LATAR BELAKANG
Dalam era perkembangan globalisasi Tingkat konsumsi penduduk
saat ini mendorong pula peningkatan Indonesia dari tahun ke tahun selalu
ekonomi suatu negara. Contoh dari mengalami peningkatan, seperti yang
peningkatan ekonomi adalah dengan dilansir dalam detik.com pada 06 Mei
mulai berkembangnya dunia perindustrian 2019 mengatakan bahwa konsumsi
yang dapat memberikan segala sesuatu rumah tangga tumbuh 5,01%, Badan
yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pusat Statistik (BPS) mencatat
Dengan tersedianya segala sesuatu yang tingkat konsumsi rumah tangga pada
dibutuhkan oleh masyarakat maka akan kuartal I-2019 tumbuh 5,01%. Angka ini
membuat masyarakat tertarik untuk dapat jauh lebih tinggi dibanding periode yang
mengkonsumsi segala sesuatu tersebut sama tahun sebelumnya yang hanya
baik berupa produk ataupun jasa. tumbuh 4,94%. Dari berita tersebut dapat
Masyarakat semakin berlomba-lomba dilihat bahwa konsumsi seluruh
ataupun saling bersaing untuk dapat masyarakat setiap tahunnya akan
memenuhi kebutuhan mereka masing- mengalami peningkatan.
masing bahkan masyarakat juga ingin
memenuhi kebutuhan yang diinginkannya Dalam perkembangan teknologi pada
bukan hanya kebutuhan yang sangat arus moderinisasi pada zaman sekarang
dibutuhkannya. Kegiatan tersebut dapat ini, perilaku konsumtif bukanlah sesuatu
dikategorikan sebagai perilaku konsumtif hal yang asing yang ada disekitar kita.
dimana pemenuhan keinganan lebih Tetapi perilaku konsumtif tersebut jika
penting daripada pemenuhan kebutuhan dikaji lebih dalam lagi perilaku konsumtif
yang primer. Perilaku konsumtif dapat mengakibatkan beberapa dampak
merupakan suatu fenomena yang hadir yang serius atau pun bisa berdampak
ditengah-tengah masyarakat baik yang dapat membahayakan. Perilaku
masyarakat yang hidup diperkotaan konsumtif tersebut sangatlah saling
maupun pedesaan. berkaitan dengan istilah kejahatan atau
2020 Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi) 146
sering dissebut dengan kriminatas. (Eva cukup dengan apa yang dimilikinya
dan Tatik 2015) manusia selalu tidak merasa puas akan
sesuatu yang milikinya. Jika suatu
Bagi remaja khususnya mahasiswa kebutuhan telah terpenuhi maka akan
yang hadir dari kalangan keluarga muncul kebutuhan-kebutahan lainnya.
menengah kebawah, maka keinginan Konsumtif menjelaskan bahwa keinginan
untuk memenuhi keinginan barang- seseorang untuk dapat mengkonsumsi
barang mewah akan sulit untuk tercapai atau memiliki suatu barang secara
atau akan sulit terpenuhi. Karena hal berlebihan, dimana barang yang tidak
tersebut akan memunculkan keinginan diperlukan pun tetap saja ingin dimiliki.
untuk melakukan tindak kriminalitas Luthfatul dan Khasan (2017)
seperti mencuri, membegal ataupun
merampok agar untuk menuhi Banyak faktor yang dapat
keinginannya membeli barang-barang mempengaruhi munculnya perilaku
mewah tersebut. (Eva dan Tatik 2015) konsumtif, diantaranya konformitas
hedonis, literasi ekonomi, dan gaya hidup
Perilaku konsumtif tersebut dapat konsumtif (Eva Oktafikasari 2017).
terjadi disemua kalangan khususnya Menurut Kotler & Amstrong (2001)
terjadi di kalangan mahasiswa. menyebutkan bahwa faktor-faktor yang
Mahasiswa merupakan salah satu elemen dapat mempengaruhi perilaku konsumtif
yang penting dalam kehidupan diantaranya yaitu faktor budaya
bermasyarakat, atau bisa dikatakan (kebudayaan, subkebudayaan, dan kelas
bahwa mahasiswa memiliki andil yang sosial), sosial (kelompok acuan, keluarga,
cukup besar dalam kehidupan peran, dan status), pribadi (umur, dan
bermasyarakat. Dalam hal ini perilaku tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi
konsumtif yang terjadi dikalangan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan
mahasiswa, mahasiswa tersebut konsep diri), psikologis (motivasi,
membelanjakan uangnya secara persepsi, pengetahuan, keyakinan, dan
berlebihan dimana mahasiswa lebih sikap).
senang membelanjakan uangnya untuk
kepentingan yang tidak dibutuhkan oleh Menurut Remund (2010)
mahasiswa tersebut yaitu membelanjakan menyebutkan bahwa Literasi keuangan
uangnya untuk memenuhi kepuasan merupakan kemampuan seseorang
semata. dalam mengelola keuangannya dengan
baik ukur pengetahuan seseorang dalam
Aprilia & hartono (2014) memahami dasar-dasar keuangan dan
menyebutkan perilaku konsumtif konsep-konsep keuangan, dengan
merupakan perilaku atau kegiatan yang memahami dasar dan konsep keuangan
dilakukan oleh seriap individu yang dapat tersebut juga harus dapat memahami dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor kemampuan dan keyakinan dalam
sosiologis yang berasal dari kehidupan mengelola keuangan pribadinya masing-
individu itu sendiri yang dapat masing dengan melalui pengambilan
menyebabkan individu itu sendiri keputusan jangka pendek dengan tepat
melakukan konsumsi secara berlebihan dan juga selain melalu pengambilan
atau boros, dengan membeli barang yang keputusan jangka pendek harus juga
diinginkan bukan yang dibutuhkan. memikirkan rencana keuangan jangka
panjang yang baik dengan melihat kondisi
Aktivitas konsumsi merupakan lingkungan sekitar dan perubahan-
aktivitas yang ridak dapat dipisahkan perubahan ekonomi yang akan terjadi.
dengan keidupan manusia. Kebutuhan
setiap manusia pasti beragam dan tidak Literasi Keuangan sangatlah
terbatas maka dari itu setiap manusia pun dibutuhkan bagi mahsiswa agar dapat
harus dapat memenuhi kebutahannya terbebas dari masalah kesulitan dalam
tersebut. Tetapi pada kenyataannya keuangan. Kesulitan dalam keuangan
setiap manusia pasti tidak akan merasa
2019 Volume 1 No. 1 Januari 147
tidak berperilaku konsumtif (Okky dan Sri, barang karena hadiah, membeli barang
2016). atau produk karena barang atu produk
Menurut Syamsul, 2010 dalam Dewi, tersebut banyak dimiliki oleh banyak
dkk (2017) Pengendalian diri adalah orang.
kemampuan yang dimiliki oleh setiap
individu agar dapat menghentikan atau Menurut Guyumulya dan Widiastuti
mengendalikan adanya dorongan- (2013) dalam Ighfa dan Astrie (2019)
dorongan, baik yang berasal dari dalam perilaku konsumtif adalah sebuah
diri individu itu sendiri ataupun dari luar kegiatan membeli produk atau barang
diri individu itu tersebut. dengan pertimbangan emosional, perilaku
konsumtif tersebut merupakan perilaku
Konformitas Hedonis mengkonsumsi atau membeli produk atau
barang yang lebih mementingkan
keinginannya dibandingkan dengan
Menurut Eva Oktafikasari (2017)
kebutuhannya karena hanya ingin
konformitas hedonis dapat diartikan
memuaskan hasrat keinginannya.
sebagai kecenderungan penyesuaian
sikap dan perilaku individu dengan
kelompok referensinya untuk menjadikan Pembahasan
kesenangan atau kenikmatan sebagai
tujuan hidup. Hubungan Literasi Keuangan dengan
Perilaku Konsumtif
Menurut Koo dan Shavitt (2010)
konformitas adalah dalam pembelian atau Literasi keuangan merupakan
pemilihan produk menganut pada kemampuan seorang individu dalam
keinginan dan otoritas kelompok in group. mengelola keuangannya sendiri agar
Konformitas juga sangat memberikan tidak terjadi kesulitan keuangan dalam
pengaruh yang bersal dalam hubungan kehidupannya. Menurut (Risa, 2018)
sosial. dalam penelitiannya menyebutkan
bahwwa untuk dapat meningkatkan
Perilaku Konsumtif literasi keuangan dapat ditingkatkan
melalui beberapa cara, yaitu dengan
Menurut Dewi (2017) Perilaku
melihat suku bunga deposito sebelum
konsumtif merupakan sebuah kegiatan
menabung atau menyimpan uangnya di
konsumsi, konsumsi dalam kegiatan
Bank, menyusun catatan baik dalam
tersebut merupakan konsumsi yang
perencanaan keuangan maupun
berlebihan dimana hanya untuk
pengelolaan keuangan.
memementingkan kepuasan semata
bukan untuk memenuhi kebutuhan yang Menurut (Dikria,2016) dalam Risa
memang dibutuhkan. (2018) menyebutkan bahwa mahasiwa
yang memiliki tingkat literasi keuangan
Perilaku konsumtif adalah perilaku
yang tinggi atau memiliki tingkat literasi
individu yang dipengaruhi oleh faktor-
keuangan yang baik akan dapat bisa
faktor sosiologis di dalam kehidupannya
memilah-milah dalam melakukan kegiatan
yang dituntut untuk mengkonsumsi
konsumsi, mahasiswa tersebut akan
secara berlebihan atau pemborosan dan
mendahulukan untukmembeli kebutuhan
tidak terencana terhadap barang dan jasa
yang sangat dibutuhkannya dan tidak
yang kurang atau bahkan tidak perlu
memprioritaskan keinginan yang
(Aprilia dan Hartono, 2014).
diinginkannya sebab mahasiswa tersebut
Menurut Sumartono (2012) dalam mengetahui bahwa mereka akan
Eva dan Amir (2017) Perilaku konsumtif menghadapi berbagai macam
adalah suatu kegiatan atau tindakan kemungkinan yang bisa saja terjadi ketika
dalam menggunakanan sebuah barang mereka lebih memprioritaskan
atau produk secara tidak selesai atau keinginannya daripada kebutuhannya
tuntas, membeli suatu produk atau yang sangat dibutuhkan. Hal-hal yang
2019 Volume 1 No. 1 Januari 151
mungkin terjadi tersebut adalah seperti tingkat loterasi keuangan maka akan
pengeluaran yang semakin membengkak semakin rendahnya tingkat perilaku
atau meningkat, tidak dapat menyisihkan konsumtif mahasiswa, dapat disimpulkan
uangnya untuk dijadikan sebagai bahwa mahasiswa tersebut memiliki
tabungan, tidak dapat berinvestasi untuk pengetahuan literasi keuangan yang
masa yang akan datang, menimbulkan tinggi maka mahasiswa tersebut sudah
sifat boros, dan yang paling dapat bisa atau sudah mahir dalam mengelola
merugikan kehidupannya adalah keuangannya dan akan menyebabkan
mahasiswa tersebut tidak dapat rendahnya tingkat perilaku konsumtifnya
memenuhi kebutuhan pokoknya sehari- karena mahasiswa tersebut pasti akan
hari karena lebih memprioritaskan mementingkat kebutuhan yang
keinginannya dibandingkan dibutuhkannya dan bukan yang
kebutuhannya. diinginkannya.