Fakultas Psikologi
Email : fitrirostiani.unibi@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumtif terdahap gaya hidup
remaja di Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif.
Sampel penelitian ini adalah remaja di Kota Bandung. Hasil analisi data menunjukkan
terdapat pengaruh perilaku konsumtif terhadap gaya hidup di Kota Bandung. Dari hasil
pengamatan dan penelitian yang dilakukan bahwasannya sebagian besar remaja di Kota
Bandung memiliki gaya hidup konsumtif yang cukup tinggi berdasarkan promosi yang
didasari oleh pemenuhan keinginan yang tinggi.
Pendahuluan
Perilaku-perilaku yang selalu mengikuti trend fashion, dan tuntutan sosial cenderung
menimbulkan pola konsumsi yang berlebihan. Fashion selalu berubah, perkembangan
fashion akan selalu berjalan (Hemphill & Suk, 2009). Sehingga hal tersebut akan terus
menuntut rasa tidak puas dengan apa yang dimilikinya, dan mendorong untuk selalu
mengkonsumsinya karena takut ketinggalan (Hasan dalam Setyawati, 2010). Akibatnya,
para remaja tidak memperhatikan kebutuhannya ketika membeli produk fashion. Mereka
cenderung membeli produk fashion yang mereka inginkan, bukan yang mereka butuhkan
secara berlebihan dan tidak wajar (Fromm, 1995), ini dapat digambarkan sebagai perilaku
konsumtif.
Pengertian perilaku konsumtif menurut Lubis (dalam Lina & Rosyid, 1997) bahwa
perilaku konsumtif melekat pada individu bila membeli dan mengkonsumsi barang dan jasa
yang didasari pada keinginan (want) dan bukan pada kebutuhan (need). Menurut Fromm
(1980) seseorang dapat dikatakan konsumtif jika ia memiliki barang lebih disebabkan oleh
pertimbangan status, yang dimaksud adalah memiliki barang bukan untuk memenuhi
kebutuhannya tetapi karena barang tersebut menunjukan status pemiliknya.
Menurut Erick Erickson (dalam Alwisol, 2008), hal tersebut merupakan salah satu
bentuk usaha untuk mencari jati diri mereka yang sesungguhnya. Perilaku konsumtif salah
satunya dapat timbul melalui lingkungan sosial remaja, karena pada saat menginjak usia
remaja, lingkungan sosial atau lingkungan pergaulan remaja mempunyai pengaruh terhadap
minat, sikap, pembicaraan, penampilan dan perilaku yang lebih besar dibandingkan
keluarga (Hurlock, 2004). Lingkungan sosial yang dimaksud pada penelitian adalah
lingkungan dimana para remaja menghabiskan banyak waktu mereka bersama teman-
temannya (Conger, 1991; Papalia & Olds, 2001), salah satunya lingkungan sekolah.
Menurut Fromm (1995) perilaku konsumtif merupakan perilaku yang ditandai oleh
adanya kehidupan berlebihan dan menggunakan segala hal yang dianggap mahal untuk
memberikan kepuasan dan kenyamanan fisik yang besar serta adanya dukungan pola hidup
manusia yang di dorong oleh rasa untuk memberi kesenangan.
Pembahasan
Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (1995) dan Mowen (1995) gaya hidup adalah
suatu pola hidup yang menyangkut bagaimana orang menggunakan waktu dan uangnya.
Gaya hidup juga dapat didefinisikan sebagai suatu frame of reference atau kerangka acuan
yang dipakai seseorang dalam bertingkah laku, dimana individu tersebut berusaha membuat
seluruh aspek kehidupannya berhubungan dalam suatu pola tertentu, dan mengatur
strategi begaimana ia ingin dipersepsikan oleh orang lain.
Gaya hidup terdiri dari kegiatan, minat, dan opini. Kegiatan adalah tindakan nyata
seperti menonton suatu media, berbelanja di toko, atau menceritakan kepada orang lain
mengenai hal baru (perilaku konsumtif). Minat akan semacam objek, peristiwa, atau topik
adalah tingkat kegairahan yang menyertai perhatian khusus maupun terus menerus
kepadanya. Opini adalah “jawaban” lisan atau tertulis yang orang berikan sebagai respon
terhadap situasi stimulus dimana semacam pertanyaan diajukan.
Iklan adalah suatu pesan tentang barang/jasa (produk) yang dibuat oleh
produser/pemrakasa yang disampaikan lewat media (cetak, audio, elektronik) yang
di tujukan kepada masyarakat. Tujuan iklan adalah agar masyarakat tertarik untuk
membeli atau menggunakan barang atau jasa tersebut.Secara sederhana iklan adalah
pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu
media. Menurut Kasali (2007:9).
Sedangkan menurut Kotler & Keller yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan
(2007:244) Iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi gagasan,
barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar.
Meskipun dalam bentuk yang berbeda, iklan sebagai wujud dari sebuah interaksi
sosial namun, bahasa yang digunakan dalam iklan tetap menjadi hal utama dalam
penyampaiannya. Oleh karena itu, kalimat yang ada di dalam iklan biasanya berupa
kalimat imperatif (perintah), deklaratif, maupun introgatif. Semua itu berdasarkan satu
tujuan yaitu tersampaikannya pesan dan informasi yang ingin disampaikan dalam iklan
tersebut.
2. Fungsi Persuasion, Iklan berfungsi untuk membangkitkan khalayak sesuai pesan yang
diiklankan. Hal ini meliputi daya tarik emosi, menyampaikan informasi tentang ciri
suatu produk, dan membujuk konsumen untuk membeli.
3. Fungsi Reinforcement, Iklan mampu meneguhkan keputusan yang telah diambil oleh
khalayak.
Tapi apapun definisi itu, iklan merupakan contoh yang baik dari efek jurnalisme-
hal yang tengah menggejala dalam era mondialisme dewasa ini. Kita tahu persis, efek ini
membuat hidup kita sehari-hari dikepung dan ditelikung informasi media massa.
Dampaknya, hidup kita amat tergantung pada media massa. Dalam kaitan dengan
eksistensi nilai, kaum pendekar pengiklanan pada umumnya membagi dunia iklan
dalam tiga golongan yang merupakan sinergi: (a) golongan produsen, yakni mereka yang
mengambil inisiatif menetapkan citra mana yang akan diiklankan; (b) golongan
perusahaan periklanan; yakni mereka yang berkreasi atas arahan golongan produsen;
dan (c) golongan media, yakni para pemilik media massa yang menyebarkan hasil kreasi
golongan perusahaan periklanan itu. Masyarakat sebagai objek iklan, tentu saja mesti
memahami eksistensi ketiga golongan ini, sebab bisa jadi ketiga golongan ini yang
justru bahu-membahu menyebarkan dusta. Sehingga kita pun tersihir bulat-bulat tanpa
daya. Strategi memegang peranan vital dalam penentuan keberhasilan iklan. Strategi
merupakan dasar membangun merek, strategi menjaga agar periklanan dan elemen
pemasaran berada dalam jalur yang tepat serta membangun kepribadian merek dengan
jelas dan konsisten. Strategi mewakili jiwa sebuah merek dan menjadi elemen penting
untuk keberhasilan (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005).
Strategi iklan harus mampu menjawab pertanyaan dasar dari rancangan sebuah
sebuah kampanye periklanan yang dirumuskan dalam
a. Marketing Brief
(1) Brand:
(5) Kompetitor
b. Creatif Breif
Dalam creatif brief ini biasanya berisi (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005):
(1) Tujuan; Aspek pertama yang paling penting sebelum merumuskan strategi periklanan
adalah sebuah sasaran atau tujuan. Tujuan itu tergantung pada apa yang ingin dicapai
oleh klien dalam kampanye. Misalnya, membangun kesadaran pada suatu merek,
mengkomunikasikan informasi, membuat perilaku atau membangun persepsi.
(3) Target Audience; Identifikasi audience sasaran dengan segmen yang sempit
berdasarkan faktor demografi, geografis, psikologis, perilaku konsumen dan pola
berpikir dan bertindak. Yang harus jadi pertimbangan adalah, semakin luas target
Audience maka pesan akan semakin lemah.
(4) Keuntungan; kunci atau ide pesan utama Satu ide tunggal yang akan selalu diingat
target setelah melihat iklan. Ide penjualan utama atau tema kampanye berdasarkan
keuntungan kunci.
(5) Alasan konsumen; Untuk percaya Benefit yang berbeda dari kompetitor yang juga
mengatakan hal yang sama dalam ide penjualan utama atau tema kampanyenya, atau
sebuah pernyataan yang bertujuan tunggal dari sudut pandang konsumen yang
menunjukkan mengapa konsumen membeli atau tidak membeli produk atau merek
tersebut.
(6) Gaya; Daya tarik yang digunakan untuk mewakili kepribadian merek. Ciri khas
komunikasi yang disampaikan harus bisa membawa atau mewakili pesan periklanan.
(7) Dampak yang diharapkan Pengaruh yang diharapkan melalui periklanan dari
khalayak sasaran dan bagaimana iklan ini dapat meyakinkan konsumen.
Menurut Fromm (1995) perilaku konsumtif merupakan perilaku yang ditandai oleh
adanya kehidupan berlebihan dan menggunakan segala hal yang dianggap mahal untuk
memberikan kepuasan dan kenyamanan fisik yang besar serta adanya dukungan pola hidup
manusia yang didorong oleh rasa ingin hanya untuk memberi kesenangan.
Metode Penelitian
Uji Validitas
Untuk mencari nilai koefisien, maka peneliti menggunakan rumus pearson product
Keterangan :
∑XiXtot = Jumlah perkalian skor jawaban suatu item dengan total skor
Syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrumen valid adalah nilai indeks valid
adalah nilai indeks validitasnya ≥ 0,3 (Sugiyono, 2016 : 179). Oleh karena itu, semua
pernyataan yang memiliki tingkat korelasi dibawah 0,3 harus diperbaiki karena dianggap
tidak valid.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek
yang sama akan menghasilkan data yang sama ( Sugiyono, 2012 : 177). Uji realianilitas
kuesioner dalam penelitian digunakan metode split half item tersebut dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelimpok item ganjil dan kelompok item genap. Kemudian masing-masing
kelompok skor tiap itemnya dijumlahkan sehinga menghasilkan skor total. Apabila korelasi
0,7 maka dikatakan item tersebut memberikan tingkat reliabel yang cukup, sebaliknya
apabila nilai korelasi dibawah 0,7 maka dikatakan item tersebut kurang reliabel.
n(ΣAB)−( ΣA)(ΣB )
𝑟= ¿
√ ((nΣA 2)−( ΣA ) 2)(n(ΣB 2)−(ΣB )2)¿
Dimana :
r = koefisien korelasi
n = banyaknya responden
2 rb
𝑟=
1+ rb
Dimana :
r = nilai reliabilitas
rb = korelasi produk momen antara belahan pertama (ganjil) dan belahan kedua
(genap).
Analisa
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan oleh peneliti,
maka dapat dilihat bahwa perilaku konsumtif pada remaja termasuk dalam kategori cukup
tinggi. Hal ini dapat dilihat dari kuisioner yang mewakili ke empat aspek dalam variabel
perilaku konsumtif. Dapat diketahui dari semua indikator yang sudah dipaparkan, remaja
membeli produk karena pemenuhan keinginan yang tinggi, untuk pemenuhan hawa nafsu,
ingin mendapat potongan harga, hadiah, dan harga yang murah. Dari hasil pengamatan dan
penelitian yang dilakukan bahwasannya sebagian besar remaja di Kota Bandung
memiliki gaya hidup yang cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari tanggapan responden
dalam menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan gaya hidup.
Daftar Pustaka
Danang Krisdiantoro (2016) Pengaruh Iklan Online, Konformitas, dan Gaya Hidup Terhadap
Perilaku Konsumtif. Jurnal Magister Manajemen. Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Nesa Lydia Patricia, Sri Handayani (2014) Pengaruh Gaya Hidup Hedonis Terhadap
Perilaku Konsumtif Pada Pramugari Maskapai Penerbangan “X”. Vol. 12 No. 1
Juni 2014. Jurnal Psikologi.
Nurul wahidah (2013) Pengaruh Perilaku Konsumtif Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi. FKIP UNTAN.
Olih Solihin (2015) Terapan Iklan Mendorong Gaya Hidup Konsumtif Masyarakat Urban.
Vol. 5 No. 2 Desember 2015. Jurnal Fakultas Ilmu Komunikasi.
1. Alat Ukur
1. Apa yang membuat anda tertarik untuk membeli suatu barang?
Jawab :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
2. Apakah alasan anda membeli barang tersebut?
Jawab :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
3. Biasanya kapan anda berbelanja? Kenapa?
Jawab :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
4. Dimanakah biasanya anda berbelanja?
Jawab :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
5. Mengapa anda memilih berbelanja di tempat tersebut?
Jawab :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
6. Barang apa yang biasanya anda beli di tempat tersebut?
Jawab :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
13. Apa yang anda rasakan setelah membeli barang dari brand tersebut?
Jawab :
14. Apakah brand dari barang yang anda beli tersebut asli?
Jawab :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
15. Apabila brand yang anda sukai mengeluarkan produk baru, apakah anda
langsung tertarik untuk membelinya? Mengapa?
Jawab :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
16. Menurut anda barang apakah yang sedang trend di kalangan remaja saat ini?
Jawab :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
17. Apakah anda tertarik untuk membeli barang yang sedang trend tersebut?
Mengapa?
Jawab :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
18. Ketika ada promo, apakah anda tertarik untuk membeli barang sekalipun barang
tersebut tidak terlalu anda butuhkan?
Jawab :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
19. Apakah anda memiliki tabungan untuk membeli barang yang diinginkan?
Jawab :
20. Apakah uang yang anda miliki cukup untuk membeli barang yang anda inginkan?
Jawab :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
21. Apa yang anda lakukan apabila produk yang akan anda beli harganya melebihi
budget uang yang anda siapkan?
Jawab :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
22. Apakah anda selalu membeli barang yang sama atau barang yang sudah anda
miliki?
Jawab :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
23. Ketika anda membeli barang, apakah ada dorongan dari teman anda atau
kelompok tertentu?
Jawab :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
24. Apakah anda selalu membeli barang yang sama dengan teman anda?
Mengapa?
Jawab :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
25. Berapa banyakkah barang yang anda beli?
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________