Anda di halaman 1dari 6

PERSPEKTIF ISLAM TENTANG ALAM SEMESTA

1. Pengertian Alam Semesta

 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata “ alam” memiliki arti segala
yang ada di langit dan di bumi. Sedangkan kata “semesta” berarti seluruh ; segenap ;
semuanya ; semua yang ada di alam tidak dapat lepas dari takdirnya masing – masing.
 Alam dalam pandangan filsafat pendidikan islam yaitu kata alam berasal dari bahasa
arab (‘alam) yang seakar dengan (‘ilmu) /pengetahuan dan (‘alamat)/pertanda. Ketiga
istilah tersebut mempunyai korelaksi makna alam sebagai ciptaan tuhan merupakan
identitas yang penuh hikmah. Dengan memahami pengetahuan itu, orang akan
mengetahui tanda-tanda atau alamat akan adanya tuhan. Istilah alam dalam Al –
Qur’an datang dalam bentuk jamak (‘alamiina), disebut sebanyak 73 kali yang
termasuk dalam 30 surah.15 pemahaman kata ‘alamin merupakan bentuk jamak dari
keterangan Al – Qur’an yang mengandung berbagai interpretasi pemikiran bagi
manusia.
 Alam semesta juga dalam pandangan islam diartikan sebagai diciptakan pada suatu
waktu dan ditiadakan pada saat yang lain. 21

2. Penciptaan Alam Semesta


a. Menurut Teori Big Bang
Pada abad 20 muncul suatu teori tentang penciptaan alam semesta, yaitu teori
Big Bang yang dikemukakan Georges Lemetre, seorang Kosmolog asal Belgia. Big
Bang merupakan model penciptaan alam semesta yang menerangkan bahwa alam
semesta “diciptakan dari ketiadaan ”.
Ada proses yang terjadi pada alam semesta dalam teori Big Bag (ledakan
besar) yang terjadi sekitar 10-20 Milyar tahun yang lalu alam semesta muncul dari
“ketiadaan ”. 32

b. Menurut Al Qur’an
1. Q.S. Al-Anbiya ayat 30
Artinya:
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya. Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah
mereka tiada juga beriman?” 43
2. Q. S Az-Zariyat ayat 47

Artinya:
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami
benar-benar berkuasa.” 48
3. Qs. As-Sajdah : 4

Artinya: “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada
diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas Arsy.
Kamu semua tidak memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-
Nya. Lalu, apakah kamu tidak memperhatikannya?” (Q.S. Al-Sajdah [32] :4 ) 58
 Ayat tersebut menerangkan bahwa tuhan yang telah menurunkan Al-Qur’an
kepada Muhammad SAW itu adalah tuhan Pencipta langit dan bumi dan segala
sesuatu yang ada di antara keduanya dalam 6 masa. Yang di maksud 6 masa
dalam ayat ini bukanlah hari (masa) yang dikenal seperti sekarang ini, tetapi
adalah hari sebelum adanya peredaran bumi mengelilingi matari dan
sebangainya.
 Setelah Allah menciptakan langit dan bumi, maka dia pun bersemayam di atas
Arasy, sesuai dengan kekuasaan dan kebesarannya. Allah SWT menegaskan
bahwa tidak seseorang pun yang dapat mengurus segala urusannya memacu
bahaya, malapetaka dan siksa.Dan tidak seorang pun yang dapat memberi
syafaat ketika azab menimpanya, kecuali Allah semata. Karena dialah yang
Maha Kuasa menentukan segala sesuatu. 74
4. Q.S. Al –Kahfi : 51
Artinya :
“Aku tidak menghadirkan mereka ( iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan
penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan
tidaklah aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong ”.
Dalam ayat tersebut Allah SWT menerangkan kekuasaan-nya dan bahwa setan
itu tidak berhak untuk menjadi pembimbing atau pelindung bagi manusia.
Setan itu tidak mempunyai hak sebagai pelindung, tidak hanya di sebabkan
kejadiannya dari lidah api saja tetapi juga karena mereka tidak mempunyai
saham dalam menciptakan langit dan bumi. 90
5. Q.S. Al-Baqarah : 29

Artinya :
“Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia
berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu.” 98
Maksudnya, dia menciptakan segala sesuatu di muka bumi ini sebagai suatu
kebaikan dan kasih sayang untukmu agar di ambil manfaatnya, dinikmati, dan
dijadikan pelajaran . Ketika Allah SWT menciptakan bumi Dia bermaksud
menciptakan langit dan di jadikannya tujuh langit, maka dia menciptakannya,
menyeimbangkannya, dan mengukuhkannya. 104

3. Penciptaan Alam Semesta Berdasarkan Al-Qur’an


Dari sejumlah ayat al-Quran yang berkaitan dengan pembentukan alam semesta salah
satunya adalah surat an-Naziat ayat 27-33. Ayat tersebut berkaitan dengan pembentukan alam
semesta dalam enam masa. Q.S. an-Naziat ayat 27-33 dapat menjelaskan tahapan enam masa
tersebut secara kronologis. 110
Artinya :
“Apakah kamu lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah Membinanya
(27) Dia meninggikan bangunan lalu menyempurnakannya (28) dan Dia menjadikan
malamnya gelap gulita, dan siangnya terang benderang (29) Dan bumi sesudah itu
dihamparkan-Nya (30) Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan
(menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya (31) dan gunung-gunung dipancangkan-Nya
dengan teguh (32) (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang
ternakmu (33). 124

1) Masa Pertama  Penciptaan Langit Pertama Kali


Masa pertama dalam pembentukan alam semesta ini yaitu alam semesta
terbentuk dari ledakan besar yang disebut “big bang”, kira – kira 13.7 milyar tahun
lalu yang pada hakikatnya, ledakan besar tersebut adalah suatu proses pengembangan
ruang. Inilah awal terciptanya materi, energi, dan waktu. Bukti dari teori ini ialah
gelombang mikrokosmik di angkasa dan juga dari meteorit. 132

2) Masa Kedua (ayat 28) Pengembangan dan Penyempurnaan


Fase ini adalah di mana pembentukan langit terjadi. Dalam ayat 28 terdapat
kata “meninggikan bangunan” dan “menyempurnakan”. Kata “meninggikan
bangunan” dianalogikan dengan alam semesta yang mengembang, sehingga galaksi-
galaksi saling menjauh dan langit terlihat makin tinggi. Mengembangnya alam
semesta sebenarnya adalah kelanjutan big bang. Jadi, pada dasarnya big bang
bukanlah ledakan dalam ruang, melainkan proses pengembangan alam semesta.
Dengan menggunakan perhitungan efek Doppler sederhana, dapat diperkirakan
berapa lama alam ini telah mengembang, yaitu sekitar 13.7 miliar tahun.

3) Masa Ketiga (ayat 29)  Pembentukan Tata Surya Termasuk Bumi


Pada masa ini terjadi proses penciptaan tata surya, termasuk Bumi. Dalam Q.S
An-Nazi’at ayat 29 yang artinya “dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan
menjadikan siangnya terang benderang.” Ayat tersebut dapat ditafsirkan sebagai
penciptaan matahari sebagai sumber cahaya dan Bumi yang berotasi, sehingga terjadi
siang dan malam. Selain itu ada bulan, bulan adalah bagian bumi yang terlontar ketika
bumi masih lunak. Lontaran ini terjadi karena bumi bertumbukan dengan suatu benda
angkasa yang berukuran sangat besar (sekitar 1/3 ukuran bumi). Jadi unsur-unsur di
bulan berasal dari bumi, bukan akibat reaksi nuklir pada bulan itu sendiri. 156

4) Masa Keempat (ayat 30)  Awal Mula Daratan Di Bumi


Q.S. An-Naziat ayat 30 yang artinya “dan bumi sesudah itu dihamparkan-
Nya.” Penghamparan yang disebutkan dalam ayat 30, dapat diartikan sebagai
pembentukan superkontinen Pangaea di permukaan bumi. Masa III hingga Masa IV
ini juga bersesuaian dengan Surat Fushshilat ayat 9 yang artinya, “Katakanlah:
‘Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa
dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-nya?’ (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb
semesta alam”. 167

5) Masa Kelima (ayat 31)  Pengiriman Air Ke Bumi Melalui Komet


Q.S an-Naziat ayat 31 yang artinya “Ia memancarkan daripadanya mata
airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya” Dari ayat tersebut dapat diartikan
bahwa di Bumi belum terdapat air ketika mula-mula terbentuk. Ayat ini menunjukan
evolusi bumi dari tidak ada air menjadi ada air. Air diperkirakan berasal dari komet
yang menumbuk Bumi ketika atmosfer Bumi masih sangat tipis. Bukti bahwa air
berasal dari komet, adalah rasio Deuterium dan Hidrogen pada air laut, yang sama
dengan rasio pada komet. Hadirnya air dan atmosfer di bumi menjadi prasyarat
terciptanya kehidupan di bumi. Sebagaimana firman Allah SWT. dalam Q.S. al-
Anbiya ayat 30: Artinya: “…dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup…”

6) Masa Keenam (ayat 32-33)  Proses Geologis Serta Lahirnya Hewan dan Manusia
Dalam Q.S an-Naziat ayat 32 disebutkan “… gunung-gunung dipancangkan
dengan teguh”. Artinya, gunung-gunung terbentuk setelah penciptaan daratan,
pembentukan air dan munculnya tumbuhan pertama. Kemudian, setelah gunung mulai
terbentuk terciptalah hewan dan akhirnya manusia sebagaimana disebutkan dalam
ayat 33 yang artinya “(semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang
ternakmu.” 191

5. Kehancuran Alam Semesta


Dalam ilmu fisika ada teori yang mengatakan bahwa daya rotasi dan revolusi benda-
benda langit tidak bersifat abadi. Suatu saat sesuatunya akan berakhir yang menyebabkan
keseimbangan benda-benda langit terganggu. Energi pun tidak ada lagi, semua menjadi beku
tidak ada lagi angin yang bertiup.Tidak ada lagi hujan yang turun tidak ada lagi penguapan,
semua berhenti dan mati. Di dalam Al-Qur’an sendiri telah menyebutkan tentang hari akhir
dimana akan terjadi kehancuran pada alam semesta ini. Seperti yang yang telah dijelaskna
dalam al-Quran pada Q.S al-Qari’ah ayat 1-11.202
6. Tujuan Penciptaan Alam Semesta berdasarkan Dalil-dalil di dalam Al-Qur’an
1) Memperlihatkan kepada manusia bahwa Allah SWT. adalah Maha Pencipta seluruh
alam dengan segala kemuliaan-Nya, serta memperlihatkan kepada manusia akan
tanda-tanda atas keberadaan Allah SWT. dan kekuasaan-Nya, sehingga hanya kepada
Allah SWT. manusia harus tunduk.
2) Sebagai bahan dan sumber pelajaran serta pengamatan bagi manusia untuk
memahami rahasia Allah SWT.
3) Untuk kepentingan manusia dan untuk memenuhi kebutuhan manusia selama hidup
di bumi ini.
4) Menunjuk manusia sebagai Khalifah yang mengemban amanah dari Allah SWT.
untuk mengelola bumi dan memanfaatkan segala sumber dayanya. 216

Anda mungkin juga menyukai