Anda di halaman 1dari 23

TUGAS INDIVIDU

MAKALAH BIOKIMIA FARMASI

“MANFAAT DAN BAHAYA LEMAK PANGAN (YANG DIKONSUMSI )


BAGI TUBUH”

OLEH :

NAMA : JUNIYATI

NIM : O1A1 16 148

KELAS :B

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “MANFAAT DAN BAHAYA LEMAK PANGAN (YANG
DIKONSUMSI ) BAGI TUBUH”.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Biokimia
Farmasi. Secara khusus, ucapan terima kasih saya sampaikan kepada dosen
pengampuh dan juga semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan
makalah ini.
Dalam makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan masukan, kritik dan saran demi perbaikan makalah ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan pembelajaran yang
positif bagi kita semua.

Kendari, 7 April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan…………………………………………………………….2
1.3 Tujuan.................................................................................................3
1.4 Manfaat...............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian lemak………………….................................................... 4
2.2 Fungsi lemak ………...........................................................................5
2.3 Bagaimana sifat-sifat lemak................................................................ 6
2.4 Jenis-jenis lemak………......................................................................7
2.5 Klasifikasi lemak……………………………………………………..8
2.6 Proses metabolisme lemak bagi tubuh……………………………….9
2.7 Manfaat dan bahaya lemak bagi tubuh ………………………………10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................11
3.2 Saran.......................................................................................12
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................. 13
BAB I

PENDAHULUAAN

1.1 Latar belakang

Di dalam tubuh mahkluk hidup seperti manusia pasti


memiliki lemak. Lemak adalah salah satu sumber energi yang
sangat penting dibutuhkan khususnya manusia guna melakukan
aktivitas sehari-hari. Manusia mempunyai tubuh yang
menbutuhkan kadar lemak yang seimbang. Hal ini untuk membuat
agar cadangan energi tetap ada. Akan tetapi, jika lemak yang
terdapat di dalam tubuh melebihi batas normal maka akan
mengalami obesitas yang pada akhirnya akan menimbulkan
berbagai macam jenis penyakit (Putu, 2016).
Lemak makanan adalah kandungan lemak yang terdapat
dalam semua bahan makanan dan minuman. Pada dasarnya, semua
lemak itu baik karena lemak dibutuhkan untuk menjaga
kelangsungan hidup manusia. Peran lemak adalah
menyediakan energi sebesar 9 kalori/gram, melarutkan vitamin A,
D, E, K, dan menyediakan asam lemak esensial bagi tubuh
manusia. Lemak mulai dianggap berbahaya bagi kesehatan setelah
adanya suatu penelitian yang menunjukkan hubungan antara
kematian akibat penyakit jantung koroner dengan banyaknya
konsumsi lemak dan kadar lemak di dalam darah (PerMenKes RI
No. 40 tahun 2014).
Makanan berlemak terdiri dari beberapa jenis. Berdasarkan
struktur kimianya, dikenal lemak jenuh, tidak jenuh tunggal, tidak
jenuh ganda, dan lemak trans. Berdasarkan fungsinya di dalam
tubuh, lemak terbagi menjadi lemak struktural yang
membentuk dinding sel, timbunan lemak sebagai cadangan
tenaga, hormon steroid, dan lemak esensial yang tidak dapat dibuat
oleh tubuh manusia.
Secara garis besar, lemak terdapat dua bentuk, yaitu lemak
padat yang berasal dari hewan dan lemak cair (minyak) yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan. Akan tetapi, minyak tumbuh-
tumbuhan dapat diolah menjadi lemak padat melalui
proses hidrogenasi dan dapat menghasilkan lemak trans yang
berbahaya bagi kesehatan. Di dalam makanan, lemak dapat tampak
secara langsung (visible) maupun tidak langsung. Lemak tampak
secara langsung, seperti misalnya pada babi, sapi, kambing, ayam,
dan minyak goreng, sedangkan tidak tampak (invisible) biasa
terdapat di dalam biskuit.
Struktur kimia lemak dalam makanan pada umumnya
berbentuk trigliserida, yakni perpaduan antara
satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak. Perbedaan
asam lemak inilah yang membedakan jenis dan sifat lemak. Asam
lemak merupakan rangkaian atom karbon dengan ikatan
rangkap atau tidak rangkap dengan gugus karbon pada ujungnya.
Makin banyak ikatan rangkap, maka makin cair lemak tersebut di
dalam suhu kamar. Asam lemak dengan ikatan rangkap dua atau
lebih tidak dapat dibuat di dalam tubuh manusia, karena itu disebut
asam lemak esensial. Makin banyak ikatan rangkap pada asam
lemaknya, makin tidak jenuh lemak tersebut. Sebagai contohnya,
asam lemak omega-3 adalah asam lemak dengan 3 ikatan rangkap
yang dimulai pada atom C nomor 5.
Berdasarkan hasil Riskesdas Tahun 2010, secara nasional,
rata-rata konsumsi lemak di Indonesia telah sesuai dengan yang
dianjurkan yaitu 47 gram/kapita/hari atau 25 persen dari total
konsumsi energi. Karakteristiknya adalah lebih besar pada
kelompok penduduk usia 2-18 tahun, tinggal di perkotaan dan pada
kelompok perempuan (PerMenKes RI No. 40 tahun 2014).

1.2 Rumusan masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana Pengertian lemak?
2. Bgaimana sifat-sifat lemak?
3. Bagaiman klasifikasi lemak ?
4. Jenis-jenis lemak?
5. Bagaiamn Proses metabolisme lemak bagi tubuh?
6. Bagaiman Manfaat dan bahaya lemak bagi tubuh?

1.3 Tujuan

Tujuan dalam makalah ini adalah :


1. Untuk mengetahui pengertian lemak?
2. Untuk mengetahui sifat-sifat lemak ?
3. Untuk mengetahui klasifikasi lemak?
4. Untuk mengetahui jenis-jenis lemak?
5. Untuk mengetahui proses metabolisme lemak bagi tubuh?
6. Untuk mengetahui manfaat dan bahaya lemak bagi tubuh?

1.4 Manfaat
Manfaat dalam makalah ini adalah :
1. Agar mengetahui pengertian lemak?
2. Agar mengetahui sifat-sifat lemak ?
3. Agar mengetahui klasifikasi lemak?
4. Agar mengetahui jenis-jenis lemak?
5. Agar mengetahui proses metabolisme lemak bagi tubuh?
6. Agar mengetahui manfaat dan bahaya lemak bagi tubuh?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian lemak
Lemak yang merupakan simpanan energi berupa jaringan
lemak. Sebagian jaringan lemak berupa lemak putih seperti yang
terdapat dibawah kulit dan sekitar organ. Lemak tubuh yang
mengandung lebih banyak darah tampak kecokelatan dan hanya
terdapat di bagian tertentu tubuh, misalnya punggung bagian atas
pada bayi. Lemak simpanan kecolekatan ini digunakan untuk
mempertahankan suhu normal tubuh pada bayi
Pada umumnya lemak apabila dibiarkan lama diudara akan
menimbulkan akan terjadi perubahan yang dinamakan proses
ketengikan. Hal ini disebabkan terjadi proses oksidasi terhadap
asam lemak tidak jenuh. Oksigen akan terikat pada ikatan rangkap
dan membentuk peroksida aktif. Senyawa ini sangat reaktif dan
dapat membentuk hidroperoksida yang bersifat sangat tidak stabil
dan mudah pecah menjadi senyawa dengan rantai karbon yang
lebih pendek berupa asam-asam lemak, aldehida-aldehida dan
keton yang bersifat volatil/ mudah menguap, menimbulkan bau
tengik pada lemak dan potensial bersifat toksik.. reaksi terjadi
perlahan pada suhu menggoreng normal dan dipercepat oleh
adanya sedikit besi dan tembaga yang biasa ada dalam makanan.
Minyak yang digunakan untuk menggoreng pada suhu tinggi atau
dipakai berulang kali akan menjadi hitam dan produk oksidasi akan
menumpuk.
Lipida/lemak merupakan gabungan semua senyawaan
organik (komponen sel/jaringan/tubuh jasad hidup) yang bersifat
tidak larut di dalam air, larut dalam pelarut non-polar, sehingga
dapat diekstrak dari sel / jaringan dengan pelarut non-polar semisal
heksan, diethyl ether, petroleum ether, bensin, kerosene (minyak
tanah), dll (Lestari,2013).
Lemak yang merupakan simpanan energi berbentuk
trigliserida, kebanyakan berupa lemak jenuh dan lemak tak jenuh
tunggal. Jenis lemak dalam makanan sehari- hari mempengaruhi
susunan lemaksimpana. Simpanan energi di dalam tubuh berbentuk
lemak karena lemakdapat menyimpan energi lebih dari dua kali
energi di dalam karbohidrat sehingga memerlukan tempat yang
lebih kecil.
Lemak simpanan tidak hanya berasal dari lemak makanan
tetapi juga dari karbohidrat dan protein yang diubah menjadi lemak
di dalamtubuh. Selama peredaran di dalam darah, lipoprotein dapat
membawakolesterol. Lipoprotein berdensitas rendah (low desnsity
lipoprotein) mengangkut kolesterol dari hati ke sel. Lipoprotein
berdensitas tinggi (high density lipoprotein) mengangkut kolesterol
dari sel ke hati.

2.2 Fungsi lemak


Pada dasarnya lemak memiliki fungsi :
1. Menyediakan energi jangka panjang
2. Mengangkut vitamin A,D,E dan K ke seluruh tubuh
3. Membantu pembuatan hormone
4. Memberikan rasa kenyang setelah makan
5. Membentuk membran sel untuk setiap bagian sel dalam tubuh
6. Menyediakan dua asam lemak esensial (asam linoleat dan asam linolenat)
yang tidak bisa dibut sendiri oleh tubuh manusia
7. Membentuk bagian otak dan system saraf
8. Membantu mengatur suhu tubuh

2.3 Sifat –sifat lemak


1. Sifat-sifat fisik Lemak
a. Bau amis (fish flavor) yang disebabkan oleh terbentuknya trimetil-
amin dari lecitin.
b. Bobot jenis dari lemak biasanya ditentukan pada temperatur kamar.
c. Indeks bias dari lemak dipakai pada pengenalan unsur kimia.
d. Minyak tidak larut dalam air kecuali minyak jarak (coastor oil),
sedikit larut dalam alkohol dan larut sempurna dalam dietil eter,
karbon disulfida dan pelarut halogen).
e. Titik didih asam lemak semakin meningkat dengan bertambahnya
panjang rantai karbon.
f. Rasa pada lemak selain terdapat secara alami, juga terjadi karena
asam-asam yang berantai sangat pendek sebagai hasil penguraian
pada kerusakan lemak.
g. Titik kekeruhan ditetapkan dengan cara mendinginkan campuran
lemak dengan pelarut lemak.
h. Titik lunak dari lemak ditetapkan untuk mengidentifikasikan minyak.
i. Shot melting point adalah temperatur pada saat terjadi tetesan
pertama dari lemak.
j. Slipping point digunakan untuk pengenalan lemak alam serta
pengaruh kehadiran komponen-komponennya.

2. Sifat-sifat kimia Lemak


a. Esterifikasi Proses esterifikasi bertujuan untuk asam-asam
lemak bebas dari trigliserida, menjadi bentuk ester. Reaksi
esterifikasi dapat dilakukan melalui reaksi kimia yang
disebut interifikasi atau penukaran ester yang didasarkan
pada prinsip transesterifikasi Fiedel-Craft.
b. Hidrolisa Dalam reaksi hidrolisis, lemak akan diubah
menjadi asam-asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi
hidrolisi mengakibatkan kerusakan lemak. Ini terjadi karena
terdapat sejumlah air dalam lemak tersebut.
c. Penyabunan Reaksi ini dilakukan dengan penambahan
sejumlah larutan basa kepada trigliserida. Bila penyabunan
telah lengkap, lapisan air yang mengandung gliserol
dipisahkan dan gliserol dipulihkan dengan penyulingan.
d. Hidrogenasi Proses hidrogenasi bertujuan untuk
menjernihkan ikatan dari rantai karbon asam lemak pada
lemak. Setelah proses hidrogenasi selesai, lemak
didinginkan dan katalisator dipisahkan dengan disaring.
Hasilnya adalah lemak yang bersifat plastis atau keras,
tergantung pada derajat kejenuhan.
e. Pembentukan keton Keton dihasilkan melalui penguraian
dengan cara hidrolisa ester.
f. Oksidasi Oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak
antara sejumlah oksigen dengan lemak atau minyak.
Terjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan bau
tengik pada lemak.

2.4 Jenis-jenis lemak

1. Lemak Jenuh (Saturated Fat)

Lemak jenuh adalah jenis lemak yang sangat berperan terhadap


naiknya kadar kolesterol darah. Khususnya LDL (kolesterol jahat).
Umumnya lemak jenuh terdapat pada lemak hewani dan minyak tropis
(minyak kelapa dan minyak sawit). Lemak ini cenderung berada dalam
bentuk padatan pada suhu kamar. Bahan makanan yang mengandung
lemak jenuh misalnya: kelapa, minyak kelapa, minyak sawit, keju,
cokelat, daging ayam, daging kalkun, dsb.

2. Lemak Tak Jenuh (Unsaturated Fat)

Lemak tak jenuh terdiri dari lemak tak jenuh tunggal (mono-
unsaturated fat) dan lemak tak jenuh jamak (poli-unsaturated fat).
Lemak tak jenuh lebih “ramah” terhadap tubuh karena menpunyai efek
yang kecil terhadap peningkatan kadar kolesterol darah. Lemak tak
jenuh biasanya berasal dari sumber makanan nabati. Lemak ini
cenderung berada dalam bentuk cair pada suhu kamar. Lemak tak
jenuh tunggal dapat meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) darah.
Bahan makanan yang mengandung lemak tak jenuh misalnya: zaitun ,
minyak zaitun, minyak kacang tanah, minyak canola, minyak alpukat,
dsb

3. Asam Lemak Trans  (Trans-Fatty Acid) 

Asam lemak trans terjadi karena proses kimia yang disebut


hidrogenasi. Umumnya terbentuk karena asam lemak tak jenuh
terhidrogenasi sehingga menjadikannya lebih jenuh dan lebih padat
pada suhu kamar. Contohnya adalah margarin dan mentega.  Lemak
trans cenderung memilki efek meningkatkan kadar kolesterol darah
khusus ya LDL daripada lemak tidak jenuh tetapi efeknya lebih kecil
daripada lemak jenuh.

2.5 Klasifikasi lemak


Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan
1. Jenis-jenis Asam
Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa molekul
lemak terbentuk dari gliserol dan tiga asam lemak. Oleh karena
itu, penggolongan lemak lebih didasarkan pada jenis asam
lemak penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak
dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Asam lemak jenuh Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak
yang semua ikatan atom karbon pada rantai karbonnya
berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam
palmitat, dan asam stearat.
b. Asam lemak tak jenuh Asam lemak tak jenuh, yaitu asam
lemak yang mengandung ikatan rangkap pada rantai
karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam
linolenat.
2. Hidrolisis Lemak
Pada pembahasan ester telah dijelaskan bahwa reaksi
pembentukan ester dari alkohol dengan asam karboksilat
disebut reaksi pengesteran (esterifikasi). Kebalikan dari reaksi
esterifikasi disebut reaksi hidrolisis ester.
R–CO–OH + R′ – OH ——-à R–C–OR′ + H2O
asam karboksilat alkohol ester
Dengan demikian, hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan
asam-asam lemak.
Berdasarkan struktur kimianya :
a. Lemak sederhana (lemak & minyak)
b. Lemak majemuk (fosfolipid dan lipoprotein)
c. Lemak turunan (derivat lemak) asam lemak dan sterol
Berdasarkan Sumbernya:
a. Lemak hewani, yaitu lemak yang berasal dari hewan
b. Lemak nabati, yaitu lemak yang berasal dari tumbuhan
Berdasarkan konsistensinya:
a. Lemak padat
b. Lemak cair
Berdasarkan wujudnya:
a. Lemak terlihat
b. Lemak tak terlihat

2.6 Proses metabolisme lemak bagi tubuh


Proses metabolisme di dalam tubuh baik yang berasal dari
karbohidrat, protein, dan lemak berfungsi untuk menghasilkan
energi tubuh untuk bergerak dan memenuhi kebutuhan energi di
dalam sel. karena itu semua proses metabolisme tersebut, asetil
Ko A memiliki peranan yang sangat besar dalam menghasilkan
energi.
Metabolisme Lemak merupakan proses tubuh untuk
menghasilkan energi dari asupan lemak setelah masuk menjadi
sari-sari makanan dalam tubuh. dalam memetabolisme lemak
menjadi energi kita membutuhkan bantuan glukosa dari
karbohidrat. karena itu, tubuh kita cenderung menuntut makan
yang manis-manis setelah makan makanan yang kaya akan lemak.
lemak dalam tubuh kita akan masuk ke dalam proses metabolisme
setelah melewati tahapan penyerapan, sehingga bentukan lemak
yang memasuki jalur metabolisme lemak dalam bentukan
trigliserida. (trigliserida adalah bentuk simpanan lemak tubuh).
Dalam bentuk trigliserida, lemak disintesis menjadi asam
lemak dan glliserol, seperti yang dijelaskan pada gambar
dibawah. asam lemak dan gliserol ini lah yang masuk kedalam
proses metabolisme energi.
pada prosesnya, gliserol dan asam lemak memerlukan
glukosa untuk memasuki siklus krebs atau biasanya dikenal
dengan TCA, dengan memasuki siklus ini gliserol dan asam
lemak dapat diubah menjadi energi, seperti dijelaskan pada
gambar jalur metabolisme lemak di bawah ini.
Gambar diatas menjelaskan bahwa asam lemak dan gliserol
yang merupakan hasil sintesis lemak memasuki proses
metabolisme energi dengna bantuan proses glikolisis .

Asam lemak hasil sintesis lemak hanya terdiri dari pecahan


2-karbon, karena itu sel tubuh tidak dapat membentuk glukosa
dari asam lemak, begitupun dengan gliserol, karena gliserol hanya
merupakan 5% dari lemak. dengan demikian, sel tubuh tidak
dapat membentuk glukosa dari lemak. Karena tubuh tidak dapat
membentuk glukosa dari lemak maka organ tubuh tertentu seperti
sistem saraf tidak dapat mendapat energi dari lemak, dan karena
hal itu pula proses pembakaran lemak tubuh membutuhkan proses
yang panjang, salah satunya harus membutuhkan bantuan
glukosa.

Berikut adalah proses metabolism lemak dalam tubuh

1. Biosntesis
Karena irama laju asupan karbohidrat yang cukup tinggi
bagi makhluk hidup, maka asupan tersebut harus segera diolah
oleh tubuh, menjadi energi maupun disimpan sebagai glikogen.
Asupan yang baik terjadi pada saat energi yang terkandung dalam
karbohidrat setara dengan energi yang diperlukan oleh tubuh, dan
sangat sulit untuk menggapai keseimbangan ini. Ketika asupan
karbohidrat menjadi berlebih, maka kelebihan itu akan diubah
menjadi lemak. Metabolisme yang terjadi dimulai dari:
 Asupan karbohidrat, antara lain berupa sakarida, fruktosa,
galaktosa pada saluran pencernaan diserap masuk ke dalam
sirkulasi darah menjadi glukosa/gula darah. Konsentrasi
glukosa pada plasma darah diatur oleh tiga hormon, yaitu
glukagon, insulin dan adrenalin.
 Insulin akan menaikkan laju sirkulasi glukosa ke seluruh
jaringan tubuh. Pada jaringan adiposa, adiposit akan
mengubah glukosa menjadi glukosa 6-fosfat dan gliserol
fosfat, masing-masing dengan bantuan satu molekul ATP.
 Jaringan adiposit ini yang sering dikonsumsi kita
sebagai lemak.
 Glukosa 6-fosfat kemudian dikonversi oleh hati dan jaringan
otot menjadi glikogen. Proses ini dikenal sebagai
glikogenesis, dalam kewenangan insulin.
 Pada saat rasio glukosa dalam plasma darah turun,
hormon glukagon dan adrenalin akan dikeluarkan
untuk memulai proses glikogenolisis yang mengubah
kembali glikogen menjadi glukosa.
 Ketika tubuh memerlukan energi, glukosa akan dikonversi
melalui proses glikolisis untuk menjadi asam piruvat dan
adenosin trifosfat.
 Asam piruvat kemudian dikonversi menjadi asetil-KoA,
kemudian menjadi asam sitrat dan masuk
ke dalam siklus asam sitrat.
 Pada saat otot berkontraksi, asam piruvat tidak
dikonversi menjadi asetil-KoA, melainkan menjadi
asam laktat. Setelah otot beristirahat, proses
glukoneogenesis akan berlangsung guna
mengkonversi asam laktat kembali menjadi asam
piruvat.
Sementara itu:
 lemak yang terkandung di dalam bahan makanan juga dicerna
dengan asam empedu menjadi misel.
 Misel akan diproses oleh enzimlipase yang disekresi pankreas
menjadi asam lemak, gliserol, kemudian masuk melewati celah
membran intestin.
 Setelah melewati dinding usus, asam lemak dan gliserol
ditangkap oleh kilomikron dan disimpan di dalam vesikel. Pada
vesikel ini terjadi reaksi esterifikasi dan konversi menjadi
lipoprotein. Kelebihan lemak darah, akan disimpan di dalam
jaringan adiposa, sementara yang lain akan terkonversi menjadi
trigliserida, HDL dan LDL. Lemak darah adalah sebuah istilah
ambiguitas yang merujuk pada trigliserida sebagai lemak hasil
proses pencernaan, sama seperti penggunaan istilah gula darah
walaupun:
 trigliserida terjadi karena proses ester di dalam vesikel
kilomikron
 lemak yang dihasilkan oleh proses pencernaan adalah
berbagai macam asam lemak dan gliserol.
 Ketika tubuh memerlukan energi, baik trigliserida, HDL dan
LDL akan diurai dalam sitoplasma melalui proses dehidrogenasi
kembali menjadi gliserol dan asam lemak. Reaksi yang terjadi
mirip seperti reaksi redoks atau reaksi Brønsted–Lowry; asam +
basa --> garam + air; dan kebalikannya garam + air --> asam +
basa
 Proses ini terjadi di dalam hati dan disebut lipolisis.
Sejumlah hormon yang antagonis dengan insulin disekresi
pada proses ini menuju ke dalam hati, antara lain:
 Glukagon, sekresi dari kelenjar pankreas
 ACTH, GH, sekresi dari kelenjar hipofisis
 Adrenalin, sekresi dari kelenjar adrenal
 TH, sekresi dari kelenjar tiroid
 Lemak di dalam darah yang berlebih akan disimpan di
dalam jaringan adiposa.
 Lebih lanjut gliserol dikonversi menjadi dihidroksiaketon,
kemudian menjadi dihidroksiaketon fosfat dan masuk ke dalam
proses glikolisis.
 Sedangkan asam lemak akan dikonversi di dalam mitokondria
dengan proses oksidasi, dengan bantuan asetil-KoA menjadi
adenosin trifosfat, karbondioksida dan air.

2. Degradasi
Oksidasi beta adalah proses metabolisme di mana asam
lemak dipecah di dalam mitokondria dan/atau di dalam
peroksisoma untuk menghasilkan asetil-KoA. Sebagian besar,
asam lemak dioksidasi oleh suatu mekanisme yang sama, tetapi
tidak serupa dengan, kebalikan proses sintesis asam lemak. Yaitu,
pecahan berkarbon dua dihilangkan berturut-turut dari ujung
karboksil dari asam itu setelah langkah-langkah dehidrogenasi,
hidrasi, dan oksidasi untuk membentuk asam keto-beta, yang
dipecah dengan tiolisis. Asetil-KoA kemudian diubah menjadi
Adenosina trifosfat, CO2, dan H2O menggunakan daur asam
sitrat dan rantai pengangkutan elektron. Energi yang diperoleh
dari oksidasi sempurna asam lemak palmitat adalah 106 ATP.
Asam lemak rantai-ganjil dan tak jenuh memerlukan langkah
enzimatik tambahan untuk degradasi (Kusnawan, 2008).

2.7 Manfaat dan bahaya lemak bagi tubuh


1. Manfaat lemak bagi tubuh
Berikut beberapa manfaat lemak bagi tubuh kita:
a. Menunjang fungsi otak. Sebagai salah satu organ tubuh
yang sangat penting, kesehatan otak harus dijaga. Lemak
membuat sel di dalam otak terus berkembang dan
membentuk lapisan sel yang sehat. Lemak juga
mempengaruhi kecerdasan otak.
b. Membantu penyerapan vitamin. Ada beberapa jenis
vitamin yang dibutuhkan tubuh, yang memiliki sifat larut
dalam lemak. Vitamin-vitamin tersebut adalah A, D, E
dan K.
c. Menunjang produksi hormon yang dibutuhkan tubuh
untuk mengatur sistem kerja organ tubuh dan sistim
respon tubuh.
d. Membantu kesehatan kulit. Orang yang kekurangan
lemak akan terlihat dari kulit yang kering, bersisik dan
kusam. Lemak juga dapat manjadi indikator pelindung
terhadap cuaca.
e. Sumber energi, dalam setiap 1 gram lemak terdapat 9
kalori yntuk tubuh. Karena tubuh tidak akan dapat
bergerak jika tidak memiliki energi. Kekurangan energi
akan membuat kekebalan tubuh melemah, dan kita mudah
terserang berbagai penyanyit
2. Bahaya lemak bagi tubuh
a. Bahaya Lemak Trans terhadap Kesehatan
Lemak trans menyebabkan kadar kolesterol jahat
(LDL) dan trigliserida dalam darah meningkat, serta
menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).
Penetian menunjukkan bahwa lemak trans buatan
memiliki efek yang lebih buruk terhadap kesehatan
dibandingkan lemak trans dari sumber alami. Beberapa
efek buruk dari lemak trans ini adalah:
 Menyebabkan penyakit jantung coroner
LDL dan trigliserida yang meningkat dapat
menumpuk dan membentuk plak di dalam pembuluh
darah jantung. Kondisi ini membuat pembuluh darah
tersebut menyempit, sehingga aliran darah ke jantung
terhambat, dan lama kelamaan akan
menyebabkan penyakit jantung koroner.
 Menyebabkan stroke
Selain penyakit jantung, asupan lemak trans
berlebih juga bisa meningkatkan risiko terjadinya
stroke. Stroke bisa terjadi bila plak yang terbentuk
pada pembuluh darah terlepas, kemudian mengalir ke
pembuluh darah otak dan mengakibatkan sumbatan.
Ketika hal ini terjadi, aliran darah yang
mengirimkan oksigen ke jaringan otak akan
terhambat, sehingga jaringan tersebut rusak atau mati.
Akibatnya, terjadilah stroke.
 Memperburuk penyakit diabetes tipe 2
Sejauh ini, penelitian yang mengkaji kaitan
antara lemak trans dan penyakit diabetes masih belum
menunjukkan data yang konsisten. Namun, diketahui
bahwa pola makan tinggi lemak jenuh dan lemak trans
berkaitan dengan meningkatnya resistensi insulin dan
naiknya kadar gula darah.
Hal ini dialami terutama oleh penderita obesitas
dengan diabetes dan kolesterol tinggi. Pola makan
yang kurang sehat, termasuk yang tinggi lemak trans,
diduga dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh
sehingga risiko diabetes turut meningkat.

b. Bahaya Lemak Jenuh untuk Tubuh


 Menyebabkan Penyakit Jantung Koroner
LDL dan trigliserida yang meningkat dapat
menumpuk dan membentuk plak di dalam
pembuluh darah jantung.
Kondisi ini membuat pembuluh darah
akhirnya menyempit, sehingga aliran darah ke
jantung terhambat, dan lama kelamaan akan
menyebabkan penyakit jantung koroner.
 Kenaikan Berat Badan
Banyak makanan berlemak tinggi seperti
pizza, makanan yang dipanggang, dan makanan
yang digoreng memiliki banyak kandungan
lemak jenuh. Makan terlalu banyak lemak dapat
menambah kalori ekstra untuk diet makanan kita
dan menyebabkan berat badan semakin
bertambah. Semua lemak mengandung 9 kalori
per gram lemak.Jumlah ini lebih banyak dua kali
dari jumlah yang ditemukan dalam karbohidrat
dan protein.
 Menyebabkan Stroke
Selain penyakit jantung, bahaya lemak
jenuh juga bisa meningkatkan risiko terjadinya
stroke. Stroke bisa terjadi bila plak yang
terbentuk pada pembuluh darah terlepas,
kemudian mengalir ke pembuluh darah otak dan
mengakibatkan sumbatan.
Ketika hal ini terjadi, maka aliran darah
yang bertugas mengirimkan oksigen ke jaringan
otak akan terhambat, sehingga jaringan rusak
atau mati, dan menimbulkan stroke.
 Bahaya untuk Penderita Diabetes 2
Diketahui bahwa pola makan yang tinggi
lemak jenuh berkaitan dengan meningkatnya
sensivitas insulin dan naiknya kadar gula darah.
Oleh sebab itu disebutkan bahwa lemak jenuh
berbahaya untuk penderita diabetes 2, karena akan
semakin meningkatkan kadar gula darah.

BAB III
PENUTUP

3.1 kesimpulan
Lipida/lemak merupakan gabungan semua senyawaan
organik (komponen sel/jaringan/tubuh jasad hidup) yang bersifat
tidak larut di dalam air, larut dalam pelarut non-polar, sehingga
dapat diekstrak dari sel / jaringan dengan pelarut non-polar semisal
heksan, diethyl ether, petroleum ether, bensin, kerosene (minyak
tanah), dll (Lestari, 2013).
Peranan lemak dalam bahan pangan yang utama adalah
sebagai sumber energi.di dalam tubuh lemak berfungsi terutama
sebagai cadangan energi dalam bentuk jaringan
lemak.Namun,sejalan dengan itu kelebihan dan kekurangan
kandungan lemak dalam tubuh dapat menimbulkan gejala negating
bagi tubuh.oleh karena itu,kebutuhan lemak dalam tubuh harus
diseimbangkan dengan beberapa alternatif salah satunya adalah
gaya hidup sehat

3.2 Saran
Saran saya dalam makalah ini kepada pembaca agar menjaga
keseimbangan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Karena ketika
nutrisi yang masuk di dalam tubuh itu berlebih atau kurang, maka
akan berdampak pada tubuh.. Mulailah melakukan gaya hidup
sehat dari sekarang.

DAFTAR PUSTAKA

Kusnawan,E. 2008. Panduan Pembelajaran KIMIA untuk SMA/MA


kelas XII.Bogor: PT.Siem & Co.Jakarta

Kemenkes RI, Permenkes RI No 40 Tahun 2014 tentang puskesmas.


Jakarta: Depkes RI.

Lestari, I., 2013, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi.


Padang: Akademia Permata.

Moehji, Sjahmien.1992.ilmu gizi dasar.jakarta: Bharatara.


Putu, G. N. A. S., 2016, Melalui Jogging Selama 30 Menit Mahasiswa
Putra Semester Iv Fpok Ikip Pgri Bali Tahun 2016, Jurnal
Pendidikan Kesehatan Rekreasi, Vol. 1(2)
Prof.DR. Achmad djaeni sediaoetama, M.sc.1987. ilmu gizi untuk profesi
dan mahasiswa jilid Dian rakyat.
Proverawati dan Atikah, 2009. gizi:medical book.
Tej A., 2005, Nilai-nilai gizi pangan: Graha ilmu
.

Anda mungkin juga menyukai