3
p-ISSN : 1907 – 6037 e-ISSN : 2502 – 3594 DOI: http://dx.doi.org/10.24156/jikk.2021.14.3.296
*)E-mail: abdlhkm13@gmail.com
Abstrak
Makin banyaknya pelaku bisnis online dan tidak sedikit yang melakukan penipuan mengharuskan konsumen lebih
selektif dalam memilih online shop sebelum memutuskan melakukan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh brand image, perceived risk, e-service quality, dan Electronic Word of Mouth (eWOM)
terhadap keputusan pembelian di Instagram melalui trust sebagai variabel mediator. Desain penelitian yang
digunakan yaitu cross-sectional study dengan pendekatan kuantitatif. Responden adalah masyarakat Indonesia
yang pernah berbelanja di Instagram minimal satu kali selama enam bulan terakhir, berusia di atas 17 tahun dan
berdomisili di Jabodetabek dengan jumlah 300 orang yang ditentukan secara voluntary sampling. Data
dikumpulkan dengan cara mengisi kuesioner secara daring. Riset membuktikan terdapat pengaruh signifikan dan
positif brand image dan eWOM terhadap keputusan pembelian melalui trust. Sebaliknya, tidak ada pengaruh
yang signifikan antara perceived risk dan e-service quality terhadap keputusan pembelian melalui trust.
Konsumen harus selektif dalam memilih merek, mencari, dan mengumpulkan informasi barang yang akan dibeli.
Dalam hal ini, peran Pemerintah pun sangat penting untuk meningkatkan keberdayaan konsumen.
Abstract
Increasingly online businesses and many of them who commit fraud drive consumers to choose an online store
and decide to purchase. This study analyzed the effect of brand image, perceived risk, e-service quality, and
eWOM on purchasing decisions on Instagram through trust as a mediator variable. The research design used a
cross-sectional study and quantitative research methods. The respondents are Indonesian people who have
bought on Instagram at least once during the last six months, were over 17 years old, and domiciled in Greater
Jakarta, with a total of 300 people determined by voluntary sampling. Data were collected by filling out an online
questionnaire. Research proved a significant and positive influence between brand image and eWOM on
purchasing decisions through trust. On the other hand, there was no significant effect between perceived risk and
e-service quality on purchasing decisions through trust. Therefore, consumers have to be selective when
choosing the brand and seek as much information regarding the product that they want to buy. The Government's
role is also crucial to increasing consumer empowerment.
Brand
image
H6
H1
H7
Perceived
risk
H2
H5 Keputusan
Trust pembelian
H3
E-service
quality
H8
H4
H9
eWOM
corporate image, dan user image dengan untuk menyatakan jawaban responden dari
masing-masing dimensi memiliki dua indikator. tiap indikator. Variabel brand image, perceived
risk, e-service quality, dan trust menggunakan
Selanjutnya, perceived risk adalah persepsi skala 1) STS = sangat tidak setuju; 2) TS =
yang diyakini konsumen akan menimpa dirinya tidak setuju; 3) CS = cukup setuju; 4) S =
saat bertransaksi secara online di Instagram. setuju; dan 5) SS = sangat setuju. eWOM dan
Variabel perceived risk terdiri atas enam keputusan pembelian menggunakan skala 1)
dimensi, yaitu financial risk, product TP = tidak pernah; 2) JR = jarang; 3) KD =
performance risk, social risk, psychological risk kadang-kadang; 4) SR = sering; dan 5) SL =
dan delivery risk, dengan masing-masing selalu. Proses pengolahan data dilaksanakan
dimensi memiliki dua indikator, kecuali dimensi pasca terkumpulnya data dengan bantuan
delivery risk memiliki satu indikator (Hong, aplikasi Microsoft Excel, selanjutnya dilakukan
2015). analisis Structural Equation Modelling (SEM)
dengan aplikasi SmartPLS. Analisis deskriptif
E-service quality merujuk pada pelayanan dimanfaatkan untuk mendapat gambaran
optimal yang diharapkan konsumen dari terkait karakteristik demografi dan perilaku
sebuah online shop saat berbelanja di pembelian responden. Analisis SEM dilakukan
Instagram. Variabel e-service quality terdiri untuk menganalisis pengaruh brand image,
atas empat dimensi, yaitu efficiency, privacy, perceived risk, e-service quality, dan eWOM
site aesthetic, dan responsiveness dengan terhadap keputusan pembelian melalui trust.
masing-masing dimensi memiliki dua indikator
(Zavareh et al., 2012). HASIL
PR1
KP1
PR2 0,57 0,11 0,82 KP2
PR3 0,87
0,27 0,78 KP3
PR4 0,87 Keputusan 0,79 KP4
0,88 Perceived pembelian
- 0,21 0,78
PR5 risk
0,87 0,79 KP5
PR6 0,87 0,09 0,79
KP6
0,87 0,81
PR7
0,88 TR1 0,17 0,77 KP7
PR8 0,75
0,69
0,58 TR2 KP8
0,71
PR11 Trust 0,75
TR3 0,73 KP9
ESQ6 0,68
0,78
0,72 0,77
ESQ7 0,81 0,82 0,79
0,80 0,79
0,77 0,79
ESQ8
Keterangan:
PR = Perceived Risk
ESQ = Electronic Service Quality
eWOM = Electronic Word of Mouth
TR = Trust
KP = Keputusan Pembelian
BI = Brand Image
Gambar 2 Model SEM
Vol. 14, 2021 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN DI INSTAGRAM 303
Tabel 2 Hasil koefisien jalur dan uji t pengaruh langsung antar variabel laten
Jalur Koefisien Jalur t-hitung Kesimpulan Keterangan
Brand image -> trust 0,271 4,180 Signifikan H1 diterima
Perceived risk -> trust 0,097 1,755 Tidak signifikan H2 ditolak
E-service quality -> trust 0,182 2,106 Signifikan H3 diterima
eWOM -> trust 0,581 6,894 Signifikan H4 diterima
Trust -> keputusan pembelian 0,173 2,744 Signifikan H5 diterima
Brand image -> keputusan pembelian 0,112 2,102 Signifikan H6 diterima
Perceived risk -> keputusan pembelian -0,210 4,616 Signifikan H7 diterima
E-service quality -> keputusan pembelian 0,188 3,257 Signifikan H8 diterima
eWOM -> keputusan pembelian 0,334 4,207 Signifikan H9 diterima
Nilai koefisien determinasi (R2) digunakan untuk Setelah melakukan perhitungan Goodness of
menghitung Goodness of Fit (GOF) atau (uji Fit (GOF), analisi selanjutnya adalah pengujian
kelayakan model) karena dalam SmartPLS hipotesis dengan koefisien jalur. Koefisien jalur
tidak tersedia menu khusus untuk menghitung adalah koefisien yang menunjukkan tingkat
GOF. Nilai GOF digunakan untuk menunjukkan signifikasi dalam pengujian hipotesis. Hipotesis
dan menggambarkan kecocokan suatu model. yang digunakan dalam penelitian ini adalah
GOF mencerminkan seberapa besar variabel hipotesis satu sisi (one-tailed). Hipotesis
dependen (Y) dapat diterangkan oleh variabel diterima apabila memiliki nilai t-statistik lebih
independen (X). dari 1,96. Gambar model struktural hasil
bootstrapping ditunjukkan pada Gambar 2 dan
Berdasarkan hasil perhitungan, dihasilkan nilai hasil nilai koefisien jalur pada Tabel 2 dan
Q2 sebesar 0,986. Hal tersebut diartikan bahwa Tabel 3.
variabel independen (X) yang terdiri atas brand
image, perceived risk, E-Service Quality, Pada Tabel 2 dapat diketahui bahwa pengaruh
eWOM (electronic word of mouth), dan trust perceived risk terhadap trust memiliki hasil
dapat menjelaskan sebesar 98,6 persen yang tidak signifikan dengan nilai koefisien jalur
keputusan pembelian dan sisanya 11,4 persen 0,097 dan nilai t-hitung 1,755 sehingga
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk hipotesis kedua ditolak. Selanjutnya, pada
di dalam model. Dengan demikian, dapat hipotesis pertama sampai keempat kecuali
disimpulkan bahwa model penelitian ini adalah hipotesis kedua, yaitu brand image, e-service
baik untuk dijadikan suatu model penelitian quality, dan eWOM berpengaruh signifikan
karena nilai Q2 lebih dari 80 persen. Hal ini terhadap trust dengan nilai koefisien jalur di
dikarenakan makin tinggi nilai Q2 maka makin atas 0,05 dan nilai t-hitung di atas 1,96.
baik model prediksi dari model penelitian yang Hipotesis kelima sampai kesembilan yaitu
diajukan. pengaruh brand image, perceived risk, e-
service quality, eWOM, dan trust terhadap
Pengujian Hipotesis keputusan pembelian adalah signifikan, dengan
nilai koefisien jalur di atas 0,05 dan nilai t-hitung
Tabel 3 Hasil koefisien jalur dan uji T pengaruh di atas 1,96.
tidak langsung antara variabel laten
Koefisien t- Pada Tabel 3 dapat diketahui bahwa brand
Jalur Kesimpulan
jalur hitung image dan eWOM berpengaruh signifikan
Brand image - terhadap keputusan pembelian melalui trust
> trust -> dengan nilai koefisien jalur di atas 0,05 dan nilai
0,047 2,299 Signifikan
keputusan t-hitung di atas 1,96. Selanjutnya, dapat dilihat
pembelian pula bahwa pengaruh perceived risk dan e-
Perceived risk service quality terhadap keputusan pembelian
-> trust -> Tidak melalui trust berpengaruh tidak signifikan
0,017 1,541
keputusan signifikan
dengan nilai koefisien jalur di bawah 0,05 dan
pembelian
nilai t-hitung di bawah 1,96.
E-service
quality -> trust Tidak
0,031 1,532 PEMBAHASAN
-> keputusan signifikan
pembelian
eWOM -> Keputusan pembelian konsumen adalah
trust -> membeli merek yang paling disukai dari
0,100 2,686 Signifikan
keputusan berbagai alternatif yang ada (Kotler &
pembelian Amstrong, 2014). Pengambilan keputusan dari
304 HAKIM, SIMANJUNTAK, & HASANAH Jur. Ilm. Kel. & Kons.
konsumen sejatinya adalah kumpulan dari nyaman dan terlayani dengan baik akan
beberapa keputusan yang teroganisir. Penting merasa puas, sehingga berimplikasi pada rasa
bagi konsumen untuk melakukan keputusan percaya, karena pelayanan yang diterimanya
pembelian untuk pemenuhan kebutuhannya. sesuai dengan ekspetasi (Elrado, Kumadji, &
Sebelum melakukan pembelian, proses Yulianto, 2014). Hal ini sesuai dengan riset
keputusan pembelian konsumen sudah dimulai terdahulu yang menunjukkan bahwa kualitas
dan berlanjut setelahnya hingga pembelian pelayanan berpengaruh positif dan signifikan
ulang akan dilakukan konsumen. terhadap trust (Pramana & Rastini, 2016).
Hasil penelitian menunjukkan brand image Riset ini menemukan fakta bahwa eWOM
berpengaruh positif dan signifikan terhadap berpengaruh positif dan signifikan terhadap
trust. Hal tersebut mengindikasikan positifnya trust. eWOM sangat menentukan kelayakan
tampilan sebuah brand image akan lebih barang dari informasi yang dibagikan.
banyak dilirik oleh konsumen. Konsumen Positifnya sebuah informasi yang tersebar dari
sangat memberikan perhatian kepada brand konsumen terdahulu terhadap suatu produk
image yang melekat pada produk. Jika akan meningkatkan trust kepada calon
kemudian produk dikonsumsi dan ternyata konsumen berikutnya. Konsumen akan
sesuai dengan ekspektasi, hal ini akan menyampaikan pengalaman positif pembelian
membuat kepercayaan terhadap merek kepada temannya (Simanjuntak, 2020). Hasil
tersebut meningkat. Makin bagus sebuah brand analisis ini sesuai dengan riset terdahulu yang
akan menghasilkan peningkatan trust menyebutkan bahwa trust secara positif dan
konsumen. Hal tersebut didukung penelitian signifikan dipengaruhi oleh eWOM
sebelumnya yang menyimpulkan bahwa brand (Syafaruddin, Suharyono, & Kumadji, 2016).
image berpengaruh positif dan signifikan
terhadap trust (Prasetya, Kumadji, & Yulianto, Hasil riset ini memperlihatkan pengaruh positif
2014; Rodiques & Rahanatha, 2018). dan signifikan trust terhadap keputusan
pembelian. Tinggi rendahnya trust konsumen
Riset ini menunjukkan perceived risk dengan akan sejalan dengan niat pembelian konsumen.
trust berpengaruh positif dan tidak signifikan. Kemudian, trust dari seorang konsumen untuk
Artinya, apabila perceived risk meningkat, maka bertransaksi online memengaruhi keputusan
cenderung tidak akan terjadi perubahan yang pembelian melalui internet. Hal ini berarti
signifikan terhadap trust konsumen dalam peningkatan trust konsumen dapat
melakukan pembelian melalui Instagram. meningkatkan keputusan pembeliannya. Hal ini
Perceived risk tidak menjadi suatu hal yang menunjukkan bahwa keputusan pembelian
perlu untuk dipertimbangkan dalam hal konsumen bisa didasari oleh rasa percaya
membangun kepercayaan konsumen. Banyak konsumen terhadap produk sebuah
konsumen yang diduga tidak peduli dengan perusahaan (Haekal, Suharyono, & Yulianto).
risiko yang dirasakan (Yuliati, Drajat, & Hal ini didukung dengan penelitian terdahulu
Simanjuntak, 2020). Responden dalam yang menyebutkan keputusan pembelian
penelitian ini lebih fokus terhadap kelebihan dipengaruhi secara signifikan dan positif oleh
yang ditawarkan dan diberikan saat melakukan trust (Andini, Suharyono, & Sunarto, 2014;
pembelian secara online, seperti teknologi yang Ashari & Widayanto, 2018; Nawangsari &
memudahkan segalanya, mudah melakukan Karmayanti, 2018).
pencarian barang yang diinginkan, mudah
dalam pembayaran, dan lain-lain yang tidak Riset ini memperlihatkan bahwa brand image
bisa didapatkan jika dilakukan secara offline berpengaruh positif dan signifikan terhadap
dibanding dengan risiko yang akan dirasakan. keputusan pembelian. Sebuah brand image
Hasil analisis didukung riset terdahulu yang mampu membuat persepsi di benak konsumen.
mengungkapkan bahwa perceived risk memiliki Jika konsumen memiliki kesan yang positif
berpengaruh yang tidak signifikan terhadap niat terhadap merek, maka konsumen cenderung
pembelian online (Zulfa & Hidayat, 2018). akan melakukan pembelian. Brand image yang
terbentuk dengan baik akan memengaruhi
Hasil riset memperlihatkan e-service quality keputusan pembelian konsumen karena
berpengaruh positif dan signifikan terhadap mengetahui kualitas dari brand yang
trust. E-service quality yang baik bisa dinilai memproduksinya (Rachmawati & Andjarwati,
dari kemudahan dihubungi suatu akun, dalam 2019). Hasil penemuan ini didukung penelitian
upaya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. terdahulu yang menyebutkan brand image
Kualitas sebuah layanan berpengaruh terhadap sebuah online shop bisa memengaruhi
trust pelanggan. Konsumen yang merasa
Vol. 14, 2021 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN DI INSTAGRAM 305
keputusan pembelian di online shop (Heikal, Penelitian membuktikan bahwa brand image
2017; Tanady & Fuad, 2020). berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian melalui trust. Kesan
Hasil penelitian memperlihatkan perceived risk terhadap merek yang positif akan membangun
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepercayaan konsumen yang pada akhirnya
keputusan pembelian. Nilai koefisien jalur yang akan mendorong konsumen untuk melakukan
menunjukkan arah negatif memiliki arti bahwa pembelian. Produsen dan konsumen sama-
apabila perceived risk yang diterima konsumen sama memandang merek sebagai sesuatu
menurun atau berkurang, hal ini secara yang esensial. Konsumen akan mudah
langsung akan meningkatkan keputusan melakukan pembelian ketika sudah percaya
pembelian konsumen. Dengan kata lain, produk terhadap merek. Hasil penelitian ini didukung
yang memiliki risiko rendah lebih senang dipilih penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa
konsumen. Keputusan konsumen dan perilaku reputasi suatu brand image akan meningkatkan
pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh pengambilan keputusan konsumen dalam
risiko yang akan dihadapi konsumen (Chen & melakukan pembelian (Fikri et al., 2019).
Chang, 2012). Hasil ini didukung penelitian
sebelumnya yang mengonfirmasi bahwa Hasil analisis SEM menunjukkan pengaruh
persepsi risiko akan memengaruhi keputusan eWOM terhadap keputusan pembelian melalui
konsumen (Yuliati, Simanjuntak, & Oktriyanto, trust adalah positif dan signifikan. eWOM positif
2019). merupakan salah satu faktor yang mempu
meningkatkan trust calon konsumen karena
Riset ini memperlihatkan pengaruh positif dan mayoritas eWOM dibagikan konsumen
signifikan e-service quality terhadap keputusan terdahulu berdasarkan pengalamannya
pembelian. Konsumen dapat terpengaruh atas mengonsumsi produk pada masa lalu. Hasil
kualitas pelayanan dari perusahaan ketika akan analisis ini didukung penelitian terdahulu yang
melakukan keputusan. Pelayanan yang menemukan bahwa eWOM sangat berdampak
memuaskan akan membuat konsumen tanpa pada trust dan juga pada keterlibatan proses
ragu membeli produk yang ditawarkan oleh keputusan pembelian (Prasad, Gupta, & Totala,
pelaku usaha. Penting untuk bisa memperoleh 2017).
konsumen baru dan meminimalisir kehilangan
loyalitas konsumen dengan memberikan Hasil analisis SEM juga menemukan bahwa
kualitas pelayanan yang prima. Hasil ini pengaruh perceived risk dan e-service quality
didukung penelitian sebelumnya yang terhadap keputusan pembelian melalui trust
mengungkapkan bahwa faktor kualitas adalah tidak signifikan. Hal ini membuktikan
pelayanan (quality of service) dan kenyamanan masih terdapat faktor lain yang dapat
bisa memengaruhi keputusan pembelian memediasi pengaruh perceived risk dan e-
konsumen secara signifikan (Pebriani, service quality terhadap keputusan pembelian,
Sumarwan, & Simanjuntak, 2018). yang tidak dijabarkan pada penelitian ini.
Persepsi konsumen terhadap risiko transaksi di
Hasil analisis SEM juga menunjukkan eWOM Instagram tidak meningkatkan kepercayaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap dan pada akhirnya tidak membuat konsumen
keputusan pembelian. Artinya, apabila eWOM melakukan pembelian. Dengan demikian, trust
sebuah akun online shop dari para pengguna bukanlah variabel mediator atau intervening
Instagram baik, hal ini secara langsung akan yang tepat antara variabel perceived risk dan
meningkatkan keputusan pembelian konsumen. keputusan pembelian serta antara e-service
Saat ini konsumen sangat dipengaruhi oleh quality dan keputusan pembelian.
komentar positif dari konsumen lain dalam
memutuskan pembelian. Dengan ikut sertanya Berdasarkan hasil analisis SEM, brand image
konsumen lain dalam memberikan rekomendasi dan eWOM merupakan variabel yang paling
ataupun ulasan, contoh pada saat sharing dominan dalam memengaruhi keputusan
review platform, hal ini dapat memengaruhi pembelian konsumen. Para calon konsumen
keputusan pembeliaan konsumen. Ulasan atau yang ingin melakukan pembelian di Instagram
opini dari konsumen lain bisa memengaruhi diharapkan selektif dalam memilih merek. Hal
sebuah keputusan pembelian. Hasil penelitian ini dikarenakan sebuah merek akan mampu
ini didukung penelitian terdahulu yang menjamin kualitas dari produknya dengan
mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh mempertaruhkan reputasi perusahaannya,
positif dan signifikan eWOM terhadap sehingga produk yang dibeli konsumen akan
keputusan pembelian (Ramadhani & Prihatini, sesuai dengan harapan konsumen.
2019). Selanjutnya, konsumen bisa mencari lebih
banyak informasi, khususnya dari sumber
306 HAKIM, SIMANJUNTAK, & HASANAH Jur. Ilm. Kel. & Kons.
batu). Jurnal Administrasi Bisnis, 15(2), Kaur, G., & Quareshi, T. K. (2015). Factors
1-9. Retrieved from obstructing intentions to trust and
http://administrasibisnis.studentjournal.ub purchase products online. Asia Pacific
.ac.id/index.php/jab/article/view/651. Journal of Marketing and Logistics, 27(5),
758-783. doi: 10.1108/APJML-10-2014-
Fikri, A., Nurmalina, R., Najib, M.,
0146.
Simanjuntak, M. (2019). The Effect of
reputation on online repurchase intention Keller, K. L. (2013). Strategic Brand
of fruits/vegetables in indonesia with Management (4th ed.). England, UK:
emotional and perceived risk as Pearson Education.
antecedent: based on the stimulus-
Kotler, P., & Amstrong, G. (2014). Principles
organism-response model. Jurnal
of Marketing (15th ed.). New York, US:
Manajemen & Agribisnis, 16(2), 111-122.
Pearson International.
doi: 10.17358/jma.16.2.111.
Muhammad, R. N., Wibowo, L. A., &
Goyette, I., Ricard, L., Bergeron, J., &
Lisnawati. (2018). Gambaran kualitas
Marticotte, F. (2010). eWOM: word of
informasi, shopping enjoyment dan
mouth measurement scale for e-service
keputusan pembelian pada followers
context. Canadian Journal of
Instagram Kamar Gadget. Journal of
Administrative Sciences, 27(1), 5-23. doi:
Business Management Education, 3(1),
10.1002/cjas.129.
97-106. doi: 10.17509/jbme.v3i1.14252.
Haekal, M. E., Suharyono, & Yulianto, E.
Murwatiningsih, & Apriliani, E. P. (2013).
(2016). Pengaruh electoronic word of
Pengaruh risiko dan harga terhadap
mouth terhadap kepercayaan dan
keputusan pembelian melalui
keputusan pembelian: Survei pada
kepercayaan konsumen. Jurnal Dinamika
konsumen produk fashion followers аkun
Manajemen, 4(2), 184-191. Retrieved
Instagram Erigostore. Jurnal Administrasi
from
Bisnis, 40(2), 162-168. Retrieved from
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/j
http://administrasibisnis.studentjournal.ub
dm/article/view/2761.
.ac.id/index.php/jab/article/view/1620.
Nawangsari, S., & Karmayanti, Y. (2018).
Heikal, M. (2017). Pengaruh citra merek dan
Pengaruh kepercayaan, kemudahan, dan
distribusi terhadap keputusan pembelian
kualitas informasi terhadap keputusan
pada PT. Harian Waspada Medan. Jurnal
pembelian melalui media sosial
Ekonomi Manajemen dan Bisnis, 18(1),
instagram (Studi kasus pada online shop
51-65. Retrieved from
YLK.Store). In Konferensi Nasional
https://journal.unimal.ac.id/emabis/article/
Sistem Informasi 2018 (61-67). Pangkal
view/284.
Pinang. Retrieved from
Hong, I. B. (2015). Understanding the http://jurnal.atmaluhur.ac.id/index.php/kn
consumer’s online merchant selection si2018/article/view/336.
process: The roles of product
Paypal. (2018). Beyond Networking: Social
involvement, perceived risk, and trust
Commerce as a Driver of Digital
expectation. International Journal of
Payments. Retrieved from
Information Management, 35(3), 322–
https://www.paypalobjects.com/digitalass
336. doi: 10.1016/j.ijinfomgt.2015.01.003.
ets/c/website/marketing/global/stories/im
Ibrahim, A. (2017, September 5). Kepuasan ages/paypal-asia-social-commerce-
Konsumen Berbelanja Online Menurun. report.pdf.
Mengapa?. TechnoBusiness. Retrieved
Pebriani, W. V., Sumarwan, U., &
from https://technobusiness.id/news/e-
Simanjuntak, M. (2018). The effect of
commerce/2017/09/05/kepuasan-
lifestyle, perception, satisfaction, and
konsumen-berbelanja-online-menurun-
preference on the online re-purchase
mengapa/.
intention. Independent Journal of
Katadata. (2019). Tren Pengguna E- Management & Production, 9(2), 545-
Commerce Terus Tumbuh. Retrieved 561. doi: 10.14807/ijmp.v9i2.690.
from
Pramana, I. G. Y., & Rastini, N. M. (2016).
https://databoks.katadata.co.id/datapublis
Pengaruh kualitas pelayanan terhadap
h/2019/10/10/tren-pengguna-e-
kepercayaan nasabah dan loyalitas
commerce-2017-2023.
nasabah bank mandiri cabang veteran
denpasar bali. E-Jurnal Manajemen, 5(1),
308 HAKIM, SIMANJUNTAK, & HASANAH Jur. Ilm. Kel. & Kons.