“LEMAK”
Disusun Oleh :
Nama Anggota : 1. Masito (A1M021002)
2. Gustin Pathonawiratama (A1M021016)
3. Siti Meizhuri Aulia Putri (A1M021026)
4. Rapi Apriansyah (A1M021030)
5. Fenni Krisna Wulandari (A1M021032)
6. Anton Panjaitan (A1M021048)
Kelompok : 2 (Dua)
Kelas : 3B
Dosen Pengampu : Mellyta Uliyandari, M.Pd.Si
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala rahmat dan hidayah-
Nya sehingga makalah yang berjudul “Lemak” dapat tersusun sampai dengan selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mellyta Uliyandari, M.Pd.Si,
selaku dosen pembimbing mata kuliah Biokimia. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca dan
mampu memberikan pengetahuan tentang lemak.
Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................. 11
3.2 Saran ...................................................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian lemak.
4
2. Untuk mengetahui fungsi lemak.
3. Untuk mengetahui klasifikasi lemak.
4. Untuk mengetahui sifat-sifat lemak.
5. Untuk mengetahui sifat fisika dan sifat kimia lemak.
6. Untuk mengetahui sumber lemak.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lemak
Lemak adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air, tetapi dapat
larut dalam pelarut organik seperti kloroform, eter, dan benzen. Unsur penyusun lemak antara
lain adalah Karbon(C), Hidrogen (H), Oksigen(O), dan kadang-kadang Fosforus (P) serta
Nitrogen (N). (Hardinsyah, 2014).
6
kelezatan makanan.
Lemak sederhana tersusun oleh trigliserida, yang terdiri dari satu gliserol dan
tiga asam lemak (Hardinsyah, 2014). Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin
(wax), malam, atau plastisin (lemak sederhana yang padat pada suhu kamar), dan
minyak (lemak sederhana yang cair pada suhu kamar).
B. Lemak Campuran
Derivat lemak adalah senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid,
misalnya kolesterol dan asam lemak. Berdasarkan ikatan kimianya asam lemak
dibedakan menjadi 2 (Hardinsyah, 2014), yaitu:
1) Asam Lemak Jenuh
Bersifat non-esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan pada
umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal dari
lemak hewani, misalnya mentega. krim, keju, minyak samin, lemak babi, es
krim , dan lemak yang menempel pada daging.
2) Asam Lemak Tidak Jenuh
Bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya
berwujud cair pada suhu kamar. Asam lemak tidak jenuh berasal dari lemak
nabati, misalnya minyak zaitun, minyak canola, minyak dari biji matahari,
minyak wijen, minyak kacang, alpukat, buah zaitun, aneka kacang (kacang
mete, kacang tanah, almond). Sedangkan hasil tanaman yang mengandung
banyak lemak jenuh diantaranya adalah minyak kelapa, minyak biji kapas,
minyak inti sawit, dan mentega coklat. Produk dan makanan yang diproses
7
dari bahan dengan lemak jenuh dipastikan akan mengandung lemak jenuh
tinggi.
8
Reaksi hidrolisis berguna untuk menentukan bilangan penyabunan.
Bilangan penyabunan adalah bilangan yang menyatakan jumlah miligram
KOH yang dibutuhkan untuk menyabun satu gram lemak atau minyak. Besar
kecilnya bilangan penyabunan tergantung pada panjang pendeknya rantai
karbon asam lemak atau dapat juga dikatakan bahwa besarnya bilangan
penyabunan tergantung pada massa molekul lemak tersebut.
2. Halogenasi
Asam lemak tak jenuh, baik bebas maupun terikat sebagai eter dalam
lemak atau minyak mengadisi halogen (I 2 atau Br2) pada ikatan rangkapnya.
Karena derajat absorpsi lemak atau minyak sebanding dengan banyaknya
ikatan rangkap pada asam lemaknya, maka jumlah halogen yang dapat
bereaksi dengan lemak dipergunakan untuk menentukan derajat
ketidakjenuhan. Untuk menentukan derajat ketidakjenuhan asam lemak yang
terkandung dalam lemak, diukur dengan bilangan yodium.
Bilangan yodium adalah bilangan yang menyatakan banyaknya gram
yodium yang dapat bereaksi dengan 100 gram lemak. Yodium dapat bereaksi
dengan ikatan rangkap dalam asam lemak. Tiap molekul yodium mengadakan
reaksi adisi pada suatu ikatan rangkap. Oleh karena itu, semakin banyak ikatan
rangkap, maka semakin besar pula bilangan yodium.
3. Hidrogenasi
9
kadang-kadang lebih dikenal dengan proses pengerasan. Salah satu cara adalah
dengan mengalirkan gas hidrogen dengan tekanan ke dalam tangki minyak
panas (200°C) yang mengandung katalis nikel yang terdispersi.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Lemak adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air, tetapi
dapat larut dalam pelarut organik.
2. Salah satu fungsi lemak yaitu dapat berguna sebagai penyerap dan pembawa
vitamin A, D, E dan K.
3. Menurut (Hardinsyah, 2014) berdasarkan komposisi kimianya, lemak terbagi
menjadi tiga, yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan lemak asli.
4. Salah satu sifat lemak yaitu mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh manusia
seperti asam lemak essential (EFA contohnya asam linoleat) dari asam linoleat dapat dibuat
asam linolenat dan asam arakidonat.
5. Salah satu sifat fisika lemak yaitu lemak yang mengandung asam lemak rantai
pendek larut dalam air, sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak
larut dalam air. Dan salah satu sifat kimia lemak yaitu adanya reaksi penyabunan.
6. Ada dua sumber lemak yaitu lemak hewani dan lemak nabati.
3.2 Saran
Dengan adanaya makalah ini, diharapkan para mahasiswa khususnya penyusun lebih
mudah memahami secara mendalam mengenai hal-hal yang berkaitan dengan lemak.
11
DAFTAR PUSTAKA
Koolman, Jan,dan Rohm, Klaus-Hainrich. 2000. Atlas Berwarna dan Teks Biokimia. Jakarta :
Hipokrates.
Montgomery,rex, dkk. 1993. Biokimia Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus. Yogyakarta :
Gajah Mada University Press.
Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan,E/3. Jakarta : EGC.
12