Oleh :
Email:ptriiiamandaaa@gmail.com
Abstrak
Di era modern yang sangat canggih ini, manusia tanpa disadari telah menjadi lebih
mudah dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Namun, di balik kemudahan
yang diberikan, muncul dampak buruk yang perlu diperhatikan, yaitu perilaku
konsumtif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumtif
remaja saat ini dan bagaimana Islam memandang perilaku konsumtif. Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan, dengan menggali
informasi dari buku, jurnal, dan penelitian terdahulu. Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan, bahwa sebagai makhluk yang bersyukur, kita perlu menghargai
kenikmatan rezeki dari Allah SWT dengan memanfaatkannya sebaik mungkin agar
tidak termasuk dalam kategori yang ingkar nikmat, karena sifat tersebut tidak
disenangi oleh Allah.
1
Arif Rahmat dkk, “Pengaruh Hedonisme dan Regiliusitas Terhadap Perilaku Konsumtif
Mahasiswa”. Ekonomika Syariah :Economic Studies Vol 4 No. 1, 2020, hlm. 40.
2
Dany Luqyana Idris, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif Mahasiswi
Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Angkatan 2016 UIN Mataram Pada
Tren Fashion (Pakaian)”. Jurnal Impresi Indonesia (JII) Vol 1 No. 6, 2022, hlm. 625.
3
Arbanur Rasyid, “Perilaku Konsumtif Dalam Perspektif Agama Islam”. Yurisprudentia : Jurnal
Hukum Ekonomi Vol 5 No. 2, 2019, hlm. 177.
4
Fitri Yulianti dkk, “Analisid Perilaku Konsumtif Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah IAIN
Pekalongan Ditinjau Menurut Ekonomi Islam”. Jurnal Sahmiyya Vol 1 No. 1, 2022, hlm. 239.
perilakukonsumsi remaja yang tidak terkendali akan merugikan masa depan
mereka.5
5
Dela Septiansari &Trisni Handayani, “Pengaruh Belanja Online Terhadap Perilaku Konsumtif
Pada Mahasiswa di Masa Pandemi Covid-19”. Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi (EMT)
Vol 5 No. 1, 2021, hlm. 55.
6
Delyana Rahmawany Pulungan &Hastina Febriaty, “Pengaruh Gaya Hidup dan Literasi
Keuangan Terhadap Perilaku Konsumtif Mahaiswa”. Jurnal Riset Sains Manajemen Vol 2 No. 3,
2018, hlm. 104.
7
Banowati Azelia Putri Yuliawan &Ganjar Eka Subakti, “Pengaruh Fenomena Korean Wave (K-
pop dan K-drama) Terhadap Perilaku Konsumtif Penggemarnya Perspektif Islam”. Jurnal
Penelitian Keislaman Vol 18 No. 1, 2022, hlm. 36.
8
Husnia Annafila &Luthfiatuz Zuhroh, “Pengaruh Kontrol Diri Terhadap Perilaku Konsumtif
Online Shopping Bagi Mahasiswa”. Psikodinamika : Jurnal Literasi Psikologi Vol 2 No. 1, 2022,
hlm. 21.
9
Iin Ratih Ningcahya &Lilik Rahmawati, “Pengaruh Keputusan Pembelian Melalui Shopee
Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa Muslim (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel)”. Jurnal Ekonomi Syariah dan Hukum
Ekonomi Syariah Vol 6 No. 1, 2020, hlm. 54.
perilaku konsumtifnya.10 Karena perilaku konsumtif atau kelebihan-lebihan dalam
pengeluaran sangat tidak diperbolehkan dalam Islam, meskipun barang yang dibeli
halal.
Remaja merupakan salah satu kelompok konsumen yang aktif dalam kegiatan berbelanja,
khususnya dalam hal berpakaian dan fashion. Mereka memiliki kecenderungan menjadi
pusat tren, dengan fokus lebih pada keinginan pribadi dan penampilan luar daripada
pemenuhan kebutuhan dasar. Ketika mahasiswi terlibat dalam perilaku konsumtif terkait
fashion, terutama dalam memilih pakaian, motivasinya sering kali dipicu oleh keinginan
untuk mengikuti tren atau mode yang sedang populer agar tetap up-to-date.
Mahasiswa terdorong untuk membeli produk pakaian oleh daya tarik iklan melalui
berbagai media, seperti televisi, majalah, dan media sosial, juga oleh gaya berpakaian
teman sebaya. Seiring dengan kecenderungan perilaku konsumtif mahasiswa, kegiatan ini
menjadi kebiasaan yang lambat laun membentuk gaya hidup mereka. Hal ini
mengarahkan mahasiswa pada penekanan terhadap penampilan luar, harga diri, dan
kebutuhan untuk selaras dengan perkembangan lingkungan mereka. 2
Fashion dianggap sebagai sarana yang sangat penting untuk mengekspresikan identitas
sosial, ide politik, dan selera estetika seseorang. Pilihan berbusana mencerminkan citra
diri yang dapat menjadi wadah kecil untuk berkomunikasi kepada orang lain, karena
penilaian awal seringkali dilakukan berdasarkan cara berpakaian. Saat ini, fashion bukan
hanya sekadar keinginan, terutama bagi mereka yang berada dalam kategori usia remaja.
Bagi remaja, fashion dapat memberikan penilaian lebih terhadap individu yang terlihat
stylish atau fashionable. Perilaku konsumtif sering kali muncul karena keterpukauan oleh
perkembangan produk fashion, terutama di kalangan remaja yang cenderung ingin tampil
1
Arif Rahmat dkk, “Pengaruh Hedonisme dan Regiliusitas Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa”.
Ekonomika Syariah :Economic Studies Vol 4 No. 1, 2020, hlm, 43.
2
Dany Luqyana Idris, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif Mahasiswi Jurusan
Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Angkatan 2016 UIN Mataram PadaTren Fashion
(Pakaian)”. Jurnal Impresi Indonesia (JII) Vol 1 No. 6, 2022, hlm. 625-626.
bergaya dan mengikuti tren yang sedang populer.
Perilaku konsumtif mahasiswa dipicu oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal
mencakup motivasi, yang Chrisnawati dan Abdullah Karmila definisikan sebagai
kekuatan yang mendorong individu dalam bertindak. Penelitian menunjukkan bahwa
mahasiswa bersifat konsumtif karena motivasi mereka untuk membeli dipicu oleh
kebutuhan akan suatu barang. Temuan ini diperkuat oleh Reinhart Adzkiya, yang
menyatakan bahwa kegiatan konsumsi muncul ketika seseorang ingin memenuhi
keinginan untuk mencapai status tertentu melalui barang atau kegiatan yang bukan
kebutuhan pokok.
Aspek budaya menjadi bagian dari faktor eksternal, di mana perbedaan budaya antara
lingkungan kampus dan rumah memainkan peran penting. Selain itu, perkembangan
teknologi yang terus berlanjut turut berdampak pada keputusan konsumsi mahasiswa.
Pengaruh iklan juga menjadi faktor kunci, karena presentasi yang menarik dari iklan
membantu memperkenalkan produk baru dan menjelaskan manfaatnya, memicu minat
mahasiswa untuk membeli produk yang diiklankan.3
Dalam ajaran Islam, faktor utama yang memengaruhi perilaku konsumen dalam
memenuhi kebutuhan pasar adalah pembatasan pada penggunaan barang yang sesuai
dengan syari’at Islam. Dengan mengikuti pola konsumsi ini, produsen tidak memiliki
peluang untuk memproduksi atau memasarkan barang dan jasa yang bertentangan dengan
ketentuan syari’at Islam. Tindakan konsumen yang mengikuti prinsip ini membawa
dampak positif pada kehidupan masyarakat, termasuk aspek keamanan, kesehatan, dan
kesejahteraan, yang menjadi dasar kehidupan masyarakat yang beradab.
Pola hidup yang ekonomis memiliki dampak pada perilaku konsumen, dan dalam ajaran
Islam, perilaku boros dianggap sebagai perbuatan tercela. Karena pada hakikatnya,
seseorang yang memiliki harta bukanlah pemilik mutlak, dan penggunaannya harus
sesuai dengan kebutuhan dan aturan syari’at. Jika seseorang menginginkan barang-barang
mewah, disarankan untuk memahami kondisi masyarakat sekitar agar menghindari
kecemburuan sosial dan fitnah. Seorang muslim seharusnya tidak hidup dalam
kemewahan di tengah masyarakat yang mengalami kekurangan.4
3
Fitri Yulianti dkk, “Analisid Perilaku Konsumtif Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah IAIN
Pekalongan Ditinjau Menurut Ekonomi Islam”. Jurnal Sahmiyya Vol 1 No. 1, 2022, hlm, 244.
4
Arbanur Rasyid, “Perilaku Konsumtif Dalam Perspektif Agama Islam”. Yurisprudentia : Jurnal Hukum
Ekonomi Vol 5 No. 2, 2019, hlm, 180-181).
Dari perspektif negatif, gaya hidup konsumtif memiliki dampak yang mencakup:
- Adopsi pola hidup boros yang dapat menimbulkan kecemburuan sosial, karena
seseorang dapat membeli barang tanpa mempertimbangkan nilai barang tersebut
atau kebutuhan sebenarnya. Ini bisa menyebabkan ketidakmampuan bagi mereka
yang kurang mampu untuk mengikuti gaya hidup tersebut.
- Pengurangan peluang menabung, karena seseorang cenderung menghabiskan
lebih banyak uang daripada menyimpan untuk masa depan.
- Kurangnya perencanaan untuk kebutuhan mendatang, di mana seseorang
cenderung mengonsumsi lebih banyak daripada menabung untuk masa depan.
Meskipun gaya hidup mahasiswa dapat berubah, perubahan ini tidak selalu dipicu
oleh perubahan kebutuhan5
Dalam Islam, Al-Qur'an telah memberikan peringatan kepada setiap individu yang
cenderung berperilaku konsumtif untuk menggunakan penghasilan atau kekayaannya
dengan memperhatikan kebutuhan dan aturan syariah, agar tidak berlebihan dan tidak
pula bakhil. 6
5
Delyana Rahmawany Pulungan &Hastina Febriaty, “Pengaruh Gaya Hidup dan Literasi Keuangan
Terhadap Perilaku Konsumtif Mahaiswa”. Jurnal Riset Sains Manajemen Vol 2 No. 3, 2018, hlm. 106.
6
Dany Luqyana Idris, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif Mahasiswi Jurusan
Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Angkatan 2016 UIN Mataram Pada Tren Fashion
(Pakaian)”. Jurnal Impresi Indonesia (JII) Vol 1 No. 6, 2022, hlm.632.
DAFTAR PUSTAKA
Pulungan, Delyana Rahmawany & Hastina Febriaty, “Pengaruh Gaya Hidup dan
Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Konsumtif Mahaiswa”. Jurnal Riset Sains
Manajemen. Vol. 2 No. 3, 2018.
Yuliawan, Banowati Azelia Putri & Ganjar Eka Subakti, “Pengaruh Fenomena
Korean Wave (K-pop dan K-drama) Terhadap Perilaku Konsumtif Penggemarnya
Perspektif Islam”. Jurnal Penelitian Keislaman. Vol. 18 No. 1, 2022.
Annafila, Husnia & Luthfiatuz Zuhroh, “Pengaruh Kontrol Diri Terhadap Perilaku
Konsumtif Online Shopping Bagi Mahasiswa”. Psikodinamika : Jurnal Literasi
Psikologi. Vol. 2 No. 1, 2022.
Ningcahya, Iin Ratih & Lilik Rahmawati, “Pengaruh Keputusan Pembelian
Melalui Shopee Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa Muslim (Studi Kasus
pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sunan Ampel)”. Jurnal Ekonomi Syariah dan Hukum Ekonomi Syariah. Vol. 6 No.
1, 2020.