MAKASSAR
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana literasi finansial
dan perilaku konsumtif dan faktor-faktor yang mempengaruhi literasi finansial dan perilaku
konsumtif Guru Di SMAN 4 Makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif kualitatif, cara pengumpulan data yaitu melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah guru di SMAN 4 Makassar yang
berjumlah 6 guru sebagai objek penelitian.
finansial yang ada yaitu membeli barang maraknya sistem belanja online dan pusa
dan jasa yang dibutuhkan (need), bukan pusat perbelanjaan yang tersebar di mana-
mana khususnya di Makassar. nyaman sehingga mampu mempengaruhi
intensitas seseorang untuk melakukan
Kegiatan membelanjakan
pembelian secara tiba-tiba atau pembelian
penghasilan untuk berbagai barang atau
impulsif (impulsive buying). Pembelian
jasa guna memenuhi kebutuhan manusia
impulsive buying diartikan sebagai
disebut kegiatan konsumsi. Kebutuhan
kecenderungan konsumen untuk membeli
manusia yang paling penting untuk di
secara spontan, reflek, tiba-tiba, dan
penuhi melalui kegiatan konsumsi tentu
otomatis. Dari definisi tersebut terlihat
saja adalah kebutuhan pokok atau
bahwa impulsive buying merupakan
kebutuhan dasarnya. Akan tetapi
sesuatu yang alamiah dan merupakan
kebutuhan manusia terus berkembang
reaksi yang cepat. Akibatnya perilaku
sejalan dengan perkembangan zaman
konsumen dalam membeli kebutuhannya
dengan peningkatan pendapatan yang
semakin tidak rasional.
diterima. Manusia tidak sekedar dituntut
untuk memenuhi kebutuhan pokok saja, Menurut Kiyosaki (2000: 44),
tetapi juga menyangkut kebutuhan sebab utama kemiskinan atau masalah
lainnya. finansial adalah ketakutan dan kebodohan
seperti kebutuhan pendidikan, atau ketidaktahuan, bukan soal ekonomi,
kesehatan, transportasi, komunikasi dan pemerintah, atau orang kaya. Banyak
lain sebagainya. orang yang menjadi korban penipuan
berkedok investasi karena tergiur dengan
Imawati (2013) berpendapat
pengembalian yang tinggi dan kurangnya
bahwa perilaku konsumtif merupakan
pengetahuan tentang finansial. Otoritas
kecenderungan manusia untuk melakukan
Jasa Finansial (OJK) merilis 57 daftar
konsumsi tiada batas, membeli sesuatu
investasi bodong yang beredar di
yang berlebihan atau secara tidak
masyarakat. Ke 57 entitas tersebut
terencana. Perilaku konsumtif ini dapat
sejatinya sudah diminta menghentikan
dilihat dari meningkatnya kecenderungan
kegiatannya. Sebab, sangat merugikan
orang untuk berbelanja. Alasan perilaku
masyarakat (Muliaman, 2018). Oleh
konsumtif seringkali dikaitkan dengan
karena itu literasi finansial sangat penting
kecenderungan berbelanja, karena
untuk menunjang pengetahuan masyarakat
berbelanja dapat dijadikan alternatif untuk
mengenai produk-produk investasi dan
melepas penat dan stress akibat aktifitas
manajemen financial pribadi.
sehari-hari. Bahkan dengan berbelanja di
Menurut Lembaga Otoritas Jasa
pusat perbelanjaan seseorang akan merasa
Finansial (OJK), literasi finansial adalah Terkait dengan perilaku
rangkaian proses atau aktivitas untuk konsumsif guru, pendidikan memengang
meningkatkan pengetahuan, keyakinan peranan penting dalam meningkatkan
dan keterampilan konsumen dan sumber daya manusia berkualitas. Guru
masyarakat luas sehingga mereka mampu merupakan salah satu aspek penting dalam
mengelola finansial dengan baik. Literasi pendidikan, di mana guru yang ikut
finansial memiliki tujuan jangka panjang membentuk karakter, kualitas moral, serta
bagi seluruh golongan masyarakat, yaitu kemampuan akedemis peserta didik. Hal
meningkatkan literasi seseorang yang tersebut mendukung pentingnya upaya
sebelumnya less literate atau not literate peningkatan kualitas pendidikan baik
menjadi well literate, dan meningkatkan secara kuantitatif maupun kualitatif yang
jumlah pengguna produk dan layanan jasa harus dilakukan terus-menerus, sehingga
finansial. Menurut Sina (2016) orang yang nantinya pendidikan dapat digunakan
berpengetahuan finansial cenderung untuk sebagai wahana dalam membangun watak
berpikir dahulu sebelum mengeluarkan bangsa (nation character building), untuk
uang dan bukan hanya itu, dapat lebih itu guru sebagai main person harus
mungkin untuk paham berbagai alternatif ditingkatkan kompetensinya dan diadakan
untuk mengatur finansialnya. sertifikasi sesuai dengan pekerjaan yang
Bagi masyarakat, literasi diembannya.
finansial memberikan manfaat yang besar,
Adanya stigma bahwa menjadi
seperti mampu memilih serta
guru ingin kerja yang mapan , pekerjaan
memanfaatkan produk dan layanan jasa
yang bisa menjamin kehidupan adalah
finansial yang sesuai kebutuhan memiliki
sulit, dan ketatnya persaingan menjadi
kemampuan dalam melakukan
guru, apalagi dengan adanya kebijakan
perencanaan finansial dengan lebih baik.
pemerintah dalam memberikan sertifikasi
Terhindar dari aktivitas investasi pada
guru dan manfaatnya. Hal tersebut
instrumen finansial yang tidak jelas, serta
menjadi fenomena viral di masyarakat.
mendapatkan pemahaman mengenai
Harus diakui sekarang tingkat
manfaat, risiko produk dan layanan jasa
kesejahtraan guru yang sudah menikmati
finansial. Pemahaman yang baik mengenai
tunjangan profesi sebesar satu kali gaji
manfaat, risiko produk dan layanan jasa
pokok memang membaik. Setidaknya,
finansial sangat berguna bagi masyarakat
mereka sudah tidak lagi direpotkan urusan
dalam mengelola pendapatan khususnya
dapur. Namun untuk mampu beli rumah
guru.
dan mobil baru, agaknya terlalu kendaraan pribadi di luar kebutuhan
berlebihan kalau tunjangan profesi guru mereka, rata-rata memiliki roda dua dan
dikaitkan dengan stigma semacam itu. mobil, sedangkan lokasi sekolah berada di
Tanpa mengabaikan rasa syukur, Jalan umum yang akses kendaraanya bisa
gambaran kemakmuran guru yang memakai kendaraan umum tapi lebih
demikian menghebohkan bisa jadi akibat memilih pakai kendaraan pribadi,
lamanya guru menanggung beban hidup, sebagaimana kita ketahui kendaraan
yang selama ini bergaji pas-pasan pribadi diperlukan uang bensin, perawatan
sehingga mesti nyambi jadi tukang ojek kendaraan dan lain sebagainya.
atau penjual rokok ketengan untuk Mengambil keputusan untuk membeli
menyambung hidup tiba-tiba dimanjakan mobil dengan kredit, adakalanya memilki
dengan tunjangan profesi. Barangkali mobil belum jadi kebutuhan tetapi karena
bayangan imajiner semacam itu yang kompetisi penampilan maka mereka
menggiring opini publik bahwa guru masa terdorong untuk memiliki.
kini hidup melimpah dan kaya raya
Maka literasi finansial itu penting
(Habibah, 2014).
supaya guru juga mengetahui, dengan
Berdasarkan observasi peneliti,
menabung itu membuat investasi uang
agaknya gaya hidup guru sekarang banyak
lebih terjamin untuk bisa memberikan
yang juga senang untuk mengejar
pengaruh besar pada perekonomian
penampilan daripada meningkatkan
Indonesia. Guru memerlukan literasi
kompetensi profesi sebagai guru. Hal
finansial dalam perencanaan finansial
tersebut sebagaimana terjadi di Guru
pribadi. Tanpa adanya literasi finansial
SMAN 4 Makassar, khususnya guru-guru
yang cukup, guru akan kesulitan dalam
perempuan yang berlomba untuk membeli
mengatur finansialnya baik konsumsi
assesories, pakaian, perhiasan apabila ada
maupun untuk savings. Bukan hal asing
sales yang datang di sekolahnya, lebih
dalam dunia kerja ada masa pensiun,
mengutamakan gengsinya sesama guru
menurut Sundjaja et all tahun 2013 (dalam
dan penampilan diri, karena adanya
Sundjaja, Dewi , dan Oriana, 2015)
kebutuhan yang bersifat prestisius dengan
pensiun adalah masa dimana seseorang
cara membeli barang-barang yang dapat
akan mengalami penurunan penghasilan
menunjang penampilan diri. Dengan
yang diterimanya, dibandingkan semasa
adanya program sertifikasi guru, para guru
dia bekerja, sementara biaya hidup yang
mulai merenovasi rumah agar terlihat lebih
dikeluarkan tetap sama atau lebih.
mewah dan modern serta membeli
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan berarti kemampuan membaca, menulis,
OJK tahun 2013, tingkat literasi pendidikan, pembelajaran dan
masyarakat mengenai dana pensiun hanya pengetahuan. Sumber lain, The New
sebesar 7% dan tingkat pemanfaatan American Webster Handy College
produk dan layanan jasa finansial dana Dictionary bahwa literasi diartikan sebagai
pensiun hanya2%. membaca dan imu pengetahuan. Selain itu
literasi juga berkaitan dengan
Berdasarkan fenomena diatas,
pembelajaran.
Literasi Finansial sangat di butuhkan oleh
guru untuk mengembangkan Literasi finansial dapat diartikan
pengetahuannya dalam mengelola uang sebagai pengetahuan finansial, dengan
dengan baik agar tidak terjadi perilaku tujuan mencapai kesejahtraan (Lusardi &
yang konsumsif. Hal ini mendorong Mitchell, 2007). Literasi finansial menjadi
peneliti untuk membuktikan kebenaran lebih penting sekarang dibanding
asumsi tersebut dengan mengadakan sebelumnya, tidak hanya untuk keluarga
penelitian “Kajian Literasi Finansial Dan dan pelaku ekonomi professional.
Perilaku Konsumtif Guru Di SMAN 4 Lembaga kuangan, komunitas pinjaman
Makassar”. mahasiswa, ahli finansial dan pendidik dan
pihak lain telah mengindentifikasi
pendidikan manajemen finansial pribadi
II. TINJAUN PUSTAKA,
sebagai prioritas (Cude, et al, 2006).
KERANGKA PIKIR DAN
HIPOTESIS b. Pengertian Finansial
A. Tinjauan Pustaka
ada Pada literatur Finance the
1. Pengertian Literasi Finansial
Basics, dijelaskan bahwa finansial adalah
a. Pengertian Literasi
suatu pembelajaran mengenai konsep,
Literasi dalam bahasa inggris
pengaplikasian, dan sistem yang dapat
yaitu literacy berasal dari bahasa latin
mempengaruhi kekayaan seorang individu,
littera atau huruf yang artinya melibatkan
perusahaan bahkan negara baik dalam
penguasaan sitem-sistem tulisan dan
waktu jangka pendek ataupun jangka
konvensi-konvensi yang menyertainya.
panjang.Finansialjuga mengidentifikasikan
Berdasarkan artikel yang ditulis oleh Peter
motivasi atau tujuan dari suatu tindakan
Sina dalam Kompasiana edisi 01 Mei 2012
serta penentuan pengambilan keputusan.
definisi Literasi menurut Collins
Dictionary and Thesaurus bahwa literasi Transaksi finansial bukan hanya
ketika melakukan simpanan pada bank Literasi keuangan adalah
saja. Transaksi finansial juga terjadi ketika pengetahuan dan pemahaman atas konsep
melakukan transaksi dengan pasar saham, keuangan yang digunakan untuk membuat
melakukan pembelian secara kredit, pilihan keuangan yang efektif (PISA,
melakukan peminjaman uang kepada bank 2012) dalam (Dikria & Mintari, 2016:3),
atau menerbitkan surat utang, ataupun sedangkan (OJK, 2013:24) dalam
ketika suatu negara menerbitkan surat (Kusumaningtyas, 2017:3) Literasi
utang. keuangan adalah serangkaian kegiatan
c. Pengertian Literasi Finansial untuk dapat meningkatkan pengetahuan,
keyakinan, keterampilan konsumen dan
Literasi keuangan atau financial literacy
masyarakat luas.
adalah tingkat pengetahuan, keterampilan,
Orang dengan pengetahuan
keyakinan masyarakat terkait lembaga
keuangan tinggi cenderung puas dengan
keuangan serta produk dan jasanya yang
keadaan keuangan dan terus menerus
dituangkan dalam prameter ukuran indeks
meningkatkan kualitas hidup karena
(Otoritas Jasa Keuangan, 2014). Literasi
mengerti sepenuhnya atas keadaan
finansial membantu dalam memberikan
keuangannya saat ini dan cara
pemahaman tentang mengelola keuangan
memperbaikinya. Jadi apabila individu
dan peluang untuk mencapai kehidupan
atau keluarga mampu mengelola
yang lebih sejahtra dimasa yang akan
pengetahuan keuanga dengan baik serta
datang.
menggunakan uangnya dengan bijak yaitu
Literasi finansial atau disebut hanya untuk memenuni kebutuhan yang
juga dengan pengetahuan keuangan dibutuhkan maka tujuan yang diinginkan
didefinisikan sebagai kemampuan untuk akan tercapai (Halim dan Astuti. 2015).
mengelola informasi ekonomi, membuat Dari definisi yang diuraikan dapat
perencanaan keuangan, dan membuat disimpulkan, literasi keuangan merupakan
keputusan yang lebih baik tentang serangkaian kegiatan dalam pengetahuan
akumulasi kekayaan, pensiun, dan juga pemahaman konsep keuangan dengan
hutang (Lusardi dan Mitchell, 2013). tujuan membuat pilihan keuangan yang
Huston (2010) menyatakan efektif dan pengelolaan keuangan dalam
bahwa pengetahuan finansial merupakan kehidupan ekonomi masyarakat.
dimensi yang tidak terpisahkan dari d. Indikator Literasi Finansial
literasi finansial, namun belum dapat Chen dan Volpe (dalam Mendari,
menggambarkan literasi finansial. Anastasia, dan Kewal, 2014) menyatakan
bahwa literasi keuangan dibagi dalam 4 Jenis kelamin didefinisikan
(empat) aspek, yaitu: sebagai salah satu faktor yang
a. Pengetahuan tentang keuangan mempengaruhi perilaku keuangan
pribadi secara umum (General seseorang. Beberapa studi mengungkapkan
Personal Finance Knowladge). laki-laki lebih pandai dalam mengella
b. Tabungan dan Pinjaman (Saving and keuangan dibandingkan dengan
borrowin). perempuan (Ansyong dan Gyensare 2012).
c. Asuransi (insurance). Tujuan adanya Andrew dan Lisnawati (2014) memperkuat
asuransi yaitu untuk memberikan rasa temuan yang menyatakan wanita
aman selain jika terjadi peristiwa yang cenderung lebih tidak bijak dalam perilaku
tidak terduga. keuangannya daripada pria. Hal ini
d. Investasi (invesment). Investasi disebabkan wanita cenderung lebih
merupakan keputusan yang diambil konsumtif daripada pria.
seseorang untuk dikeluarkan pada saat
2. Tingkat Pendidikan
ini dengan tujuan digunakan untuk
Pendidikan adalah tingkat
masa depan. Guru yang memiliki
penguasaan ilmu pengetahuan yang
pemahaman literasi yang baik akan
dimiliki oleh seseorang tentang bagaimana
berfikir untuk merencanakan
kemampuan dalam memahami sesuatu hal
keuangannya di masa depan salah
dengan baik menurut Iswantoro dan
satunya dengan investasi. Misalnya
Anastasia (2013:125). Tingginya
dengan menyisihkan uang sakunya
pendidikan yang sudah ditempuh maka
untuk membeli tiket pulang kampung,
akan semakin tinggi pula tingkat
liburan, atau hal lain yang berguna di
pengetahuan dalam mengelola keuangan
masa depan. Hal tersebut dilakukan
keluarga.Variabel pendidikan sebagai
agar tidak membebani orang tua dan
human capital merupakan salah satu
melatih kemandirian.
variable yang diharapkan akan
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
memberikan efek terhadap kesejahtraan
Literasi Finansial.
seseorang.
Faktor yang mempengaruhi
3. Tingkat Pendapatan
tingkat literasi keuangan guru antara lain
Dalam Andraw dan Linawati
jenis kelamin, tingkat pendidikan , tingkat
(2014:36) Hilget et menyatakan bahwa
pendapatan.
personal income adalah total pendapatan
1. Jenis Kelamin
kotor tahunan seorang individu yang
berasal dari upah, perusahaan bisnis dan dan keinginan. Dua unsur itulah yang
bebagai investasi. menjadi batas untuk membedakan
Menurut Rahma (2014) konsumen sebagai seorang konsumtif
pendapatan adalah suatu hasil yang dengan yang tidak konsumtif. Dengan
diterima oleh seseorang dari kegiatan demikian dapat disimpulkan bahwa
nasabahnya baik berupa uang atau maupun perilaku konsumtif secara berlebihan
hasil materil lainnya yang diukur dengan merupakan perilaku individu dalam
uang dan diterima dalam waktu tertentu. mengkonsumsi sesuatu bukan untuk
b. Pengerian Perilaku Konsumtif mencukupi kebutuhannya, akan tetapi
Perilaku konsumtif merupakan untuk memenuhi keinginannya (pseudo-
kecenderungan manusia untuk melakukan needs), baik untuk meningkatkan status
konsumsi tiada batas, membeli sesuatu social ataupun untuk motif lainnya.
yang berlebihan atau secara tidak 1. Ciri-ciri Perilaku Konsumtif
terencana. Pada banyak kasus, perilaku Menurut Sumartono (2002) ada delapan
konsumtif ini tidak berdasarkan pada ciri perilaku konsumtif, yaitu:
kebutuhan, tetapi didorong oleh hasrat dan a) Membeli produk karena adanya
keinginan. penawaran hadiah.
Yayasan Lembaga Konsumen b) Membeli produk karena kemasan
Indonesia mengatakan, perilaku konsumtif produk terlihat lebih menarik.
merupakan kecenderungan seseorang c) Membeli produk karena alasan gengsi
untuk menggunakan atau mengkonsumsi dan penampilan diri.
suatu produk tanpa batas. Seseorang lebih d) Membeli produk atas pertimbangan
mementingkan factor keinginan (want) harga yang dinilai murah/terjangkau,
dari pada kebutuhan (need). Sumartono e) Membeli produk hanya karena
menambahkan, bahwa perilaku konsumtif menjaga symbol status social.
merupakan suatu tindakan menggunakan f) Munculnya penilaian bahwa membeli
suatu produk secara tidak tuntas. Mereka produk dengan harga mahal akan
membeli suatu produk karena adanya meningkatkan rasa percaya diri.
tawaran hadiah atau karena banyak orang g) Memakai produk karena unsur
yang menggunakan produk tersebut konformitas terhadap model iklan,
(Sumartono, 2012). membeli bukan atas dasar kebutuhan
Dari uraian di atas dapat dilihat tapi juga untuk berlebihan.
adanya dua unsur dalam perilaku h) Mencoba lebih dari dua produk
konsumen secara umum, yaitu kebutuhan sejenis dengan merek yang berbeda.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Literasi Finansial.
a) Pembeli ingin tampak beda dengan
yang lain.
b) Kebanggaan karena penampilan
dirinya
c) Pengaruh dari orang lain
d) Menarik perhatian dari orang lain
C. Kerangka Pikir
SEKOLAH SMAN 4 MAKASSAR
GURU