BEKASI 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah atas segala nikmat dan rahmat yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ni dengan tepat waktu.
Tak ada gading yang tak retak karenanya kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini masih jauh dari kata sempurna baik dari sisi materi maupun penulisannya. Kami dengan
rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima berbagai masukan maupun saran yang
bersifat membangun yang diharapkan berguna bagi seluruh pembaca,dan semoga makalah
ini bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................3
A. Latar Belakang...............................................................................................3
B. Rumusan Masalah..........................................................................................5
C. Tujuan Penulisan............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................6
A. Kelahiran Alam Semesta di Tinjau Dari Sudut Pandang Islam....................6
BAB III PENUTUP............................................................................................12
A. Kesimpulan..................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................13
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam semesta atau jagad raya didefinisikan sebagai ruang dan waktu dimana
semua energi dan materi berpadu. Alam semesta, kadang disebut alam raya atau
mayapada. Terjadinya alam semesta telah dipelajari oleh manusia sejak dahulu. Dari waktu
ke waktu, sejalan dengan perkembangan akal pikiran manusia yang diikuti oleh kemajuan
teknologi, pandangan terhadap alam semesta semakin luas.1
Terbentuknya alam semesta menjadi teka-teki yang menyibukkan bagi umat
manusia. Sejauh perkembangan teori terbentuknya alam semesta, belum ada yang dapat
membuktikan secara empirik kebenarannya. Hal ini dikarenakan manusia adalah hal nisbi
bagi alam raya. Manusia adalah sesuatu yang sangat baru di alam raya. Maka walaupun
manusia dengan susah payah mencari-cari bagaimana terbentuknya alam semesta sering
terhalang keterbatasan pandangannya. Keterbatasan pandangan ini sangat terikat dengan
pengetahuan apriori yang dimiliki manusia. Hal ini menyebabkan bahwa pandangan
tentang alam raya sulit diuji kebenarannya melalui pengalaman.
Awal mula, manusia berpandangan bahwa alam semesta terbentuk dalam mitos.
Menurut bangsa Mesir Purba, alam raya ini dikuasai Dewi Langit Nut yang tubuhnya
bertaburan bintang, memayungi alam raya sambil menopang langit agar tidak runtuh
menekan bumi. Setiap malam dia menelan matahari dan memuntahkannya di pagi hari. Di
antara pagi dan malam hari matahari berlayar di langit dengan menggunakan perahu.
Selain dewi Nut di bawahnya berkuasa Dewa Udara Syu, di bawah lagi ada Dewa bumi
Geb.
Sedangkan kepercayaan bangsa Babilonia, bumi merupakan pusat alam semesta.
Bumi adalah sebuah gunung yang memiliki rongga di bawahnya dan ditopang oleh suatu
samudera. Di atas bumi ada angkasa yang melengkung, berdiri tegak di antara perairan
bawah dan perairan atas samudra, yang kadang-kadang turun ke bumi berupa hujan.
Pada zaman kebangkitan pada abad ke 17, pandangan orang Eropa mengenai asal
usul kehidupan dibentuk oleh ajaran dalam Perjanjian Lama pada Kitab Genesis. Dalam
kitab ini berisi ajaran tentang bumi yang mirip dengan pandangan orang Babilonia.
Bedanya bahwa di atas `langit ada suatu tempat yang disebut Surga yaitu tempat Tuhan
1
Aly, Abdullah, Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar, Bumi Aksara, Jakarta: 1994, hal. 45
Yang Maha Esa bertakhta, sedangkan dibawah bumi terdapat suatu tempat yang disebut
Neraka.
Seiring dengan waktu mitos tersebut tergusur dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kemajuan cara berpikir manusia membuat para ilmuwan merumuskan teori
mengenai terbentuknya alam semesta. Bagaimana konsepsi para ilmuwan tentang
penciptaan alam semesta? Konsepsi itu berubah-ubah sepanjang sejarah, bergantungpada
tingkat kecanggihan alat-alat dan sarana observasinya, dan bergantung pada tingkat
kemajuanfisika itu sendiri.
Dalam makalah ini penulis membahas teori-teori tentang pembentukan alam
semesta ditinjau dari pandangan barat juga pandangan Islam yaitu menurut Alquran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kelahiran alam semesta dalam perspektif Islam ?
C. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui kelahiran alam semesta dalam perspektif Islam
BAB II
PEMBAHASAN
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dikemukakan beberapa teori dari beberapa ilmuwan serta dari pandangan Islam
berdasarkan Al Quran. Teori terciptanya alam semesta meliputi Teori Keadaan Tetap
(Steady State Theory), Teori Dentuman Besar (Big Bang) Dan Teori Osilasi. Sedangkan
pembentukan tata surya dibahaskan dalam teori bintang kembar, teori nebular dan teori
tidal atau pasang surut.
Dari sekian banyak teori-teori yang dikemukakan oleh para ilmuwan ternyata
ilmuwan modern menyetujui bahwa teori dentuman besar (Teori Big Bang) merupakan
satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam
semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada. Namun perlu disadari bahwa
jauh sebelum para ahli mengemukakan teori Big Bang, ayat- ayat Al Quran telah secara
jelas menceritakan bagaimana alam semesta ini terbentuk dalam 6 masa.
DAFTAR PUSTAKA
Bainar, Hajjah, dkk, Ilmu Sosial, Budaya dan Kealaman Dasar, Jenki Satria, Jakarta: 2006.
Jasin Maskuri, Drs. Ilmu Alamiah Dasar, Bina Ilmu, Surabaya 1987