cenderung boros, dan tidak realistis pernyataan Monks, Knoers, dan Haditono
(Fitriani, & Romas, 2014). mengenai pembagian fase remaja
Kebutuhan mahasiswa terdiri dari berdasarkan usianya, mahasiswa mungkin
alat tulis kerja, buku paket kuliah, masih bisa dikategorikan sebagai seorang
transportasi dari rumah ke kampus dan remaja, yaitu termasuk ke fase remaja
sebaliknya serta alat penunjang lain yang akhir, yang usianya berkisar antara delapan
menjadi kebutuhan perkuliahan, untuk belas sampai dua puluh satu tahun (Mar’at,
memenuhi kebutuhan tersebut tentu ada 2012: 190).
pengeluaran yang dilakukan. Pemenuhan Remaja mengalami perubahan dalam
kebutuhan memang sangat penting untuk lingkungan seperti halnya sikap orang tua,
mengantarkan individu pada kehidupan saudara, masyarakat umum, maupun teman
yang selaras dengan lingkungan. Pada sebaya. Perubahan di dalam maupun di
setiap orang khususnya mahasiswa, akan luar diri remaja itu membuat kebutuhan
melakukan kegiatan konsumsi dan suka sosial dan kebutuhan psikologisnya
terhadap hal-hal yang berbau konsumtif meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan
seperti suka berbelanja (Wahidah, 2013: 2). tersebut remaja memperluas lingkungan
Kehidupan sering dikaitkan dengan sosialnya di luar keluarga seperti
yang namanya gaya hidup. Gaya hidup lingkungan teman sebaya. Masa remaja
bisa diekspresikan melalui apa yang juga merupakan masa seseorang akan
dikenakan seseorang, apa yang mereka berusaha mencari jati dirinya dengan
konsumsi, dan bagaimana cara mereka berbagai cara yang dilakukannya.
bersikap atau berperilaku ketika di Hurlock (dalam Murbani, 2010: 5)
hadapan orang lain. Mengarah kepada menyatakan salah satu ciri masa remaja
bagaimana seseorang menggunakan uang adalah masa yang tidak realistik. Pada
dan waktunya. masa ini, umumnya remaja memandang
Hawkins (dalam Hasibuan, 2010: 15) kehidupan sesuai dengan sudut
mengatakan bahwa gaya hidup seseorang pandangnya sendiri yang belum tentu
mempengaruhi kebutuhan, keinginan serta sesuai dengan pandangan orang lain dan
perilakunya termasuk perilaku membeli. juga dengan kenyataan. Selain itu, remaja
Gaya hidup juga sering kali dijadikan memandang segala sesuatunya bergantung
motivasi dasar dan pedoman dalam pada emosinya. Sedangkan emosi remaja
memilih sesuatu. Sedangkan menurut yang pada umumnya belum stabil sehingga
Gidden (dalam Arbaini, 2017) mengatakan membuat mereka kurang bersikap
bahwa gaya hidup merupakan konsep bijaksana ketika dihadapkan pada hal-hal
refleksi seperti ketika ada pertanyaan yang berhubungan dengan peran mereka
“bagaimana saya hidup?”, “siapa saya?”, sebagai konsumen.
harus di jawab dalam keputusan dari hari Gaya hidup mal remaja metropolitan
ke hari tentang bagaimana perilaku, apa telah membuat mereka menjadi generasi
yang dipakai dan apa yang dimakan dan “anak nongkrong” yang sering berkeliaran
menempatkan dengan cara lain, dalam di dalam mal. Hal ini tentu tidak terlepas
tatanan post tradisional menjadi sebuah dari pengaruh globalisasi, baik melalui
proyek refleksi. Gaya hidup adalah refleksi media cetak maupun elektronik yang
pola konsumsi pilihan individu tentang menampilkan gaya hidup dunia barat
bagaimana individu tersebut menghabiskan menjadi sebuah gaya hidup global dengan
waktu dan uang. sebuah pesan bahwa jika mereka tidak
Perihal gaya hidup, seorang melakukan apa yang dilakukan oleh anak-
mahasiswa tentu juga memiliki suatu gaya anak seusia mereka di belahan bumi yang
hidup yang dijalaninya. Kalau dilihat dari lain itu, maka mereka akan ketinggalan
Masnida Khairat, dkk, Hubungan Gaya Hidup Hedonis dengan… 133
zaman alias “jadul” atau jaman dulu dua ratus lima puluh juta rupiah dan uang
(Halim, 2008: 137). tiap semesternya dua puluh lima juta
Gaya hidup yang dimaksud disini rupiah (Wawancara, 16 April 2018, Pukul
adalah gaya hidup hedonis, yaitu gaya 15:20 WIB).
hidup yang cenderung mencari atau Jadi, dari keterangan biaya kuliahnya
menjadikan kesenangan atau kenikmatan sudah bisa disimpulkan bahwa yang
menjadi tujuan dalam hidupnya dan mengambil Program Studi Pendidikan
menghindari hal-hal yang menyakitkan. Dokter di Universitas Baiturrahmah adalah
Menghabiskan banyak waktu di luar rumah, anak yang berasal dari keluarga yang
menganggap bahwa sumber kebahagiaan mampu atau kelas atas. Dengan keadaan
adalah mencari kesenangan dan ekonomi yang seperti itu, akan lebih
kenikmatan. cenderung menimbulkan perilaku
Para remaja berkeliaran di mal konsumtif karena tidak akan lagi
dengan berbagai kegiatan yang dilakukan, memikirkan soal harga dalam membeli
seperti berbelanja barang atau produk yang sesuatu atau mempertimbangkan uang
menunjang penampilan misalnya tas, baju, yang akan keluar. Membeli apa yang
sepatu, menonton film terbaru di bioskop diinginkan, karena memang mampu
atau bisa jadi nongkrong di cafe. berdasarkan ekomoni, bukan karena
Menghabiskan waktu dan uang hanya dipaksakan (berhutang-hutang). Itulah
untuk kesenangannya semata tanpa alasan mengapa penulis memilih Prodi
memikirkan hal itu menjadi kebutuhannya Pendidikan Dokter Universitas
atau tidak. Baiturrahmah sebagai tempat penelitian.
Berdasarkan pengamatan yang telah Kemudian untuk memperkuat lagi
penulis lakukan di kampus Universitas data awal penelitian ini, penulis melakukan
Baiturrahmah kota Padang khususnya wawancara juga dengan dua orang
Program Studi Pendidikan Dokter, mahasiswi semester IV Program Studi
kebanyakan mahasiswanya pergi ke Pendidikan Dokter Universitas
kampus dengan menggunakan mobil. Area Baiturrahmah, yaitu dengan mahasiswi
parkirnya lebih banyak dipenuhi oleh yang berinisial E dan P, dari wawancara
mobil dibandingkan oleh sepeda motor. tersebut dapat dipahami bahwa narasumber
Dengan begitu dapat diambil dipahami memiliki hobby dan memanfaatkan waktu
bahwa mahasiswa yang mengambil luang dengan berjalan keluar rumah,
Program Studi Pendidikan Dokter seperti wisata kuliner, menonton di
Universitas Baiturrahmah berasal dari bioskop, atau shopping. Oleh kerena itu,
keluarga yang tingkat ekonominya dengan menjalankan gaya hidup yang
menengah ke atas. Jika dilihat dari barang- seperti itu akan cenderung berusaha
barang atau atribut penunjang penampilan mendapatkan apa yang diinginkannya,
yang digunakan mahasiswinya, pada ketika mampu untuk mendapatkannya
umumnya terlihat barang-barang bermerek kenapa tidak, dan akan merasa tidak
dan berkualitas yang sudah tentu harganya senang jika belum mendapatkan apa yang
dikategorikan mahal berdasarkan kantong diinginkan itu. Bahkan yang diinginkan itu
seorang mahasiswi (Observasi, 16 April bukan merupakan suatu kebutuhan pada
2018, Pukul 14:30 WIB). saat itu (Wawancara, 16 April 2018, Pukul
Asumsi tersebut diperkuat oleh 15:00 WIB dan 14 Mei 2018, Pukul 14:29
pernyataan Wakil Dekan II Fakultas WIB).
Kedokteran Universitas Baiturrahmah Oleh karena itu, dapat digambarkan
bahwa uang masuk awal untuk masuk bahwa gaya hidup dapat mempengaruhi
Program Studi Pendidikan Dokter adalah seseorang untuk berperilaku konsumtif.
134 Jurnal Al-Qalb, Jilid 10, No. 2, Desember 2018
Mahasiswi yang memiliki gaya hidup Adapun Mowen dan Minor (dalam
hedonis akan cenderung berperilaku Effendi, 2016: 17) menyebutkan bahwa
konsumtif dalam menggunakan uang yang perilaku konsumtif didefinisikan sebagai
dimilikinya. Dengan demikian, hipotesis studi unit pembelian dan proses pertukaran
dalam penelitian ini adalah terdapat yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan
hubungan gaya hidup hedonis dengan pembuangan barang, jasa, pengalaman,
perilaku konsumtif. serta ide-ide. Aspek perilaku konsumtif
menurut Lina dan Rasyid (dalam Fardhani
& Izzati, 2013), yaitu:
Gaya Perilaku a. Aspek pembelian impulsif, yaitu aspek
Hidup pembelian yang didasarkan pada
Konsumti
dorongan dalam diri individu yang
Hedonis f muncul tiba-tiba.
b. Aspek pembelian tidak rasional, yaitu
Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian
aspek pembelian yang dilakukan bukan
karena kebutuhan, tetapi karena gengsi
Gaya Hidup Hedonis
agar dapat dikesankan sebagai orang
Menurut Solomon (dalam Nurvitria,
yang modern atau mengikuti mode.
2015: 12) gaya hidup hedonis adalah
c. Aspek pembelian yang berlebihan, yaitu
perilaku atau kebiasaan seorang individu
aspek pembelian suatu produk secara
untuk menghabiskan waktunya hanya
berlebihan yang dilakukan oleh
untuk bersenang-senang bersama teman
konsumen.
sepermainan dan ingin menjadi pusat
perhatian di lingkungannya. Selanjutnya,
B. METODE
aspek-aspek dari gaya hidup hedonis dapat
Metode yang digunakan dalam
mengacu pada aspek-aspek gaya hidup
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
menurut Mowen dan Minor (Sumarwan,
dengan jenis penelitiannya adalah
2002: 60 dan dalam Nurvitria, 2015: 35),
penelitian korelasional, yaitu suatu jenis
yaitu: Pertama, Activity (aktivitas)
penelitian yang melihat hubungan antara
merupakan cara orang mempergunakan
satu atau beberapa ubahan dengan satu
waktu yang berwujud tindakan yang nyata
atau beberapa ubahan lain. Populasi pada
yang dapat diamati seperti hobby,
penelitian ini adalah mahasiswi semester
bercakap-cakap, belanja, berpergian,
IV Prodi Pendidikan Dokter Universitas
kegiatan sosial, hiburan, dan olahraga.
Baiturrahmah kota Padang berjumlah 108
Pengukuran ini ditunjukkan kepada alasan-
orang dengan sampel sebanyak 84 orang.
alasan mengapa melakukan aktivitas
Teknik penarikan sampel yang digunakan
tersebut. Kedua, Interest (minat) adalah
adalah simple random sampling.
tingkat kesenangan yang timbul secara
Metode pengumpulan data
khusus dan membuat orang tersebut
menggunakan skala psikologi dengan
memperhatikan terhadap objek, peristiwa
model modifikasi skala Likert yaitu skala
atau topik tertentu. Ketiga, Opinion (opini)
gaya hidup hedonis dan skala perilaku
atau pendapat adalah tanggapan atau
konsumtif. Skala gaya hidup hedonis
respon seseorang secara lisan atau tulisan
mengacu pada aspek gaya hidup yang
terhadap stimulus yang muncul. Stimulus
dikemukakan oleh Mowen dan Minor yaitu
atau situasi tersebut dapat berupa isu sosial,
Activity, Interest, dan Opinion. Selanjutnya,
produk masa yang akan datang, komunitas,
skala perilaku konsumtif mengacu pada
olahraga, atau hiburan.
aspek perilaku konsumtif yang
dikemukakan oleh Lina dan Rasyid yaitu
Perilaku Konsumtif
Masnida Khairat, dkk, Hubungan Gaya Hidup Hedonis dengan… 135