Anda di halaman 1dari 11

RESUME

“Lemak Jenuh Tak Jenuh (Lipoprotein dan Penyakit)”

MATA KULIAH:
BIOLOGI TERAPAN

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Nurul Mahmudati, M.Kes.

DISUSUN OLEH:
Kelompok 3 – Biologi 6D
1. Abdillah Achmad D.G. NIM. 201810070311051
2. Eki Lista Anggorowati NIM. 201810070311095
3. Adellalita Putri A.S. NIM. 201810070311131
4. Fita Mutiara NIM. 201810070311137

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
JUNI 2021

i
DAFTAR ISI

Cover ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
PEMBAHASAN ....................................................................................... 1
1. Pengertian Lemak ................................................................................... 1
2. Klasifikasi Lemak .................................................................................. 1
3. Fungsi Lemak ......................................................................................... 2
4. Manfaat Lemak ...................................................................................... 3
5. Metabolisme Lemak ............................................................................... 5
6. Lipoprotein .............................................................................................. 7
7. Penyakit .................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 9

ii
PEMBAHASAN

1. Pengertian Lemak
Lemak merupakan suatu molekul yang terdiri atas oksigen, hidrogen,
karbon, dan terkadang terdapat nitrogen serta fosforus. Lemak sendiri tidak dapat
larut dalam air, sehingga untuk dapat melarutkan lemak, dibutuhkan pelarut khusus
lemak seperti Choloroform. Molekul lemak terdiri atas 4 bagian, antara lain 1
molekul gliserol serta 3 molekul asam lemak. Asam lemak terdiri atas rantai
Hidrokarbon dan juga gugus Karboksil. Molekul gilserol mempunyai 3 gugus
Hidroksil serta pada tiap gugus hidroksil tersebut dapat berinteraksi dengan gugus
karboksil asam lemak (Santika, 2016)
Sedangkan menurut (Pangkey, 2011) lemak adalah ester asam lemak dari
gliserol dan tersimpan sebagai energi dalam tubuh makhluk hidup. Gliserol adalah
suatu trihidroksi alkohol yang terdiri atas tiga atom karbon. Jadi tiap atom karbon
mempunyai gugus –OH. Satu molekul gliserol dapat mengikat satu, dua atau tiga
molekul asam lemak dalam bentuk ester, yang disebut dengan monogliserida,
digliserida atau trigliserida. R₁-COOH, R₂-COOH dan R₃-COOH ialah molekul
asam lemak yang terikat pada gliserol. Lemak dalam makanan umumnya berada
dalam bentuk trigliserida dan diuraikan dalam tubuh menjadi asam lemak yang
bebas.
Dari pendapat dua peneliti di atas maka dapat disimpulkan bahwa lemak
adalah suatu molekul yang terdiri atas Oksigen (O), Hidrogen (H), dan Karbon (C),
yang merupakan ester asam lemak dari gloserol dan tersimpan di dalam tubuh
makhluk hidup dalam bentuk energi.

2. Klasifikasi Lemak
A. Asam Lemak Jenuh (Saturated)
Asam lemak jenuh yaitu asam lemak dengan atom karbon memiliki ikatan
jenuh( ikatan tunggal). penamaan memakai sufiks-anoic atau -anoat. Formula dapat
disederhanakan menjadi CnH2nO2. asam lemak yang tergolong dalam asam lemak
jenuh adalah asam butirat, kaproat, laurty, miristat, palmitat, stearat, arakhidat,
behenar dan lignoserat. Asam lemak jenuh tidak peka terhadap oksidasi dan

1
pembentukan radikal bebas seperti halnya asam lemak tidak jenuh. Efek dominan
dari asam lemak jenuh adalah peningkatan kadar kolesterol total dan K-LDL
(kolesterol LDL).
B. Asam Lemak Tak Jenuh (Unsaturated)
Asam lemak tak jenuh yaitu asam lemak yang atom karbonnya memiliki
ikatan rangkap. Asam lemak tak jenuh terbagi menjadi dua, yaitu:
a) Asam lemak tak jenuh tunggal
Asam Lemak tak jenuh tunggal (Mono Unsaturated Fatty Acid/ MUFA)
merupakan jenis asam lemak yang mempunyai 1 (satu) ikatan rangkap pada
rantai atom karbon. Asam lemak ini tergolong dalam asam lemak rantai
panjang (LCFA), yang kebanyakan ditemukan dalam minyak zaitun, minyak
kedelai, minyak kacang tanah, minyak biji kapas, dan kanola. Salah satu jenis
MUFA adalah Omega-9 (Oleat).
b) Asam lemak tak jenuh majemuk
Asam Lemak tak jenuh jamak (Poly Unsaturated Fatty Acid/PUFA) adalah
asam lemak yang mengandung dua atau lebih ikatan rangkap, bersifat cair pada
suhu kamar bahkan tetap cair pada suhu dingin, karena titik lelehnya lebih
rendah dibandingkan dengan MUFA atau SFA. Asam lemak ini banyak
ditemukan pada minyak ikan dan nabati seperti saflower, jagung dan biji
matahari.

3. Fungsi Lemak
A. Lemak jenuh
Lemak jenuh memberi begitu banyak manfaat luar biasa bagi jantung dan
sistem peredaran darah. Asam laurat dan asam stearat yang ditemukan dalam lemak
jenuh sebenarnya dapat membantu mengatur kadar kolesterol. Selain itu, makanan
dengan lemak jenuh dapat menurunkan kadar lipoprotein.
B. Lemak tak jenuh
Lemak tidak jenuh berfungsi membantu menurunkan kolesterol LDL dan
trigliserida, Trigliserida adalah salah satu jenis lemak dalam darah yang dibutuhkan
tubuh untuk diubah menjadi energi. Selain itu, lemak tak jenuh dapat membantu
meningkatkan kolesterol HDL.

2
4. Manfaat Lemak
Lemak mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia terutama
kebutuhan dalam bahan pangan. Meskipun lemak sering dilihat sebagai zat yang
bisa meningkatkan beberapa potensi penyakit yang buruk bagi tubuh, ternyata
lemak juga menyimpan potensi yang baik. Tubuh kita selalu membutuhkan semua
jenis lemak dalam jumlah tertentu agar tubuh tetap sehat dan organ tubuh bisa
menjalankan fungsinya dengan baik. Berikut ini adalah manfaat lemak bagi tubuh.
a. Lemak sebagai sumber energi
Dalam setiap 1 gram lemak menyediakan sekitar 9 kalori untuk tubuh. lemak
yang baik ternyata bermanfaat untuk menjadi sumber energi. Tubuh tidak akan
mampu bergerak atau melakukan aktifitas tanpa adanya energi. Bahkan jika
kita kekurangan energi maka bisa membuat beberapa jenis penyakit yang
menyerang kekebalan lemah mudah muncul. Lemak melindungi kesehatan
tubuh dan semua organ tubuh.
b. Lemak Sebagai Sumber Pertumbuhan Sel
Tubuh kita terdiri dari banyak sel yang tidak bisa terhitung secara menyeluruh.
Setiap jenis sel diperlukan tubuh untuk membentuk tubuh yang sehat. Sel-sel
yang sehat akan membuat tubuh menjadi lebih sehat. Lemak juga penting untuk
memberikan perlindungan pada lapisan luar sel atau membrane sel. Jika kita
tidak memiliki sel yang sehat maka tubuh dan organ tubuh akan terganggu atau
terserang penyakit.
c. Lemak Menunjang Fungsi Otak
Otak adalah salah satu organ tubuh yang sangat penting. Kesehatan otak
banyak dipengaruhi oleh sel-sel pembangun yang sehat sehingga bisa
mendukung hubungan sel motorik dan sel otak. Lemak membuat sel-sel dalam
otak terus berkembang dan membentuk lapisan sel yang sehat. Secara khusus
lemak juga membantu tubuh agar bisa berpikir cepat sehingga lemak
mempengaruhi kecerdasan otak.
d. Membantu Penyerapan Vitamin
Ada berbagai jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh, salah satu adalah
vitamin yang memiliki sifat larut dalam lemak. Jenis vitamin ini adalah seperti

3
vitamin A, D, E dan juga vitamin K. semua vitamin ini memiliki peran yang
khusus seperti vitamin A yang berfungsi untuk menjaga kesehatan mata,
vitamin D yang membantu penyerapan kalsium dan memperkuat tulang serta
gigi, vitamin E untuk membuat kesehatan kulit dan vitamin K yang berperan
untuk menunjang proses pembekuan darah. Tanpa lemak maka tubuh tidak
akan bisa menyerap vitamin tersebut yang dihasilkan dari luar tubuh atau
didapatkan dari makanan.
e. Menunjang Produksi Hormon
Hormon diperlukan oleh tubuh untuk mengatur sistem kerja organ tubuh dan
sistem respon untuk tubuh. lemak memiliki peran untuk menjaga produksi
hormon sehingga menbantu menjaga kesehatan tubuh. Kekurangan lemak
dapat menurunkan produksi hormon sehingga tubuh menjadi tidak mudah
berkembang atau perkembangan tubuh tidak sesuai dengan usia.
f. Lemak Membantu Kesehatan Kulit
Lemak juga memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga kesehatan
kulit. Orang yang mengalami kekurangan lemak akan terlihat dengan tanda-
tanda kulit yang bersisik dan kusam. Bahkan lemak juga bisa menjadi indikator
pelindung terhadap perubahan cuaca.
g. Lemak Mendukung Kesehatan Organ Tubuh
Lemak adalah salah satu zat penting untuk melindung kesehatan beberapa
organ tubuh seperti ginjal, hati, jantung dan usus. Lemak akan melindungi
beberapa organ tubuh tersebut agar tidak mudah terluka atau sedera. Lemak
juga akan digunakan oleh organ tubuh untuk memberikan perlindungan khusus
dan persediaan energi.
h. Mengontrol Berat Badan
Banyak orang yang berpikir bahwa lemak hanya akan meningkatkan berat
badan. Namun ternyata lemak juga berfungsi untuk membantu tubuh dalam
mendapatkan berat badan ideal. Hal ini dipengaruhi oleh pikiran kita sendiri
bahwa ketika tubuh terlalu sering menerima lemak jahat, maka tubuh akan
memberikan reaksi khusus seperti kesehatan yang kurang baik. Setelah itu
maka tubuh hanya membutuhkan lemak sehat dari ikan atau beberapa jenis biji-
bijian. Dengan cara ini maka kita bisa mengontrol berat badan dari lemak.

4
i. Mengurangi Potensi Penyakit
Salah satu jenis lemak yang berfungsi untuk melindungi tubuh agar tidak
terkena penyakit tertentu seperti penyakit jantung dan stroke adalah jenis lemak
tak jenuh ganda. Lemak ini banyak ditemukan dalam beberapa jenis kacang-
kacangan, minyak zaitun, alpukat dan biji-bijian. Lemak ini sangat bermanfaat
untuk menjaga kesehatan jantung, melindungi penyakit pembekuan darah dan
mendukung perkembangan fungsi otak.
j. Lemak Meningkatkan Kesuburan
Lemak ternyata juga memiliki peran untuk membantu menjaga kesuburan.
Wanita atau remaja yang masuk dalam usia subur bisa mendapatkan sikulus
menstruasi yang lebih teratur daripada wanita yang mengalami masalah
kekurangan lemak. Dengan cara ini maka tubuh juga bisa mencukupi
kebutuhan lemak dan menjadi sumber nutrisi yang penting.

5. Metabolisme Lemak
Metabolisme meliputi proses anabolisme dan katabolisme. Hati adalah
pusat metabolisme lipid dan bertanggung jawab untuk mengatur kadar lipid dalam
tubuh. Metabolisme lipid yang akan dibahas meliputi: metabolisme trigliserida,
metabolisme kolesterol dan metabolisme lipoprotein. Penggunaan lemak tubuh
untuk energi sama pentingnya dengan penggunaan karbohidrat. Trigliserida
merupakan salah satu bentuk lemak yang menyimpan energi dan merupakan bentuk
yang paling melimpah dalam makanan dan jaringan (Aminuddir, 1992). Banyak
karbohidrat yang dimakan diubah menjadi trigliserida, yang kemudian disimpan
dan digunakan sebagai trigliserida energi. Oleh karena itu, lebih dari separuh energi
total yang digunakan oleh sel disediakan oleh asam lemak yang berasal dari
trigliserida atau secara tidak langsung dari karbohidrat (Andrianto, 1996).
Trigliserida yang digunakan untuk energi berasal dari makanan atau lemak yang
disimpan dalam jaringan adiposa.
Langkah pertama dalam menggunakan trigliserida sebagai sumber energi
adalah dengan menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol.
Trigliserida dalam makanan dikatabolisme dan dimetabolisme oleh lipoprotein
lipase di endotel kapiler, dan trigliserida dalam darah dipecah menjadi asam lemak

5
dan gliserol. Asam lemak dan gliserol ini akan disusun kembali menjadi lemak baru
di dalam sel lemak. Trigliserida yang disimpan di jaringan adiposa dikatabolisme
dan dikatalisis oleh lipase sensitif hormon yang ada di jaringan adiposa. Cadangan
trigliserida diubah menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol
kemudian diangkut ke jaringan hidup, di mana mereka dioksidasi dan menghasilkan
energi. Gliserol memasuki jaringan aktif dan segera diubah menjadi gliserol 3
fosfat, yang memasuki jalur glikolitik untuk memecah glukosa untuk menghasilkan
energi. Asam lemak sebelumnya menghasilkan asetil-KoA melalui proses -
oksidasi, yang memasuki siklus Krebs dan menghasilkan energi (Mahan & Stump,
1996; Aminuddir, 1992).

Proses Metabolisme Lipid Triglycerida dapat disintesis dari asam lemak.


Asam-asam lemak diaktifkan sebagai asil koA sang enzim asil koA sintetase
menggunakan ATP & koA. Dua molekul asil koA bergabung menggunakan gliserol
tiga fosfat buat menciptakan 1,dua diasilgliserol fosfat (fosfadidat) yang terjadi
melalui dua strata yaitu lisofosfatidat yang dikatalisis gliserol tiga fosfat
asiltransferase dan lalu 1 asil gliserol tiga fosfat asiltransferase. Fosfatidat
dikonversi oleh fosfatidat fosfahidrolase sebagai 1,dua diasil gliserol. Dalam
mukosa usus jalan monoasil gliserol terdapat dimana monoasil gliserol dikonversi
sebagai 1,dua diasilgliserol. Kemudian asil koA berikut diesterifikasi menggunakan
diasil gliserol menciptakan triasil gliserol yg dikatalisis sang diasil gliserol asil
transferase (Guvlon, 1997; Andrianto, 1996). Jika karbohidrat yg memasuki tubuh
melebihi yg digunakan menjadi tenaga atau disimpan pada bentuk glikogen, maka

6
kelebihan karbohidrat tadi diubah sebagai triglycedia & disimpan pada jaringan
adiposa. Kebanyakan buatan triglycedia terjadi dihati & sejumlah mini didalam
jaringan adiposa. Mula-mula karbohidrat dikonversi sebagai asetil koA yg terjadi
selama pemecahan glukosa dalam sistem glikolisis. Kemudian asetil koA diubah
sebagai asam lemak malonil koA & NADPH menjadi mediator primer pada proses
polimerisasi (Guvlon, 1997; Andrianto, 1996).

6. Lipoprotein
Menurut (Susiwati, 2018) Lipoprotein merupakan gabungan antara lemak
(trigliserida), fosfolipida, kolesterol (bebas ester-kolesterol) serta protein. Terdapat
epmpat macam lipoprotein, yaitu sebagai berikut :
a. Very Low Density Lipoprotein (VLDL), yang merupakan hasil perubahan dari
kilomikron yang dibentuk di dalam usus dan ditransformasikan ke dalam hati
yang berfungsi untuk mentransportasikan trigliserida ke jaringan. Ketika
produksi trigliserida di hati meningkat, partikel VLDL yang dikeluarkan
berukuran besar.
b. Low Density Lipoprotein (LDL), yang terbentuk dari VLDL dan IDL setelah
melepaskan trigliserida ke jaringan. LDL lebih dikenal dengan kolesterol jahat
karena sifatnya yang mudah menempel di dinding pembuluh darah dan
menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
c. High Density Lipoprotein (HDL), yang memiliki peran penting dalam
membalikkan transportasi kolesterol dari jaringan perifer ke hati, yang
merupakan salah satu mekanisme potensial dimana HDL memiliki sifat
antiaterogenik. Selain itu, partikel HDL memiliki sifat anti-oksidan,
antiinflamasi, anti-trombotik, dan anti-apoptosis, yang juga dapat berkontribusi
pada kemampuannya untuk menghambat aterosklerosis.
d. Intermediate Density Lipoprotein (IDL), merupkan hasil dari penghapusan
trigliserida dari VLDL oleh otot dan jaringan adiposa menghasilkan
pembentukan partikel IDL yang diperkaya dengan kolesterol. Partikel-partikel
ini mengandung apolipoprotein B-100 dan E. Partikel IDL ini pro-aterogenik
(Chait, 2018).

7
7. Penyakit
Low Density Lipoprotein (LDL) merupakan jenis lipoprotein yang paling
banyak mengangkut kolesterol di dalam tubuh. Kolesterol sangat diperlukan untuk
berbagai macam fungsi, seperti dalam pembuatan hormone, membentuk dinding sel
dan lain-lain. Sekitar separuh kolesterol tubuh dibuat oleh tubuh sendiri dan sisanya
diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Hampir semua jaringan yang
memiliki sel berinti dapat membentuk kolesterol, yang berlangsung di retikulum
endoplasma dan sitosol (Marda, 2014).
Kadar kolesterol LDL (low density lipoprotein) yang tinggi dan kadar
kolesterol HDL (high density lipoprotein) yang rendah dalam darah diduga dapat
menyebabkan penumpukan kolesterol dalam dinding pembuluh darah
mengakibatkan terbentuknya lesi Aterosklerotik atau ateroma. Aterosklerosis yang
terjadi pada arteri koroner dapat menyebabkan PJK. Manifestasi klinis yang sering
timbul pada aterosklerosis adalah rasa nyeri pada dada (angina pectoris) yang
menjalar ke lengan kiri yang disertai kerusakan otot jantung (infark miokard).
Kerusakan otot jantung terjadi akibat terhentinya suplai darah ke otot jantung akibat
penyumbatan yang pada arteri coroner (Marda, 2014).
Menurut (Sanhia, 2015) kebiasaan merokok merupakan salah satu faktor
peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Asap rokok dapat meningkatkan kadar
LDL di dalam tubuh mereka. Zat kimia yang terkandung dalam rokok dapat
meningkatkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol
baik (HDL) dalam tubuh manusia. Pada orang-orang yang merokok ditemukan
kadar HDL yang rendah, artinya pembentukan kolesterol baik yang bertugas
membawa lemak dari jaringan ke hati menjadi terganggu. Sementara kebalikannya
justru terjadi pada kadar LDL, dimana pada orang yang merokok ditemukan kadar
LDL yang tinggi, artinya lemak dari hati justru dibawa kembali ke jaringan tubuh.
Peningkatan kadar LDL dalam darah dapat menyebabkan Penyakit Jantung
Koroner (PJK).

8
DAFTAR PUSTAKA

Aminuddir, P. (1992). Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. Edisi Pertama Jakarta:


Universitas Indonesia, p. 9-80.
Andrianto, P. (1996). Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, Cetakan V.
Jakarta: EGC, p. 623-9.
Guvlon, A.C. (1997). Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta: EGC, p. 1086 – 88.
Jeongtaek, Sungmin, Suyong. 2017. Evaluation Of Soybean Oil-Carnauba Wax
Oleogels As An Alternative To High Saturated Fat Frying Media For Instant
Fried Noodles. Food Science and Technology 84, 788-794
Mahan, L.K., & Stump, S.E.(1996). Food, Nutrition, Diet Therapy 9ed. Philadelpia:
W.B Saunders Company, p. 49- 61.
Mamuaja, Christine F. 2017. Lipida. Manado. Unsrat Press
Marda, N. A., Agustin, S. W., & Dewa, S. A. (2014). (Kadar LDL dan HDL Dalam
Darah Model Tikus Periodontitis (Blood Level of LDL and HDL in
Periodontitis Rat Model). Pustaka Kesehatan, 2(1), 29-33.
Maulinda, L., Nasrul, Z. A., & Nurbaity, N. (2018). Hidrolisis Asam Lemak Dari
Buah Sawit Sisa Sortiran. Jurnal Teknologi Kimia Unimal. 6(2), 1-15.
Pangkey, H. 2011. Kebutuhan Asam Lemak Esensial Pada Ikan Laut. Jurnal
Perikanan dan Kelautan Tropis. Volume 7, Nomor 2 : Hal. 93-102.
Sanhia, A. M., Pangemanan, D. H., & Engka, J. N. (2015). Gambaran kadar
kolesterol low density lipoprotein (ldl) pada masyarakat perokok di pesisir
pantai. eBiomedik. 3(1).
Santika, I Gusti Putu Ngurah Adi. 2016. Pengukuran Tingkat Kadar Lemak Tubuh
Melalui Jogging Selama 30 Menit Mahasiswa Putra Semester IV FPOK IKIP
PGRI Bali. Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi. Volume 1 : Hal. 89-98.
Sartika, R. A. D. (2008). Pengaruh asam lemak jenuh, tidak jenuh dan asam lemak
trans terhadap kesehatan. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional
(National Public Health Journal). 2(4), 154-160.

Anda mungkin juga menyukai