Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL CARA GOSOK GIGI

Penyuluhan Cara Gosok Gigi Yang Benar Pada Anak


Di RT 05 & RT 06 Kelurahan Kuala Lempuing Kecamatan Ratu Agung
Kota Bengkulu

DISUSUN OLEH:
DIVISI IBU HAMIL DAN ANAK

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN JURUSAN


KEPERAWATAN
TAHUN 2021

A. LATAR BELAKANG
Menyikat gigi merupakan salah satu kemampuan dasar yang
harus dimiliki setiap manusia untuk menjaga kesehatan rongga mulutnya
(Sandy et all.,2016). Menyikat gigi dengan waktu dan cara yang benar
sangatlah penting karena gigi dan mulut yang sehat mencerminkan
kualitas hidup yang baik (Wahab et all.,2017). Namun berdasarkan hasil
survei nasional Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013
melaporkan bahwa, dari 93,8% masyarakat Indonesia yang sudah
berperilaku menyikat gigi setiap hari, hanya 2,3% saja yang berperilaku
benar dengan prevalensi karies mencapai angka 53,2% (Riskesdas,2013).
Riskesdas juga melaporkan di Sumatra Barat, dari 93,7%, masyarakat
yang telah menyikat gigi dua kali sehari, hanya 1,4% yang sudah
melakukannya di waktu yang benar dan memiliki prevalensi karies yang
masih tergolong tinggi yaitu 70,6% (Riskesdas, 2013).
Pentingnya perilaku menyikat gigi dengan benar haruslah diajarkan sejak
dini, karena perilaku menyikat gigi yang salah akan berdampak terhadap
kesehatan gigi dan mulut seseorang, salah satu dampak yang ditimbulkan
adalah karies gigi (Wiradona et all.,2013). Saat ini sekolah-sekolah di
Indonesia sudah memberikan pendidikan mengenai cara menyikat gigi
melalui program UKGS yang sudah berjalan sejak tahun 1951
(Kemenkes, 2012). Pendidikan ini diberikan salah satunya melalui
pelaksanaan program sikat gigi massal yang diikuti oleh seluruh siswa,
baik anak normal maupun berkebutuhan khusus (Lestari,
2016).Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan
manusia. Baik secara jasmani maupun rohani. Tidak terkecuali anak usia
dini, setiap orang tua menginginkan anaknya bisa tumbuh dan
berkembang secara optimal, hal ini dapat dicapai jika tubuh mereka
sehat. Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara
umum, juga kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut
dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Dengan kata
lain bahwa kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari
kesehatan tubuh secara keseluruhan yang tidak dapat dipisahkan dari
kesehatan tubuh secara umum.

Kesehatan gigi dan mulut sangat penting karena gigi dan gusi
yang rusak dan tidak dirawat akan menyebabkan rasa sakit, gangguan
pengunyahan dan dapat mengganggu kesehatan tubuh lainnya.
Banyaknya karies, gingivitis dan gigi berjejal harus segera ditangani dan
semuanya dapat dicegah. Memelihara kesehatan gigi dan mulut sangat
penting untuk memperoleh kesehatan tubuh kita. Khususnya pada anak-
anak, karena pada masa anak- anak sangat penting karena kondisi gigi
susu (gigi decidui) saat ini sangat menentukan keadaan gigi-gigi
permanent penggantinya. Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang
optimal, maka harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan
dapat dimulai dari memperhatikan diet makanan, dan jangan terlalu
banyak makanan yang mengandung gula dan makanan yang lengket.
Pembersihan plaks dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi,
teknik dan caranya jangan sampai merusak struktur gigi dan gusi.
Pembersihan karang gigi dan penambalan gigi yang berlubang oleh
dokter gigi, serta pencabutan gigi yang sudah tidak bisa dipertahankan
lagi dan merupakan fokal infeksi. Kunjungan berkala ke dokter gigi
setiap enam bulan sekali balk ada keluhan ataupun tidak ada keluhan.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan dicapai suatu


kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Dengan demikian akan
meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan dan akan
meningkatkan etos kerja yang lebih baik lagi. Sehingga kesehatan
jasmani dan rohani seperti yang diharapkan akan tercapai. Diharapkan
dengan adanya penyuluhan tentang makan sayur dan buah setiap hari
warga kelurahan Sukorame dapat mengambil manfaat dari
mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari. Karena konsumsi sayur dan
buah dapat dimulai dari segala usia

Berdasarkan data yang didapatkan hasil dari observasi pada


tanggal 15-17 november 2021 di RT 05 dan RT 06 kecamatan kuala
lempuing kelurahan ratu agung kota Bengkulu dari 85 KK yang dikaji
jumlah balita sebanyak 15 balita. Maka diharapkan anak mengerti
bagaimana cara menjaga kesehtan giginya dan mengerti cara cuci tangan
yang baik dan benar.

B. NAMA KEGIATAN
Kegiatan ini bernama “penyuluhan cara gosok gigi yang benar pada
anak”

C. TEMA KEGIATAN
Kegiatan ini bertema “Meningkatkan pengetahuan anak mengenai
perawatan gigi”

D. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan komunitas di
RT 05 & RT 06 kelurahan kuala lempuing kecamatan Ratu agung.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang cara gososk gigi yang
benar diharapkan anak dapat:
1) Menyebutkan apa saja yang menyebabkan kerusakan gigi
2) Menyebutkan apa saja pencegahan dari gigi berlubang
3) Menyebutkan kapan saja waktu yang tepat untuk
menggosok gigi
4) Menjelaskan tata menggosok gigi yang benar

E. PELAKSANAAN KEGIATAN
Waktu dan tempat pelaksanaan
Hari, tanggal : jum’at, 26 november 2021
Pukul : 08.30 (Ba’da ashar)
Tempat : TK di RT 05

F. BENTUK KEGIATAN
1. Pemberian penyuluhan tentang cara mengosok gigi pada anak di rt
05 dan 06

G. SASARAN DAN PESERTA


Anak TK di RT 05 dan RT 06 di Wilayah Kerja Puskesmas Kuala
Lempuing Kota Bengkulu

H. KEPANITIAAN
Susunan Kepanitiaan terlampir.

I. JADWAL KEGIATAN
Jadwal Kegiatan terlampir.

J. PENUTUP
Demikian Berita Acara pelaksanaan kegiatan “penyuluhan cara mengosok
gigi yang benar” ini kami susun. Harapan kami semoga untuk kegiatan
selanjutnya dapat lebih baik lagi dari kegiatan yang sekarang. Kami sangat
berterimakasih atas dukungan dari semua pihak yang terkait demi
kesuksesan terselengaranya kegiatan ini.

Bengkulu, 22 November 2021


Pembimbing Akademik Pembimbing Akademik

Erni Buston SST M.Kes Ns Ervan M.Kep St Kep J


NIP : 198707072010122003 NIP :197412031904021002

Mengetahui,
Ketua Kelompok 2 Ketua Program Kerja

Evandu Pransyah Dewa Herza Jumarta


NIM :P05120318014 NIM :P05120318016

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

A. Pengertian kebersihan gigi dan mulut


Menurut Be, (1987), kebersihan gigi dan mulut adalah keadaan yang
menunjukkan bahwa di dalam rongga mulut seseorang bebas dari kotoran,
seperti plak dan calculus. Apabila kebersihan gigi dan mulut terabaikan
akan terbentuk plak pada gigi geligi dan meluas keseluruh permukaan gigi.
Kondisi mulut yang selalu basah, gelap, dan lembab sangat mendukung
pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri yang membentuk plak.
Menurut Putri, Herijulianti, dan Nurjanah (2010), mengukur kebersihan gigi
dan mulut seseorang diukur dengan suatu index. Index adalah suatu angka
yang menunjukan keadaan klinis yang didapat pada waktu dilakukan
pemeriksaan dengan cara mengukur luas dari permukaan gigi yang ditutupi
oleh plak maupun calculus, dengan demikian angka yang diperoleh
berdasarkan penilaian yang objektif. Kebersihan gigi dan mulut merupakan
suatu suatu kondisi atau keadaan terbebasnya gigi geligi dari plak dan
calculus, keduanya selalu terbentuk pada gigi dan meluas ke seluruh
permukaan gigi, hal ini disebabkan karena rongga mulut bersifat basah,
lembab dan gelap, yang menyebabkan kuman dapat berkembang biak
(Farida, 2012).
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut
Menurut Putri, Herijulianti, dan Nurjanah (2010), Faktor-faktor yang
mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut yaitu:
a. Menyikat gigi
Pengertian menyikat gigi Menurut Putri, Herijulianti, dan
Nurjanah (2010), mengatakan bahwa menyikat gigi adalah
tindakan membersihkan gigi dan mulut dari sisa makanan dan
debris yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit pada
jaringan keras maupun jaringan lunak.
b. Frekuensi menyikat gigi Menurut Manson (dalam Putri,
Herijulianti, dan Nurjanah, 2010), menyikat gigi sebaiknya dua
kali sehari yaitu pagi setelah makan pagi dan malam sebelum
tidur.
c. Cara menyikat gigi Menurut (Sariningsih, 2012), cara menyikat
gigi yang baik adalah sebagai berikut:
1. Siapkan sikat gigi yang kering dan pasta yang
mengandung fluor, banyaknya pasta gigi sebesar sebutir
kacang tanah.
2. Kumur-kumur dengan air sebelum menyikat gigi.
3. Pertama-tama rahang bawah dimajukan kedepan sehingga
gigi rahang atas merupakan sebuah bidang datar.
Kemudian sikatlah gigi rahang atas dan gigi rahang bawah
dengan gerakan ke atas dan ke bawah.
4. Sikatlah semua dataran pengunyahan gigi atas dan bawah
dengan gerakan maju mundur. Menyikat gigi sedikitnya 8
kali gerakan untuk setiap permukaan.
5. Sikatlah permukaan gigi yang menghadap ke pipi dengan
gerakan naik turun sedikit memutar.
6. Sikatlah permukaan gigi depan rahang bawah yang
menghadap ke lidah dengan arah sikat keluar dari rongga
mulut.
7. Sikatlah permukaan gigi belakang rahang bawah yang
menghadap ke lidah dengan gerakan mencongkel keluar.
8. Sikatlah permukaan gigi depan rahang atas yang
menghadap ke langit-langit dengan gerakan sikat
mencongkel ke luar dari rongga mulut.
9. Sikatlah permukaan gigi belakang rahang atas yang
menghadap ke langit-langit dengan dengan gerakan
mencongkel.
d. Alat-alat menyikat gigi
1. Sikat gigi
2. Pasta gigi
3. Gelas kumur
4. Cermin
e. Jenis makanan Menurut (Tarigan, 2013), Fungsi mekanis dari
makanan yang dimakan berpengaruh dalam menjaga kebersihan
gigi dan mulut, diantaranya :
1. Makanan yang bersifat membersihkan gigi, yaitu
makanan yang berserat dan berair seperti : buah-buahan
dan sayur-sayuran.
2. Sebaliknya makanan yang dapat merusak gigi yaitu
makanan yang manis dan mudah melekat pada gigi seperti
: coklat, permen, biskuit, dll
3. Merokok mempunyai dampak yang besar bagi kebersihan
gigi dan mulut antara lain pewarnaan pada gigi (stain) dan
karang gigi (calclulus) : 1) Pewarnaan pada gigi (stain)
Rokok mengandung tar dan nikotin yang dapat
mengendap di permukaan gigi dan menimbulkan
pewarnaan coklat kehitam-hitaman. Pewarnaan ini tidak
bisa dihilangkan dengan menyikat gigi biasa sehingga
menjadi masalah estetika (mengganggu penampilan). 2)
Karang gigi (calculus) Plak yang menumpuk pada gigi,
jika tidak dilakukan pengendalian plak, maka timbunan
bakteri di dalam plak akan semakin banyak dan plak
mengalami pertambahan massa, kemudian berlanjut
dengan pengerasan yang disebut dengan karang gigi
(calculus). Karang gigi berwarna coklat kehitaman dan
berbau. Karang gigi tidak bisa dihilangkan dengan
menyikat gigi biasa. d. Jenis kelamin Menurut Hungu,
(2007), jenis kelamin adalah perbedaan antara perempuan
dengan laki-laki secara biologis sejak lahir. Menurut
Kartono (dalam Hungu, 2007), jenis kelamin berpengaruh
terhadap tingkat kebersihan gigi dan mulut, pada dasarnya
laki-laki dan perempuan itu berbeda baik secara fisik
maupun karakteristik, bahwa wanita biasanya cenderung
lebih memperhatikan segi estetis seperti keindahan,
kebersihan dan penampilan diri sehingga wanita lebih
memperhatikan kesehatan gigi dan mulutnya, sedangkan
laki-laki biasanya kurang memperhatikan keindahan,
kebersihan dan penampilan diri

Lampiran 1

SUSUNAN PANITIA KEGIATAN BEM TEACHING 2019


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
1. Ketua : Herza Jumarta

2. Wakil Ketua : Indri Niza Anastasyah

3. Sekretaris : Indri Niza Anastasyah

4. Bendahara : Puji Rahayu

5. Moderator : Puji Rahayu

6. Presentator : Herza Jumarta

7. Seksi Konsumsi : Dewi tarita sari

8. Perlengkapan : Seluruh Anggota Divisi Ibu dan Anak


Lampiran III

Rencana Anggaran Biaya

HARGA
NO URAIAN FREKUENSI JUMLAH KET
SATUAN
1 Pasta gigi 1 buah 6.000 6.000
2 Sikat gigi 30 2.500 75.000
3 Buku tulis 3 buah 4.000 12.000
4
5
6
Jumlah Rp. 93.00

Anda mungkin juga menyukai