Anda di halaman 1dari 8

Equilibrium: Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi Volume 16, Nomor 1, April 2020. Hal.

29-36

PENGARUH LIFE STYLE, SELF CONTROL DAN FINANCIAL


LITERACY TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF
MAHASISWA MELAKUKAN ONLINE SHOPPING

Ratih Dewi Titisari Haryana


Sekolah Tinggi Urip Sumoharjo Surabaya
email: r.dewi017@gmail.com

ABSTRACT
The development of technology is related to people's behavior in Indonesia. Indonesian people,
especially the younger generation, are very fond of social media. Besides used to communicate, send
emails, social media is also used to online shopping. This is evidenced by the growing number of
marketplaces in Indonesia such as Bukalapak, Tokopedia, Shoppee, Lazada and the others. This study
aims to determine the effect of life style, self control and financial literacy on consumptive behavior in
online shopping. This research is a quantitative study using explanatory design. The sample used was
FEB students in East Surabaya. Sample data that can be used are 102 respondents. The sampling
technique uses convenience sampling. Data collection using questionnaire distribution techniques
using multiple linear regression data analysis techniques. The results showed that life style had a
positive and significant effect on consumer behavior in doing online shopping. While self control and
financial literacy variables negatively and significantly affect consumer behavior in doing online
shopping.

Keywords: life style, self control, financial literacy, consumptive behaviour

PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi yang urutan kedua dari 22 alasan yang lain. Sebanyak
berkembang begitu pesat, bahkan saat ini 41,2% masyarakat pernah bertransaksi secara
perkembangan tersebut mampu mempengaruhi online baik barang maupun jasa. (www.apjii.or.id)
gaya hidup masyarakat di Indonesia. Hal yang Selain melalui market place seperti bukalapak,
paling digemari dan disenangani oleh masyarakat olx, shoppee, lazada dan lain sebagainya, berbagai
adalah pemanfaatan sosial media. Tujuan dari konten internet seperti facebook, twitter,
hadirnya sosial media di tengah-tengah masyarakat instagram, whattsap juga tidak menutup
adalah untuk mempermudah komunikasi dan kemungkinan dimanfaatkan individu dalam
berbagai kegiatan lainnya. Misalnya saja, teman- bertransaksi online.Hal inilah yang menjadikan
teman yang dulunya tidak saling berkomunikasi masyarakat semakin tidak rasional dalam
sebelumnya akan terhubung kembali melalui sosial menggunakan sosial media. Mereka akan lebih
media, baik teman yang jauh (luar kota atau sering berbelanja melalui online dibandingkan
bahkan luar pulau) ataupun teman yang dekat belanja secara langsung baik di mall maupun
(dalam satu kota). Sayangnya, kemudahan yang supermarket. Selain itu, banyak dari penjual online
didapatkan melalui sosial media justru tidak sesuai yang berani memasang harga lebih rendah
dengan yang diharapkan. Nyatanya sekarang ini dibandingkan harga pasaran.Mengapa terjadi hal
telah banyak ditemukan seseorang yang lebih asyik seperti itu? Hal ini dikarenakan penjual online
dengan gadget atau akun di dunia maya daripada tersebut tidak perlu lagi menyewa “lapak” untuk
berinteraksi sosial di dunia nyata. “Mendekatkan bisa berjualan.Hanya melalui gadget dan sosial
yang jauh, Menjauhkan yang dekat” begitulah media mereka sudah mampu memperoleh
kesimpulannya. Berdasarkan data survey yang penghasilan.Tanpa harus mengeluarkan modal
telah dilakukan APJII (Asosiasi Penyelenggara besar untuk sewa tempat di mall/toko, para penjual
Jasa Internet Indonesia) pada tahun 2018 tentang online tidak perlu lagi membayar listrik, pajak dan
alasan utama individu dalam menggunakan lain sebagainya.
internet menyimpulkan bahwa sebesar 18,9 % Hal seperti ini akan menimbulkan perilaku
masyarakat di Indonesia memanfaatkan internet konsumtif terutama bagi generasi muda saat ini.
untuk bersosial media. Alasan tersebut menempati Demi memenuhi gaya hidup mereka maka mereka

29
p-ISSN 1693-1378 Pengaruh Life Style, Self Control Dan... (Ratih Dewi TH)
e-ISSN 2598-9952

akan memilih untuk membeli barang secara online inilah yang disebut dengan gaya hidup hedonis.
yang notabene memiliki harga yang terjangkau dan Gaya hidup hedonis merupakan suatu gaya hidup
lebih murah. Pentingnya sifat pengendalian diri yang dapat berupa penampilan baik melalui media
dan memiliki pengelolaan keuangan yang baik iklan, modeling dari artis yang diidolakan sehingga
akan membantu para generasi muda untuk tidak menuntut mereka untuk dapat meniru para
terjebak ke dalam perilaku konsumtif terutama idolanya dengan cara mengikuti fashion dan mode.
ketika melakukan online shopping (belanja secara
online). Self Control
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk “Self control refers to one’s ability control of
memprediksi dan menjelaskan bahwa life style, self override one’s thoughts, emotions, urges, and
control, dan financial literacy merupakan faktor- behavior” (Gailliot, et al, 2007). Pengendalian diri
faktor yang memiliki pengaruh terhadap perilaku mengacu pada kemampuan seorang individu dalam
konsumtif mahasiswa dalam melakukan online mengendalikan pikiran, emosi, tekanan bahkan
shopping. Hasil penelitian diharapkan dapat perilaku seseorang.
menambah khasanah keilmuan terutama bagi para Terdapat tiga aspek kemampuan dalam
generasi muda atau mahasiswa agar tidak terjebak mengendalikan diri, yang biasanya disebut dengan
dengan perilaku konsumtif akibat pemenuhannya kontrol personal (Ghufron dan Rini, 2011). Ketiga
terhadap gayahidup. Pentingnya pengendalian diri aspek tersebut adalah (1) behavioral control
dan pengelolaan keuangan yang baik sejak dini (kontrol perilaku), (2) cognitive control (kontrol
akan menghidarkan mereka dari perilaku yang kognitif), dan (3) decisional control (kontrol dalam
cenderung konsumtif. pengambilan keputusan).
Selain ketiga aspek kemampuan dalam
Life Style mengendalikan diri, terdapat pula dua faktor yang
Life style (gaya hidup) merupakan pola hidup mampu mempengaruhi pengendalian diri, kedua
seseorang di dunia yang diekspresikan dalam faktor tersebut adalah faktor internal dan faktor
halaktivitas, minat, dan opininya (Kotler, 2007). eksternal (Ghufron dan Rini, 2011). Usia
Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri merupakan salah satu faktor internal yang memiliki
seseorang” dalam berinteraksi dengan andil terhadap kontrol diri seseorang. Dengan
lingkungannya. Dapat disimpulkan bahwa gaya bertambahnya usia seseoranga maka semakin baik
hidup merupakan pola hidup seseorang tentang pula kemampuan dalam mengontrol diri.
bagaimana seseorang mampu mengalokasikan Sedangkan, lingkungan keluarga merupakan salah
waktu maupun dalam hal membelanjakan uangnya satu faktor yang memiliki andil pada faktor
dengan baik. eksternal. Lingkungan keluarga terutama orangtua
Pada hakikatnya perkembangan zaman dan memiliki andil atau pengaruh besar dalam
teknologi berkaitan erat dengan gaya hidup. menentukan bagaimana seseorang memiliki
Perkembangan teknologi yang semakin canggih, kemampuan dalam mengontrol diri. Apabila
akan menjadikan semakin berkembangnya orangtua mulai sejak dini telah menerapkan sikap
penerapan gaya hidup oleh manusia terutama di disiplin kepada anaknya secara intens, maka sikap
dalam kehidupan sehari-hari. Dewasa ini, konsisten ini akan diinternalisasi oleh anak dan
seringkali gaya hidup justru sering disalahgunakan kemudian secara tidak langsung sikap disiplin
oleh sebagian besar generasi muda terutama tersebut akan menjadi kontrol diri bagi diri mereka
golongan mahasiswa yang berada dalam kota sendiri.
Metropolitan seperti di kota Surabaya. Para
mahasiswa tersebut seringkali memiliki Literasi Keuangan
kecenderungan bergaya hidup dengan cara “Financial literacy is the ability to make
mengikuti mode yang lagi tren atau booming. informed judgments and to take effective decisions
Dapat dikatakan bahwa mereka cenderung lebih regarding the use and management of money”
menyukai suatu pola hidup dimana yang (Bhushan and Medury, 2013). Literasi keuangan
aktivitasnya hanya bertujuan untuk mencari merupakan kemampuan dari setiap individu dalam
kesenangan. Seperti contohnya para generasi muda membuat penilaian informasi serta mengambil
yang lebih banyak menghabiskan waktu diluar keputusan secara efektif terhadap penggunaan dan
rumah, menyenangi keramaian kota, suka membeli pengelolaan dari setiap keuangan individu.
barang hanya untuk mengikuti mode, serta selalu The Master Card Foundation’s Report (2011)
ingin menjadi pusat perhatian. Gaya hidup seperti menyatakan bahwa tingkat literasi keuangan yang

30
Equilibrium: Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi Volume 16, Nomor 1, April 2020. Hal. 29-36

rendah dapat membuat seseorang sering maupun melakukan wawancara terstruktur


mengambil keputusan keuangan yang tidak (Sugiyono, 2014).
produktif, contohnya seperti menghabiskan uang Subyek penelitian adalah mahasiswa fakultas
untuk hal-hal yang kurang berguna, berutang ekonomi dan bisnis di perguruan tinggi atau
terlalu banyak, menabung terlalusedikit sehingga sekolah tinggi yang ada di Kota Surabaya, Jawa
kehilangan kesempatan untuk berinvestasi. Hal ini Timur. Untuk mempermudah penelitian, peneliti
seiring dengan pernyataan dari Robb (dalam Putri memilih lokasi di wilayah Surabaya Timur, dimana
dan Henny, 2017) yang menjelaskan bahwa di dalam wilayah tersebut ada beberapa universitas
pengetahuan akan literasi keuangan yang cukup yang dipilih peneliti yaitu UPN (Universitas
dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap Pembangunan Nasional), Universitas 17 Agustus
perilaku keuangan, dengan demikian seseorang 1945, Universitas Dr. Soetomo, Universitas
akan mampu mengatur atau mengalokasikan Narotama, Universitas Wr. Soepratman, STIESIA,
keuangannya dengan langkah yang tepat. STIE Perbanas. Pemilihan ini berdasarkan pada
wilayah geografis, dimana universitas tersebut juga
Kerangka Konseptual dan Hipotesis memiliki Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Tujuan
Kerangka konseptual yang digunakan di pemilihan ini adalah untuk memudahkan
dalam penelitian ini adalah: penelitian.
Target populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa fakultas
ekonomi dan bisnis yang kuliah di Perguruan
Tinggi di Surabaya diutamakan mahasiswa yang
sering memanfaatkan social media baik untuk
berkomunikasi, bertransaksi jual beli dan
sebagainya. Karena populasi yang digunakan di
dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa di
fakultas ekonomi dan bisnis wilayah kota Surabaya
Timur maka jumlahnya tidak diketahui pasti
Gambar 1 sehingga disebut sebagai populasi infinite (tak
terhingga). Maka pengambilan sampel dilakukan
Kerangka Konseptual
dengan cara menggunakan rumus sebagai berikut:
Berdasarkan kerangka konseptual di atas
([ ]) ( )
maka hipotesis yang digunakan di dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
H1: Life stlye berpengaruh terhadap perilaku Dimana:
konsumtif mahasiswa dalam melakukan n = Besar sampel
online shopping. p = Estimator proporsi populasi
H2: Self control berpengaruh terhadap (jika tidak diketahui
perilaku konsumtif mahasiswa dalam dianggap 50% = 0,5)
melakukan online shopping. q = 1-p (100% - p)
H3: Financial literacy berpengaruh terhadap Zα2 = Harga kurva normal yang
perilaku konsumtif mahasiswa dalam tergantung dari alpha
melakukan online shopping. (Zα0.05 = 1,96)
d = Toleransi kesalahan yang
dipilih, menggunakan batas
METODE PENELITIAN
kesalahan sebesar 10% (d =
Penelitian ini menggunakan metode
0.1) yang berarti tingkat
penelitiankuantitatif melalui survei sehingga
akurasi sebesar 90%.
penelitian ini nantinya akanmenggunakan data
primer. Metode survei digunakan untuk
Dengan menggunakan rumus di atas maka
mendapatkan data dari tempat tertentu secara
diperoleh jumlah sampel minimal sebanyak 96
alamiah, penelitiakan melakukan beberapa
responden.
perlakuan dalam pengumpulan data, yaitu dengan
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner
cara menyebarkan kuesioner, melakukan test
dengan pengukuran variabel yang menggunakan
“Skala Likert”.Skala likert digunakan untuk
31
p-ISSN 1693-1378 Pengaruh Life Style, Self Control Dan... (Ratih Dewi TH)
e-ISSN 2598-9952

mengukur sikap ataupun respon dari seseorang Perilaku pembelian impulsif merupakan
terhadap suatu objek yang akan diteliti. Jawaban perilaku membeli tanpa ada perencanaan, terjadi
responden atas pertanyaan atau pernyataan tersebut secara tiba-tiba dan keinginan yang kuat untuk
berupa pemilihan jawaban “setuju” hingga “tidak membeli dengan segera tanpa ada pertimbangan
setuju”. Pada penelitian ini skala likert yang akan terlebih dahulu.Variabel ini diukur dengan
digunakan adalah sebagai berikut: indikator yang mengacu pada karakteristik yaitu,
spontanitas (spontaneity); kekuatan, kompulsi dan
Tabel 1 intensitas (power, compulsion and intensity);
Pengukuran Variabel kegairahan dan stimulasi (excitement and
Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 stimulation); dan ketidakpedulian akan akibat
Tidak Sesuai (TS) 2 (disregard for consequences) (Febyanti, 2006)
Ragu - Ragu (R) 3
Sesuai (S) 4 Teknik Analisis
Peneliti menggunakan analisis regresi
Sangat Sesuai (SS) 5
berganda untuk meneliti pengaruh life style, self
control dan literasi keuangan terhadap perilaku
Variabel yang digunakan di dalam penelitian konsumtif pembelian secara online pada
ini adalah: mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis di wilayah
Variabel independen (X) yang meliputi: Surabaya Timur. Proses pengolahan data
menggunakan program SPSS.Tahapan yang dilalui
Life Style (X1) meliputi analisis statistik deskriptif, uji validitas,
Variabel life style menggambarkan perilaku uji reliabilitas, uji normalitas dan uji regresi linear
seseorang tentang bagaimana dia hidup, berganda. Persamaan regresi linier berganda di
menggunakan uang dan memanfaatkan waktu yang dalam penelitian ini dapat dituliskan sebagai
dimiliki dalam aktivitas, minat serta berikut:
opininya.Tujuannya adalah untuk menambah Y=α_0+α_1 X_1+α_2 X_2+α_3 X_3+ε
kepercayaan diri dalam pergaulan dan menjadi Dimana,
penilaian status sosial. Indikator-indikator lifestyle Y =Perilaku konsumtif
meliputi kepercayaan diri, koleksi, status sosial dan X1= Life Style
hobi (Kotler, 2007). X2= Self Control
X3= Literasi Keuangan
Self Control (X2)
Variabel self control merupakan suatu Pengujian Hipotesis
aktivitas pengendalian tingkah laku yang berkaitan Uji t dalam regresi linier berganda
dengan bagaimana individu mengendalikan emosi dimaksudkan untuk menguji apakah parameter
serta dorongan dari dalam dirinya agar mengarah (koefisien regresi dan konstanta). Dengan
pada perilaku yang positif. Indikator dalam menggunakan uji t maka dapat dengan mudah
mengukur self control meliputi kemampuan ditarik kesimpulan yaitu apabila nilai prob. t hitung
mengontrol perilaku, mengontrol stimulus, (ouput SPSS ditunjukkan pada kolom sig.) lebih
mengantisipasi suatu peristiwa atau kejadian, kecil dari tingkat kesalahan/error (alpha) maka
menafsirkan peristiwa atau kejadian dan dapat dikatakan bahwa variabel independen
pengambilan keputusan (Ghufron dan Rini, 2014 berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
begitu sebaliknya.
Literasi Keuangan (X3)
Variabel literasi keuangan diukur dengan PEMBAHASAN
empat indikator menurut yaitu uang dan transaksi, Uji Analisis Deskriptif
perencanaan dan pengelolaan keuangan, risiko dan Deskripsi data memberikan gambaran umum
keuntungan serta financial landscape (OECD, mengenai hasil penyebaran kuesioner. Berikut
2012). Instrumen yang digunakan merupakan adalah rincian penyebaran dan tingkat
pengembangan kuesioner yang disusun oleh pengembalian kuesioner:
Mandell (2008).

Variabel dependent (Y) yang meliputi:


Consumptive Behaviour (Y)

32
Equilibrium: Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi Volume 16, Nomor 1, April 2020. Hal. 29-36

Tabel 2 dependen mempunyai nilai r yang lebih besar dari


Tingkat Pengembalian Kuesioner 0.3 (r > 0.3) dan mempunyai nilai probabilitas
Kuesioner Jumlah lebih kecil dari 0,01 (α < 0.01) sehingga
Kuesioner yang disebar 120 dinyatakan bahwa data yang dihasilkan adalah
“valid”.
Kuesioner yang tidak kembali 7
Kuesioner yang tidak digunakan 10
Tabel 4
Kuesioner yang digunakan 102
Hasil Uji Validitas
Sumber: Data diolah Indikator Koefisien
Variabel Sig. Ket.
Item Korelasi
Tabel 3 X1.1 0.727 0.000 Valid
Analisis Deskriptif X1.2 0.762 0.000 Valid
Data Responden Presentase Life Style
X1.3 0.705 0.000 Valid
Kriteria (X1)
Berdasarkan (%) X1.4 0.648 0.000 Valid
Laki-laki 26,5 X1.5 0.604 0.000 Valid
Jenis Kelamin
Perempuan 73,5 X2.1 0.897 0.000 Valid
17-21 thn 19,6 Self X2.2 0.870 0.000 Valid
22-26 thn 47,1 Control X2.3 0.896 0.000 Valid
Usia (X2) X2.4 0.906 0.000 Valid
27-31 thn 31,4
>31 thn 2 X2.5 0.894 0.000 Valid
X3.1 0.854 0.000 Valid
Pendapatan / Uang < 2 juta 32,4
Literasi X3.2 0.801 0.000 Valid
Saku per bulan 2-3 juta 51
Keuangan X3.3 0.819 0.000 Valid
> 3 juta 16,7 (X3) X3.4 0.854 0.000 Valid
< 2 jam 6,9
Lamanya X3.5 0.832 0.000 Valid
2-5 jam 36,3 Y1.1 0.543 0.000 Valid
memanfaatkan
5-8 jam 30,4 Y1.2 0.722 0.000 Valid
sosmed
> 8 jam 26,5 Consump- Y1.3 0.726 0.000 Valid
Sosial 23,5 tive
Y1.4 0.723 0.000 Valid
Behavi-
Network our (Y) Y1.5 0.716 0.000 Valid
Tujuan Jual Beli 55,9 Y1.6 0.769 0.000 Valid
pemanfaatan Online Y1.7 0.535 0.000 Valid
sosmed Layanan 4,9 Sumber: Data diolah
surel
Google 15,7 Tabel 5
Sumber: Data diolah Hasil Uji Reliabilitas
Reliabilitas
Variabel Ket
(Cronbach’s Alpha)
Uji Validitas dan Reliabilitas
Life Style (X1) 0.726 Reliabel
Dalam penelitian ini data yang diuji sebanyak Reliabel
Self Control (X2) 0.936
102 dengan menggunakan software SPSS 21. for Reliabel
Financial 0.888
windows. Item atau indikator dikatakan valid jika Literacy (X3)
hasil angka korelasi product moment Pearson (r Consumptive 0.803 Reliabel
hitung) pada level signifikansi < 0,01 dan suatu Behaviour (Y)
instrumen di dalam penelitiandapat dikatakan valid Sumber: Data diolah
jika nilai koefisien korelasinya lebih besar dari 0.3.
Hasil pengujian validitas ditunjukkan pada tabel Tabel 5 menunjukkan bahwa koefisien
sebagai berikut: cronbach’s alpha pada semua item pertanyaan
Tabel 4 menunjukkan bahwa item-item untuk variabel independen (life style (X1), self
pertanyaan pada variabel independen yaitu life control (X2), literasi keuangan (X3)) dan dependen
style (X1), self control (X2), literasi keuangan (X3) (consumptive behaviour (Y)) seluruhnya
dan variabel dependen yaitu consumptive menunjukkan nilai lebih dari 0,60. Dengan
behaviour (y) menunjukkan bahwa seluruh item demikian seluruh variabel baik independen
pertanyaan pada variabel independen dan

33
p-ISSN 1693-1378 Pengaruh Life Style, Self Control Dan... (Ratih Dewi TH)
e-ISSN 2598-9952

maupun dependen dinyatakan memiliki reliabilitas ini memperlihatkan bahwa nilai probabilitas nilai t
/ kehandalan yang baik atau “reliabel”. atau signifikan lebih kecil 5% (0.000 < 0.05).
Dengan demikian pengujian tersebut menunjukkan
Uji Regresi Linier Berganda bahwa H1 diterima. Berdasarkan tabel 6
menunjukkan bahwa nilai koef. Reg (β = 0.496),
Tabel 6 hasil ini memperlihatkan bahwa variabel life style
Hasil Uji Regresi Linear Berganda (gaya hidup) berpengaruh secara positif dan
Variabel Koef. t-hitung Sign Ket signifikan terhadap consumptive behaviour
Reg (perilaku konsumtif).
Konstanta 22.431 8.018 0.000 Hasil pengujian ini didukung oleh penelitian
Life Style (X1) 0.496 3.780 0.000 Positif
Signifikan sebelumnya yaitu yang menemukan bahwa market
Self Control - 0.214 - 3.098 0.003 Negatif place mampu mempengaruhi life style dari
(X2) Signifikan kalangan mahasiswa (Desty, 2017) Dengan adanya
Financial - 0.198 - 2.135 0.035 Negatif marketplace tersebut maka mahasiswa berperilaku
Literacy (X3) Signifikan
konsumtif dalam melakukan online shopping.
R Square = 0.181 Gaya hidup adalah cara hidup seseorang yang
F Hitung = 7.237 dengan Sign. 0.000 menghabiskan waktu dan daya guna uang (James
N = 102
dkk, 2015). Gaya hidup dapat diamati melalui
Sumber: Data diolah
aktivitas, minat dan opini yang dilakukan oleh
Keterangan : mahasiswa. Apabila perilaku konsumtif tersebut
Variabel Dependen : Consumptive Behaviour terus dilakukan tanpa adanya pemikiran panjang
Signifikan pada level 5% maka akan berakibat terjadinya tindakan
pemborosan dimana seseorang tidak akan dapat
Berdasarkan tabel 6 maka diperoleh membedakan mana yang benar-benar dibutuhkan
persamaan model regresi adalah sebagai berikut ini dan mana yang hanya sekedar keinginan semata.
Y=22.431+0.496 X1-0.214 X2-0.198 X3+ε
Pengaruh Self Control Terhadap Consumptive
Pengujian Hipotesis Behaviour
Pengujian hipotesis di dalam penelitian ini Berdasarkan hasil perhitungan yang
menggunakan Uji t. Uji t digunakan untuk menguji ditunjukkan pada Tabel 7 diperoleh bahwa nilai
apakah terdapat pengaruh variabel independen
tstatistik sebesar -3.098 dan nilai sig. 0.003. Nilai
terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil ini memperlihatkan bahwa nilai probabilitas nilai t
perhitungan maka dapat diketahui apakah variabel atau signifikan lebih kecil 5% (0.003 < 0.05).
life style, self control literasi keuangan Dengan demikian pengujian tersebut menunjukkan
berpengaruh terhadap consumptive behaviour hasil
bahwa H2 diterima. Berdasarkan tabel 6
perhitungan dapat ditunjukkan pada tabel berikut menunjukkan bahwa nilai koef. Reg (β = -0.214),
ini. hasil ini memperlihatkan bahwa variabel self
control (pengendalian diri) berpengaruh secara
Tabel 7 negatif dan signifikan terhadap consumptive
Hasil Perhitungan Pengujian Hipotesis behaviour (perilaku konsumtif).
Variabel t hitung Sign. Hasil Hipotesis Hasil pengujian ini didukung oleh penelitian
sebelumnya, menurut Sharma, dkk (2013) perilaku
Life style 3.780 0.000 H1diterima konsumtif memiliki hubungan dengan devisit
Self Control - 3.098 0.003 H2 diterima kontrol diri dengan kata lain apabila kontrol diri
tinggi maka tidak akan terjadi perilaku konsumtif,
Financial sebaliknya rendahnya kontrol diri seseorang akan
- 2.135 0.035 H3 diterima
Literacy
menyebabkan orang tersebut berperilaku
Sumber: Data diolah konsumtif. perilaku konsumtif dapat ditekan dan
bahkan dihindari apabila seseorang memiliki
Pengaruh Life Style Terhadap Consumptive sistem pengendalian internal padadirinya yang
Behaviour disebut kontrol diri. Selain itu masalah kontrol diri
Berdasarkan hasil perhitungan yang merupakan masalah yang dilibatkan proses belajar
ditunjukkan pada Tabel 7 diperoleh bahwa nilai pengendalian diri untuk menurunkan perilaku
tstatistik sebesar 3.780 dan nilai sig. 0.000. Nilai eksesif yang memberi kepuasan segera. Pengaruh

34
Equilibrium: Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi Volume 16, Nomor 1, April 2020. Hal. 29-36

Literasi Keuangan Terhadap Consumptive 2. Self control (pengendalian diri) berpengaruh


Behaviour secara negatif dan signifikan terhadap
Berdasarkan hasil perhitungan yang consumptive behaviour (perilaku konsumtif).
ditunjukkan pada Tabel 7 diperoleh bahwa nilai
3. Literasi keuangan berpengaruh secara negatif
tstatistik sebesar -2.135 dan nilai sig. 0.035. Nilai
ini memperlihatkan bahwa nilai probabilitas nilai t dan signifikan terhadap consumptive
atau signifikan lebih kecil 5% (0.035 < 0.05). behaviour (perilaku konsumtif).
Dengan demikian pengujian tersebut menunjukkan
bahwa H3 diterima. Berdasarkan tabel 6 Implikasi Manajerial
menunjukkan bahwa nilai koef. Reg (β = -0.198), Gaya hidup yang dimiliki oleh mahasiswa
hasil ini memperlihatkan bahwa variabel literasi yang kuliah di fakultas ekonomi dan bisnis di
keuangan berpengaruh secara negatif dan Surabaya khususnya wilayah Surabaya timur
signifikan terhadap consumptive behaviour mempunyai pengaruh terhadap perilaku konsumtif.
(perilaku konsumtif). Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi life style
Hasil pengujian didukung oleh penelitian maka semakin tinggi tingkatperilaku
sebelumnya yang menyatakan bahwa literasi konsumtifnya, begitu pulasebaliknya. Berdasarkan
keuangan merupakan kemampuan individu untuk hasil analisis dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
mengambil keputusan dalam hal pengaturan yang kuliah di fakultas ekonomi dan bisnis di
keuangan pribadinya dituliskan oleh (Margaretha Surabaya khususnya wilayah Surabaya timur
dkk, 2015). Jika seorang individu tidak mampu cenderung berperilaku konsumtif dikarenakan
mengatur keuangan pribadinya maka dirinya akan dipengaruhi oleh life style mereka. Mereka
terjebak pula dalam perilaku konsumtif terutama di cenderung membeli berdasarkan keinginan (agar
era teknologi saat ini. Tersebarnya marketplace mampu mengikuti mode-mode terbaru)
seperti Tokopedia, Lazada, Blibli, OLX dan lain dibandingkan dengan kebutuhan terutama ketika
sebagainya menjadikan mahasiswa mudah tergiur melakukan online shopping.Untuk dapat
dengan berbagai promo yang diberikan. memenuhi life style, mereka lebih sering membeli
Dalam penelitian Imawati, Susilaningsih dan secara online karena adanya faktor harga yang
Elvia (2013) juga dijelaskan bahwa materi cenderung lebih murah dan sesuai dengan kantong
pembelajaran yang diperoleh siswa di sekolah mahasiswa. Hal tersebut yang menjadikan
belum mampu diaplikasikan secara maksimal. mahasiswa lebih mementingkan life style agar tak
Mahasiswa telah mendapatkan pembelajaran dari ketinggalan zaman dibandingkan kebutuhan
mata kuliah terkait pengelolaan keuangan namun mereka sebenarnya.
mereka belum dapat mengaplikasikan teori Tingkat pengendalian diri yang dimiliki oleh
pembelajaran tersebut secara maksimal. Hal ini mahasiswa yang kuliah di fakultas ekonomi dan
dikarenakan selama pembelajaran, materi yang bisnis di Surabaya khususnya wilayah Surabaya
terkait pengelolaan keuangan seperti manajemen timur mempunyai pengaruh terhadap perilaku
keuangan dan akuntansi manajemen lebih konsumtif. Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
ditekankan pada aspek keperluan entitas sehingga self control maka semakin rendah tingkat perilaku
mahasiswa masih sulit mengaplikasikan materi konsumtifnya, begitu pulasebaliknya. Berdasarkan
tersebut secara menyeluruh dalam pengelolaan hasil analisis yang telah dilakukan dapat
keuangannya. disimpulkan bahwa mahasiswa tersebut masih
memiliki tingkat pengendalian diri yang kurang
PENUTUP sehingga mereka cenderung berperilaku konsumtif
Kesimpulan terutama ketika melakukan online shopping.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Literasi keuangan yang berkaitan dengan
apakah terdapat pengaruh life style, self control dan pengelolaan keuangan yang dimiliki oleh
financial literacy terhadap consumptive behaviour. mahasiswa yang kuliah di fakultas ekonomi dan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan bisnis di Surabaya khususnya wilayah Surabaya
maka dapat disimpulkan bahwa: timur mempunyai pengaruh terhadap perilaku
1. Life style (gaya hidup) berpengaruh secara konsumtif. Semakin tinggi financial literacy yang
positif dan signifikan terhadap consumptive mereka miliki maka semakin rendah tingkat
perilaku konsumtifnya, begitu pula sebaliknya.
behaviour (perilaku konsumtif).
Akan tetapi, berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa mahasiswa

35
p-ISSN 1693-1378 Pengaruh Life Style, Self Control Dan... (Ratih Dewi TH)
e-ISSN 2598-9952

yang kuliah di fakultas ekonomi dan bisnis di James F.Engel & Roger D.Blackwell & Paul W.
Surabaya khususnya wilayah Surabaya timur Miniard, F. X. Budiyanto. 2015. Perilaku
cenderung tidak mampu mengelola keuangannya Konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara.
secara pribadi sehingga pada akhirnya mereka Kotler, Philip & Armstong, Gary. 2007. Prinsip-
terjebak pada perilaku konsumtif terutama ketika Prinsip Pemasaran Edisi Keduabelas Jilid 1.
melakukan online shopping. Alih bahasa: Bob Sabran. Jakarta: Erlangga.
Mandell, Lewis. 2008. The Financial Literacy of
Rekomendasi Young American Adult. Result of The
Pada penelitian ini, penulis menyadari masih National Jumpstart Coalition Survey of High
terdapat banyak kekurangan-kekurangan dan Scholl Seniors and College Student. The
keterbatasan. Pada penelitian ini, penulis hanya Jumpstart Coalition for Personal Financial
memandang faktor life style, self control dan Leteracy: Washington.
financial literacy yang memiliki pengaruh terhadap Margaretha, Farah dan Pambudhi, Reza Arief.
consumptive behaviour. Berdasarkan hasil analisis 2015. Tingkat Literasi Keuangan pada
diketahui pula bahwa konstribusi yang diberikan Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi. Jurnal
oleh ketiga variabel tersebut sangatlah sedikit. Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 17
Sehingga, penelitian ini perlu dikembangkan lebih No.17: 76-85.
jauh lagi dengan menambahkan faktor-faktor Ghufron, M. Nur. dan Rini, Risnawati. 2014.
lainnya yang diprediksi mampu memberikan Teori-Teori Psikologi. Yogjakarta: Ar- Ruzz
pengaruh terhadap perilaku konsumtif. Media.
Organization for Economic Cooperation and
DAFTAR PUSTAKA Development (OECD), Program for
Bhushan, P. and Medury, Y. 2013. Financial International Student Assessment (PISA).
Literacy and its Determinants. International 2012. Financial Literacy Assesment
Journal of Engineering, Business and Freamwork. Amerika: International Network
Enterprise Applications (IJEBEA), 4(2),155– on Financial Education.
160. Putri, N.M.D.R dan Henny, R. 2017. Pengaruh
Febyanti, Riza. 2016. Perilaku Konsumtif Remaja Tingkat Literasi Keuangan dan Faktor
Ditinjau dari Gaya Hidup Hedonis dan Tipe Sosiodemografi terhadap Perilaku Keputusan
Kepribadian Extravert Introvert. Universitas Investasi Individu. E-Jurnal Ekonomi dan
Gajah Mada. Yogyakarta: Thesis. Bisnis Universitas Udayana.
Gailliot, M. T., Baumeister, R. F., Dewall, C. N., Sharma, P., Sivakumaran, B. & Marshall. R. .2013.
Maner, J. K., Plant, E. A., Tice, D. M., Brewer, Looking Beyond Impulse Buying A
L. E. & Schmeichel, B. J. 2007. Self Control CrossCultural And Multi-Domain
Relies on Glucose as Limited Energy Source: Investigation Of Consumer Impulsiveness.
Willpower is Niore Then a Metaphor. Journal European Journal of Marketing. 48 (5). 1159-
of Personality and Social Psychology, 92(2) : 1179.
325-336. Sugiyono. 2014. Metode Penilaian Kuantitatif,
Imawati, I., Susilaningsih, dan Elvia, I. 2013. Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta:
Pengaruh Financial Literacy terhadap Perilaku Bandung.
Konsumtif Remaja pada Program IPS SMA https://www.apjii.or.id
Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.
Jupe UNS, Vol 2 No. 1 Hal. 48 s/d 58.

36

Anda mungkin juga menyukai