HANDRIANI ( S.0019.G.008 )
HASNIDAR ( S.0019.G.009 )
Ekonomi mikro merupakan ilmu yang memiliki beberapa pokok bahasan, salah satunya
adalah studi mengenai Teori perilaku konsumen. Terdapat suatu alasan ketika konsumen
membeli barang lebih banyak pada saat harga barang rendah dan mengurangi pembeliannya saat
harga barang tersebut tinggi. Setiap individu ataupun rumah tangga pasti mempunyai perkiraan
tentang berapa pendapatannya dalam suatu periode tertentu, misalkan satu tahun. Dan mereka
juga pasti mempunyai suatu gambaran tentang barang -barang atau jasa- jasa apa saja yang akan
mereka beli. Tugas setiap rumah tangga adalah bagaimana mereka bisa memaksimalkan
pendapatan mereka yang terbatas untuk mendapatkan dan memenuhi semua kebutuhan sehingga
bisa mencapai kesejahteraan. Tapi ternyata hampir tidak satupun individu atau rumah tangga
yang berhasil dalam tugasnya tersebut. Sampai pada tingkat tertentu, kegagalan tersebut
disebabkan oleh adanya keterangan - keterangan yang tidak tepat dan ada juga alasan - alasan
lain seperti pembelian - pembelian secara impulsif.
1.2 TUJUAN
a) Tujuan Umum
Tujuan umum makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ekonomi mikro yang
menerangkan tentang teori perilaku konsumen.
b) Tujuan Khusus
Tujuan khusus makalah ini antara lain:
1) Untuk mengetahui pengertian perilaku konsumen dan nilai guna (utility).
2) Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi perilaku konsumen.
3) Untuk mengetahui macam – macam perilaku konsumen.
4) Pendekatan perilaku konsumen
Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan
berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan
pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk
yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar
dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk
beberapa produk yang lain;
Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis
individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis
ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental
tidak dapat diamati secara langsung;
Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu
kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan,
kelas-kelas sosial dan sebagainya.
Walaupun seluruh faktor itu dapat berdampak besar pada pilihan konsumen,
dampk faktor-faktor itu terhadap pembelian aktual beberapa produk menjadi sangat
lemah atau dapat diabaikan. Beberpa konsumen, misalnya, memperlihatkan loyalitas
terhadap merek (Brand Loyalty) tertentu, yang berarti mereka secara rutin membeli
produk-produk karena mereka puas atas kinerja merek produk itu.
Dari table tersebut terlihat bahwa nilai TU terus bertambah hingga jeruk ke 6,
sedangkan MU bertambah dengan pola menurun, hingga unit jeruk ke 7 nilai MU
mencapai 0 yang berarti TU telah maksimal. Posisi ini di kenal sebagai titik jnuh
(saturation point)
6. Kendala Konsumen
Secara Rasional konsumen ingin mengkonsumsi komoditas sebanyak apapun,
tetapi mereka di batasi oleh pendapatannya. Dengan suatu tingkat pendapatan tertentu,
makan konsumen harus mengatur komposisi komoditas sehingga pemanfaatannya
optimal.
Kendala pendapatn di kenal sebagai garis anggaran dan budget line (BL). Jika
barang yang di konsumsi adalah x dan y, maka persamaan budget line dapat di tulis sbb :
B = PX.(x) + PY.Y
Keterangan :
B = Anggaran
PX = Tingkat harga X
PY = Tingkat harga Y
Jika di asumsikan tingkat harga barang X dan Y tetap, maka akan di dapatkan BL.
Berupa garis lurus dan dengan slope (kemiringan garis) sebesar rasio tingkat harga,
sehingga
∂ y Px
=
∂ x Py
Penyelesaian :
P1 ' X 1 + P2 ' X 2= Y
2 P1 X 1 +8 P2 X 2= 4Y
misal Y =100 tentu Y ' = 400
P1= 10 tentu P1 ' = 20
P2= 5 tentu P2 ' = 40
7. Keseimbangan
Jika tadi di awal diketahui konsumen ingin mengoptimalkan utility atau nilai
gunanya, dan di ketahui pula ada keterbatasan dana, maka pertanyaannya adalah : dengan
dana terbatas, berapakah utilitas maksimalnya, atau dengan utilitas tertentu brapakah
dana minimal yang di pelukan?
Untuk itu dapat di perhatikan Gambar 4.4 IC tertinggi adalah IC2. IC terendah adalah
IC0. Konsumen ingin menikmati titik D pada IC2. Tetapi dana yang tersedia tidak
mencukupi. Konsumen dapat menikmati titik C pada IC0 tetapi konsumen juga dapat
menikmati titik E pada IC1 dimana IC1 > IC0. Karena itu titik E maka di ketahui kedua
kurva yakni IC dan BL bersinggungan, dengan kata lain di katakana slopenya sama,
sehingga :
∂y
MRS=
∂x
MU X P X
=
MU Y P Y
MU X MU Y
=
PX PY
Persamaan di atas menunjukan tempat keseimbangan konsumen yakni jika rasio marginal
utility terhadap harga dari suatu barang telah sama. Jika rasio tersebut tidak sama,
katakana misalnya
MU X MU Y
>
PX PY
maka keseimbangan belum tercapai. Pada kondisi tersebut tambahan manfaat yang di
peroleh persatuan uang yang di keluarkan untuk mengkonsumsi komoditas X lebih besar
dari tambahan manfaat yang di peroleh persatuan uang yang di keluarkan untuk
mengkonsumsi komoditas Y. sehingga kepuasan konsumen dapat di tingkatkan jika
konsumsi terhadap komoditas X di naikkan dan konsumsi komoditas Y di turunkan.
Contooh soal :
1. Dalam mengkonsumsi barang X dan Y. Anastasia memiliki fungsi kepuasan total sbb :
TU = 17X + 20Y - 2 X 2-Y 2
Bila di ketahui uang yang di anggarkan Anastasia untuk membeli kedua barang tsb
adalah 22.000, harga barang X adalah 3.000 dan harga barang Y adalah 4.000. tentukan :
Penyelesaian:
a. kepuasan maksimum akan tercapai jika :
MU X MU Y
= dan XP X + YPY =B
PX PY
∂TU
MU X = =17−4 X
∂x
∂ TU
MU Y = =20−2Y
∂Y
MU X MU Y
=
PX PY
17−4 X 20−2Y
=
3000 4000
4000(17-4X) = 3000(20-2Y)
4(17-4X) = 3(20-2Y) .......(1)
68-16X=60-6Y
16X-6Y=8
XP X +YPY = B
3000 X + 4000Y =22000 ........(2)
3X + 4Y = 22
3X+ 4Y = 22 .....(x3)
16X – 6Y = 8 .....(x2)
menjadi
9x + 12y = 66
32 x−12 Y =16
+¿
41 x =82
82
x= =2
41
nilai x yang diperoleh dimasukkan kke persamaan (2)
3X + 4Y =22
3)2) + 4Y = 22
6+4Y = 22
Y= 4
dengan demikian anastasia akan memperoleh kepuasan yang maksimal bila ia
mengkonsumsi 2 unit X dan 4 unit Y.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas yanng mencakup mengenai Teori Tingka Laku Konsumen: teori
Nilai Guna ( Utiliti), dapat di simpulkan bebera hal, yaitu sebagai berikut:
1. Teori tingkah laku konsumen menerangkan tentang perilaku konsumen di
pasaran, menerangkan sikap konsumen dalam membeli dan memilih barang yang
akan di belinya. Teori ini dikembangkan dalam dua bentuk: teori utiliti dan
analisis kepuasan sama.
2. Dalam teori utiliti perlu dibedakan dua konsep: utiliti total atau jumlah utiliti dari
mengkomsumsi sejumlah barang tertentu dan utiliti marjinal, yaitu tambahan
utiliti yang diperoleh dari menambah satu unit barang yang dikomsumsikan.pola
komsumsi ke atas sesuatu barang dipengaruhi oleh hukum utiliti marjinal yang
semakin menurun.
3. Apabila seseoramg hanya mengkomsumsi satu unit barang saja, kepuasan yang
maksimum akan dicapai ketika utiliti marjinal adalah nol.
4. Teori tingka laku konsumen dapat menerangkan mengapa kurva permintaan
menurun dari kiri katas ke kanan. Ini menggambarkan apabiala harga turun,
permintaan akan bertambah.
5. Teori nilai guna dapat pula digunakan untuk menerangkan tentang paradoks nilai,
yaitu keadaan di mana beberapa jenis barang yang sangat berguna dalam
kehidupan sehari-hari (seperti air dan udara) harganya sangat rendah, sedangkan
barang yang kurang berguna (seperti berlian) harganya sangat tinggi.
6. Kepuasan seorang konsumen dari mengkomsumsi suatu barang biasanya lebih
tinggi dari pengorbanan (pembayaran) yang dibuat untuk memperoleh batanng
tersebut. Perbedaan di antara keduanya dinamakan surplus konsumen. Yang di
mana surplus konsumen akan wujud dapat ditunjukkan untuk kasus seseorang
individu dan untuk keseluruhan konsumen dalam Type equation here.suatu pasar
barang.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-perilaku-konsumen-dan-
menurut-para-ahli-lengkap.html
https://taniosutrisno.wordpress.com/2014/09/25/perilaku-konsumen-teori-ciri-ciri-
dan-manfaat-perilaku-konsumen/
http://ikanteri89.blogspot.co.id/2014/12/makalah-mikroekonomi-teori-
tingkahlaku.html