Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN REVIEW JURNAL

TEMPERANCE

“PRUDENCE, SELF REGULATION”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Diri

Dosen Pengampu:

Nisa Fitriani, M.Si.

Disusun Oleh Kelompok 10 :

1. Nur halimah (12308193105)


2. Suci Uswatun Chasanah (12308193112)
3. Dyah Siti Asfiati (12308193118)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

UIN ALI SAYYID RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

JUNI 2021
A. Review Jurnal How To Improve The Prudence
a) Identitas Jurnal

Judul Peranan Keterlibatan Dalam Jejaring Sosial dan Kehati-


hatian Dalam Membentuk Persistensi Pelanggan Online
Yang Pernah Mengalami Penipuan
Penulis Aneke Dewi Rahayu
Tahun 2015
Nama Jurnal Jurnal Psikologia
Volume, No. Vol.3 No.1
Reviewer Dyah Siti Asfiati
Tanggal Review 14 juni 2021

b) Review Jurnal

Pendahuluan Kondisi masyarakat yang semakin modern menuntut adanya


banyak kemudahan dalam berbagai hal sebagai penunjang
aktivitas sehari-hari. Kondisi pengguna internet di Indonesia yang
semakin meningkat menjadi pemicu menjamurnya e-commerce
yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam melakukan
pembelian barang maupun jasa.
Berbelanja online menurut sebagian orang dianggap sesuatu yang
menyenangkan dan praktis, tetapi bukan berarti belanja online
adalah sesuatu yang bebas dari penipuan. Berdasarkan wawancara
pada tanggal 18 Oktober 2011 dengan salah satu mahasiswi di
Yogyakarta, berusia 23 tahun menyatakan bahwa ia senang
berbelanja online tetapi pernah satu kali merasakan sangat kecewa
karena barang yang dikirimkan tidak sesuai dengan pesanan
bahkan barang dalam kondisi rusak dan nomor yang tercantum
sebagai contact person pun tidak dapat dihubungi. Keberadaan
resiko dalam berbelanja online tidak begitu berpengaruh terhadap
eksistensi toko online yang dibuktikan dengan terus meningkatnya
peminat transaksi via e-commerce. Banyaknya kasus penipuan

2
dapat menurunkan tingkat kepercayaan pembeli terhadap sistem
e-commerce itu sendiri. Pengalaman negatif yang dialami oleh
pembeli mengakibatkan meningkatnya sikap hati-hati dalam
melakukan transaksi selanjutnya. Sikap kehati-hatian muncul
karena adanya keinginan dari pembeli untuk tetap melakukan
pembelian online namun disisi lain terdapat rasa ketidakpercayaan
yang diakibatkan oleh pengalaman tertipu di masa lalu.
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui adanya pengaruh keterlibatan seseorang dalam
jejaring sosial dan kehati-hatian terhadap persistensi pada
pelanggan online yang pernah mengalami penipuan, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dalam melakukan
belanja online.
Pembahasan Terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan dalam
jejaring sosial, kehati-hatian, dan persistensi terhadap jual beli
online (e-commerce) yang dapat berpengaruh langsung terhadap
persistensi dimana kehati-hatian dapat muncul karena dipengaruhi
oleh banyak faktor salah satunya adalah dipengaruhi oleh
rendahnya kepercayaan terhadap sistem e-commerce yang
diakibatkan oleh pengalaman di masa lalu yang pernah ditipu oleh
penjual dan keterlibatan seseorang dalam komunitas atau jejaring
social yang dapat memunculkan persistensi pelanggan online yang
pernah mengalami penipuan karena adanya komunitas akan
berpengaruh terhadap munculnya perasaan beresiko yang dapat
mengakibatkan ketakutan dan ketidakpercayaan e- commerce.

Banyaknya penipuan yang sering terjadi dalam dunia e-


commerce tidak menurunkan minat beli seseorang pada online
shop. Penipuan yang lazim terjadi dalam dunia e-commerce
diantaranya adalah tidak dikirimnya barang yang telah dilunasi
pembayarannya, keterlambatan pengiriman yang tidak sesuai
dengan janji, barang yang dikirimkan tidak sesuai pesanan, dan
penjual tidak bertanggung jawab terhadap kerusakan yang terjadi
pada barang. Melalui penelitian ini ditemukan jawaban bahwa

3
penipuan tidak berpengaruh signifikan terhadap intensitas beli
seseorang melalui sistem e-commerce. Hal ini ditunjukkan dengan
pernyataan sebjek yang sebagian besar mengatakan bahwa setelah
tertipu dampak yang paling nyata adalah berpindah tempat belanja
di online shop yang lain dengan harapan tidak akan tertipu lagi
seperti pengalaman di masa lalunya.

Hubungan antar pelanggan online yang terjalin kuat akan sangat


menentukan tingkat keputusan seseorang untuk kembali
menggunakan e-commerce sebagai fasilitas berbelanja atau
sebaliknya akan beralih pada pasar konvensional. Keputusan
tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya
adalah lingkungan atau kelompok tempat seseorang
menghabiskan waktunya secata intens (Engel, 1990)
Kelebihan Jurnal 1.Sebagaimana jurnal penelitian yang berdasarkan teori dan skala
yang tepat, jurnal ini menyajikan data-data sesuai yang
dibutuhkan pembaca. Hal ini memudahkan pembaca dapat
mehami betul fokus penelitian dengan objektif berdasarkan data
yang sebenar-benarnya.
2. Menggunakan rujukan yang beragam jurnal ini dapat diuji
keakuratannya.
Kelemahan Jurnal Penggunaan kata ilmiah yang jarang digunakan membuat sedikit
membutuhkan waktu untuk memahaminya.
Kesimpulan Terdapat hubungan antara keterlibatan dalam jejaring sosial,
kehati-hatian, dan persistensi. Kehati-hatian terhadap jual beli
online yang muncul diakibatkan oleh rendahnya tingkat
kepercayaan pelanggan terhadap sistem dapat berpengaruh
langsung terhadap persistensi. Persistensi pada pelanggan yang
pernah mengalami penipuan dapat terbentuk karena gaya hidup
saat ini yang menginginkan kemudahan dalam memenuhi
kebutuhan konsumsinya. Kehati-hatian turut berperan dalam
membentuk persistensi seseorang terhadap e-commerce sebagai
wujud kewaspadaan terhadap penipuan. Kepercayaan merupakan

4
modal utama agar transaksi dalam jual beli online dapat
dilakukan.

B. Review Jurnal How To Improve Self Regulation

Judul METODE PEMBELAJARAN TUTOR TEMAN SEBAYA


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERDASARKAN
REGULASI DIRI

Penulis Titin Suprihatin


Ruseno Arjanggi

Tahun Desember 2010

Nama Jurnal MAKARA, Sosial Humaniora

Volume/No 14/2

Reviewer Suci Uswatun Chasanah

Tanggal Review 15 Juni 2021

Pendahuluan Saat ini berbagai lembaga pendidikan tinggi berkompetisi untuk


menghasilkan lulusan yang memiliki kualitas yang baik, dalam
bentuk memiliki keterampilan yang memadai, kompetitif dalam
dunia kerja dan mampu bertahan dalam berbagai kesulitan.
Berbagai metode serta fasilitas yang mendukung dalam
pembelajaran disediakan guna mendukung proses belajar, sehingga
mahasiswa memiliki kemampuan yang memadai saat lulus nanti.
Tantangan terbesar bagi pengelola perguruan tinggi adalah
mempersiapkan mahasiswa dengan kompetensi yang dibutuhkan
agar mampu melakukan pembelajaran secara mandiri. Schunk dan
Zimmerman (2003), pembelajaran mandiri berimplikasi terhadap
kapasitas untuk meregulasi-diri pada proses belajar mahasiswa.
Kapasitas regulasi-diri memiliki peran penting dalam kesuksesan
pembelajaran di perguruan tinggi.

5
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh metode tutor
teman sebaya terhadap belajar berdasarkan regulasidiri. Proses
regulasi-diri seperti perencanaan, monitor diri dan kendali
terhadap gangguan, model interaksi antara lingkungan individu
dan perilaku merupakan interaksi timbal balik yang saling
menentukan. Melalui tutor teman sebaya diharapkan akan
terbangun perilaku potensial melalui pengorganisasian materi
perkuliahan secara mandiri dalam bentuk mencari pertolongan dan
memberi pertolongan selama proses belajar berlangsung secara
lebih intensif karena adanya jarak psikologis yang minimal antara
tutor dan tutee.

Hasil dan Pembahasan Pembelajaran dengan metode tutor sebaya memberikan kebebasan
kepada siswa yang menjadi tutor untuk mengembangkan metode
dalam menjelaskan materi kepada teman-temannya. Namun
demikian, mereka juga diberi tanggung jawab oleh dosen agar bisa
menjelaskan materi pelajaran pada teman (tutee) yang masih
belum paham, sehingga dalam pelaksanaannya tutor bisa lebih
leluasa dalam menyampaikan materi sesuai dengan keinginan
tutee. Kondisi pembelajaran yang difasilitasi oleh teman sebaya
yang akrab akan membuat tutee mengikuti kegiatan pembelajaran
lebih efektif, karena mahasiswa akan lebih leluasa untuk mengatur
waktu pembelajaran, tujuan-tujuan belajar dan target penguasaan
materi yang diharapkan. Roscoe dan Chi (2007) menjelaskan
bahwa dalam pembelajaran dengan tutor sebaya, seorang tutor
diharapkan menggunakan kemampuannya untuk memberikan
pengajaran dan mengarahkan siswa (tutee) untuk mencapai solusi
dan pemahaman sesuai dengan target pembelajaran yang telah
ditetapkan. Selain itu, dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan metode tutor sebaya ini terjadi proses membangun
dan memberitahukan pengetahuan. Seorang tutor dalam kelompok
akan mendapatkan manfaat ketika dia memberikan penjelasan
kepada tuteenya. Ketika tutor memberikan penjelasan pada tutee,
tutor melakukan pengintegrasian konsep dan prinsip serta
memunculkan ide baru. Selain itu, ketika tutee mengajukan
pertanyaan yang spesifik dan mendalam, hal itu akan mendukung

6
tutee dalam merefleksikan pengembangan pengetahuan, dimana
tutor berperan membantu proses ini sekaligus juga menguatkan
pemahamannya (Chi &Roscoe, 2007; Depaz & Moni, 2008). Hal
inilah yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan skor skala
belajar berdasar regulasi-diri pada kelompok perlakuan. Penelitian
ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu belum mengukur
evaluasi hasil pembelajaran melalui tes prestasi. Selain itu, selama
penelitian berlangsung peneliti belum melakukan observasi
terhadap perilaku yang muncul selama metode pembelajaran tutor
teman sebaya berlangsung, seperti intensitas perilaku mencari
pertolongan dan memberi pertolongan, maupun perilaku yang
menunjukkan gejala minat yang rendah terhadap tutor teman
sebaya yang ditunjukkan dengan perilaku yang kurang menghargai
tutor atau meremehkan. Beberapa penelitian sebelumnya seperti
penelitian Pintrich dan DeGroot (1990), Zimmerman (1994);
Kosnin (2007) menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara belajar berdasar regulasi-diri (selfregulated learning)
dengan prestasi akademik. Penelitian tersebut menemukan bahwa
ada beberapa korelasi antara aspek-aspek belajar berdasar
regulasidiri (self regulated learning) dengan prestasi akademik
yaitu pada aspek, yaitu pada aspek kendali keyakinan belajar,
efikasi diri, dan strategi managemen sumberdaya. Variabel belajar
berdasar regulasi-diri dalam penelitian ini menggunakan skala
dengan segala keterbatasan. Variasi partisipan yang tinggi
menyebabkan pemahaman terhadap item-item dalam skala ini juga
bervariasi sehingga mengakibatkan hasil penelitian tidak seperti
yang diharapkan, serta munculnya keluhan mahasiswa saat
penelitian berlangsung yang tidak terekam. Penambahan atau
kombinasi metode pengumpul data lain seperti wawancara dan
observasi yang cermat sangat diharapkan sehingga diperoleh data
yang lebih akurat dan hasil penelitian yang mendekati kondisi
sebenarnya dari partisipan.

Kesimpulan Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran melalui tutor


teman sebaya efektif meningkatkan belajar berdasar regulasi-diri
pada mahasiswa. Metode pembelajaran tutor teman sebaya terbukti

7
memberikan kontribusi munculnya perilaku belajar berdasar
regulasi-diri pada mahasiswa. Berdasarkan temuan penelitian ini,
peneliti menyarankan kepada pengajar di perguruan tinggi
memfasilitasi model pembelajaran yang mampu meningkatkan
regulasi mahasiswa dalam belajarnya, yaitu melalui metode
pembelajaran tutor teman sebaya. Metode pembelajaran tutor
teman sebaya ini akan meningkatkan tingkat pemahaman
mahasiswa terhadap tugas belajar yang diberikan. Hal ini terlihat
dari waktu belajar yang digunakan pada kelompok perlakuan.
Mereka selesai tepat waktu dan penyelesaian tugas lebih cepat
dibandingkan kelompok kontrol dengan model pembelajaran
konvensional.

Kelebihan Jurnal 1.Sebagaimana jurnal penelitian ilmiah yang berdasarkan


teori dan penghitungan kuantitatif yang tepat, jurnal ini
menyajikan data-data sesuai yang dibutuhkan pembaca. Hal
ini memudahkan pembaca dapat mehami betul fokus
penelitian dengan objektif berdasarkan data yang sebenar-
benarnya.
2. Menggunakan rujukan yang beragam jurnal ini dapat diuji
keakuratannya.

Kelemahan Jurnal 1.Penggunaan kata ilmiah yang jarang digunakan membuat


sedikit membutuhkan waktu untuk memahaminya.
2. tidak adanya daftar bagan/table yang tidak di sebutkan di
akhir jurnal.

Anda mungkin juga menyukai