Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS DENGAN PERILAKU

KONSUMTIF PADA MAHASISWI


Received: 23th September 2018; Revised: 12th October 2018; Accepted: 25 th November 2018

Masnida Khairat ABSTRAK. Setiap orang memiliki gaya hidup yang


UIN Imam Bonjol Padang berbeda masing-masing. Salah satunya adalah gaya hidup
Email: masnida.khairat@gmail.com hedonis. Gaya hidup hedonis merupakan pola hidup yang
Nur ‘Aisyiah Yusri cenderung mencari dan mengejar kesenangan sebagai tujuan
UIN Imam Bonjol Padang hidupnya. Ketika seseorang menerapkan pola hidup seperti ini
Email: nuraisyiah@uinib.ac.id di dalam dirinya, maka akan menyebabkan seseorang tersebut
menunjukkan perilaku konsumtif. Yaitu membelanjakan
Shanty Yuliana uangnya untuk suatu hal atau barang secara berlebihan di luar
UIN Imam Bonjol Padang batas kebutuhannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Email: shantyyuliana13@gmail.com mengetahui kategori dari gaya hidup hedonis pada mahasiswi,
untuk mengetahui kategori dari perilaku konsumtif pada
mahasiswi, dan untuk mengetahui hubungan gaya hidup
hedonis dengan perilaku konsumtif mahasiswi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kuantitatif dengan teknik analisis data yaitu analisis
Pearson Correlation. Populasi dalam penelitian ini berjumlah
108 orang dengan sampel sebanyak 84 orang. Penarikan sampel
pada penelitian ini adalah simple random sampling. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala psikologi, yang berpedoman pada modifikasi skala Likert,
yaitu skala gaya hidup hedonis dan skala perilaku konsumtif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswi
semester IV Prodi Pendidikan Dokter Universitas Baiturrahmah
Padang memiliki tingkat gaya hidup hedonis yang tinggi,
mahasiswi semester IV Prodi Pendidikan Dokter Universitas
Baiturrahmah Padang memiliki tingkat perilaku konsumtif yang
tinggi, dan ada hubungan gaya hidup hedonis dengan perilaku
konsumtif pada mahasiswi semester IV Prodi Pendidikan
Dokter Universitas Baiturrahmah Padang.

Kata Kunci: Gaya Hidup, Hedonis, Perilaku Konsumtif.

A. PENDAHULUAN pangan dan papan. Mulai dari peralatan


Pada era globalisasi ini, dengan rumah tangga, fashion, dan kosmetik bagi
terciptanya berbagai teknologi canggih wanita, dan banyak produk untuk
yang dapat mempermudah dan membantu kebutuhan lainnya.
manusia menye-lesaikan urusan-urusannya. Terlebih lagi bagi masyarakat yang
Dilihat dari hal yang terkait pemasaran, tinggal di perkotaan. Kota adalah tempat
banyak produk yang ditawarkan kepada untuk membentuk perilaku manusia.
masyarakat. Masyarakat bebas memilih Perilaku terbentuk karena ada stimulus
dan membeli produk untuk memenuhi yang diterima dan kemudian direspons
kebutuhannya, baik kebutuhan sandang, oleh manusia sesuai dengan makna yang
130
Masnida Khairat, dkk, Hubungan Gaya Hidup Hedonis dengan… 131

didapatkan dari pengetahuan dan Adapun maksud dari perilaku


pengalaman (Halim, 2008: 13). konsumtif menurut menurut Echols dan
Daerah perkotaan yang ditandari Shadly (dalam Murbani, 2010: 13) adalah
dengan banyak pusat-pusat perbelanjaan merupakan bentuk kata sifat yang berasal
besar (Mal). Masyarakat di kota akan lebih dari “consumer” yang berarti memakai
mementingkan bagaimana dia akan terlihat produk, baik barang-barang industri
modern dan mampu mengikuti maupun jasa, konsumtif berarti bersifat
perkembangan zaman dibandingkan mengkonsumsi produk atau barang secara
berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. berlebihan. Meski dengan kadar yang
Peluang keadaan seperti ini tentu akan berbeda-beda, perilaku konsumtif terjadi
membuat masyarakat perkotaan akan lebih pada hampir semua golongan di kalangan
berpeluang untuk berbelanja atau masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja
berperilaku konsumtif, membeli barang- sampai dewasa, mereka semua tidak luput
barang atau produk-produk, baik untuk dari hal tersebut. Salah satunya adalah
memenuhi kebutuhan atau hanya kalangan mahasiswi.
pemuasan keinginannya. Perilaku konsumtif lebih dominan di
Kegiatan konsumtif yang dilakukan kalangan mahasiswi. Karena biasanya
oleh masyarakat perkotaan tidak hanya perilaku konsumtif ini lebih banyak
didorong oleh adanya kebutuhan akan dilakukan oleh remaja putri dari pada
fungsi dari barang tersebut saja. Namun, remaja putra. Seperti yang dikatakan oleh
juga didasari oleh keinginan yang sifatnya Kotgen & Specht (dalam Ermawati, E., &
untuk menjaga gengsi. Hal itu disebabkan Indriyati, 2011) bahwa remaja putri
oleh banyaknya penawaran dari produk- membelanjakan uangnya 2 kali lebih
produk terbaru yang dipromosikan melalui banyak dari pada remaja putra. Lebih
berbagai media seperti media cetak lanjut Ningsih dan Bawono (2016) remaja
maupun elektronik bahkan melalui putri juga akan lebih memikirkan
penjualan langsung di suatu tempat (pusat bagaimana untuk tampil cantik dan
perbelanjaan) yang membuat seseorang menarik. Sehingga demi menjadi cantik
menjadi mudah terpengaruh untuk dan menarik, para remaja putri rela
mencoba dan membeli barang tersebut menghabiskan uangnya untuk membeli
walaupun sebenarnya bukan menjadi atribut yang mahal atau bermerek, seperti
kebutuhan (Mufidah, 2012). sepatu, tas, pakaian, dan sebagainya yang
Mal cenderung menghilangkan dapat menunjang penampilannya.
interaksi sosial yang terjadi di ruangan Keramaian yang tercipta di daerah
publik dan mendorong warganya menjadi perkotaan tentu tidak akan lepas dari
konsumtif. Pada perspektif psikologi ini keberadaan para mahasiswa. Baik yang
merupakan gejala hilangnya kendali diri berasal dari luar daerah maupun yang
(locus of control) seseorang terhadap memang penduduk asli perkotaan.
kesadaran sendiri, mereka akan membeli Mahasiswa membuat kota menjadi lebih
apa yang sebenarnya tidak mereka ramai. Sehingga biasanya mahasiswa
butuhkan (Halim, 2008: 124). Perilaku (remaja) menjadi salah satu target
membeli barang atau menghabiskan uang pemasaran yang dituju oleh suatu produk
terhadap suatu hal yang tidak menjadi yang dikeluarkan sebuah perusahaan.
kebutuhan itu disebut dengan perilaku Ditambah lagi dikarenakan oleh sifat-sifat
konsumtif. Hal tersebut dilakukan hanya seorang remaja itu yang labil dan mudah
untuk memuaskan hasrat atau dipengaruhi oleh lingkungannya, gampang
keinginannya saja. terbujuk oleh rayuan iklan yang dibuat,
132 Jurnal Al-Qalb, Jilid 10, No. 2, Desember 2018

cenderung boros, dan tidak realistis pernyataan Monks, Knoers, dan Haditono
(Fitriani, & Romas, 2014). mengenai pembagian fase remaja
Kebutuhan mahasiswa terdiri dari berdasarkan usianya, mahasiswa mungkin
alat tulis kerja, buku paket kuliah, masih bisa dikategorikan sebagai seorang
transportasi dari rumah ke kampus dan remaja, yaitu termasuk ke fase remaja
sebaliknya serta alat penunjang lain yang akhir, yang usianya berkisar antara delapan
menjadi kebutuhan perkuliahan, untuk belas sampai dua puluh satu tahun (Mar’at,
memenuhi kebutuhan tersebut tentu ada 2012: 190).
pengeluaran yang dilakukan. Pemenuhan Remaja mengalami perubahan dalam
kebutuhan memang sangat penting untuk lingkungan seperti halnya sikap orang tua,
mengantarkan individu pada kehidupan saudara, masyarakat umum, maupun teman
yang selaras dengan lingkungan. Pada sebaya. Perubahan di dalam maupun di
setiap orang khususnya mahasiswa, akan luar diri remaja itu membuat kebutuhan
melakukan kegiatan konsumsi dan suka sosial dan kebutuhan psikologisnya
terhadap hal-hal yang berbau konsumtif meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan
seperti suka berbelanja (Wahidah, 2013: 2). tersebut remaja memperluas lingkungan
Kehidupan sering dikaitkan dengan sosialnya di luar keluarga seperti
yang namanya gaya hidup. Gaya hidup lingkungan teman sebaya. Masa remaja
bisa diekspresikan melalui apa yang juga merupakan masa seseorang akan
dikenakan seseorang, apa yang mereka berusaha mencari jati dirinya dengan
konsumsi, dan bagaimana cara mereka berbagai cara yang dilakukannya.
bersikap atau berperilaku ketika di Hurlock (dalam Murbani, 2010: 5)
hadapan orang lain. Mengarah kepada menyatakan salah satu ciri masa remaja
bagaimana seseorang menggunakan uang adalah masa yang tidak realistik. Pada
dan waktunya. masa ini, umumnya remaja memandang
Hawkins (dalam Hasibuan, 2010: 15) kehidupan sesuai dengan sudut
mengatakan bahwa gaya hidup seseorang pandangnya sendiri yang belum tentu
mempengaruhi kebutuhan, keinginan serta sesuai dengan pandangan orang lain dan
perilakunya termasuk perilaku membeli. juga dengan kenyataan. Selain itu, remaja
Gaya hidup juga sering kali dijadikan memandang segala sesuatunya bergantung
motivasi dasar dan pedoman dalam pada emosinya. Sedangkan emosi remaja
memilih sesuatu. Sedangkan menurut yang pada umumnya belum stabil sehingga
Gidden (dalam Arbaini, 2017) mengatakan membuat mereka kurang bersikap
bahwa gaya hidup merupakan konsep bijaksana ketika dihadapkan pada hal-hal
refleksi seperti ketika ada pertanyaan yang berhubungan dengan peran mereka
“bagaimana saya hidup?”, “siapa saya?”, sebagai konsumen.
harus di jawab dalam keputusan dari hari Gaya hidup mal remaja metropolitan
ke hari tentang bagaimana perilaku, apa telah membuat mereka menjadi generasi
yang dipakai dan apa yang dimakan dan “anak nongkrong” yang sering berkeliaran
menempatkan dengan cara lain, dalam di dalam mal. Hal ini tentu tidak terlepas
tatanan post tradisional menjadi sebuah dari pengaruh globalisasi, baik melalui
proyek refleksi. Gaya hidup adalah refleksi media cetak maupun elektronik yang
pola konsumsi pilihan individu tentang menampilkan gaya hidup dunia barat
bagaimana individu tersebut menghabiskan menjadi sebuah gaya hidup global dengan
waktu dan uang. sebuah pesan bahwa jika mereka tidak
Perihal gaya hidup, seorang melakukan apa yang dilakukan oleh anak-
mahasiswa tentu juga memiliki suatu gaya anak seusia mereka di belahan bumi yang
hidup yang dijalaninya. Kalau dilihat dari lain itu, maka mereka akan ketinggalan
Masnida Khairat, dkk, Hubungan Gaya Hidup Hedonis dengan… 133

zaman alias “jadul” atau jaman dulu dua ratus lima puluh juta rupiah dan uang
(Halim, 2008: 137). tiap semesternya dua puluh lima juta
Gaya hidup yang dimaksud disini rupiah (Wawancara, 16 April 2018, Pukul
adalah gaya hidup hedonis, yaitu gaya 15:20 WIB).
hidup yang cenderung mencari atau Jadi, dari keterangan biaya kuliahnya
menjadikan kesenangan atau kenikmatan sudah bisa disimpulkan bahwa yang
menjadi tujuan dalam hidupnya dan mengambil Program Studi Pendidikan
menghindari hal-hal yang menyakitkan. Dokter di Universitas Baiturrahmah adalah
Menghabiskan banyak waktu di luar rumah, anak yang berasal dari keluarga yang
menganggap bahwa sumber kebahagiaan mampu atau kelas atas. Dengan keadaan
adalah mencari kesenangan dan ekonomi yang seperti itu, akan lebih
kenikmatan. cenderung menimbulkan perilaku
Para remaja berkeliaran di mal konsumtif karena tidak akan lagi
dengan berbagai kegiatan yang dilakukan, memikirkan soal harga dalam membeli
seperti berbelanja barang atau produk yang sesuatu atau mempertimbangkan uang
menunjang penampilan misalnya tas, baju, yang akan keluar. Membeli apa yang
sepatu, menonton film terbaru di bioskop diinginkan, karena memang mampu
atau bisa jadi nongkrong di cafe. berdasarkan ekomoni, bukan karena
Menghabiskan waktu dan uang hanya dipaksakan (berhutang-hutang). Itulah
untuk kesenangannya semata tanpa alasan mengapa penulis memilih Prodi
memikirkan hal itu menjadi kebutuhannya Pendidikan Dokter Universitas
atau tidak. Baiturrahmah sebagai tempat penelitian.
Berdasarkan pengamatan yang telah Kemudian untuk memperkuat lagi
penulis lakukan di kampus Universitas data awal penelitian ini, penulis melakukan
Baiturrahmah kota Padang khususnya wawancara juga dengan dua orang
Program Studi Pendidikan Dokter, mahasiswi semester IV Program Studi
kebanyakan mahasiswanya pergi ke Pendidikan Dokter Universitas
kampus dengan menggunakan mobil. Area Baiturrahmah, yaitu dengan mahasiswi
parkirnya lebih banyak dipenuhi oleh yang berinisial E dan P, dari wawancara
mobil dibandingkan oleh sepeda motor. tersebut dapat dipahami bahwa narasumber
Dengan begitu dapat diambil dipahami memiliki hobby dan memanfaatkan waktu
bahwa mahasiswa yang mengambil luang dengan berjalan keluar rumah,
Program Studi Pendidikan Dokter seperti wisata kuliner, menonton di
Universitas Baiturrahmah berasal dari bioskop, atau shopping. Oleh kerena itu,
keluarga yang tingkat ekonominya dengan menjalankan gaya hidup yang
menengah ke atas. Jika dilihat dari barang- seperti itu akan cenderung berusaha
barang atau atribut penunjang penampilan mendapatkan apa yang diinginkannya,
yang digunakan mahasiswinya, pada ketika mampu untuk mendapatkannya
umumnya terlihat barang-barang bermerek kenapa tidak, dan akan merasa tidak
dan berkualitas yang sudah tentu harganya senang jika belum mendapatkan apa yang
dikategorikan mahal berdasarkan kantong diinginkan itu. Bahkan yang diinginkan itu
seorang mahasiswi (Observasi, 16 April bukan merupakan suatu kebutuhan pada
2018, Pukul 14:30 WIB). saat itu (Wawancara, 16 April 2018, Pukul
Asumsi tersebut diperkuat oleh 15:00 WIB dan 14 Mei 2018, Pukul 14:29
pernyataan Wakil Dekan II Fakultas WIB).
Kedokteran Universitas Baiturrahmah Oleh karena itu, dapat digambarkan
bahwa uang masuk awal untuk masuk bahwa gaya hidup dapat mempengaruhi
Program Studi Pendidikan Dokter adalah seseorang untuk berperilaku konsumtif.
134 Jurnal Al-Qalb, Jilid 10, No. 2, Desember 2018

Mahasiswi yang memiliki gaya hidup Adapun Mowen dan Minor (dalam
hedonis akan cenderung berperilaku Effendi, 2016: 17) menyebutkan bahwa
konsumtif dalam menggunakan uang yang perilaku konsumtif didefinisikan sebagai
dimilikinya. Dengan demikian, hipotesis studi unit pembelian dan proses pertukaran
dalam penelitian ini adalah terdapat yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan
hubungan gaya hidup hedonis dengan pembuangan barang, jasa, pengalaman,
perilaku konsumtif. serta ide-ide. Aspek perilaku konsumtif
menurut Lina dan Rasyid (dalam Fardhani
& Izzati, 2013), yaitu:
Gaya Perilaku a. Aspek pembelian impulsif, yaitu aspek
Hidup pembelian yang didasarkan pada
Konsumti
dorongan dalam diri individu yang
Hedonis f muncul tiba-tiba.
b. Aspek pembelian tidak rasional, yaitu
Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian
aspek pembelian yang dilakukan bukan
karena kebutuhan, tetapi karena gengsi
Gaya Hidup Hedonis
agar dapat dikesankan sebagai orang
Menurut Solomon (dalam Nurvitria,
yang modern atau mengikuti mode.
2015: 12) gaya hidup hedonis adalah
c. Aspek pembelian yang berlebihan, yaitu
perilaku atau kebiasaan seorang individu
aspek pembelian suatu produk secara
untuk menghabiskan waktunya hanya
berlebihan yang dilakukan oleh
untuk bersenang-senang bersama teman
konsumen.
sepermainan dan ingin menjadi pusat
perhatian di lingkungannya. Selanjutnya,
B. METODE
aspek-aspek dari gaya hidup hedonis dapat
Metode yang digunakan dalam
mengacu pada aspek-aspek gaya hidup
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
menurut Mowen dan Minor (Sumarwan,
dengan jenis penelitiannya adalah
2002: 60 dan dalam Nurvitria, 2015: 35),
penelitian korelasional, yaitu suatu jenis
yaitu: Pertama, Activity (aktivitas)
penelitian yang melihat hubungan antara
merupakan cara orang mempergunakan
satu atau beberapa ubahan dengan satu
waktu yang berwujud tindakan yang nyata
atau beberapa ubahan lain. Populasi pada
yang dapat diamati seperti hobby,
penelitian ini adalah mahasiswi semester
bercakap-cakap, belanja, berpergian,
IV Prodi Pendidikan Dokter Universitas
kegiatan sosial, hiburan, dan olahraga.
Baiturrahmah kota Padang berjumlah 108
Pengukuran ini ditunjukkan kepada alasan-
orang dengan sampel sebanyak 84 orang.
alasan mengapa melakukan aktivitas
Teknik penarikan sampel yang digunakan
tersebut. Kedua, Interest (minat) adalah
adalah simple random sampling.
tingkat kesenangan yang timbul secara
Metode pengumpulan data
khusus dan membuat orang tersebut
menggunakan skala psikologi dengan
memperhatikan terhadap objek, peristiwa
model modifikasi skala Likert yaitu skala
atau topik tertentu. Ketiga, Opinion (opini)
gaya hidup hedonis dan skala perilaku
atau pendapat adalah tanggapan atau
konsumtif. Skala gaya hidup hedonis
respon seseorang secara lisan atau tulisan
mengacu pada aspek gaya hidup yang
terhadap stimulus yang muncul. Stimulus
dikemukakan oleh Mowen dan Minor yaitu
atau situasi tersebut dapat berupa isu sosial,
Activity, Interest, dan Opinion. Selanjutnya,
produk masa yang akan datang, komunitas,
skala perilaku konsumtif mengacu pada
olahraga, atau hiburan.
aspek perilaku konsumtif yang
dikemukakan oleh Lina dan Rasyid yaitu
Perilaku Konsumtif
Masnida Khairat, dkk, Hubungan Gaya Hidup Hedonis dengan… 135

pembelian yang impulsif, pembelian tidak


rasional, dan pembelian yang berlebihan.
Koefisien reliabilitas masing-masing skala Tabel 2. Kategorisasi Skala Perilaku
dengan menggunakan alpha Cronbach Konsumtif
sebesar 0, 931 dan 0, 946. Teknik analisis N Jum Kate Perse
Skor
data yang digunakan adalah analisis o lah gori n-tase
Pearson Correlation yaitu untuk 58- Renda
mengetahui hubungan variabel bebas dan 1 35 42%
96 h
variabel terikat. Keseluruhan teknik 97- Tingg
analisis data menggunakan program SPSS 2 49 58%
133 i
20.0 for windows.
Pada tabel 2. menunjukkan bahwa
C. HASIL PENELITIAN dari 84 subjek yang diteliti, 35 orang atau
Berikut ini beberapa hasil yang 42 % memiliki tingkat perilaku konsumtif
ditemukan, yaitu: yang rendah, 49 orang atau 58 % yang
1. Kategorisasi Skor Gaya memiliki tingkat perilaku konsumtif yang
Hidup Hedonis Mahasiswi Semester tinggi. Persentase nilai kategorisasi
IV Program Studi Pendidikan Dokter perilaku konsumtif lebih besar pada
kategorisasi tinggi. Hal ini
Tabel 1. Kategorisasi Skor Gaya Hidup mengindikasikan bahwa mahasiswi
Hedonis semester IV Program Studi Pendidikan
N
Skor
Jum Katego Persen- Dokter Universitas Baiturrahmah Padang
o lah ri tase sebagian besar memiliki tingkat perilaku
1 63-97 38 Rendah 45% konsumtif yang dikategorikan tinggi.
98-
2 46 Tinggi 55% 3. Hubungan Gaya Hidup Hedonis
130
dengan Perilaku Konsumtif
Berdasarkan tabel 1. di atas Berdasarkan hasil analisis data yang
menunjukkan bahwa dari 84 subjek yang dilakukan maka diperoleh nilai koefisien
diteliti, 38 orang atau 45 % memiliki pearson correlation gaya hidup hedonis
tingkat gaya hidup hedonis yang rendah, dan perilaku konsumtif sebesar 0,497,
46 orang atau 55 % yang memiliki tingkat dengan nilai signifikansi 0,000. Hal ini
gaya hidup hedonis yang tinggi. Persentase menunjukkan bahwa jika nilai signifikansi
nilai kategorisasi gaya hidup hedonis lebih < 0,05 berarti hipotesis diterima, sehingga
besar pada kategorisasi tinggi. Hal ini terdapat hubungan gaya hidup hedonis
mengindikasikan bahwa mahasiswi dengan perilaku konsumtif mahasiswi
semester IV Program Studi Pendidikan semester IV Program Studi Pendidikan
Dokter Universitas Baiturrahmah Padang Dokter Universitas Baiturrahmah kota
sebagian besar memiliki tingkat gaya Padang.
hidup hedonis yang dikategorikan tinggi. Sumbangan efektif variabel dalam
penelitian ini diuji dengan menggunakan
2. Kategorisasi Skor Perilaku Konsumtif analisis regresi linier sederhana untuk
Mahasiswi Semester IV Program Studi mengetahui pengaruh gaya hidup hedonis
Pendidikan Dokter terhadap perilaku konsumtif. Perhitungan
analisis linier dengan menggunakan
program SPSS 20.0 for windows
memperoleh nilai R- square sebesar 0,247.
Artinya adalah gaya hidup hedonis
136 Jurnal Al-Qalb, Jilid 10, No. 2, Desember 2018

memberikan sebesar 24,7 % terhadap dikalangan mahasiswa hanya sebatas


perilaku konsumtif, sisanya 75,3 % pengakuan pada status sosial kelas atas
dipengaruhi oleh faktor lain. dan pengakuan dari mahasiswa lain
D. PEMBAHASAN akan status sosialnya (Arbaini, 2017).
Berdasarkan hasil penelitian yang 2. Perilaku konsumtif pada mahasiswi
telah diuraikan sebelumnya, maka dapat Pada penelitian ini ditemukan,
dibahas beberapa hal berikut ini. subjek memiliki skor yang tinggi pada
1. Gaya hidup hedonis pada mahasiswi perilaku konsumtif sebesar 58%.
Pada tabel 1. sebelumnya dapat Seorang mahasiswi dikatakan memiliki
dilihat bahwa subjek yaitu mahasiswi perilaku konsumtif yang tinggi ketika
memiliki skor yang tinggi pada gaya mereka cenderung tidak
hidup hedonis yaitu sebanyak 55%. mempertimbangkan terlebih dahulu
Seorang mahasiswi dikatakan memiliki sebelum mengeluarkan uangnya untuk
gaya hidup hedonis yang tinggi ketika mendapatkan sesuatu. Kurangnya
cenderung menjadikan kesenangan atau kontrol di dalam diri sehingga membeli
pemuasan dari keinginan-keinginannya sesuatu secara berlebihan di luar batas
sebagai tujuan dalam hidupnya. Mereka kebutuhan rasionalnya. Membeli hanya
akan berusaha sebisa mungkin karena untuk pemenuhan keinginannya
mencapai kesenangan dan kepuasan saja, tanpa diketahui adanya kebutuhan
dalam dirinya. Semua itu dilakukan yang jelas, bahkan terkadang memang
agar diakui di lingkungan sosialnya, tidak dibutuhkan.
berusaha memantaskan diri agar orang Sesuai dengan yang dinyatakan
mengetahui bagaimana status sosialnya. oleh Parma (dalam Artaningtyas, 2015)
Seperti yang dinyatakan oleh Susanto bahwa perilaku konsumtif pada remaja
bahwa remaja yang memiliki putri adalah tindakan yang terlihat
kecenderungan gaya hidup hedonis secara nyata dalam mendapatkan,
biasanya akan berusaha agar sesuai mengkonsumsi (menggunakan) dan
dengan status sosial hedon, melalui menghabiskan barang hasil industri dan
gaya hidup yang tercermin dengan jasa tanpa batas dan lepas kendali yang
simbol-simbol tertentu, seperti merek- ditandai dengan kehidupan mewah dan
merek yang digunakan dalam berlebihan. Begitupun dengan pendapat
kehidupan sehari-hari, dan segala Kotler (dalam Chrisnawati & Abdullah,
sesuatu yang berhubungan serta dapat 2011) bahwa perilaku konsumtif
menunjukkan tingkat status sosial yang merupakan suatu tindakan untuk
tinggi. Tujuan mahasiswa mengikuti mengkonsumsi produk karena adanya
trend ialah supaya diterima oleh perasaan ingin memiliki sesuatu benda
lingkungan bergaulnya, terutama di yang berupa barang atau jasa, namun
kalangan remaja pemerhati tren juga bukan berdasar kebutuhan akan tetapi
(Kresdianto, 2014). karena keinginan untuk menggunakan
Gaya hidup tersebut berpatokan atau membeli sesuatu dengan hanya
pada style yang diciptakan dari orang memenuhi hasrat kesenangan semata
lain atau melalui media. Misalnya tanpa dapat membedakan antara
menggunakan pakaian yang sesuai kebutuhan, keinginan ataupun
dengan model terkini. Eksistensi kaum permintaan.
muda dihargai hanya sebatas
kepemilikan dan status semata. 3. Hubungan gaya hidup hedonis dengan
Keinginan memiliki benda-benda perilaku konsumtif mahasiswi
khususnya pakaian yang sesuai mode
Masnida Khairat, dkk, Hubungan Gaya Hidup Hedonis dengan… 137

Hasil penelitian ini menunjukkan mencakup perilaku konsumtif secara


terdapat hubungan daya hidup hedonis keseluruhan, misalnya pada makanan,
dengan perilaku konsumtif mahasiswi. kosmetik, aksesoris, dan sebagainya.
Hal tersebut sejalan dengan teori yang Kemudian penelitian terdahulu
dikemukakan oleh Hawkins (dalam menunjukkan sumbangan efektif yang
Hariyono, 2015) bahwa gaya hidup lebih besar oleh gaya hidup hedonis
merupakan salah satu faktor yang terhadap perilaku konsumtif
mempengaruhi perilaku konsumtif, dibandingkan faktor lain, sedangkan
karena gaya hidup seseorang pada penelitian ini diperoleh
mempengaruhi kebutuhan, keinginan, sumbangan efektif sebesar yang rendah.
serta perilakunya termasuk perilaku Salah satu penyebab adanya
membeli. Hawkins juga mengatakan perbedaan tinggi rendahnya sumbangan
gaya hidup juga seringkali dijadikan efektif yang diberikan mungkin adalah
motivasi dasar dan pedoman dalam karena faktor demografi yaitu wilayah
membeli sesuatu. Ini berarti, individu geografis atau wilayah tempat tinggal.
dalam membeli suatu produk mengacu Penelitian terdahulu dilakukan di kota-
pada gaya hidup yang dianutnya. kota besar yang lebih maju dibanding
peranan dalam perilaku membeli kota tempat penelitian oleh peneliti.
mereka. Keadaan tempat penelitian menjadi
Penelitian ini juga sesuai dengan berpengaruh terhadap besar kecilnya
penelitian terdahulu yaitu penelitian sumbangan efektif yang diberikan.
yang dilakukan oleh Kresdianto (2014) Sesuai dengan yang dikatakan oleh
yang berjudul “Hubungan Gaya Hidup Intisari (dalam Purwaningsih, 2008: 10)
Hedonis dengan Perilaku Konsumtif bahwa banyak faktor yang
Fashion Pakaian Pada Mahasiswi Di mempengaruhi pemilihan sebuah gaya
Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang”. hidup, diantaranya adalah latar belakang
Hasil penelitiannya menunjukkan budaya, agama, pendidikan, lingkungan
bahwa gaya hidup hedonis memberikan sosial, tingkat kesejahteraan, sarana dan
sumbangan efektif yang lebih besar prasarana, atau wilayah tempat tinggal.
terhadap perilaku konsumtif Sejalan juga dengan pendapat Gidden
dibangdingkan faktor lain. Selanjutnya (dalam Arbaini, 2017) yang mengatakan
penelitian ini juga sesuai dengan bahwa gaya hidup dipengaruhi oleh
penelitian lain yaitu penelitian yang aspek kebudayaan, demografi, ekonomi
dilakukan oleh Alwer (2017) yang dan aspek psikologi yang ada pada
berjudul “Hubungan antara Gaya Hidup individu.
Hedonis dengan Perilaku Konsumtif
Fashion pada Mahasiswi Universitas E. SIMPULAN DAN SARAN
Mercu Buana Yogyakarta”. Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang
ini juga menunjukkan bahwa gaya diuraikan maka dapat diperoleh
hidup hedonis memberikan sumbangan kesimpulan bahwa mahasiswi semester IV
efektif yang lebih besar terhadap Program Studi Pendidikan Dokter
perilaku kosnumtif dibangkan faktor Universitas Baiturrahmah Padang memiliki
lainnya. gaya hidup hedonis dan perilaku konsumtif
Hal yang berbeda antara yang tinggi. Selanjutnya, terdapat
penelitian ini dengan penelitian hubungan gaya hidup hedonis dengan
terdahulu yaitu penelitian terdahulu perilaku konsumtif pada mahasiswi
memfokuskan perilaku konsumtif pada semester IV Program Studi Pendidikan
fashion saja sedangkan penelitian ini Dokter Universitas Baiturrahmah Padang.
138 Jurnal Al-Qalb, Jilid 10, No. 2, Desember 2018

Sehingga semakin tinggi tingkat gaya


hidup hedonis pada mahasiswi maka Arbaini, N. (2017). Gaya Hidup
semakin tinggi pula perilaku konsumtifnya. Shopaholic pada Mahasiswa (Studi
Sebaliknya, semakin rendah tingkat gaya pada Mahasiswa FISIP Universitas
hidup hedonis pada mahasiswi maka Riau yang Kecanduan Berbelanja
semakin rendah pula perilaku Pakaian). Jom FISIP, 4(1), 1–11.
konsumtifnya.
Berdasarkan hasil penelitian yang Artaningtyas, R. M. (2015). Hubungan
telah dilakukan, maka peneliti memberikan antara Konsep Diri dengan Perilaku
saran yang dapat dijadikan sebagai Konsumtif pada Mahasiswa
pertimbangan dan diharapkan dapat Universitas Muhammadiyah
bermanfaat, di antaranya: Surakarta. Naskah Publikasi
1. Bagi Subjek atau Mahasiswi Lainnya (dipublikasikan). Surakarta: Fakultas
Psikologi Universitas
Bagi mahasiswi agar dapat lebih Muhammadiyah Surakarta.
menunjukkan sikap atau gaya hidup
yang sederhana dan memiliki kontrol Chrisnawati, D., & Abdullah, S. M. (2011).
diri yang kuat. Agar lebih bisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
memanfaatkan uang yang ada atau Perilaku Konsumtif Remaja terhadap
dimiliki untuk hal atau benda yang Pakaian (Studi Kasus Pada Remaja
lebih bermanfaat atau memang Berstatus Sosial Ekonomi Rendah).
dibutuhkan. Tidak masalah jika Jurnal Spirits, 2(1), 1–14
membeli sesuatu yang diinginkan,
tetapi jangan sampai juga melebihi Ermawati, E., & Indriyati, E. P. (2011).
batas rasionalnya. Hubungan antara Konsep Diri
2. Bagi Peneliti Selanjutnya dengan Perilaku Konsumtif pada
Remaja di SMP N 1 Piyungan.
Bagi peneliti selanjutnya,
Jurnal Spirits, 2(1), 1–12.
disarankan untuk melakukan
penelusuran sumber dan literatur yang
Fitriani, & Romas, M. Z. (2014).
lebih banyak, guna untuk memperkaya
Hubungan Konsep Diri dengan
terhadap teori-teori yang mendukung
Perilaku Konsumtif Pada Remaja di
dan diharapkan lebih memperhatikan
SMK Kesehatan.pdf. Jurnal
faktor-faktor lain yang berhubungan
Psikologi, 10, 1–11
dengan tingkat gaya hidup hedonis
dan perilaku perilaku konsumtif,
Halim, DK. (2008). Psikologi Lingkungan
seperti keadaan ekonomi, kebudayaan,
Perkotaan. Jakarta: Bumi Aksara.
persepsi, dan lain-lain.
Hariyono, P. (2015). Hubungan Gaya
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Hidup Dan Konformitas Dengan
Perilaku Konsumtif Pada Remaja
Alwer, M. N. (2017). Hubungan antara
Siswa Sekolah Menengah Atas
Gaya Hidup Hedonis dengan
Negeri 5 Samarinda. eJournal
Perilaku Konsumtif Fashion pada
Psikologi, 3(2), 569–578.
Mahasiswi Universitas Mercu Buana
Yogyakarta. Skripsi (dipublikasikan).
Hasibuan, E.P.N. (2010). Hubungan antara
Yogyakarta: Fakultas Psikologi
Gaya Hidup Brand Minded dengan
Universitas Mercu Buana
Kecendrungan Perilaku konsumtif
Yogyakarta.
Masnida Khairat, dkk, Hubungan Gaya Hidup Hedonis dengan… 139

pada Remaja Puteri. Skripsi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi


(dipublikasikan). Medan: Fakultas FKIP UNTAN. Artikel Penelitian
Psikologi Universitas Sumatera (dipublikasikan). Pontianak: Fakultas
Utara. Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tanjungpura.
Kresdianto, D. (2014). Hubungan Gaya
Hidup Hedonis dengan Perilaku
Konsumtif Fashion Pakaian pada
Mahasiswi di Fakultas Psikologi
UIN Maliki Malang. Skripsi
(dipublikasikan). Malang: Fakultas
Psikologi UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang.

Mar’at, S. (2012). Psikologi


Perkembangan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

Mufidah, N. L. (2012). Pola Konsumsi


Masyarakat Perkotaan: Studi
Deskriptif Pemanfaatan Foodcourt
oleh Keluarga. BioKultur, 1(2), 157–
178.

Murbani, B. (2010). Hubungan antara


Kepercayaan Diri dengan perilaku
Konsumtif pada Remaja. Skripsi
(dipublikasikan). Yogyakarta:
Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.

Ningsih, R. A. A.S., & Bawono, Y. (2016).


Hubungan Antara Perilaku
Konsumtif Pada Produk X Dengan
Citra Diri Remaja Putri. Jurnal
Mediapsi, 2(1), 45–50.

Purwaningsih, M. F. (2008). Analisis


Hubungan Gaya Hidup dan
Pendapatan dengan Keputusan
Pembelian Produk Fashion Planet
Surf. Skripsi (dipublikasikan).
Yogyakarta: Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.

Wahidah, N. (2013). Pengaruh Perilaku


Konsumtif terhadap Gaya Hidup

Anda mungkin juga menyukai