PROTOKOL ETIK
DISUSUN OLEH :
P05120318008
Dosen Pengajar :
Asmawati S.Kp,M.Kep
JURUSAN KEPERAWATAN
Page | 1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena hanya dengan
berkat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa shalawat serta salam semoga
dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
alam gelap ke alam yang terang benderang, dari alam jahiliyah ke alam yang penuh berkah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Asmawati S.Kp,M.Kep selaku dosen mata kuliah
Metodologi Penelitian.Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah memberikan bantuannya berupa materil maupun non materil, karena tanpa bantuan pihak-
pihak tersebut kami tidak mungkin dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas kelompok . Makalah ini kami buat satu jilid
yang berisi ”Protokol Etik”.Dalam tiap subbab yang dibahas merupakan informasi yang sesuai
dengan materi yang sedang dibahas.Akhir kata, manusia tidak ada yang sempurna, begitu pula
dengan makalah ini. Jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
sangat kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis,
Page | 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………2
Daftar Isi……………………………………………………………………………..3
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..16
Page | 3
BAB I
PENDAHULUAN
Page | 4
ditimbulkan karena perkembangan pesat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi juga
karena perubahan sosio-budaya yang mendalam dan pada waktu yang bersamaan
berlangsung di mana-mana dalam masyarakat modern. Untuk lebih mengetahui perubahan
perubahan yang di sebutkan tadi kemungkinan akan di kaitkan dengan perubahan dalam etika
medis yang dewasa ini sering diperbincangkan di masyarakat luas karena seiring dengan
perubahan zaman masyarakat juga lebih peka terhadap kondisinya sekarang dibandingkan
waktu sebelumnya.
Secara terminologi atika adalah usaha manusia agar kehidupannya berada dalam aturan
yang baik, sesuai dengan naluri kemanusiaannya (Bertens, 1999:4), ketika dikaitkan dengan
Profesi medis terutama Keperawatan akan menjadi suatu aturan, standar atau kode yang
mengatur perilaku anggota profesi perawat tersebut. Adapun pengertian etika profesi seperti
yang dijelaskan oleh H. Pardjaman Tojo, dr,SpPA, SpPF,SH (2003:3) yaitu, (a) Moral
Community (Masarakat yang bermoral), (b) Memiliki cita-cita dan nilai-nilai bersama (c)
memiliki latar pendidikan yang sama (d) Memiliki keahlian yang sama dan tertutup bagi
kelompok lain (e) mempunyai kekuasaan tersendiri ; mempunyai tanggung jawab khusus,
semuanya itu bertujuan untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok melalui
ketentuan tertulis untuk ditaati oleh anggota kelompok Dengan adanya aturan tersebut hak
dan kewajiban dari kedua pihak (perawat & pasien) tidak ada yang dilanggar dan secara
otomatis tidak ada yang dirugikan, karena tujuan utama dari adanya interaksi antara perawat
dan pasien adalah memberikan pelayanan yang manusiawi dan menjunjung tinggi martabat
manusia dan perawat harus memberikan pelayanan dan pengabdian yang sebaik-baiknya.
Page | 5
1.3. Tujuan Makalah
1) Sebagai salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian.
2) Sebagai sumber informasi dan bahan yang diharapkan bermanfaat untuk pembelajaran.
3) Sebagai bahan masukan bagi pihak instansi yang berwenang untuk digunakan sebagai
dasar pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan dalam asuhan keperawatan.
Page | 6
BAB II
KONSEP TEORI
Page | 7
menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kitauntuk mengambil keputusan tentang
tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yangpelru kita pahami bersama bahwa etika ini
dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini
dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Kata Protokol berasal dari Bahasa Yunani“Prot os” (yang pertama) dan “Kolla”(lem atau
perekat). Diartikan sebagai lembaran perintah atau keputusan raja kepadarakyatnya. Kata
Protokol dibawa ke Indonesia oleh Belanda dan diterjemahkan dalamBahasa Inggris.Protokol
adalah serangkaian aturan-aturan keupacaraan dalam segala kegiatan resmi yang diatur
secara tertulis maupun dipraktekan, yang meliputi bentuk-bentuk penghormatan terhadap
negara, jabatan kepala negara atau jabatan menteri yang lazim dijumpai dalam seluruh
kegiatan antar bangsa.
Page | 8
- Perlakuan terhadap lambang kehormatan NKRI, pejabat negara , pejabat
pemerintah dan tokoh masyarakat tertentu.
- Pengaturan kunjungan dan upacara dalam acara kenegaraan dan acara resmi.
Pengertian etika protokol
Etika protokol adalah nilai-nilai, norma-norma atau kaidah-kaidah, ukuran-ukuran yang
berupa aturan-aturan tatanan yang harus ditaati dalam acara kenegaraan atau acara resmi
yang meliputi pengaturan mengenai tata tempat, tata upacara, dan tata
penghormatan.Etika bertujuan meneliti tingkah laku manusia yang dianggap merupakan
cerminan dari apa yang terkandung dalam jiwa atau dalam hati nuraninya.
Sedangkan kode etik keperawatan adalah suatu pernyataan komprehensif dari profesi
yang memberikan tuntutan bagi anggotanya dalam melaksanakan praktek keperawatan baik
yang berhubungan dengan pasien,keluarga,masyarakat,teman sejawat,diri sendiri dan tim
kesehatan lain.Pada dasarnya tujuan kode etik keperawatan ialah agar perawat,dalam
menjalankan setiap tugas dan fungsinya,dapat menghargai serta menghormati martabat
manusia.
Page | 9
2) Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang dilakukan oleh praktisi
keperawatan yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan
tugasnya.
3) Untuk mempertahankan bila praktisi yang dalam menjalankan tugasnya
diperlakukan secara tidak adil oleh institusi maupun masyarakat.
4) Merupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan keperawatan agar dapat
menghasilkan lulusan yang berorientasi pada sikap professional keperawatan.
5) Memberikan pemahaman kepada masyarakat pemakai/pengguna tenaga
keperawatan akan pentingnya sikap professional dalam melaksanakan tugas
praktek keperawatan(PPNI,2000).
Dilema etik adalah situasi yang dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai perilaku
yang layak harus dibuat.(Arens dan Loebeccke,1991:77).Untuk itu diperlukan pengambilan
keputusan untuk menghadapi dilemma etika tersebut.Enam pendekatan dapat dilakukan
orang yang sedang menghadapi dilema tersebut,yakni :
Page | 10
diutarakan oleh para ahli dan pada dasarnya menggunakan kerangka proses keperawatan
,antara lain :
Page | 11
- Mengidentifikasi dilema
- Memutuskan apa yang harus dilakukan
- Melengkapi tindakan
5) Langkah –langkah (menurut Thompson-Thompson):
- Meninjau situasi untuk menentukan masalah kesehatan,keputusan yang
diperlukan,komponen etis dan petunjuk individual.
- Mengumpulkan informasi tambahan untuk mengklasifikasikan situasi
- Mengidentifikasi issue etik
- Menentukan posisi moral pribadi dan professional
- Mengidentifikasi posisi moral dari petunjuk individual yang terkait
- Mengidentifikasi konflik nilai yang ada
Page | 12
2.4. Tata Cara Pengusulan Etik Manual
Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penilaian Etik Penelitian Kesehatan:
1) Surat usulan dari institusi tempat peneliti bekerja, bila usulan berasal dari luar institusi
Badan Litbangkes yang memiliki Komisi Etik Institusi, maka usulan harus berasal dari
Komisi etik institusi tersebut (bukan dari peneliti utama/pimpinan insitusi).
2) Surat rekomendasi dari Panitia Pembina Ilmiah.
3) Protokol penelitian meliputi tujuan dan manfaat, metodologi yang menjelaskan secara
terperinci mengenai : tata cara pengambilan sample (darah/urine/spesimen lainnya),
tujuan pemeriksaan, intervensi yang diberikan, serta manfaat bagi responden (bila ada uji
klinik/ pengambilan sample), jumlah biaya yang diperlukan dalam penelitian tersebut.
4) Daftar tim peneliti, beserta keahliannya.
5) Curriculum vitae peneliti utama atau Ketua Pelaksana, untuk melihat apakah kemampuan
peneliti utama atau ketua pelaksana sudah sesuai dengan apa yang akan dikerjakan.
6) Keterangan pembiayaan, untuk melihat apakah sudah etis bila suatu penelitian dilihat dari
jumlah biaya dan hasil yang akan didapat. Ethical clearance dari institusi lain (bila ada).
7) Penjelasan dan Informed Consent dalam 1 lembar / tidak terpisah.
8) Izin atau persetujaun dari subyek penelitian untuk turut berpartisipasi dalam penelitian,
dalam bentuk tulisan yang ditandatangani atau tidak ditandatangani oleh subyek dan
saksinya, disebut informed consent.
Aspek-aspek yang perlu dicantumkan dalam suatu informed consent adalah sebagai berikut :
1) Kesediaan subyek untuk secara sukarela bersedia berpartisipasi dalam penelitian itu,
termasuk penelitian eksperimen.
2) Penjelasan tentang penelitian.
3) Pernyataan tentang berapa lama subyek penelitian perlu berpartisipasi dalam penelitian.
4) Gambaran tentang apa yang akan dilakukan terhadap subyek penelitian, sebagai peserta
sukarela penelitian. Setiap prosedur eksperimental perlu dijelaskan.
5) Gambaran mengenai resiko dan rasa tidak enak yang mungkin dialami subyek, jika
subyek berpartisipasi dalam penelitian.
6) Gambaran tentang keuntungan atau ganti rugi bagi subyek, jika subyek berpartisipasi
dalam penelitian ini.
Page | 13
7) Informasi mengenai pengobatan dan alternatif lain yang akan diberikan kepada subyek,
jika subyek mengalami resiko dalam penelitian.
8) Gambaran tentang terjaminnya rahasia biodata dan hasil pemeriksaan medis sunyek.
9) Penjelasan mengenai pengobatan medis dan ganti rugi yang akan diberikan kepada
subyek, jika subyek mengalami masalah yang berhubungan dengan penelitian.
10) Nama jelas dan alamat berserta nomor telepon yang lengkap, kepada siapa calon subyek
dapat menanyakan tentang masalah kesehatan yang mungkin muncul berkaitan dengan
penelitian tersebut.
11) Pengertian partisipasi dalam penelitian haruslah sukarela, bahwa subyek dapat
memutuskan untuk meninggalkan penelitian tanpa dirugikan, bahwa apabila ia bersedia
berpartisipasi kemudian sesudah jangka waktu tertentu ia meninggalkan penelitian, ia
bebas pergi tanpa ada sanksinya.
12) Jumlah subyek penelitian yang akan turut serta dalam penelitian dan lokasi penelitian
akan dilaksanakan.
13) Subyek akan diberitahukan jika terjadi problem yang membahayakan subyek dalam
penelitian tersebut.
Informed Consent menurut Pilot and Beck (2003) dalam Suwarjana (2012),
Partisipan mempunyai informasi yang adekuat tentang penelitian, mampu memahami
informasi, bebas menentukan pilihan, memberikan kesempatan kepada mereka untuk ikut
atau tidak ikut berpartisipasi dalam penelitian secara sukarela.
Tips membuat informed consent dalam penelitian
- Mengorganize logika IC sehingga mudah dipahami apa yang ingin
dikomunikasikan dalam IC.
- Gunakan tulisan yang mudah dibaca termasuk font sizenya.
- Simple, clear
- Mudah dibaca
- Tes terhadap orang-orang yang mirip dengan calon partisipan
Page | 14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berbagai permasalahan etik dapat terjadi dalam tatanan klinis yang melibatkan interaksi
antara klien dan perawat.Permasalahan bisa menyangkut penentuan antara mempertahankan
hidup dengan kebebasan dalam menentukan kematian,upaya menjaga keselamatan klien yang
bertentangan dengan kebebasan menetukan nasibnya dan penerapan terapi yang tidak ilmiah
dalam mengatasi permasalahan klien.
Dalam membuat keputusan terhadap masalah dilemma etik,perawat dituntut dapat
mengambil keputusan yang menguntungkan pasien dan diri perawat tidak bertentangan
dengan nilai-nilai yang diyakini klien.Pengambilan keputusan yang tepat diharapkan tidak
ada pihak yang dirugikan sehingga semua merasa nyaman dan mutu asuhan keperawatan
dapat dipertahankan.
3.2. Saran
Pembelajaran tentang etika dalam dunia profesi terutama di bidang keperawatan harus
ditanamkan kepada mahasiswa sedini mungkin supaya nantinya mereka bisa lebih
memahami tentang etika keperawatan sehingga akan berbuat atau bertindak sesuai kode
etiknya (kode etik keperawatan).
Page | 15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/5690888/MAKALAH_Etika
https://hafikoandresni005.blogspot.com/2013/06/makalah-dilema-etik.html
Page | 16