Anda di halaman 1dari 37

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN


DAN KUALITAS KESEHATAN GIGI DAN MULUT
SISWA SD NEGERI 010227 KEC. SEI SUKA
KAB. BATU BARA

SRI RIZKY ULFALAH


P07525017040

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN


JURUSAN KESEHATAN GIGI
2020
KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN


DAN KUALITAS KESEHATAN GIGI DAN MULUT
SISWA SD NEGERI 010227 KEC. SEI SUKA
KAB. BATU BARA

Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi


Diploma III

SRI RIZKY ULFALAH


P07525017040

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN


JURUSAN KESEHATAN GIGI
2020
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : GAMBARAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN


DAN KUALITAS KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SD
NEGERI 010227 KEC. SEI SUKA KAB. BATU BARA

NAMA : Sri Rizky Ulfalah


NIM : P07525017040

Telah Diterima dan Disetujui Untuk Diseminarkan Dihadapan Penguji


Medan, April 2020

Menyetujui
Pembimbing

drg. Ety Sofia Ramadhan, M.Kes


NIP. 196911181993122001

Ketua Jurusan Kesehatan Gigi


Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan

drg. Ety Sofia Ramadhan, M.Kes


NIP. 196911181993122001
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : GAMBARAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN


DAN KUALITAS KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SD
NEGERI 010227 KEC. SEI SUKA KAB. BATU BARA

NAMA : Sri Rizky Ulfalah


NIM : P07525017040

Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Diuji pada Sidang Ujian Jurusan
Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes RI Medan
Tahun 2020

Penguji I Penguji II

drg. Hj Yetti Lusiani, M.Kes Hj. Asmawati, SKM, M.Si


NIP. 197006181999032003 NIP.196006031980032001

Ketua Penguji

drg. Ety Sofia Ramadhan, M.Kes


NIP. 196911181993122001

Ketua Jurusan Kesehatan Gigi


Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan

drg. Ety Sofia Ramadhan, M.Kes


NIP. 196911181993122001
PERNYATAAN

GAMBARAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN


DAN KUALITAS KESEHATAN GIGI DAN MULUT
SISWA SD NEGERI 010227 KEC. SEI SUKA
KAB. BATU BARA

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepengetahuan saya
juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam
daftar pustaka.

Medan, April 2020

Sri Rizky Ulfalah


P07525017040
MEDAN HEALTH POLYTECHNIC OF MINISTRY OF HEALTH
DENTAL HYGIENE DEPARTMENT
SCIENTIFIC PAPER, MAY 2020

Sri Rizky Ulfalah

Description of the Utilization of Health Services and Dental and Oral Health
Quality of Students at SD Negeri 010227 Sei Suka Sub District of Batubara
District.

viii + 19 Pages + 3 Tables + 9 Attachments

Abstract

Dental and oral health service is one of the many health services needed by
the community, to improve the degree of community dental health can be done by
preventing dental diseases, as well as restoring dental health through individual,
school and community dental health services.
The research conducted was a descriptive research with survey method, at
SD Negeri 010227 of Sei Suka sub district of Batubara district. With a sample of
30 people, conduct a direct examination by measuring the quality of dental and
oral health. Samples were taken by Purposive Sampling.
The results showed that the utilization of dental and oral health services
around the home environment as much as (80%) made use of health care facilities.
The quality of dental and oral health of SD Negeri 010227 of Sei Suka sub district
of Batubara district seen from the average lifting level of DMF-T is still poor
(3.33).
Based on the results of this study concluded that students of SD Negeri
010227 of Sei Suka sub district of Batubara district utilizes dental and oral health
services but the dental health of elementary school students is still in a bad
condition because it comes to service already in a late state.

Keywords : Utilization of Health Services, Quality of Dental and Oral Health


References : 10 (2007-2018)

i
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
JURUSAN KESEHATAN GIGI
KTI, MEI 2020

Sri Rizky Ulfalah

Gambaran Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Dan Kualitas Kesehatan Gigi


Dan Mulut Siswa SD Negeri 010227 Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara.

viii + 19 Halaman + 3 Tabel + 9 Lampiran

Abstrak

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu pelayanan


kesehatan yang banyak dibutuhkan masyarakat, untuk meningkatkan derajat
kesehatan gigi masyarakat dapat dilakukan dengan tindakan pencegahan
penyakit gigi, serta pemulihan kesehatan gigi yang dilakukan melalui pelayanan
kesehatan gigi perorangan, sekolah dan masyarakat.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian Deskriptif dengan metode
survey, pada Siswa SD Negeri 010227 Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara. Dengan
jumlah sampel 30 orang, Melakukan pemeriksaan langsung dengan mengukur
kualitas kesehatan gigi dan mulut. Sampel diambil secara Purposive Sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut yang ada disekitar lingkungan rumah sebanyak (80%)
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Kualitas kesehatan gigi dan mulut
siswa SD Negeri 010227 Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara dilihat dari angkat rata-
rata DMF-T masih buruk (3,33).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Siswa/i SD Negeri
010227 Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi
dan mulut namun kesehatan gigi siswa sekolah dasar tersebut masih dalam
keadaan buruk karena datang ke pelayanan sudah dalam keadaan terlambat.

Kata kunci : Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan, Kualitas kesehatan


gigi dan mulut
Daftar Bacaan : 10 (2007-2018 )

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Berkat dan Anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan
judul : “Gambaran Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Dan Kualitas
Kesehatan Gigi Dan Mulut Siswa SD Negeri 010227 Kec. Sei Suka Kab. Batu
Bara” sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Program DIII
Poltekkes Kemenkes Medan Jurusan Kesehatan Gigi.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis telah banyak mendapat
bantuan, bimbingan serta saran dari berbagai pihak, karena itu dalam
kesempatan ini penulis sampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu drg. Ety Sofia Ramadhan, M.Kes selaku ketua Jurusan Keperawatan
Gigi Medan sekaligus Dosen pembimbing dan ketua penguji Karya Tulis
Ilmiah, yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta memberi
saran dan masukan demi kesempurnaan isi Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Ibu drg. Yetti Lusiani, M.Kes selaku Dosen Penguji I Karya Tulis Ilmiah
dan Ibu Hj. Asmawati, SKM, M.Si selaku Dosen Penguji II yang telah
banyak memberi saran dan masukan demi kesempurnaan Karya Tulis
Ilmiah ini.
3. Seluruh Dosen dan Pegawai Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan
Jurusan Kesehatan Gigi yang telah banyak memberikan bimbingan
kepada penulis selama masih kuliah.
4. Teristimewa untuk Ayahanda Tercinta Muhammad Jonny dan Ibunda
Tercinta Syamsuriana, serta Abang Tersayang Khairul Yazim yang telah
memberi kasih sayang, doa restu yang tidak pernah putus, nasehat serta
dorongan yang baik maupun materil kepada penulis.
5. Teruntuk sahabat Terbaik Sari Utari Nazman, Chairey Al-madani, Devi
Armaya Br Purba, Indri Fadilla Tombuku, Syafira Yolanda, Dinda
khairunnisa, Eqi Indi Iryanti, Siti Rahmadhani, Ruth Angelina, Melia
Annisa, dan T Laksamana Marsal, terimakasih telah membantu memberi
masukan dan semangat kepada penulis.
6. Serta untuk Teman-teman seperjuangan Mahasiswa/i Jurusan
Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes RI Medan stambuk 2017.
Terimakasih teman-teman suka duka selama tiga tahun menjalani kuliah

iii
yang penuh warna, terimakasih untuk jalinan kerabat dan
persahabatannya selama ini, terimakasih atas segala dukungan,
masukan semangat dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan
perkuliahan di Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes RI Medan.
7. Serta Ibu Guru, Orang Tua dan Siswa/i SD Negeri 010227 Kec. Sei Suka
Kab. Batu Bara yang telah meluangkan waktunya untuk menjadi
responden penelitian penulis sehingga penelitian dapat terlaksana
dengan lancar.
8. Kepada pihak-pihak yang bersangkutan yang tidak saya sebutkan serta
rekan-rekan saya ucapkan terimakasih.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari segi penulisan maupun dari segi bahasa. Hal ini
disebabkan pengetahuan dan pengalaman penulis serta keterbatasan lainnya.
Penulis mengharapkan segala kritik dan saran serta masukan yang dapat
menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah ini. Atas bantuan, dukungan, doa, dan
kesabaran dari semua pihak, penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, April 2020


Penulis

Sri Rizky Ulfalah

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN
ABSTRACT.............................................................................................. i
ABSTRAK................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR................................................................................. iii
DAFTAR ISI.............................................................................................. v
DAFTAR TABEL...................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1


A. Latar Belakang..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian 3
C.1. Tujuan Umum ............................................................. 3
C.2. Tujuan Khusus ........................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .............................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 4


A. Tinjauan Pustaka ................................................................. 4
A.1. Pelayanan Kesehatan ................................................ 4
A.1.1. Pengertian Pelayanan Kesehatan.................. 4
A.1.2. Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut........... 4
B. Kualitas Pelayanan ............................................................. 5
B.1. Pengertian Kualitas Pelayanan.................................... 5
B.2. Kemampuan Petugas Kesehatan Gigi ........................ 6
B.3. Prosedur Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut ......... 6
B.4. Fasilitas Pelayanan Kesehatan................................... 6
C. Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut...................... 7
C.1. Karies Gigi ................................................................... 8
C.2. Bakteri Yang Menyebabkan Karies............................... 8
C.3. Faktor resiko terjadinya karies ..................................... 8
C.4. Poses Terjadinya Karies............................................... 10
C.5. Akibat Karies Gigi.......................................................... 11
C.6. Pengukuran Status Karies Gigi .................................... 11
D. Kerangka Konsep................................................................... 11
E. Definisi Operasional ............................................................... 12

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 13


A. Jenis dan Desain penelitian ................................................. 13
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 13
B.1 Tempat Penelitian ......................................................... 13
B.2 Waktu Penelitian .......................................................... 13
C. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................... 13
C.1 Populasi ...................................................................... 13
C.2 Sampel ...................................................................... 13

v
D. Jenis dan Cara Pengumpulan data ...................................... 14
E. Metode Pengumpulan Data.................................................. 14
F. Pengelolahan Data............................................................... 15
G. Analisis Data ..................................................................... 15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 16


A. Hasil Penelitian...................................................................... 16
B. Pembahasan ...................................................................... 17

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 19


A. Kesimpulan ...................................................................... 19
B. Saran .................................................................................... 19

Daftar Pustaka
Lampiran

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Distribusi Berdasarkan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan


Gigi dan Mulut Siswa SD Negeri 010227 Kec. Sei Suka Kab.
Batu Bara Tahun2020............................................................
16

Tabel 2. Distribusi DMF-T Siswa SD Negeri 010227 Kec. Sei Suka


Kab. Batu Bara Tahun 2020...................................................
16

Tabel 3. Distribusi Status Kesehatan Gigi Siswa SD Negeri 010227


Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara Tahun 2020............................
16

Tabel 4. Distribusi pemanfaatan pelayanan kesehatan dan kualitas


kesehatan gigi dan mulut siswa SD Negeri 010227 Kec. Sei
Suka Kab. Batu Bara Tahun 2020..........................................
17

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Format Pemeriksaan


Lampiran 2. Informed Consent
Lampiran 3. Etical Clereance
Lampiran 4. Surat Pengantar Melakukan Penelitian
Lampiran 5. Surat Balasan Melakukan Penelitian
Lampiran 6. Master Tabel
Lampiran 7. Daftar Konsultasi
Lampiran 8. Jadwal Penelitian
Lampiran 9. Daftar Riwayat Hidup

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan menurut WHO adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
Tujuan pembangunan kesehatan memicu pada Undang-Undang No.36
tahun 2009 pada pasal 3 tentang kesehatan yang menjelaskan bahwa
pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi.
FDI (Federation Dentaire International) meningkatkan bahwa sekitar 90%
penduduk dunia beresiko mengalami penyakit gigi dan mulut, mulai dari karies
gigi dan penyakit periodontal hingga kanker mulut. Sedangkan menurut hasil dari
data Dari data (Riskesdas, 2018) untuk kesehatan gigi dan mulut, mencatat
proporsi masalah gigi dan mulut sebesar 57,6% dan yang mendapatkan
pelayanan dari tenaga medis gigi hanya sebesar 10,2%. Adapun proporsi
perilaku menyikat gigi yang baik dan benar hanya sebesar 2,8%.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang dapat dilakukan dengan
tindakan pencegahan penyakit gigi, serta pemulihan kesehatan gigi yang
dilakukan melalui pelayanan kesehatan gigi perorangan, sekolah dan
masyarakat.
Pemerintah Indonesia telah menyediakan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat baik rumah sakit ataupun puskesmas organisasi bertujuan untuk
menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan masyarakat, akan tetapi
sebagian besar masyarakat tidak mempergunakannya dengan baik salah satu
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan akan pemanfaatan pelayanan
kesehatan yang ada ataupun masyarakat takut akan biaya yang besar untuk
kesehatan padahal pemerintah telah menyedikan asuransi kesehatan yaitu
BPJS kesehatan ,dari sebab di atas banyak masalah gigi dan mulut pada
masyarakat dikarenakan kurangnya minat untuk ke pelayanan kesehatan yang

1
ada di sekitar tempat tinggal seperti puskesmas. Dalam hal ini pencegahan
penyakit juga dapat dilakukan di puskesmas sebagai pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang ada di sekitar tempat tinggal adalah puskesmas.
Masalah kesehatan gigi dan mulut masih sering dijumpai pada
masyarakat kelompok rentan salah satunya anak sekolah dasar. Dari data
(Riskesdas, 2018) rata-rata index DMF-T gigi permanen usia 10-14 tahun
sebesar 1,8. Usia sekolah dasar merupakan saat yang tepat untuk dilakukannya
upaya kesehatan gigi dan mulut karena pada usia ini merupakan awal mula
tumbuh kembang gigi permanen.
Dari data di Puskesmas Sei suka pada tahun 2018 gangguan karies gigi
pada anak usia 10-14 tahun berada pada urutan pertama yaitu sebesar 56,5%
kasus karies gigi (lubang gigi) berdasarkan keterangan dari petugas puskesmas
sei suka, pengetahuan orang tua tentang kesehatan gigi dan mulut pada anak
khususnya penyakit karies gigi pada anak usia 10-14 tahun masih kurang.
Anak sekolah dasar merupakan kelompok dengan resiko tinggi terhadap
terjadinya karies, karena itu perlu mendapat perhatian khusus terutama dalam
pencegahan terjadinya penyakit gigi dan mulut. Rendahnya pemanfaatan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi anak usia sekolah dasar. Pemanfaatan
pelayanan kesehatan gigi anak ditentukan oleh tiga komponen yaitu anak
sebagai penerima layanan, petugas kesehatan sebagai motivator dan penyedia
layanan serta orang tua sebagai motivator dan pengambil keputusan dalam
perawatan gigi anak.
Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada siswa/i SD Negeri 010227
Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara, 70% diantaranya mengalami penyakit gigi dan
mulut.
Berdasarkan uraian diatas, pemerintah sudah berupaya untuk
menyampaikan informasi tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, tetapi peneliti ingin mengetahui apakah informasi pemanfaatan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut tersebut telah sampai ke seluruh
masyarakat sehingga masyarakat dapat termotivasi untuk memanfaatkan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan untuk mencapai tujuan kualitas
kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah dasar, peneliti tertarik melakukan
penelitian tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan dan kualitas kesehatan
gigi dan mulut siswa SD Negeri 010227 Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara.
3

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini, bagaimana gambaran
tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan dan bagaimana kualitas kesehatan
gigi dan mulut siswa SD Negeri 010227 Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara.

C. Tujuan Penelitian
C.1. Tujuan Umum
Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran pemanfaatan
pelayanan kesehatan dan kualitas kesehatan gigi dan mulut siswa SD Negeri
010227 Kec.Sei Suka Kab. Batu Bara.

C.2. Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
siswa SD Negeri 010227 Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara.
2. Untuk mengetahui gambaran kualitas kesehatan gigi dan mulut pada
siswa melalui pemanfaatan pelayanan kesehatan.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi tempat penelitian, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
masukan untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
yang diberikan di SD Negeri 010227 Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara.
2. Bagi Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Medan, Hasil penelitian ini
dapat digunakan sebagai bahan bacaan di perpustakaan jurusan
kesehatan gigi dan mulut.
3. Bagi peneliti, Hasil peneliti ini di harapkan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan dalam melakukan penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka
A.1 Pelayanan Kesehatan
A.1.1 Pengertian Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah bagian dari pelayanan kesehatan yang
tujuan utama nya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit
dengan sasaran utamanya adalah masyarakat. Karena ruang lingkup pelayanan
kesehatan masyarakat menyangkut kepentingan banyak masyarakat, maka
peran pemerintah dalam pelayanan kesehatan cukup besar, salah satu
pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat dan mencegah penakit maka pemerintah
membentuk asuransi kesehatan. Pelayanan Kesehatan (health service) adalah
setiap upaya yang di selenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam
suatu organisasi untuk memelihara dan peningkatan kesehatan melalui kegiatan-
kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif pada individu kelompok dan
masyarakat (Depkes RI, 2009) yang bertujuan:
1. Mencegah penyakit
2. Memperpanjang umur
3. Meningkatkan derajat kesehatan dan efisiensi
Pada praktek sehari-hari pelayanan kesehatan sangat bervariasi, namun
secara umum dibedakan secara dua macam yaitu:
1. Pelayanan Kedokteran (Medical Service)
Cara perorganisasian dalam pelayanan kedokteran, adalah bersifat
sendiri - sendiri dan tujuan utamanya adalah untuk mengobati penyakit,
serta memulihkan kesehatan, yang sasarannya terutama untuk per
seorangannya.
2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Public Health Service)
Pelayanan kesehatan disini ditandai dengan cara perorganisasian yang
umumnya secara bersama - sama dalam suatu organisasi dan tujuan
utamanya adalah untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit yang sasaran utamanya adalah masyarakat.

4
5

Agar pelayanan kesehatan dapat memenuhi kebutuhan dan terjangkau


oleh mereka yang memerlukan serta terjamin mutunya, perlu diciptakan suatu
pelayanan kesehtan yang baik termasuk di dalamnya kelengkapan fasilitas yang
digunakan dalam melakukan pelayanan kesehatan yang baik.

A.1.2 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut


Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan
gigi yang terencana,ditunjukkan kepada kelompok tertentu,yang dapat di ikuti
dalam satu waktu tertentu, diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan
pendekatan, promotif, preventif, dan rehabilitas secara berkesinambungan untuk
mencapai tujuan kesehatan gigi yang optima (Alamsyah D, 2011).
Upaya pelayanan kesehatan gigi dapat dilakukan dengan pelayanan
kedokteran (medical Service) oleh dokter gigi di berbagai unit pelayanan
kesehatan gigi dan mulut seperti Rumah Sakit, Puskesmas, dan klinik gigi yang
bertujuan meningkatkan kualitas (mutu), cakupan, efisiensi pelayanan kesehatan
gigi serta status kesehtan gigi dan mulut yang optimal.

B. Kualitas Pelayanan
B.1 Pengertian Kualitas Pelayanan
Kualitas (mutu) merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh
dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan. Sehingga definisi kualitas pelayanan dapat di artikan sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan
penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen (Tjiptono, 2016)
Kualitas pelayanan dapat diketahui dengan cara membandingkan
persepsi para konsumen atas pelayanan yang mereka terima dengan pelayanan
yang mereka harapkan. Jika pelayanan yang dirasakan sesuai dengan yang
diharapkan, maka kualitas pelayanan di persepsikan baik dan memuaskan, jika
pelayanan yang diterima melampaui harapan konsumen, maka kualitas
pelayanan dipersepsikan sangat baik dan berkualitas.Sebaiknnya jika pelayanan
yang ditrima lebih rendah dari pada yang diharapkan, maka kualitas pelayanan
dipersepsikan buruk.
6

B.2 Kemampuan Petugas Kesehatan Gigi


Kemampuan pelayanan kesehatan gigi dapat di artikan sebagai tindakan
pelayanan jasa pemenuhan kebutuhan kesehatan gigi yang diberikan kepada
pasien untuk memenuhi harapannya bahkan lebih dari yang diharapkannya
untuk mencapai dan meningkatnya derajat kesehatan gigi. Dalam memberikan
kualitas pelayanan kesehatan gigi, kemampuan petugas kesehatan gigi menjadi
hal yang terpenting dalam memenuhi harapan pasien melakukan tindakan.

B.3 Prosedur Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut


Adapun prosedur pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Jika peserta memilih terdaftar di Puskesmas atau Klinik sebagai Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertamanya, maka ;
a. Puskesmas atau klinik wajib menyediakan jejaring (Dokter gigi atau lab
atau bidan dan sarana penunjang lain).
b. Peserta mendapatkan pelayanan gigi di Dokter gigi yang menjadi
jejaring puskesmas atau klinik.
c. Tidak ada pendaftaran peserta ke Dokter gigi lain
2. Jika peserta memilih terdaftar di Dokter Praktek Perorangan (Dokter
Umum) sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat pertamanya, maka:
a. Peserta dapat mendaftar ke Dokter gigi Praktek Mandiri atau
perorangan sesuai pilihan dengan mengisi daftar isian peserta (DIP)
yang yang disediakan BPJS.
b. Pelayanan gigi kepada peserta diberikan oleh Dokter gigi yang sesuai
pilihan peserta
c. Penggantian Fasilitas Kesehatan Dokter Gigi diperbolehkan minimal
setelah terdaftar 3 (tiga) bulan di Fasilitas Kesehatan tersebut.
(Panduan Praktis Pelayanan Gigi dan Prothesa Gigi).

B.4 Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Fasilitas adalah segala sesuatu baik benda maupun jasa yang menyertai
pelayanan diberikan oleh perusahaan baik perusahaan jasa, dagang maupun
perusahaan industry fasilitas juga dapat diartikan sebagai saran dan prasarana
7

yang tersedia di lingkungan maupun didalam kantor perusahaan, untuk


memberikan pelayanan maksimal agar konsumen atau pelanggan merasakan
nyaman dan puas (Youti : 2017).
Menurut (Raharjani, 2005) apabila suatu perusahaan jasa mempunyai
fasilitas yang memadai sehingga dapat memdahkan konsumen dalam
menggunakan jasanya dan membuat nyaman konsumen makan akan dapat
mempengaruhi konsumen dalam melakukan pemberian jasa. Perusahaan yang
memberikan suasana menyenangkan dengan desain fasilitas yang menarik akan
mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian. Artinya bahwa salah
satu faktor kepuasan konsumen dipengaruhi oleh fasilitas yang diberikan oleh
penjual yang dimanfaatkan oleh konsumen sehingga mempermudah konsumen
dalam proses pembelian.
Fasilitas pelayanan kesehatan gigi adalah salah satu yang diperhatikan
dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi agar tercapai tindakan pelayanan
kesehatan gigi yang optimal sesuai dengan pemenuhan kebutuhan pasien dan
harapannya. Hal-hal yang perlu ndi perhatikan dalam fasilitas pelayanan gigi
antara lain :
1. Kelengkapannya, Kebersihan dan kerapian fasilitas yang ditawarkan.
2. Kondisi dan fungsi fasilitas yang ditawarkan.
3. Kemudahan fasilitas yang ditawarkan.
4. Kelengkapan alat yang digunakan.

C. Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut


Menjaga kesehatan gigi dan mulut memang wajib dilakukan agar kita
tetap merasa nyaman ketiika kita hendak berbicara maupun mengunyah
makanan. Meskipun begitu biasanya hal ini dianggap remeh oleh sebagian
orang, akan tetapi seperti yang kita tau bahwa kesehatan gigi dan mulut harus
tetap dijaga karena mulut digunakan untuk mengkomsumsi makanan juga sarana
berkomunikasi. Demikian ini tentu sangat penting dilakukan khususnya untuk
mereka yang sering beraktifitas dengan banyak orang. Sebab apabila mulut tidak
sehat, maka tentu orang disekitar kita menjadi tidak nyaman (machfoedz, 2015).
8

C.1 Karies Gigi


Karies gigi merupakan penyakit pada jaringan gigi yang diawali dengan
terjadinya kerusakan jaringan yang dimulai dari permukaan gigi (pit, fissure, dan
daerah inter proksimal), kemudian meluas kearah pulpa. Karies gigi dapat
dialami oleh setiap orang dapat dan juga dapat timbul pada suatu permukaan
gigi, serta meluas kepada bagian yang lebih dalam dari gigi, misalnya dari
enamel ke dentin atau ke pupla. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan
karies gigi, diantaranya karbohidrat, mikroorganisme dan saliva, permukaan dan
anatomi gigi (Tarigan, 2015).

C.2 Bakteri Yang Menyebabkan Karies


1. Laktobasilus
Populasinya dipengaruhi kebiasaan makan. Tempat yang paling disukai
adalah lesi dentin yang dalam. Jumlah banyak yang ditemukan pada plak dan
dentin berkaries hanya kebetulan dan laktobasilus hanya dianggap faktor
pembentu proses karies.
2. Streptococcus
Bakteri kokus gram positif ini adalah penyebab utama karies dan
jumlahnya terbanyak dalan mulut. Salah satu spesiesnya, yaitu streptococus
mutans, lebih asidurik dibandingkan yang lain dan dapat menurun Ph medium
hingga 4.3.S. Mutans terutama terdapat pada populasi yang banyak
mengkonsumsi sukrosa
3. Aktinomises
Semua spesies aktinomises memfermentasi glukosa, terutama
membentuk asam laktat, asetat, suksinat, dan asam format. Actinomyces
viscosus dan A. Naeslundii mampu membentuk karies akar, fisur, dan merusak
periodontiun (Indah Irma Z. – S.Ayuintan).

C.3 Faktor resiko terjadinya karies


Faktor resiko karies adalah faktor-faktor yang memiliki hubungan sebab
akibat terjadinya karies gigi atau faktor yang mempermudah terjadinya karies
gigi. Beberapa faktor yang dianggap sebagai faktor resiko adalah pengalaman
karies, kurangnya pengguanaan flour, oral hygiene yang buruk, bjumlah saliva,
seta pola makan dan jenis makanan (Sondang, 2008)
9

1. Pengalaman karies gigi


Penelitian epidemiologis telah memberikan bukti adanya hubungan antara
pengalaman karies, dengan perkembangan karies di masa mendatang.
Prevalensi karies pada gigi desidui dapat memprediksi karies pada gigi
permanen (Sondang, 2008)
2. Kurangnya penggunaan flour
Ada berbagai macam konsep mengenai mekanisme kerja flour berkaitan
dengan pengaruhnya pada gigi, salah satunya adalah pemberian flour secara
teratur dapat mengurangi terjadinya karies karena dapat meningkatkan
remineralisasi. Tetapi,jumlah kandungan fluor dalam air minum dan makanan
harus diperhitungkan pada waktu memperkirakan kebutuhan tambahan fluor
karena pemasukan pemasukan flour yang berlebihan dapat menyebabkan
fluorosis (Farsi, 2007)
3. Oral hygiene yang buruk
Kebersihan mulut yang buruk akan mengakibatkan persentase karies
lebih tinggi. Untuk mengukur indeks status kebersian mulut,digunakan Oral
Hygiene Index Simplified (OHI-S) dari Green dan Vermilion. Indeks ini
merupakan yang menentukan skor debris dan deposit kalkulus baik untuk semua
atau hanya untuk permukaan gigi yang terpilih saja. Debris di rongga mulut dan
kalkulus dapat diberi skor terpisah. Salah satu komponen dalam terjadinya karies
adalah plak bakteri pada gigi. Peningkatan oral hygiene dapat dilakukan dengan
teknik flossing untuk membersihkan plak yang dikombinasikan dengan
pemeriksaan gigi yang teratur,merupakan suatu hal yang penting untuk
meningkatkan kesehatan gigi. Selain itu penggunaan pasta gigi yang
mengandung flour dapat mencegah terjadinya karies. Pemeriksaan gigi yang
terartur tersebut dapat membantu mendeteksi dan memonitor masalah gigi yang
berpotensi menjadi karies. Kontrol plak yang teratur dan pembersihan gigi dapat
membantu mengurangi insidens karies gigi. Bila plaknya sedikit, maka
pembentukan asam akan berkurang dari karies tidak dapat terjadi (Sondang ,
2008)
4. Jumlah bakteri
Segera setelah terlahir,bentuk ekosistem oral yang terdiri dari atas berbagai
jenis bakteri. Bayi yang telah memiliki S.Mutans dalam jumlah yang banyak saat
10

berumur 2 dan 3 tahun akan mempunyai resiko karies yang lebih tinggi untuk
mengalami karies pada gigi (Sondang, 2008).

5. Saliva
Selain memiliki efek buffer, saliva juga berguna untuk membersihkan sisa-
sisa makanan di dalam mulut. Aliran rata-rata saliva meningkat pada anak-anak
sampai berumur 10 tahun. Namun setelah dewasa hanya sedikit terjadi
peningkatan. Pada individu yang berkurang salivanya,maka aktifitas karies akan
meningkat secara signifikan (Sondang, 2008).
6. Pola makanan dan jenis makanan
Pengaruh pola makanan dalam proses karies biasanya lebih bersifat lokal
dari pada sistemik, terutama dalam hal frekuensi mengkonsumsi makanan. Anak
memiliki kegemaran mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung
karbohidrat tinggi sukrosa maka beberapa bakteri penyebab karies di rongga
mulut akan memulai memproduksi asam sehingga demineralisasi yang
berlangsung selama 20-30 menit setelah makan (Sondang, 2008).

C.4 Poses Terjadinya Karies


Di dalam mulut hidup berbagai jenis bakteri. Bakteri ini berkumpul
membentuk suatu lapisan yang lunak dan lengket bernama plak yang menempel
pada gigi. Plak ini biasanya akan sangat mudah menempel pada permukaan
kunyah gigi, sela sela gigi, keretakan pada permukaan gigi, di sekitar tambalan
gigi, dan dibatas antara gigi dan gusi.
Sebagian bakteri yang terdapat dalam plak bisa mengubah gula atau
karbohidrat yang berasal dari makanan dan minuman menjadi asam yang bisa
merusak gigi yang dengan cara melarutkan mineral-mineral pada gigi dan gusi
Sebagian bakteri yang terdapat dalam plak dapat mengubah gula atau
karbohidrat yang berasal dari makanan dan minuman menjadi asam yang bisa
merusak gigi dengan melarutkan mineral mineral pada gigi. Proses hilangnya
mineral pada gigi ini dinamakan remineralisasi. Kerusakan gigi bisa terjadi
apabila proses determineralisasi lebih besar daripada proses remineralisasinya.
Penggunaan yang mengandung fluoride merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkaan proses remineralisasi ini. Pada tahap awal kerusakan, lubang gigi
akan terlihat sebgai satu bercak bewarna putih yang terdapat pada permukaan
11

gigi lalu asam yang berasal dari plak ini akan terus mengikis permukaan gigi
tersebut dan membentuk suatu titik lubang yang lama kelamaan akan membesar
atau bertambah dalam (Ramadan, 2010).

C.5. Akibat Karies Gigi


Karies dapat menyebabkan rasa sakit yang berdampak pada gangguan
pengunyahan sehingga asupan nutrisi akan berkurang, hal tersebut dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seorang . Karies gigi yang tidak
dirawat selain rasa sakit, lama-kelamaan juga dapat menimbulkan bengkak
akibat terbentuknya nanah yang berasal dari gigi tersebut, keadaan ini selain
mengganggu fungsi pengunyahan dan penampilan, fungsi bicara juga ikut
terganggu (Lindawati, 2014).

C.6. Pengukuran Status Karies Gigi


Indeks karies gigi dapat berupa prevalensi karies dan indeks karies.
Indeks karies yaitu angka yang menunjukkan jumlah gigi seseorang atau
sekelompok orang. Pengukuran indeks dikenal sebagai indeks DMF dan
merupakan indeks aritmatika.
Menurut (Herijulianti, 2002) indeks karies gigi adalah angka yang
menunjukkan klinis penyakit karies gigi. Indeks karies yang bisa dipakai adalah
jumlah DMF-T
Rata-rata DMF–T = jumlah responden yang diperiksa
Indeks DMF-T ( DMF-Teeth)
D(Decay) :Jumlah gigi karies
M(Missing) :Jumlah gigi tetap yang telah dicabut
F(Filling) :Jumlah gigi yang ditambal

D. Kerangka Konsep
Dalam penelitian ada kerangka konsep yang terbentuk oleh generalisasi
dari hal-hal khusus.Konsep hanya dapat diukur dan diamati melalui
variable.Variable adalah suatu atribut atau nilai/sifat dari orang/objek kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk di plajari dan ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2004).
12

Variable yang digunakan dalam penelitisn ini adalah:


1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variable independen merupakan variable yang akan menentukan atau
berpengaruh terhadap variabel dependen. Dalam variabel independennya
adalah pemanfaatan pelayanan kesehatan.
2. Variabel terikat (Dependent Variable)
Variable dependen yaitu variable yang nilai atau kondisinya dipengaruhi
oleh variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah karies
dan kualitas kesehatan gigi.

Pemanfaatan pelayanan Kualitas kesehatan gigi dan


kesehatan mulut
- -

Variabel Independent Variabel Dependent

E. Definisi Operasional
Definisi Operasional dalam penelitian meliputi :
1. Pemanfatan Pelayanan Kesehatan
Jumlah orang tua yang memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
gigi dan mulut.
2. Fasilitas
Adalah sarana dan prasarana yang tersedia di unit pelayanan kesehatan
gigi dan mulut
3. Kualitas kesehatan gigi dan mulut siswa
Jumlah DMF-T yang diperiksa pada anak-anak siswa SD tersebut
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif
dengan metode surey dengan tujuan untuk mengetahui gambaran pemanfaatan
kesehatan dan kualitas kesehatan gigi dan mulut di SD Negeri 010227 Kec.Sei
Suka Kab. Batu Bara.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


B.1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 010227 Kec.Sei Suka Kab.Batu
Bara.
B.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan januari sampai bulan mei 2020.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


C.1.Populasi
Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang
diteliti (Notoatmodjo, 2010). Popolasi yang diambil dalam peneliti adalah siswa
SD Negeri 010227 Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara yang berjumlah 128 orang.
C.2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
atau sebagian besar dari objek yang diteliti (Notoadmodjo, 2017). Sampel yang
diambil menggunakan metode purposive sampling dengan pengambilan sampel
sesuai kebutuhan peneliti yang berjumlah 30 siswa dengan kriteria inklusi yaitu
siswa kelas VI yang bersedia menjadi subjek penelitian. Purposive sampling
adalah salah satu teknik sampling non random sampling dimana peneliti
menentukan pengambilan sampel dengan cara menetetapkan ciri-ciri khusus
yang sesuai dengan tujuan peneliti sehingga diharapkan dapat menjawab
permasalahan peneliti. Menurut (Arikunto, 2016) purposive sampling adalah
tekhnik mengambil sampel dengan tidak berdasarkan random, daerah atau
strata, melainkan atas adanya pertimbangan yang berfokus pada tujuan tertentu.

13
14

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data


1. Jenis data dalam penelitian ini adalah mengunakan data primer.Data
primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli/tanpa melalui perantara (Supranto, 2017).Data
primer yang digunakan dalam penelitian ini tentang pemanfaatan
pelayanan kesehatan dan kualitas kesehatan gigi dan mulut yang
diperoleh dari hasil wawancara yang ditanyakan kepada orang tua siswa
secara langsung di SD Negeri 010227 Kec.Sei Suka Kab. Batu Bara.
2. Data skunder dalam penelitian ini data yang sudah ada diperoleh dari SD
Negeri 010227 kec. Sei Suka Kab. Batu Bara berupa jumlah siswa/i.

E. Metode Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengambilan data sebagai
berikut:
a. Pengambilan data peneliti dibantu oleh pihak sekolah untuk melakukan
pendekatan kepada orang tua siswa/i untuk datang ke SD Negeri 010227
Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara untuk dilakukan penelitian terhadap orang
tua dari siswa/i. Orang tua yang menjadi objek penelitian adalah orang
tua siswa/i yang memiliki karies.
b. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap orang tua siswa dalam
pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut anak
c. Melakukan pemeriksaan langsung
Pengukuran kualitas kesehatan gigi dan mulut dengan cara mengukur
jumlah karies yang ada di dalam rongga mulut siswa,
Pemeriksaan dilakukan dengan cara menggunakan:
Alat:
1. Kaca mulut
2. Sonde
3. Excavator
4. Pinset
5. Bahan anti septic
15

F. Pengelolahan Data
a. Editing, memeriksa kelengkapan format pemeriksaan dengan tujuan agar
data yang dimaksud dapat diperolah
b. Coding, melakukan pengkodean data untuk memudahkan pengelolahan
data. Dalam langkah ini peneliti merubah formulir pemeriksaan menjadi
bentuk angka-angka yang berhubungan dengan variable peneliti.
c. Scooring, menghitung skor yang diperoleh dari sampel
d. Tabulating, memasukkan hasil perhitungan kedalam tabel, untuk melihat
rata-rata dan persentase dan pemeriksaan yang dilakukan.

G. Analisis Data
Data yang telah terkumpulkan dianalisa dengan menggunakan tekhnik
distribusi frekuensi,dan data yang telah diperoleh akan ditabulasi kedalam tabel
dengan langkah - langkah sebagai berikut :
1. Data yang diperoleh melalui wawancara tentang pemanfaatan pelayanan
kesehatan dan kualitas kesehatan gigi dan mulut.
2. Dari hasil pemeriksaan data tersebut dibuat dalam tabel distribusi
frekuensi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul gambaran pemanfaatan
pelayanan kesehatan dan kualitas kesehatan gigi dan mulut siswa SD Negeri
010227 Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara Tahun 2020 maka di dapat hasil sebagai
berikut :
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut Siswa SD Negeri 010227 Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara Tahun 2020

Pemanfaatan Pelayanan N (%)


Memanfaatkan 24 80
Kadang-kadang 6 20
Memanfaatkan
Tidak Memanfaatkan 0 0
Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 4.1 ditemukan bahwa 80% memanfaatkan pelayanan


kesehatan gigi dan mulut disekitar lingkungan rumah, dan 20% kadang-kadang
memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut disekitar lingkungan rumah.

Tabel 4.2
Distribusi DMF-T Siswa SD Negeri 010227 Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara
Tahun 2020

Data DMF-T
N D M F DMF-T
30 95 2 3 100
Rata-rata 3,16 0,06 0,1 3,33

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa status kesehatan gigi siswa SD
Negeri 010227 Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara dari 30 siswa di dapat angka
DMF-T sebesar 3,33.

16
17

Tabel 4.3
Distribusi Status Kesehatan Gigi Siswa SD Negeri 010227 Kec. Sei Suka
Kab. Batu Bara Tahun 2020

Status kesehatan gigi N %


Baik 8 26,66
Buruk 22 73,34
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel 4.3 di temukan bahwa hanya 8 siswa (26,66%) yang
memiliki status kesehatan gigi yang baik dan 22 siswa (73,33%) lainnya memiliki
status kesehatan gigi yang buruk.

Tabel 4.4
Distribusi pemanfaatan pelayanan kesehatan dan kualitas kesehatan gigi dan
mulut siswa SD Negeri 010227 Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara
Tahun 2020

Status kesehatan gigi


Memanfaatkan pelayanan
Baik Buruk
N % n % n %
Ya 24 80 8 (33,33) 16 (66,66)
Kadang-kadang 6 20 0 (0) 6 (20)
Jumlah 30 100 8 33,33 22 86,66

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa sebanyak 24 responden (80%)


yang memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada disekitar lingkungan rumah
dan dilihat dari status kesehatan gigi dan mulut siswa sekolah dasar hanya 8
siswa (26,66) yang memiliki status kesehatan gigi dan mulut yang baik dan 16
siswa (53,33) lainnya memiliki status kesehatan gigi dan mulut yang buruk
sedangkan 6 responden (20%) yang kadang-kadang memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang ada disekitar lingkungan rumah dan dilihat dari status kesehatan
gigi dan mulut siswa sekolah dasar memiliki status kesehatan gigi dan mulut
yang buruk.

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat dilihat bahwa Gambaran
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan yang ada disekitar lingkungan rumah sangat
dimanfaatkan akan tetapi dilihat dari status kesehatan gigi dan mulut pada siswa
SD Negeri 010227 Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara masih sangat buruk.
18

Masalah kesehatan gigi dan mulut masih sering dijumpai pada masyarakat
kelompok rentan salah satunya anak sekolah dasar. Menurut data (Riskesdas,
2018) rata-rata index DMF-T gigi permanen usia 10-14 tahun sebesar 1,8. Usia
sekolah dasar merupakan saat yang tepat untuk dilakukannya upaya kesehatan
gigi dan mulut karena pada usia ini merupakan awal mula tumbuh kembang gigi
permanen. Di Indonesia, kesadaran kunjungan orang dewasa dan anak-anak
untuk berobat ke dokter gigi hanya sebesar 7% dan 4% kunjungan.
Berdasarkan penelitian Sofia E. dkk, (2016) di Kota Medan dalam hal
pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut banyak responden yang
dimasukkan ke dalam kategori tidak memanfaatkan (86,7%) karena mereka
datang ke pelayanan kesehatan gigi dan mulut tidak rutin, tidak tentu dan kalau
sakit saja. Hal ini sama dengan hasil penelitian yang saya lakukan di SD Negeri
010227 Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara, dimana orang tua yang memanfaatkan
pelayanan kesehatan untuk kesehatan gigi dan mulut disekitar lingkungan
rumah masing-masing masih kurang yaitu hanya 80%. Alasan orang tua tidak
berkunjung ke Pelayanan kesehatan gigi dan mulut ialah jauhnya jarak yang
mereka tempuh dari sekitar lingkungan rumah mereka dan mereka juga masih
mempercayai penyembuhan secara tradisional yaitu dengan cara berkumur
dengan air garam bisa meredahkan rasa sakit yang mereka rasakan. Dari 30
orang yang memilih memanfaatkan pelayanan kesehatan yaitu sekitar 80% dan
yang memilih kadang-kadang memanfaatkan pelayanan kesehatan hanya sekitar
20%, dilihat dari status kesehatan gigi dan mulut pada siswa tersebut sebanyak
73,33% kurangnya memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada disekitar
lingkungan rumah.
Menurut fakta dari WHO Oral Health Media Center pada April 2012,
sebanyak 60-90% anak usia sekolah dan hampir semua orang dewasa di seluruh
dunia memiliki masalah gigi. Hal ini sangat sesuai dengan penelitian yang masih
sangat buruk dengan angka DMF-T yang tinggi yaitu 3,33 dan hal ini sangat
melebihi target dimana target indikator DMF-T adalah ≤ 2.
Dilihat dari hasil penelitian ini masyarakat sangat memanfaatkan pelayanan
kesehatan, tetapi masyarakat datang ke pelayanan kesehatan sudah dalam
keadaan terlambat dan sangat diharapkan kepada tenaga kesehatan di Kota
tersebut untuk memberikan penyuluhan dan pelayanan mengenai pemanfaatan
19

pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang ada disekitar lingkungan rumah
mereka.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih kurangnya kesadaran
dan pengetahuan orang tua akan pentingnya kesehatan gigi bagi anak-anak
yang mengakibatkan keadaan status kesehatan gigi dan mulut anak-anak
menjadi buruk.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan penelitian serta pembahasan yang dilakukan, dapat
diuraikan suatu hasil sebagai berikut :
1. Pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan pada
siswa SD Negeri 010227 Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara baik dengan 24
responden (80%) memanfaatkan pelayanan kesehatan dan 6 responden
(20%) kadang-kadang memanfaatkan.
2. Kualitas kesehatan gigi sisiwa SD Negeri 010227 Kec. Sei Suka Kab.
Batu Bara buruk dilihat dari angka rata-rata DMF-T yaitu 3,33 yang berarti
setiap siswa memilik 3 gigi yang bermasalah dimana target ≤2.
3. Siswa SD Negeri 010227 Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara atau responden
tepat memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut namun kualitas
gigi responden masih dalam keadaan buruk.

B. Saran
1. Diharapkan kepada orang tua siswa SD Negeri 010227 Kec. Sei Suka
Kab. Batu Bara untuk lebih meningkatkan kesadaran dan pengetahuan
orang tua akan pentingnya kesehatan gigi bagi anak-anak yang
mengakibatkan rusaknya kesehatan gigi dan mulut anak-anak dan
meningkatan sikap, dan tindakan terhadap pemanfaatan pelayanan
kesehatan yang ada disekitar lingkungan rumah untuk pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut.
2. Diharapkan kepada tenaga kesehatan bekerjasama untuk memberikan
penyuluhan dan pelayanan kesehatan gigi untuk mencapai derajat
kesehatan gigi yang lebih baik dan optimal.

20
DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, D. (2011). Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta: Nuha


Medika.
Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
M.H. Putri, E. Herijulianti, dan N. Nurjannah. (2011). Ilmu Pencegahan Penyakit
Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Notoatmodjo, S. (2017). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Pintauli, S. (2008). Menuju Gigi dan Mulut Sehat Pencegahan Dan
Pemeliharaan. Medan: USU Press.
Ramadhan, A. G. (2010). Serba- Serbi Kesehatan Gigi Dan Mulut. Jakarta:
Bukune.
RI, D. K. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009,
Tentang Tujuan Pembangunan Kesehatan.
RISKESDAS. (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI. Jakarta: Balitbangkes.
World Health Organization. (2013). Regional Office For South-East Asia. Strate
india: WHO.
Yoiti. (2007). Jurnal Fasilitas Kesehatan SDM.
KUESIONER

GAMBARAN PEMANFAATAN PELAYANAN DAN KUALITAS KESEHATAN


GIGI DAN MULUT SISWA SD NEGERI 010227 KEC. SEI SUKA
KAB. BATU BARA

Identitas Responden Hari/tanggal :


Nomor :
Jenis Kelamin :
Umur :
Kelas :
________________________________________________________________

1. Apakah ibu memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang ada
disekitar lingkungan rumah?
a. Memanfaatkan
b. Kadang-kadang memanfaatkan
c. Tidak memanfaatkan

Berikan alasannya…………………..

FORMAT PEMERIKSAAN KARIES GIGI

Kualitas Kesehatan Gigi dan Mulut Anak


Nomor :
Umur :
Kelas :
Alamat :
Tanggal Pemeriksaan :
Status Lokalisasi Gigi

18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28

55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75

48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

Kode Status Karies Gigi


GIGI STATUS/KONDISI Kelainan jaringan keras
0 A Sehat gigi tetap
D :
1 B Gigi berlubang
M :
2 C Tumpatan dengan karies F :
3 D Tumpatan tanpa karies DMF-T :
4 E Gigi dicabut karena karies
Gigi susu
5 Gigi dicabut oleh sebab lain
d :
6 Sealent,varnish e :
7 F Abutment,mahkota khsusus f :
8 G Gigi tidak tumbuh def-t :
9 Gigi tidak termasuk kriteria
diatas

MASTER TABEL

No No.Responde Umur J Daftar Pertanyaan Jumlah DMF-


n K T
Memanfaatka Kadang-kadang Tidak
n memanfaatkan memanfaatkan
1 001 28 P √ 1 4
2 002 31 P √ 1 6
3 003 30 P √ 1 3
4 004 40 L √ 1 1
5 005 42 P √ 1 2
6 006 32 P √ 1 4
7 007 40 P √ 1 5
8 008 29 L √ 1 2
9 009 21 P √ 1 3
10 010 41 P √ 1 4
11 011 23 P √ 1 5
12 012 31 P √ 1 5
13 013 22 P √ 1 3
14 014 24 P √ 1 2
15 015 32 P √ 1 2
16 016 26 L √ 1 3
17 017 27 P √ 1 3

18 018 28 P √ 1 5

19 019 32 P √ 1 3

20 020 34 P √ 1 3

21 021 41 P √ 1 3

22 022 23 P √ 1 3

23 023 24 P √ 1 1

24 024 30 P √ 1 6

25 025 32 P √ 1 4

26 026 41 P √ 1 6

27 027 25 P √ 1 3

28 028 26 P √ 1 3

29 029 41 P √ 1 2
30 030 30 P √ 1 2

Anda mungkin juga menyukai