Anda di halaman 1dari 12

VOLUME 22 No.

3 Okbber2010 Haarnan3SWf

WATAK PERADABAN DALAM EPISTEMOLOGI


IBNU KHALDUN
Hafidz Hasyim *

ABSTRACT
This article imestigats Ibn KhaJdunis thought on the nature of civilization from a hhmrid
perspabe and hi thought on the nature of civil
found that the natureof civilizationis epistemological becausethe study d h natureof civilizationis
I'

a new method in discovering the substance of history. Furthermore,the nature cMlization is related
to the nature of human beings for having produced sciences in its history. Accordingto Ibn M d u n , , . +

0ursystemoi~tislimitedIntwoways:the
i d l e c t w l , and the relation of physical systems
sciences into intellectual and revelationalsciences.

Key W& Ibn Khaldun, the Nature of Culture and Epsitemology

ABSTRAK
Artikel ini meneliti pandangan Ibn Khalduntentang watak peradaban dari perspektif historis dan
pandangannyatentang watak peradabansebagai fondasi episternologis. Ditunjukkanbahwa peradaban
benifat epistemologis karena studi tentang watak peradaban merupakan metode baru dalarn
menemukan substansi sejarah. Menurut Ibn Khaldun, sistem kita tentang pikiran terbatas dalam dua
cara, yaitu hubungan sistem fisis, baik pada perse
padaspiritualitas. Dalam konteks ini, Ibn Khaldun
ilmu intdektual dan revelasional.

Kata Kunci: lbnu Khaldun, watak peradaban dan epistemologi, ilmu pengetahuan

ICUENBMkR
Bangsa 8arat menpa
selama ini karsna rnernitik~
hadap-mwq merkJamullah(2(106:11T),
tltik tekan filsafat Barat dalam masa modem
terktak pada aspek epistemdogi. EpisbmbgI
atau teori pengetghuan mendapat .p+@-@n A

~diduniaB91.at~epis~sabagai
baglan dari filsafat berupaya rnenyusun,

Staf PengajarSekolahTinggiAgama IslamNegeriJember


Hafldz Hasyim - WatakPeradaban d & m

BagiDescartes, untukmenemukanpengetahuan Pelbagai gagasan filsafat dan me?.todeyang


yang pasti diperlukansuatu metode pasti dengan dirumuskan oleh para filsuf Baratdi atas, tampak-
tujuan untuk menemukansuatu kepastianyang nya berkembang dan bejalan seam dibktis;
tidak dapat diragukan lagi, yaitu kemguan, tidak tesis-antitesiisintesisuntuk menapta-kansuatu
salah kalau kemudian Descartes mengatakan paradigma baru dalam memperoleh penge
ccgito ergo sum (saya berftkir, maka saya ada). tahuan. Suatu metode dan paradigma yang
Selain Descartes, filsuf yang tampaknya ditemukan oleh filsuf sebelumnya, pada masa
berseberangan adalah Francis Bacon (1561- berikutnya mendapatkritik untuk menernukandan
1626). Baconadalahfilsuf lnggris dikenalsebagai menawarkanmetode dan paradigma baru yang
perintis filsafat ilmu pengetahuan dengan dinggaplebihmemadai untuk menembusmalitas
percobaan-percobaannya dalam ilmu alam. objektif (mencapai sesuatu yang dianggap
H a d i i (2003:15) menjelaskanbahwa Bacon eviden). Persoalan selanjutnya adalah apakah
adalah filsuf yang meletakkan metode-metode pemikir-pemikirIslam, mulai dari aCFarabihingga
dasar induksi sebagai metode untuk men- filsuf kontemporer seperti Nasr HamidAbu Zaid,
sistimasir secara logis prosedur ilmiah. Hassan Hanafi tidak pemah memiliki dan mem
Pandangan Bacon ini didasarkan atas bahwa bangun basis episternologi?Dalam pemahaman
pengetahuan yang lama tidak memberi faedah filsafat secara umum, kiranya hampir semua
dan menghasilkan hal-ha1 baru. Bacon pemikirandan gagasan yang diusung oleh para
menginginkan filsafat dipisahkan dari agama, filsuf maupun ilmuantentang ilmu pengetahuan
filsafat seharusnya dapat menghasilkan pasti memiliki dasar epistemologi.
pengetahuan dan menernukanhal-hal baruyang Diskursus epistemologi model filsafat Barat
dapat memberimanfaat kepada manusia dengan barangkali pemahtejadi dialektika epistemologi
selogannya Knowleadgeis Power. dalam pemikiran Islam pada abad tengah. Al-
Bacon telah menernukan metode baru; Ghazali misalnya melakukan kritik terhadap
induksisebagai metode yang dapat diandalkan. pemikiran filsuf muslim, seperti lbnu Shina, al-
Metode induksidigunakan untuk untuk menggali Farabi. Kritik al-Ghazali terhadap filsuf Muslim
ilmu-ilmu empiris yang bertitik tolak pada karena terlalu menekankan rasio; aka1 dalam
pengalamanpartikuleruntuk mencalrikesimpulan memperoleh hakekat kebenaran dan penge-
seluas-luasnya. Atas pandangan Baoon seperti tahuan. Al-Ghazali menawarkanparadigma b m ;
ini, tidak salah kalau Bacond a r n dunia modem intuisi untuk memperoleh pengetahuan dan
dipandang sebagai perintis aliran filsafat kebenaran. Kemudian, lbnu Rusdhy dalam
Empirisme; yaitu suatu aliran filsafat yang Tahdut at-Tahdut, pemikir setelah al-Ghazali
rneietakkan kemampuanempiris (pan- indera) memberikan kritik terhadap buku al-Ghazali
sebagai sarana utama dalam memperoleh Tahidut al-fa-h. Kelihatannya bukan sebatas
pengetahuan. kritik, tetapi merupakan sintesis atas pemikiran
Berdasarkankedua aliran filsafat RasionaC filsuf-filsuf muslimyang menekankanrasionaliis
isme dan Empirisme, corak pemikiran flsafat dan intuisi. Hanya saja, proses dialektika dalam
Barat berkembang pesat, yang kemudian tradisi intelektual lslam hanya berlangsung pada
memunwlkanbanyak para filsuf. Sebagianfilsuf abad tengah, dan tidak berkembangpada masa
menwba menggabungkan antara kedua aliran berikutnya. Perbedaanepistemologi ini kemudin
tersebut, seperti lmmanuel Kant (1724-1804), bergerak menjadi perbedaan ideologis yang
yang lebih dikenal dengan "RasionabmeKritis". saling bertentangan.
Menurut Kant, bahwa rasio manusia tidak akan Realitas seperti inilah kiranya yang menjadi
mencapai hakekat sesuatu (nomenon), paling dasar tulisan ini untuk mengkajidan mengungkap
cepat yang mampu ditangkap hanya sebatas pemikiranseorang filsuf muslim, "Ibnu Khaldun"
fenomenanya saja. (Bertens, 1989: 60). (1332-1406 M), yang ditengarai sebagai bapak
modem.T u l i ini ber- Ketika epiete
ran lbnu Khaldun sebuah proses m h a

bnu Khaklunblah pokok epbtmologi b


arah dan teori- untuk mempeKJleh p p t a
n W a / - Y k wa pada pnasss; suatu kemuqkinsul, potsWwW
waI-Nmbar fi AyymiI-'Arab memperoleh pengetahwan. sal,erti yang di-
-W'wm wiM3ahar wa Man '%praAum min ungkapkanJacques Maritam (1959:73), tujw
ulfBnilakbar (Buku penggalian dan epismi-untukw-~er&w;
apakah saya dapat tahu, tetapi uuntuk menemu-
nasal-usul peristiwa darihari-haribngsa kan syarat-syarat yang memungkinkan s a p
hab, P;ersidan Barbardan orang-omngsaz;wnan dapat tahu.
cfisnganmerekayang memilikikekuasaan bear). Dengan demikin, landasan teori episttp
@Sr, ini terdiri abs enam sampai tujuh jilid. rnologi yang kelihatannya tepat untuk melihat
Namun, sebelum menulis kitab a/-'/bar, lbnu pemikiran lbnu KhaIdunadatah teori paraCrikit
rOlaMun menulis pendahuluannyayang dikenal Thomas S. Kuhn. Kuhn berpandaqan setlap
dengan"Muqoddimah".Bgnyak kafanganmenilai teori tidak dapat diperbandingansatu sarr& hin
Muqoddimah yang awalnya sebagai buku karena mashg-masing memiliki paradlgk
pmdahuluan,justhl di siniiah gagasan-gagasan terseridin. Setiap ihuanyang M l Mpardgma
fbfa&ya tentang sejamh, sosial dm i h u penge-
tahuan dikupas secara mendaiam (Zainudin,
1992:7). Dengan Muqoddimah, lbnu Khaldun
hmaksud mengembangkanihrm pengetahuan tklak akan sama (Kuhn, 2OEk10-11). .
baru, yaitu sosi01ogi yang tidak pemah dibahas i -
olsh para intelektual Islam sebelumnya (WM, SMILAS RIWAYAT WIWP IBlrltj WALbUN
1@85:90-91).
Secara umum, penetiin ini dimaksudkan
untuk mmgkajipemikbanlbnu Sudut
pmdangb3pistemologi. Untukme Pene-
I b n ini, dkurnuskan beberapa pakak permamlah- an sejaah W m , b a M wjak
an, yaitu bagaimanakah pemikiran &n kansep Mm
jatuh dari dinasti ke
Watak Pemdaban(@fatuCtrmr.) i b n u w n
datam karyanya 'Muqqaddimahn dillhat dari
aspek histo& dan bagaimanakahpemikkqndan
icansep Sejarah (8tMkh) dan Watak
(pbPafu1-'umrtsh) dalam karyanya '
mah"sebagai dasar episternologi?
secarabahasaepistemologl~&*
*epistemw(cara)dan 'logosn (ilmu). lstilah'Epbb
mologi pertama kali diiunakan oleh 3.F F d w
pwhtahun 1854(Runes, 1971:94). RunesH a m
bmwsnya menjelaskanbahwa EpisemQIeis
the branch of philosophy which inves@&s the nama keluarga KhaW rqbi te&qml.@+
sttudumI methods and validity of know- diperbincangkanbanyqb m k g yang k t m w $ i
Qengan demikian, epistemobgi mem- sangat menenturn b p m wW r pa&&
umber pengetahuanatau cam mern- berikutnya bagi ketmnan Khaklun (Wafi,
etahuan. 8).
- - HafidzHasyim - Wafak Pemdaban dalam Epistemdogi Ibnu CVrakkv,
$g
2.

Peristiwasejarah pemberontakan ini meng- terrnasuk tokohAbdurrahman yang mempakan


+- akhiri pemerintahanterpusat dengan memuncul- garis keturunanyang ke sembilan.
. - kan pemerintahan-pemerintahan kecil dalam lbnu Khaldunsendiri menyebutdirinyadalam
-- sejarah pditik IslamdiAndalusia. Sejak peristiwa Muqoddimahsebagai keturunanhb;aCHadrami,
itu, kekuasaan dinasti Umawiyah membiarkan Yam an (I< hanun ,2005 S).D a h k k b JumhrTiuJ-
I ' Andalusia hidup di luar kendali kekuasaannya, xnsjil-flmb, lbnu l-kfnmenyabkan bahwa
? kemudianmelahirkanberbagaipemberontakan keluarga lbnu Khaldun berasal dari Yaman dan
-- yang terus menerus di Andalusia, kudeta k a k e k ~ a ~ n ~ a b e r a g aIslam;
m a Wail bin Hujr-
I k e k m n be&ngsung dlih berganti, kekuasaan Wail bin Hujr adalah sahabat Nabiterkenal yang
;- berpindah dari dinasti satu ke dinasti lain. "leriwayatkan sekitar70 H a d a n~ m a h d i m
: Setidaknyadalam keteranganWafi (-19859) ada Rasulullah ke negeri Yaman untuk mengajar-
I tiga dinasti yang saling berebut, yaitu dinasti kan Islam (Audah, tth dan Wafi, 1985:4-11).
mawaif, Murabithdan Muwahhidun. Selanjutnya, lbnu Khaldun menguraikan
KetikaAndalusia dikuasaioleh dinasti Muwa- secara jelas silsilah keturunannya dengan Wail
+
&

? hiiun, kakek moyang lbnu Khaldunmembangun


bin Hujr &lam al-Ta'rif sebagai berikut: "Hbdur-
rahmm bin Muhammad bin Muhammad bin
-i'hubungan yang sangat baik dengan penguasa Muhammadbin Hasanbin MuhammadbinJjir
ini. Namun, pada saat menikmati keistimewaan
sebagai bangsawandi Sevilb, tiba-tiba kekma- bin Muhammad bin Ibraim bin Abdunah-mm
r:
bin Khdid(dikenal Khaldun-cikalbakal keluarga
.: an Muwahhidun di Andalusia mengalami ke-
munduran karena pihak Nasranimenyerbu kota besar di Andalusia dan Maghribi) bin 'UsmiTin bin
i: mendekati Kordoba, Sevilla dan G r a d . Melihat
Khmi'bin Khattj bin Kuraib bin Wy.HYakrib
bin-Hm'sbin Wail bin Hujr" (Wafi, 1985:5-6).
:3 situasi bahwa kotanya Sevilla akan runtuh di
..
4
tangan musuh, keluarga Khaldun memutuskan
untuk transmigrasi ke barat laut Afnka; Tunisia,
Seperti lazimnya anak-anak kecil, untuk
pertama kali pendidikannya ditempuh secara
tradisionaldengan mempelajariilmu-ilmuagama.
f temp padabhun 623 W1223
(Audah1tth:8)m Ayahnya smrang menjadi guru p e r t a m
Di negeri Tunisia lbnu Khaldun dilahirkan,
nyamPads saat itu, pendaikan lbnu di
a -tnyatanggal tahun 732 Hsatau tempuh di Masjid dan hingga sekarang banyak
2 pada pada 27 Mei 1332 M. Nama lengkap lbnu
-* mng Tunisia yang mengenaI MaSjI.d
-- KhaIdun adalahAbdumhman ibn di mana lbnu Khaldun belajar; yaitu masjid aC
-..
i Khaldun al-Hadrami (Baali 8 Waardi, 19819). Quba (Wafi, 1985:11).
: Banyak gelar yang melekat pada namanya
5 Ditengah lbnu KhaMunlagi menikmatidunia
bentuk pmSi dan kekuasaan yang lntelektualnyapada usia 1525tahun, lbrm KhaC
2 pemah diraih dan digelulinya, sepef'ti Waliudin, dun harus ditatapkan pads r ~ l i t asosial
s politik
b aCMdiki, ar-R~s,aCHqib, a#-$adr~l-KabiP,a/- yang penuh kekacauan. Setidaknya, di A m
FeqB al-Jalil, 'Allamatul-'Ummah lmsmul- utara saat itu terjadi pergolakan politik yang
$ Aimmah (Wafi, 1985:4). sangat dahsyat (Enan, 1973:ll-12 dan Raliby,
L
,
.
Nama lbnu Khaldun dihubungkan dengan 1962:9). Di samping kekacauan politik, ada
2 garis kakeknyayang kesembilanyaituKhalidbin peristiwabersejarahlainyang rnembuatsemakin
Usman. m l j d orang pertamyang m k runyamnya kota Tunisia, yaitu terjadinya wabah
$ Andalusia bersama para penaMuk berkebangsa- penyamPes (tha'un) ~ a n melanda
g kota itu ~ a d a
3 anArab. Dia lebihdikenal dengan lbnu Khaldun tahun 1349 M.
bettubungandengan kebiasaanorangAndalusia Akhimya, lbnu Khalduntransmigrasi ke Fez,
s untuk menambahkan huruf waw dan nun di Maroko. Di Maroko inilah lbnu Khaldunm a p a i
belakang namanama orang terkemuka sebagai kematangan intelektual dengan brgum pgda
bentuk penghormatan. Kemudian keturunan lama terkenal wafi, 1985:12 dan Rdiby,
Khalid lebih dikenal dengan bani Khaldun, 1962:7-9). Di jenjang pendidikan di Mardro ini,
deh PengumaAbllmn
sana tenang, dengan

k&cpddirnah sebagai buku pendahuluannya.


Muqoddimahdiikikannya pada tahun 1377
MhAam wyaktu selama 5 bulan dan untuk kitab
ab1bar yang sebanyak 6 jilid banr diselesalkan
tahun k e m d i idi7'unisia(Wafi, 1985 dan
a
1962:20-21).
Sepanjanghidupnya, kaderpd'iiibnuKhal-
i pasang surut penuh ketidak-

LlnaKlgkan bagi kabr politik tbn

di bidang Mukum wtama dua

u m k mewmiRaja Pedrodari Castnla dengan


I
I
$f
-
-
Hafidz H a grim Watak Peradaban dalam Epistemdcgi Ilbrnr K h M m

h & n d u a Jd jabatan sebagai hakim hinggasampai Secara umum, para intelektualsebkirn lbnu
-
'Iwafatnya pada tanggal 17 Maret 1406. Dengan Khaldun dalam menggalifenomena sosial.hanya .
Cspenuh kehorrnatandari negara dan bangsanya, sebatas befifatdeskriptifobjektif;
gG'%lbnu Khaldundikebumikandi pernabmankaum fenomena apa adanya tanpa ada upaya
P' sufi di rulesir (Ralibv 1962:33). mengambil kesimpulan. Kebanyakan mreka
menggunakanmetodeyang ditempuhdeh para
E. WATAK PERADABAN IBNU KHALDUN ahli HadS dalam melihat fenomena sosial, yaitu
bnu Khaldun adalah pendiri dan peletak cukup menerangkan gejala-gejala itu secara
r sosiologi ('ilmul-umrtin). Gagasannya deskriptif, sepertiyang ditulis deh lbnu Ham. Di
fenomena sosial merupakan pemikiran samping itu,
metode dakwah sangat dominan,
,suatu ha1 baruyang tidak pemahdigagas Akibatnya gejala sosialdipahami sebagai sebuah
bentukan atas keyakinan, tradisi, ideologi dan
h lntelektual lslam lain sebelumnya.
adat istiadat suatu umatsehingga penJdasanny
Keinginan lbnu Khaldun untuk mengkaji
menonjolkan kebaikan-kebaikan, dan menyeru-
I berdasar atas pandangan
kan kepada umat agar berpegangpada prinsip
tiap benda, termasuk manusia
prinsip kebaikan tersebut. Metode ini banyak
ada dalam alam sernesta memilikiketentuan
digunakandeh ahliihli agama, para pendakwah,
um yang sudah ditentukan olehAllah SWT.,
ahli-ahli ilmu pdltik, seperti lbnu Maskawihdalam
semua benda tunduk dan patuh pada kiabnya Tah26ul-A&/@, aCGhazali dalam Ihya'
ntuanhukumtersebut. Dari ketentuanhukum 'Ulmid-dA, al-Mawardi dalam karya Ahkr3nus
benda-benda, para ihnuan menernukandan ~ u l j n i y y a h .Metode lain lebih bernuansa
ngambil suatu hukum-hukum, lalu menarik idealisme, yaitu gejala sosial dirangkan dengan
atu teori-teoriyang kemudian rnenjadi disiplin prinsip-prinsip untuk mencapai tujuan idealyang
mualam, seperti fisika, bkdogi, kimia, ashnomi, hendak dicapai. Kebanyakan metode ini
logi kedokteran dan lain-lain. lbnu Khaldun dipengaruhi oleh pemikiran PlatodanAtistoteles,
eyakini bahwa manusia dengan fenomena seperti al-Kindi, al-Farabi yang menjelaskan
rilakunya juga dapat ditarik suatu hukum atau gejala sosial seperti apa yang seharusnya untuk
sepertiyang dilakukanterhadap benda- rnewujudkanrnasyarakatyang baik, tunduk pada
aturan-aturan sesuai dengankeinginan mereka.
Disamping itu, banyak para Intelei<tual lslam Dampak besar dari metode-metode yang
enulis sejarah yang berkaitan dengan dikemukakan oleh para intelektual ini akan
n masyarakat atau femmena sosial banyak menjelaskangejala sosial tidak objektif
dengan kesalahan dan kebohongan. yang berakibat pada proses penggaliansejarah
alah satu sebab mendasar menurut lbnu banyak juga diwarnai kobohongan dan ke-
haldun (2005:28-29) adahh karma para salahan.
Ilslamtidak mefnaltamitenbang watak Pda pemiWran intslekkralIslamsebdum lbnu
n, baik watak alam seines& maupun Khaldun telah menyadarkan sikap kritis lbnu
tak alami rnanusia. Dengan demibn, lbnu Khaldununtuk dapat menjelaskanreal& sosial
aldun bermaksud menjadiban sosiologi apa adanya. la merasa bahwa metode id tidak
sebagai metode penggalian kebem@rah. Iagi memadai untuk menyingkap hakikat realitas
Penggalianlbnu Khaldunterhadapasosidogi sebenamya.
dan sejarah bermaksud untuk li ke- lbnu Khaldun dalam konteks memahami
benaranseobjektif mungkinyang pads fenomena kemasyarakan nuansanya realis,
pengalaman,dapat diterirnaoleh n a b Qis dan bermaksud mengungkap fenomena itu apa
dapat dibuktikan secara empiris. PencEekatan adanya. lbnu Khaldun tidak berpegang dan
baru ini membedakan dengan intektMual lslam menciptakan nilai normatif sistem kekuasaan,
sebelumnya yang juga membahas fenomena melainkan hanya meletakkan sjstiemsoslol pditik
berjalan sesuai denganwatak alamiahnya.
beberapa symt lain,

dengan'konteks zamannya
t#rhwa pmiunyab6ngSa Qwa
kmmapadasaat'bsolidatiQs
prq kuat ham milk k
s&ab itu, dalam pemikiran Ibnu WaMm,
/
syim - Watak Peradaban &/am Epfstemdo_gilbnu # m & h

Pada masa lbnu Khaldun, perdebatan


tentang hak*tkatrealk tnewmai kesadaran
iW&tal masyatalceat musUm qehingga lbnu
dengan mahluk lain karena aka1 yang dapat
5;'bWmebab yang tejadi pada akhimya kembali mengantarkan jiwa menuju alam malaikat.
--I wajib bertindak dengan sendirinya bukan Bagaimana hubungan antara jiwa, akal, dan
piWann. Dari doktrindoktrin ini, jiwa Nabi tubuh-fisik menurut lbnu Khaldun?
mgndiiki ciri-dri esensial, terrnasuk peristiwa- lbnu Khaldun mencoba menjelaskan tentang
fm$stiwa aneh dengan bantuan kekuasaan potensi manusia sebagai beniu.
Tuhan dan tunduknya semua elemen kepada "PenSedaanmanusia dengan binatang terdapat
Tuhan m u a i dengan maksud pendptaan. Nabi pada pemikiran. Dunia binatang memiliki rasa
mmpunyai tugas untuk menjalankanperanan- dan pengertian, tetapi tidak memilikipemikimn
nya tsrhadap alam ciptaan. Peristiwa aneh yang dan permenungan. Setiap makhluk hidup me-
temjadi pada Nabi, baik ada tantangan atau t@ak milikijiwa; yang mampu bergerak, merasakan
merupakan pembuktian Nabi untuk berbuat aktif dan memahami. Dan di atas jiwa terdapat
dalam alam ciptaan, di mana tindakan aktif kekuatan lain, yaitu kecerdasan dan pemikiran
murni yang disebut dengan alam malaikat.
m p a k a n arijiwa Nabi. Dengandemikian, bagi
Dengan demikian, jiwa bemubungan dengan
fbuf, peristiwa aneh bukan bukti kebenaranNabi, dua susunan mahluk; susunan bawah dan
dan tantangan tidak menjadi pembeda antara susunan atas. Dan susunan bawah, jiwa ber-
mukjiit, karamahdan sishir. Yang membedakan hubungan dengan tubuh kasar yang melahir-
mukjizat dengan karamah dan sihir ialah bahwa kan kemampuan panca indera (al-ghaibiyah,
Nabi diciptakan dengan watak untuk selalu sedangkan dansusunan atas,jiwa bemubung-
berbuat baik dan menghindari kejahatan. an dengan dunia malaikat yang melahirkan
Berdasar pada perdebatan tentang eksis- ilmu pengetahuan murni yang tidak akan di-
capai oleh panca indem."(Muqoddimah, 2005:
tensi kenabian ini, lbnu Khaldun (2005:78) me-
79)
miliki konsepsi tersendiri dalam memandang
kenabian. Pada persoalan makhluk yang ber- Kelihatannya lbnu Khaldun memandang
nyawa, seperti binatang proses kenabiandapat bahwa semua benda yang ada di dunia ini
diyelaskan bahwa binatangjuga memilikijiwa yang rnemilikijiwa yang mampumenggerakkansekrtuh
mampu berkembang dan bergerak dan ha1 ini unsurnya untuk kemudian berhubungan antara
bersifatruhaniahyang akhimya mempai puncak satu dengan yang lain. Hubungan kausalitas
pada jiwa yang berupa kecerdasan mumijiwa antara setiap benda terjadi karena dalam setiap
malaikat. Dalam konteks ini, lbnu Khaldun benda sudah memilikijiwa yang ditentukanAllah.
membedakan sisi persepsi jasmani dengan Namun, jiwa yang dimiliki benda-benda ini
rohani. Persolan jiwa yang memiliki potensi berbedadenganjiwa yang dimiliki oleh manusia.
rnenujuabm rnalaikatadabh bagiandari persepsi Dapat juga dikatakan bahwa jiwa selain jiwa
ruhani, yang tidak akan mampu dipahami oleh manusia adalahjiwa statis yang bergerak sesuiri
persepsijasmani. J i akan mampumelepaskan dengan hukurn-hukumnya.
sifat kemanusiaannya menuju sifat malaikat Penjelasantentangjiwa mengantarkanlbnu
setelah jiwa itu sampai pada ego rohani yang Khaldun pada pengkajian tentang jiwa manusia.
sempwna. Dari sini, jiwa berada dalam dua lbnu Khaldun memahami bahwa jiwa manusia
tingkatan; satu tingkatan berhubungan dengan sama denganj i benda lain, tidak rnampudilihat
tubuh kasar untuk rnampumenggunakanpanca- deh indra, yang mampu ditangkap oleh indra
indra dan berpikir, sedangkan pada tingkatan lain hanya bekas-bekasnya saja, seperti pergerakswn
berhubungandengan malaikat untuk rnendapat- tubuh (a/-fa'iliyah); pukulan, (bathsul-yad)
kan pengetahuanmumi (ilmiah). berjalan kaki (msyir-NI), bersuara (a/-kalian, a/-
lbnu Khalduntelah mernbedakanantaraJM, /is&), dan pengertian (al-mudrikah); mulai dari
aka!, dan tubuh-fisik. Jiwa dan tubuh fisik dimiliki kemampuan persepsi (a/-hiii az-zitihir) hingga
set@ benda, sedangkan aka1hanyadimiliki deh sampai pada pemikiran (a/-mufakkimh). Dari
manusia. Akal yang membedakan manusia bekas-bekas ini, lbnu Khaldundapat mengambil
Hafidz Hasyim - WatakPemdahn d&&m WwA3?Mm

kesimpulan bahwaj i i manusia pada dasamya dapat dikeluarkankembalibilad i u k a n . Kg#rrra,


mampu mernbuang sifat kemanusiaannya untuk adalah tahap puncak dari akumulasisemua rasa
menuju sifat malaikat dengan ditunjukkan ke- untuk memasuki kekuatanpemikiran. Kekuabn
mampuan jiwa untuk melahirkan ilmu penge- pemikiran ini yang rnengerakan jiwa manwia
tahuan. untuk selalu melepaskandin dari kemmdaanya
Bagi lbnu Khaldun, jiwa mampu menembus dan berlomba dengan mahluk rohani yang
dunia malaikat karena jiwa manusia mampu namanyamalaikat.
melahirkan kekuatan perasaan lahiriah dan Setelah lbnu Khaldun menjelaskan per-
batiniah. Perasaanlahiriah munculkarenameng- kernbanganj i i manusia, mulaidarij i i m m c m
gunakan panca indra, seperti perasaansaat me- sensehinggaj i pemikiransebagaijiwa tertinggi,
lihat, mendengar, mengecap, dan lain sebagai- yang denganj i i terakhir ini, manusiadigmkkan
nya. Kemudian, perasaan lahiriah ini bergerak untuk mampu menembus alam malaikat yang
menuju perasaan batiniah yang selanjutnya menghasilkan pemikiranmumi.
perasaan batiniah merupakan proses manusia Penjelasan lbnu Khaldun ini memberikan
memperoleh ilmu pengetahuan. pemahaman bahwa ada batasan pemikiran
Kelihatannya, lbnu Khaldunmemahamijiwa dalamdiri manusia.Akal atau pemikiranmanusia
manusia secara hierarkis mulai dari tingkatan hanya mampu memikirkan hal-ha1yang mampu
bawah hingga tingkatan tertinggi. Setidaknya, dijangkauoleh kemampuan indera dan pemikiran,
I ada lima tahap perkembangan jiwa manusia sedangkan untuk wilayah spritual atau ruhani
I
berdasarkan rasa batiniah, yaitu:comrnon sense sangat sulit untuk ditembus oleh aka1 pikiran
1 (him-musytarak) , imajinasi (al-khayydli), mansuia. Oleh sebab itu, lbnu Khaklun rnengakui
mengim-ngim ( a h h m ) , mengMal (aCha@ dan bahwa wilayah kerja manusia dan ilmu
pemikiran (al-mufakkirah) (Ibnu Khaldun, 2005: pengetahunyang dihasilkan sebatas pada alam
79). fisik-jasmani, bukanalam spritual-ruhani.
Pertama, common sense terjadi secara lbnu Khaldun dalam terjemahan Ahmadie
simultan, akibat benda-benda yang mampu Thoha (2001520-523) hanya mampu rnen-
ditangkap oleh panca indra. Common sense jelaskan cam kej a pemikiranatau prosesberpikir
rnampumemahamisegala sesuatu yang rr#lmpu alamfisik-jasmani ini. lbnu Khaldunmenjelaskan
ditangkap oleh indera. Commen sense M a bagaimana cara kerja jiwa pemikiran ini atau
dengan perasaan lahiriah, karena perasaan proses berfikirsebagai berikut.
M i tidak dapat menangkapdan mmggmbw- "Berpikir (al-fikr) ialah proses penjamahan
kan kembali segala sesuatu yang diingkap bayang-bayang berbagai objek yang biasa
dalamwaktu bersamaan. diterima oleh panca indera dan mengembalikan
Kedua, rasa imajinasi adatah ram batiniah objek itu ke dalam ingatannya sambil mem-
lanjutansetelah commonsense.Camman sense bandingkannya dengan benda-benda lain.
menangkapdata yang kemudiandapatditenma Dengan demikian, bepikir merupakan pen-
jamahan bayang-bayang di balik perasaan dan
oleh rasa imajinasi. Rasa imajinasi mampu aplikasi aka1 untuk membuat analisis dan
mengabstraksikankembali segafa data mm sintesis. lnilah arti kata (fu'd) yang terdapat
sense dan menunjukkankembalikepa;dabenda dalam al-Qur'an, yang dimaksud dengan fu'ad
yang dilihat. Ketiga, setelah rasa imajinasi adalah pikiran. " (Muqoddimah, 2001:522)
membentuk rasa mengira-ngira. Ram mengira-
ngira adalah rasa batiniah yang mampu m e Berangkatdari pemahaman berpikir s e m
nangkap pengertiarrpengertiandari set@ benda ini, kemudian lbnu Khaldun (2001:521-523)
yang disampaikan oleh rasa imajinasi. Keempat rnembagi kesanggupanberpikir manusia dalam
adalah rasa batiniah yang mampu menyimpan tiga tingkatan sebagai berikut: pertama, aka1
setiap pengertian, baik yang diimajinasikan pembeda (al-'aql at-tamy&) adalah pernaharrran
maupun tidak, untuk kemudian sewaktu-waktu intelektualmanusiaterhadap objek yang beragam
-
Hafidz Hasyim Watak Penrdaban dalam Eprrstenro(ogiNWHI #nWm

rnembenci &wsi soski yang dlhisrdapi dengan


mengu=w pekbag9igagam Yaw nu-nya
m p a k w * - I .
EpMmdqi IbnuKhaIdunclahmpemikiran-
nyatentang~mtakpeFadaban numr;a-t
realis dan sekuler, @bpi bukan mkular ymg ilmu
mngesampiq&an a g d . S e h W lbciu
K h a k i u n m e n c o b a ~ ~ ~ ~
wilayah wins dan mana wilayah akal. lbnu
Abdullah, N. M h . 26WSitlamic
W u n mwehmd bahwarealitas bmbbenda
merniliki jiwa, yaog d i n g berhubu~anantaka
satu benda dengan lain (hukum kausalitas].
Pemahaman lbnu Khaldun tentang Jiwa setiap
bendarnenghanbdmnkepadaparrrahamanakan 6adi,FuadSWwdi.Ali. 1081.b
j i i manusia dalam d~lahal, yaitu; J i i yaw

Anda mungkin juga menyukai