Anda di halaman 1dari 11

Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi)

Volume 01 Nomor 01 Tahun 2020 (Hal: 145-155)


https://ojs.stiesa.ac.id/index.php/prisma

PENGARUH LITERASI KEUANGAN, PENGENDALIAN DIRI DAN


KONFORMITAS HEDONIS TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF
MAHASISWA
Lita Tribuana
Program Studi Akuntansi
STIE Sutaatmadja Subang
Email: litatribuana8991@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK/ABSTRACK


Histori Artikel : Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui hubungan
Tgl. Masuk : 7 November 2019 literasi keuangan, pengendalian diri dan konformitas
Tgl. Diterima : 7 Januari 2020 hedonis terhadap perilaku konsumtif mahasiswa. Teori
Tersedia Online : 31 Januari yang digunakan dalam artikel ini adalah Theory
2020 Planned Behavior dan Teori Perilaku Konsumen.
Keywords: Theory Planned Terdapat hubungan antara literasi keuangan dengan
Behavior, literasi keuangan, perilaku konsumtif. Terdapat hubungan antara
pengendalian diri dengan perilaku konsumtif. Terdapat
perilaku konsumtif hubungan antara konformitas hedonis dengan perilaku
konsumtif.

LATAR BELAKANG
Dalam era perkembangan globalisasi Tingkat konsumsi penduduk
saat ini mendorong pula peningkatan Indonesia dari tahun ke tahun selalu
ekonomi suatu negara. Contoh dari mengalami peningkatan, seperti yang
peningkatan ekonomi adalah dengan dilansir dalam detik.com pada 06 Mei
mulai berkembangnya dunia perindustrian 2019 mengatakan bahwa konsumsi
yang dapat memberikan segala sesuatu rumah tangga tumbuh 5,01%, Badan
yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pusat Statistik (BPS) mencatat
Dengan tersedianya segala sesuatu yang tingkat konsumsi rumah tangga pada
dibutuhkan oleh masyarakat maka akan kuartal I-2019 tumbuh 5,01%. Angka ini
membuat masyarakat tertarik untuk dapat jauh lebih tinggi dibanding periode yang
mengkonsumsi segala sesuatu tersebut sama tahun sebelumnya yang hanya
baik berupa produk ataupun jasa. tumbuh 4,94%. Dari berita tersebut dapat
Masyarakat semakin berlomba-lomba dilihat bahwa konsumsi seluruh
ataupun saling bersaing untuk dapat masyarakat setiap tahunnya akan
memenuhi kebutuhan mereka masing- mengalami peningkatan.
masing bahkan masyarakat juga ingin
memenuhi kebutuhan yang diinginkannya Dalam perkembangan teknologi pada
bukan hanya kebutuhan yang sangat arus moderinisasi pada zaman sekarang
dibutuhkannya. Kegiatan tersebut dapat ini, perilaku konsumtif bukanlah sesuatu
dikategorikan sebagai perilaku konsumtif hal yang asing yang ada disekitar kita.
dimana pemenuhan keinganan lebih Tetapi perilaku konsumtif tersebut jika
penting daripada pemenuhan kebutuhan dikaji lebih dalam lagi perilaku konsumtif
yang primer. Perilaku konsumtif dapat mengakibatkan beberapa dampak
merupakan suatu fenomena yang hadir yang serius atau pun bisa berdampak
ditengah-tengah masyarakat baik yang dapat membahayakan. Perilaku
masyarakat yang hidup diperkotaan konsumtif tersebut sangatlah saling
maupun pedesaan. berkaitan dengan istilah kejahatan atau
2020 Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi) 146

sering dissebut dengan kriminatas. (Eva cukup dengan apa yang dimilikinya
dan Tatik 2015) manusia selalu tidak merasa puas akan
sesuatu yang milikinya. Jika suatu
Bagi remaja khususnya mahasiswa kebutuhan telah terpenuhi maka akan
yang hadir dari kalangan keluarga muncul kebutuhan-kebutahan lainnya.
menengah kebawah, maka keinginan Konsumtif menjelaskan bahwa keinginan
untuk memenuhi keinginan barang- seseorang untuk dapat mengkonsumsi
barang mewah akan sulit untuk tercapai atau memiliki suatu barang secara
atau akan sulit terpenuhi. Karena hal berlebihan, dimana barang yang tidak
tersebut akan memunculkan keinginan diperlukan pun tetap saja ingin dimiliki.
untuk melakukan tindak kriminalitas Luthfatul dan Khasan (2017)
seperti mencuri, membegal ataupun
merampok agar untuk menuhi Banyak faktor yang dapat
keinginannya membeli barang-barang mempengaruhi munculnya perilaku
mewah tersebut. (Eva dan Tatik 2015) konsumtif, diantaranya konformitas
hedonis, literasi ekonomi, dan gaya hidup
Perilaku konsumtif tersebut dapat konsumtif (Eva Oktafikasari 2017).
terjadi disemua kalangan khususnya Menurut Kotler & Amstrong (2001)
terjadi di kalangan mahasiswa. menyebutkan bahwa faktor-faktor yang
Mahasiswa merupakan salah satu elemen dapat mempengaruhi perilaku konsumtif
yang penting dalam kehidupan diantaranya yaitu faktor budaya
bermasyarakat, atau bisa dikatakan (kebudayaan, subkebudayaan, dan kelas
bahwa mahasiswa memiliki andil yang sosial), sosial (kelompok acuan, keluarga,
cukup besar dalam kehidupan peran, dan status), pribadi (umur, dan
bermasyarakat. Dalam hal ini perilaku tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi
konsumtif yang terjadi dikalangan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan
mahasiswa, mahasiswa tersebut konsep diri), psikologis (motivasi,
membelanjakan uangnya secara persepsi, pengetahuan, keyakinan, dan
berlebihan dimana mahasiswa lebih sikap).
senang membelanjakan uangnya untuk
kepentingan yang tidak dibutuhkan oleh Menurut Remund (2010)
mahasiswa tersebut yaitu membelanjakan menyebutkan bahwa Literasi keuangan
uangnya untuk memenuhi kepuasan merupakan kemampuan seseorang
semata. dalam mengelola keuangannya dengan
baik ukur pengetahuan seseorang dalam
Aprilia & hartono (2014) memahami dasar-dasar keuangan dan
menyebutkan perilaku konsumtif konsep-konsep keuangan, dengan
merupakan perilaku atau kegiatan yang memahami dasar dan konsep keuangan
dilakukan oleh seriap individu yang dapat tersebut juga harus dapat memahami dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor kemampuan dan keyakinan dalam
sosiologis yang berasal dari kehidupan mengelola keuangan pribadinya masing-
individu itu sendiri yang dapat masing dengan melalui pengambilan
menyebabkan individu itu sendiri keputusan jangka pendek dengan tepat
melakukan konsumsi secara berlebihan dan juga selain melalu pengambilan
atau boros, dengan membeli barang yang keputusan jangka pendek harus juga
diinginkan bukan yang dibutuhkan. memikirkan rencana keuangan jangka
panjang yang baik dengan melihat kondisi
Aktivitas konsumsi merupakan lingkungan sekitar dan perubahan-
aktivitas yang ridak dapat dipisahkan perubahan ekonomi yang akan terjadi.
dengan keidupan manusia. Kebutuhan
setiap manusia pasti beragam dan tidak Literasi Keuangan sangatlah
terbatas maka dari itu setiap manusia pun dibutuhkan bagi mahsiswa agar dapat
harus dapat memenuhi kebutahannya terbebas dari masalah kesulitan dalam
tersebut. Tetapi pada kenyataannya keuangan. Kesulitan dalam keuangan
setiap manusia pasti tidak akan merasa
2019 Volume 1 No. 1 Januari 147

tersebut tidak hanya dipicu oleh memenuhi kesenangan atau kenikmatan


rendahnya pendapatan tetapi juga terjadi sebagai tujuan hidupnya (Rachmah, dkk.,
akibat minimnya pengetahuan dalam 2019). Faktor lain yang berasal dari luar
mengelola keuangannya tersebut (Rika individu itu sendiri adalah dengan
2019). Menurut Oseifuah (2010) dalam bergabung bersama orang-orang yang
Ika, Sri dan Bambang (2019) literasi bersifat berlebihan dalam melakukan
keuangan sangatlah penting atau tidak konsumsinya, kelompok orang-orang
dapat diremehkan, karena bagi tersebut disebut dengan konformitas
seseorang yang buta huruf mengenai hedonis (Eva Oktafikasari 2017).
keuangan maka tidak akan bisa
memprediksi atau menganggarkan secara Perilaku konsumtif mahasiswa
optimal untuk dapat menghitung juga dapat terjadi akibat dari pengaruh
pengeluarannya, dan juga tidak dapat dari kkelompok dimana mahasiswa
memeriksa atau mengidentifikasi layanan tersebut tinggal, yang sering disebut
keuangan atau produk yang dapat dengan konformitas. Menurut Suryanto
memenuhi kebutuhannya, serta tidak dalam Eva dan Tatik (2015) konformitas
yakin dengan bagaimana cara menilai merupakan kecenderungan individu agar
dan memperoleh keuangan secara dapat merubah persepsi, opini, dan
independen. perilaku individu tersebut agar dapat
sesuai atau sama dengan norma-norma
Selain Literasi keuangan adapun yang pada pada kelompoki tertentu.
faktor lain yang dapat menjadi salah satu Banyaknya keinginan agar dapat
faktor yang dapat menghentikan perilaku mendapatkan pengakuan sosial dan
konsumtif mahasiswa yaitu dengan harmonisasi menjadikan mahasiswa
pengendalian diri. Pengendalian diri untuk melaksanakan konformitas
merupakan suatu aktivitas dimana dilingkungan tempat mahasiswa tersebut
seorang individu dapat menahan atau bergaul.
dapat mengendalikan keinginannya,
namun pada zaman modern saat ini Research gap dalam penelitian ini
kebanyakan remaja seperti mahasiswa adalah variabel literasi keuangan dalam
seringkali kurang dalam pengendalian penelitian Dyah dan Sri (2018),
dirinya masing-masing. Dengan menyatakan bahwa variabel literasi
kurangnya pengendalian diri dari keuangan tidak berpengaruh secara
seseorang individu tersebut dapat signifikan terhadap perilaku konsumtif,
mengakibatkan munculnya keinginan- sedangkan pada penelitian Okky dan Sri
keinginan yang tidak dibutuhkan atau (2016), menyatakan bahwa variabel
tidak diperlukan. literasi keuangan berpangaruh negatif
terhadap perilaku konsumtif. Adapun
Perilaku konsumtif tersebut bisa research gap pada variabel konformitas
muncul akibat dari kurangnya hedonis, terdapat pada penelitian (Eva
pengendalian diri dari seorang individu dan Amir,2017) yang menyebutkan
tersebut. maka dari itu jika tidak ingin bahwa adanya pengaruh positif yang
memunculkan perilaku konsumtif tersebut signifikan antara konformitas hedonis
kita harus bisa untuk mengendalikan diri terhadap perilaku konsumtif namun pada
kita masing-masing. Pengendalian diri penelitian lainnya yaitu pada penelitian
tersebut jika kita dapat mengendalikannya (Eva dan Tatik, 2015) menunjukkan
akan menjauhkan kita dari hal-hal yang bahwa tinggi rendahnya konformitas tidak
dapat merugikan diri kita sendiri. berhubungan atau tidak berpengaruh
terhadap berilaku konsumtif. Karena
Sesorang berperilaku konsumtif adanya perbedaan pengaruh dari
dapat berasal dari luar individu itu sendiri beberapa penelitian tersebut maka
dan dari dalam individu itu sendiri. peneliti akan membuktikan apakah literasi
Biasanya yang muncul dari dalam diri keuangan dan konformitas hedonis
individu tersebut adalah keinginan berpengaruh secara positif ataukah
2020 Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi) 148

berpengaruh secara negatif terhadap proporsi dalam filosofi psikologi


perilaku konsumtif, dan juga dalam (Demirddjian, 2014).
penelitian ini penulis menambahkan satu
variabel bebas yaitu pengendalian diri. Teori perilaku konsumen menurut
Kotler dan Keller adalah studi bagaimana
Bedasarkan uraian dan fenomena individu, kelompok dan organisasi
diatas, maka penulis tertarik untuk memilih, membeli, menggunakan dan
mengambil judul “Pengaruh Literasi menempatkan barang, jasa, ide atau
Keuangan, Pengendalian Diri dan pengalaman untuk memuaskan keinginan
Konformitas Hedonis terhadap atau kebutuhan mereka.
Perilaku Konsumtif Mahasiswa”.
The American Marketing
Theory of Planned Behavior (TPB) Assosiation mendefinisikan Teori perilaku
konsumen adalah interaksi dinamis
Teori ini berawal bernama Theory antara afeksi dan kognisi, perilaku dan
Reasoned Action (TRA), lalu kemudian lingkungannya dimana manusia
dikembangakan menjadi lebih luas oleh melakukan kegiatan pertukaran dalam
Icek Ajzen lalu berganti nama menjadi hidup mereka.
Theory Planned Behavior (TPB). Ajzen
mendefinisikan dan mengembangkan Teori Belajar Behavioristik
Theory Planned Behavior (TPB) dengam
menambahkan berbagai konstruk yang Behavior merupakan suatu
belum terdapat pada Theory Reasoned pembelajaran konsumen yaitu
Action (TRA) dengan menambahkan pembelajaran keperilakuan. Menurut teori
preceived behavioral control atau disebut behavioristik, belajar adalah perubahan
persepsi kontrol perilaku. Theory Planned tingkah laku yang diakibatkan oleh proses
Behavior (TPB) menjelaskan bahwa perubahan prilaku menurut (Suparwan,
selain memiliki sikap dan norma subjektif, 2014) dalam Eva (2017).
seorang individu harus
mempertimbangkan bagaimana kontrol Menurut teori ini yang paling utama
perilaku yang dapat dirasakan oleh adalah input atau masukan yang berupa
seorang individu tersebut agar dapat stimulus yang dapat menghasilka output
malaksanakan kegiatan atau tindakan atau keluaran yang berupa repons atau
yang akan dilaksanakan oleh seorang tanggapan. Faktor yang lain selain input
individu tersebut (Sumaryono, 2016) dan output adalah faktor pengutan,
dalam Ika, Sri, dan Bambang, 2019. pengutan merupakan segala sesuatu
yang dapat memperkuat lahirnya
Seperti Theory Reasoned Action tanggapan atau respons, apabila
(TRA) yang sesungguhnya, faktor penguatan ditambah maka akan pula
pendorong yang utama Theory Planned meningkatkan respons atau tanggapan,
Behavior (TPB) adalah niat seorang begitupun sebaliknya apabila penguatan
individu agar dapat melaksanakan dikurangi maka akan pula menurunkan
tindakan atau perilaku tertentu (Ajzen, respons atau tanggapan (Suparwan,
1991) dalam Ika, Sri, dan Bambang, 2014) dalam Eva (2017).
2019.
Teori Hiperrealitas Jean Baudrillad
Teori Perilaku Konsumen
Teori hiperrealitas di dalam
Teori perilaku konsumen lingkungan masyarakat konsumsi yang
menyatakan bahwa semua yang dijelaskan oleh Jean Baudrillad. Jean
dilakukan oleh konsumen termasuk Baudrillad tersebut merupakan seorang
motivasi, persepsi pembelajaran, ahli dalam teori kebudayaan yang
keyakinan, sikap dan lain-lain, dianggap biasanya di sangkutpautkan dengan
sebagai perilaku yang berdasar pada modernisasi dan post strukturalisme.
Dalam teori ini terdapat dua konsep yang
2019 Volume 1 No. 1 Januari 149

utama yaitu “hyperreallity” dan pengetahuan agar dapat mengambil


“simulation” (Azwar, 2014) dalam Eva keputusan dalam bidang keuangan, agar
(2017). Kegiatan konsumsi masyarakat dapat memperbaiki kesejahteraan
pada saat ini ditandai dengan adanya keuangannya dan agar dapat mengikuti
pemberian kode yang berada pada objek kegiatan-kegiatan ekonomi yang terdapat
konsumsi, kegiatan ini terjadi karena disekitarnya.
diakibatkan oleh kegiatan lain yang Menurut Organisation for Economic
dilakukan hanyalah sebuah simulasi. Cooperation and Development (OECD)
Karena ingin mengidentifikasi perilaku dalam program PISA (2015) dalam Ighfa
manusia dalam mengkonsumsi suatu dan Astrie (2019), literasi keuangan dasar
produk barupa barang ataupun jasa, merupakan kemampuan yang harus
Baudrillad menciptakan teori hiperrealitas dimiliki oleh setiap individu. Karena setiap
dimana masyarakat pada saat ini individu harus memutuskan keputusan
mengeluarkan konsumsinya bukan hanya keuangan untuk dirinya sendiri dari
kebutuhan primer yang dibutuhkannya berbagai jenjang usia. Contohnya ketika
tapi juga mengkonsumsi tanda, tanda masing anak-anak harus dibiasakan
telah menjadi menunjukkan pada diri untuk dapat mengatur uang jajannya
mereka sendidiri (Ritzer, 2012:1087) sendiri, ketika remaja dan telah memasuki
dalam Eva (2017). Hyperreality adalah dunia pekerjaan, ketika dewasa muda
kondisi dimana adanya batasan diantara ketika pertama kali membeli rumah, dan
sesuatu yang nyata dan apa yang sudah ketika masa tua dapat mengelola dana
tidak berlaku, hal ini muncul akibat dari pensiun. Literasi keuangan dapat
arti asli dari sebuah objek sudah tidak membantu setiap individu untuk
terdaftar dalam sebuah objek tersebut. membantu memutuskan keputusan, dapat
Dimana saat ini kebutuhan atas onjek memperkuat kesejahteraan keuangan,
tidak lagi sama dengan tujuan dan dapat membantu pertumbuhan
rasionalnya, akan tetapi didasari oleh inklusif juga ekonomi dan sistem
logika sosial yang berada dalam nalar keuangan yang lebih kuat.
manusia (Maulina, 2016) dalam Eva
(2017). Manfaat Literasi Keuangan

Literasi Keuangan Menurut Otoritas Jasa Keuangan


(OJK), manfaat dari literasi keuangan
Remund (2010) dalam Ighfa dan adalah dengan meningkatkannya tingkat
Astrie (2019) menyatakan bahwa literasi literasi keuangan maka akan membuat
keuangan merupakan pengukuran konsumen atau masyarakat memiliki
terhadap pemahaman seseorang kemampuan dalam menentukan produk
mengenai konsep keuangan, dan memiliki dan layanan jasa keuangan yang sesuai
kemampuan dan keyakinan untuk dengan kebutuhan dan memampuan
mengatur keuangan pribadi melalui yang akan membantu meningkatkan taraf
pengambilan keputusan jangka pendek hidup dan kondisi keuangan menjadi lebih
yang tepat, perencanaan keuangan baik (financially being).
jangka panjang, serta memperhatikan
kejadian dan kondisi ekonomi.
Literasi Keuangan menurut Pengendalian Diri
Program International for Student
Assesment (PISA, 2012) dalam Nurita Pengendalian diri adalah sebuah
dan Rusdanti (2017) adalah pemahaman kemampuan yang dimiliki oleh setiap
dan pengetahuan seseorang mengenai individu agar dapat mengatur bagaimana
bagaimana konsep risiko dalam individu tersebut berperilaku, untuk
keuangan, motivasi, kemampuan, memutuskan keputusan dan untuk
keterampilan, kepercayaan diri, dan melakukan sebuah tindakan efektif yang
motivasi untuk dapat bisa menjadikan individu tersebut agar
mengimplementasikan pemahaman dan
2020 Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi) 150

tidak berperilaku konsumtif (Okky dan Sri, barang karena hadiah, membeli barang
2016). atau produk karena barang atu produk
Menurut Syamsul, 2010 dalam Dewi, tersebut banyak dimiliki oleh banyak
dkk (2017) Pengendalian diri adalah orang.
kemampuan yang dimiliki oleh setiap
individu agar dapat menghentikan atau Menurut Guyumulya dan Widiastuti
mengendalikan adanya dorongan- (2013) dalam Ighfa dan Astrie (2019)
dorongan, baik yang berasal dari dalam perilaku konsumtif adalah sebuah
diri individu itu sendiri ataupun dari luar kegiatan membeli produk atau barang
diri individu itu tersebut. dengan pertimbangan emosional, perilaku
konsumtif tersebut merupakan perilaku
Konformitas Hedonis mengkonsumsi atau membeli produk atau
barang yang lebih mementingkan
keinginannya dibandingkan dengan
Menurut Eva Oktafikasari (2017)
kebutuhannya karena hanya ingin
konformitas hedonis dapat diartikan
memuaskan hasrat keinginannya.
sebagai kecenderungan penyesuaian
sikap dan perilaku individu dengan
kelompok referensinya untuk menjadikan Pembahasan
kesenangan atau kenikmatan sebagai
tujuan hidup. Hubungan Literasi Keuangan dengan
Perilaku Konsumtif
Menurut Koo dan Shavitt (2010)
konformitas adalah dalam pembelian atau Literasi keuangan merupakan
pemilihan produk menganut pada kemampuan seorang individu dalam
keinginan dan otoritas kelompok in group. mengelola keuangannya sendiri agar
Konformitas juga sangat memberikan tidak terjadi kesulitan keuangan dalam
pengaruh yang bersal dalam hubungan kehidupannya. Menurut (Risa, 2018)
sosial. dalam penelitiannya menyebutkan
bahwwa untuk dapat meningkatkan
Perilaku Konsumtif literasi keuangan dapat ditingkatkan
melalui beberapa cara, yaitu dengan
Menurut Dewi (2017) Perilaku
melihat suku bunga deposito sebelum
konsumtif merupakan sebuah kegiatan
menabung atau menyimpan uangnya di
konsumsi, konsumsi dalam kegiatan
Bank, menyusun catatan baik dalam
tersebut merupakan konsumsi yang
perencanaan keuangan maupun
berlebihan dimana hanya untuk
pengelolaan keuangan.
memementingkan kepuasan semata
bukan untuk memenuhi kebutuhan yang Menurut (Dikria,2016) dalam Risa
memang dibutuhkan. (2018) menyebutkan bahwa mahasiwa
yang memiliki tingkat literasi keuangan
Perilaku konsumtif adalah perilaku
yang tinggi atau memiliki tingkat literasi
individu yang dipengaruhi oleh faktor-
keuangan yang baik akan dapat bisa
faktor sosiologis di dalam kehidupannya
memilah-milah dalam melakukan kegiatan
yang dituntut untuk mengkonsumsi
konsumsi, mahasiswa tersebut akan
secara berlebihan atau pemborosan dan
mendahulukan untukmembeli kebutuhan
tidak terencana terhadap barang dan jasa
yang sangat dibutuhkannya dan tidak
yang kurang atau bahkan tidak perlu
memprioritaskan keinginan yang
(Aprilia dan Hartono, 2014).
diinginkannya sebab mahasiswa tersebut
Menurut Sumartono (2012) dalam mengetahui bahwa mereka akan
Eva dan Amir (2017) Perilaku konsumtif menghadapi berbagai macam
adalah suatu kegiatan atau tindakan kemungkinan yang bisa saja terjadi ketika
dalam menggunakanan sebuah barang mereka lebih memprioritaskan
atau produk secara tidak selesai atau keinginannya daripada kebutuhannya
tuntas, membeli suatu produk atau yang sangat dibutuhkan. Hal-hal yang
2019 Volume 1 No. 1 Januari 151

mungkin terjadi tersebut adalah seperti tingkat loterasi keuangan maka akan
pengeluaran yang semakin membengkak semakin rendahnya tingkat perilaku
atau meningkat, tidak dapat menyisihkan konsumtif mahasiswa, dapat disimpulkan
uangnya untuk dijadikan sebagai bahwa mahasiswa tersebut memiliki
tabungan, tidak dapat berinvestasi untuk pengetahuan literasi keuangan yang
masa yang akan datang, menimbulkan tinggi maka mahasiswa tersebut sudah
sifat boros, dan yang paling dapat bisa atau sudah mahir dalam mengelola
merugikan kehidupannya adalah keuangannya dan akan menyebabkan
mahasiswa tersebut tidak dapat rendahnya tingkat perilaku konsumtifnya
memenuhi kebutuhan pokoknya sehari- karena mahasiswa tersebut pasti akan
hari karena lebih memprioritaskan mementingkat kebutuhan yang
keinginannya dibandingkan dibutuhkannya dan bukan yang
kebutuhannya. diinginkannya.

Perilaku konsumtif merupakan Hubungan Pengendalian Diri dengan


perilaku yang lebih mementingkan untuk Perilaku Konsumtif
memenuhi hasrat keinginannya bukan
semata-mata untuk memenuhi kebutuhan Pengendalian diri merupakan
yang sangat dibutuhkannya. Tingkat upaya seseorang dalam mengendalikan
perilaku konsumtif dapat dihindari ketika atau mengontrol dirinya masing-masing
kita dapat mengelola keuangan kita yaitu termasuk dalam salah satu sifat
dengan baik, pengelolaan keuangan kita kepribadian yang dimiliki oleh setiap
dapat baik ketika tingkat pengetahuan individu yang dapat memberikan
mengenai pengelolaan kita baik atau pengaruh individu tersebut untuk
sering disebut dengan literasi keuangan. menggunaan atau membeli suatu produk
menurut Munandar (2001) dalam Bagas
Dalam artikel ini teori behavioristik dan Endang, (2018)
diterapkan karena adanya tingkat literasi
keuangan, literasi keuangan merupakan Hubungan diantara pengendalian
suatu pembelajaran, dalam teori diri dengan perilaku konsumtif adalah
behavioristik pembelajaran sebuah sebagaimana meningkatnya tingkat
perubahan perilaku, dimana seseorang pengendalian diri maka akan semakin
akan mempelajari tingkat literasi rendahnya tingkat perilaku konsumtif
keuangannya agar dapat menurunkan begitupun sebaliknya jika semakin
tingkat perilaku konsumtif. rendahnya tingkat pengendalian diri
makan akan semakin tinggi pula tingkat
Berdasarkan analisis diatas dapat pengendalian diri. Tingkat pengendalian
disimpulkan bahwa terdapat hubungan diri merupakan salah satu faktor yang
diantara literasi keuangan dengan menyebabkan tingginya atau rendahnya
perilaku konsumtif dimana ketika tingkat tingkat perilaku konsumtif.
literasi keuangan semakin tinggi maka
akan menurunkan tingkat perilaku Hasil tersebut didukung oleh
konsumtif mahasiswa, begitupun penelitian Bagas dan Endang (2018) yang
sebaliknya jika semakin rendahnya menyebutkan bahwa adanya pengaruh
tingkat literasi keuangan maka akan secara negatif kontrol diri terhadap
meningkatkan perilaku konsumtif perilaku konsumtif,dimana tingginya
mahasiswa. tingkat pengendalian diri mahsiswa maka
akan menyebabkan penurunan tingkat
Adapun penelitian yang perilaku konsumtif mahasiswa dalam
mendukung analisis tersebut adalah mengkonsumsi suatu produk.
penelitian dari Nurita dan Rusdati (2017)
yang menyatakan bahwa adanhya Adapun penelitian lain dari Nurita
pengaruh secara negatif antara literasi dan Rusdati (2017) yang menyebutkan
keuangan dan perilaku konsumtif bahwa terdapat pengaruh negatif antara
mahasiswa dimana semakin tingginya pengendalian diri terhadap perilaku
2020 Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi) 152

konsumtif mahasiswa, dimana setiap ada dilingkungan masyarakat tersebut


mahasiswa memiliki tingkat pengendalian sangatlah berpengaruh terhadap sikap
yang tinggi mahasiswa tersebut dapat yang akan ditimbulkan oleh para
mengendalikan dirinya untuk tidak mahasiswa tersebut.
membeli barang-barang yang tidak
dibutuhkannya hanya untuk memuaskan Adapun penelitian lain yang
hasrat belanjanya, maka dapat mendukung adanya hubungan antara
disimpulkan bahwa mahasiswa tersebut konformitas hedonis terhadap perilaku
memiliki tingkat perilaku konsumtif yang konsumtif adalah penelitian dari (2015)
rendah karena mahasiswa tersebut dapat yang menunjukkan bahwa adanya
mengendalikan dirinya dengan baik. pengaruh positif antara konformitas
hedonis dengan perilaku konsumtif,
Ketika mahasiswa mempunyai dimana tinggi nya tingka konformitas
pengendalian diri yang tinggi atau yang hedonis akan menyababkan tingginya
baik maka akan dapat terhindar dari pula tingkat perilaku konsumtif.
perilaku konsumtif, kejadian ini terjadi
disebabkan oleh ketika mahasiswa Dapat ditarik kesimpulan bahwa
tersebut dapat mengendalikan diri atau konformitas hedonis memiliki hubungan
dapat mengendalikan perilakunya. antara konformitas hedonis dengan
Misalnya ketika mahasiswa dapat perilaku konsumtif. Kesimpulan tersebut
mengendalikan dirinya maka akan dapat dapat ditarik dari beberapa penelitian
berperilaku bijak dalam berkonsumsi terdahulu.
Okky dan Sri (2016).
Kerangka Pemikiran
Hubungan Konformitas Hedonis
dengan Perilaku Konsumtif

Menurut Eva Oktafikasari (2017)


konformitas hedonis dapat diartikan
sebagai kecenderungan penyesuaian
sikap dan perilaku individu dengan
kelompok referensinya untuk menjadikan
kesenangan atau kenikmatan sebagai
tujuan hidup.

Adapun hubungan diantara


konformitas hedonis dengan perilaku
konsumtif, dimana semakin tingginya
tingkat konformitas seseorang maka akan Pengembangan Hipotesis
semakin tinggi pula tingkat perilaku
konsumtif begitupun sebaliknya jika Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap
semakin rendahnya tingkat konformitas Perilaku Konsumtif Mahasiswa
seseorang makan akan semakin rendah
Literasi keuangan merupakan
pula tingkat perilaku konsumtifnya.
kemampuan seseorang dalam mengelola
Hubungan antara konformitas dana atau keuangannya agar dapat
hedonis dengan perilaku konsumtif dapat berkembang dan dapat hidup lebih
didukung oleh penelitian Eva Oktafikasari sejahtera di masa yang akan datang.
(2017) yang menyebutkan adanya Dalam penelitian (Anisa Nur dan Nurdin,
pengaruh postif antara konformitas 2019) menyebutkan bahwa semakin
hedonis dengan perilaku keuangan tinggi tingkat literasi keuangan maka
mahasiswa, dimana tingkat konformitas tingkat perilaku konsumtif mahasiswa
hedonis mahasiswa tersebut tinggi maka akan semakin menurun, dimana
tingkat perilaku konsumtif nya juga akan mahasiswa tersebut sudah memperoleh
semakin tinggi. Karena kelompok yang pembelajaran terkait pengelolaan
2019 Volume 1 No. 1 Januari 153

keuangan. Dalam penelitian lainnya yaitu Pengendalian diri merupakan sebuah


penelitian Okky dan Sri menyebutkan tindakan dimana seseorang dapat
bahwa tingkat literasi keuangan terhadap mengatur apa saja yang akan
perilaku konsumtif berpengaruh secara dilakukannya, ataupun dapat membatasi
negatif, dimana jika tingkat literasi diri dari kegiatan yang dapat merugikan
keuangan seseorang baik maka akan dirinya sendiri. Dalam penelitian (Okky
semakin rasional dalam berkonsumsi, dan Sri, 2016) menyatakan bahwa
sehingga dapat menyebabkan tingkat pengendalian diri berpengaruh secara
konsumtif yang rendah. Dalam penelitian negatif terhadap perilaku konsumtif
(Ighfa dan Astrie, 2019) menyatakan karena semakin rendah tingkat
bahwa adanya pengaruh negatif diantara pengendalian diri seseorang maka akan
literasi keuangan terhadap perilaku semakin tinggi perilaku konsumtif,
konsumtif, karena dalam penelitian begitupun sebaliknya jika semakin tinggi
tersebut disebutkan bahwa tingkat literasi tingkat pengendalian seseorang maka
keuangan nya sedang dan tingkat akan semakin rendah perilaku
perilaku konsumtifnya rendah. Dari konsumtifnya.
penelitian terdahulu tersebut maka dapat
ditarik hipotesis sebagai berikut: H3: Pengendalian Diri berpengaruh
terhadap perilaku konsumtif
H1: Literasi keuangan berpengaruh
terhadap perilaku konsumtif Pengaruh Literasi Keuangan,
mahasiswa. Pengendalian Diri dan Konformitas
Hedonis Terhadap Perilaku Konsumtif
Pengaruh Konformitas Hedonis Mahasiswa
Terhadap Perilaku Konsumtif
Mahasiswa Berdasarkan dari beberapa penelitian
terdahulu maka terdapat tiga faktor yang
Konformitas merupakan sebuah jenis dapat mempengaruh perilaku konsumtif
kegiatan sosial dimana seseorang dapat yaitu literasi keuangan, pengendalian diri
mengubah tingkah laku dan sikap mereka dan konformitas hedonis. Setelah
agar dapat sesuai dengan norma sosial dilakukan pengujian secara parsial
yang berlaku di tempat dirinya tinggal. kemudian dilanjutkan dengan pengujian
Dalam penelitian (Indah dan John, 2015) secara simultan. Maka terdapat hubungan
menyatakan bahwa konformitas hedonis diantara ketiga faktor tersebut literasi
berpengaruh secara positif terhadap keuangan dan konformitas hedonis
perilaku konsumtif karena semakin tinggi terhadap perilaku konsumtif, maka
konformitas maka akan semakin tinggi penulis memprediksi bahwa ketiga faktor
pula perilaku konsumtif, dimana orang- tersebut literasi keuangan, pengendalian
orang melakukan konformitas karena diri dan konformitas hedonis dapat
ingin disukai oleh khalayak ramai maka ini memberikan pengaruhnya terhadap
menjadikan orang-orang berperilaku perilaku konsumtif, dengan semakin
konsumtif. Dalam penelitian (Eva dan tingginya tingkat literasi keuangan maka
Amir, 2017) menyebutkan bahwa adanya akan menjadikan semakin rendahnya
pengaruh signifikan positif diantara tingkat konsumtifnya. Pengendalian diri
konformitas hedonis terhadap perilaku memberikan pengaruh apabila semakin
konsumtif. Maka dari itu hipotesis yang tingginya pengendalian diri dari individu
ditarik adalah: itu sendiri maka akan semakin rendah
perilaku konsumtifnya. Dan untuk
H2: Konformitas Hedonis berpengaruh konformitas hedonis, semakin tinggi
positif terhadap perilaku konsumtif tingkat konformitas hedonis maka akan
mahasiswa semakin tinggi pula tingkat konsumtifnya.
Berdasarkan penelitian terdahulu tersebut
Pengaruh Pengendalian Diri Terhadap maka ditarik hipotesis sebagai berikut:
Perilaku Konsumtif Mahasiswa
2020 Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi) 154

H4: Literasi Keuangan, Pengendalian Negeri Malang 2013. Universitas


Diri, Konformitas Hedonis dan Neferi Malang.
Perilaku Konsumtif mahasiswa.
Fahira, Ighfa Yudasella dan Astrie
KESIMPULAN Krisnawati. 2019. Pengaruh
Literasi Keuangan terhadap
Dari beberapan uraian dan Perilaku Konsumtif Siswa Sekolah
ppenelitian terdahulu dapat disimpulkan Menengah Atas di Kota Bandung.
Universitas Telkom.
bahwa Terdapat hubungan antara literasi
keuangan dengan perilaku konsumtif, Grace, Febria Sapan Palamba. 2018.
dimana tingginya tingkat literasi keuangan Pengaruh Literasi Keuangan
yang dimiliki mahasiswa juga akan terhadap Perilaku Konsumtif
membuat tingginya tingkat perilaku Mahasiswa Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata
konsumtif mahasiswa.Terdapat hubungan
Darma. Universitas Sanata
antara pengendalian diri dengan perilaku Darma.
konsumtif, dimana semakin tinggi tingkat
pengendalian diri maka akan semakin Haryani, Indah dan John Herwanto.2015.
rendah tingkat perilaku Hubungan Konformitas dan
konsumtif.Terdapat hubungan antara Kontrol Diri dengan Perilaku
Konsumtif terhadap Produk
konformitas hedonis dengan perilaku Kosmetik pada Mahasiswi.
konsumtif, dimana semakin tinggi tingkat Universitas Islam Negeri Sultan
konformitas hedonis maka akan semakin Syarif Kasim Riau.
tinggi pula tingkat perilaku konsumtif
Kotler, Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip
DAFTAR PUSTAKA Pemasaran. Edisi Keduabelas.
Jilid I. Jakarta. Erlangga
Abid, Muhammad Sidiq. 2017. Analisis Koo, Minkyung dan Sharon Shavitt.
Pengaruh Konformitas dan Kontrol (2010). Cross Cultural Psychology
Diri terhadap Perilaku Konsumtif of Consumer Behavior.
dalam Perseptif Ekonomi Islam.
IAIN Raden Intan Lampung. Nur, Anisa Fauzia dan Nurdin. 2019.
Pengaruh Literasi Keuangan
Astiningrum, Risa. 2018. Pengaruh Gaya terhadap Perilaku Konsumtif.
Hidup Dan Literasi Keuangan Universitas Islam Bandung.
Terhadap Perilaku Konsumtif
Mahasiswa Prodi PJKR UPGRIS. Nurbaeti, I., Mulyati S., Sugiharto, B.
2019. The Effect of Financial
Dewi, Nurita dan Rusdarti, St. Sunarto. Literacy And Acoounting Literacy
2017. Pengaruh Lingkungan to Entrepreneurial Intention Using
Keluarga, Teman Sebaya, Theory of Planned Behavior Model
Pengendalian Diri dan Literasi in STIE Sutaatmadja Accounting
Keuangan Terhadap Perilaku Students. Jurnal Of Accounting for
Konsumtif Mahasiswa. JEE 6 (1). Sustainable Society. Vol.1(1): 1-14
Page 29 – 35.
Oktafikasari, Eva dan Amir Mahmud.
Dikria, Okky dan Sri Umi Mintarti. 2016. 2017. Konformitas Hedonis dan
Pengaruh Literasi Keuangan dan Literasi Ekonomi terhadap
Pengendalian Diri terhadap Perilaku Konsumtif Melalui Gaya
Perilaku Konsumtif Mahasiswa Hidup Konsumtif. Universitas
Jurusan Ekonomi Pembangunan Negeri Semarang.
Fakultas Ekonomi Universitas
2019 Volume 1 No. 1 Januari 155

Rachmah, D. M., & Kurniawan, A. (2019).


ANALYSIS OF LOVE OF MONEY
WITH THE PERCEPTION OF
ACCOUNTING STUDENTS
ETHICS. JASS (Journal of
Accounting for Sustainable
Society), 1(02), 168-184.

Remund, D. L. (2010). Financial Literacy


Explicated: The Case For a
Definition in a Increasingly
Complex Economy. The Journal of
Consumer Affairs. Vol.44(2): 276-
295.

Rini, Dyah Prihantuty dan Sri


Rahayuningsih. 2018. Pengaruh
Financial Literacy, Financial
Behaviour, Financial Attitude, dan
Demografi terhadap Perilaku
Konsumtif (Studi Kasus Pada
Mahasiswa Strata I Fakultas
Ekonomi Universitas 17 Agustus
1945.Universitas 17 Agustus1945.

Sri, Endang Indrawati dan Bagas


Tripambudi. 2018. Hubungan
Antara Kontrol Diri Dengan
Perilaku Konsumtif Pembelian
Gadget Pada Mahasiswa Teknik
Industri Universitas Diponegoro.
Jurnal Empati. Vol.7(2): 189.

Anda mungkin juga menyukai