Anda di halaman 1dari 20

TUGAS ILMU EKONOMI

PRILAKU KONSUMEN DAN EFISIENSI PASAR

Oleh :
I Putu Ari Kirana Putra
Ni Ketut Widiari
Kelas IA Kewirausahaan

PROGRAM STUDI KEWIRAUSAHAAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TABANAN
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Subyek sentral yang dikaji dalam riset perilaku konsumen ialah cara
konsumen merespon perbedaan cirri produk, harga, dan tingkat efektifitas pengaruh
periklanan perusahaan dibandingkan dengan iklan pihak pesaing. Riset perusahaan
dimaksudkan untuk mengetahui antara hubungan stimuli pemasaran dan respon
pembeli.
Di dalam pasar yang kompetitif, harga ekuilibrium suatu aktiva ditentukan
oleh tawaran yang tersedia dan permintaan agregat. Harga semua partisipan pasar
tentang nilai dari aktiva tersebut berdasarkan informasi yang tersedia.jika suatu
informasi baru yang relevan masuk ke pasar yang berhubugan dengan suatu aktiva,
informasi ini akan digunakan untuk menganalisis dan menginterpretasikan nilai dari
aktiva bersangkutan.Akibatnya adalah kemungkinan pergeseran ke harga ekuilibrium
yang baru.Harga ekuilibrium ini akan tetap bertahan sampai suatu informasi baru
lainnya merubahnya kembali ke harga ekuilibrium yang baru.
Jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga
keseimbangan yang baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia,
maka kondisi pasar seperti ini disebut dengan pasar efisien. Dengan demikian ada
hubungan antara teori pasar modal yang menjelaskan tentang keadaan ekulibrium
dengan konsep pasar efisien yang mencoba bagaimana pasar memproses informasi
utuk menuju ke posisi ekulibrium yang baru. Efiseiensi pasar seperti ini disebut
dengan efisiensi pasar secara informasi. Yaitu bagaimana pasar bereaksi terhadap
informasi yang tersedia. Makalah ini akan membahas mengenai Prilaku Konsumen
Dan Efisiensi Pasar.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas yang menjadi pokok
permasalahan dalam Makalah ini yaitu :
1. Bagaimana penjelasan tentang prilaku konsumen ?

1
2. Bagaimana penjelasan tentang efisiensi pasar ?

C. Tujuan Kegunaan Penulisan


1. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan Makalah ini yaitu :
a. Untuk mengetahui penjelasan tentang prilaku konsumen.
b. Untuk mengetahui penjelasan mengenai efisiensi pasar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mengenai Prilaku Konsumen


Perilaku Konsumen adalah perilaku konsumen yang ditunjukan melalui
pencairan, pembelian,penggunaan,pengevaluasian, dan penentuan produk atau jasa
yang mereka harapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka. (Schiffman & Kanuk,
1991). Perilaku konsumen seperti didefinisikan oleh Schiffman & Kanuk, (2000),
adalah “proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi,dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang
diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya”.
Pakar lainnya adalah Engel, Blackwell dan Miniard (1993), Perilaku
Konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan itu.
Perilaku Konsumen Menurut (Kotler, Amstrong, 2006) perilaku pembelian
konsumen mengacu pada perilaku pembelian dari konsumen final yaitu individu dan
rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Seluruh
konsumen akhir ini berpadu membentuk pasar konsumen. Pembelian konsumen
sangat dipengaruhi oleh karakteristik budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Faktor-
faktor tersebut tidak dapat sepenuhnya dikendalikan oleh pemasar, akan tetapi harus
diperhitungkan
1. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat diuraikan
sebagai berikut :
a) Faktor Budaya
Budaya adalah penentu yang mendasari dari keinginan dan perilaku
seseorang. Budaya adalah sekelompok nilai-nilai sosial yang diterima masyarakat
secara menyeluruh dan tersebar kepada aanggota-anggotanya melalui bahasa dan
simbol-simbol.

3
Di Negara maju seperti Amerika Serikat, misalnya, kemajuan teknologi
merupakan refleksi masyarakat berteknologi sehingga hampir setiap orang
memerlukan komputer sebagai ciri budaya. Dilingkungan masyarakat lain,
misalkan, kelompok masyarakat terpencil Afrika Tengah, komputer tidak
mempunyai arti. Komputer mungkin dipandang sebagai suatu benda aneh yang
tidak diminati.
Setiap budaya terdiri dari sub-sub budayanya yang lebih kecil yang
menyediakan identifikasi dan sosisalisasi yang lebih spesifik bagi anggota-
anggotanya. Sub budaya meliputi kebangsaan, agama, ras, dan daerah geografis.
Kelas Sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama
dalam sebuah masyarakat. yang tersusun dalam hierarki memiliki nilai, minat dan
perilaku yang relatif sama.
b) Faktor Sosial
Perilaku konsumenjuga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti
kelompok referensi,keluarga, peran dan status sosial.
1) Kelompok Referensi
adalah kelompok yang secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang.
Kelompok referensi terdiri dari semua kelompok yang mempunyai
pengaruh langsung ataupun tidak langsung terhadap sikap ataupun perilaku
manusia. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung disebut kelompok
keanggotaan. Kelompok yang berbentuk organisasi tempat para anggota
saling berinteraksi dikenal sebagai kelompok primer. Kelompok ini dapat
berupa keluarga, teman, tetangga, dan teman sejawat. Didalam kelompok ini
orang berinteraksi dengan bebas secara berkesinambungan, orang juga dapat
tergabung dalam kelompok sekunder, seperti organisasi, profesi, dan
kelompok penghimpun dagang. Interaksi dalam kelompok ini cendrung lebih
formal dan interaksinya tidak sesering dalam kelompok primer.
2) Keluarga
Anggota keluarga juga dapat memberikan pengaruh yang kuat
terhadap perilaku pembeli. Ada dua macam keluarga dalam kehidupan

4
pembeli, yaitu keluarga sebagai kehidupan orientasi yang terdiri dari orang
tua, dan keluarga sebagai sumber keturunan, yaitu pasangan suami istri dan
anak-anaknya.
c) Faktor Pribadi
Keputusan konsumen untuk membeli suatu produk, disamping dipengaruhi
oleh beberapa faktor tersebut diatas, juga dipengaruhi oleh ciri dan sifat-sifat
pribadi,seperti pekerjaan,kondisi ekonomi,gaya hidup,kepribadian,serta konsep
diri.
1) Pekerjaan
Pekerjaan seseorang berpengaruh pada kebutuhannya terhadap barang
dan jasa. Pekerja kasar cenderung membeli lebih banyak pakaian kerja.
Sedangkan karyawan berdasi cenderung lebih banyak belanja pakaian setelan
dan dasi. Perusahaan berupaya untuk mengidentifikasi kelompok pekerja
yang berselera tinggi terhadap produk dan jasa yang mereka tawarkan.
2) Gaya Hidup
Pola kehidupan yang diungkapkan dengan aktivitas, minat, dan opini
merupakan gaya hidup seseorang. Gaya hidup berpengaruh lebih kuat
terhadap kebutuhan dan sikap dalam membeli suatu produk daripada tingkat
sosial dan kepribadian. Oleh karena itu gaya hidup merupakan penentu utama
dalam proses konsumsi.
Gaya hidup sering kali dimanfaatkan oleh produsen berkenaan dengan
bidang kehidupan konsumen tertentu, seperti rekreasi ditempat terbuka.
Beberapa perusahaan yang telah melakukan kajian tentang gaya hidup akan
lebih fokus terhadap aspek gaya hidup pribadi atau keluarga yang paling
relevan dengan produk atau jasa yang mereka tawarkan. Pendekatan yang
lebih luas ditunjukan pada pola gaya hidup kelompok masyarakat tertentu
d) Faktor Psikologis
Ketika seseorang membeli suatu produk, didalam melakukan pemilihan ia
di pengaruhi oleh factor-faktor psikologis yang meliputi motivasi, presepsi,
pembelajaran, kepercayaan serta sikap.
1) Motivasi

5
Seseorang membeli suatu produk keren untuk memenuhi kebutuhan.
Motivasi ialah alasan untuk berprilaku. Motif merupakan kerangka yang
mencerminkan pengaruh dari dalam diri yang mendorong perilaku dan
memberi arah tertentu kepada respon yang timbul.
2) Persepsi
Dua orang karyawan yang mendapat perintah yang sama dari atasan
mereka, pelaksanaannya dapat berbeda. Hal ini disebabkan oleh persepsi
mereka yang berbeda. Persepsi adalah proses pemilihan, penyusunan, dan
penafsiran informasi untuk mendapatkan arti. Seseorang menerima informasi
melalui salah satu organ panca indera. Masukan informasi merupakan rasa
yang diterima melalui salah satu organ panca indera. Ketika seseorang
mendengar iklan, melihat orang lain, mencium bau sedap, atau sebaliknya,
atau menyentuh sesuatu, ia mendapat masukan informasi.
Sebagaimana disebutkan dalam definisi, persepsi berupa proses yang
terdiri dari tiga tahapan. Meskipun seseorang mendapat sejumlah informasi
secara bersamaan, hanya beberapa yang dapat disadari. Ia memilih beberapa
masukan dan mengabaikan sebagian yang lain karena sadar bahwa tidak
mampu menerima informasi sekaligus.
3) Pembelajaran
Menunjukan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang
bersumber pada pengalaman.
4) Keyakinan
Merupakan suatu gagasan deskriptif yang dianut oleh seseorang
tentang sesuatu.
5) Sikap
Menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik,
perasaan emosional, dan kecendrungan berbuat yang bertahan selama waktu
tertentu terhadap beberapa objek atau gagasan.

2. Model Prilaku Pembelian Konsumen

6
Pada awalnya, pemasar dapat memahami konsumen dengan baik melalui
pengalaman menjual produk ke konsumen setiap hari. Tetapi seiring dengan
pertumbuhan perusahaan dan pasar, banyak pembuat keputusan pemasaran
kehilangan kontak secara langsung dengan para pelanggan dan untuk itu memerlukan
riset pamsaran.
Pertanyaan inti bagi pemasar adalah, “Bagaimana konsumen merespon
berbagai stimuli pemasaran yang digunakan perusahaan?” perusahaan yang benar-
benar memahami bagaimana konsumen akan merespon keistimewaan produk,harga,
dan periklanan maka perusahaan akan memiliki keunggulan yang lebih baik daripada
pesaingnya. Oleh karena itu perusahaan akan meneliti antara hubungan stimuli
pemasaran dengan respon konsumen.
Model perilaku konsumen yang lain dapat disajikan disini adalah model
perilaku konsumen yang diberikan oleh Henry Assael (1995), model perilaku
konsumen tersebut juga mengacu pada model stimulus response.
Memahami pengaruh konsumen individu dalam proses keputusan adalah
masalah utama untuk memahami perilaku konsumen.
Pengaruh Pertama dalam pemilihan konsumen adalah stimuli. Stimuli
menunjukan penerimaan informasi oleh konsumen dan proses informasi terjadi saat
konsumen mengevaluasi informasi dari iklan, teman, atau dari pengalaman sendiri.
Pengaruh Kedua datang dari konsumen itu sendiri yang meliputi presepsi,
sikap, dan manfaat yang dicarinya, serta karakteristik konsumen itu sendiri
(demografis, kepribadian, dan gaya hidupnya).
Pengaruh Ketiga, atas pilihan konsumen adalah respon konsumen, yaitu
hasil akhir dari proses keputusan konsumen dan suatu pertimbangan yang
menyeluruh dari keseluruhan faktor diatas. Dalam pengambilan keputusan konsumen
dipengaruhi oleh variable-variabel lingkungan seperti kebudayaan, kelompok,
referensi, dan determinan social.
Komunikasi dari lingkungan menyediakan informasi untuk mempengaruhi
konsumen. Komunikasi ini dapat berasal dari kelompok atau organisasi pemasaran
perusahaan. Kelompok komunikasi data terjadi di dalam kelompok atau diluar
kelompok. Di dalam kelompok, komunikasi adalah melalui komunikasi dari mulut ke

7
mulut. Sedangkan komunikasi antar kelompok terjadi melalui suatu proses difusi dari
informasi dan pengaruh. Komunikasi pemasaran yang pertama pada umumnya
adalah periklanan..

3. Teori Prilaku Konsumen (Teori Kardinal)


a) Kegunaan dapat dihitung secara nominal disebut util.
b) Keputusan mengkonsumsi berdasarkan perbandingan harga dengan manfaat yang
diperoleh.
c) Total Utility merupakan kegunaan yang diperoleh dari konsumsi dan Marginal
Utility adalah tambahan kegunaan karena tambahan konsumsi 1 unit.
d) Total uang yang dikeluarkan adalah jumlah unit dikali harga satuan.

4. Teori Prilaku Konsumen (Teori Ordinal)


Kegunaan tidak dapat dihitung dan hanya dapat dibandingkan, menggunakan
kurva indiferensi dan budget line.
a) Kurva Indiferensi
b) Kurva Garis Anggaran : adalah kurva yang menunjukkan kombinasi 2 macam
barang yang dapat diperoleh dengan pendapatan yang sama.
c) Perubahan harga barang dan Pendapatan : Perubahan harga dan pendaptan akan
mempengaruhi daya beli konsumen.
d) Keseimbangan Konsumen terjadi pada saat kurva garis anggaran bersinggungan
dengan kurva indiferensi. Atau kepuasan tertinggi yang dapat dijanggkau dengan
pendapatan tertentu.
e) Reaksi terhadap perubahan harga barang: PriceConsumption Curve (PCC);
Demand Curve.
f) Reaksi terhadap perubahan Pendapatan: Income Consumption Curve (ICC);
Engel Curve.

B. Pengertian Efisiensi Pasar


Secara umum, efisiensi pasar (market efficiency) didefinisikan oleh Beaver
(1989) sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi. Secara

8
detail, efisiensi pasar dapat didefinisikan dalam beberapa macam definisi,yaitu,
Definisi pasar didasarkan pada nilai intrinsik sekuritas. Definisi efisiensi pasar
didasarkan pada akurasi dari harga sekuritas (Fama, 1970). Definisi efisiensi pasar
didasarkan pada disstribusi dan informasinya (Beaver, 1989). Definisi efsiensi pasar
didasarkan pada proses dinamik (Jones, 1951).
Efisiensi pasar merupakan salah satu topik mendasar yang perlu kita renungi
karena berkaitan langsung dengan relevan atau tidaknya kegiatan untuk berusaha
memprediksi arah harga (timing). Sebagian besar kalangan akademisi berkeyakinan
bahwa pasar saham merupakan pasar yang efisien. Suatu pasar dikatakan efisien
apabila harga barang-barang yang dijual telah menunjukan semua informasi yang ada
sehingga tidak terbiasa menjadi terlalu murah atau terlalu mahal.
Brealy dan Myers, menyatakan,“Apabila pasar modal efisien, maka
pembelian atau penjualan surat-surat berharga menurut harga pasar yang berlaku
adalah merupakan suatu transaksi dengan NPV (net present value) sebesar nol”.
Informasi di sini didefinisikan sebagai serangkaian pesan yang mungkin
dapat digunakan oleh penerimanya untuk melakukan suatu tindakan mengubah bagi
kesejahteraannya. Fungsi informasi tersebut dimaksudkan untuk :
1. Meningkatkan kemampuan penerimanya untuk melakukan tindakan yang bersifat
kritis.
2. Memperoleh nilai tertentu dari perubahan pesan-pesannya.
3. Mendapatkan nilai positif dari pesan-pesan yang berkorelasi.

1. Bentuk-Bentuk Efisiensi Pasar


Bentuk efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi ketersediaan informasinya saja
atau dapat dilihat tidak hanya dari ketersediaan informasi,tetapi dapat dilihat dari
kecanggihan pelaku pasar dalam pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari
informasi yang tersedia. Pasar efisiensi yang ditinjau dari sudut informasi saja
disebut dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market)
sedangkan pasar efisiensi yang ditinjau dari sudut kecanggihan pelaku pasar dalam
pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang tersedia disebut dengan efisiensi
pasar secara keputusan (decisionally efficient market).

9
2. Efisiensi Pasar Secara Informasi
Kunci utama untuk mengukur pasar efisien adalah hubungan antara harga
sekuritas dengan informasi, yang digunakan untuk menilai pasar yang efisien, apakah
informasi yang lama, informasi yang sedang dipublikasikan atau semua informasi
termasuk informasi privat dapat digunakan tiga macam bentuk utama dari efisiensi
pasar yaitu informasi masa lalu, informasi sekarang yang sedang dipublikasikan dan
informasi privat sebagai berikut :
a) Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga dari sekuritas
mencerminkan secara penuh (fuly reflect) informasi masa lalu dimana informasi
ini sudah terjadi. Bentuk efisiensi pasar secara lemah ini berkaitan dengan teori
langkah acak (random walk theory) yang menyatakan bahwa data masa lalu tidak
berhubungan dengan nilai sekarang.
b) Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form)
Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh
mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi yang
berada di laporan-laporan keuangan perusahaan emiten. Informasi yang
dipublikasikan dapat berupa sebagai berikut:
1) Informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga dari
sekuritas dari perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebut.
2) Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas
sejumlah perusahaan.
3) Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas
semua perusahaan yang terdaftar di pasar saham.
c) Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara
penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang
privat.

3. Efisiensi Pasar Secara Keputusan

10
Pembagian efisiensi pasar ini didasarkan pada ketersediaan informasi,
sehingga efisiensi pasar seperti ini disebut dengan efisiensi pasar secara informasi
(informationally efficient market). Untuk informasi yang tidak perlu diolah lebih
lanjut, seperti misalnya informasi tentang pengumuman laba perusahaan, pasar akan
mencerna informasi tersebut dengan cepat. Dengan demikian, untuk informasi seperti
pengumuman laba, efisiensi pasar tidak ditentukan dengan seberapa canggih pasar
mengolah informasi laba tersebut, tetapi seberapa luas informasi tersebut tersedia di
pasar.
Akan tetapi untuk informasi yang masih perlu diolah lebih lanjut,
ketersediaan informasi saja tidak menjamin pasar akan efisien. Sebagai misalnya
adalah informasi tentang pengumuman merjer oleh suatu perusahaan emiten. Pada
waktu informasi ini diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi
tersebut, belum tentu harga dari sekuritas perusahaan bersangkutan akan
mencerminkan informasi tersebut dengan penuh. Alasannya adalah pelaku pasar
harus menginterpretasikan dan menganalisis informasi merjer tersebut sebagai kabar
baik atau kabar buruk. Lain halnya dengan pengumuman laba perusahaan yang dapat
dengan mudah diinterpretasikan sebagai kabar baik atau kabar buruk. Jika laba
meningkat dari laba periode sebelumnya, maka dapat diartikan sebagai kabar baik,
dan sebaliknya jika laba menurun dapat diartikan sebagai kabar buruk. Efisiensi
pasar perlu juga dilihat berdasarkan kecanggihan pelaku pasar dalam mengolah
informasi untuk pengambilan keputusan.
Efisiensi pasar secara keputusan juga merupakan efisiensi pasar bentuk
setengah kuat menurut versi Fama yang didasarkan pada informasi yang
didistribusikan. Perbedaannya adalah jika efisiensi pasar secara informasi hanya
mempertimbangkan sebuah faktor saja, yaitu ketersediaan informasi, maka efisiensi
pasar secara keputusan mempertimbangkan dua buah faktor, yaitu ketersediaan
informasi dan kecanggihan pelaku pasar.
Pasar yang efisien secara informasi belum tentu efisien secara keputusan.
Sebagai contoh misalnya adalah pengumuman pembayaran deviden yang naik dari
nilai deviden periode sebelumnya dan informasi ini tersedia untuk semua pelaku
pasar pada saat yang bersamaan. Pelaku pasar yang kurang canggih akan menerima

11
informasi peningkatan deviden ini begitu saja sebagai sinyal yang baik tanpa
menganalisisnya. Lebih lanjut dan harga sekuritas akan mencerminkan informasi
kabar baik ini secara penuh. Secara definisi, ini berarti pasar pasar sudah efisien
bentuk setengah kuat secara informasi.
Sebaliknya pelaku pasar yang canggih tidak akan mudah dibodohi oleh
emiten. Pelaku pasar yang canggih akan menganalisis informasi ini lebih lanjut untuk
menentukan apakah benar ini merupakan sinyal yang valid dan dapat dipercaya.
Dengan demikian untuk mengetahui apakah pasar sudah efisien secara keputusan
tidaklah cukup hanya melihat efisien secara informasi, tetapi juga harus mengetahui
apakah keputusan yang dilakukan oleh pelaku pasar sudah benar dan mereka tidak
dibodohi oleh pasar.
Pasar yang efisien secara informasi merupakan pasar yang adil, sehingga
penyelenggara pasar dan regulator berusaha membuat pasar saham seefisien
mungkin. Dikatakan pasar yang adil, karena diharapkan semua pelaku pasar
mendapatkan informasi yang sama kualitas dan jumlahnya dan yang diterima pada
saat yang sama, sehingga tidak ada investor yang dapat menikmati keuntungan tidak
normal di atas kerugian investor yang lainnya.

4. Pengujian Efisiensi Pasar


a) Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk Lemah
1) Filter Rules
Logika dari filter rule adalah membeli saham jika harga pasar
meningkat x persen dari harga yang terendah sebelumnya. Hasil dari filter
rule dibandingkan dengan return pada strategi buy-and-hold untuk saham dan
interval waktu yang sama.
2) Korelasi
Korelasi serial disebut juga auto correlation, mengukur koefisien
korelasi antara sejumlah seri data yang sama dengan cara menggunakan
selang waktu tertentu.
b) Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk Semi Kuat
a. Tes atas laporan pendapatan akuntansi tahunan.

12
• Harga saham bereaksi secara penuh atas setiap perubahan pendapatan
sebelum laporan tahunan dipublikasikan.
• Munculnya informasi baru bahkan tidak dapat diantisipasi pasar.
b. Tidak memungkinkan memperoleh laba berdasarkan atas informasi dari
laporan tahunan yang dipublikasi
c. Tes laporan laba akuntansi kuartanlan dan pengumuman perubahan dividen
memberikan informasi baru.
d. Perdagangan block, pembelian dan penjualan saham dalam jumlah besar,
biasanya 10.000 lembar atau lebih.
c) Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk Kuat
Umumnya pengujian-pengujian tidak mendukung efisiensi pasar bentuk kuat
Data SEC atas insider trading memberi indikasi mereka dapat memperoleh
excess return.

5. Implikasi Efisiensi Pasar Terhadap Pengambil Keputusan


a) Jika pasar efisien, memberikan kesempatan manajer untuk mengamati harga
saham perusahaan mereka dan bagaimana reaksi pasar atas keputusan yang telah
diambil.
b) Cepatnya penyesuaian harga-harga surat berharga, dapat pula memberi implikasi-
implikasi :
1) Semua surat berharga adalah substitusi sempurna.
2) Penanam modal dapat mengambil berbagai keputusan manajemen. Misalnya
melakukan diversifikasi.
3) Perubahan kecil tidak berpengaruh pada risiko suatu perusahaan atau arus kas
yang diharapkan dan atas surat berharga yang beredar di pasar.
4) Harga-harga surat berharga sekarang adalah alat estimasi yang terbaik atas
harga-harga surat berharga yang akan datang.

6. Beberapa Definisi Efisiensi Pasar


Secara umum efisiensi pasar (market efficiency) didifinisikan oleh Beaver
(1989) sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi. Secara

13
detail, efisiensi pasar dapat didefinisikan dalam beberapa macam definisi, yaitu: (1)
definisi pasar didasarkan pada nilai intrinsik sekuritas, (2) definisi efisiensi pasar
didasarkan pada nilai intrinsic sekuritas, (3) definisi efisiensi pasar didasarkan pada
distribusi dari informasinya (beaver, 1989) dan (4) definisi efisiensi pasar didasarkan
pada proses dinamik (jones,1995).
a) Definisi pasar didasarkan pada nilai intrinsik sekuritas
Konsep awal dari efisiensi pasar yang berhubungan dengan informasi laporan
keuangan berasal dari praktek analisis sekuritas yang mencoba menemukan
sekuritas-sekuritas dengan harga yang kurang benar (mispriced). Sekuritas-
sekuritas tang kurang benar (mispriced) merupakan sekuritas-sekuritas yang
harganya menyimpang dari nilai intrinsiknya atau nilai fundamentalnya. Untuk
konteks seperti ini, maka maka efisiensi (market efficiency) diukur dari seberapa
jauh harga-harga sekuritas menyimpangdari nilai intrinsiknya (beaver,1989).
Dengan demikian suatu pasar yang efisiensi menurut konsep ini dapat
didefinisikan sebagai pasar yang nilai-nilai sekuritasnya tidak menyimpang dari
nilai-nilai intrisiknya.
Perkembangan konsep efisiensi pasar selanjutnyan tampaknya tidak
berpegang pada konsep nilai intrinsic. Konsep efisiensi pasar lebih menjurus ke
aspek akurasi dari return ekspetasi investor, ketersediaan informasi dan
kecepatan dasar menyerap informasi tersebut.
b) Definisi efisiensi pasar didasarkan akurasi dari ekspektasi harga
Fama (1970) mendefinisikan pasar yang efisiensi sebagai berikut yakni Suatu
pasar sekuritas dikatakan efisiensi jika harga-harga sekuritas “mencerminkan
secara penuh” informasi yang tersedia. Definisi dari Fama ini menekankan pada
dua aspek, yaitu “fully reftect” dan “information available”. Pengertian dari
fully reftect menunjukan bahwa harga dari sekuritas secara akurat mencerminkan
informasi yang ada. Pasar dikatakan efisien menurut versi Fama ini jika dengan
menggunakan informasi yang tersedia (information available), investor-investor
secara akurat dapat mengekspentasi harga dari sekuritas bersangkutan.
Definisi efisiensi pasar ini menimbulkan banyak perdebatan. Beaver (1989)
menyatakan bahwa definisi itu tidak jelas, tidak operasional dan sirkular.

14
Misalnya terdapat informasi baru yang masuk ke pasar menjadi menjadi tersedia
untuk semua pelaku pasar dan kemudian terlihat bahwa harga dari sekuritas yang
berhubungan dengan informasi ini berunah. Karena informasi yang dibutuhkan
tersedia dan harga berubah secara mencerminkan penuh informasi ini, maka
secara definisi dapat dikatakan bahwa pasar adalah efisien. Permasalahan lain
dari definisi efisiensi pasar ini adalah menyangkut akurasi ekspektasi dari
investor-investor terhadap harga sekuritas.
Fungsi dari harga-harga di masa mendatang akibat informasi yang tersedia
menjadi benchmark yang kemudian dibandingkan dengan funsi harga-harga
dimasa datang yang terjadi karena informasi yang benar-benar digunakan oleh
pasar. Perbedaan harga dari kedua fungsi tersebut dianggap sebagai pasar yang
tidak efisien.
c) Definisi efisiensi pasar didasarkan pada distribusi dari informasinya
Definisi efisiensi pasar sebelumnya hanya menekankan pada akurasi dari
harga ekspektasi, tetapi mengabaikan isu dari penyebaran informasi dan
mengasumsikan bahwa semua investor mempunyai pengharapan yang sama atau
kepercayaan yang sama sebenarnya definisi yang menggunakan akurasi dari
ekspetasi harga sekuritas ini mempunyai permasalahan, yaitu jika ternyata
investor mempunyai ekspentasi yang heterogen (berbeda), maka akan timbul
pernytaan ekspektasi siapa yang akan digunakan. Dengan adanya heterogeneous
beliefs, maka harga sekuritas tidak lagu “fully reftect” semua informasi yang
tersedia disebabkan karena masing-masing investor mempunyai informasi dan
pengharapan atau ekspektasi yang berbeda-beda.
Definisi efisiensi pasar sebelumnya yang hanya menekankan pada akurasi
harga akibat informasi yang tersedia mengabaikan distribusi dari informasinya.
Beaver (1989)memberikan definisi efisiensi pasar yang didasarkan pada
distribusi informasi sebagai berikut. Pasar dikatakan efisiensi terhadap suatu
sistem informasi, jika dan hanya jika harga-harga sekuritas bertindak seakan-
akan setiap orang mengamati sistem informasi tersebut.
Sesuatu yang menarik dari definisi ini adalah bahwa jika semua orang sudah
mendapatkan set informasi yang sama, maka secara definisi dikatakan bahwa

15
pasar adalah efisien. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa efisiensi pasar
bentuk lemah (semua informasi masa lalu yang tersedia) dan bentuk setengah
kuat (informasi yang baru dipublikasikan) selalu terjadi, karena anggapannya
informasi tersebut telah didistribusikan dan tersedia untuk publik.
Definisi ini juga masih menimbulkan masalah dalam hal pengujian pasar
yang efisien tersebut. Untuk menguji pasar yang efisien, maka masih dibutuhkan
suatu ukuran pembanding (benchmark). Benchmark yang digunakan adalah
return normal yang seharusnya diperoleh oleh pelaku pasar. Return hasil dari
informasi, kemudian dibandingkan dengan return normal menurut benchmark.
Jika hasilnya tidak menyimpang berarti pasar sudah efisien dan sebaliknya jika
hasilnya menyimpang, maka pasar dikatakan tidak efisien. Dengan demikian
definisi Beaver ini juga membutuhkan sebuah model untuk menghitung return
normal benchmark tersebut. Model CAPM atau model pasar berdasarkan model
indeks tunggal dapat digunakan untuk menghitung return normal tersebut.
d) Definisi efisiensi pasar didasarkan pada proses dinamik
Definisi efisiensi pasar yang didasarkan pada proses dinamik
mempertimbangkan distribusi informasi yang tidak simetris dan menjelaskan
bagaimana harga-harga akan menyesuaikan karena informasi tidak simetris
tersebut. Definisi yang mendasarkan pada proses yang dinamik ini menekankan
pada kecepatan penyebaran informasi yang tidak simetris. Pasar dikatakan efisien
jika penyebaran informasi ini dilakukan secara cepat sehingga informasi menjadi
simetris, yaitu setiap orang memiliki informasi saat ini.
Awal dari literatur efisiensi pasar mengasumsikan bahwa kecepatan
penyesuaian dari harga sekuritas karena penyebaran informasi yang ada terjadi
dengan seketika. Konsep terbaru dari efisien pasar tidak mengharuskan kecepatan
penyesuaian harus terjadi dengan cepat setelah informasi disebarkan untuk
menjadi tersedia bagi semua orang.
Pasar dikatakan efisien jika waktu penyesuaian harga ekulibrium yang baru
ini dilakukan dengan sangat cepat, yaitu sebesar t1. Sebaliknya pasar dikatakan
tidak efisien jika kecepatan penyesuaian cukup lama, yaitu sebesar t2. Akibatnya

16
kelompok investor yang mendapatkan informasi ini dapat menikmati return yang
tidak normal, yaitu return yang lebih besar dari return normal.
Ada beberapa penjelasan yang mendasari penyebaran informasi tidak simetris
menjadi informasi yang simetris, yaitu :
1) Informasi privat disebarkan ke publik secara resmi melalui pengumuman
oleh perusahaan emiten.
2) Investor yang memiliki informasi privat akan menggunakannya dan
setelah itu mereka akan bersedia untuk menjualnya.
3) Investor akan mendapat informasi secara privat akan melakukan tindakan
yang spekulatif (speculative behavior).
4) Apa yang disebut dengan teori ekspetasi rasional (rational expectation
theory) yang menjelaskan bahwa investor yang tidak mempunyai
informasi privat akan mendapatkan informasi tersebut dengan mengamati
lewat perubahan harga yang terjadi.

7. Alasan-Alasan Pasar Yang Efisien dan Tidak Efisien


Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan pasar menjadi efisien. Pasar
efisien dapat terjadi karena peristiwa-peristiwa sebaga berikut :
a) Investor adalah penerima harga (price takers), yang berarti bahwa sebagai pelaku
pasar, investor seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga dari suatu sekuritas.
Harga dari suatu sekuritas ditentukan oleh banyak investor yang menentukan
demand dan supply.
b) Informasi tersedia secara luas kepada semua pelaku pasar pada saat yang
bersamaan dan harga untuk memperoleh informasi tersebut relatif murah dan
sangat hemat.
c) Informasi dihasilkan secara acak (random) dan tiap-tiap pengumuman informasi
sifatnya random satu dengan yang lainnya.
d) Informasi bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepat,
sehingga harga dari sekuritas berubah dengan semestinya mencerminkan
informasi tersebut untuk mencapai keseimbangan yang baru.

17
Sebaliknya jika kondisi-kondisi diatas tidak terpenuhi, kemungkinan pasar
tidak efisien akan terjadi. Dengan demikian, pasar dapat menjadi tidak efisien jika
kondisi-kondisi berikut terjadi :
a) Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang dapat mempengaruhi harga dari
sekuritas.
b) Harga dari informasi adalah mahal dan terdapat akses yang tidak seragam antara
pelaku pasar yang satu dengan pelaku pasar yang lainnya terdapat suatu
informasi yang sama. Kondisi ini terjadi jika penyebaran informasi tidak merata
sehingga ada sebagian pelaku pasar yang menerima informasi tepat waktunya,
sebagian menerima informasi dengan terlambat dan sisanya mungkin tidak
menerima informasi sama sekali. Kemungkinan lain dari kondisi ini adalah
pemilik informasi memang tidak berniat untuk menyebarkan informasinya untuk
kepentingan mereka sendiri.
c) Informasi yang disebarkan dapat diprediksi dengan baik oleh sebagian pelaku-
pelaku pasar.
d) Investor adalah individual-individual yang lugas (naïve investors) dan tidak
canggih (unsophisticated investors). Untuk pasar yang tidak efisien mash banyak
investor yang bereaksi terhadap informasi secara lugas, karena mereka
mempunyai kemampuan yang terbatas di dalam mengartikan dan
menginterpretasikan informasi yang diterima. Karena mereka tidak canggih,
maka sering kali mereka melakukan keputusan yang salah yang akibatnya
sekuritas bersangkutan dihindari secara tidak tepat.

18
BAB III
PENUTUP

D. Simpulan
Perilaku Konsumen adalah perilaku konsumen yang ditunjukan melalui
pencairan, pembelian,penggunaan,pengevaluasian, dan penentuan produk atau jasa
yang mereka harapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka.
Brealy dan Myers, menyatakan , “Apabila pasar modal efisien, maka
pembelian atau penjualan surat-surat berharga menurut harga pasar yang berlaku
adalah merupakan suatu transaksi dengan NPV (net present value) sebesar nol”.
Bentuk efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi ketersediaan informasinya saja atau
dapat dilihat tidak hanya dari ketersediaan informasi,tetapi dapat dilihat dari
kecanggihan pelaku pasar dalam pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari
informasi yang tersedia. Bentuk-bentuk efisiensi pasar ada 2 yaitu efisiensi pasar
secara informasi dan efisiensi pasar secara keputusan. Efisiensi pasar secara
informasi ada 3 yaitu Efisiensi pasar bentuk lemah, efisiensi pasar bentuk setengah
kuat, dan efisiensi pasar bentuk kuat. Definisi efisiensi pasar ada 4 yaitu definisi
efisiensi pasar berdasarkan nilai intrinsik sekuritas, definisi efisiensi pasar
berdasarkan akurasi dari ekspektasi harga, definisi efisiensi pasar berdasarkan
distribusi informasi, dan definisi efisiensi pasar didasarkan pada proses dinamik.

E. Saran
Para pemasar haruslah dapat memahami teori dan realitas dari perilaku para
konsumen. Para pemasar itu harus dapat mendalami, bagaimana tren sekarang dan
yang akan datang, serta perubahan-perubahan yang akan terjadi dalam perilaku
permintaan konsumen.

19

Anda mungkin juga menyukai