AKADEMIK
Makalah ini diselesaikan atau ditulis untuk memenuhi tugas kelompok dan disampaikan
dalam presentase kelas pada mata kuliah Etika Akademik
Disusun Oleh :
Kelompok 2
MEDAN
2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Etika Akademik
tentang pengertian dan ruang lingkup kajian Etika Akademik
Makalah Etika Akademik ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah Etika Akademik ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Etika Akademik tentang pengertian dan
ruang lingkup kajian Etika Akademik untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................2
BAB I : PENDAHULUAN..........................................................................................3
BAB II : PEMBAHASAN...........................................................................................4
A. Kesimpulan.......................................................................................................13
B. Saran.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mahasiswa yang pada dasarnya pelaku di dalam pergerakan pembaharuan yang akan
menjadi generasi-generasi penerus bangsa dan membangun bangsa dan tanah air ke arah
yang lebih baik yang dituntut untuk memiliki etika. Etika bagi mahasiswa dapat menjadi
alat kontrol di dalam melakukan suatu tindakan. Etika dapat menjadi gambaran bagi
mahasiswa dalam mengambil suatu keputusan atau dalam melakukan sesuatu yang baik
atau yang buruk. Oleh karena itu, makna etika harus lebih dipahami kembali dan
diaplikasikan di dalam lingkungan mahasiswa yang relitanya lebih banyak mahasiswa
yang tidak sadar dan tidak mengetahui makna etika dan peranan etika itu sendiri.
Seperti kita ketahui, etika sangat penting dalam kehidupan saat ini, baik dalam
masyarakat maupun kampus. Tetapi sayang saat ini sedikit-demi sedikit etika sudah mulai
ditinggalkan seperti cara berbicara dengan dosen, cara berpakaian, dan lain-lain.
Dikhawatirkan lama-kelamaan masyarakat kampus akan menjadi tidak beretika. Dapat
dibayangkan bagaimana jika kampus tanpa etika. Antara yang baik dengan yang buruk
akan sulit dibedakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Etika Akademik?
2. Bagaimana Substansi Akhlak Etika Akademik?
3
3. Bagaimana Adab Etika Akademik?
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal
mempunyai banyak arti yaitu tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang; kebiasaan,
adat; akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Jadi, etika adalah nilai-nilai dan norma-
norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya. Etika tidak sama dengan etiket, “Etika” berarti “moral” dan “Etiket” berarti “sopan
santun”.
Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita
mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang
bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral.(Suseno, 1987).
Etika berkaitan dengan nilai, norma, dan moral. Di dalam Dictionary of Sosciology
and Related Sciences dikemukakan bahwa nilai adalah kemampuan yang dipercayai dan pada
suatu benda untuk memuaskan manusia. Jadi nilai itu hakikatnya adalah sifat atau kualitas
yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri.Etika adalah ilmu tentang apa yang
baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq); kumpulan asas atau
nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai mengenai nilai benar dan salah, yang dianut suatu
golongan atau masyarakat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989).
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal
mempunyai banyak arti yaitu tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang; kebiasaan,
adat; akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Jadi, etika adalah nilai-nilai dan norma-
norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya. Etika tidak sama dengan etiket, “Etika” berarti “moral” dan “Etiket” berarti “sopan
santun”.
5
Kata akhlaq berasal dari bahasa Arab, yakni jama’ dari “khuluqun” yang berarti budi
pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat, tata krama, sopan santun, adab, dan tindakan. Kata
akhlak juga berasal dari katakhalaqa atau khalaqun artinya kejadian, serta erat hubungan
dengan “Khaliq” yang artinya menciptakan, tindakan, atau perbuatan, sebagaimana terdapat
kata al-khaliq yang artinya pencipta dan makhluq yang artinya diciptakan.
Secara linguistis, kata “akhlak” berasal dari bahasa Arab, yaitu isim masdar (bentuk
infinitive) dari kata al-akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai timbangan (wazan) tsulasi majid
af’ala yuf’ilu if’alan yang berarti alsajiyah (perangai), ath-thabi’ah (kelakuan, tabiat, watak
dasar), al-adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru’ah (peradaban yang baik), dan ad-din
(agama). Kata akhlaq juga isim masdar dari kata akhlaqa, yaitu ikhlak.
Berkenaan dengan ini, timbul pendapat bahwa secara linguistis, akhlak merupakan
isim jamid atau isim ghair mustaq, yaitu isim yang tidak Adapun peranan etika yakni, dengan
etika seseorang/kelompok mampu mengemukakan penilaian tentang perilaku manusia,
menjadi alat control atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang/kelompok dalam melakukan
suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai mahasiswa, etika dapat memberikan prospek untuk
mengatasi kesulitan moral yang kita hadapi sekarang, etika dapat menjadi prinsip yang
mendasar bagi mahasiswa dalam menjalankan aktivitas kemahasiswaanya, etika menjadi
penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan etika kita bisa di cap sebagai orang
baik di dalam masyarakat.
Hubungan etika dengan mahasiswa sangat erat kaitanya, karena dengan etika mampu
mengontrol mahasiswa-mahasiswa sehingga tidak melakukan hal-hal yang mampu
merugikan banyak pihak. Contohnya, etika mampu menjadi control ketika mahasiswa
berdemostrasi sehingga tidak melakukan anarkis.
Di era globalisasi ini dimana telah banyak terjadi perubahan-perubahan besar, yang
akibatkan oleh beberapa hal (secara umum)yaitu perkembangan IPTEK, urbanisasi, dan
tuntutan hidup, dimana perubahan tersebut mengarah ke kualitas, pergeseran nilai dan norma,
gaya hidup yang semakin hedonistis/hedoniawan, budaya glamour.
6
Seperti bagaimana yang kita ketahui bahwa mahasiswa merupakan intelektual-
intelektual yang sangat berperan penting terhadap bangsa dan negara kedepannya, maka dari
itu sudah sepatutnya seorang mahasiswa memiliki etika baik.
Adab menurut Al-Attas, dalam artinya yang asli dan dasar, adab berarti undangan pada
suatu perjamuan. Perjamuan mengandung makna implisif bahwa baik pengundang maupun
tamu diharapkan bertingkah laku sesuai dengan keadaan, baik dalam bicara, bertindak
maupun etika.22 Bisa dikiaskan pada saat pembelajaran antara murid dan guru harus sama-
sama menjaga adab masing-masing Perkataan Ibnu Mubarak tersebut dapat diartikan betapa
pentingnya adab dan beliau menyukai adab walaupun sedikit dibandingkan dengan banyak
ilmu dan di samping apabila meremehkan dengan adab maka akhirnya nanti bisa menegah
dari mendapat ma’rifah Dari perkatan tersebut dapat dikatakan bahwa mereka sangat
mengutamakan adab pada saat menuntut ilmu, mereka lebih menyukai belajar satu bab
tentang adab dibandingkan belajar tujuh puluh bab tentang ilmu. Maksudnya, bukan berarti
mempelajari tentang ilmu itu tidak penting akan tetapi, harus dibarengi dengan belajar
tentang adab walaupun hanya sedikit, karena sebanyak apapun ilmu yang telah dipelajari dan
diperoleh kalau tidak mempelajari tentang adab. Dengan kata lain tidak beradab maka
kemungkinan besar ilmu yang telah dipelajari tidak akan bermanfaat Sebagaimana yang telah
dilakukan Abdurrahman terhadap gurunya yaitu adalah berkhadam selama dua puluh tahun
lamanya, dua tahun belajar tentang ilmu, dan delapan belas tahun belajar tentang adab.
Dari perkataan beliau ini dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya menjaga adab. Di
antara adab itu ada yang berlaku umum untuk semua mukallaf, sebagian lagi khusus bagi
pencari ilmu. Diantara adab itu ada yang bisa dipahami melalui dharurat syara, ada yang bisa
diketahui melalui tabiat dan ditunjukkan keumuman dalil syariat yang menyerukan untuk
beradab mulia dan akhlak terpuji. Dengan demikian dapat disimpilkan bahwa yang dimaksud
adab di sini adalah pembicaraan masalah pantas dan tidak pantasnya untuk dilakukan dan
yang menjadi tolak ukurnya adalah Alquran,
Hadits, dan Ijma ulama. Setiap civitas akademika diharapkan ikut membangun sistem
nilai di lingkungan kampus, baik dosen, karyawan dan mahasiswa. Antara etika dengan
mahasiswa memiliki hubungan yang sangat erat. Etika sangat berperan penting terhadap diri
mahasiswa maupun orang lain, dengan memahami peranan etika mahasiswa dapat bertindak
sewajarnya dalam melakukan aktivitasnya sebagai mahasiswa misalnya di saat mahasiswa
berdemonstrasi menuntut keadilan etika menjadi sebuah alat kontrol yang dapat menahan
7
mahasiswa agar tidak bertindak anarkis. Dengan etika mahasiswa dapat berperilaku sopan
dan santun terhadap siapa pun dan apapun itu. Sebagai seorang mahasiswa yang beretika,
mahasiswa harus memahami kebebasan dan tanggung jawab, karena banyak mahasiswa yang
apabila sedang berdemonstrasi memaknai kebebasan dengan kebebasan yang tidak
bertangung jawab.
Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1989). Mahasiswa adalah sekumpulan manusia intelektual yang akan
bermetamorfosa menjadi penerus tombak estafet pembangunan di setiap Negara, dengan
itelegensinya diharapkan bisa mendobrak pilar-pilar kehampaan suatu negara dalam mencari
kesempurnaan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta secara moril akan dituntut tanggung
jawab akdemisnya dalam menghasilkan buah karya yang berguna bagi kehidupan
lingkungan.
Berikut etika baik yang sudah seharusnya diterapkan mahasiswa dalam lingkungan kampus ;
8
Bertanya / mengemukakan pendapat dengan baik
Bertemu di rumah dosen dengan sopan
Membenahi kelas agar tercipta kenyamanan saat proses pembelajaran
Disiplin dalam ruangan
Kehadiran dalam kelas, tidak pernah bolos atau tidak hadir tanpa keterangan
Kegiatan pada jam istirahat, menggunakan jam istirahat sebagaimana mestinya
dengan efektif dan efesien.
Menyapa dosen ketika bertemu
Menghadap dosen dengan sopan ketika ada keperluan
Bertanya / mengemukakan pendapat dengan baik
Bertemu di rumah dosen dengan sopan
Membenahi kelas agar tercipta kenyamanan saat proses pembelajaran
Disiplin dalam ruangan
Kehadiran dalam kelas, tidak pernah bolos atau tidak hadir tanpa keterangan
Kegiatan pada jam istirahat, menggunakan jam istirahat sebagaimana mestinya
dengan efektif dan efesien.
9
Membangun saling percaya antar rekan mahasiswa
Komitmen dan disiplin yang bersifat terbuka, dan mau menerima pendapat rekan
mahasiswa lainnya
Saling berbagi informasi
Saling member dukungan dengan cara elegant dan gentle
Mau menerima rekan dengan tulus yang mau bersahabat
Terampil mengelola situasi konflik menjadi situasi problem solving
Menganggap rekan mahasiswa sebagai mitra belajar bukan saingan
Selalu menyapa rekan mahasiswa (junior-senor)
Saling mengingatkan ketika ada tugas
Member komentar secara objective dan positif
Tidak memfitnah
Melakukan pergaulan secara wajar dengan menghormati nilai-nilai agama, kesusilaan,
dan kesopanan
Kata adab dalam kamus Bahasa Arab berarti kesopanan.20 Yaitu memberikan hak kepada
segala sesuatu dan waktu, dan mengetahui apa yang menjadi hak diri sendiri dan hak Allah
SWT. perilaku mulia atau tata krama spritual di jalan sufi serta kesempurnaan dalam
perkataan dan perbuatan. Ilmu tasawuf berpijak pada adab yang berkisar dari prilaku yang
benar sesuai dengan syariat hingga tata krama spritual yang terus menerus kepada Allah
SWT. sendiri.
Adab menurut Al-Attas, dalam artinya yang asli dan dasar, adab berarti undangan pada
suatu perjamuan. Perjamuan mengandung makna implisif bahwa baik pengundang maupun
tamu diharapkan bertingkah laku sesuai dengan keadaan, baik dalam bicara, bertindak
maupun etika.22 Bisa dikiaskan pada saat pembelajaran antara murid dan guru harus sama-
sama menjaga adab masing-masing Perkataan Ibnu Mubarak tersebut dapat diartikan betapa
pentingnya adab dan beliau menyukai adab walaupun sedikit dibandingkan dengan banyak
ilmu dan di samping apabila meremehkan dengan adab maka akhirnya nanti bisa menegah
dari mendapat ma’rifah Dari perkatan tersebut dapat dikatakan bahwa mereka sangat
mengutamakan adab pada saat menuntut ilmu, mereka lebih menyukai belajar satu bab
10
tentang adab dibandingkan belajar tujuh puluh bab tentang ilmu. Maksudnya, bukan berarti
mempelajari tentang ilmu itu tidak penting akan tetapi, harus dibarengi dengan belajar
tentang adab walaupun hanya sedikit, karena sebanyak apapun ilmu yang telah dipelajari dan
diperoleh kalau tidak mempelajari tentang adab. Dengan kata lain tidak beradab maka
kemungkinan besar ilmu yang telah dipelajari tidak akan bermanfaat Sebagaimana yang telah
dilakukan Abdurrahman terhadap gurunya yaitu adalah berkhadam selama dua puluh tahun
lamanya, dua tahun belajar tentang ilmu, dan delapan belas tahun belajar tentang adab.
Dari perkataan beliau ini dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya menjaga adab. Di
antara adab itu ada yang berlaku umum untuk semua mukallaf, sebagian lagi khusus bagi
pencari ilmu. Diantara adab itu ada yang bisa dipahami melalui dharurat syara, ada yang bisa
diketahui melalui tabiat dan ditunjukkan keumuman dalil syariat yang menyerukan untuk
beradab mulia dan akhlak terpuji. Dengan demikian dapat disimpilkan bahwa yang dimaksud
adab di sini adalah pembicaraan masalah pantas dan tidak pantasnya untuk dilakukan dan
yang menjadi tolak ukurnya adalah Alquran,
Hadits, dan Ijma ulama. Setiap civitas akademika diharapkan ikut membangun sistem
nilai di lingkungan kampus, baik dosen, karyawan dan mahasiswa. Antara etika dengan
mahasiswa memiliki hubungan yang sangat erat. Etika sangat berperan penting terhadap diri
mahasiswa maupun orang lain, dengan memahami peranan etika mahasiswa dapat bertindak
sewajarnya dalam melakukan aktivitasnya sebagai mahasiswa misalnya di saat mahasiswa
berdemonstrasi menuntut keadilan etika menjadi sebuah alat kontrol yang dapat menahan
mahasiswa agar tidak bertindak anarkis. Dengan etika mahasiswa dapat berperilaku sopan
dan santun terhadap siapa pun dan apapun itu. Sebagai seorang mahasiswa yang beretika,
mahasiswa harus memahami kebebasan dan tanggung jawab, karena banyak mahasiswa yang
apabila sedang berdemonstrasi memaknai kebebasan dengan kebebasan yang tidak
bertangung jawab.
Berkaitan dengan etika yang perlu dibangun mahasiswa, dewasa ini sedang marak
tema tentang character building dalam dunia pendidikan, yakni suatu pembentukan karakter
dan watak seseorang agar menjadi lebih baik, lebih sopan dalam tataran etika maupun
estetika maupun perilaku dalam kehidupan sehari-hari.Maka dari itu adapun beberapa usaha
untuk membangun etika baik dalam diri yakni,
11
Percaya/meyakini diri sendiri
Hindari hal-hal yang buruk
Berlatih menerapkan etika baik dalam kehidupan sehari-hari
Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1989). Mahasiswa adalah sekumpulan manusia intelektual yang akan
bermetamorfosa menjadi penerus tombak estafet pembangunan di setiap Negara, dengan
itelegensinya diharapkan bisa mendobrak pilar-pilar kehampaan suatu negara dalam mencari
kesempurnaan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta secara moril akan dituntut tanggung
jawab akdemisnya dalam menghasilkan buah karya yang berguna bagi kehidupan
lingkungan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
Usaha untuk membangun etika baik dalam diri yakni, motivasi yang kuat, berpikir
positive, percaya/meyakini diri sendiri, hindari hal-hal yang buruk, berlatih
menerapkan etika baik dalam kehidupan sehari-hari
B. Saran
Berdasarkan pembahasan diatas maka sebagai mahasiswa yaitu kaum intelektual
harus mampu menerapkan etika baik dalam kehidupan sehari hari.
DAFTAR PUSTAKA
Stan Kossen. Aspek manusiawi dalam organisasi. 1993. Jakarta; Penerbit Erlangga.
14