MAKALAH
Dosen pengampu :
Disusun oleh :
Kelompok 8
Nina Fauziah 12308193127
SEMESTER 1
JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM 1C
FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
OKTOBER 2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena telah
memberikan kelancaran dan kemurahan-Nya terhadap kami, sehingga dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah "Moderasi Islam" dalam bentuk makalah,
Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita
Nabiyullah Muhammad, SAW.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa sesuai dengan
kemampuan dan pengetahuan yang terbatas, maka makalah yang berjudul
"Islam Tradisional dan Islam Modern" ini, masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini, kami berharap dari makalah yang
kami susun ini dapat bermamfaat dan menambah wawasan bagi kami maupun
pembaca. Amin.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN..........................................................................................2
A. Kesimpulan......................................................................................................11
B. Saran................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan islam tradisional dan islam modern?
2. Bagaimana ciri-ciri pola pemikiran islam tradisional dan islam modern?
3. Bagaimana perbandingan islam tradisional dengan islam modern ?
4. Apa saja studi kasus yang kita jumpai di lingkungan masyarakat saat ini ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu islam tradisional dan islam modern
2. Untuk mengetahui ciri-ciri pola pemikiran islam tradisional dan islam modern
3. Untuk mengetahui perbandingan islam tradisional dengan islam modern
4. Untuk menegetahui studi kasus yang berderar di masyarakat dan cara
menanggulanginya
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
rantai sejarah serta pemikiran ulama-ulama terdahulu dalam perilaku
keberagamannya.
2. Islam Modern
3
dipandang selalu sesuai dengan semangat perkembangan. Oleh karena itu,
bagi kaum modernis tugas setiap muslim adalah mengimplementasikan semua
aspek ajaran Islam dalam kehidupan nyata. Dasar pandangan ini dibentuk oleh
satu keyakinan bahwa Islam memiliki watak ajaran yang universal.
4
Ciri-ciri (Corak Pemikiran) Islam Tradisional :
a.) Eksklusif (tertutup) atau fanatik sempit, tidak mau menerima pendapat,
pemikiran dan saran dari kelompok lain (terutama dalam bidang agama). Hal ini
dikarenakan mereka mengganggap bahwa kelompoknya yang paling benar.
b.) Tidak dapat membedakan antara hal-hal yang bersifat ajaran dengan yang
non-ajaran.Dengan ciri demikian, islam tradisionalis mengganggap semua hal
yang ada hubungannya dengan agama sebagai ajaran yang harus dipertahankan.
f.) Cenderung tidak mempersalahkan tradisi yang terdapat dalam agama. Pada
waktu islamdatang ke indonesia, di indonesia sudah terdapat berbagai macam
agama dan tradisi yang berkembang dan selanjutnya ikut mewarnai tradisi dan
5
paham keagamaan yang ada. Tradisiyang demikian itu tidak dipermasalahkan
yang penting dapat menentramkan hati dan perasaan mereka.
h.) Cenderung bersifat jabariyah dan teosentris, yaitu sikap pasrah, patuh dan
tunduk pada Tuhan diiringi dengan keyakinan bahwa segala sesuatu jika Tuhan
mengizinkan akan terjadi.
j.) Jumud dan statis. Jumud adalah pikiran dimana tak bisa melihat sesuatu yang
ada lebih luaslagi , dengan demikian islam tradisionalis cenderung tidak mau
mengikuti perubahan dan mempertahankan apa-apa yang dipandangnya sudah
baik sejak dahulu, tanpa mempertanyakannya secara.
6
b) Cenderung menginterprestasikan ajaran islam dengan menggunakan
pendekatan, termasuk dari Barat.
c) Memiliki pola piker yang rasional.
d) Memiliki sikap untuk mengikuti model Barat di bidang pendidikan,
teknologi, dan industry atau telah terbawah arus modernisasi
e) Pemikiran kaum modern bukan haanya terbatas pada bidang teknologi
ataupun industry, akan tetapi juga merambah ke dalam bidang pemikiran
islam yang bertujuan untuk mengimbangkan keyakinan agama dengan
pemikiran modern.
f) Bersikap lebih terbuka terhadap pengalaman yang lebih baru.
Sejalan dengan hal itu, Harun Nasution membagi pola kehidupan masyarakat
Islam kepada tradisionalisme dan rasionalisme. Masyarakat tradisional katanya
statis dalam bergerak, tekstual dalam berpikir, dan kurang mengfungsikan akal
(rasio). Sebaliknya masyarakat rasional mempunyai kedinamisan dalam bergerak,
kontektual namun ada nilai tekstual dalam berpikir, memporsikan akal
(intelektual) lebih besar (Nasution, 1987: 73).
7
instrumentalnya yang merupakan alat dan wahan yang diperlukan dalam
menghadapi tantangan hidup (Noer, 1983: 17)
Islam Tradisional
Oleh sebab itu, tidak jarang orang modern cenderung ingin mencari
sesuatu yang baru yang dipandangnya lebih maju. Dengan demikian, sikapnya
terbuka, sebagai kebalikan sikap orang tradisional. Ketertutupannya (orang
tradisional) ditandai dengan memandang orang lain dengan rasa curiga. Apa yang
dipunyai orang lain dianggapnya ganjil dan mungkin juga tidak wajar. Itulah
KONTEKSTUAIITA Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan I Vol.21 N0.2,
Des2006 57 sebabnya, orang tradisional dicap fanatik, sebaliknya orang modern
dicap toleran (Noer, 1983: 8).
8
Islam Modern
9
Ketiga, faktor pendidikan. Keterbelakangan di bidang pendidikan telah
dari awal menarik perhatian kaum modernis Islam. Terlebih ketika itu dikaitkan
dan dibandingkan dengan kemajuan bangsa asing. Kalangan modernis kemudian
menyimpulkan bahwa keterbelakangan tersebut, diantaranya, disebabkan oleh
kekakuan model pendidikan yang hanya berkutat pada kitab kuning, pengajaran
moral dan tarekat-tarekat. Padahal kemajuan umat Islam juga harus didukung oleh
kemajuan di bidang teknologi sebagaimana yang dimiliki oleh bangsa asing. Di
sinilah kaum modernis Islam menawarkan sikronisasi dan integrasi antara
pendidikan Islam dan pendidikan ala Barat.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seperti yang kita ketahui bahwa islam modern dalam hal pemikiran berarti
corak pemikiran dalam islam yang berlaku sesuai dengan tuntutan zaman, dan
akan menyesuaikan dengan sesuatu model yang baru, berupaya dengan sungguh-
sungguh untuk melakukan reinterprestasi terhadap pemahaman, pemikiran, dan
pendapat tentang permaalahan keislaman yang dilakukan oleh pemikiran
terdahulu, untuk disesuaikan dengan perkembangan zaman. Dengan demikian
pembelajaran tentang tradisi budaya local sebagai bagian dari tradisi islam
nusantara akan lebih memahami tentang bagaimana perjuangan para penyebar
islam di nusantara sehingga dapat meneladani dan menghargai jasa-jasa para
pahlawan agama dan bangsa tersebut. pengorbanan para pendahulu mereka. Dapat
dikatakan bahwa islam tradisi tidak berarti menutup diri terhadap kemajuan, tetapi
islam merupakan agama yang menyuruh umatnya untuk maju dan mengelola
segala potensi yang telah diberikan Allah SWT untuk manusia.
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12