3 Okbber2010 Haarnan3SWf
ABSTRACT
This article imestigats Ibn KhaJdunis thought on the nature of civilization from a hhmrid
perspabe and hi thought on the nature of civil
found that the natureof civilizationis epistemological becausethe study d h natureof civilizationis
I'
a new method in discovering the substance of history. Furthermore,the nature cMlization is related
to the nature of human beings for having produced sciences in its history. Accordingto Ibn M d u n , , . +
0ursystemoi~tislimitedIntwoways:the
i d l e c t w l , and the relation of physical systems
sciences into intellectual and revelationalsciences.
ABSTRAK
Artikel ini meneliti pandangan Ibn Khalduntentang watak peradaban dari perspektif historis dan
pandangannyatentang watak peradabansebagai fondasi episternologis. Ditunjukkanbahwa peradaban
benifat epistemologis karena studi tentang watak peradaban merupakan metode baru dalarn
menemukan substansi sejarah. Menurut Ibn Khaldun, sistem kita tentang pikiran terbatas dalam dua
cara, yaitu hubungan sistem fisis, baik pada perse
padaspiritualitas. Dalam konteks ini, Ibn Khaldun
ilmu intdektual dan revelasional.
Kata Kunci: lbnu Khaldun, watak peradaban dan epistemologi, ilmu pengetahuan
ICUENBMkR
Bangsa 8arat menpa
selama ini karsna rnernitik~
hadap-mwq merkJamullah(2(106:11T),
tltik tekan filsafat Barat dalam masa modem
terktak pada aspek epistemdogi. EpisbmbgI
atau teori pengetghuan mendapat .p+@-@n A
~diduniaB91.at~epis~sabagai
baglan dari filsafat berupaya rnenyusun,
h & n d u a Jd jabatan sebagai hakim hinggasampai Secara umum, para intelektualsebkirn lbnu
-
'Iwafatnya pada tanggal 17 Maret 1406. Dengan Khaldun dalam menggalifenomena sosial.hanya .
Cspenuh kehorrnatandari negara dan bangsanya, sebatas befifatdeskriptifobjektif;
gG'%lbnu Khaldundikebumikandi pernabmankaum fenomena apa adanya tanpa ada upaya
P' sufi di rulesir (Ralibv 1962:33). mengambil kesimpulan. Kebanyakan mreka
menggunakanmetodeyang ditempuhdeh para
E. WATAK PERADABAN IBNU KHALDUN ahli HadS dalam melihat fenomena sosial, yaitu
bnu Khaldun adalah pendiri dan peletak cukup menerangkan gejala-gejala itu secara
r sosiologi ('ilmul-umrtin). Gagasannya deskriptif, sepertiyang ditulis deh lbnu Ham. Di
fenomena sosial merupakan pemikiran samping itu,
metode dakwah sangat dominan,
,suatu ha1 baruyang tidak pemahdigagas Akibatnya gejala sosialdipahami sebagai sebuah
bentukan atas keyakinan, tradisi, ideologi dan
h lntelektual lslam lain sebelumnya.
adat istiadat suatu umatsehingga penJdasanny
Keinginan lbnu Khaldun untuk mengkaji
menonjolkan kebaikan-kebaikan, dan menyeru-
I berdasar atas pandangan
kan kepada umat agar berpegangpada prinsip
tiap benda, termasuk manusia
prinsip kebaikan tersebut. Metode ini banyak
ada dalam alam sernesta memilikiketentuan
digunakandeh ahliihli agama, para pendakwah,
um yang sudah ditentukan olehAllah SWT.,
ahli-ahli ilmu pdltik, seperti lbnu Maskawihdalam
semua benda tunduk dan patuh pada kiabnya Tah26ul-A&/@, aCGhazali dalam Ihya'
ntuanhukumtersebut. Dari ketentuanhukum 'Ulmid-dA, al-Mawardi dalam karya Ahkr3nus
benda-benda, para ihnuan menernukandan ~ u l j n i y y a h .Metode lain lebih bernuansa
ngambil suatu hukum-hukum, lalu menarik idealisme, yaitu gejala sosial dirangkan dengan
atu teori-teoriyang kemudian rnenjadi disiplin prinsip-prinsip untuk mencapai tujuan idealyang
mualam, seperti fisika, bkdogi, kimia, ashnomi, hendak dicapai. Kebanyakan metode ini
logi kedokteran dan lain-lain. lbnu Khaldun dipengaruhi oleh pemikiran PlatodanAtistoteles,
eyakini bahwa manusia dengan fenomena seperti al-Kindi, al-Farabi yang menjelaskan
rilakunya juga dapat ditarik suatu hukum atau gejala sosial seperti apa yang seharusnya untuk
sepertiyang dilakukanterhadap benda- rnewujudkanrnasyarakatyang baik, tunduk pada
aturan-aturan sesuai dengankeinginan mereka.
Disamping itu, banyak para Intelei<tual lslam Dampak besar dari metode-metode yang
enulis sejarah yang berkaitan dengan dikemukakan oleh para intelektual ini akan
n masyarakat atau femmena sosial banyak menjelaskangejala sosial tidak objektif
dengan kesalahan dan kebohongan. yang berakibat pada proses penggaliansejarah
alah satu sebab mendasar menurut lbnu banyak juga diwarnai kobohongan dan ke-
haldun (2005:28-29) adahh karma para salahan.
Ilslamtidak mefnaltamitenbang watak Pda pemiWran intslekkralIslamsebdum lbnu
n, baik watak alam seines& maupun Khaldun telah menyadarkan sikap kritis lbnu
tak alami rnanusia. Dengan demibn, lbnu Khaldununtuk dapat menjelaskanreal& sosial
aldun bermaksud menjadiban sosiologi apa adanya. la merasa bahwa metode id tidak
sebagai metode penggalian kebem@rah. Iagi memadai untuk menyingkap hakikat realitas
Penggalianlbnu Khaldunterhadapasosidogi sebenamya.
dan sejarah bermaksud untuk li ke- lbnu Khaldun dalam konteks memahami
benaranseobjektif mungkinyang pads fenomena kemasyarakan nuansanya realis,
pengalaman,dapat diterirnaoleh n a b Qis dan bermaksud mengungkap fenomena itu apa
dapat dibuktikan secara empiris. PencEekatan adanya. lbnu Khaldun tidak berpegang dan
baru ini membedakan dengan intektMual lslam menciptakan nilai normatif sistem kekuasaan,
sebelumnya yang juga membahas fenomena melainkan hanya meletakkan sjstiemsoslol pditik
berjalan sesuai denganwatak alamiahnya.
beberapa symt lain,
dengan'konteks zamannya
t#rhwa pmiunyab6ngSa Qwa
kmmapadasaat'bsolidatiQs
prq kuat ham milk k
s&ab itu, dalam pemikiran Ibnu WaMm,
/
syim - Watak Peradaban &/am Epfstemdo_gilbnu # m & h