DI SD INPRES LAKAT
Disusun oleh :
KEPERAWATAN B / ANGKATAN XI
Disusun oleh :
Keperawatan B / Angkatan XI
Disetujui oleh :
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan promosi kesehatan tentang
“penyuluhan sikat gigi yg baik dan benar”. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah promosi kesehatan. Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak Yohanes
Dion,S.Kep, Ns.,M.Kes selaku dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas untuk menulis
laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun kami
menyadari bahwa kelancaran dalam penyususnan laporan ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Keperawatan Universitas citra bangsa .
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Kupang,
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Menyikat gigi merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap
manusia untuk menjaga kesehatan rongga mulutnya (Sandy et all.,2016). Menyikat gigi
dengan waktu dan cara yang benar sangatlah penting karena gigi dan mulut yang sehat
mencerminkan kualitas hidup yang baik (Wahab et all.,2017). Namun berdasarkan hasil
survei nasional Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 melaporkan bahwa,
dari 93,8% masyarakat Indonesia yang sudah berperilaku menyikat gigi setiap hari,
hanya 2,3% saja yang berperilaku benar dengan prevalensi karies mencapai angka 53,2%
(Riskesdas,2013). Riskesdas juga melaporkan di Sumatra Barat, dari 93,7%, masyarakat
yang telah menyikat gigi dua kali sehari, hanya 1,4% yang sudah melakukannya di waktu
yang benar dan memiliki prevalensi karies yang masih tergolong tinggi yaitu 70,6%
(Riskesdas, 2013).
Pentingnya perilaku menyikat gigi dengan benar haruslah diajarkan sejak dini, karena
perilaku menyikat gigi yang salah akan berdampak terhadap kesehatan gigi dan mulut
seseorang, salah satu dampak yang ditimbulkan adalah karies gigi (Wiradona et
all.,2013). Saat ini sekolah-sekolah di Indonesia sudah memberikan pendidikan mengenai
cara menyikat gigi melalui program UKGS yang sudah berjalan sejak tahun 1951
(Kemenkes, 2012). Pendidikan ini diberikan salah satunya melalui pelaksanaan program
sikat gigi massal yang diikuti oleh seluruh siswa, baik anak normal maupun berkebutuhan
khusus (Lestari, 2016).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Evaluasi
1. Faktor Penghambat
Jumlah peserta yang seharusnya hadir adalah 60 siswa.
2. Faktor Pendukung
Anak-anak terlihat aktif, gembira, dan antusias mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir.
Anak-anak mampu memahami materi dengan baik.
Anak-anak mampu mempraktikan menyikat gigi dengan benar serta tertib.
A. Kesimpulan
Kegiatan menyikat gigi adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan memiliki
efek yang sangat besar bagi kesehatan.Menyikat gigi dengan pasta gigi merupakan salah
satu tindakan yang bertujuan menghilangkan kuman dan bakteri yang menempel pada
gigi dan area mulut lainnya . Penyakit yang dapat menyerang kita seperti sakit gigi dan
lain sebagainya. Adapun saat-saat yang tepat untuk menyikat gigi yaitu pagi dan sebelum
tidur pada malam hari. Cara yang tepat untuk menyikat gigi:
B. Saran
Setelah penjelasan tentang menyikat gigi diatas, ada baiknya kita tidak
menyepelekan menyikat gigi . Karena meskipun menyikat gigi adalah hal yang sepele
tetapi dapat mengakibatkan berkembangnya bakteri penyebab penyakit – penyakit
berbahaya.Penyakit berbahaya itu yang dapat menyebabkan kematian di berbagai kasus
yang ada di dunia.
Untuk anak – anak diusahakan untuk menyikat gigi karena dengan menyikat gigi
kita akan mendapatkan sejuta manfaat. Dan kita harus biasakan dari dini.Dan yang belum
dibiasakan dari sekarang.Mulailah dari diri kita sendiri, keluarga, dan lingkungan
bersosialisasi.
Lampiran
I. Latar Belakang
Menyikat gigi merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap
manusia untuk menjaga kesehatan rongga mulutnya (Sandy et all.,2016). Menyikat gigi
dengan waktu dan cara yang benar sangatlah penting karena gigi dan mulut yang sehat
mencerminkan kualitas hidup yang baik (Wahab et all.,2017). Namun berdasarkan hasil
survei nasional Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 melaporkan bahwa, dari
93,8% masyarakat Indonesia yang sudah berperilaku menyikat gigi setiap hari, hanya 2,3%
saja yang berperilaku benar dengan prevalensi karies mencapai angka 53,2%
(Riskesdas,2013). Riskesdas juga melaporkan di Sumatra Barat, dari 93,7%, masyarakat
yang telah menyikat gigi dua kali sehari, hanya 1,4% yang sudah melakukannya di waktu
yang benar dan memiliki prevalensi karies yang masih tergolong tinggi yaitu 70,6%
(Riskesdas, 2013).
Pentingnya perilaku menyikat gigi dengan benar haruslah diajarkan sejak dini, karena
perilaku menyikat gigi yang salah akan berdampak terhadap kesehatan gigi dan mulut
seseorang, salah satu dampak yang ditimbulkan adalah karies gigi (Wiradona et all.,2013).
Saat ini sekolah-sekolah di Indonesia sudah memberikan pendidikan mengenai cara
menyikat gigi melalui program UKGS yang sudah berjalan sejak tahun 1951 (Kemenkes,
2012). Pendidikan ini diberikan salah satunya melalui pelaksanaan program sikat gigi massal
yang diikuti oleh seluruh siswa, baik anak normal maupun berkebutuhan khusus (Lestari,
2016).
II. Tujuan Penyuluhan
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
1.
VII. Evaluasi
a. Persiapan :
1. Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penkes
2. Media sudah siap 1 hari sebelum penkes
3. Tempat sudah siap 2 jam sebelum penkes
4. SAP sudah siap 1 hari sebelum penkes
b. Proses :
1. Peserta datang tepat waktu
2. Peserta memperhatikan penjelasan perawat
3. Peserta aktif bertanya atau memberikan pendapat
4. Media dapat digunakan secara efektif
c. Hasil :
1. Peserta dapat menjelaskan tentang pengertian menggosok gigi dengan benar.
2. Peserta dapat menyebutkan tujuan menggosok gigi dengan benar.
3. Peserta dapat menjelaskan pentingnya menggosok gigi dengan benar.
4. Peserta dapat menjelaskan waktu yang tepat untuk menggosok gigi dengan benar.
5. Peserta dapat menjelaskan tentang bagaimana langkah – langkah menggosok gigi dengan benar.
VIII. Materi Terlampir
1. Definisi menggosok gigi
Menggosok gigi adalah membersihkan gigi dengan sikat gigi dan pasta gigi.
2. Manfaat Menggosok Gigi
a. Gigi menjadi bersih dan sehat.
b. Mencegah timbulnya caries atau karang gigi, lubang gigi dan penyakit lainnya.
c. Memberikan perasaan segar dalam mulut.
d. Mencegah bau nafas tidak sedap.
3. Waktu Menggosok Gigi
a. Sesudah makan
b. Sebelum tidur
4. Cara Merawat Gigi, Gusi dan Mulut agar Tetap Bersih dan Sehat
a. Makanlah makanan yang bergizi (Empat sehat lima sempurna).
b. Batasi makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat (gula) seperti es krim,
permen, coklat dsb. Kandungan gula inilah yang menyebabkan gigi cepat keropos.
Demikian juga dengan makanan-makanan yang lengket, dan tak perlu proses
pengunyahan yang cukup, seperti fast food, yang membuat plak gigi mudah
terbentuk.
c. Sikat gigi setiap hari pada pagi hari sesudah sarapan dan sesudah makan malam/
sebelum tidur dengan cara yang baik dan benar.
d. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluor, karena fluor terbukti bisa menurunkan
angka kejadian karies gigi.
e. Melakukan pemeriksaan berkala ke dokter gigi setiap enam bulan sekali, supaya
kalau ada gigi yang mulai bermasalah/berlubang dapat segera ditangani sebelum
terlanjur menjadi besar (deteksi dini). Hendaknya dipahami bahwa sekali gigi mulai
berlubang, karies ini tidak bisa mengecil lagi tetapi secara pelan tapi pasti akan
membesar terus.
5. Cara Menyikat Gigi
Persiapan Alat dan Bahan
a. 1 buah sikat gigi
b. Gelas atau cangkir berisi air
c. Pasta gigi
d. Lap dan handuk kering
Cara Kerja
a. Cuci tangan.
b. Ambil dan dekatkan peralatan.
c. Keluarkan isi pasta gigi penuh dan merata pada permukaan sikat gigi.
d. Tutup kembali pasta gigi dan kembalikan pada tempatnya.
e. Mulailah berkumur dengan air.
f. Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45 derajat di daerah
perbatasan antara gigi dengan gusi.
g. Gerakkan sikat dengan lembut dan memutar. Sikat bagian luar permukaan setiap gigi
atas dan bawah dengan posisi bulu sikat 45 derajat berlawanan dengan garis gusi
agar sisa makanan yang mungkin masih menyelip dapat dibersihkan.
h. Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat bagian dalam permukaan gigi.
i. Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah. Gunakan
hanya ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan ringan
sehingga bulu sikat tidak membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan celah-
celah gigi. Rubah posisi sikat gigi sesering mungkin.
j. Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan posisi tegak dan
gerakkan perlahan ke atas dan bawah melewati garis gusi.
k. Berkumur- kumur sampai mulut terasa bersi
l. Lap / keringkan mulut dengan handuk.
m. Rapikan alat – alat.
Perhatian
a. Kita harus menggunakan sikat gigi sendiri.
b. Menyikat gigi jangan terlalu keras.
c. Jangan sampai tertelan air bekas kumur – kumur.
d. Gunakan sikat gigi yang berbulu lembut.
Dokumentasi