Anda di halaman 1dari 25

LIPID

Disusun Oleh:

KELOMPOK 2

Nama : Aisa Nabila (2313010082)

Sirli Ramadanti (2313010016)

Mata Kuliah : Biokimia Tanaman

Dosen Pengampu : Dr. Najla Lubis, S.T., M.Si.

KELAS A /AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI

T.A 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta sholawat dan salam
kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat
Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan kedimensi terang yang memberi
nikmat dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh
karnanya kami dapat menyelesaikan tugas Farmakognosi yang berjudul “Lipid” ini
dengan baik dan tepat waktu.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusun makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang di berikan oleh dosen pada mata kuliah Biokimia
Tanaman.

Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal
yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah
SWT, meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karna itu
segala saran dan keritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harap kan
demi perbaikan dari tugas selanjutnya. Harapan kami semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami secara khususnya dan bagi pembaca secara umumnya.

Medan, 8 November 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 2
C. Tujuan Makalah ........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 3
A. Definisi Lipid ................................................................................. 3
B. Sifat Fisika – Kimia Lipid ............................................................ 3
C. Fungsi Lipid .................................................................................. 4
D. Penggolongan Lipid ...................................................................... 6
E. Klasifikasi Lipid Menurut Bloor ................................................. 8
F. Tumbuhan yang Mengandung Lipid .......................................... 14
G. Identifikasi Kandungan Lipid dengan Uji Kualitatif ............... 17
BAB III PENUTUP .................................................................................... 20
A. Kesimpulan ................................................................................... 20
B. Saran .............................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya di artikan sebagai suatu
senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut
organik. Contohnya benzena, eter, dan kloroform. Suatu lipid tersusun atas asam
lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan
komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun
sifat – sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan
senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan
fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein
(lipoprotein). Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi dalam lipid sederhana,
lipid majemuk, dan lipid turunan.
Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan
(animal fat), lemak susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dan lain lain.
Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk karena lipid tersebut mengandung asam
lemak yang dapat di sabunkan, sedangkan lipid sederhana tidak mengandung
asam lemak dan tidak dapat di sabunkan. Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak,
dan fosfolipid adalah ester yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak
dan senyawa lainnya termasuk alkohol. Steroid tidak mengandung asam
lemak dan tidak dapat dihidolisis. Lipid berperan penting dalam
komponen struktur membran sel. Lemak dan minyak dalam bentuk
trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan pelindung, dan
insulator organ-organ tubuh beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal
kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon. Fosfolipida memiliki seperti
trigliserida. Bedanya, pada fosfolipida satu asam lemaknya digantikan oleh
gugus fosfat yang mengikat gugus alcohol yang mengandung nitrogen,
contohnya yaitu fosfatidiletanolamin (sefalin), fosfatidilkolin (lesitin), dan
fosfatidilserin. Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99 %
trigliserida.. Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari

1
2

3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak d alam
ikatandengan gliserol maka dinamakan monogliserida.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan lipid ?
2. Apa saja sifat lipid ?
3. Apa saja fungsi lipid ?
4. Apa saja penggolongan lipid ?
5. Apa saja tanaman yang mengandung lipid?
6. Bagaimana identifikasi kandungan lipid?

C. Tujuan Makalah
Tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakognosi
2. Untuk mengetahui dari definisi lipid
3. Untuk mengetahui sifat lipid
4. Untuk mengetahui fungsi lipid
5. Untuk mengetahui penggolongan lipid
6. Untuk mengetahui tanaman yang mengandung lipid
7. Untuk mengetahui identifikasi kandungan lipid
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi lipid
Lipid merupakan senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak
larut di dalam air, namun dapat di ekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut non
polar, seperti kloroform, atau eter.
Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi
endotermal rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu
membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam lingkungan
basah. Lipid biologis seluruhnya atau sebagiannya berasal dari dua jenis sub satuan
atau "blok bangunan" biokimia : gugus ketoasil dan gugus isoprena. Penggunaan
pendekatan ini, lipid dapat dibagi ke dalam delapan kategori : asam lemak,
gliserolipid, gliserofosfolipid, sfingolipid, sakarolipid, dan poliketida (diturunkan
dari kondensasi subsatuan ketoasil), serta lipid sterol dan lipid prenol (diturunkan
dari kondensasi subsatuan isoprena).
Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari
lemak. Lipid juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-
turunannya (termasuk tri-, di-, dan monogliserida) dan fosfolipid, juga metabolit
yang mengandung sterol, seperti kolesterol.

B. Sifat Fisika – Kimia Lipid


1. Warna
Minyak lemak dan lemak umumnya berwarna pucat, berwarna kuning
karena mengandung pigmen Karotenoid. Juga dapat berwarna Jingga (Dalam
bentuk padatannya). Apabiula minyak di hidrogenasi maka akan terjadi
hidrogenasi pada pigmen yang dikandungnya, sehingga terjadi pengurangan
warna pada minyak tersebut.

3
4

2. Bau
Berbau Wangi disebabkan adanya senyawa Nonyl Metil Keton (pada
minyak kelapa) & β-ionon (pada minyak kelapa sawit). Adanya rantai asam
yang sangat pendek akan menyebabkan kerusakan pada minyak dan akan
mengalami perubahan bau (Tengik)
3. Kelarutan
Tidak larut dalam air kecuali Castor oil, sedikit larut dalam alkohol, larut
dalam eter, karbon disulfida, dan kloroform.
4. Titik Cair
Minyak lemak dapat memadat dan dapat mencair pada batas temperatur
tertentu, ini berguna untuk pengenalan komponen. Namun keadaan padat
cairnya minyak lemak dan lemak tidak tentu, contohnya Oleum Chaulmogra
pada daerah tropis berupa minyak cair, sedangkan pada daerah sub tropis
berbentuk padat. Oleum Olivarum pada suhu rendah dapat menjadi padat, dan
gliserida-gliserida dari asam lemak tidak jenuh berbentuk cair.
5. Titik didih
Titik didih asam lemak semakin besar sesuai dengan panjang rantai karbon
dari asam lemak penyusunnya.
C. Fungsi Lipid
1. Fungsi Lipid Secara Umum
a. Sumber Asam Lemak Esensial
b. Sumber Energi
c. Alat Angkut Vitamin Larut Lemak
d. Menghemat Protein
e. Memberi Rasa Kenyang dan Kelezatan
f. Sebagai Pelumas
g. Memelihara Suhu Tubuh
h. Pelindung Organ Tubuh
i. Komponen struktur membrane
j. Kofaktor / prekusor enzim
5

2. Fungsi Lipid Bagi Manusia


a. Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak
menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
b. Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran
sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan
aliranair, ion dan molekul lain, keluar dan masuk ke dalam sel.
c. Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada
prostaglandin dan steroid hormon dan kelenjar empedu.
d. Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses
biologis
e. Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan
melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.
f. Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan
komponen utama yang membentuk membran semua jenis sel.

3. Fungsi Lipid Dalam Bidang Pengobatan


a. Sebagai makanan yang kaya energi dari semua makanan yang ada, yaitu
menghasilkan energi sebesar 37 kJ untuk setiap gram lemak.
b. Memberikan perlindungan untuk keseluruhan tubuh, sekaligus untuk
perlindungan sel-sel tubuh dan organ serta struktur yang vital seperti ginjal
da saraf.
c. Bertindak sebagai insulator (penghambat) panas untuk seluruh tubuh dan
sebagai insulator listrik pada beberapa saraf.
d. Berperan dalam pembentukan senyawa baru dalam tubuh, misalnya
lipoprotein, fosfolipid dan kolesterol.
e. Membantu dalam transpor zat larut lemak semacam vitamin.
f. Testosteron dan esterogen sebagai hormon kelamin.
6

4. Fungsi Lipid Bagi Tumbuhan


a. Lapisan lilin berfungsi untuk mengurangi laju transpirasi pada tumbuhan.
b. Karena irama laju asupan karbohidrat yang cukup tinggi bagi makhluk
hidup (tumbuhan) maka asupan tersebut harus segera diolah oleh tubuh
tumbuhan, menjadi energi maupun disimpan sebagai glikogen. Asupan
yang baik terjadi pada saat energi yang terkandung dalam karbohidrat setara
dengan energi yang diperlukan oleh tubuh, dan sangat sulit untuk
menggapai keseimbangan ini. Ketika asupan karbohidrat menjadi berlebih,
maka kelebihan itu akan diubah menjadi lemak. Asam lemak dibuat
oleh sintasa asam lemak yang mempolimerisasi dan kemudian mereduksi
satuan-satuan asetil-KoA. Rantai asil pada asam lemak diperluas oleh suatu
daur reaksi yang menambahkan gugus asetil, mereduksinya menjadi
alkohol, mendehidrasinya menjadi gugus alkena dan kemudian
mereduksinya kembali menjadi gugus alkana.
c. Daun hijau tumbuhan, asam lemak diproduksi di kloroplas. Bagian lain
tumbuhan dan pada sel hewan (dan manusia), asam lemak dibuat di sitosol.
Proses esterifikasi (pengikatan menjadi lipida) umumnya terjadi
padasitoplasma, dan minyak (atau lemak) disimpan pada oleosom. Banyak
spesies tanaman menyimpan lemak pada bijinya (biasanya pada
bagian kotiledon) yang ditransfer dari daun dan organ berkloroplas lain.
Beberapa tanaman penghasil lemak terpenting adalah kedelai, kapas,
kacang tanah, jarak, raps/kanola, kelapa, kelapa sawit, jagung dan zaitun.
Biosintesis asam lemak alami merupakan cabang dari daur Calvin, yang
memproduksi glukosa danasetil-KoA. Proses berikut ini terjadi pada daun
hijau tumbuh-tumbuhan dan memiliki sejumlah variasi.

D. Penggolongan Lipid
1. Lipid Berdasarkan Struktur Dan Karakteristik Non Polar:
a. Lemak (fat)
b. Lilin
c. Fosfolipid
7

d. Lipoprotein
e. Glikolipid
f. Spingolipid
g. Vitamin
h. Eikosanoat
i. Steroid

2. Lipid Berdasarkan Hasil Hidrolisisnya:


a. Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol,
misalnya: minyak dan lemak.
b. Lipid majemuk atau kompleks adalah ester asam lemak yang mempunyai
gugus tambahan, misalnya: fosfolipid dan glikolipid
c. Derivat lipid adalah senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid,
misalnya: sterol (kolesterol dan fitosterol)
3. Lipid Berdasarkan Gugus Polar Dan Non Polar:
a. Lipid non polar ( lipid netral ) adalah lipid yang mengandung gugus non
polar, contoh: kelompok lemak (fat). Berperan dalam metabolisme sebagai
cadangan energi.
b. Lipid yang mengandung gugus polar dan non polar, contoh: fosfolipid.
Berperan dalam membran sel dan organel untuk melindungi isi sel dan
organel sel untuk melindungi isi sel dan organel sel dari lingkungan luar sel.

4. Lipid Berdasarkan Struktur Kimianya:


a. Lipid sederhana (ester asam lemak dengan berbagai alkohol exp:
lemak/gliserida dan lilin/waxes)
b. Lipid gabungan/majemuk (ester asam lemak yang punya gugus tambahan,
exp: fosfolipid, serebrosida)
c. Derivat lipid/turunan lipid (senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis
lipid, contohnya: asam lemak, gliserol, sterol)
8

E. Klasifikasi Lipid Menurut Bloor


1. Lipid Sederhana
a. Lemak netral ( monogliserida, digliserida, trigliserida )
Lemak netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi
dasar dari Lemak netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau
minyak). Lemak netral terdiri atas monogliserida, digliserida, dan
trigliserida ). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam
lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak
disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut
digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida.
Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid.
Trigliserida adalah sebuah gliserida atau ester dari gliserol dan tiga asam
lemak (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserid). Tubuh
manusia, trigliserida terletak di adiposa (lemak) jaringan, yang secara luas
didistribusikan dalam tubuh. Trigliserida dihidrolisis dalam usus dan
diserap sebagai asam lemak dan monogliserida.
Fungsi utama trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan
di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi,
enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol
dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel
yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan
menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).
b. Ester asam lemak dengan alkohol
Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam/lilin (
waxes). Lilin tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis.Lilin sering
digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain.Lilin
merupakan ester antara asam lemak dengan alkohol rantai panjang.
Lilin/wax adalah ester aasm lemak dengan monohidroksi alkohol
yang mempunyai rantai C panjang (14 – 34). Contohnya adalh setilalkohol
dan mirisilalkohol.
9

CH3 – (CH2)14 – CH2OH (setilalkohol)


CH3 – (CH2)28 – CH2OH (mirisilalkohol)
Lilin dapat diperoleh dari lebah madu, ikan paus, lumba-lumba.
Lilin tidak larut dalam pelarut lemak. Lilin tidak mudah terhidrolisis
sehingga lilin tidak dapat berfungsi sebagai bahan makanan. Lillin berfungsi
sebagai lapisan pelidung terhadap air pada daun atau buah pada tumbuhan,
pada hewan juga sebagai pelindung dari air misalnya pada domba,burung
atau serangga.
2. Lipid Majemuk (Kompleks)
a. Fosfolipid
Fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus ester fosfat.
Fosfolipid merupakan komponen lipid terbesar kedua setelah trigliserida
lemak dan minyak pada tubuh hewan. Fosfolipid berbentuk lemak padat
yang berwarnakuning dan sifatnya larut dalam pelarut lemak (pelarut
organik) selain aseton. Fosfolipid merupakan komponen pembentuk
struktur dinding sel, berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air
yang berlebihan. Fosfolipid merupakan senyawa yang menyusun struktur
lipid bilayer pada membran sel yang berperan dalam mengatur sistem
transport dari dalam ke luar sel. Saat ini telah banyak hasil riset yang
menunjukkan fungsi lain dari fosfolipid sebagai pengatur proses biologis
dalam tubuh, seperti: koneksi sistem saraf dan beberapa penyakit terkait
kerja saraf. Meskipun fosfolipid bukan termasuk senyawa essensial, namun
keberadaannya dalam makanan memiliki dampak positif bagi kesehatan
antara lain: mencegah penyakit liver, pengontrol kadar kolesterol,
perkembangan sistem otak dan saraf.
Fosfolipid menyusun 20 - 25% berat kering otak manusia dewasa.
Fosfolipid berperan dalam membentuk kerangka membran sel otak,
sehingga kinerja fosfolipid akan sangat berpengaruh pada tingkat
kecerdasan manusia.
10

b. Glikolipid
Glikolipid ialah molekul – molekul lipid yang mengandung
karbohidrat, biasanya pula sederhana seperti galaktosa atau glukosa. Istilah
glikolipid biasanya dipakai untuk lipid yang mengandung satuan gula tetapi
tidak mengandung fosfor. Glikolipid dapat diturunkan dari gliserol atau
pingosine dan sering dimakan gliserida atau sebagai spingolipida.

c. Asam Lemak
Asam lemak adalah bagian dari molekul lemak berfungsi sebagai zat
penyusun lemak tubuh atau dapat juga digunakan tubuh untuk menghasilkan
energi. Asam lemak atau lemak di dalam tubuh selain berasal dari
lemak/minyak yang dikonsumsi, juga dapat berupa hasil sintesis tubuh dari
karbohidrat atau protein.
Asam lemak merupakan komponen unit pembangun yang khas pada
kebanyakan lipid. Asam lemak adalah asam organik berantai panjang yang
mempunyai atom karbon dari 4 sampai 24. Asam lemak memiliki gugus
karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar yang panjang, yang
menyebabkan kebanyakan lipid tidak larut didalam air dan tampak
berminyak atau berlemak. Asam lemak tidak terdapat secara bebas atau
berbentuk tunggal di dalam sel atau jaringan, tetapi terdapat dalm bentuk
yang terikat secara kovalen pada berbagai kelas lipid yang berbeda,asam
lemak dapt dibebaskan dari ikatan ini oleh hidrolisis kimia atau enzimatik.
Hampir semua asam lemak di alam memiliki jumlah atom karbon
yang genap, asam-asam lemak dengan jumlah 16 dan 18 karbon adalah yang
paling dominan. Ekor hidrokarbon yang panjang mungkin jenuh
sepenuhnya, yaitu hanya mengandung ikatan tunggal, atau bagian ini
mungkin bersifat tidak jenuh, dengan satu ikatan ganda. Kebanyakan asam
lemak tidak jenuh,terdapat iktan ganda.

Ikatan ganda hampir semua asam lemak tidak jenuh yang ada di
alam berada dalam konfigurasi cis, yang menghasilkan suatu lekukan kaku
11

pada rantai alifatik. Asam lemak jenuh dari C12 sampai C24 bersifat padat,
mempunyai konsistensi lilin. Asam lemak tak jenuh sebaliknya, bersifat
cairan berminyak pada suhu tubuh.
Asam lemak yang umumnya dijumpai bersifat tidak larut di dalam
air, tetapi dapat terdispersi menjadi misel didalam NaOH atau KOH encer
yang mengubah asam lemak menjadi sabun, nama yang diberikan bagi
garam asam lemak. Sabun terutama adalah suatu campuran garam potasium
asam lemak. Sabun K+ atau Na+ bersifat ampifatik mengionnya gugus
karboksil menyusun bagian kepala yang bersifat polar dan bagian rantai
hidrokarbonnya merupakan ujung nonpolar. Sabun K+ dan Na+ mempunyai
sifat mengemulsikan senyawa berminyak atau berlemak yang tidak larut di
dalm air. Ekor sabun yang bersifat hidrofobik memanjang ke dalm tetes
lemak, sedangkan kepala molekul sabun yang bersifat polar menghadap ke
air. Jadi, sabun memberikan mantel hidrofilik mengelilingi tetes lemak,
untuk membentuk dispersi atau emulsi yang halus.
Asam lemak terbagi menjadi 2, yaitu :
1) Asam lemak jenuh ( Saturated fatty acid )
Tidak membentuk ikatan rangkap karbon-karbon pada hidrokarbon.
Lemak jenuh kebanyakan tidak baik bagi kesehatan. Memilki ciri-ciri
sebagai berikut :
a) Tidak memiliki ikatan rangkat karbon
b) Tidak dapat mengalami proses penambahan atom hidrogen
(hidrogenasi)
2) Asam lemak tak jenuh ( Unsaturated fatty acid )
Membentuk ikatan rangkap karbon-karbon pada hidrokarbon.
Lemak tak jenuh lebih disukai, dikatakan lebih aman.
12

Nama
Nama Jumlah
Jumlah Titikbeku
Titik beku
Rumus molekul
Rumus molekul
asam
asam atom
atomCC (℃)
(℃)
Asam lemak
Asam lemakjenuh
jenuh
Laurat
Laurat 1111 CH₃(CH₂)₁₀COOH
CH₃(CH₂)₁₀COOH 44
44
Miristat 13 CH₃(CH₂)₁₂COOH 54
Palmitat 15 CH₃(CH₂)₁₄COOH 63
Stearat 17 CH₃(CH₂)₁₆COOH 70
Arakhidat 20 CH₃(CH₂)₁₈COOH 75
Asam lemak tak jenuh
Palmitoleat 16 CH₃ (CH₂)₅CH=CH(CH₂)₇COOH -0,5

Oleat 18 CH₃ (CH₂)₇CH=CH(CH₂)₇COOH 13,4


Linoleat 18 CH₃ (CH₂)₄CH=CHCH₂CH=CH(CH₂)₇COOH -5
Linolenat 18 CH₃ (CH₂)₅CH=CH(CH₂)₇COOH -11
Arakhidonat 20 CH₃ (CH₂)₅CH=CH(CH₂)₇COOH -50

d. Kolesterol
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh
masyarakat.Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput
sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol
merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen
penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang
yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam
empedu ( fungsi pencernaan ). Fungsi kolesterol dalam tubuh adalah :
1) Merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem membran dari
spesies hewan eukariotik, bersama dengan phospholipid dan protein.
Jumlah kolesterol dalam jarngan hewan ekuivalen dengan sistem
membran.
13

2) Prekursor senyawa sterol penting yang terdapat dalam tubuh. seperti


asam empedu,hormon-hormon steroid (meliputi androgen, estrogen dan
corticosteroid) danvitamin D3.
3) Kolesterol juga berperan penting dalam penyerapan lemak dalam usus
halus dan dalam transportasi lebih lanjut ke sistem peredaran darah atau
haemolymph. Kolesterol bergabung dengan asam lemak untuk
membentuk ester kolesterolyang sangat larut dan lebih emulsif daripada
molekul asam lemak bebas

3. Lipid Berdasarkan Kelas Dari Lemak


a. Triasilgliserol
Triasilgliserol adalah ester dari alkohol gliserol dengan tiga molekul
asam lemak. Triasilgliserol adalah komponen utama dari lemak penyimpan
atau depot lemak pada sel tumbuhan dan hewan, tetapi umumnya tidak
dijumpai pada membran. Triasilgliserol adalah molekul hidrofobik
nonpolar, karena molekul ini tidak mengandung muatan listrik atau gugus
fungsional dengan polaritas tinggi. Triasilgliserol yang terdapat di alam
bersifat tidak larut didalam air, namun mudah larut dalam pelarut non polar,
seperti kloroform, benzena atau eter yang sering digunakan untuk ekstraksi
lemak dari jaringan.
b. Sfingolipid
Sfingolipid termasuk derivat sfingosin. Sfingolipid adalah lemak
yang ditemukan di dalam membaran sel, khususnya pada sel saraf dan
jaringan otak. Lemak ini tidak mengandung gliserol. Fosfosfingolipid utama
pada mamalia adalah sfingomielin (seremida fosfokolina).
c. Steroid
Steroid adalah lipida yang tidak tersabunkan dengan fungsi
khusus. Sel juga mengandung lipid yang tidak tersabunkan,yang tidak
mengandung asam lemak dan karenannya tidak dapat terbentuk sabun.
Steroid adalah molekul kompleks yang larut di dalam lemak dengan empat
cincin yang saling bergabung. Steroid yang paling banyak adalah sterol
14

yang merupakan steroid alkohol. Kolestrol adalah sterol utama pada


jaringan hewan.
d. Lipoprotein
Lipoprotein menggabungkan sifat-sifat lipida dan protein. Beberapa
lipid berikatan dengan protein spesifik membentuk lipoprotein. Banyak
bukti yang menunjukkan bahwa kombinasi tingkat plasma yang tinggi dari
lipoprotein berdensitas amat rendah (VLDL = very low density lipoprotein)
dengan tingkat yang rendah dari lipoprotein berdensitas tinggi (HDL = high
density lipoprotein) merupakan faktor penting penyebab aterosklerosis,
pembentukkan deposit tebal dari kolesterol dan senyawa ester turunannya
pada permukaan sebelah dalam dari pembuluh darah. Aterosklerosis segara
menimbulkan kelumpuhan dan serangan infarksi koroner, yang diakibatkan
oleh terganggunya aliran darah melalui pembuluh darah yang tersumbat,
pada otak dan jantung secara berturut-turut.

F. Tumbuhan yang Mengandung Lipid


1. Kacang Kedelai
a. Nama Tanaman : Glycine Max, (Linn.) Merrill
b. Nama Lain : Soybean (Inggris), Kedelai (Indonesia)
c. Klasifikasi
1) Kerajaan : Plantae
2) Filum : Magnoliophyta
3) Kelas : Magnoliopsida
4) Ordo : Fabales
5) Famili : Fabaceae
6) Genus : Glycine (L.) Merr.
7) Species : Glycine Max
15

d. Kandungan Kimia
1) Asam Lemak Tidak Jenuh (85%) Terdiri dari :
a) Asam linoleat 15-64%
b) Asam oleat 11-60%
c) Asam linolenat 1-12%
d) Asam arachidonat 1,5%
2) Asam lemak jenuh (15%) Terdiri dari :
a) Asam palmitat 7-10%
b) Asam stearat 2-5%
c) Asam arschidat 0,2-1%
d) Asam laurat 0-0,1%
e. Simplisia dari kacang kedelai : Biji Kedelai
f. Kegunaan
1) Mengandung isoflavon genistein, daidzein, dan glycitein yang terbukti
memiliki kemampuan luar biasa untuk melindungi kulit dari radikal
bebas
2) Minyak kedelai dapat meningkatkan resistensi terhadap alopecia areata,
penyakit kulit autoimun yang melibatkan hilangnya rambut di kulit
kepala dan tempat lain di tubuh.
3) Antioksidan minyak kedelai melembutkan kulit dan pelembab
4) minyak kedelai yang sudah dimurnikan untuk pembuatan minyak salad,
minyak goreng
5) Minyak kedelai untuk pembuatan margarin
6) Minyak kedelai juga digunakan pada pabrik lilin, sabun, cat, semir.

2. Kapas
a. Nama Tanaman : Gossypium herbaceum L.
b. Nama Lain : cotton
c. Nama Simplisia : Gossypii Semen (biji kapas).
16

d. Klasifikasi
1) Kerajaan : Plantae
2) Ordo : Malvale
3) Famili : Malvaceae
4) Genus : Gossypium
5) Species : G. Herbaceum
e. Simplisia dari kapas : Berupa biji kapas
f. Kandungan Kimia:
Minyak dari biji mengandung
1) 2% gosipol dan flavonoid
2) asam lemak tak jenuh yaitu asam linoleat (54,16%) dan asam oleat
(15,58%)
3) asam lemak jenuh, seperti palmitat, miristat, stearat, dan arakidat.
g. Kegunaan:
1) Minyak biji kapas yang mengandung gosipol menyebabkan degenerasi
sel yang memproduksi sperma
2) Minyak biji kapas baik untuk minyak makan karena mengandung
69,74% asam lemak tak jenuh
3. Wijen
a. Nama Tanaman : Sesamum indicum L
b. Nama Lain : Wijen
c. Nama Simplisia : Sesamum Semen (biji wijen).
d. Klasifikasi
1) Kerajaan : Plantae
2) Ordo : Lamiales
3) Famili : Pedaliaceae
4) Genus : Sesamum
5) Spesies : S. Indicum

e. Kandungan Kimia
17

Minyak biji wijen kaya akan:


1) asam lemak tak jenuh
2) asam oleat
3) asam linoleat
4) asam lemak jenuh
5) Vitamin E
f. Kegunaan
1) Minyak wijen mengikat kelebihan kolesterol dalam darah
2) hasil samping minyak wijen yang berupa bungkil diproses menjadi
kecap wijen
3) Minyak wijen juga membantu meningkatkan produksi ASI para ibu
yang sedang menyusui.

G. Identifikasi Kandungan Lipid dengan Uji Kualitatif


Terdapat berbagai macam uji yang berkaitan dengan lipid yang meliputi
analisis kualitatif maupun kuantitatif. Uji-uji kualitatif lipid diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Uji Kelarutan Lipid
Uji ini terdiri atas analisis kelarutan lipid maupun derivat lipid terhadap
berbagai macam pelarut. Dalam uji ini, kelarutan lipid ditentukan oleh sifat
kepolaran pelarut. Apabila lipid dilarutkan kedalam pelarut polar maka hasilnya
lipid tersebut tidak akan larut. Hal tersebut karena lipid memiliki sifat nonpolar
sehingga hanya akan larut pada pelarut yang sama-sama nonpolar.
2. Uji Kejenuhan Pada Lipid
Uji ketidakjenuhan digunakan untuk mengetahui asam lemak yang diuji
apakah termasuk asam lemak jenuh atau tidak jenuh dengan menggunakan
pereaksi Iod Hubl. Iod Hubl ini digunakan sebagai indicator perubahan. Asam
lemak yang diuji ditambah kloroform sama banyaknya. Tabung dikocok sampai
bahan larut. Setelah itu, tetes demi tetes pereaksi Iod Hubl dimasukkan kedalam
tabung sambil dikocok dan perubahan warna yang terjadi terhadap campuran
diamati. Asam lemak jenuh dapat dibedakan dari asam lemak tidak jenuh dengan
18

cara melihat strukturnya. Asam lemak tidak jenuh memiliki ikatan ganda pada
gugus hidrokarbonnya. Reaksi positif ketidakjenuhan asam lemak ditandai
dengan timbulnya warna merah asam lemak, lalu warna kembali lagi kewarna
awal kuning bening. Warna merah yang kembali pudar menandakan bahwa
terdapat banyak ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon asam lemak.
Trigliserida yang mengandung asam lemak yang mempunyai ikatan
rangkap dapat diadisi oleh golongan halogen. Pada uji ketidakjenuhan, pereaksi
iod huble akan mengoksidasi asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap pada
molekulnya menjadi berikatan tunggal. Warna merah muda yang hilang selama
reaksi menunjukkan bahwa asam lemak tak jenuh telah mereduksi pereaksi iod
huble.

3. Uji Ketengikan
Uji kualitatif lipid lainnya adalah uji ketengikan. Dalam uji ini, di
identifikasi lipid mana yang sudah tengik dengan yang belum tengik yang
disebabkan oleh oksidasi lipid. Minyak yang akan diuji dicampurkan dengan
HCl. Selanjutnya, sebuah kertas saring dicelupkan kelarutan
floroglusinol. Floroglusinol ini berfungsi sebagai penampak bercak. Setelah itu,
kertas digantungkan didalam erlenmeyer yang berisi minyak yang diuji. Serbuk
CaCO3 dimasukkan kedalam Erlenmeyer dan segera ditutup. HCl yang
ditambahkan akan menyumbangkan ion-ion hidrogennya yang dapat memecah
unsure lemak sehingga terbentuk lemak radikal bebas dan hydrogen radikal
bebas . Kedua bentu kradikal ini bersifat sangat reaktif dan pada tahap akhir
oksidasi akan dihasilkan peroksida.
4. Uji Salkowski Untuk Kolesterol
Uji Salkowski merupakan uji kualitatif yang dilakukan untuk
mengidentifikasi keberadaan kolesterol. Kolesterol dilarutkan dengan kloroform
anhidrat lalu dengan volume yang sama ditambahkan asam sulfat. Asam sulfat
berfungsi sebagai pemutus ikatan ester lipid. Apabila dalam sampel tersebut
terdapat kolesterol, maka lapisan kolesterol di bagian atas menjadi berwarna
19

merah dan asam sulfat terlihat berubah menjadi kuning dengan warna fluoresens
hijau.
5. Uji Bilangan Iod
Lemak hewan pada umumnya berupa zat padat pada suhu ruangan,
sedangkan lemak yang barasal dari tumbuhan berupa zat cair. Lemak yang
mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak
cair atau yang basa disebut minyak mengandung asam lemak tidak jenuh. Lemak
hewan dan tumbuha nmempunyai susunan asam lemak yang berbeda-
beda.Untuk menentukan derajat ketidak jenuhan asam lemak yang terkandung
didalamnya diukur dengan bilangan iodium. Iodium dapat bereaksi dengan
ikatan rangkap dalam asam lemak. Tiap molekul iodium mengadakan reaksi
adisi pada suatu ikatan rangkap. Oleh karena semakin banyak ikatan rangkap,
maka semakin banyak pula iodium yang dapat bereaksi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Lipid adalah komponen sel yang bersifat berminyak atau berlemak, dan tidak
larut didalam air, yang dapat diestrak dengan larut nonpolar.
2. Sifat lipid adalah tidak larut dalam air, dapat memadat dan dapat mencair pada
batas temperatur tertentu, titik didih asam lemak semakin besar sesuai dengan
panjang rantai karbon dari asam lemak penyusunnya, bila terhidrolisis akan
menghasilkan asam lemah.
3. Klasifikasi Lipid menurut Bloor, terbagi dua yaitu Lipid sederhana yang terdiri
atas Lipid netral (berfungsi sebagai simpanan energi), Lilin (sering digunakan
sebagai lapisan pelindung untuk kulit dan rambut). Kedua yaitu Lipid majemuk
terdiri atas fosfolipid (berfungsi membentuk kerangka sel otak), Asam Lemak
(sebagai penyusun lemak tubuh), Kolesterol (sebagi komponen utama selaput sel
otak dan saraf).
4. Klasifikasi Lipid berdasarkan asalnya yaitu lemak nabati (berfungsi
menurunkan kadar koleseterol) dan lemak hewani (berfungsi memperlancar
proses pencernaan). Klasifikasi Lipid berdasarkan ikatannya yaitu Lemak dan
Minyak yang berfungsi sebagai salah satu penyusun dinding sel dan bahan
biomolekul. Klasifikasi Lipid berdasarkan kelas dari lemak yaitu Asam lemak
(berfungsi sebagai zat penyusun lemak tubuh), Gliserida netral (sebagai
simpanan energi), fosfolipid (pengemulsian lipid di dalam saluran pencernaan),
Sfingolipid (sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf), Steroid (berfungsi
sebagai hormone).
5. Tanaman-tanaman penghasil lemak adalah Kacang Kedelai, Kapas dan Wijen.
6. Lipid dapat diidentifikasi dengan uji kelarutan lipid, uji kejenuhan pada lipid, uji
ketengikan, uji salkowski untuk kolesterol, dan uji bilangan iod

20
21

B. Saran
Mungkin inilah yang disajikan pada penulisan makalah ini meskipun
penulisan ini jauh dari sempurna. Masih banyak kesalahan dari penulisan makalah
ini, karna penulis manusia yang adalah tempat salah dan dosa dan penulis juga
butuh saran beserta kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang
lebih baik dari pada masa sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.softilmu.com/2013/07/pengertian-dan-fungsi-lemak.html

http://www.sridianti.com/fungsi-lipid-bagi-tubuh.html

http://www.plantamor.com/

http://www.klasifikasitanaman.com/

Armstrong, Frank B. 1995. Buku Ajar Biokimia. Edisi ketiga. EGC: Jakarta
Gilvery, Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi 3.
Airlangga University Press: Surabaya
Harper, et al. 1980. Biokimia (Review of Physiological Chemistry). Edisi 17.
EGC: Jakarta.
Riawan, S. 1990. Kimia Organik. Edisi 1. Binarupa Aksara: Jakarta.
Robert K,dkk 2009. Biokimia Harper ,Ed 27. Jakarta: Penerbit buku kedokteran
EGC.
Dawn B,dkk 2000.Biokimia Kedokteran Dasar :Sebuah Pendekatan Klinis
.Jakarta ; Penerbit EGC

22

Anda mungkin juga menyukai