Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KIMIA PANGAN

“LIPIDA”
Dosen Pengampu : Berlin Sitanggang, SST, M.Kes

Disusun Oleh

Audina Syahnabil

P01031221120

PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Kimia Pangan, dengan
judul : Lipida.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh
karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhir kata saya berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.

Medan, 29 Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................2

2.1 Definisi Lipida..................................................................................................2

2.2 Fungsi Lipida...................................................................................................3

2.3 Komposisi dan Struktur Lipida.........................................................................3

2.4 Jenis-Jenis Lipida............................................................................................4

2.5 Penggolongan Lipida.......................................................................................5

2.6 Motode Analisis...............................................................................................6

BAB III PENUTUP...................................................................................................10

3.1 Kesimpulan....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lipid merupakan biomolekul yang sangat penting dalam kebutuhan


makanan kita. Salah satu bentuk lipid adalah trigliserol dan lipoprotein. Trigliserol
adalah sumber cadangan kalori yang memiliki energi tinggi. Jika dibandingkan,
metabolisme karbohidrat dan protein akan menghasilkan energi sekitar 4 sampai 5
kkal/g, sedangkan trigliserol bisa menghasilkan 9 kkal/g. Fungsi biologi lipid
tergantung pada struktur kimianya. Minyak dan lemak merupakan cadangan
makanan pada banyak organisme. Fosfolipid dan sterol merupakan struktur primer
pembentuk membran. Beberapa jenis lipid yang jumlahnya terbatas pada sel
organisme memiliki fungsi sebagai kofaktor, electron carriers, pigmen
pengabsorpsi cahaya, ujung hidrofobik protein, agen pengemulsi, hormon dan
messenger intraselular. Sebagai bentuk umum lipid yang berfungsi sebagai
cadangan makanan, minyak dan lemak memiliki bentuk sebagai asam lemak dan
derivatnya. Asam lemak merupakan derivat hidrokarbon yang memiliki tingkat
oksidasi rendah. Lipid relatif tidak bisa larut dalam air dan bisa larut dalam pelarut
nonpolar seperti eter dan kloroform.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa definisi dan fungsi lipida?

b. Bagaimanakah komposisi dan struktur lipida pada makanan?

c. Apa saja jenis-jenis lipid

d. Bagaimanakah penggolongan lipida

e. Bagaimana metode analisa lipida?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Lipida

Lipida atau lemak merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan


dalam sel jaringan, tidak larut dalam air, larut dalam zat pelarut non polar seperti
(eter, kloroform, dan benzena). Lipid bersifat non polar atau hidrofolik.

Lipid dapat didefinisikan secara luas sebagai molekul


kecil hidrofobik atau amfifilik; sifat amfifilik beberapa lipid memungkinkan mereka
untuk membentuk struktur seperti vesikel, liposom multilamelar/unilamelar, atau
membran dalam lingkungan akuatik.

Definisi lipid tidak secara spesifik mengacu pada suatu struktur molekul
dengan ciri khas tertentu seperti karbohidrat dan 2 protein. Meskipun lipid secara
umum didefinisikan sebagai komponen yang mudah larut pada pelarut organik
yang cenderung non-polar seperti etanol, ether, dan kloroform, namun terdapat
beberapa golongan lipid yang larut pada pelarut polar. Lemak disebut juga lipid,
adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang
utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh
diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hari, yang
bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.

Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim


untuk lemak, lemak adalah subkelompok lipid yang disebut trigliserida. Lipid juga
mencakup molekul seperti asam lemak dan turunannya
(termasuk tri-, di-, monogliserida, dan fosfolipid), serta metabolit lainnya yang
mengandung sterol seperti kolesterol. Meskipun manusia dan mamalia lainnya
menggunakan berbagai jalur biosintesis untuk memecah dan menyintesis lipid,
beberapa lipid esensial tidak dapat dibuat dengan cara ini dan harus diperoleh dari
makanan.

2
2.2 Fungsi Lipida

1. Sebagai penyusun struktur membran sel dalam hal ini lipid berperan sebagai
barier untuk sel dan mengatur aliran material-material.

2. Sebagai cadangan energi, penyimpan makanan, dan transport. Lipid disimpan


sebagai jaringan adipose.

3. Sebagai hormon dan vitamin Hormon mengatur komunikasi antar sel,


sedangkan vitamin membantu regulasi proses-proses biologis.

4. Kulit pelindung komponen dinding sel

2.3 Komposisi dan Struktur Lipida

. Penyusun utama lipida adalah trigliserida, yaitu ester gliserol dengan tiga
asam lemak yang bisa beragam jenisnya. Rumus kimia trigliserida adalah
CH2COOR-CHCOOR’-CH2-COOR‖ dimana R, R’ dan R‖ masing-masing adalah
sebuah rantai alkil yang panjang. Ketiga asam lemak RCOOH, R’COOH dan
R‖COOH. Panjang rantai asam lemak pada trigliserida yang terdapat secara alami
dapat bervariasi, namun panjang yang paling umum adalah 16,18, atau 20 atom
karbon. Penyusun lipida lainnya berupa gliserida, monogliserida, asam lemak
bebas, lilin (wax), dan juga kelompok lipida sederhana yang mengandung
komponen asam lemak) seperti derivate senyawa terpenoid/isoprenoid serta
derivate steroida. Lipida sering berupa senyawa kompleks dengan protein
(Lipoprotein) atau karbohidrat (Glikolipida). Lipid merupakan komponen membran
plasma, hormon, dan vitamin.

Struktur beberapa lipid umum. Di bagian atas adalah kolesterol dan asam
oleat. Struktur bagian tengah adalah trigliserida yang terdiri dari rantai aleoil,
stearoil, dan palmitoil yang melekat pada kerangka gliserol. Di bagian bawah
adalah fosfolipid yang umum yakni fosfotidilkolina.

3
2.4 Jenis-Jenis Lipida

1. Monounsaturated Fat
Lemak ini termasuk kelompok lemak sehat dan penting untuk dikonsumsi dalam
tubuh. Kamu dapat memperoleh lemak ini dari olive oil, canola oil, sunflower oil,
peanut oil dan sesame oil. Bisa juga kamu peroleh lemak ini dari buah alpukat,
almond, hazelnut dan juga selai kacang.

2. Polyunsaturated Fat
Masih tergolong sebagai lemak sehat, polyunsaturated fat banyak dijumpai dari
minyak kedelai dan juga minyak jagung. Bukan hanya itu saja, lemak sehat ini
dapat pula kamu peroleh dari biji bunga matahari, buah labu kuning dan flaxseed.
Ikan laut seperti Tuna, makarel, salmon, hering, sardin dan trout juga kaya
kandungan lemak ini. Jika ingin mengambil manfaat lemak polyunsaturated dalam
bentuk minuman, susu kedelai bisa menjadi pilihan.

3. Saturated Fat
Lemak ini dikenal juga sebagai lemak jenuh yang merupakan kelompok lemak tak
sehat.  Lemak jenuh mudah ditemukan dalam keju, es krim, mentega, kulit ayam
dan lemak pada daging. Jika kamu gemar mengonsumsi makanan ini, imbangi
dengan sayuran dan buah-buahan yang kaya serat. Nutrien ini dapat membantu
memecah lemak tak sehat yang ada dalam tubuh. Begitu yang disampaikan
Melinda Smith.

4
4. Trans Fat
Jenis lemak tak sehat lainnya adalah lemak trans. Lemak ini paling banyak
ditemukan dalam makanan yang digoreng atau gorengan. Sebut saja, stick
margarine, ayam goreng, chicken nugget dan kentang goreng. Trans fat juga
mudah ditemukan dalam camilan gurih seperti popcorn dan makanan manis
seperti muffin, cookies, kue tart hingga permen.

2.5 Penggolongan Lipida

1) Lipid Sederhana. Ester yang terbentuk dari asam lemak dengan beberapa
gugus alkohol.

a) Lemak. Bentuk ester asam lemak dengan gliserol. Minyak merupakan


bentuk cair dari lemak.

b) Lilin. Bentuk ester asam lemak yang memiliki berat molekul besar
dengan bentuk alkohol monohidrat.

2) Lipid Kompleks. Ester yang terbentuk dari asam lemak yang mengandung
gugus lain yang teradisi pada gugus alkohol atau asam lemak.

a) Fosfolipid. Lipid yang mengandung residu asam fosfat. Molekul ini


mengandung basa nitrogen dan subtituen lainnya, misalnya gliserofosfolipid
memiliki gugus alkohol berupa gliserol dan spingofosfolipid memiliki gugus
alkohol berupa spingosin.

b) Glikolipid (glikospingolipid). Lipid yang mengandung asam lemak,


spingosin dan karbohidrat.

c) Lipid kompleks lainnya. Misalnya sulfolipid , aminolipid dan lipoprotein.

3) Lipid prekursor dan derivat. Contoh lipid kategori ini adalah asam lemak,
gliserol, steroid, aldehid lemak, keton bodies, lipid yang terlarut pada vitamin dan
hormon.

5
Asam Lemak

1) Nomenklatur Asam Lemak Asam lemak merupakan komponen penyusun lipid


yang memiliki bentuk berupa kepala dan ekor. Kepala asam lemak berupa gugus
karboksil yang diberi nomor karbon 1 dan ekor berupa senyawa hidrokarbon jenuh
atau tak jenuh. Karbon setelah gugus karboksil diberi nomor 2, 3, 4 dan
seterusnya. Asam lemak memiliki karbon sekitar 4 sampai 36. Adanya ikatan
rangkap pada rantai karbon penyusun asam lemak MODUL LIPID Jilid 1 Rev 0 46
sering dilambangkan dengan Δ (delta) yang diikuti dengan nomor karbon yang
memiliki ikatan rangkap

2) Asam Lemak Jenuh dan Tak Jenuh Asam lemak jenuh adalah asam lemak
yang rantai hidrokarbon pembentuknya tidak memiliki ikatan rangkap sedangkan
asam lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap.

Asam lemak tak jenuh dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a) Monounsaturated. Asam lemak ini memiliki satu ikatan rangkap.


Misalnya asam oleat (omega 9).

b) Polyunsaturated. Asam lemak ini memiliki dua atau lebih ikatan rangkap.
Contohnya adalah omega 6 (asam lenoleat, Conjugated Linoleic Acid
(CLA), Glucopyranocyl Lipid Adjuvant (GLA), dan asam arachidonat) dan
omega 3 (asam linolenat, Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan
Docosahexaenoic Acid (DHA)).

c) Eicosanoid. Senyawa ini merupakan derivat dari asam lemak eikosa


polinoat yang terdiri dari 20 karbon. Misalnya prostanoat, leukotrien (LTs)
dan lipoksin (LXs). Prostanoat meliputi prostaglandin (PGs), prostasiklin
(PGIs) dan tromboksan (TXs).

2.6 Metode Analisis

Lipid adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut
dalam air, dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti
kloroform dan eter. Asam lemak adalah komponen unit pembangun pada hampir

6
semua lipid. Asam lemak adalah asam organik berantai panjang yang mempunyai
atom karbon dari 4 sampai 24. Asam lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan
ekor hidrokarbon nonpolar yang panjang. Hal ini membuat kebanyakan lipid
bersifat tidak larut dalam air dan tampak berminyak atau berlemak (Lehninger
1982).

Penentuan adanya lipida dalam suatu bahan dapat dilakukan dengan


berbagai macam analisa. alah satunya adalah dengan menggunakan analisa
kualitatif untuk menentukan adanya lipida atau tidak (Febrianto, 2013), yaitu:

Uji Kelarutan Lipid

Uji ini terdiri atas analisis kelarutan lipid maupun derivat lipid terdahadap
berbagai macam pelarut. Dalam uji ini, kelarutan lipid ditentukan oleh sifat
kepolaran pelarut. Apabila lipid dilarutkan ke dalam pelarut polar maka hasilnya
lipid tersebut tidak akan larut. Hal tersebut karena lipid memiliki sifat nonpolar
sehingga hanya akan larut pada pelarut yang sama-sama nonpolar.

Uji Acrolein

Dalam uji ini terjadi dehidrasi gliserol dalam bentuk bebas atau dalam
lemak/minyak menghasilkan aldehid akrilat atau akrolein. Uji akrolein digunakan
untuk menguji keberadaan gliserin atau lemak. Ketika lemak dipanaskan setelah
ditambahkan agen pendehidrasi (KHSO4) yang akan menarik air, maka bagian
gliserol akan terdehidrasi ke dalam bentuk aldehid tidak jenuh atau dikenal
sebagai akrolein (CH2=CHCHO) yang memiliki bau seperti lemak terbakar dan
ditandai dengan asap putih.

Uji Kejenuhan

Uji ketidakjenuhan digunakan untuk mengetahui asam lemak yang diuji


apakah termasuk asam lemak jenuh atau tidak jenuh dengan menggunakan
pereaksi Iod Hubl. Iod Hubl ini digunakan sebagai indikator perubahan. Asam
lemak yang diuji ditambah kloroform sama banyaknya. Tabung dikocok sampai
bahan larut. Setelah itu, tetes demi tetes pereaksi Iod Hubl dimasukkan ke dalam
tabung sambil dikocokdan perubahan warna yang terjadi terhadap campuran
diamati. Asam lemak jenuh dapat dibedakan dari asam lemak tidak jenuh dengan

7
cara melihat strukturnya. Asam lemak tidak jenuh memiliki ikatan ganda pada
gugus hidrokarbonnya. Reaksi positif ketidakjenuhan asam lemak ditandai 85
dengan timbulnya warna merah asam lemak, lalu warna kembali lagi ke warna
awal kuning bening. Warna merah yang kembali pudar menandakan bahwa
terdapat banyak ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon asam lemak. Trigliserida
yang mengandung asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap dapat diadisi
oleh golongan halogen. Pada uji ketidakjenuhan, pereaksi iod huble akan
mengoksidasi asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap pada molekulnya
menjadi berikatan tunggal. Warna merah muda yang hilang selama reaksi
menunjukkan bahwa asam lemak tak jenuh telah mereduksi pereaksi iod huble.

Uji Ketengikan

Uji kualitatif lipid lainnya adalah uji ketengikan. Dalam uji ini, diidentifikasi
lipid mana yang sudah tengik dengan yang belum tengik yang disebabkan oleh
oksidasi lipid. Minyak yang akan diuji dicampurkan dengan HCl. Selanjutnya,
sebuah kertas saring dicelupkan ke larutan floroglusinol. Floroglusinol ini berfungsi
sebagai penampak bercak. Setelah itu, kertas digantungkan di dalam erlenmeyer
yang berisi minyak yang diuji. Serbuk CaCO3 dimasukkan ke dalam erlenmeyer
dan segera ditutup. HCl yang ditambahkan akan menyumbangkan ion-ion
hidrogennya yang dapat memecah unsur lemak sehingga terbentuk lemak radikal
bebas dan hidrogen radikal bebas. Kedua bentuk radikal ini bersifat sangat reaktif
dan pada tahap akhir oksidasi akan dihasilkan peroksida.

Uji Salkowski untuk kolesterol

Uji Salkowski merupakan uji kualitatif yang dilakukan untuk mengidentifikasi


keberadaan kolesterol. Kolesterol dilarutkan dengan kloroform anhidrat lalu
dengan volume yang sama ditambahkan asam sulfat. Asam sulfat berfungsi
sebagai pemutus ikatan ester lipid. Apabila dalam sampel tersebut terdapat
kolesterol, maka lapisan kolesterol di bagian atas menjadi berwarna merah dan
asam sulfat terlihat berubah menjadi kuning dengan warna fluoresens hijau.

Uji Lieberman BuchardI

Uji Lieberman Buchard merupakan uji kuantitatif untuk kolesterol. Prinsip uji
ini adalah mengidentifikasi adanya kolesterol dengan penambahan asam sulfat ke

8
dalam campuran. Sebanyak 10 tetes asam asetat dilarutkan ke dalam larutan
kolesterol dan kloroform (dari percobaan Salkowski). Setelah itu, asam sulfat
pekat ditambahkan. Tabung dikocok perlahan dan dibiarkan beberapa menit.
Mekanisme yang terjadi dalam uji ini adalah ketika asam sulfat ditambahkan ke
dalam campuran yang berisi kolesterol, maka molekul air berpindah dari 87 gugus
C3 kolesterol, kolesterol kemudian teroksidasi membentuk 3,5kolestadiena.
Produk ini dikonversi menjadi polimer yang mengandung kromofor yang
menghasilkan warna hijau. Warna hijau ini menandakan hasil yang positif. Reaksi
positif uji ini ditandai dengan adanya perubahan warna dari terbentuknya warna
pink kemudian menjadi biruungu dan akhirnya menjadi hijau tua.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Lipida atau lemak merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan


dalam sel jaringan, tidak larut dalam air, larut dalam zat pelarut non polar seperti
(eter, kloroform, dan benzena). Lipid bersifat non polar atau hidrofolik.

Penyusun utama lipida adalah trigliserida, yaitu ester gliserol dengan tiga
asam lemak yang bisa beragam jenisnya. Rumus kimia trigliserida adalah
CH2COOR-CHCOOR’-CH2-COOR‖ dimana R, R’ dan R‖ masing-masing adalah
sebuah rantai alkil yang panjang.

Lipida sendiri terdiri dari 4 jenis yakni monounsaturated fat, polyunsaturated


fat, saturated fat dan trans fat. Sedangkan penggolongan lipida terdiri dari 3 yakni,
lipid sederhana, lipid kompleks dan lipid prekursor dan derivate.

Metode analisi lipida ada beberapa macam diantaranya uji kelarutan lipid,
Uji Acrolein, uji kejenuhan, uji ketengikan dan lain-lain.

10
DAFTAR PUSTAKA

Mamuaja, F. Christine. 2017. LIPIDA. Manado: Unsrat press

diploma.chemistry.uii.ac.id

iii
Soal-soal

1. Sumber cadangan kalori yang memiliki energi tinggi adalah :

A. Fosfolipid

B. Trigliserol

C. Palmitoil

D. Gliserol

E. Isoprenoid

2. Mengacu pada soal nomor 1, berapakah jumlah kalori yang dihasilkan?

A. 9 kkal/g

B. 6 kkal/g

C. 8 kkal/g

D. 10 kkal/g

E. 7 kkal/g

3. Lipid dan lemak tak sama, akan tetapi lemak merupakan sub dari lpida yang
disebut :

A. Fosfolipid

B. Monogliserida

C. Trigliserida

D. Gliserol

E. Isoprenoid

A
4. Salah satu fungsi dari lipida adalah sebagai berikut kecuali

A. Sebagai penyusun struktur membran sel dalam hal ini lipid berperan sebagai
barier untuk sel dan mengatur aliran material-material.

B. Sebagai cadangan energi, penyimpan makanan, dan transport. Lipid disimpan


sebagai jaringan adipose.

C. Sebagai hormon dan vitamin Hormon mengatur komunikasi antar sel,


sedangkan vitamin membantu regulasi proses-proses biologis.

D. Sebagai sumber energy utama

E. Kulit pelindung komponen dinding sel

5. Rumus kimia trigliserida adalah

A. CH2COR-CHCOOOR’-CH2-COOR‖

B. C2H5OH

C. CH2COOR-CHCOOR’-CH2-COOR‖

D. CHCOR’-CH2-COOR‖

E. CHOORC’-RHOCH

6. Jenis fosfolipid yang paling umum yakni

A. Fosfatidilinosinol

B. Fosfatidiletanolamin

C. Asam fosfatidat

D. Fosfatidilena

E. Fosfatidilkolina.

B
7. Pada suhu ruangan lemak berbentuk …

A. Padatan

B. Gas

C. Cair

D. Mengendap sebagian menguap

E. Mengembun

8. Mentega merupakan …

A. Asam

B. Lemak

C. Minyak

D. Trigliserida

E. Gliserol

9. Asam stearat dikatakan asam lemak jenuh karena …

A. Membunyai ikatan rangkap satu

B. Membunyai ikatan rangkap dua

C. Membunyai ikatan rangkap tiga

D. Membunyai ikatan rangkap empat

E. Membunyai ikatan rangkap lima

10. Lemak atau minyak termasuk senyawa …

C
A. Alkohol

B. Ester

C. Asam karboksilat

D. Amida

E. Alkanal

11. Dalam tubuh terdapat berbagai jenis lipid seperti lemak, fosfolipid dan steroid.
Lipid yang berfungsi sebagai sumber energi adalah …

A. Lemak

B. Fosfolipid

C. Steroid

D. Lemak dan fosfolipid

E. Fosfolipid dan steroid

12. Fosfolipid dapat mengemulsikan lemak dalam air karena fosfolipid bersifat …

A. Hidrofil

B. Hidrofob

C. Amfoter

D. Amfifilik

E. Netral

13. Dua fosfolipid yang dikenal banyak atau sering digunakan adalah …

A. Etanalimin dan fosfogliserida

D
B. Eterlin dan fosfogliserida

C. Lesitin dan sefalin

D. Sefalin dan eterlin

E. Lesitin dan etanalin

14. dibawah ini yang termasuk asam lemak tidak jenuh adalah …

A. Asam Butirat

B. Asam Stearat

C. Asam Palmitat

D. Asam Laurat

E. Asam Linoleat

15. Senyawa di bawah ini yang termasuk gliserida campuran adalah …

A. Gliseril Tripalmitat

B. Gliseril Tristearat

C. Gliseril trioleat

D. Gliseril Lauropalmitostearat

E. Gliseril Trilinoleat

16. Perhatikan struktur lemak berikut:

E
Struktur lemak di atas mempunyai karakteristik sebagai berikut, kecuali …

A. Komponen utama empedu

B. Larut dalam pelarut organik

C. Pada konsentrasi rendah akan mengkristal

D. Terdapat dalam darah dan empedu

E. Dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah

17. Reaksi antara lemak dengan basa merupakan reaksi …

A. Halogenasi

B. Hidrogenasi

C. Adisi

D. Safonofikasi

E. Esterifikasi

18. Lesitin merupakan senyawa fosfolipid yang digunakan dalam pembuatan susu
industri sebagai …

A. Pelarut

B. Pengawet

F
C. Pemutih

D. Antioksidan

E. Pengemulsi

19. Struktur asam lemak yang benar adalah …

A. Asam Oleat (CH3(CH2)5CHCH(CH2)7COOH)

B. Asam Kaproat (CH3(CH2)4COOH)

C. Asam Palmitat (CH3(CH2)7CHCH(CH2)7COOH)

D. Asam Palmitoleat (CH3(CH2)2COOH)

E. Asam Butirat (CH3(CH2)14COOH)

20. Mengidentifikasi adanya kolesterol dengan penambahan asam sulfat ke dalam


campuran adalah prinsip uji

A. Uji Lieberman BuchardI

B. Uji ketengikan

C. Uji kejenuhan

D. Uji acrolein

E. Uji kelarutan lipid

Anda mungkin juga menyukai