Anda di halaman 1dari 42

UJIAN AKHIR SEMESTER

PERILAKU KONSUMEN

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP


KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE DENGAN MINAT BELI
PRODUK SHOPEE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA
MAHASISWA STIE ASIA MALANG

Oleh :
VELLASARI
NIM 16101210

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ASIA MALANG


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan bisnis secara online di Indonesia sekarang sangat

pesat, salah satunya dengan melakukan belanja secara online. Belanja

online atau e-commerce merupakan salah satu cara berbelanja melalui

alat komunikasi elektronik atau jejaring sosial yang digunakan dalam

transaksi jual beli, di mana pembeli tidak perlu susah payah datang

ke toko untuk melihat dan membeli apa yang mereka cari, hanya tinggal

melihat barang yang diinginkan melalui internet kemudian memesan

barang sesuai pilihan dan mentransfer uangnya dan kemudian barang

tersebut akan dikirim oleh toko online tersebut kerumah (Nusarika dan

Purnami, 2015). Bisnis e-commerce sendiri di Indonesia mengalami

perkembangan yang cukup pesat sebagai salah satu negara yang

sedang berkembang e-commerce mengalami perkembangan sekitar 8,8

persen di Indonesia tiap tahunnya hingga tahun 2017 yang akan

datang (Kuswandani, 2015).

E-commerce sebenarnya merupakan pihak ketiga yang akan

menjembatani kedua pelaku jual beli produk secara online.

Sekarang online shoppingpun telah menjadi jalan tempuh bagi

pengguna karena dinilai lebih praktis. Dengan perkembangan browsing,

belanja onlinemenjadi cara alternatif pembelian barang karena

internet tentu dapat diklasifikasikan sebagai sesuatu yang baru dalam


format berbelanja. Internet kini sudah berkembang dalam hal jangkauan

layanan, efisiensi, keamanan dan popularitas. (Kuswandani, 2015).

Toko online atau sering kita sebut e-commerce merupakan

bentuk perubahan yang di sajikan oleh internet dari segi inovasi

dalam berbelanja dengan memberikan berbagai kemudahan dalam

proses transaksinya. Gaya hidup masyarakat yang ikut berubah karena

pengaruh dari perkembangan teknologi tersebut, salah satu yang

paling mencolok adalah gadget dengan kecenderungan beraktivitas di

dunia maya seperti berbelanja secara online atau lebih sering disebut

dengan belanja online (Setiowati et al., 2012).

Belanja secara online atau sering disebut dengan e-commerce

memiliki beberapa keunggulan yang dapat dirasakan bagi

penggunanya seperti tidak perlu keluar rumah ataupun pergi

ketempat belanja, yang dibutuhkan hanyalah memesan barang tersebut

kemudian barang tersebut akan diantarkan kerumah. Kedua keunggulan

yang dirasakan adalah hemat waktu dalam membeli dan hemat bahan

bakar untuk berputar-putar dalam hal berbelanja, kita juga dapat

mengontrol harga atau membandingkan harga dari beberapa tempat

online shop. Ketiga online shop atau e-commerce selalu buka dalam

waktu 24 jam, hal inilah yang menguntungkan kita dalam menentukan

waktu kapan kita akan belakukan aktivitas online shop.

Disamping keunggulan yang kita rasakan ada beberapa

ketidaknyamanan yang kita rasakan atau kelemahan dari online

shopyang dirasakan seperti adanya jeda waktu antara pembayaran dan


pengiriman produk. Kedua kita tidak dapat mencoba barang yang kita

pesan sebelum membelinya. Ketiga, kita tidak dapat memeriksa

barang yang kita pesan sebelumnya, apakahterdapat kerusakan atau

tidak.

Kepercayaan konsumen dalam berbelanja onlineatau e-

commerceadalah kendala yang sulit untuk dikendalikan karena ada

hubungannya dengan niat beli konsumen. Mao (dalam Nusanrika

2015) mendefinisikan kepercayaan sebagai keyakinan suatu pihak akan

menemukan apa yangdiinginkan dari pihak lain bukan apa yang

ditakutkan dari pihak lain dan kepercayaan merupakan keyakinan

mutual dari kedua pihak antara pembeli dan penjual dimana keduanya

tidak akan memanfaatkan kelemahan pihak lain.

Faktor kepercayaan merupakan faktor kunci dari sekian

banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya transaksi jual beli pada

onlineshop. Hanya konsumen yang memiliki rasa kepercayaan penuh

yang berani melakukanaktivitas jual beli melalui media online. Tanpa

ada suatu kepercayaan penuh dari konsumen,sangatlah tidak

mungkintransaksi melalui media onlineiakan terjadi. Dalam sistem

berbelanja online, ketika seorang konsumen ingin memutuskan untuk

membeli produk secara online atau berbelanja secara onlinepastilah

terbesit suatu keraguan akan terjadinya suatu resiko yang diterima

olehkonsumen. Oleh karenanya kepercayaan sangat berperan

penting dalam perdagangan melalui elektronik sejak bisnis internet

diyakini oleh konsumen (Sonja & Ewald, 2003). Seperti pengiriman


barang yang ditakutkan hilang di jalan, hal ini mengakibatkan

konsumen membatalkan niatnya untuk melakukan transaksi pembelian

secara online.

Miat beli adalah rencana kognitif atau keinginan konsumen

untuk suatu barang atau merek tertentu. Niat membeli dapat diukur

dengan menanyakan tentang kemungkinan membeli produk yang

diiklankan(Ivoni, 2015). Miat beli adalah tahap kecenderungan

responden untuk bertindak sebelum benar-benar melakukan

pembelian (Martinez and Soyong Kim, 2012). Minat beli

diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang

membentuk suatu persepsi. Minat beli ini menciptakan suatu motivasi

yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu keinginan yang

sangat kuat yang pada akhirnya ketika seorang konsumen harus

memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada

didalam benaknya itu (Arista, 2011). Menurut Meskaran et al. (2013)

Terdapat perbedaan antara pembelian aktual dan kecenderungan

pembelian. Bila pembelian aktual yaitu pembelian yang benar-benar

dilakukan oleh konsumen, kecenderungan pembelian merupakan sebuah

niat yang timbul pada konsumen untuk melakukan pembelian pada

waktu yang akan datang.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti masalah karena

ketertarikan peneliti akan perkembangan e-commerce atau online shop

yang semakin hari semakin banyak digunakan oleh mahasiswa sebagai

sarana transaksi jual beli, hasil penelitian ini akan diterapkan pada salah
satu bisnis online yang dimiliki oleh peneliti tersebut. Populasi yang

akan diteliti adalah mahasiswa STIE Asia Malang. Berdasarkan

uraian latar belakang masalah tersebut, maka penelitian ini

dilakukan dengan judul “Pengaruh Kepercayaan Dan Persepsi Risiko

Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online Dengan Minat Beli

Produk Shopee Sebagai Variabel Intervening Pada Mahasiswa Stie

Asia Malang”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka dirumuskan

beberapa permasalahan, sebagai berikut :

a. Apakah kepercayaan berpengaruh terhadap minat beli pada mahasiswa

STIE Asia Malang?

b. Apakah persepsi risiko berpengaruh terhadap minat beli pada mahasiswa

STIE Asia Malang?

c. Apakah minat beli berpengaruh terhadap keputusan pembelian online pada

mahasiswa STIE Asia Malang?

d. Apakah kepercayaan berpengaruh terhadap keputusan pembelian online

pada mahasiswa STIE Asia Malang?

e. Apakah persepsi risiko berpengaruh terhadap keputusan pembelian online

pada mahasiswa STIE Asia Malang?

f. Apakah kepercayaan berpengaruh terhadap keputusan pembelian online

dengan minat beli sebagai variabel intervening pada mahasiswa STIE Asia

Malang?
g. Apakah persepsi risiko berpengaruh terhadap keputusan pembelian online

dengan minat beli sebagai variabel intervening pada mahasiswa STIE Asia

Malang?

1.3 Batasan Masalah

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian

diantaranya faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis. Di

dalam faktor psikologis sendiri terdapat banyak variabel yang berpengaruh

terhadap keputusan pembelian, yakni motivasi, persepsi, pembelajaran, serta

keyakinan dan pendirian. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang

akan diteliti, maka perlu diadakan pembatasan masalah agar pembahasannya tidak

meluas dari masalah yang akan diteliti dan pemecahan masalah dapat lebih

terarah. Maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian ini agar terfokus dan

tepat pada “Pengaruh kepercayaan (X1) dan persepsi risiko (X2) sebagai variabel

bebas yang dalam penelitian ini dilambangkan dengan X dan keputusan

pembelian (Y1) sebagai variabel terikat dengan lambang Y serta minat beli (Z)

sebagai variabel intervening pada mahasiswa STIE Asia Malang.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan penelitian ini antara

lain:

a. Menganalisis secara empiris mengenai pengaruh kepercayaan terhadap

minat beli pada mahasiswa STIE Asia Malang.


b. Menganalisis secara empiris mengenai pengaruh persepsi risiko terhadap

minat beli pada mahasiswa STIE Asia Malang.

c. Menganalisis secara empiris mengenai pengaruh minat beli terhadap

keputusan pembelian online pada mahasiswa STIE Asia Malang.

d. Menganalisis secara empiris mengenai pengaruh kepercayaan terhadap

keputusan pembelian online pada mahasiswa STIE Asia Malang.

e. Menganalisis secara empiris mengenai pengaruh persepsi risiko terhadap

keputusan pembelian online pada mahasiswa STIE Asia Malang.

f. Menganalisis secara empiris mengenai pengaruh kepercayaan terhadap

keputusan pembelian online dengan minat beli sebagai variabel

intervening pada mahasiswa STIE Asia Malang.

g. Menganalisis secara empiris mengenai pengaruh persepsi risiko terhadap

keputusan pembelian online dengan minat beli sebagai variabel

intervening pada mahasiswa STIE Asia Malang.

1.5 Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat berguna bagi e-commerce yang merupakan

sebuah peluang bisnis yang menjanjikan apabila dilihat dari

peningkatan jumlah pengguna internet dan minat orang yang berbelanja

lebih praktis melalui media internet.

b. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan

menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya terutama berkaitan

tentang bisnis e-commerce atau online shop.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan dalam skripsi ini dilakukan secara teratur dari bab per bab

yang masing-masing bab dibagi kedalam sub bab, dengan

tujuan mempermudah pembahasan dan mempermudah memahami

garis besar penelitian ini. Isi dan bahasan ini disajikan dalam bentuk

sistematika.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai latar belakang yang


terdiri dari masalah-masalah yang melandasi penelitian. Selanjutnya akan
dibahas mengenai perumusan masalah yaitu masalah-masalah yang akan
diteliti. Bab ini juga memaparkan tentang tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai teori dan pengertian dari
variabel endogen yaitu Keputusan pembelian secara online melalui shopee.
Kemudian akan dijabarkan juga beberapa variabel eksogen dalam
penelitian yaitu kepercayaan dan persepsi risiko. Serta pengertian dari
variabel intervening yaitu minat beli konsumen Selain itu juga diperjelas
dengan peneletian terdahulu, hubungan antar variabel yang
digambarkan dalam kerangka konseptual dan hipotesis.
BAB III : METODELOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis dan sumber data, populasi dan sampel
penelitian, pengukuran variabel penelitian dan metode analisis data yang
terdiri dari uji kualitas data dan analisis data.
BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum hasil penelitian, analisa data
dan pembahasan hasil pengujian hipotesis.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi tentang simpulan dan hasil penelitian yang dibahas
pada bab-bab sebelumnya, keterbatasan penelitian dan saran sebagai
bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Penelitian Terdahulu Dan Sekarang

Tabel 2.1
Perbandingan Dengan Peneliti Terdahulu Dan Sekarang

Nama Variabel
Populasi Alat Hasil
No. Judul Penelitian yang Persamaan Perbedaan
(Tahun) dan Sampel Analisis Penelitian
Digunakan

1. Murwatiningsih APAKAH Variabel Populasi : Teknik Risiko Variabel Variabel


& Erin Puri KEPERCAYAAN Eksogen analisis : mempengaruhi Terikat (Y) : Bebas (X) :
Apriliani KONSUMEN (Y) : 291 Harga
keputusan
LEBIH EFEKTIF Keputusan Konsumen Analisis Keputusan
pembelian
(2013) DARIPADA Pembelian jalur (path Pembelian
online,
RISIKO DAN analysis)
Variabel
HARGA? Sampel : 74 Harga tidak
Intervening :
responden berpengaruh Variabel
Variabel
yang terhadap Bebas (X) : Kepercayaan
Endogen
melakukan keputusan
(X) : Risiko, Risiko
pembelian pembelian
dan Harga
secara online, dan Teknik
Analisis :
online Kepercayaan Objek Analisis
mempengaruhi Penelitian : Regresi
Variabel keputusan Berganda
Intervening pembelian Pembelian
(Z): online, serta secara online
Kepercayaan memediasi
pengaruh
risiko dan
harga terhadap
keputusan
pembelian
online.

2. Yusnidar, PENGARUH Variabel Populasi : Teknik Variabel Variabel Variabel


Samsir & Sri KEPERCAYAAN Terikat (Y) : Analisis : Kepercayaan Terikat (Y) : Terikat (Y) :
Restuti DAN PERSEPSI Tidak berpengaruh
RESIKO Persepsi Diketahui Structural positif Keputusan Persepsi
(2014) TERHADAP Risiko (Y1), Equation terhadap Pembelian Risiko
MINAT BELI Modelling risiko.
Minat Beli (SEM) Minat Beli,
DAN (Y2), Sampel
KEPUTUSAN Variabel
Keputusan Penduduk Bebas (X) :
PEMBELIAN Variabel
Pembelian Pekanbaru Teknik
PRODUK Kepercayaan
(Y3) yang Kepercayaan Analisis :
FASHION berpengaruh
berumur Analisis
SECARA ONLINE positif dan
DI KOTA minimal 15 signifikan Regresi
PEKANBARU tahun yang terhadap Berganda
Variabel melakukan minat beli. Objek
Bebas (X) : pembelian Penelitian :

Kepercayaan, fashion Pembelian


secara online Variabel secara online
Kepercayaan
berpengaruh
positif
terhadap
pengambilan
keputusan

Variabel
Risiko
berpengaruh
positif
terhadap
minat beli.

Variabel
Risiko
berpengaruh
positif
terhadap
keputusan
pembelian.

Variabel
Minat beli
berpengaruh
positif
terhadap
keputusan
pembelian.

3. Florentinus ANALISIS Variabel Populasi : Teknik Kepercayaan Variabel Variabel


Bigar Anung PENGARUH Terikat (Y) : Analisis : berpengaruh Terikat (Y) : Bebas (X) :
Anandita & KEPERCAYAAN, Takk terbatas dan signifikan
Sumarno Dwi KEAMANAN, Keputusan (Mahasiswa Analisis terhadap Keputusan Keamanan,
Saputra KUALITAS Pembelian perguruan keputusan Pembelian
Kualitas
(2015) PELAYANAN, tinggi di Regresi pembelian, Pelayanan
DAN PERSEPSI Kota Berganda
AKAN RISIKO Variabel Surakarta) Variabel
TERHADAP Bebas (X) : Bebas (X) :
Keamanan Subyek
KEPUTUSAN Kepercayaan, berpengaruh Kepercayaan penelitian :
PEMBELIAN Sampel dan signifikan
MELALUI SITUS Keamanan, terhadap Persepsi Mahasiswa
JEJARING 100 keputusan Risiko Fakultas
Kualitas responden Ekonomi
SOSIAL pembelian,
Pelayanan, yang Universitas
Persepsi melakukan Objek Negeri
Risiko pembelian Penelitian : Medan
secara online Kualitas
pelayanan Pembelian
berpengaruh secara online
dan signifikan
terhadap
keputusan
Teknik
pembelian,
Analisis :
Analisis
Regressi
Persepsi Berganda
risiko
berpengaruh
dan signifikan
yerhadap
keputusan
pembelian.

4. Yunita Fitri ANALISIS Variabel Populasi : Teknik Variabel Variabel Variabel


Wahyuningtyas PENGARUH Terikat (Y) : Analisis : Persepsi Terikat (Y) : Bebas :
& Dyah Ayu PERSEPSI 850 Orang Risiko,
Widiastuti RISIKO, Keputusan (Mahasiswa, Analisis Persepsi Keputusan Persepsi
KEMUDAHAN Pembelian karyawan Regresi Kemudahan Pembelian Kemudahan,
(2015) DAN MANFAAT dan dosen Berganda dan Persepsi
STIE Widya Persepsi
TERHADAP Manfaat Manfaat
KEPUTUSAN Variabel Wiwaha) berpengaruh Variabel
PEMBELIAN Bebas (X) : secara positif Bebas (X) :
SECARA ONLINE dan signifikan
Persepsi Sampel : Risiko Subyek
(STUDI KASUS terhadap
Risiko, penelitian :
PADA keputusan Kepercayaan
100 Orang
KONSUMEN Persepsi pembelian Mahasiswa,
yang
BARANG Kemudahan, secara online karyawan
melakukan
FASHION DI dan dosen
Persepsi pembelian Objek
FACEBOOK) STIE Widya
Manfaat secara online Penelitian :
Wiwaha
Pembelian
secara online

Teknik
Analisis :
Analisis
Regressi
Berganda

5. Ilham Tugiso, PENGARUH Variabel Populasi : Teknik Relationship Variabel Variabel


Andi Tri RELATIONSHIP Eksogen Analisis : Marketing Terikat (Y) : Terikat (Y) :
Haryono & MARKETING, (Y) : Takk terbatas berpengaruh
Maria M KEAMANAN, Keputusan (Konsumen Analisis positif dan Keputusan Loyalitas
Minarsih KEPERCAYAAN Pembelian, onlineshop signifikasn Pembelian pelanggan
DAN KUALITAS “NUMIRA” Jalur (path terhadap
(2016) Loyalitas Semarang) analysis)
PELAYANAN keputusan
TERHADAP Pelanggan pembelian Variabel Variabel
KEPUTUSAN dan loyalitas Bebas (X) : Bebas (X) :
PEMBELIAN Sampel pelanggan
Variabel Kepercayaan Relationship
ONLINE SHOP terhadap
Endogen 100 Marketing,
DAN LOYALITAS minat beli
(X) : responden
KONSUMEN ulang Keamanan,,
Relationship yang Objek
SEBAGAI konsumen.
Marketing, melakukan Penelitian : Kualitas
VARIABEL
pembelian Pelayanan
INTERVENING
Keamanan, secara online Pembelian
(Studi Kasus Pada Keamanan secara online
Onlineshop Kepercayaan, berpengaruh
“NUMIRA” positif dan Variabel
Semarang) Kualitas
signifikasn
Pelayanan terhadap Intervening :
keputusan
pembelian Minat beli
dan loyalitas ulang
Variabel
Intervening pelanggan
(Z): Minat terhadap
beli ulang minat beli
ulang
Teknik
konsumen.
Analisis :
Analisis
Regresi
Kepercayaan Berganda
berpengaruh
positif dan
signifikasn
terhadap
keputusan
pembelian
dan loyalitas
pelanggan
terhadap
minat beli
ulang
konsumen.
Kualitas
Pelayanan
berpengaruh
positif dan
signifikasn
terhadap
keputusan
pembelian
dan loyalitas
pelanggan
terhadap
minat beli
ulang
konsumen.

6. Toni Hidayat & PENGARUH Variabel Populasi : Teknik Variabel Variabel Variabel
T. Teviana KEAMANAN, Terikat (Y) : Analisis : Keamanan Terikat (Y) : Bebas (X) :
KEPERCAYAAN, Takk terbatas berpengaruh
(2016) DAN PERSEPSI Keputusan (Mahasiswa Regresi terhadap Keputusan Keamanan
RISIKO Pembelian Fakultas Linier keputusan Pembelian
TERHADAP Ekonomi Berganda pembelian
KEPUTUSAN Universitas secara online, Subyek
PEMBELIAN Variabel Negeri Variabel penelitian :
SECARA ONLINE Bebas (X) : Medan) Bebas (X) : Mahasiswa
PADA LAZADA Fakultas
ONLINE SHOP Keamanan, Variabel Persepsi Ekonomi
kepercayaan Risiko Universitas
Kepercayaan, Sampel berpengaruh
Kepercayaan Negeri
Persepsi 96 orang dan signifikan Medan
Risiko yang terhadap
melakukan keputusan
pembelian pembelian Objek
secara online secara online, Penelitian :

Pembelian
secara online
Variabel
persepsi
risiko tidak
Teknik
berpengaruh
Analisis :
terhadap
Analisis
keputusan
Regressi
pembelian
Berganda
secara online.
6. Yusnidar, PENGARUH Variabel Populasi : Teknik Variabel Variabel Variabel
Samsir & Sri KEPERCAYAAN Terikat (Y) : Analisis : Kepercayaan Terikat (Y) : Terikat (Y) :
Restuti DAN PERSEPSI Tidak berpengaruh
RESIKO Persepsi Diketahui Structural positif Keputusan Persepsi
(2014) TERHADAP Risiko (Y1), Equation terhadap Pembelian Risiko
MINAT BELI Modelling risiko.
Minat Beli (SEM) Minat Beli,
DAN (Y2), Sampel
KEPUTUSAN Variabel
Keputusan Penduduk Bebas (X) :
PEMBELIAN Variabel
Pembelian Pekanbaru Teknik
PRODUK Kepercayaan
(Y3) yang Kepercayaan Analisis :
FASHION berpengaruh
berumur Analisis
SECARA ONLINE positif dan
minimal 15 Regresi
DI KOTA signifikan
tahun yang Objek Berganda
PEKANBARU Variabel terhadap
melakukan Penelitian :
Bebas (X) : pembelian minat beli.

Kepercayaan, fashion Pembelian


secara online secara online
Variabel
Kepercayaan
berpengaruh
positif
terhadap
pengambilan
keputusan

Variabel
Risiko
berpengaruh
positif
terhadap
minat beli.

Variabel
Risiko
berpengaruh
positif
terhadap
keputusan
pembelian.

Variabel
Minat beli
berpengaruh
positif
terhadap
keputusan
pembelian.

(Sumber diolah tahun 2019)


2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Pentingnya kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan dilakukan

untuk mencapai tujuan perusahaan yang berusaha meletakkan pemasaran

sebagai pusat kegiatan dan memandu semua unit yang diproduksi kearah

pencapaian tujuan perusahaan untuk menuju tercapainya tujuan

perusahaan ini diperlukan konsep pemasaran. Konsep pemasaran

merupakan sebuah kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang terdiri

dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan

kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien (Kotler, 2015).

Menurut (Kotler, 2011), konsep pemasaran terdiri atas empat hal,

yaitu : (1) pasar sasaran, (2) kebutuhan pelanggan, (3) pemasaran terpadu,

(4) kemampuan penghasilan laba. Konsep ini dimulai dari pasar yang

didefinisikan dengan baik, berfokus pada kebutuhan pelanggan,

mengkoordinasikan semua aktivitas yang memengaruhi pelanggan, dan

menghasilkan laba yang memuaskan pelanggan.

b. Pemasaran Online

Online Marketing berada di dalam sub isi promosi, dimana dalam

mempromosikan suatu produk atau jasa, produsen mengawali kegiatannya

dengan membangun berbagai saluran informasi, dari persuasi untuk

menjual, serta memperkenalkan suatu gagasan dari suatu produk yang

ingin dipasarkan (Michael Ray dalam Morissan, 2013).

24
25

c. Keputusan Pembelian

Menurut Sciffman dan Kanuk dalam (Yusnidar 2014), keputusan

pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan yang

ada,artinya bahwa syarat seseorangn dapat membuat keputusan haruslah

tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat

mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan

tersebut ( Basu Swastha, 2000 ).

Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut

Kotler (2008;205) terdiri dari :

1) Faktor Kebudayaan. Faktor kebudayaan berengaruh luas dan


mendalam terhadap perilaku konsumen. Faktor kebudayaan
terdiri dari : budaya, sub budaya, kelas sosial.
2) Faktor Sosial. Selain faktor budaya, perilaku seorang
konsumen dipengaruhi oleh faktor – faktor sosial seperti
kelompok acuan, keluarga serta setatus soisal.
3) Faktor Pribadi. Faktor pribadi yang memberikan kontribusi
terhadap perilaku konsumen terdiri atas : usia dan siklus hidup,
pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup, kepribadian
dan konsep diri.
4) Faktor psikologis. Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi
oleh empat faktor psikologis utama, yaitu ; motivasi, persepsi,
pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian.
d. Indikator Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dalam (Yusnidar 2014) indikator untuk mengukur

keputusan pembelian adalah sebagai berikut :

1.) Pemilihan terhadap produk


2.) Pemilihan terhadap merek
26

3.) Pemilihan terhadap saluran distribusi


4.) Pemilihan terhadap waktu pembelian
5.) Pemilihan terhadap jumlah pembelian

2.2.2 Kepercayaan

a. Pengertiian Kepercayaan

Trust merupakan pondasi dari bisnis. Suatu transaksi bisnis antara

dua pihak atau lebih akan terjadi apabila masing-masing pihak saling

mempercayai. Kepercayaan (trust) ini tidak begitu saja dapat diakui oleh

pihak lain/mitra bisnis. Trust harus dipertimbangkan sebagai katalis dalam

berbagai transaksi antara penjual dan pembeli agar kepuasaan konsumen

dapat terwujud sesuai dengan yang diharapkan (Yousafazai et al.2003)

Beberapa literatur telah mendefinisikan trust dengan berbagai pendekatan

(Mukherjee dan Nath, 2003 ). Pada awalnya trust banyak dikaji dari

disiplin psikologi, karena hal ini berkaitan dengan sikap seseorang. Pada

perkembangannya trust menjadi kajian disiplin ilmu (Riegelsberger et al.,

2003; Murphy dan Blessinger, 2003, Kim dan Tadisina, 2003), termasuk

menjadi kajian dalam e-commerce.

b. Faktor – faktor kepercayaan

Menurut Mayer et al. (1995) faktor yang membentuk kepercayaan

seseorang terhadap yang lain ada tiga yaitu kemampuan (ability), kebaikan

hati (benevolence), dan integritas (integrity). Ketiga faktor tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut:


27

a. Kemampuan (Ability).Kemampuan mengacu pada kompetensi dan

karakteristik penjual/organisasi dalam mempengaruhi dan

mengotorisasi wilayah yang spesifik. Dalam hal ini,bagaimana

penjual mampu menyediakan, melayani, sampai mengamankan

transaskis dari gangguan pihak lain. Artinya bahwa konsumen

memperoleh jaminan kepuasan dan keamanan dari penjual dalam

melakukan transaksi. Kim et al. (2003a) menyatakan bahwa ability

meliputi kompetensi, pengalaman,pengesahan institusional, dan

kemampuam dalam ilmu pengetahuan.

b. Kebaikan hati (Benevolence).Kebaikan hati merupakan kemauan

penjual dalam memberikan kepuasan yang saling menguntungkan

antara dirinya dengan konsumen. Profit yang diperoleh penjual

dapat dimaksimumkan, tetapi kepuasan konsumen juga tinggi.

Penjual bukan semata-mata mengejar profit maksimum semata,

melainkan juga memiliki perhatian yang besar dalam mewujudkan

kepuasan konsumen. Menurut Kim etal. (2003a), benevolence

meliputi perhatian, empati, keyakinan, dan daya terima.

c. Integritas (Integrity. Integritas berkaitan dengan bagaimana

perilaku atau kebiasaan penjual dalam menjalankan bisnisnya.

Informasi yang diberikan kepada konsumen apakah benar sesuai

dengan fakta atau tidak. Kualitas produk yang dijual apakah dapat

dipercaya atau tidak. Kim et al.(2003) mengemukakan bahwa


28

integrity dapat dilihat dari sudut kewajaran (fairness), pemenuhan

(fulfillment), kesetiaan(loyalty), keterus-terangan.

2.1.1 Persepsi Risiko

a. Pengertian Persepsi Risiko

Perceived Risk adalah penyebab utama mengapa orang enggan


berbelanja online. Karena sifatnya yang tidak bertemu secara langsung
antara pembeli dan penjual, e-commerce memunculkan persepsi risiko
yang berbeda beda. Ada yang menghawatirkan kehilangan uang, ada
yang menghawatirkan faktor waktu pengiriman, ada juga yang
mempertimbangkan Faktor security dan privacy (Detiknet,2012).
Semakin besar persepsi risiko semakin besar pula kemungkinan
keterlibatan konsumen pada pembelian (Engel, et.al. 1995:162) Ketika
persepsi risiko tinggi, konsumen mempunyai pilihan apakah akan
menghindari pembelian dan penggunaan atau meminimumkan risiko
melalui pencarian dan evaluasi alternatif pra-pembelian dalam tahap
pengambilan keputusan. Kondisi ini menghasilkan pengambilan
keputusan yang kompleks. Konsumen mungkin akan mengevaluasi
merek secara detail. Informasi mengenai produk sangat dibutuhkan dan
konsumen mencoba mengevaluasi berbagai merek. Proses
pengambilan keputusan yang demikian menggambarkan adanya
keterlibatan konsumen dengan suatu produk
b. Dimensi Risiko

Dimensi-dimensi yang dipersepsikan dari resiko menurut Liau


Xio, 2004 (Sumarwan et,al. ) adalah sebagai berikut :
a. Financial Risk, Kerugian yang berhubungan secara finansial yang
mungkin dialami sebagai konsekuensi dari pembelian suatu
produk. Resiko finansial dapat dialami ketika kondisi keuangsn
konsumen memburuk akibat suatu pembelian, misalnya mengalami
penipuan ketika melakukan transaksi.
29

b. Social Risk, Resiko sosial berhubungan dengan kekhawatiran


konsumen akan seperti apa pendapat orang atas pembelian suatu
produk yang telah dilakukan. Misalnya seseorang memakai
pakaian dengan model yang sudah tidak trendy lagi, maka
kekhawatiran akan kemudian dijauhi oleh kelompok pergaulan
menjadi resiko sosial. Secara umum penilaian negatif diri
konsumen oleh kalangan sosialnya sebagai akibat dari suatu
keputusan pembelian menerangkan resiko sosial.
c. Performance Risk. Resiko kinerja berhubungan dengan
kekhawatiran apakah suatu produk akan berfungsi sebagaimana
yang diharapkan atau apakah suatu merek yang berbeda justru akan
memberikan kinerja yang lebih baik, misalnya apakah produk yang
dipesan seuai dengan gambar di situs web dari toko yang
bersangkutan atau malah sebaliknya.
d. Time and Convenience Risk, Berhubungan dengan kekhawatiran
atas kerugian kehilangan atau tersia-sianya waktu akibat pembelian
suatu produk. Sebagai contoh, waktu yang diperlukan untuk
melakukan pembelian, menunggu pengiriman, atau tersia-siakan
karena harus mengembalikan atau menukar barang.
e. Physical Risk. Berhubungan dengan kekhawatiran mengenai
keamanan produk dan potensi membahayakan diri atau orang lain
akibat dari pemakaian suatu produk.
f. Psychological Risk, Berhubungan dengan kekhawatiran
kemungkina hilangnya citra diri (self Image) akibat pembelian atau
pemakaian suatu produk akibat tidak sesuainya produk dengan
kepribadian konsumen atau dengan bagaimana konsumen
mempersepsikan dirinya.
30

2.2.3 Minat Beli

a. Pengertian Minat Beli

Minat beli (willingness to buy) merupakan bagian dari


komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Menurut Kinnear dan
Taylor (1995:10), minat beli adalah tahap kecenderungan responden
untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar
dilaksanakan. Minat beli juga dapat didefinisikan sebagai
kemungkinan pola pembelian ketika membeli suatu produk (Husein,
2004:36).
Ajzen dan Fishbein dalam Tjiptono (2005) menjelaskan bahwa
riset-riset di bidang psikologi menyimpulkan bahwa minat beli
berkemampuan prediktif sangat besar terhadap pembelian aktual,
terutama apabila ada hubungan antara dua dari empat kategori berikut:
tindakan (misalnya pembelian untuk keperluan sendiri), target
(contohnya tipe merek spesifik), konteks (tipe toko, tingkat harga dan
kondisi lainnya) dan waktu (seminggu, sebulan, setahun).
b. Indikator Minat Beli

Indikator minat beli menurut Ferdinand 2002 yaitu:


a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk
membeli produk
b. Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk
mereferensikan produk kepada orang lain
c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku
seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut.
Preferensi ini hanya dapat digangti jika terjadi sesuatu dengan
produk prefrensinya
d. Minta eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang
yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya
dan mencari informas untuk mendukung sifat-sifat positif dari
produk tersebut.
31

2.3 Hubungan Antar Variabel


32
33

2.4 Kerangka Berpikir

Gambar 2.1
Kerangka Berpikir Penelitian
KajianTeoritis : Kajian Empiris :
Kepercayaan (Doney & Cannon, 2005:54-99, Murwatiningsih & Erin Puri Apriliani (2013).
Mayer et.,all, 1995:89, Moor-man dkk, 1992: Apakah Kepercayaan Konsumen Lebih Efektif
314-328,
Daripada Risiko Dan Harga?
Persepsi Risiko (Julianto, 2012, Detiknet, 2012,
Engel, et all, 1995:162, Lui & Jamieson, 2003, Yusnidar, Samsir & Sri Restuti (2014).
Maulina Hardiyanti, 2012) Pengaruh Kepercayaan Dan Persepsi Risiko
Keputusan Pembelian (Sofjan Assauri,2004:141, Terhadap Minat Beli Dan Keputusan Pembelian
Philip Kotler 2000:251-252, Kotler & Amstrong, Produk Fashion Secara Online Di Kota
2004: 224 – 228, Kotler:2004, Menurut Kotler Pekanbaru
(2005:49). Florentinus Bigar Anung Anandita & Sumarno
Dwi Saputra (2015). Analisis Pengaruh
Kepercayaan, Keamanan, Kualitas Pelayanan,
Dan Persepsi Akan Risiko Terhadap Keputusan
Pembelian Melalui Situs Jejaring Sosial
Toni Hidayat & T. Teviana (2016). Pengaruh
Keamanan, Kepercayaan, Dan Persepsi Risiko
Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online
Pada Lazada Online Shop

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Hipotesis

Uji Hipotesis

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan

Sumber : Diolah oleh peneliti (2019)


34

2.5 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual digunakan untuk menggambarkan hubungan

antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian

yang dilakukan.

Hubungan Antara Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat serta

Variabel Intervening. Adapun kerangka konseptual dalam penyusunan

penelitian ini dapat digambarkan dalam model sebagai berikut :

Kepercayaan H4

H1
H3 Keputusan
Minat Beli
Pembelian
H2

Risiko H5

2.6 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2011:64) hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara,

karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan,

belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban

teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban empirik.

Berdasarkan permasalahan yang ada, hipotesis yang diambil sebagai

berikut:
35

a. Ho. Diduga Kepercayaan (X1) tidak berpengaruh terhadap Minat Beli

(Z).

Ha. Diduga Kepercayaan (X1) berpengaruh terhadap Minat Beli (Z)

b. Ho. Diduga Persepsi Risiko (X2) tidak berpengaruh terhadap Minat

Beli (Z).

Ha. Diduga Persepsi Risiko (X2) berpengaruh terhadap Minat Beli (Z).

c. Ho. Diduga Kepercayaan (X1) tidak berpengaruh terhadap Keputusan

Pembelian (Y).

Ha. Diduga Kepercayaan (X1) berpengaruh terhadap Keputusan

Pembelian (Y).

d. Ho. Diduga Persepsi Risiko (X2) tidak berpengaruh terhadap

Keputusan Pembelian (Y).

Ha. Diduga Persepsi Risiko (X2) berpengaruh terhadap Keputusan

Pembelian (Y).

e. Ho. Diduga Kepercayaan (X1) tidak berpengaruh terhadap Keputusan

Pembelian (Y) melalui Minat Beli (Z).

Ha. Diduga Kepercayaan (X1) berpengaruh terhadap Keputusan

Pembelian (Y) melalui Minat Beli (Z).

f. Ho. Diduga Persepsi Risiko (X2) tidak berpengaruh terhadap

Keputusan Pembelian (Y) melalui Minat Beli (Z).

Ha. Diduga Persepsi Risiko (X2) berpengaruh terhadap Keputusan

Pembelian (Y) melalui Minat Beli (Z).


36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan objek dimana penelitian akan dilakukan oleh

peniliti. Penelitian ini dilakukan di STIE Asia Malang yang bealamatkan di Jl.

Borobudur No. 116, Mojolangu, Kec. Lowokwaru, Kota Malang. Penelitian ini

akan dilakukan dalam kurun waktu yang tidak ditentukan.

3.2 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan desain riset kausal atau sebab akibat

yang berguna untuk menganalisa hubungan-hubungan antar satu variabel dengan

variabel lainnya. Menurut Sugiyono (2011:37) hubungan kausal adalah hubungan

yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel bebas (variabel yang

mempengaruhi) dan terikat (dipengaruhi) Berdasarkan uraian diatas maka desain

riset kausal mengarah pada terjadinya hubungan sebab akibat antara variabel-

variabel bebas (X) kepercayaan dan persepsi risiko terhadap variabel terikat (Y)

keputusan pembelian melalui variabel intervening (Z) minat beli mahasiswa STIE

Asia Malang.
37

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif

(pendapat responden yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner) yang

dikuantitatifkan agar dapat diproses menggunakan statistik. Data kuantitatif

adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang di angkakan, Sugiyono

(2011:14). Dalam penelitian ini data yang digunakan berasal dari responden yang

merupakan mahasiswa STIE Asia Malang yang terdiri dari identitas responden,

tanggapan responden mengenai keputusan pembelian, kepercayaan, persepsi

risiko, dan minat beli.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu :

a. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti.

Menurut Sugiyono (2011:137) yang menyatakan bahwa sumber primer adalah

sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Penelitian

data primer diperoleh dengan melakukan wawancara secara langsung dengan

pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian ini. Wawancara dilakukan pada

bagian jaringan instalasi dan menyebar kuesioner kepada mahasiswa STIE Asia

Malang.

b. Data Sekunder

Pengertian dari data sekunder menurut Sugiyono (2011:137) adalah

sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
38

misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan data sekunder berupa dari sumber buku yang terdapat variabel

keputusan pembelian, kepercayaan, persepsi risiko dan minat beli, sedangkan

sumber dari internet yang berhubungan dengan perkembangan bisnis dan juga

internet.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2011:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa STIE Asia

Malang.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah subyek dari populasi, terdiri dari beberapa anggota

populasi (Ferdinand, 2006). Subyek ini diambil karena dalam banyak

kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena

itu kita membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non -

probability sampling dengan pendekatan purposive sampling yaitu peneliti

memilih sampel purposive secara subyektif (Ferdinand, 2006). Pemilihan

sampel bertujuan dilakukan karena mungkin saja peneliti telah memahami

informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari satu kelompok sasaran

tertentu yang mampu memberikan informasi yang dikehendaki karena


39

memang mereka memiliki informasi seperti itu dan mereka memenuhi

kriteria yang dilakukan oleh peneliti. Calon responden harus memiliki

kriteria tertentu yaitu, responden yang dipilih merupakan Mahasiswa STIE

Asia Malang yang melakukan pembelian secara online melalui shopee.

Dalam penelitian multivariate penentuan jumlah minimal sampel dihitung

berdasarkan rumus sebagai berikut (Ferdinand, 2006) :

n = (10 x indikator variabel)

= 10 x 12

= 120 sampel

Dari perhitungan tersebut ditentukan 120 responden sebagai sampel


penelitian. Alasan mengapa peneliti menggunakan rumus diatas adalah karena
peneliti menganggap populasi yang dituju terlalu besar dan dengan jumlah
berubah-ubah.

3.5 Definisi Operasional Variabel

Operasionalisasi variabel diperlukan dalam menentukan jenis, indikator,

serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam suatu penelitian, sehingga

pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar.

Menurut Hasibuan (2012:118) indikator dari variabel kepercayaan, persepsi

risiko, minat beli dan juga keputusan pembelian adalah sebagai berikut :
40

Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
41

3.6 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

diantaranya adalah :

3.6.1 Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data yang mempunyai cirri

yang spesifik bila dibandingkan dengan metode yang lain yaitu wawancara dan

kuesioner. Karena observasi tidak selalu dengan obyek manusia tetapi juga obyek-

obyek alam yang lain. Menurut Sugiono (2011: 145) observasi merupakan suatu

proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis

dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan.


42

3.6.2 Kuesioner

Menurut Sugiyono (2011:142) kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner juga cocok

digunakan jika jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.

Anda mungkin juga menyukai