PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011
$ a g e
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, atas segala limpahan berkat dan rahmatnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul 'Vaksin Meningitis dalam Pandangan Islam. Salam dan salawat semoga tetap tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, nabi yang membawa kita keluar dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini. Semoga kita termasuk umat yang akan mendapat syaIa`atnya kelak, aamiin. Meningitis adalah salah satu penyakit yang berbahaya. Para calon jamaah haji dan umrah yang dating ke tanah suci berpotensi besar terjangkit penyakit ini, karena bisa tertular dari jamaah yang berasal dari aIrika di mana aIrika merupakan daerah epidemic meningitis. Untuk menghindarinya tentu saja vaksin adalah cara yang sangat ampuh. Namun vaksin meningitis yang beredar di pasaran menggunakan mikroorganisme yang dibiakkan menggunakan medium enzim babi. Padahal jelas dalam Al Quran, babi adalah hewan yang haram. Lalu bagaimana para calon jamaah haji dan umroh ini harus menyikapinya? Hal tersebut akan dibahas dalam makalah ini Terimakasih saya ucapkan kepada Dr. Dimyati selaku dosen pengampu mata kuliah Islam dan Persoalan Kontemporer, dan juga seluruh pihak yang membantu penyusunan makalah ini. Semoga kebaikannya dibalas oleh Allah Swt. Dan juga semoga makalah ini berguna bagi kita semua, aamiin
$ a g e
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2 DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3 BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................................ 4 A. Latar Belakang .......................................................................................................... 4 B. Pembatasan Masalah ................................................................................................. 4 C. Tujuan ....................................................................................................................... 4 D. Metode Pembuatan Makalah ...................................................................................... 5 BAB II: PEMBAHASAN .................................................................................................. 6 A. Islam dan Kesehatan .................................................................................................. 6 B. Meningitis ............................................................................................................. 8 C. Vaksin Meningitis ................................................................................................... 10 D. Hukum Berobat dengan Barang Haram .................................................................... 11 E. Iaksln dan elaksanaan Pa[l 12 F. Pokum Iaksln MenlnglLls dalam lslam 13 BAB III : SIMPULAN .................................................................................................... 22 A. Simpulan ................................................................................................................. 22 B. Penutup dan Saran ................................................................................................... 22 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 23
$ a g e
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Vaksinasi adalah suatu aktivitas yang bertujuan membentuk kekebalan tubuh dan biasanya dilakukan pada bayi, balita, dan ibu hamil. Perkembangan vaksin virus diawali dengan penemuan Edward Jenner pada tahun 1798 , bahwa inokulasi cacar sapi (cowpox) pada seseorang ternyata dapat melindungi orang tersebut dari penyakit cacar (smallpox). Sejak saat itu vaksin mengalami perkembangan baik dari cara menentukan epitop imunodominan, strategi perbanyakan protein maupun cara aplikasinya. Sebagaimana kita maklumi bahwa Ibadah haji merupakan rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh yang telah berkemampuan, Q.s. Ali Imrah 97. Akan tetapi sekarang ini, kenyamanan dan ketenangan para jamaah haji atau umrah yang telah menunaikan, apalagi yang akan menunaikan pada tahun ini. Mereka diusik dengan kenyataan bahwa pada proses pembuatan vaksin meningitis menggunakan enzim babi.
B. Pembatasan Masalah Bagaimana kesehatan dalam pandangan Islam? Apakah meningitis itu? Vaksin meningitis dan hukumnya bagi jamaah haji dan umrah?
. Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari vaksin. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam vaksin. Mahasiswa hadap mengerti dan memahami hukum dari vaksinasi. Mahasiswa hadap mengerti dan memahami hukum dari vaksin Meningitis baji Jemaah Haji. Memenuhi tugas UTS mata kuliah Islam dan Persoalan Kontemporer
$ a g e
D. Metode Pembuatan Makalah Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalahdengan mencari reIerensi-reIerensi dari buku maupun media elektronik, kemudian dari sumber-sumber yang telah didapatkan kami susun menjadi sebuah makalah.
$ a g e
BAB II PEMBAHASAN
A. ISLAM DAN KESEHATAN Islam, agama 7ahmatan lil alamin, adalah agama yang sangat universal dan memiliki kesempurnaan di segala aspek yang dapat diaplikasikan oleh manusia dalam kehidupannya. Islam memiliki perbedaan yang nyata dengan agama-agama lain di muka bumi ini. Islam sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Sang Khalik-nya dan alam syurga, namun Islam memiliki aturan dan tuntunan yang bersiIat komprehensiI, harmonis, jelas dan logis. Sehat menurut batasan Wo7ld Health O7ani:ation adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktiI secara sosial dan ekonomis. Islam memandang, bahwa kesehatan merupakan nikmat dan karunia Allah swt yang wajib disyukuri. Disamping itu sehat juga adalah obsesi setiap insane berakal; tak seorang manusia pun yang tidak ingin selalu sehat, agar tugas dan kewajiban hidup dapat dilaksanakannya dengan baik. Meskipun nikmat merupakan kebutuhan Iitrah manusia dan nikmat Allah, tetapi banyak manusia yang mengabaikan dan melupakan nikmat sehat ini, sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah saw .'Ada dua nikmat yan banyak dilupakan manusia, yaitu nikmat sehat dan peluan kesempatan` (HR Imam Bukha7i). Karenanya kesehatan salah satu perkara yang diminta pertanggungjawabannya di hadapan pengadilan Allah swt, seperti dalam hadits Nabi : 'Nikmat yan pe7tama ditanyakan kepada setiap hamba pada ha7i Kiamat denan pe7tanyaan 'Tidakkah telah Kami sehatkan badanmu dan telah Kami sea7kan (kenyankan) kamu denan ai7 yan sefuk` (HR Imam Ti7mi:i). Maka sebahagian ulama taIsir mengartikan kenikmatan dalam Iirman Allah '(Kemudian kamu pasti akan ditanya pada ha7i itu kenikmatan)` surat al-Takatsur: 8, yaitu nikmat sehat. Diantara perhatian Islam kepada kesehatan, adalah perintah dan anjuran menjaga kebersihan. Demikian dapat dipahami, jika pembahasan ulama Iiqh dalam khazanah
$ a g e
intelektual mereka selalu diawali dengan 'Bab Thaharah Bahasan mengenai kesucian atau kebersihan, bersih dari hadats besar dengan mandi junub, atau hadats kecil dengan berwudhu, bersih dari najis dan kotoran. Demikian juga selain wudhu, syarat sah shalat adalah bersih pakaian, tempat dari segala najis dan kotoran yang menodai. Allah fua be71i7man . 'Dan pakaianmu be7sihkanlah` (QS al-Mudatsi7. 4). 'Sesunuhnya Allah menyukai o7an-o7an yan be7taubat dan mensucikan di7i (QS al-Baqa7ah. 222). 'Di dalamnya (mesfid) te7dapat o7an-o7an yan be7taubat dan membe7sihkan di7i, sesunuhnya Allah suka kepada o7an-o7an yan selalu membe7sihkan di7i` (QS at-Taubah. 108). Demikian Rasulullah mengarahkan di banyak hadits-hadits beliau, antara lain: 1. 'Kebersihan adalah sebagian daripada iman (HR. Imam Muslim). 2. 'Kewajiban setiap muslim adalah menggunakan satu hari dari tujuh hari untuk mencuci rambut dan badannya (HR. muttaIaq alaihi). 3. 'Barangsiapa yang memiliki rambut, hendaknya ia merawatnya dengan baik (HR. Abu Daud). 4. 'Sesungguhnya Allah Maha Indah mencintai keindahan, Allah Maha Baik menyukai kebaikan, Allah Maha Bersih mencintai kebersihan. Karena itu bersihkanlah teras rumah kalian dan janganlah kalian seperti orang-orang Yahudi (HR.Tirmizi).
Ada sebuah hadist yang berbunyi: Rasulullah Saw be7sabda, `Jika wabah penyakit menyeba7 di suatu dae7ah tempat kamu be7ada, fanan tinalkan dae7ah itu ka7na takut. Jika kamu mendena7 penyakit telah mewabah di suatu tempat lain, fananlah kamu pe7i ke sana` (HR Bukha7i dan Muslim) Hadist di atas merupakan perintah bagi kita semua agar menjaga kesehatan dan menjauhkan diri dari resiko terkena penyakit. Di bawah ini adalah hadist Rasulullah Saw tentang pentingnya berobat ketika sakit:
$ a g e
Nabi Muhammad Saw. Menunfuni seo7an lelaki yan sakit dan be7kata, 'panilkna seo7an tabib(dokte7) untuknya.` O7an sakit itu be7kata,`Ya Rasululla, Enkau bena7-bena7 menatakan itu?` Beliau menfawab,`Ya` (HR Abu Nuaim) Dalam buku Muntakhobu Minassunah yang disusun oleh Majelis Ulama Tertinggi untuk Urusan-urusan Keislaman Mesir, hadist di atas merupakan perintah untuk berobat ketika sakit. Dan pada dasarnya perintah itu berarti wajib, karena meninggalkan berobat mendekatkan menghadapkan diri kepada bahaya, suatu hal yang terlarang dalam agama 1 . Maka bisa kita simpulkan bahwa dalam Islam, kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Menjaga kesehatan, dan berobat ketika sakit wajib dilaksanakan oleh semua muslim.
B. MENINGITIS Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meninges, yaitu membrane atau selaput yang melapisi otak dan syaraI tunjang. Meningitis dapat disebabkan berbagai organisme seperti virus, bakteri ataupun jamur yang menyebar masuk kedalam darah dan berpindah kedalam cairan otak. Meningitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, maupu jamur. Meningitis yang disebabkan oleh virus umumnya tidak berbahaya, akan pulih tanpa pengobatan dan perawatan yang spesiIik. Namun Meningitis disebabkan oleh bakteri bisa mengakibatkan kondisi serius, misalnya kerusakan otak, hilangnya pendengaran, kurangnya kemampuan belajar, bahkan bisa menyebabkan kematian. Sedangkan Meningitis disebabkan oleh jamur sangat jarang, jenis ini umumnya diderita orang yang mengalami kerusakan immun (daya tahan tubuh) seperti pada penderita AIDS. Bakteri yang dapat mengakibatkan serangan meningitis diantaranya : 1. St7eptococcus pneumoniae (pneumococcus). Bakteri ini yang paling umum menyebabkan meningitis pada bayi ataupun anak-anak. Jenis bakteri ini juga yang bisa menyebabkan inIeksi pneumonia, telinga dan rongga hidung (sinus).
1 Majelis Ulama Tertinggi untuk Urusan-urusan Keislaman Mesir, Muntakhobu Minassunah, Angkasa, Bandung, 1987, hal.48
$ a g e
2. Neisse7ia meninitidis (meningococcus). Bakteri ini merupakan penyebab kedua terbanyak setelah Streptococcus pneumoniae, Meningitis terjadi akibat adanya inIeksi pada saluran naIas bagian atas yang kemudian bakterinya masuk kedalam peredaran darah.
3. Haemophilus in1luen:ae (haemophilus). Haemophilus inIluenzae type b (Hib) adalah jenis bakteri yang juga dapat menyebabkan meningitis. Jenis virus ini sebagai penyebabnya inIeksi pernaIasan bagian atas, telinga bagian dalam dan sinusitis. Pemberian vaksin (Hib vaccine) telah membuktikan terjadinya angka penurunan pada kasus meningitis yang disebabkan bakteri jenis ini.
4. Liste7ia monocytoenes (listeria). Ini merupakan salah satu jenis bakteri yang juga bisa menyebabkan meningitis. Bakteri ini dapat ditemukan dibanyak tempat, dalam debu dan dalam makanan yang terkontaminasi. Makanan ini biasanya yang berjenis keju, hot dog dan daging sandwich yang mana bakteri ini berasal dari hewan lokal (peliharaan).
5. Bakteri lainnya yang juga dapat menyebabkan meningitis adalah Staphylococcus au7eus dan Mycobacte7ium tube7culosis.
Meningitis yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan melalui batuk, bersin, ciuman, sharing makan 1 sendok, pemakaian sikat gigi bersama dan merokok bergantian dalam satu batangnya. Maka bagi anda yang mengetahui rekan atau disekeliling ada yang mengalami meningitis jenis ini haruslah berhati-hati. Mencuci tangan yang bersih sebelum makan dan setelah ketoilet umum, memegang hewan peliharaan. Menjaga stamina (daya tahan) tubuh dengan makan bergizi dan berolahraga yang teratur adalah sangat baik menghindari berbagai macam penyakit.
$ a g e
C. VAKSIN MENINGITIS Meningitis sebagaimana yang telah dipaparkan pada subbab sebelumnya merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur yang dapat menular melalui udara, makanan dan air. Salah satu cara yang paling ampuh untuk mencegah penyakit yaitu dengan vaksin. Vaksin adalah suatu senyawa yang berisi bakteri, virus, atau mikroorganisme lain yang telah dilemahkan, yang berIungsi untuk merangsang kekebalan alami terhadap penyakit akibat mikroorganisme di dalam vaksin tersebut. Sel darah putih sebagai agen yang bertanggung jawab dalam proteksi tubuh dari serangan berbagai macam penyakit harus memiliki database tentang segala macam zat asing yang dapat membahayakan tubuh. Jika sel darah putih menemukan suatu zat asing(baik berupa mikroorganisme maupun senyawa-senyawa tertentu) dalam tubuh, ia akan langsung mendeteksinya. Bila zat asing tersebut 'tercatat dalam database sel darah putih sebagai zat yang membahayakan, maka zat asing itu akan dilenyapkan. Namun bila sel darah putih belum mempunyai data tentang zat asing itu dalam databasenya, maka ia akan membiarkan zat asing itu berada dalam tubuh. Ketika zat asing itu mengganggu seseimbangan tubuh manusia, ia baru akan melawannya. Dan ketika zat asing itu masuk lagi, sel darah putih akan langsung melenyapkannya, karena ia sudah punya database tentang zat asing tersebut. Maka dari itu vaksin sangat ampuh untuk merangsang kekebalan sistem imun alami kita.
$ a g e
D. HUKUM BEROBAT DENGAN BARANG HARAM Di dalam Al Quran Surat Al Maidah ayat 3disebutkan:
'Diha7amkan baimu (memakan) bankai, da7ah, dain babi, (dain hewan) yan disembelih atas nama selain Allah, yan te7cekik, yan te7pukul, yan fatuh, yan ditanduk, dan dite7kam binatan buas, kecuali yan sempat kamu menyembelihnya, dan (diha7amkan baimu) yan disembelih untuk be7hala. Dan (diha7amkan fua) menundi nasib denan anak panah, (menundi nasib denan anak panah itu) adalah ke1asikan. Pada ha7i ini o7an-o7an ka1i7 telah putus asa untuk (menalahkan) aamamu, sebab itu fananlah kamu takut kepada me7eka dan takutlah kepada-Ku. Pada ha7i ini telah Kusempu7nakan untuk kamu aamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-7idhai Islam itu fadi aama baimu. Maka ba7an siapa te7paksa ka7ena kelapa7an tanpa senafa be7buat dosa, sesunuhnya Allah Maha Penampun lai Maha Penyayan` (QS. Al Maidah, 5. 3). Ayat di atas jelas merupakan pengharaman memakan(mengonsumsi) bangkai, darah, daging babi dan sebagainya. Sedangkan seperti yang telah dijelaskan bahwa vaksin berisi mikroorganisme yang dilemahkan. Mikroorganisme tersebut didapatkan dari hasil kultur atau pembiakan di laboratorium dengam menggunakan media tertentu. Vaksin
$ a g e
meningitis yang beredar di pasaran mayoritas menggunakan medium enzim babi dalam pembiakannya. Berikut beberapa hadist Rasulullah Saw. Tentang berobat dan berobat dengan barang haram:
Rasulullah Saw bersabda, Allah tidak menciptakan suatu penyakit tanpa menciptakan pula obatnya (HR Bukhari)
Rasulullah Saw bersabda, Setiap penyakit ada obatnya. Ketika obat yang diberikan tepat, penyakit itu tersembuhkan dengan izin Allah Yang Mahakuasa (HR Muslim)
Diterima dari Abu Darda` ra. Katanya, 'sabda Rasulullah Saw., 'Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan menurunkan obat, dan menjadikan bagi setiap penyakit itu obatnya. Maka berobatlah kamu, tetapi jangan berobat dengan barang yang haram! (HR Abu Daud)
'sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan kamu, dalam barang yang diharamkan-Nya atas kamu (HR Bukhari dan Ibnu Mas`ud)
Jelaslah bahwa berobat dengan barang haram itu dilarang dalam Islam. Dan Allah tidak memberikan kesembuham nelalui barang-barang yang diharamkannya. Sekalipun barang-barang teresbut memiliki manIaat, sudah tentu manIaatnya sangat kecil dibandingkan dengan kemudharatannya.
E. VAKSIN DAN PELAKSANAAN HAJI Seperti yang telah dipaparkan pada subbab sebelumnya, bahwa memakan (mengonsumsi) bangkai, darah, daging babi dan sebagainya. Dan Allah tidak menjadikan kesembuhan dari barang yang diharamkanNya. Hal ini menjadi perdebatan karena vaksin meningitis yang berisi mikroorganisme yang dilemahkan tersebut menggunakan medium enzim babi dalam pembiakannya. Berdasarkan nash-nash pada subbab sebelumnya, jelaslah
$ a g e
bahwa vaksin meningitis adalah barang haram. Dan diharamkan berobat menggunakan barang haram. Dalam diskusi vaksin meningitis di Universitas Yarsi, Selasa (3/8), Mantan Menkes yang juga Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Siti Fadilah Supari mengungkapkan, pada saat pembuatan biang menjadi calon vaksin pada 1970-an, belum ada pabrik yang bisa buat media tanpa teknologi yang bersentuhan dengan enzim babi. "Kalau mau membuat master seed bebas paparan porcine (enzim babi), itu perlu teknologi baru," katanya. Namun di dalam pelaksanaan Haji dan Umroh, pemerintah Arab Saudi mengharuskan semua jamaah divaksin meningitis untuk menghindari serangan radang selaput otak yang biasa ditularkan, karena meningitis merupakan penyakit epidemic di AIrika. Dan ketika pelaksanaan Haji danUmroh, semua orang dari seluruh dunia berkumpul menjadi satu di tanah suci untuk beribadah. Maka dari itu vaksinasi kepada jamaah haji dan umroh penting dilakukan agar seluruh jamaah terhindar dari penyakit yang penyebarannya sangat mudah ini. Kontradiksi kedua hal tersebut menjadi dilemma calon jamaah haji dan umroh. Di satu sisi mereka paham tentang keharaman daging babi. Namun di sisi lain, mereka membutuhkan vaksin meningitis agar terhindar dari resiko terkena penyakit yang membahayakan itu.
F. HUKUM VAKSIN MENINGITIS DALAM ISLAM Untuk menjawab keresahan masyarakat tentang vaksin meningitis yang mengandung unsure babi di dalamnya, Majelis Ulama Indonesia(MUI) sebagai lembaga tinggi yang mengurusi agama Islam mengeluarkan Iatwa tentang vaksin meningitis tersebut.
$ a g e
$ a g e
$ a g e
$ a g e
$ a g e
$ a g e
$ a g e
$ a g e
Dalam Ioto dari buku kumpulan Iatwa MUI tersebut jelas dikatakan bahwa penggunaan vaksin meningitis pada jamaah haji dan umroh hukumnya mubah dalam keadaan mendesak. Dan hokum tersebut berlaku sementara. Dalam buku Fatwa-Iatwa Seputar Pengobatan dan Kesehatan karangan Abu Ihsan Al-Atsari disebutkan pula bahwa sesuatu yang haram itu najis. Dan sesuatu yang haram tidak boleh digunakan sebagai obat. Sebagian ulama berrpendapat bahwa sesuatu yang najis bisa menjadi suci dengan cara mengubahnya. Maka dari itu bangkaiyang telah menjadi abu, asap dan lain sebagainya tidak dianggap najis. Oleh sebab itu bisa saja sesuatu yang najis digunakan sebagai obat yaitu dengan cara mengubahnya atau menghilangkan wujudnya. Sementara itu,Pembantu Rektor Bidang Akademik Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Ahmad MuniI S. menegaskan, "Tidak akan ditemukan vaksin halal sampai kiamat. Semuanya haram, karena biangnya sesuatu yang bersinggungan tidak langsung dengan enzim porcine dari babi," ujarnya. Menurut dia, jika mengikuti mahzab tersebut, tidak ada produk yang haram. Tapi, tidak ada yang mewajibkan untuk terkait satu Iiqih saja. "Semua bebas memilih Iikih, asal kuat argumennya, jelas kaidah dan metodologinya, serta sesuai kemajuan zaman" kata dia.
$ a g e
BAB III SIMPULAN
A. SIMPULAN Dari pelbagai hal yang dipaparkan, dapat diambil kesimpulan bahwa berobat dengan barang-barang haram tidak diperbolehkan dalam Islam. Sedangkan untuk vaksin meningitis pada calon jamaah haji dan umrah menurut MUI hukumnya mubah, selama hal itu dalam keadaan mendesak karena belum ditemukan vaksin lain yang bersih dari kontaminasi babi. Dan hukum itu berlaku hanya dua tahun atau hingga ditemukan vaksin yang halal.
B. SARAN DAN PENUTUP Penyusun menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam makalah ini, maka dari itu mohon dimaklumi atas segala kekurangannya. Kami membuka diri untuk saran dan kritik dari pembaca agar ke depannya dapat lebih baik lagi. Semoga apa yang dipaparkan dapat bermanIaat bagi kita semua, aamiin
$ a g e
DAFTAR PUSTAKA
Al-Atsari, Abu Ihsan. (2002). Fatwa-Fatwa Seputa7 Penobatan dan Kesehatan. Bogor: Team At Tibyan Al-Jawziyyah, Ibnu Qayyim. 1992. Thibbun Nabawiyy. Bandung: Pustaka. Baekuni, Nasir, Narila mutia. Islam dan Kesehatan 2004. Jakarta : UIN Jakarta Press Basyuni, Muhammad M. 2008. ReIormasi Manajemen Haji. Jakarta: FDK Press Farroqi, Dr. M.I.H. 2005. Te7api He7bal Ca7a Islam. Bandung: Mizan Hawley, Lousie B.2003. Mikrobiologi dan Penyakit InIeksi. Jakarta : Hipokrates Majelis Ulama Indonesia. 2011. Himpunan Fatwa MUI sefak 1975. Jakarta: erlangga. Majelis Ulama Tertinggi untuk Urusan-urusan Keislaman Mesir. 1987. Muntakhobu Minassunah. Bandung : Angkasa Mandal, B.K., dkk. 2006. Penyakit in1eksi. Jakarta: Erlangga. Radji, Dr. Maksum. 2010. Imunoloi dan Ji7oloi.Jaka7ta: PT. ISFI Satyanegara. 1976. Ilmu Bedah SyaraI. Jakarta : Unit Percetakan Pertamina