Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Perilaku Konsumtif dan Gaya Hidup

Hedonisme Terhadap Tindak Kriminalitas pada Siswa


SMA Negeri 1 Krian

Disusun Oleh:
Kelompok 3
1. Felita Fauziah (09)
2. Moch. Aisy Vidinansyah (19)
3. Nindya Arum Sasmita (25)
4. Revalina Anjani Dewi (29)
5. Sakinah Bilqisa P. R. (32)
6. Tascha Rieskyta P. R. (36)
7. Tri Ardita Yunitasari (37)

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KRIAN


Jalan Gubernur Sunandar Prijo Soedarmo 5

Tahun Pelajaran 2023/2024


Abstrak
Jurnal ini bertujuan mendalam tentang dampak penggunaan e-commerce terhadap
perilaku konsumtif siswa-siswi SMA Negeri 1 Krian dan potensi kriminalitas yang timbul
dari gaya hidup hedonisme. Metode penelitian kualitatif dengan observasi langsung dan
pengumpulan data melalui Google Form. Hasilnya menunjukkan bahwa e-commerce
berdampak signifikan pada perilaku konsumtif, memunculkan gaya hidup hedonisme
dengan penekanan pada kepuasan tanpa batas. Meskipun memberikan kenyamanan,
fenomena ini menimbulkan masalah ekonomi, di mana individu mengeluarkan uang
berlebihan untuk keinginan hedonis. Dampak sosial mencakup tingkat kriminalitas,
terlihat dari siswa yang menggunakan uang belanja daring bukan untuk membeli modul
LKS. Kesimpulannya, perilaku konsumtif dan gaya hidup hedonisme siswa SMA Negeri
1 Krian melalui e-commerce memberikan dampak negatif, baik secara ekonomi maupun
pada tingkat kriminalitas. Untuk mengatasi masalah ini melibatkan kesadaran dan
pendekatan pendidikan untuk mendorong perilaku konsumen yang bertanggung jawab.

Kata kunci: Konsumtif, hedonisme, kriminalitas

Abstract
This journal aims to explore the impact of e-commerce use on the consumptive behavior
of SMA Negeri 1 Krian students and the potential criminality arising from the hedonism
lifestyle. Qualitative research method with direct observation and data collection through
Google Form. The results show that e-commerce has a significant impact on consumptive
behavior, giving rise to a lifestyle of hedonism with an emphasis on unlimited satisfaction.
While providing convenience, this phenomenon poses an economic problem, where
individuals overspend on hedonistic desires. Social impacts include crime rates, as seen
from students who use online shopping money instead of buying LKS modules. In
conclusion, the consumptive behavior and hedonistic lifestyle of SMA Negeri 1 Krian
students through e-commerce has a negative impact, both economically and on crime
rates. Overcoming this problem involves awareness and educational approaches to
encourage responsible consumer behavior.

Keywords: Consumptive, hedonism, criminality


1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya internet, telah
mengubah cara konsumen secara signifikan melakukan transaksi jual beli barang dan
jasa. Fenomena e-commerce, yang merupakan bentuk perdagangan elektronik
melalui platform digital, telah menjadi salah satu revolusi terbesar dalam dunia
perdagangan.
Namun, di balik kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan oleh e-
commerce, ada isu penting yang muncul, yaitu perilaku konsumtif yang semakin
meningkat. Perilaku konsumtif adalah suatu pola perilaku di mana individu
cenderung untuk berbelanja secara berlebihan, impulsif, atau berlebihan dalam
menghabiskan uang pada barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.
Hal tersebut pun berdampak pada siswa-siswi SMA Negeri 1 Krian yang turut
menggunakan e-commerce. Penelitian ini akan mencoba menggali lebih dalam
tentang seberapa besar dampak penggunaan e-commerce terhadap perilaku
konsumtif pada siswa-siswi SMA Negeri 1 Krian dan pengaruhnya terhadap perilaku
kriminalitas.
Dalam penelitian ini digunakan data primer berupa kuisioner serta wawancara
yang respondennya adalah siswa-siswi SMA Negeri 1 Krian. Juga terdapat data
sekunder berupa buku-buku dan jurnal lain yang telah diterbitkan sebagai referensi
dalam penyusunan jurnal kami.

2. Rumusan Masalah
Fenomena kecanduan berbelanja online semakin meningkat secara signifikan
dalam beberapa tahun terakhir. Kemudahan akses, promosi yang agresif, serta
ketersediaan produk secara online telah menyebabkan pertumbuhan kebiasaan
belanja secara berlebihan. Kecanduan berbelanja online telah mengakibatkan
konsekuensi negatif, seperti masalah keuangan, gangguan pada pola tidur, penurunan
produktivitas, dan dampak psikologis.

Mengukur penurunan jumlah belanja impulsif, peningkatan pengetahuan tentang


manajemen keuangan, serta peningkatan kesehatan mental dan kestabilan finansial
para individu.
Beberapa rumusan masalah yang di kemukakan oleh proposal ini.
1. Apa dampak kecanduan berbelanja online terhadap kesehatan mental dan
keuangan individu?
2. Bagaimana perilaku konsumtif dapat mempengaruhi perilaku hedonisme siswa
sma 1 krian?

3. Tujuan dan Manfaat


Penelitian ini memiliki tujuan utama untuk mendalami dan memahami
konsekuensi dari penggunaan e-commerce terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi.
Dengan memfokuskan pada risiko ketergantungan pada pembelian online, penelitian
ini bertujuan untuk mengungkapkan dampak negatif yang mungkin terjadi pada
pelajar akibat eksposur terhadap platform e-commerce. Selain itu, penelitian ini juga
bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana penggunaan e-commerce dapat
memengaruhi kemampuan siswa dalam mengelola anggaran mereka secara efektif.

Manfaat dari penelitian ini sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi
pelajar dalam era digital ini. Mengetahui dampak negatif dari perilaku konsumtif
yang terkait dengan e-commerce dapat membantu pihak pendidik, orang tua, dan
masyarakat umum untuk lebih memahami kompleksitas tantangan keuangan yang
dihadapi pelajar. Dengan pemahaman ini, kita dapat merancang program edukasi
yang lebih tepat sasaran untuk membantu pelajar mengembangkan keterampilan
pengelolaan keuangan yang sehat, mengurangi risiko ketergantungan pada
pembelian online, dan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola anggaran
secara efektif. Sebagai hasilnya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi positif dalam membentuk perilaku konsumtif yang lebih bijak di kalangan
pelajar, memberikan manfaat jangka panjang untuk pertumbuhan mereka sebagai
individu yang mandiri dan bertanggung jawab.

4. Kajian Teori
4.1 Metode Penelitian
Jenis observasi yang digunakan dalam jurnal ini adalah penelitian hukum
empiris yaitu melakukan observasi yang sesuai dengan fakta. Metode kualitatif
mengungkapkkan fakta secara mendalam berdasarkan karakteristik ilmiah untuk
memahami suatu dibalik fenomena. Pendekatan kualitatif bersifat umum, fleksibel,
dan dinamis. Sehingga dapat dianalisis melalui proses penelitian secara langsung
kepada narasumber memahami secara mendalam suatu kebenaran dari fenomena
yang terjadi.

4.2 Perilaku Konsumtif


Perilaku konsumtif adalah suatu pola perilaku dimana individu cenderung
untuk berbelanja secara berlebihan, impulsif, atau berlebihan dalam menghabiskan
uang pada barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. Menurut para
ahli perilaku konsumtif diartikan sebagai kecenderungan mengkonsumsi barang
secara berlebihan tanpa berbagai pertimbangan, dimana masyarakat hanya melihat
dari sisi kesenangan dan mementingkan prioritas daripada kebutuhan (Fryzia,
2004).

4.3 E-commerce
E-commerce adalah segala kegiatan jual beli atau transaksi yang dilakukan
menggunakan sarana media elektronik (internet). Menurut Jony Wong (2010 : 33)
pengertian dari electronic commerce adalah pembelian, penjualan dan pemasaran
barang serta jasa melalui sistem elektronik.

4.4 Gaya Hidup Hedonisme


Gaya hidup hedonisme merupakan gaya hidup ketika seseorang membeli
barang-barang yang sebenernya tidak begitu diperlukan atau tidak digunakan
dengan maksimal. Hedonisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai
tujuan utama dalam hidup. Hedonisme menurut Pengertian Hedonisme Menurut W.
Poespoprodjo (2010). Pengertian hedonisme adalah suatu anggapan bahwa
kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan akhir hidup yang baik dan tertinggi.
4.5 Kriminalitas
Kriminalitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah hal-hal
yang bersifat kriminal. Arti lainnya dari kriminalitas adalah perbuatan yang
melanggar hukum pidana. Menurut Abdulsyani (1987) Kriminalitas adalah suatu
perbuatan yang dapat menimbulkan masalah-masalah dan keresahaan bagi
kehidupan didalam masyarakat. Menurut M.v.T (Pratiwi,2014) Kriminalitas adalah
perbuatan yang meskipun tidak tercantum dalam undang-undang, pidana sebagai
perbuatan pidana, telah dirasakan sebagai ketidakadilan sebagai perbuatan yang
bertentangan dengan tata hukum.

5. Hasil dan Pembahasan


5.1 Alasan konsumen lebih memilih belanja di e-commerce ketimbang di toko
offline
E-commerce mempengaruhi gaya hidup hedon karena memberikan konsumen
akses yang lebih mudah dan cepat untuk mendapatkan barang atau layanan yang
mendukung gaya hidup tersebut. Platform e-commerce menyediakan berbagai
pilihan produk hedonistik, seringkali dengan penawaran khusus dan kemudahan
pembelian online, memungkinkan konsumen memenuhi keinginan hedonistik
mereka dengan lebih efisien. Selain itu, promosi dan rekomendasi produk yang
dipersonalisasi di platform e-commerce juga dapat memengaruhi keputusan
konsumen untuk memilih pengalaman yang lebih hedonistik.

5.2 Pengaruh e-commerce terhadap perilaku konsumtif


Perilaku konsumtif sendiri mencangkup banyak hal, namun perilaku konsumtif
yang sering kita temui pada para siswa SMAN 1 KRIAN adalah berbelanja pada
platform e-commerce. Bisa kita ketahui bahwa di Indonesia sendiri platform e-
commerce berupa aplikasi maupun website sangat marak dijumpai, seperti Shopee,
Lazada, maupun Sociolla. Platform-platform tersebut sangat mudah untuk diakses,
sehingga para siswa bisa dengan mudah menggunakan aplikasi atau website e-
commerce yang ada.
Berdasarkan observasi tim penulis, para siswa lebih memilih untuk berbelanja
secara online daripada komersil, karena transaksi tidak harus dilakukan di tempat,
harga terjangkau, terdapat diskon yang menarik, dan pilihan barang yang bervariasi.
Kemudahan-kemudahan tersebut menyebabkan beberapa dari siswa kecanduan
untuk melakukan transaksi secara online. Hal tersebut menjadi gerbang dari
perilaku konsumtif pada kalangan siswa.

5.3 Pengaruh gaya hedonisme pada siswa


Banyaknya bisnis online mempengaruhi gaya hidup hedonisme para siswa
yang masih memiliki hasrat atau keinginan yang berlebih mereka membeli barang
secara online tidak diporsikan untuk kebutuhan. Generasi muda, terutama siswa
sangat rentan terhadap kecenderungan gaya hidup hedonisme.
Remaja yang memiliki kecenderungan gaya hidup hedonisme biasanya akan
memperjuangkan status sosial hedon melalui gaya hidup yang tercermin dalam
simbol-simbol tertentu, seperti merek yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
dan segala sesuatu yang terkait. Terhadap apa yang dapat menunjukkan status sosial
yang tinggi. Sementara itu, Sujanto menyatakan bahwa remaja sangat rentan
terhadap gaya hidup hedonis yang berorientasi pada kesenangan. Identitas diri
dalam simbol status yang mudah diamati seperti mobil, pakaian, dan harta benda
lainnya.

5.4 Dampak perilaku konsumtif dan gaya hidup hedonisme


Kemudahan-kemudahan yang diberikan platform e-commerce menyebabkan
beberapa dari siswa mengalami kecanduan untuk berbelanja, yang sebenarnya
benda-benda tersebut tidak terlalu dibutuhkan. Bagi seseorang yang memiliki candu
akan suatu hal, dia tidak akan melihat baik atau buruk, karena itu akan menjadi
sesuatu yang tidak penting bagi mereka. Dalam segi kehidupan, perilaku konsumtif
dan gaya hidup hedonisme berdampak buruk bagi seseorang yang mengalami.
Dampak yang paling dirasakan pada segi keuangan. Ketika seseorang lebih boros
mengeluarkan uang untuk membeli sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu
dibutuhkan, lambat laun mereka akan sadar jika uangnya menipis. Demi
terpenuhnya kesenangan tersebut, apa pun cara akan dilakukan. Termasuk jika
harus merugikan orang lain.
Hasil dari observasi tim penulis, menunjukan adanya indikasi tindak
kriminnalitas yang dilakukan oleh salah satu siswa SMA Negeri 1 Krian. Siswa S
dengan sengaja menggunakan uang yang diberikan oleh orang tuanya untuk
membeli modul LKS, tetapi ia menyalah gunakan uang yang diberikan untuk
berbelanja di platform demi e-commerce memenuh gaya hidup hedonismenya.

Hal tersebut menunjukkan bahwa perilaku konsumtif dan gaya hidup


hedonisme tidak hanya menyebabkan masalah keuangan, tetapi juga masalah sosial
berupa pencurian. Jika tidak dihentikan segera, pengaruhnya bisa sampai
merugikan masa depan. Contohnya para koruptor yang melakukan korupsi untuk
memenuhi gaya hidupnya.

6. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi
informasi khususnya melalui platform e-commerce memberikan dampak yang
signifikan terhadap perilaku konsumen siswa SMA Negeri 1 Krian pada khususnya.
Fenomena ini memunculkan gaya hidup hedonisme di mana individu cenderung
mengutamakan kepuasan dan kesenangan duniawi yang tidak terbatas.
Perilaku konsumsi dan gaya hidup hedonis ini memberikan kenyamanan dan
kemudahan dalam bertransaksi, namun dalam praktiknya dapat menimbulkan banyak
permasalahan terutama terkait aspek ekonomi dan sosial. Secara ekonomi, individu
yang menganut konsumerisme cenderung mengeluarkan uang secara berlebihan
untuk memenuhi kebutuhan hedonisnya, hal ini dapat berdampak negatif terhadap
stabilitas keuangan seseorang
Selain itu, dampak sosial dari perilaku konsumtif dan gaya hidup hedonistik
dapat mencapai tingkat kriminal. Hal ini terlihat pada studi kasus seorang siswa SMA
Negeri 1 Krian yang menggunakan uang yang seharusnya digunakan untuk membeli
modul LKS untuk memuaskan keinginan gaya hidup hedonisnya. Tindakan tersebut
menunjukkan bahwa perilaku konsumen dapat mendorong individu untuk
melakukan pencurian dan tindakan kriminal lainnya demi mempertahankan gaya
hidupnya.
Disimpulkan, fenomena perilaku konsumtif dan gaya hidup hedonisme di
kalangan siswa SMA Negeri 1 Krian yang menggunakan e-commerce dapat
memberikan dampak negatif tidak hanya pada aspek ekonomi individu namun juga
pada tingkat kriminalitas. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan kesadaran dan
pendekatan pendidikan yang bijak perlu diterapkan untuk mendorong perilaku
konsumen yang lebih bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai