Alam Semesta Menurut Ilmuwan


Teori yang berlaku pada abad ke-20 bahwa alam semesta mempunyai ukuran
yang tidak terbatas, ada tanpa awal dan terus ada untuk selama-lamanya. Tetapi kini
diawal abad ke-21, dengan eksperimen, observasi, dan perhitungan, fisika modern
telah membuktikan bahwa alam semesta memiliki suatu awalan dan diciptakan dari
ketiadaan melalui ledakan dahsyat.
Alam semesta memiliki suatu awal. Ini berarti kosmos bukan dihasilkan dari
sesuatu yang tidak ada, melaikan diciptakan . jika ciptaan itu ada, tentu saja ada
pencipta alam semesta. Alam semesta sendiri merupakan ayat Allah yang
menciptakan segalanya sekali jadi dan dalam satu peristiwa saja dengan sempurna,
karena benda-benda yang diciptakan itu sebelumnya tidak memiliki contoh dan
bahkan tidak ada waktu dan ruang untuk menciptakannya.
Munculnya alam semesta dari tiada menjadi ada itu merupakan bukti terbesar
diciptakannya alam semesta. Karena itu, banyak kalangan ilmuan berupaya
mengabaikan fakta penciptaan yang tidak dapat mereka pahami sepenuhnya
meskipun
Kejadian Alam Semesta Menurut Al Quran
Dalam salah satu teori mengenai terciptanya alam semesta (teori big bang),
disebutkan bahwa alam semesta tercipta dari sebuah ledakan kosmis sekitar 10-20
juta tahun yang lalu yang mengakibatkan adanya ekspansi (pengembangan) alam
semesta.
Sebelum terjadinya ledakan kosmis tersebut, seluruh ruang materi dan energi
terkumpul dalam sebuah titik. Mungkin banyak di antara kita yang telah membaca
tentang teori tersebut.
Sekarang, mungkin ada di antara kita yang ingin tahu bagaimana Al-Quran
menjelaskan tentang terbentuknya alam semesta ini.
Dalam Quran surat Al-Anbiya (surat ke-21) ayat 30 disebutkan:
“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka
tiada juga beriman?”
Dalam ayat tersebut dijelaskan semua isi alam semesta ini bahkan langit dan bumi
yang belum tercipta diciptakan dengan suatu ledakan dahsyat dari suatu titik tunggal
tunggal dan membentuk alam semesta yang ada sekarang ini dengan salin
memisahkan diri.
Meluasnya alam semesta diciptakan dari ketiadaan. Allah telah menjelaskan kepada
kita dalam Al-Qur’an surat Al-Dzariyat : 147
“ Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami
benar-benar berkuasa.”
Seperti jelas terlihat teori ledakan dahsyat membuktikan bahwa alam semesta
“diciptakan dari ketiadaan” dengan kata lain diciptakan oleh Allah.
Beberapa hal yang mungkin mengejutkan bagi para pembaca Al-Quran di abad ini
adalah fakta tentang ayat-ayat dalam Al-Quran yang menyebutkan tentang tiga
kelompok benda yang diciptakan(Nya) yang ada di alam semesta yaitu benda-benda
yang berada di langit, benda-benda yang berada di bumi dan benda-benda yang
berada di antara keduanya.
Ternyata di Al-Quran sudah ada tentang penciptaan alam semesta dalam 6 masa, tapi
kenapa baru mengetahui sekitar tahun 1920 lebih oleh Hubble dan Albert .
Dari surat-surat tersebut terlihat bahwa secara umum proses terciptanya jagat raya ini
berlangsung dalam 6 periode atau masa dimana tahapan dalam proses tersebut saling
berkaitan. Disebutkan pula bahwa terciptanya jagat raya terjadi melalui proses
pemisahan massa yang tadinya bersatu. Selain itu disebutkan pula tentang lebih dari
satu langit dan bumi dan keberadaan ciptaan di antara langit dan bumi.
Dari uraian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa sebelum para ahli
mengemukakan tentang teori big bang (yang dimulai sejak tahun 1920-an), ayat-ayat
Al-Quran telah secara jelas menceritakan bagaimana alam semesta ini terbentuk.

Penciptaan Alam Semesta Menurut Al-Qur’an


Ayat yang dimaksud adalah surah Fushshilat dan surah Yunus tentang waktu
penciptaan alam semesta. Dalam surah Fushshilat:
Ayat 9: bumi diciptakan dalam 2 masa.
Ayat 10: penciptaan gunung dalam 4 masa.
Ayat 12: langit diciptakan dalam 2 masa. Lalu orang menyimpulkan, penciptaan alam
semesta adalah dalam (2+4+2) = 8 masa.
Dengan demikian, surah ini bertentangan dengan surah Yunus ayat 3 yang
menyatakan alam semesta diciptakan dalam 6 masa.
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam
enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur segala
urusan…,” (QS Yunus[10]: 3).
Surah Fushshilat yang dianggap bertentangan dengan surah Yunus 3 adalah,
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya patutkahkamu kafir kepada Yang menciptakan bumi
dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian
itu adalah Rabb semesta alam,” (QS Fushshilat[42]: 9).
“Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia
memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan
(penghuninya) dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang
yang bertanya,” (QS Fushshilat: 10). “Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam
dua masa,” (QS Fushshilat: 12).
Ketika membaca surah Fushshilat ayat 9-10, para pendusta Al-Qur’an hanya terpaku
pada angka-angka, tanpa meneliti redaksinya, sehingga ada kesalahan (salah kaprah)
yang disengaja ketika membaca surah ini. Jika dicermati, surah Fushshilat 9 hanya
menyebutkan penciptaan bumi dalam 2 masa (fii yaumain). Sementara Fushilat 10
menceritakan masa penciptaan bumi dan segala isinya (gunung, tumbuhan, hewan
dan lainnya) dalam 4 masa (fii arba’ati ayyaam). Sedangkan, surah Fushshilat 11-12
menyebutkan, Allah menciptakan langit (saja) dalam 2 masa. Dari surah Fushshilat 9
dan 10 dapat dipahami bahwa Allah menciptakan bumi selama 2 masa, menjadikan
gunung dan semua isi bumi dalam 2 masa dan menciptakan langit juga 2 masa. Dari
surat Fushshilat 9-12 disimpulkan, masa penciptaan bumi, isi bumi dan langit adalah
(2+2+2) = 6 masa.

PENCIPTAAN ZAT

Atom, unsur, dan zat menjadi ada setelah terjadinya ledakan dahsyat.
Kemudia atom-atom berkumpul membentuk alam semesta dengan bintang, bumi dan
matahari. Kemudian atom-at0m tersebut membentuk kehidupan di bumi. Alam
semesta terbentuk di waktu yang berbeda, namun begitu terorganisir sehingga alam
semesta seakan-akan dihasilkan dari satu-satunya pabrik dengan kesadaran masing-
masing.
Semua ini merupakan bukti kuat adanya Pencipta Yang Mahakuasa dan
menunjukkan kenyataan bahwa segala sesuatu itu menjadi ada sesuai dengan
kemauan-Nya. Dalam Al-Qur;an Allah SWT berfirman, dalam surat Al-An’am : 73
yaitu, “ Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah
perkataan-Nya di waktu Dia berfirman: jadilah, lalu terjadilah’.. dan ditangan-Nyalah
segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup ... “
Zat dan waktu diciptakan oleh Tuhan Yang Mahakuasa yang tidak bergantung pada
semua pernyataan. Sang pencipta ialah Allah, penguasa langit dan bumi.
SUNNATULLAH DI ALAM SEMESTA

1. Sunnatullah adalah sebuah proses perubahan


Gerakan yang terjadi, baik ditingkat individu maupun masyarakat, tidak akan
pernah berhenti. Ada yang mengarah kepada kebaikan dan ada pula yang mengarah
kepada keburukan. Perubahan yang mengarah kepada sesuatu yang lebih baik
terformat dalam sunnatullah yang telah ditetapkan-Nya dalam surat Ar-Rad (13) : 11
Hari-hari senantiasa berganti, antara kebaikan dan kebrukan, manfaat dan mudharat
serta diantara berbagai cobaan dan ujian yang menimpa seluruh alam.
Allah SWT l berfirman dalam surat Al-Maidah (5): 94
2. Sunnatullah adalah sebuah proses perubahan
Gerakan yang terjadi, baik ditingkat individu maupun masyarakat, tidak akan
pernah berhenti. Ada yang mengarah kepada kebaikan dan ada pula yang mengarah
kepada keburukan. Perubahan yang mengarah kepada sesuatu yang lebih baik
terformat dalam sunnatullah yang telah ditetapkan-Nya dalam surat Ar-Rad: (13) 11
3. Sunnatullah Merupakan Proses Pemuliaan Atau Penghinaan
Kemuliaan adalah milik Allah SWT, yang diberikannya untuk orang-orang yang
istiqamah kepada agama-Nya. sebatas mana istiqamah mereka kepada agama, sebatas
itu pulalah kemuliaan yang akan mereka raih.
4. Sunnatullah Merupakan Proses Keselamatan
Manusia dapat mengetahui keselamatan disaat datang adzab dari Allah SWT, baik
bencana, ujian, perang atau fitnah yang terjadi dimuka bumi. Pada saat itulah Allah
SWT l menyelamatkan orang-orang yang dikehendakinya selamat di akhirat. (QS.
Yunus (10): 103)
5. Sunnatullah Merupakan Proses Penghancuran
Allah tidak akan mungkin menghancurkan suatu bangsa atau komunitas secara
dzalim, kecuali Allah SWT telah memberikan peringatan sebelumnya. (QS. Al-
An’am (6): 131)
6. Sunnatullah Merupakan Proses Kemunduran Dan Kerendahan
Berikut unsur penyebab kemunduran dan kerendahan:
a. Perpecahan dan pertikaian
b.  Mentaati musuh-musuh agama dan menjadikan mereka sebagai kawan
7. Sunnatullah Merupakan Proses Pertolongan Dan Kemenangan
Realisasi yang dianugerahkan kepada orang-orang islam adalahh disyarakan dengan
realisasi iman dan penegakan agama. Tercantum dalam surat Ali imran (3): 160
8. Sunnatullah berarti tradisi Allah dalam melaksanakan ketetapanNya
sebagai Rabb yang terlaksana di alam semesta atau dalam bahasa akademis
disebut hukum alam.
Sunnah atau ketetapan Allah antara lain:
1. Selalu ada dua kondisi saling ekstrem (surga-neraka, benar-salah, baik-buruk)
2. Segala sesuatu diciptakan berpasangan (dua entitas atau lebih). Saling cocok
maupun saling bertolakan.
3. Selalu terjadi pergantian dan perubahan antara dua kondisi yang saling berbeda.
4. Perubahan, penciptaan maupun penghancuran selalu melewati proses.
5. Alam diciptakan dengan keteraturan.
6. Alam diciptakan dalam keadaan seimbang.
7. Alam diciptakan terus berkembang.
8. Setiap terjadi kerusakan di alam manusia, Allah mengutus seorang utusan untuk
memberi peringatan atau memperbaiki kerusakan tersebut.
9. Adanya kelahiran dan kematian

KESEIMBANGAN YANG LUAR BIASA


Jika kita mengetahui adanya tatanan yang teratur setelah terjadinya suatu ledakan,
kita bisa menyimpulkan bahwa adanya campur tangan “supranatural” di belakang
ledakan ini dan semua bagian yang tersebar karena ledakan itu bergerak dengan cara
yang sangat terkontrol.
Segi lain dari tatanan luar biasa yang terbentuk pada alam semesta melaui ledakan
dahsyat ini ialah penciptaan “alam yang dapat dihuni”. Syarat pembentukan
pelanetyang dapat dihuni ini begitu banyak sehingga hampir tak mungkin terbayang
bahwa pembentukan pelanet ini secara kebetulan.

DESAIN DENGAN SATU TUJUAN


Roger Penrose, membuktikan bahwa adanya alam semesta bukan kebetulan
belaka, ini menunjukkan bahwa pasti ada tujuannya. Pandangan ini mungkin tidak
dapat membantu kita dalam memahami alam semesta. Sebuah pandangan dari
Roger Penrose ini merupakan pemikiran yang baik. Banyak orang salah mengira
bahwa adanya alam semesta dengan segala keharmonisan yang sempurna bukan
dengan tujuan apapun dan mereka hidup di alam semesta ini demi peran yang lagi-
lagi tak bermakna.
Kita lihat bahwa adanya alam semesta dan cara kerjanya itu bersandar pada
keseimbangan dan keteraturan yang tidak dapat dijelaskan denagn penyebab-
penyebab kebetulan. Rencana dan tata aturan yang tiada bandingannya itu
tentunya membuktikan keberadaan sang pencipta ini ialah Allah. Dengan berpijak
pada jumlah manusia yang luar biasa banyak selama berabad-abad, dan bahkan
mengaburkannya dengan topeng ilmu pengetahuan, paham materialisme membuat
kesalahan besar dan meolak keberadaan Sang Pencipta yang menciptakan dan
mengatur zat dan sesuatu yang tiada.

AKHIR DARI ALAM SEMESTA

Akhir Alam Semesta Menurut Ilmuwan


1. Matinya bintang-bintang
Kalau menurut Live Science, matahari diprediksi mati sekitar 7—8 miliar
tahun lagi. Semakin mendekati kejadian matinya bitang-bintang, hidrogen yang difusi
jadi helium pada inti matahari bakal menipis. Hal ini membuat reaksi fusi makin
intens alias boros bahan bakar karena matahari mengalami penekanan.
Pada tahap pertama, permukaan Bumi bakal ngalamin panas setinggi 50—60 derajat
Celcius. Pada tahap kedua, panas Bumi udah jadi 100 derajat Celcius. Memasuki tahap
ketiga, Bumi semakin memanas. Semua makhluk hidup akhirnya mati,
kecuali cyanobacteria yang dapat hidup dalam suhu superpanas. Tahap selanjutnya,
Bumi lama-lama ketarik ke arah matahari. Beserta planet lainnya yang ada di Bima
Sakti, karena semua pelanet berpusat pada matahari.

2. Big Frezee/ Heat Death


Teori ini adalah kelanjutan dari matinya bintang-bintang di alam semesta.
Ketika alam semesta semakin tua, bintang-bintang yang menerangi tata surya
perlahan akan bernasib seperti cerita sebelumnya. Lama-kelamaan, alam semesta
semakin dingin karena tidak adanya panas dari bintang-bintang di dalamnya.
Dalam bahasan ini alam semesta yang menua akan mengembang lebih cepat
daripada saat ini. Kalau kata mayoritas ilmuwan adalah, skenario ini paling mungkin
terjadi kalau diukur berdasarkan massa jenis alam semesta. Namun, ada juga yang
tidak percaya dan punya teori lain soal kiamat ini.
3. Big Rip
Big Rip sebetulnya mempunyai konsep yang sama dengan Big Freeze.
Namun, Big Rip jauh lebih ekstrem. Dalam teori ini, diyakini bahwa ada keberadaan
energi gelap yang besar dan misterius. Energi ini membuat luar angkasa jadi kelihatan
seperti “malam”. Energi gelap ini juga menentang gaya gravitasi sehingga membuat
semesta menjadi memuai tanpa batas.
4. Big Crunch
Big Crunch adalah teori yang berlawanan sama Big Freeze. Kalau dalam Big
Freeze, alam semesta akan mengembang sangat cepat. Jika dalam Big Crunch, alam
semesta ini pada suatu saat bakal berhenti mengembang dan berubah menjadi
menyusut.
Karena menyusut, semua planet, bintang, meteorit, dan benda lain di alam
semesta akan saling bertabrakan. Lama kelamaan, alam semesta akan tertarik dan
hanya menyisakan lubang hitam besar yang sampai sekarang masih belum bisa
dijelaskan dengan nalar manusia.
5. Big Bounce
Saat teori lain menggambarkan kiamat dengan mengerikan dan suram, lain halnya
sama Big Bounce. Menurut teori ini, kiamat itu tidak pernah ada. Jadi bukan hanya
makhkuk hidup yang bereinkarnasi tetapi alam semesta juga ikut bereinkarnasi.
Dalam teori ini, disebutin bahwa alam semesta akan mengalami siklus penciptaan
berulang. Dimulai dari Big Bang (ledakan besar) yang membuat alam semesta jadi
mengembang seperti sekarang, kemudian alam semesta lama-lama menyusut,
mengalami Big Crunch, meledak (Big Bang), dan jadi alam semesta baru.

Akhir dari Alam Semesta Menurut Al-Qur’an


Hanya Allah mengetahui tibanya waktu itu. Pengetahuan manusia mengenai
hari itu terbatas pada hal-hal yang terkait dalam Al-Qur’an . hari kiamat akan datang
tatkala tak seorangpun yang mengharapkannya. Allah sendiri talah menyebutkan
kiamat di dalam Al-Qur’an surat Al-Qomar : 6
Hari kiamat dimulai dengan peniupan sangkakala (Al-Muddatstir: 8-10) suara
ini diperdengarkan di seluruh penjuru dunia. Dalam Al-qur’an Allah telah
memaparkan peristiwa menakutkan yang terjadi pada hari itu. Saat sangkakala di tiup
disertai dengan gempa yang sangat dahsyat dan gemuruh yang memekakan telinga,
gunung-gunung mulai goncang, berhamburan seperti bulu dan hancur menjadi debu
(Al-Zalzalah: 1-8) , (Al-waqi’ah: 5-6), (Al-Qori’ah: 5)
Manusia melihat lautan meluap dan membara (Al-Infithar: 3) dan (Al-Takwir:
6), langit mulai goyah dan warna langit berubah menjadi perak (Al-Ma’arij: 8), pada
hari itu benda di langit yang biasanya memberikan penerangan tiba-tiba padam,
perempuan hamil mengalami keguguran, anak-anak menjadi beruban karena
kettakutan yang memncekam (Al-Muzzamil: 17), anak-anak jauh dari ibunya, istri
dari suaminya, dan keluarga juga saling menjauh (Abasa: 33-37)
Bagaimanapun juga hari kiamat pasti datang, yang diawali dengan kiamat
kecil dan akhirnya terjadi kiamat besar. Keyakinan ini adalah ajaran inti dari seluruh
agama-agama yang dibawa olwh nabi.
Semua ini adalah pengajaran bagi manusia bahwa jangankan hidupnya tidak kekal,
alam semestapun memiliki nasib demikian. Tujuan manusia hidup di dunia ini untuk
menyiapkan amalan shalih dan ketakwaan kepada Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA

Luth, Thohir (dkk). 2005. Buku Daras Pendidikan Agama Islam di Universitas
Brawijaya. Malang: Pusat Pembinaan Agama (PPA) Universitas Brawijaya

Aneesuddin, Mir. 2014. Buku Saku Ayat-Ayat Semesta. Jakarta: Zaman


(http://penerbitzaman.com/kilasan-buku/34/menguak-konsep-alam-semestadalam-al-
quran)

George Politize, Principes Fondamentaux de Pizilosophie (Paris: Editions Sociales,


1954)

Henry Margenau dan Roy Varghese (Ed.), Cosmos, Bios, Theos, La Salle (IL: Open
Court Publishing, 1992)

Hugh Ross The Finger Ring of God (Orange, CA: Promise Publishing Co., 1991) --,
The Creator and the New Cosmos (Navpress, 1995)

Paul Davies, God and The New Physics (New York: Simon & Schuster, 1983)

S. Jaki, Cosmos and Creator Regnery Gateway (Chicago, 1980)

Sthepen W. Hawking, A Brief History of Time (Bantam Books, 1988)

Sthepen W. Hawking, Evreni Kucaklayan Karinca (Alkim Kitapcilik ve Yayincilik,


1993).

Anda mungkin juga menyukai