Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

Dosen Pengampu :
Meisy Fajaraini, S.H., M.H

Disusun Oleh:

1. Devalino Aryaputra A.W (230703110020)

2. Harits Yudho W (230703110071)

3. Yusiva Fitriana Anwar (230703110072)

4. Dhewanti Puspa Cantika (230703110148)

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya
sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Shalawat serta salam mari kita panjatkan kepada baginda Nabi Muhammad saw yang
telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti hari ini.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang sudah berkontribusi
dalam penulisan makalah yang berjudul “pancasila sebagai sistematika” sehingga atas waktu,
tenaga dan pikiran yang telah disumbangkan, kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka
memenuhi tugas pada mata kuliah pancasila..

Pada kesempatan kali ini, kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada Ibu Meisy
Fajaraini, S.H., M.H selaku dosen pengampu mata kuliah pancasila kelas B angkatan 2023 yang
telah memberikan kami kesempatan untuk dapat menyampaikan materi pada minggu selanjutnya.
Tak lupa pula pula, kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman kelas B angkatan 2023 yang
telah berinteraksi baik dengan kami, sehingga kami memiliki rasa percaya diri untuk membahas
materi ini pada minggu selanjutnya.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah pancasila selain itu
dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu teman-teman untuk memahami materi
yang akan dibahas pada minggu selanjutnya. Karena keterbatasan kemampuan penulis, penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat
beberapa kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan makalah ini.

Malang, 15 November 2023


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ ii
BAB I ....................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan............................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ...................................................................................................................................... 3
2.1 Etika ............................................................................................................................................... 3
2.2. Nilai-Nilai Etis Pancasila............................................................................................................... 4
2.3 Konsep dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika ..................................................................... 5
2.4 Landasan Historitis Pancasila sebagai Sistem Etika ....................................................................... 7
BAB III ..................................................................................................................................................... 8
PENUTUP ................................................................................................................................................ 8
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................................................ 8
3.2 SARAN .................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................... 9
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila merupakan dasar negara yang setiap hukum-hukum dan pandangan hidup bangsa
Indonesia mengacu atau berlandasan kepada kelima sila tersebut. Kelima sila dari pancasila
adalah merupaka satu kesatuan yang tidak bisa di pisahkan karena hal itumerupakan cita
bangsa indonesia.Pancasila adalah sebagai dasar negara Indonesia yang memegang peranan
penting dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia salah satunya adalah “Pancasila
sebagaisuatu sistem etika”.1

Pancasila adalah suatu kesatuan yang majemuk tunggal, setiap sila tidak dapat
berdirisendiri terlepas dari sila lainnya, diantara sila satu dan lainnya tidak saling bertentangan.
Intidan isi Pancasila adalah manusia monopluralis yang memiliki unsur-unsur susunan
kodrat(jasmani rohani), sifat kodrat (individu-makhluk sosial), kedudukan kodrat sebagai
pribadi berdiri sendiri, yaitu makhluk Tuhan Yang Maha Esa.2

Pancasila sebagai sistem etika tujuannya untuk mengembangkan dimensi moral pada
setiap individu sehingga dapat mewujudkan sikap yang baik dalam berbangsa, bernegara, dan
bermasyarakat. Menurut Aristoteles, pengertian etika menjadi dua yaitu Terminius Technikus
dan Manner and Custom. Terminius Technikus merupaka etika yang dipelajari sebagai ilmu
pengetahuan yang mempelajari suatu problema tindakan atau perbuatan manusia. Sedangkan
Manner and Custom merupakan suatu pembahasan etika yang berhubungan atau berkaitan
dengan tata cara dan adat kebiasaan yang melekat dalan kodrat manusia atau in herent in human
nature yang sangat terkait denag arti baik dan buruk suatu perilaku, tingkah laku atau perbuatan
manusia.

1
Ismayawati, A. (2018). Pancasila sebagai Dasar Pembangunan Hukum Di Indonesia. YUDISIA: Jurnal Pemikiran Hukum dan
Hukum Islam, 8(1), 53-74.
2Kamil, M. I. (2022). Teori Hukum Pancasila Dalam Pembentukkan Undang-Undang 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
(Analisis Cluster Badan Hukum). Unizar Law Review (ULR), 5(1).
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Apa saja nilai-nilai etis yang terkandung dalam Pancasila?
b. Bagaimana Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai sistem etika?
c. Bagaimana landasan historitis Pancasila sebagai sistem etika?
1.3 TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian nilai-nilai etis yang terkandung dalam Pancasila.
b. Mahasiswa dapat mengetahui konsep dan urgensi Pancasila sebagai sistem etika.
c. Mahasiswa dapat mengetahui sejarah sejarah pada Pancasila sebagai sistem etika.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Etika

Istilah etika berasal dari Bahasa Yunani, Ethos yang artinya tempat tinggal
yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, dan cara
berpikir. Secara etimologis, etika berarti ilmu tentang segala sesuatu yang biasa
dilakukan atau tentang adat kebiasaan. Dalam arti ini, etika berkaitan dengan dengan
kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun
masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan diwariskan dari satu generasi
ke generasi yang lain. Dalam artian ini, etika sama maknanya dengan moral. Etika
dalam arti yang luas adalah ilmu yang membahas tentang kriteria baik dan buruk. Etika
pada umumnya dimengerti sebagai pemikiran filosofis mengenai segala sesuatu yang
dianggap baik atau buruk dalam perilaku manusia. Keseluruhan perilaku manusia
dengan norma dan prinsip-prinsip yang mengaturnya itu kerap kali disebut moralitas
atau etika.3
Etika adalah kelompok filsafat praktis (filsafat yang membahas
bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada) dan dibagi menjadi dua
kelompok. Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-
ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah ilmu yang membahas tentang
bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajarantertentu atau bagaimana kita
bersikap dan bertanggung jawab dengan berbagai ajaran moral.4

Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hakdan
kewajiban moral (akhlaq), kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlaq, nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan masyarakat.
Secara garis besar etika dikelompokkan menjadi :

3 Susilawati, N., & Pasla, B. N. (2020). Application of Pancasila as the Ethical System of the Indonesian Nation. Jurnal
Prajaiswara, 1(1), 20-28.
4 Herdiawanto, H., Wasitaatmadja, F. F., & Hamdayama, J. (2018). Spiritualisme pancasila. Prenadamedia Group.
1. Etika Umum, mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan
manusia.

2. Etika Khusus, membahas prinsip-prinsip tersebut di atas dalam hubungannya


dengan berbagai aspek kehidupan manusia, baik sebagai individu (etika individual)
maupun makhluk sosial (etika sosial)5

2.2 Nilai-Nilai Etis Pancasila

Ada tiga nilai yang terkandung dalam Pancasila:

1. Nilai Dasar adalah nilai yang abstrak dan tidak dapat diamati oleh panca indra manusia,
tetapi dalam kenyataannya berhubungan dengan tingkah laku manusia;
2. Nilai Instrumen adalah nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan dari nilai dasar; nilai
dasar tidak dapat bermakna sepenuhnya tanpa formulasi dan parameter atau ukuran
yang jelas;
3. Nilai Praktis adalah penjabaran lebih lanjut dari nilai dasar.

Sebagai sistem etika, Pancasila terdiri dari lima nilai: ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai ini akan membentuk perilaku manusia
dalam semua aspek kehidupan di Indonesia. Nilai-nilai ini diuraikan sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Nilai ketuhanan ini mencakup nilai moral yang berasal
dari keyakinan spiritual yang mendekatkan diri kepada Allah. Menghormati dan
menghargai perbedaan agama di Indonesia adalah cara untuk melakukannya.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Nilai kemanusiaan ini mencakup aspek
kemanusiaan, atau humanus, yaitu upaya untuk meningkatkan kualitas kemanusiaan
dalam hubungan antar sesama manusia. Cara mengamalkannya adalah dengan
mengakui bahwa semua orang memiliki derajat, hak, dan kewajiban yang sama sesuai
dengan harkat dan martabat mereka, saling mencintai, dan mengembangkan sikap
tenggang rasa.
3. Persatuan Indonesia: Nilai persatuan mengandung unsur solidaritas dan cinta tanah
air. Mereka dipraktikkan dengan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara,

5 Amri, S. R. (2023). Pancasila sebagai sistem etika.


cinta tanah air dan bangsa, dan bangga sebagai Indonesia. Mereka juga menempatkan
persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kelompok.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan: Nilai kerakyatan ini mencakup aspek nilai seperti sikap
menghargai, mendengarkan pendapat orang lain, dan tidak memaksakan keinginan
orang lain. Cara mengamalkannya adalah dengan mengutamakan musyawarah
daripada memaksakan keinginan orang lain.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Nilai keadilan ini mengandung aspek
kepedulian terhadap orang lain. Cara mengamalkannya adalah dengan bersikap adil
kepada orang lain, mengimbangi hak dan kewajiban, menghormati hak orang lain, dan
bekerja keras.6

2.3 Konsep Dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika

Etika adalah bidang yang menyelidiki bagaimana manusia berperilaku dan


berperilaku dengan orang lain berdasarkan prinsip dan aturan tentang tingkah laku
yang baik. Etika berasal dari kata Yunani "Ethikos", yang berarti "berasal dari suatu
kebiasaan". Etika membahas nilai-nilai yang baik dan buruk yang ada dalam perilaku
manusia, serta kebiasaan mereka untuk melakukan hal-hal baik. Etika terdiri dari
aturan yang berasal dari nurani setiap orang untuk kebaikan bersama, dan aturan ini
akan menjadi pedoman untuk cara manusia bertindak.

Sebagai sistem etika, Pancasila berasal dari kelima sila, yaitu ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. nilai ketuhanan menciptakan nilai
spiritual, taat beribadah, dan toleransi terhadap keyakinan yang berbeda. Nilai
kemanusiaan menumbuhkan sikap kerjasama dan bantuan, nilai persatuan
menumbuhkan sikap solidaritas dan cinta tanah air, dan nilai kerakyatan
menumbuhkan nilai untuk menghargai perbedaan yang ada di Indonesia yang sangat
beragam. Namun, nilai keadilan mendorong empati sosial. Nilai-nilai yang terkandung

6 Dewi, L. Y. D. A. (2021).
PENGAMALAN BUTIR PANCASILA: PERWUJUDAN IMPLEMENTASI PANCASILA
SEBAGAI ETIKA DALAM HIDUP BERMASAYARAKAT. Jurnal Kewarganegaraan, 5(1).
dalam Pancasila adalah cita-cita bangsa Indonesia yang harus diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari. Etika pancasila akan membetuk kepribadian dengan nilai dan
kebiasaan yang akan tumbuh dalam masyarakat.

Konsep pancasila sebagai sistem etika ini menerangkan bahwa pancasila


dijadikan sebagai sumber utama dalam berperilaku, bersosialisasi, penentu moral,
tatakrama dan cara kita bersikap, bertindak dalam setiap keputusan yang diambil
dalam kehidupan sehari hari4. Adapun penjabaran mengenai Konsep pancasila sebagai
sistem etika yaitu sebagai berikut
1. Etika pancasila yang merupakan sistem etika yang menngacu dari nilai nilai
moral bangsa Indonesia.
2. Etika pancasila sebagai etika teleologis. Mengindikasikan bahwa pancasila
merupakan pedoman bagi setiap masyarakat Indonesia untuk mencapai tujuan dan
cita cita, sehingga diperlukan pendalaman pemahaman mengenai sitem nilai dari
pancasila agar setiap tindakan yang dilakukan tidak menyimpang dari ideologi
negara.
3. Etika pancasila sebagai etika deontologis. Artinya Pancasila sebagai penuntun
dalam menumbuhkan kesadaran untuk mengimplementasikan pancasila kepada
generasi bangsa dan yang terkhusus untuk generasi muda bangsa Indonesia seabgai
bentuk persiapan bangsa Indonesia menuju masa depan yang sesuai dengan
ideologi pancasila dan kepribadian bangsa7

Pancasila sangat penting sebagai sistem etika karena dapat menjadi aturan untuk
semua bangsa Indonesia sesuai dengan nilai-nilainya sehingga terwujud cita-cita
bangsa dan memberikan kenyamanan dan kesejahteraan bersama. Namun, saat ini
masih banyak pelanggaran atau kejahatan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila, seperti korupsi pejabat, pelanggaran HAM, dll.

7
Soeprapto, S. (2013). Konsep Muhammad Hatta Tentang Implementasi Pancasila Dalam Perspektif Etika Pancasila. Jurnal
Filsafat, 23(2), 99–116.
2.4 Landasan Historitis Pancasila sebagai Sistem Etika

Sejarah Singkat Pancasila Sebagai Sistem Etika

1. Aspek historis

Pancasila sebagai sistem etika pada era orde lama berbentuk sebagai pandangan
hidup (Philosofische Grondslag atau Weltanschauung). Pancasila belum dikategorikan
sebagai sistem etika, akan tetapi nilai, norma dan moral bangsa sudah menjadi
pandangan hidup dalam bermasyarakat. Masyarakat pada masa orde lama telah
mengenal kata “berdikari/berdiri di atas kaki sendiri”. Berdikari merupakan istilah yang
dicetuskan oleh Soekarno, merupakan akronim dari berdiri di atas kaki sendiri.
Berdikari sama artinya dengan kemandirian atau tidak memiliki ketergantungan dengan
yang lain. Pada prinsipnya berdikari merupakan prinsip di bidang ekonomi. Berdikari
dalam bidang ekonomi berarti harus bersandar pada dana dan tenaga yang memang
sudah ada dan menggunakannya semaksimalnya. Kemudian pada masa orde baru
Pancasila sebagai sistem etika mulai disosialisasikan. Secara formal pemerintah
menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila melalui TAP MPR NO II/MPR/1978 tentang
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) di sekolah dan di masyarakat.
Melalui penataran P-4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila ) dan
diinstitusionalkan dalam wadah BP-7 (Badan Penyelenggara Pelaksanaan Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Penataran (Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila) dilaksanakan ke berbagai lapisan masyarakat mulai dari anak
sekolah, mahasiswa, PNS, pengusaha sampai kepada pejabat dan mendapatkan
sertifikat/piagam. Fungsi dari BP-7 (Badan Penyelenggara Pelaksanaan Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) adalah melakukan fungsi pendidikan serta
pengawasan kepada para Penatar sekaligus Petatar

2. Aspek Sosiologis

Sumber sosiologis Pancasila sebagai sistem etika dapat ditemukan dalam


kehidupan masyarakat di berbagai etnik di Indonesia. Sumber ini berasal dari mutiara
kearifan lokal yang ada di masyarakat. Indonesia kaya akan kearifan lokal, yang
merupakan suatu gagasan masyarakat setempat yang penuh kearifan dan bernilai baik
sehingga tetap tertanam dan diikuti oleh suatu kelompok masyarakat. Adapun contoh
ungkapan-ungkapan dari kearifan lokal yang ada di Indonesia, seperti Ungkapan orang
Melayu tradisional dalam menjaga alam. Mereka sangat menghormati alam, karena
alam merupakan tempat bergantung hidup yang menjadi sumber nafkah dan sumber
kebudayaan. Dalam ungkapan dikatakan “Kalau tidak ada laut, hampalah perut Bila tak
ada hutan, binasalah badan”. Ungkapan lain “Kalau binasa hutan yang lebat, rusak
lembaga hilanglah adat”. Perilaku interaksi terhadap lingkungan ini merupakan hal yang
dikembangkan sebagai manifestasi dan menghargai nilai-nilai di masyarakat.

3. Aspek Politis

Sumber politis Pancasila sebagai sistem etika terdapat dalam normanorma dasar
(Grundnorm) sebagai sumber penyusunan berbagai peraturan perundangan-undangan
di Indonesia. Hans Kelsen mengatakan bahwa teori hukum itu suatu norma yang
berbentuk piramida. Norma yang lebih rendah memperoleh kekuatannya dari suatu
norma yang lebih tinggi. Semakin tinggi suatu norma, akan semakin abstrak sifatnya,
dan sebaliknya, semakin rendah kedudukannya, akan semakin konkrit norma tersebut
Pancasila sebagai sistem etika merupakan norma tertinggi (Grundnorm) yang sifatnya
abstrak, sedangkan perundang-undangan merupakan norma yang ada di bawahnya
bersifat konkrit. Etika politik mengatur masalah perilaku politikus, berhubungan juga
dengan praktik institusi sosial, hukum, komunitas, struktur-struktur sosial,
politik, ekonomi.8

8
Ningsih, R. (2019) . Modul Pembelajaran-On line 11 Pancasila sebagai sistem etika
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Nilai Etis Dalam Pancasila
Nilai etis dalam pancasila ada tiga yaitu nilai dasar, nilai instrumen, dan nilai praktis.
Nilai dasar adalah nilai yang tidak dapat di amati oleh panca indra manusia tetapi berhubungan
dengan tingkah laku manusia. Nilai instumen adalah nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan
nilai dasar sedangkan nilai praktis adalah penjabaran nilai dasar.
3.1.2 Konsep dan Urgensi Pancasila
Konsep pancasila sebagai sistem etika menerangkan bahwa pancsila dijadikan sebagai
sumber utama dalam berprilaku, bersosialisasi, penentu moral, tatakrama, dan cara kita bersikap
dalam kehidupan sehari hari. Urgensi pancasila sebagai sistem etika ada tiga, yaitu pancasila
sebagai sumber nilai dan norma yang mengatur kehidupan bermasyarakat, pancasila sebagai
dasar integrasi nasional yang mempersatukan bangsa indonesia dengan keberagaman yang ada
dan pancasila sebagai landasan moral yang menginspirasi warga negara indonesia.
3.1.3 Landasan Historis
Sejarah pancasila sebagai sistem etika memiliki beberapa aspek, yang pertama adalah
aspek historis yakni pada orde lama pancasila belum dikategorikan sebagai sistem etika, akan
tetapi nilai, norma dan moral bangsa sudah menjadi pandangan hidup dalam bermasyarakat.
Pada masa orde baru pancasila sebagai sistem etika mulai disosialisasikan secara formal.
Kedua adalah aspek sosiologis pancasila sebagai sistem etika dapat ditemukan dalam
kehidupan masyarakat dibebagai etnik di Indonesia sember ini berasal dari mutiari karivan
lokal yang ada dimasyarakat. Yang ke tiga aspek politis sumber politis pancsila sebagai sumber
etika terdapat dalam norma-norma dasar atau (grundnorm) sebagai sumber penyusun berbagai
peraturan perundang-undangan di Indonesia

3.2 Saran
3.2.1 Saran Untuk Masyarakat
Pancasila seharusnya menjadi asas serta pijakan bagi bangsa Indonesia dalam
berperilaku serta perbuatan. Sehingga diharapkan bisa terbentuk warga negara yang adil dan
makmur serasi dengan maksud negara Indonesia. Pada setiap aktifitas kehidupan di Indonesia,
warga negara harus bisa melaksanakan perilaku kehidupan pribadi atau bersosialisasi serta
aturan yang berlaku sehingga terbentuk perilaku etika yang memuliakan kesusilaan dari
indentitass serta karakter dari warga negara Indonesia.
3.2.2 Saran Untuk Pemerintah
Pancasila sebagai sistem etika dapat digunakan untuk mengatur kehidupan berbangsa
dan bernegara dengan demikian, pelanggaran dalam kehidupan bernegara yaitu korupsi dapat
diminalkan.
3.3.3 Saran Untuk Mahasiswa
Mahasiswa sebagai warga indonesia yang memiliki intelektual yang tinggi sudah
seharusnya menjadikan nilai nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai dasar dan pijakan
serta nilai nilai pcasila senantiasa harus diamalkan dalam setiap kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
LAMPIRAN
1.1 Pertanyaan

1. Contoh nilai dasar dan praktis pancasila sebagai sistem etika ? (M Farhan Nur Hidayat
230703110019)
2. Perbedaan sistem etika dalam pancasila dan sistem etika pada bidang lain ? (Anisa Retno
Palupi 230703110059)
3. Makna etika, apakah cenderung pada hal baik atau buruk? (Dina Aulia Rahma 230703110061)

1.2 Jawaban

1. Contoh nilai dasar etika ialah seperti kita mentaati peraturan di kampus tiga sedangkan umtuk
nilai praktis ialah kita harus menerapkan peraturan tersebut dikehidupan sehari hari.
2. Sistem etika dalam bidang pancasila memiliki dasar filosofi yang bersumber dari nilai-nilai
Indonesia, seperti keadilan sosial, demokrasi, ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil
dan beradap serta persatuan Indonesia. Sementara itu, sistem etika dalam bidang lain mungkin
didasarkan pada prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang berbeda, tergantung pada latar belakang
filosofis atau budaya masing-masing.
3. Etika cenderung mengarahkan manusia pada hal yang baik, seseorang yang dikatakan tidak
memiliki etika sebenarnya dia kekurangan pengetahuan dalam hal ber etika, karena etika adalah
sebuah ilmu yang membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
DAFTAR PUSTAKA

Amri, S. R. (2023). Pancasila sebagai sistem etika.


Dewi, L. Y. D. A. (2021). PENGAMALAN BUTIR PANCASILA: PERWUJUDAN
IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI ETIKA DALAM HIDUP
BERMASAYARAKAT. Jurnal Kewarganegaraan, 5(1).
Herdiawanto, H., Wasitaatmadja, F. F., & Hamdayama, J. (2018). Spiritualisme pancasila.
Prenadamedia Group.
Ismayawati, A. (2018). Pancasila sebagai Dasar Pembangunan Hukum Di Indonesia. YUDISIA:
Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam, 8(1), 53-74.
Kamil, M. I. (2022). Teori Hukum Pancasila Dalam Pembentukkan Undang-Undang 11 Tahun
2020 Tentang Cipta Kerja (Analisis Cluster Badan Hukum). Unizar Law Review (ULR),
5(1).
Ningsih, R. (2019) . Modul Pembelajaran-On line 11 Pancasila sebagai sistem etika
Soeprapto, S. (2013). Konsep Muhammad Hatta Tentang Implementasi Pancasila Dalam
Perspektif Etika Pancasila. Jurnal Filsafat, 23(2), 99–116.
Susilawati, N., & Pasla, B. N. (2020). Application of Pancasila as the Ethical System of the
Indonesian Nation. Jurnal Prajaiswara, 1(1), 20-28.

Anda mungkin juga menyukai