Anda di halaman 1dari 6

Implikasi Gaya Hidup dan Literasi Keuangan Mengenai Perilaku Konsumtif

Mahasiswa Manajemen Keuangan Syariah Angkatan 2020 – 2021

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana literasi keuangan dan gaya
hidup berpengaruh terhadap perilaku konsumtif siswa kelas manajemen keuangan syariah
pada tahun akademik 2020 – 2021. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dan
uji koefisien determinasi digunakan untuk menganalisis data. Penelitian ini memanfaatkan
analisis linear beganda untuk mengumpulkan data; sampelnya terdiri dari 66 mahasiswa
manajemen keuangan syariah angkatan 2020-2021 yang telah diberikan kuesioner skala
likert. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam uji t, literasi keuangan dan gaya hidup
masing-masing secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumtif
mahasiswa; dalam uji F, secara bersamaan, literasi keuangan dan gaya hidup terimpilkasi
positif dan signifikan mengenai pola impulsif mahasiswa.

Kata kunci : Pengetahuan Keuangan, Gaya Hidup, Perilaku Konsumtif

Abstract

The aim of this research is to find out how financial literacy and lifestyle influence the
consumptive behavior of sharia financial management class students in the 2020 - 2021
academic year. This research uses a quantitative approach, and the coefficient of
determination test is used to analyze the data. This research utilizes multiple linear analysis
to collect data; The sample consisted of 66 sharia financial management students from the
2020-2021 class who were given a Likert scale questionnaire. The results of this research
show that in the t test, financial literacy and lifestyle each partially have a positive and
significant effect on students' consumptive behavior; In the F test, simultaneously, financial
literacy and lifestyle have positive and significant implications regarding students' impulsive
patterns.

Key words: Financial Knowledge, Lifestyle, Impulsive Patterns

Pendahuluan
Di era globalisasi saat ini, Indonesia telah membantu pertumbuhan ekonomi negara
lain. Perkembangan industri yang dapat menyediakan semua kebutuhan masyarakat
menunjukkan salah satunya. Semua orang tahu bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas;
setelah satu dipenuhi, akan ada kebutuhan lain. Masyarakat tertarik dan mengonsumsi barang
tersebut karena banyaknya stok dan banyaknya pilihan. Sekarang masyarakat bersaing untuk
memenuhi semua kebutuhan mereka, bahkan yang bukan kebutuhan karena keinginan kuat
untuk memiliki dan mengkonsumsi.

Dengan jumlah penduduk yang cukup besar, Indonesia harus mampu menghadapi
persaingan global di era MEA. Salah satu cara orang menyikapi keuangan adalah dengan
mengontrol pengeluaran pribadinya. Ketika pengeluaran terus menerus dan tak terbatas
mengakibatkan kesulitan atau ketidakmampuan untuk mengendalikan pengeluaran mereka,
itu menunjukkan bahwa orang itu tidak tahu banyak tentang keuangan.

Kebutuhan manusia terbagi menjadi dua kategori: tidak perlu atau tidak bermanfaat
dan perlu atau mendesak. Ketika seseorang menggunakan barang yang telah dibuat, seperti
pakaian, makanan, minuman, dan sebagainya, itu disebut konsumsi. atau barang-barang yang
langsung memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dengan kata lain, konsumsi adalah suatu
kegiatan manusia yang secara langsung menggunakan barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhannya dengan tujuan untuk mencapai kepuasan, sehingga mengurangi atau
menghabiskan nilai dari barang atau jasa tersebut.

Ketika seseorang mengalami perilaku konsumtif, mereka mengalami keinginan untuk


terus-menerus membeli barang yang tidak hanya memenuhi kebutuhannya tetapi juga
memenuhi keinginan mereka. Perilaku masyarakat seperti ini menyebabkan pola konsumtif.
Masyarakat tidak dapat mengontrol gaya hidup yang tidak terbatas, seperti pakaian, gaya
hidup mewah, dan perilaku konsumsi.

Keimanan memberikan perspektif dunia yang berpotensi memengaruhi kepribadian


manusia, sehingga konsumsi islam tidak dapat dipisahkan dari iman. Keyakinan juga
memotivasi penggunaan uang, atau sumber daya, untuk tujuan yang bermanfaat. Dalam
agama Islam, kita diajarkan untuk "Hidup hemat dan tidak bermewah-mewah", yang berarti
bahwa tujuan ekonomi adalah hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, bukan keinginan.
Namun, konsumsi dianggap sebagai keinginan pribadi yang tidak merupakan kebutuhan
pokok untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. Akibatnya, masyarakat cenderung
mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak terbatas.

Gaya hidup (Life Style) terkait erat dengan kemajuan zaman dan teknologi. Seiring
bertambahnya zaman dan kecanggihan teknologi, penerapan gaya hidup mahasiswa dalam
kehidupan sehari-hari semakin berubah. Ini terjadi ketika pembelian yang dilakukan oleh
mahasiswa benar-benar ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Setiap masyarakat harus membeli, kemudian menggunakan, memakai dan
mengkonsumsi berbagai kebutuhan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan yang
paling dasar sampai dengan kebutuhan untuk mengkualitaskan dirinya. Keinginan masyarakat
untuk membeli suatu barang dikarenakan melihat barang yang menurut mereka menarik,
sehingga rasa ketertarikan untuk memiliki barang tersebut semakin kuat. Perilaku masyarakat
yang seperti inilah yang memicu pemborosan pada pengelolaan keuangan pribadi.

Literasi keuangan adalah upaya untuk mengajarkan konsumen dan masyarakat lebih
banyak pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan sehingga mereka dapat mengelola
keuangan pribadi dengan lebih baik.

Perilaku keuangan juga berkaitan dengan bagaimana seseorang mengelola uang


mereka. Mereka yang mengelola keuangan mereka dengan baik dan bijak akan mendapatkan
hasil terbaik.

Finansial adalah alat yang sudah melekat kuat pada masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, setiap orang dapat menggunakan produk-produk keuangan
secara optimal dan membuat keputusan keuangan pribadi yang tepat. Kecerdasan keuangan
adalah salah satu kecerdasan yang dimiliki manusia. Pengetahuan keuangan sangat penting
karena dengan mengetahui keuangan seseorang dapat mengatur gaya hidup mereka. Di
bawah ini adalah jumlah siswa angkatan 2020–2021 Manajemen Keuangan Syariah:

Tabel 1

Studi lapangan menunjukkan bahwa mahasiwa cenderung mengalami perubahan dalam


penampilan, gaya hidup, dan perilaku konsumsi karena mereka menghabiskan banyak waktu
bersama teman sebaya. Mahasiswa Prodi Manajemen Keuangan Syariah angkatan 2020-2021
sering melihat perubahan sosial ini. Dengan melihat hal-hal baru di sekitar mereka, mereka
cenderung mengubah gaya hidup, kebiasaan, dan tatanan kehidupan mereka. Berbicara
tentang mode, terutama yang akan terbayang adalah tren dan mode. Saat ini, banyak
mahasiwa yang memakai pakaian, jilbab, aksesoris, dan lainnya.

Tidak adanya kebutuhan mendesak dan pengelolaan keuangan yang buruk oleh mahasiswa
menyebabkan budaya konsumtif dan kecanduan belanja. Di antara banyak tantangan yang
dihadapi mahasiwa keuangan pribadi adalah perilaku konsumtif yang berkembang.

Salah satu kebiasaan mahasiswa yang paling sering terjadi adalah menghabiskan barang yang
tidak dibutuhkan. Ini adalah kebiasaan karena mahasiswa angkatan 2018–2019 jurusan
Manajemen Keuangan Syariah terbiasa dengan gaya hidup mewah.

Oleh karena itu, banyak mahasiswa di UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, terutama di kelas
Prodi Manajemen Keuangan Syariah angkatan 2020-2021, menghabiskan uang hanya untuk
memenuhi keinginan daripada kebutuhan akademik. Mahasiswa lebih cenderung
menghabiskan uang untuk belanja dan memenuhi keinginan mereka. Peneliti melihat perilaku
konsumtif mahasiswa dalam mengelola keuangan mereka dan menemukan bahwa 0 dari 00
mahasiswa menghabiskan sedikit uang untuk gaya hidup, sedangkan 00 mahasiswa
menunjukkan bahwa mereka belum dapat memanaje keuangannya, tetapi masih banyak
mahasiswa menghabiskan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

Kajian Teori

Perilaku Konsumtif

Bahasa Belanda "konsumsi" berarti "konsumsi", yang berarti "kegiatan yang bertujuan untuk
mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu barang, baik barang maupun jasa, untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan seseorang secara langsung. Dalam teori konsumsi, ada
dua pendekatan: marginal utility (cardinal) dan ordinal analisis kurva indiferens.

a) Pendekatan Marginal Utility (Cardinal) didefinisikan sebagai rasa kesenangan atau


kepuasan yang muncul dari konsumsi atas kemampuan untuk memuaskan keinginan
dari barang, jasa, dan aktivitas tertentu. Dengan demikian, tujuan konsumen adalah
untuk memaksimalkan utilitas dengan mempertimbangkan batasan berupa pendapatan
dan harga yang relevan.
b) Pendekatan Kurva Indiferen (Ordinal) Samuelson menyatakan bahwa konsumsi
adalah proses menghabiskan nilai guna (utilitas) barang dan jasa. Barang konsumsi
diklasifikasikan menurut kebutuhan primer, sekunder, dan tersier, dan termasuk
barang tahan lama dan tidak tahan lama.

Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif

Menurut Assuari, ketika keinginan seseorang paling tinggi, mereka melakukan pembelian,
sehingga beberapa faktor berikut dapat menyebabkan perilaku konsumtif.

a) Pembeli ingin tampak luar biasa.


b) ikuti—ikuti
c) Pengalaman pendidikan
d) Karakter
e) konsep atau gambaran diri

Literasi keuangan

Orang harus mengkonsumsi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, yang
merupakan kewajiban ekonomi. Literasi keuangan didefinisikan sebagai kemampuan untuk
memahami kondisi keuangan dan konsep-konsep keuangan serta untuk menerapkan
pengetahuan ini ke dalam perilaku. Literasi keuangan dapat didefinisikan sebagai suatu
rangkaian proses atau kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan keyakinan konsumen dan masyarakat agar mereka lebih mampu mengelola
keuangan mereka sendiri dengan lebih baik.

Untuk menghindari masalah keuangan, setiap orang harus tahu cara mengelola uang mereka.
Kesusahan keuangan tidak hanya berasal dari rendahnya pendapatan; kesalahan dalam
pengelolaan keuangan juga dapat menyebabkan masalah keuangan. Dengan literasi keuangan
yang baik, seseorang dapat memilih barang, mengatur keuangan dengan baik, dan
merencanakan masa depan. Mereka juga lebih cerdas dalam memilih dan memberikan
komplain terhadap barang atau jasa yang mereka beli.

Pengertian Gaya Hidup (lifestyle)

Singkatnya, gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat,
dan kebiasaan mereka dalam membelanjakan uang dan mengalokasikan waktu. Dua kategori
utama penentu gaya hidup adalah demografis dan psikografis. Faktor demografis terdiri dari
tingkat pendidikan, usia, tingkat penghasilan, dan jenis kelamin, sedangkan faktor psikografis
lebih rumit karena indikator penyusunnya berasal dari karakteristik konsumen.

Metode Penelitian

Objek Penelitian

Mahasiswa Manajemen Keuangan Syariah Fakultas Syariah IAIN Langsa angkatan 2020-
2021 adalah subjek penelitian ini. Perilaku Konsumtif adalah variable dependen atau variable
Y, dan Literasi Keuangan dan Gaya Hidup adalah variable independen atau variable X.

Jenis Penelitian

Penelitian kuantitatif menggunakan analisis data numerik atau angka. Pada dasarnya, metode
ini menggunakan angka untuk menggambarkan data, seperti rasio keuangan, persentasi
pengangguran, dan kemiskinan, antara lain. Mengembangkan dan menggunakan model
matematis, teori, dan/atau hipotesis yang terkait dengan fenomena yang diselidiki oleh
peneliti adalah tujuan dari penelitian kuantitatif.

Jenis dan Sumber Data


Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti dan digunakan
dalam penelitian ini. Bisa juga disebut sebagai penelitian lapangan karena subjek penelitian
adalah mahasiswa Prodi Manajemen Keuangan Syariah di Fakultas Syariah IAIN Langsa
angkatan 2020-2021.

Populasi dan Sampel

Populasi

Sugiyono mengatakan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan tentangnya. Sebaliknya, Sekaran
mengatakan populasi sebagai keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang
ingin dipelajari oleh peneliti. Dengan demikian, populasi dapat didefinisikan sebagai
sekelompok individu, peristiwa, atau benda yang dijadikan objek penelitian dan memiliki
karakteristik tertentu. Peneliti mengambil mahasiswa Prodi manajemen keuangan syariah dari
tahun akademik 2020 – 2021.

Sampel

Bagian populasi yang diambil dengan cara tertentu, jelas, dan lengkap dianggap dapat
mewakili populasi. Karakteristik dasar yang ada dalam semple kemudian dipelajari dan
digeneralisasi untuk menjelaskan karakteristik data populasi.

Anda mungkin juga menyukai