Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH METABOLISME

LEMAK

KELOMPOK 1 :

Agnes Sri Wulandari (S.0019.G.001)


Asriyana Muslan (S.0019.G.002)
Ayu Ashari (S.0019.G.003)
Dian Fadilah (S.0019.G.004)
Esty Ananta (S.0019.G.005)
Fhidhia Ismawati L (S.0019.G.006)
Fitri Selly (S.0019.G.007)
Handriani (S.0019.G.008)
Hasnidar S (S.0019.G.009)
Malikul Mulki (S.0019.G.010)
Islawati (S.0017.G.003)
Nurmiati T (S.0019.G.016)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami
kesempatan untuk membuat makalah kami kali ini. Dengan judul “ METABOLISME
LEMAK”. Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Anatomi Fisiologi Jurusan Keperawatan Politteknik Kesehatan Kemnkes Padang.

Makalah ini berisi tentang pengertian lemak, pembagian lemak, metabolisme


lemak, dan bagaimana penyimpanan lemak dalam tubuh.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................2
BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...............................................................................................................3
A.LATAR BELAKANG.................................................................................................3
B.TUJUAN......................................................................................................................3
C. RUMUSAN MASALAH............................................................................................3
BAB II.................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..................................................................................................................4
1. PENGERTIAN.........................................................................................................4
2. metabolisme lemak dalam tubuh..............................................................................8
3. Penyimpanan Lemak dalam Tubuh........................................................................12
4. Emulsifikasi lemak.................................................................................................12
5. Bagan sederhana.....................................................................................................14
BAB III..............................................................................................................................15
PENUTUP.........................................................................................................................15
a. kesimpulan..............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Makanan bukan satu-satunya sumber lemak kita. Semua organisme dapat men-
sintesis asam lemak sebagai cadangan energi jangka panjang dan sebagai penyusun
struktur membran. Pada manusia, kelebihan asetil KoA dikonversi menjadi ester asam
lemak. Sintesis asam lemak sesuai dengan degradasinya (oksidasi beta).
Sintesis asam lemak terjadi di dalam sitoplasma. ACP (acyl carrier protein)
digunakan selama sintesis sebagai titik pengikatan. Semua sintesis terjadi di dalam
kompleks multi enzim-fatty acid synthase. NADPH digunakan untuk sintesis
Metabolisme adalah suatu proses komplek perubahan makanan menjadi energi dan panas
melalui proses fisika dan kimia, berupa proses pembentukan dan penguraian zat didalam
tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya. Lipid adalah molekul-molekul biologis
yang tidak larut di dalam air tetapi larut di dalam pelarut-pelarut organik.
Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral,
yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari
pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa
monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju
hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.

B. TUJUAN

Untuk mengetahui fisiologi dan metabolisme lemak didalam tubuh manusia. Secara
jalas dan mudah dimengerti. Dan untuk mengetahuhui enzim yang bekerja dalam
metabolisme tersebut.

C. RUMUSAN MASALAH

Dari isi makalah yang kami buat ini dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah :
1. Apa itu lemak ?
2. Bagaimana metabolisme lemak dalam tubuh ?
3. Apa saja enzim yang berperan dalam metabolisme itu ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN

Metabolisme adalah suatu proses komplek perubahan makanan menjadi energi dan
panas melalui proses fisika dan kimia, berupa proses pembentukan dan penguraian zat
didalam tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya. Alur Metabolisme dan Hasil
Metabolisme.
Hasil metabolisme berupa energi dan panas → energi tersebut belum dapat
digunakan langsung oleh sel → berikatan adenin, fosfat dan ribose → ATP (Adenosin Tri
Fosfat).
ATP tersebut merupakan simpanan energi → siap digunakan oleh sel untuk :
transport membran, sintesis senyawa kimia, kerja mekanik. Jika sel memerlukan energi,
maka energi diambil dari ATP dengan cara melepas satu gugus fosfat menjadi ADP
(Adenosin Di Phosfat) dengan melepas 8.000 kalori.

Metabolisme Lemak Ada 3 fase:


β oksidasi → proses merubah asam lemak → asetil Co-A
Siklus Kreb → proses merubah asetil Co-A →H
Fosforilasi Oksidatif → proses mereaksikan H + O → H2O + ATP

1.1 Apa itu lemak

Lemak merupakan sumber nutrisi yang disimpan dari tubuh dan berasal dari
makanan yang dikonsumsi. Zat gizi ini menyumbangkan 60 % dari total energi yang
dibutuhkan pada saat beristirahat dan juga dibutuhkan dalam jumlah lebih besar saat
Anda berolahraga. Ketika Anda mengonsumsi makanan yang mengandung lemak, maka
akan terjadi penyimpanan dalam tubuh Anda. Selain itu jika terdapat kelebihan konsumsi
protein dan karbohidrat, maka kedua zat ini akan dikonversi menjadi lemak. Namun,
reaksi ini tidak terjadi sebaliknya, lemak tidak dapat diubah kembali menjadi protein dan
karbohidrat
Lemak, disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi
sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar
di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ
hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.

1.2 Fungsi Lemak

Lemak merupakan nutrisi yang berfungsi sebagai:

Sumber cadangan energi yang disimpan dalam tubuh media untuk transportasi beberapa
vitamin yg larut dalam lemak (vitamin A, D,E, dan K) membantu menekan lasa rapar
dengan mekanisme memperlambat pengosongan pada lambung sehingga rasa kenyang
dapat bertahan lebih lama. Lemak merupakan zat gizi yang menambah citarasa pada
makanan pembentukan sel, sumber asam lemak esensial, menghemat protein, sebagai
pelumas, dan memelihara suhu tubuh.

1.3 Jenis- Jenis Lemak

Lemak merupakan senyawa yang tersusun dari:

asam lemak dan Lemak


gliserol.

Asam lemak dan gliserol kemudian akan bergabung membentuk rangkaian


tertentu membentuk lemak. Asam lemak tersebut digabungkan dengan ikatan tertentu.
Perbedaan ikatan tersebut merupakan dasar penggolongan asam lemak.

Berdasarkan perbedaan tersebut, lemak digolongkan menjadi :


Asam lemak jenuh Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang memiliki efek yang
kurang baik bagi kesehatan Contoh makanan dengan sumber asam lemak jenuh yang
tinggi adalah gajih, mentega, dan lemak hewani dan
asam lemak tidak jenuh., asam lemak tidak jenuh merupakan asam lemak yang
merupakan sumber nutrisi yang baik untuk kesehatan. . Sementara asam lemak tidak
jenuh banyak terdapat pada sumber nabati seperi minyak zaitun, kacang-kacangan, dan
alpukat

Selain jenis lemak diatas, terdapat juga beberapa jenis senyawa turunan lemak
seperti sterol dan lipoprotein. Sterol yang terdapat pada sumber hewani dikenal dengan
nama kolesterol sementara sterol pada sumber nabati dikenal dengan nama plant sterol.
Kolesterol merupakan salah satu jenis lemak yang berelasi kuat dengan resiko beberapa
penyakit terutama yang berhubungan dengan pembuluh darah dan jantung. Sementara
plant sterol merupakan senyawa yang efektif membantu mengendalikan kadar gula dalam
darah dan membantu menjaga fungsi metabolisme dalam tubuh. Kadar kolseterol harian
yang disarankan adalah kurang dari 300 mg per hari (total kolesterol).

Lipoprotein merupakan turunan lemak yang merupakan senyawa gabungan


lemak-protein. Jenis senyawa ini terdiri atas Low Density Lipoprotein (LDL) dan High
Density Lippoprotein (HDL). Perbedaan densitas ini menyebabkan efek yang berbeda
bagi kesehatan. Semakin tinggi kandungan protein maka akan semakin besar pula
densitas dari protein. Oleh karena itu semakin tinggi HDL dan semakin rendah LDL akan
memberikan efek yang baik untuk hidup sehat Anda. Sementara kadar LDL yang
semakin tinggi merupakan pertanda peningkatan resiko arterosklerosis.

Secara ilmu gizi, lemak dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

A. Lipid Sederhana :

 Lemak netral (monogliserida, digliserida, trigliserida)


 Ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi

B. Lipid Majemuk

 Fosfolipid
 Lipoprotein

C. Lipid turunan

 Asam lemak
 Sterol (kolesterol, ergosterol,dsb)

Secara klinis, lemak yang penting adalah


1. Kolesterol
2. Trigliserida (lemak netral)
3. Fosfolipid
4. Asam Lemak

TRIGLISERIDA

Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida
adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila
terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida.
Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh
dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel
lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke
dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut
kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).

KOLESTEROL

Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol
merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama
sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah
komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang
sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi
pencernaan ).
Kolesterol tubuh berasal dari hasil pembentukan di dalam tubuh (sekitar 500 mg/hari) dan
dari makanan yang dimakan. Pembentukan kolesterol di dalam tubuh terutama terjadi di
hati (50% total sintesis) dan sisanya di usus, kulit, dan semua jaringan yang mempunyai
sel-sel berinti. Jenis-jenis makanan yang banyak mengandung kolesterol antara lain
daging (sapi maupun unggas), ikan dan produk susu. Makanan yang berasal dari daging
hewan biasanya banyak mengandung kolesterol, tetapi makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kolesterol.
LIPID PLASMA

Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut dalam plasma
darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka lemak tersebut harus
dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut dalam air. Ikatan antara
lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein ini disebut Lipoprotein (dari
kata Lipo=lemak, dan protein).
Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya menuju tempat
penggunaannya.

Ada beberapa jenis lipoprotein, antara lain:


Kilomikron
VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
IDL (Intermediate Density Lipoprotein)
LDL (Low Density Lipoprotein)
HDL (High Density Lipoprotein)

Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:


 Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein yang
masuk ke dalam darah
 Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari dalam
darah.

2. Metabolisme Lemak Dalam Tubuh

Metabolisme Lemak:
Di mulut, lemak mulai mengalami tahapan
pencernaan, terjadi penyesuaian suhu tertentu pada
saat lemak dikunyah di mulut
Pada lambung, lemak mengalami proses pencernaan
dengan bantuan asam dan enzim menjadi bentuk
yang lebih sederhana>
Selanjutnya lemak akan memasuki hati, empedu,
dan masuk ke dalam usus kecil.
Dari kantung empedu lemak akan bergabung
dengan bile yang merupakan senyawa yang penting
untuk proses pencernaan pada usus kecil
Selanjutnya hasil pemecahan tersebut akan diubah
oleh enzim lipase pankreas menjadi asam lemak
dan gliserol
Kelebihan lemak kemudian disimpan dalam tubuh, dan sebagai akan bergabung dengan
senyawa lain seperti fiber yang akan di keluarkan melewat usus besar

JALUR PENGANGKUTAN LEMAK DALAM DARAH

Lemak dalam darah diangkut dengan dua cara, yaitu melalui jalur eksogen dan jalur
endogen.

Jalur eksogen

Trigliserida & kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas dalam
bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan
membawanya ke dalam aliran darah. Kemudian trigliserid dalam kilomikron tadi
mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga terbentuk asam lemak
bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak bebas akan menembus jaringan lemak atau
sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali sebagai cadangan energi. Sedangkan
kilomikron remnan akan dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol
bebas.
Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu, yang akan
dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti detergen & membantu proses penyerapan
lemak dari makanan. Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan melalui saluran empedu
tanpa dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian organ hati akan mendistribusikan
kolesterol ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur endogen. Pada akhirnya, kilomikron
yang tersisa (yang lemaknya telah diambil), dibuang dari aliran darah oleh hati.
Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim yang disebut HMG
Koenzim-A Reduktase, kemudian dikirimkan ke dalam aliran darah.

Jalur endogen

Pembentukan trigliserida dalam hati


akan meningkat apabila makanan sehari-
hari mengandung karbohidrat yang
berlebihan.
Hati mengubah karbohidrat menjadi asam
lemak, kemudian membentuk trigliserida,
trigliserida ini dibawa melalui aliran darah
dalam bentuk Very Low Density
Lipoprotein (VLDL). VLDL kemudian
akan dimetabolisme oleh enzim lipoprotein
lipase menjadi IDL (Intermediate Density
Lipoprotein). Kemudian IDL melalui
serangkaian proses akan berubah menjadi
LDL (Low Density Lipoprotein) yang kaya
akan kolesterol. Kira-kira ¾ dari kolesterol
total dalam plasma normal manusia
mengandung partikel LDL. LDL ini bertugas menghantarkan kolesterol ke dalam tubuh.
Kolesterol yang tidak diperlukan akan dilepaskan ke dalam darah, dimana pertama-tama
akan berikatan dengan HDL (High Density Lipoprotein). HDL bertugas membuang
kelebihan kolesterol dari dalam tubuh.
Itulah sebab munculnya istilah LDL-Kolesterol disebut lemak “jahat” dan HDL-
Kolesterol disebut lemak “baik”. Sehingga rasio keduanya harus seimbang.
Kilomikron membawa lemak dari usus (berasal dari makanan) dan mengirim trigliserid
ke sel-sel tubuh. VLDL membawa lemak dari hati dan mengirim trigliserid ke sel-sel
tubuh. LDL yang berasal dari pemecahan IDL (sebelumnya berbentuk VLDL)
merupakan pengirim kolesterol yang utama ke sel-sel tubuh. HDL membawa kelebihan
kolesterol dari dalam sel untuk dibuang. (Sumber: Nutrition: Science and Applications,
2nd edition, edited by L. A. Smaolin & M. B. Grosvenor. Saunders College Publishing,
1997.)

Pencernaan Lemak secara sederhana

Makanan akan melewati kerongkongan menuju lambung, tempat penyerapan


lemak berlangsung. Di sini, 10-20% lemak dari makanan dipecah.
Lemak tersebut akan memasuki usus kecil, di mana tetes-tetes lemak besar diuraikan
lebih lanjut oleh kontraksi usus (peristaltik) dan emulsifier (asam empedu dan lesitin)
menjadi tetesan lemak yang lebih kecil.
Sebagian besar lemak pada makanan berbentuk trigliserida
Trigliserida terdiri dari rangka struktur gliserol dengan tiga asam lemak yang menempel
dan menjadi bentuk molekuler seperti huruf besar E.
Enzim lipase gastrointestinal memecah trigliserida yang terdapat di tetesan lemak kecil
menjadi asam lemak bebas dan monogliserida, yang cukup kecil untuk memasuki sel-sel
mukosa dinding usus.
Untuk itu, molekul-molekul
ini harus dapat larut dalam
air.
Asam empedu membungkus
asam lemak bebas,
monogliserida, vitamin yang
larut dalam lemak, lesitin
dan kolesterol untuk
membentuk tetesan
mikroskopik larut air yang
disebut misel.
Misel kemudian menuju
dinding sel dinding usus, di
mana asam lemak bebas dan
monogliserida melewati
membran dan memasuki sel.
Misel sendiri tidak melewati membran. Setelah memasuki sel mukosa, asam lemak dan
monogliserida bergabung lagi menjadi trigliserida.
Proses pencernaan selesai dan lemak dapat diedarkan melalui sistem limfatik menuju
sistem peredaran darah lalu ke seluruh tubuh untuk digunakan sebagai energi atau
disimpan di sel lemak yang disebut dengan adiposit.

Lemak yang terdapat dalam diet sebagian besar merupakan lemak netral (trigliserida)
yang tersusun atas molekul gliserol, dan 3 molekul asam lemak. Sekresi berbagai jenis
enzim lipase dan asam empedu
Emulsifikasi
Hidrolisis enzimatik
Pelarutan (solubilisasi) hasil lipolisis di dalam garam empedu
Digesti lemak dalam mulut dan lambung
Digesti lemak sudah mulai terjadi di mulut dan lambung oleh :
enzim lipase ludah Lipase ludah dihasilkan oleh kelenjar Ebner di pemurkaan dorsal
lidah. Lipase ludah berfungsi untuk hidrolisa asam lemak, proses emulsifikasi dan
membantu kerja lipase pankreas dan
lipase lambung.. Lipase lambung berfungsi untuk hidrolisa asam lemak dan gliserol.
Namun demikian proses digesti lemak dalam mulut dan lambung sangat kecil
jumlahnya. Tetapi bila pankreas mengalami gangguan fungsi, aktifitas lipase ludah dan
lambung akan meningkat.
Digesti lemak sebagian besar terjadi di usus halus yaitu di duodenum oleh enzim lipase
pankreas.Enzim ini melakukan hidrolisa semua trigliserida hanya dalam waktu beberapa
menit. Sel epitel usus halus juga menghasilkan lipase enterik dalam jumlah kecil.
Aktifitas enzim lipase pankreas mencapai puncaknya pada pH 8.0. pH yang lebih rendah
dari 3.0 akan merusak enzim ini.

3. Penyimpanan Lemak dalam Tubuh

Lemak yang disimpan dalam tubuh dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
lemak subkutan Lemak subkutan terdapat tepat dibawah jaringan kulit dan
lemak visceral. lemak visceral terdapat di dekat organ tubuh bagian dalam. Lemak
visceral ini berfungsi untuk melindungi organ-organ tubuh bagian dalam.

Kedua jenis lemak tersebut dapat dikurangi dengan cara yang berbeda. Lemak visceral
dapat dikontrol dengan menjaga pola makan lemak yang tidak berlebihan, sementara
lemak yang terdapat langsung dibawah kulit dapat dikurangi dengan berolahraga.
Kelebihan lemak ini biasanya akan menumpuk pada bagian tertentu pada tubuh seperti
perut, pinggul, dan paha, namun yang paling jelas terlihat pada bagian perut. Faktor lain
yang juga mempengaruhi penumpukan lemak tersebut adalah stress. Stress dapat
mempengaruhi selera makan dan dapat menyebabkan penumpukan lemak semakin
meningkat, secara mudah mekanismenya dapat dijelaskan sebagai berikut: Stress
merupakan stimulus yang dikirimkan ke otak dan kemudian otak akan mengirimkan
sinyal ke tubuh untuk meningkatkan nafsu makan. Hasilnya, kecenderungan untuk
mengonsumsi makanan akan mengalami peningkatan

4. Emulsifikasi lemak

Tahap pertama dari digesti lemak ialah memecahkan globulus lemak kedalam ukuran
yang lebih kecil sehingga enzim-enzim lipolitik yang larut dalam air dapat bekerja pada
permukaan globulus. Proses ini disebut sebagai proses emulsifikasi lemak, yang
berlangsung di bawah pengaruh empedu yang dihasilkan oleh hati. Empedu tidak
mengandung enzim pencernaan tetapi mengandung garam empedu dan lesitin-fosfolipid
yang sangat penting untuk emulsifikasi lemak. Bila garam empedu di dalam usus
meningkat, lemak dan garam empedu secara spontan membentuk micelles yang
merupakan globulus dengan ukuran 3- 6nm yang terdiri dari molekul garam empedu dan
molekul lemak yang terutama asam lemak, monogliserida, dan kholesterol. Pembentukan
micelles akan melarutkan lemak yang selanjutnya memungkinkan lemak tersebut di
absorbsi melalui sel epitel usus halus. Setelah melewati epitel usus halus , monogliserida
dan asam lemak akan diproses oleh retikulum endoplasmik halus ,yang kemudiannya
akan  dirubah menjadi molekul trigliserida yang baru dan ditransportasi ke dalam limpe 
chylomicrons dan mengalir melalui duktus thoracikus limpatikus dan selanjutnya ke
sirkulasi darah.
• Bile + agitation
Fat —————————–> emulsified fat
• Pancreatic lipase
Emulsified fat————————> fatty acids
+2
-monoglycerides

Enzim lipase yang berperan pada emulsifikasi


ini, akan memecah trigliserida menjadi asam
lemak bebas dan monogliserida. Untuk dapat
menembus dinding usus, monogliserida dan
asam lemak bebas ini harus berikatan terlebih
dahulu dengan garam empedu untuk
membentuk micelle. Bagian dalam usus kecil
diselimuti dengan apa yang disebut villi yang
berfungsi  memperluas permukaan,  guna
mempercepat penyerapan hasil-hasil
pencernaan.

Saat lemak diabsorpsi, akan melewati small lymph vessels , yang disebut lacteal, untuk
kemundian didisstribusikan ke dalam sistem limpa dan masuk ke dalam sistim sirkulasi
memecahkan globulus lemak kedalam ukuran yang lebih kecil sehingga
enzim-enzim lipolitik yang larut dalam air dapat bekerja pada permukaan
globules. (proses emulsifikasi lemak) Pencernaan di saluran cerna
(lemak dicerna menjadi kolesterol, trigliserida, fosfolipid, asam lemak)
5. Bagan sederhana

dipengaruhi

empedu yang dihasilkan oleh hati


mengandung garam empedu dan lesitin-fosfolipid
yang sangat penting untuk emulsifikasi lemak

Pembentukan micelles akan melarutkan lemak

lemak tersebut di absorbsi melalui


sel epitel usus halus

Setelah melewati epitel usus halus ,


monogliserida dan asam lemak akan diproses
oleh retikulum endoplasmik halus ,yang
kemudiannya akan  dirubah menjadi molekul
trigliserida

ditransportasi ke dalam limpe 


chylomicrons

mengalir melalui duktus


thoracikus limpatikus

selanjutnya ke sirkulasi
darah
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak
dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak
mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida
sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi
dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika
harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini
dinamakan lipolisis.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil
KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan
protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga
dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat
mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai
trigliserida.
Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami
kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis
membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi
menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini
dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan
asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan
kematian.

Anda mungkin juga menyukai