Anda di halaman 1dari 6

PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI KELOMPOK RENTAN

“ BIMBINGAN KONSELING”

Nama : Eca Damayanti


NIM: PO.71.25.1.20.039
Kelas : A

Dosen Pengampu:
1. drg. Nur Adiba Hanum, M.Kes
2. Yupen Widodo, SKM, MDSc
3. Marlindayanti, S.Pd, MDSc
4. Ismalayani, SKM, M.Kes
5. Nurbaiti, S.Pd

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN D3 KESEHATAN GIGI
2020/2021
1. Naskah dialog pelaksanaan konseling
a. Tema : Pemeriksaan gigi
b. Ritme : Cerita
c. Pemeran : Eca Damayanti sebagai Perawat Gigi
Pasien
d. Permasalahan :Pasien datang ke klinik gigi dengan keluhan gigi
sensitve

1) Rapport

Pasien : (Mengetuk pintu), “Assalamu’alaikum”.

Prg : “Wa’alaikumsalam, selamat pagi bu, mari silahkan duduk” (Menghampiri


pasien, berjabat tangan dan mempersilahkan duduk). “Perkenalkan nama
saya Eca Damayanti yang sedang bertugas di klinik ini. bu, sebelum
diperiksa saya isi informconcern terlebih dahulu ya (sambil menunjukan
kertas), maaf nama lengkapnya siapa bu?”.

Pasien : “Nama saya Lusi Laksita”.

Prg : “Umurnya berapa tahun?”.

Pasien : “ 35 tahun”.

Prg : “Alamatnya dimana bu?”.

Pasien : “Saya tinggal di perumahan Tamansari Gobras”.

Prg : “Sebelumnya ada yang perlu saya bantu? Keluhannya apa bu?”.

2) Attending

Pasien : “Begini mba, setiap saya minum air dingin atau es gigi saya terasa linu.
Kira- kira kenapa ya Mba?”.
Prg : “Kemungkinan karena beberapa faktor salah satunya menyikat gigi terlalu
kuat, peradangan gusi yang diakibatkan karang gigi, kebiasaan
menggeretakkan gigi saat tidur dan proses bleaching atau pemutihan gigi
yang terlalu sering. Sejak kapan ibu merasakan linu pada gigi?”.

Pasien : “Sejak satu minggu yang lalu.”

Prg : “Apa sebelumnya ibu pernah periksa gigi?”.

Pasien : “Pernah Mba, waktu itu dilakukan pembersihan karang gigi.”

Prg : “Perawatan gigi yang lain pernah tidak seperti pemutihan gigi?.”

Pasien :”Iya pernah Mba tapi sudah lama sekitar 6 bulan yang lalu.”

3) Restatement

Prg : “Apa yang membuat ibu ingin memutihkan gigi?”.

Pasien :”Karena gigi saya kuning dan melihat teman-teman saya melakukan
pemutihan gigi jadi saya tergiur untuk melakukannya juga.”

Prg : “Oalah tergiur, apakah ibu tahu dampak positif dan negatif dari pemutihan
gigi”.

Pasien : “Kalau positifnya untuk estetika dan negatifnya.....”

Prg : “Hayo apa bu, ya sudah saya jelaskan dampak negatif dari pemutihan gigi
adalah gigi menjadi sensitif dan menimbulkan kerusakan jaringan keras
gigi.”

4) Reflection

Prg : “Nampaknya ibu benar-benar menyesali ya telah melakukan pemutihan


gigi?”.
Pasien : “Iya Mba, andai waktu bisa diulang kembali saya tidak mau memutihkan
gigi biarpun gigi saya kuning yang penting sehat apakah Mba bisa
membantu saya menyembuhkan gigi saya”.

Prg : “Ya begitulah hidup penyesalan selalu datang terakhir kalo datangnya
diawal namanya pendaftaran. Insya Allah bu, karena sudah tugas saya
memberikan pengobatan terhadap semua pasien saya salah satunya ibu”.

Pasien : “Saya tidak bersyukur ya Mba

5) Eksploration

Prg : “Nah, mulai dari sekarang utamakan apa yang ibu butuhkan bukan apa
yang ibu inginkan.”

Pasien : “Iya Mba, maaf Mba saya jadi curhat”. (menganggukkan kepala sambil
merenung)

Prg : “Tidak apa-apa bu.”

6) Pharaprasing

Prg : “Oh iya, Saat ini gigi ibu masih terasa linu?

Pasien : “Masih mba, tapi tidak separah ketika minum air dingin dan es”.

Prg : “Saya periksa kondisi mulutnya ya bu”. (mempersilahkan pasien duduk di


dental unit, mengambil handscoen dan alat oral diagnostic)”.

Pasien : “Iya Mba”.

Prg :“Saya mulai ya bu, tampaknya ibu mulai gugup ya? tenang bu apabila ibu
percaya dengan saya semuanya berjalan lancar (memeriksa keadaan rongga
mulut menggunakan cermin)”.
Pasien : “Iya bu, bismillah”.

7) Pertanyaan terbuka dan tertutup

Prg : “Apa terasa linu? (mengecek semua gigi khususnya daerah servikal
mengunakan sonde)”.

Pasien : “Iya bu, linu sekali”.

Prg : “(Sambil mengembalikan alat di tempat semula) jadibegini bu,dari hasil


pemeriksaan tadi kenapa gigi ibubisa linu, hal itu terjadi karena lapisan
terluar dari gigi sudah agak menipis,jadi lapisan yang lebih dalam yang biasa
disebut dentin terbuka, dan dentin sangat sensitif terhadap rangsangan dari
luar entah itu tekanan, suhu dll.Nah dalam kasus ibu penyebabnya itu, dulu
ibu pernah memutihkan gigi, saat proses pemutihan gigi itu terjadi
pengikisan pada daerah lapisan terluar yang disebut email. Dandiperparah
ketika ibu melakukan pembersihan karang gigi”.

8) Supported

Pasien : “Oh, begitu ya, jadi saya harus bagaimana Mba?”.

Prg : “Oh iya, ibu bisa kembali di kursi yang tadi biar saya Jelaskanmengenai
apa yang akan ibu lakukan dirumah. Baik dalam sehari berapa kali ibu
menyikat gigi? Apakah ibu menyikat gigi setiap mandi saja?

Pasien : “Dua kali sehari Mba, iya setiap mandi saja loh kok Mba tahu ya kayak
paranormal aja”.

Prg : “Bisa aja ibu, untuk penggunaan waktu menyikat gigi kurang tepat bu
seharusnya menyikat gigi setelahsarapan pagi dan sebelum tidur malam,
menyikat gigiyang benar dilakukan kurang lebih 2 menit
denganmenggunakan teknik yang benar agar tidakmengakibatkan abrasi
pada gusi,dan gunakan pasta gigi dengan formula khusus untuk gigi
sensitif”.

Pasien : “Ada tips paling jitu mba, agar gigi saya tidak linu lagi?”.

Prg : “Ada bu, cara paling sederhana adalah batasi makanan dan minuman asam,
seperti minuman soda, yogurt, dan jeruk sitrus. Semua ini dapat mengikis
sebagian email gigi terus-menerus.Minumlah air mineral untuk
menormalkan kadar asam di mulut setelah mengonsumsi susu dan makanan
serta minuman berasam. Hindari langsung menyikat gigi setelah
mengonsumsi makanan dan minuman berasam. Asam membuat email gigi
menjadi lebih lunak dan mudah terkikis saat disikat. Dengan mencegah gigi
agar tidak menjadi sensitif, ibutidak perlu khawatir lagi gigi akan terasa linu
ketika mengonsumsi makanan kesukaan, dan minum air dingin”.

9) Teknik mengakhiri

Pasien : “Iya Mba, mulai dari sekarang saya akan menerapkan pola hidup sehat dan
teratur sesuai anjuran Emba”.

Prg : “Kalau satu minggu lagi linunya terus ada, ibu bisa kembali lagikesini ya,
untuk pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut”.

Pasien : “Iya, terimakasih banyak Mba”.

Prg : “Sama-sama bu, semoga lekas sembuh”.

Anda mungkin juga menyukai